Fungsi Variabel Kompleks
Hidayah Ansori
Β© 2018
Fungsi Variabel Kompleks
Penulis Hidayah Ansori
ISBN
978-979-762-791-1
Setting Layout Mujahid Grafis
Desain Cover Mujahid Grafis
Penerbit Mujahid Press
Jl. Tambakan No. 06 Bojongkunci Pameungpeuk Bandung 40376
Telp/Fax (022) 5943620 SMS. 081 2205 6466 e-mail: [email protected]
URL: //www.mujahidpress.com Anggota IKAPI Jabar No. 144/JBA/04
Cetakan I: 2018
Hakcipta dilindungi Undang-Undang
Dilarang memperbanyak sebagian atau
Seluruh isi buku ini anpa izin tertulis dari penerbit
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas nikmat dan karunia-Nya, akhirnya penyusun dapat menyelesaikan buku yang berjudul Fungsi Variabel Kompleks.
Penyusun memohon saran-saran untuk perbaikan buku ini pada penerbitan berikutnya sehingga akan lebih sempurna, hasil penyusunan buku ini merupakan usaha maksimal dari penyusun.
Akhirnya penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan buku ini, semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita, aamiin
Banjarmasin, Desember 2018 Penyusun,
Hidayah Ansori
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ...iv
BAB I BILANGAN KOMPLEKS ... 1
1.1 Bilangan Kompleks dan Operasi Hitung ... 2
1.2 Operasi Hitung pada Bilangan Kompleks ... 3
1.3 Hukum Dasar/ Sifat Dasar ... 4
1.4 Nilai Mutlak ... 5
1.5 Penyajian Geometri ... 7
1.6 Rumus Moivre ... 10
1.7 Akar Pangkat-n dari Bilangan Kompleks ... 11
1.8 Topologi di Bidang Kompleks ... 12
1.9 Soal dan Penyelesaian... 18
BAB II FUNGSI ANALITIK ... 37
2.1 Fungsi Variabel kompleks ... 37
2.2 Transformasi fungsi sederhana ... 38
2.3 Limit... 40
2.4 Kekontinuan ... 45
2.5 Fungsi Harmonik ... 49
2.6 Soal dan Penyelesaian... 62
BAB III FUNGSI ELEMENTER ... 115
3.1 Fungsi Eksponensial ... 116
3.2 Fungsi Logaritma ... 117
3.3 Fungsi Trigonometri ... 119
3.4 Fungsi Hiperbolik ... 123
3.5 Pangkat Kompleks ... 123
3.6 Invers Fungsi Trigonometri ... 124
3.7 Soal dan Penyelesaian... 149
BAB IV INTEGRAL KOMPLEKS ... 158
4.1 Fungsi Kompleks dari Variabel Real ... 159
4.3 Lintasan ... 162
4.4 Integral Garis ... 163
4.5 Integral Lintasan Kompleks ... 171
4.6 Teorema Cauchy-Goursat ... 180
4.7 Anti Derivatif Fungsi Analitik ... 183
4.8 Rumus Integral Cauchy ... 187
4.9 Teorema Integral ... 190
4.10 Latihan dan Penyelesaian ... 193
BAB V DERET PANGKAT ... 226
5.1 Barisan dan Deret Bilangan Kompleks ... 227
Barisan Bilangan Kompleks ... 227
Deret Bilangan kompleks ... 228
5.2 Deret Taylor dan Maclaurin ... 228
5.3 Deret Laurent ... 235
BAB I
BILANGAN KOMPLEKS
Tujuan Umum
Setelah mempelajari topik ini, Anda dapat mengaplikasikan konsep dasar bilangan kompleks, sifat-sifat dan penerapan pada pemecahan masalah.
Tujuan khusus:
β’ Mampu menyelesaikan masalah penjumlahan dan pengurangan bilangan kompleks, secara aljabar, grafik, perkalian dan pembagian bilangan kompleks
β’ Mampu mengubah bentuk bilangan kompleks bentuk baku ke dalam bentuk kutub dan dan eksponensial
β’ Mampu menyelesaikan masalah nilai mutlak pada bilangan kompleks
β’ Mampu menentukan akar bilangan kompleks
β’ Mampu menerapkan rumus Moivre untuk menyelesaikan masalah bilangan kompleks berpangkat
β’ Mampu menerapkan bilangan kompleks dalam menyelesaikan masalah.
β’ Mampu menggunakan konsep topologi pada bilangan kopleks.
Pertama kali bilangan diperlukan untuk menyatakan banyaknya elemen suatu himpunan tidak kosong, yaitu bilangan asli. Himpunan bilangan asli diperluas dengan bilangan nol menjadi bilangan cacah dan bilangan cacah diperluas dengan bilangan bulat negatif sehingga terbentuk bilangan bulat. Hasil bagi dua bilangan bulat diperlukan bilangan rasional. Jadi bilangan rasional merupakan perluasan dari bilangan bulat. Tetapi bilangan rasional tidak dapat menyelesaikan persamaan x2 =
dengan 2. Bilangan semacam ini yang tidak dapat dinyatakan sebagai hasil bagi dua bilangan bulat dinamakan bilangan irrasional. Bilangan-bilangan rasional dan irrasional dinamakan bilangan real. Himpunan bilangan riil dilambangkan dengan
ο. Di dalam bilangan riil terdapat operasi hitung yang menghubungkan dua bilangan real dan relasi urutan yang juga merupakan operasi yang berlaku pada bilangan riil, sehingga ο membentuk suatu sistem yang dinamakan sistem bilangan riil.
Gambar 1: Garis Bilangan Riil
Bilangan riil dapat direpresentasikan dengan titik pada pada garis yang disebut poros riil (real axis). Titik yang berkorespondensi dengan nol disebut panggal (origin).
1.1 Bilangan Kompleks dan Operasi Hitung
Definisi
Bilangan kompleks z adalah bilangan yang berbentuk z = x + iy atau z = x + yi
dengan x dan y bilangan real dan i satuan imaginer dengan i2 = -1.
x disebut sebagai bagian nyata (riil) dan y disebut sebagai bagian khayal/imaginer dari z
x = Re(z) dan y = Im(z)
1.2 Operasi Hitung pada Bilangan Kompleks
Definisi
Bilangan kompleks z1=x1+iy1 dan z2 =x2+iy2 dikatakan sama dan ditulis
2 1 z
z = jika dan hanya jika x1 =x2 dan y1=y2
Bilangan kompleks dikatakan sama jika dan hanya jika bagian riil dan imajiner sama.
DefinisiUntuk bilangan kompleks z1=x1+iy1 dan
z
2= x
2+ iy
2 jumlah dan hasilkali mereka berturut-turut didefinisikan2 1 z
z + = (x1+iy1)+(x2+iy2)
= (x1+x2)+i(y1+y2)
2 1 z
z ο = (x1x2βy1y2)+i(x1y2+x2y1)
Invers terhadap Penjumlahan dan Perkalian
Untuk setiap bilangan kompleks z= x+iy terdapat satu bilangan kompleks
1 1 1 x iy
z = + sehingga z+ z1=0 yakni z1=βx+i(βy)
z1 merupakan negatif dari z dan dinyatakan βz. Jadi untuk sembarang bilangan kompleks z berlaku z + (-z) = 0
Jika
z οΉ 0
maka terdapat tepat satu bilangan kompleks z2 sehingga zο z2=1,yaitu z2 = 2 2 2 2 y x i y y x
x
β +
+ dan dinamakan kebalikan atau resiprok dari z yang
merupakan invers terhadap perkalian dari z, dengan syarat x2
+
y2 tidak samadengan nol dan ditulis z 1
Konjugat
Untuk setiap bilangan kompleks z =x+iy maka bilangan kompleks z = xβiy dinamakan konjugat bilangan z.
1.3 Hukum Dasar/ Sifat Dasar
Berikut ini adalah bentuk operasi dengan bilangan kompleks, kita dapat memproses seperti aljabar bilangan riil, menggantikan i2 dengan -1.
1. Hukum komutatif 1 2 2
1 z z z
z + = +
1 2 2 1z z z
z =
2. Hukum Asosiatif
3 2 1 3 2
1 (z z ) (z z ) z
z + + = + +
3 2 1 3 2
1(z z ) (z z )z
z =
3. Hukum Distributif
3 1 2 1 3 2
1(z z ) z z z z
z + = +
4. Operasi konjugat z
z= z1+z2 =z1+z2 z1βz2 =z1βz2
2 1 2
1z z z
z = ο
2 1 2 1
z z z
z ο·ο·οΈ=
ο§ο§ οΆ
ο¨
ο¦ zz
= (Re(
z))
2+ (Im(
z))
2) 2
Re(
z zz
= +
i z z z
) 2
Im( = β
nz = οΈ atau
οΈ
n = z notasi akar kompleks z1/n tidak dalam n z untuk mengungkapkan bahwa akar pangkat n dari z tidak tunggal.Dalam sistem bilangan kompleks tidak ada relasi urutan yaitu βlebih kecilβ dan βlebih besarβ.
Diambil iο dan
0 ο
,i οΉ 0
Misal:i οΎ 0
ο( i )
2οΎ ( 0 )
20
β 1 οΎ
kontradiksi0
i οΌ
ο (i)4 οΌ(0)40
1 οΌ
kontradiksi1.4 Nilai Mutlak
Definisi
Nilai Mutlak atau modulus bilangan kompleks z=x+iy yang dinyatakan dengan
z adalah bilangan real nonnegatif
x
2+ y
2 Teorema (Sifat-sifat nilai mutlak)1. z ο³0
2. z =0 jika dan hanya jika z = 0
3. βz = z , z = z
4. Re(z)ο£ Re(z) ο£ z, Im(z)ο£Im(z) ο£ z
5. z
ο
zο£
z26. z1z2 = z1 z2 ,
2 1 2 1
z z z
z
=
Ketaksamaan Segitiga Teorema
Nilai mutlak jumlah dua bilangan kompleks tidak lebih dari jumlah nilai mutlak masing-masing suku, dan tidak kurang dari selisih nilai mutlak masing-masing suku.
2 1 2
1 z z z
z
+ ο£ +
dan z1+z2 ο³ z1 β z2Teorema ini dinakaman ketaksamaan segitiga.
Bukti 2 2 1 z
z
+
=(
z1+
z2)(
z1+
z2)
= z1z1
+
z2z1+
z1z2+
z2z2= z12
+
z22 + z1z2+
z1z2= z12
+
z22+ 2 Re(
z1z2)
ingat Re(z) β€ οΌzοΌβ€ z12
+
z22+ 2
z1z2= z12
+
z22+ 2
z1 z2= z12
+
z22+ 2
z1 z2=
(
z1+
z2)
2Jadi z1
+
z22β€(
z1+
z2)
2 ContohTentukan Re(z) dan Im(z) jika
i z i
4 3
2 1
β
= +
kemudian tentukan nilai z dan z .i i
4 3
2 1
β +
=i i i
i
4 3
4 3 4 3
2 1
+ +
β
+
=2 2
4 3
) 6 4 ( ) 8 3 (
+ + +
β
i= i
5 2 5 1 +
β
1.5 Penyajian Geometri
Bilangan kompleks dapat disajikan pada bidang kompleks dan dengan vektor.
P2: z2 β z1
Arti geometri nilai mutlak
Jika z1=x1+iy1 dan z2 =x2+iy2 maka z1βz2 = (x2βx1)+i(y2βy1). Menurut definisi nilai mutlak atau modulus bilangan z1βz2 adalah z1
β
z2 =1 2 2 2
1
2
) ( )
(
xβ
x+
yβ
y . Secara geometris nilai ini menyatakan jarak dari titikP1(x1,y1) ke titik P2(x2,y2) yakni panjang vektor P1P2 . Demikian juga jika P(x,y) titik z2
z1
P2
wakil dari z = x + iy, maka z = x2
+
y2 . sama dengan panjang vektor OP, yaitu vektor yang menyajikan bilangan z. Jadi nilai mutlak suatu bilangan kompleks sama dengan panjang vektor yang menyajikan bilangan kompleks tersebut.Bentuk Kutub x =
r cos οͺ y
= r sinοͺ
r
= x2+
y22 2
2 x y
r
= +
,οͺ cos
=r
x ,
sin οͺ
= ry ,
tan οͺ
= x y ,Dengan demikian
z
= x+iy dapat ditulis sebagai ) sin (cosοͺ
iοͺ
r + = r cis
οͺ
Sudut antara OP dan sumbu X yang diukur dalam radian dinamakan argumen bilangan kompleks z ditulis βarg(z)β,
)
arg(z
=ο± + 2 k ο°
(k = 0, ο±1, ο±2, β¦)Argumen adalah sudut dari bilangan kompleks bila direpsentasikan dalam bentuk kutub.
Argumen utama dengan syarat -ο° < Arg(z) ο£ ο° Contoh
) i 1 (
Arg β =
4
β ο°
) 3 i 1 (
Arg +
=3
ο°
y P
z=x+yi
x
ο±
Sumbu imaginer
Sumbu riil
οΌzοΌ = r
z
= rcisοͺ,r ο³ 0
, οͺοοr
= zοͺ = Arg(z)
Jika diberikan z1 = r1cisοͺ1 dan z2 = r2 cisοͺ2, Diperoleh
β z1οz2 = r1r2 cis(οͺ1+οͺ2), dengan
2 1r
r = z1z2
2 1+οͺ
οͺ = arg(z1z2)
β 2 1
z
z = cis( ) r
r
2 1 2
1 οͺ βοͺ ,
2 1
r r =
2 1
z z
ο·ο· οΈ
ο§ο§ οΆ
ο¨
ο¦
2 1
z
arg z
= οͺ1βοͺ2sebarang arg(z1z2) = suatu arg(z1)+ suatu arg(z2)
sebarang
ο·ο·
οΈ
ο§ο§ οΆ
ο¨
ο¦
2 1
z
arg z
= suatu arg(z1)β suatu arg(z2)contoh
1)
( 1 +
i3 )( 1 β
i)
2) z1 = β1+i β Arg(z1) =
4
3ο°
z2 = i β Arg(z2) =
2
ο°
2 1z
z = β1βi β Arg(z1z2) = 4
3ο°
β
3) z1 = β1βi β Arg(β1βi) =
4
β 3ο°
z2 = i β Arg(i) =
2
ο°
2 1
z z =
i 1βi
β =
1
i 1
β
β
=β1+i β Arg(β1+i) =4 3ο°
Diketahui arg(z)
z )
arg( 1
= βarg(z))
arg(z = βarg(z)
z =
z z
21.6 Rumus Moivre
οͺ
cis = cosοͺ+isinοͺ
οͺ
cis = 1, οͺοο
untuk
n ο ο
:( cis οͺ )
n =ο΄
ο΄
ο΄ ο³
ο΄
ο΄
ο΄ ο²
ο± ο
faktor n
cis cis
cis οͺ ο οͺ οͺ
= cisnοͺuntuk
n ο ο
:(cos οͺ + i sin οͺ )
n = cosnοͺ+isinnοͺcontoh
)
71
( +
i =( ) 2
7( cos
ο°4+
isin
ο°4)
7= 27/2
(
cos 74ο° +isin 74ο°)
= 8(1-i)
1.7 Akar Pangkat-n dari Bilangan Kompleks
Misalkan akar pangkat-n dari z adalah οΈ sehingga
οΈ
n = zDiberikan z = r cis
οͺ
, misalkan οΈ = ο² cisο±, akibatnyaοΈ
n = z οο²
n cis(
nο± )
= r cisοͺ
ο
ο²
n(cos
nο± +
isin
nο± )
= r (cosοͺ
+isinοͺ
)diperoleh
ο²
n = r οn ο±
=οͺ
+2kο°
ο ο² = nr (real non negatif) ο
ο±
= nk
ο°
οͺ + 2
Contoh
(β 1 )
1/6 Ditulis -1 = cisο°
οΈ
= ο²
cisο± ,
ο²=
n r, ο± =
nk
ο°
οͺ + 2
k cukup diambil n bilangan bulat berurutan, misal k = 0, 1, 2, οΌ, (n-1)
Ada n buah akar dari z ditulis
οΈ=
z1/nMisalkan οΈ =
(β 1 )
1/6, dengan οΈ =ο²
cisο±
, berartiο² = 61 = 1 dan
ο±
=6
2 ο°
ο° +
k=
6
) 1 2 (
k+ ο°
, diperoleh:
οΈ0 = 6
cisο° =
2 2
3 + i
οΈ1 =
2
cisο° = i
οΈ2 = 6 5ο° cis =
2 2
3 + i
β
οΈ3 = 6 7ο°
cis = cis
( )
β56ο° =β 23 β 2iοΈ4 = 6 9ο°
cis = cis
( )
βο°2 = -iοΈ5 = 6 11ο°
cis = cis
( )
βο°6 = 23 β2i1.8 Topologi di Bidang Kompleks
Diberikan semesta , titik p, p ο , himpunan E, E ο . Definisi
1. Kitar titik p dengan radius ο€>0.
N(p, ο€) = {z : ο½z-pο½< ο€}
2. p disebut titik limit himpinan E jika untuk (ο’ο€>0) (ο€q ο E, q οΉ p dan q οN(p,ο€) Contoh
F = {1, -1, i, -i}
1 bukan titik limit F
i bukan titik limit F
a ο F ο a bukan titik limit F p ο F ο p bukan titik limit F G = {z ο½z =
n
1, n οο}
(12,10-6) ο G = {21}
3. p ο E dan p bukan titik limit E, maka p disebut titik terasing dari E (Isolated point) 4. p titik interior E, jika ο€ο€>0 sehingga N(p,ο€) ο E
5. E disebut terbuka, jika setiap anggota E adalah titik interior E.
E = {z : ο½zο½ < 1} semua anggota interior z maka E terbuka F dan G tidak terbuka.
6. E disebut tertutup jika memuat semua titik limitnya (E tertutup) ο (p titik limit E ο p ο E)
Teorema
01 Eο , Eβ terbuka
02 E terbuka ο EC = β E tertutup 03 Himpunan berhingga adalah tertutup 04 ο¦ terbuka dan tertutup
05 terbuka dan tertutup
7. p titik pembatas himpunan E, jika
untuk
ο’ ο€ οΎ 0
, N(p,ο€)οE οΉ0 dan N(
p, ο€ ) ο
EcοΉ
ο¦8. Himpunan semua titik pembatas E disebut perbatasan E.
9. Daerah adalah suatu himpunan terbuka yang tidak kosong atau himpunan semacam ini digabung dengan sebagian atau seluruh titik-titik pembatsannya.
10. Himpunan terbuka E terhubung jika setiap dua titik anggota E dapat dihubungkan garis patah yang seluruhnya di dalam E.
11. Domain adalah himpunan terbuka yang terhubung.
Soal Latihan
1. Nyatakan dalam bentuk polar a. 1 + i
b. -3 β 4i c. 3i, -3i
2. Tentukan argumen dari a. 1 β i
b. ο° β ο°i
3. Nyatakan dalam bentuk z = x + iy
a. ο·
οΈ
ο§ οΆ
ο¨
ο¦ +
sin4 cos4
8
ο° ο°
i
b. ο·
οΈ
ο§ οΆ
ο¨
ο¦ +
4 sin3 4
cos3
18
ο° ο°
i
4. Tentukan semua nilai akar berikut a. (-1)1/3
b. 11/6
5. Tunjukkan bahwa
z = 1 ο± 3 i
memenuhi persamaan z2 β2z+10=06. Tentukan Re(z), Im(z), z dan z untuk
a. z =
i i i
i
25 14 3 4 3
5
2 + β
+
β
b. z =
) 3 1 )(
2 1 )(
1 (
15 12
i i
i
i
+ +
+
β
7. Tulislah bilangan kompleks berikut ke bentuk a + ib a.
( 1 +
i)
7b. i
i +
β 1
) 1
( 3
8. Tentukan bagian real dan bagian imajiner dari
in dan i-n untuk n bilangan bulat positif
9. Jika z = 3 buktikan bahwa
8 1 1 1
2 ο£
+ z 10. Jika οΌz2οΌ β οΌz3οΌ buktikan bahwa | π§1
π§2+π§3| β€ |π§1|
|π§2|β|π§3|
11. Buktikan rumus|π§1π§2π§3β¦ π§π| = |π§1||π§2||π§3| β¦ |π§π| dengan induksi matematik
12. Tulislah bilangan kompleks berikut dalam bentuk r (cos ΞΈ+ i sin ΞΈ) a. 1, i, -1, -i
b. 1 + i, (1 + i)7, 1 β πβ3, β1 + πβ3
13. Dengan menggunakan bentuk kutub untuk masing β masing faktornya nyatakan bilangan komplek beri-kut ke dalam bentuk a + ib
a. ( 1 β i )8 b. (1βi)3
1+i
c. (1+iβ3)
3(β3+i)6 (1+i)2
14. Di bidang kompleks diberikan titik A yang menyatakan bilang z. Tentukan secara geometris titik P yang menyatakan w jika
a.
w = iz,b.
w = -iz,c.
w = π§Μd.
w = iz + 1 + i15. Lukislah titik P untuk w = 1
z . Jika diberikan titik A yang menyajikan sembarang bilangan z untuk:
a. 0 β€ z β€ 1 b. z = 1
16. Berikan alasan mengapa rumus 2 1 2 1 2
1 z z z z z
z β ο£ + ο£ +
disebut ketaksamaan segitiga
17. Jika a dan b akar-akar pangkat tiga yang tidak riil dari 1, buktikan bahwa b = a2.
18. Tentukan semua akar pangkat 6 dari -1 dan gambarkan akar-akar itu dibidang kompleks.
19. Jika w sembarang akar pangkat n dari 1 dan w β 1 buktikan bahwa 1 + w + w2 + ... + wn-1 = 0
y
iz z
1z
1β
z
2= z
x
20. Dengan menggunakan teorema Moivre buktikan bahwa untuk a = π
7 diperoleh cos a β cos 2a + cos 3a = Β½
21. Dengan menggunakan rumus 1 + z + z2 + ... + zn = 1βzn+1
1βz , z β 1 untuk 0<ο±<2ο°
turunkan rumus
1 + cos ο± + cos 2ο± + ... + cos nο± = sinβ‘(n+12)ΞΈ
2 sin12ΞΈ sin ο± + sin 2ο± + ... + sin nο± = 12cot12πβcosβ‘(n+
1 2)ΞΈ 2 sin12ΞΈ
22. Buktikan bahwa titik z di bidang kompleks yang memenuhi persamaan οΌz-1+iοΌ = 2 terletak pada lingkaran
x2+y2β2x + 2y β 2 = 0. Jadi οΌz-1+iοΌ = 2 menyajikan persamaan suatu lingkaran.
23. Tafsirkan secara geometris bahwa persamaan οΌz+3οΌ + οΌz-3οΌ = 10 di bidang kompleks menyajikan persamaan suatu ellips. Tentukan bilangan kompleks yang dinyatakan oleh puncak dan fokus ellips ini.
24. Irisan kerucut apakah yang disajikan oleh persamaan οΌοΌz-5οΌ - οΌz + 5οΌοΌ = 6?
Tentukan bilangan kompleks yang menyatakan puncak dan fokus irisan kerucut ini.
25. Buktikan bahwa titik-titik z yang memenuhi persamaan οΌz β 2iοΌ = 2οΌz - 3οΌ terletak pada suatu lingkaran
26. Sketlah titik demi titik kurva yang disajikan oleh persamaan a. οΌz2 - zοΌ = 1
b. οΌz2 β 3z + 4οΌ = 16
27. Jika a + ib dengan a dan b riil adalah suatu akar persamaan dengan koefisien- koefisien riil c0zn + c1zn-1 + ... + cn-1z + cn = 0 maka a β ib juga akar persamaan
ini. Buktikan teorema ini. Jadi akar-akar yang tidak riil suatu persamaan derajat tinggi dengan koefisien riil sepasang-sepasang saling konjugat.
28. Jika diberikan bilangan kompleks z1 dan z2, tentukan konstata kompleks c dan r > 0 sehingga bilangan kompleks z berlaku οΌz β z1οΌ = 2 οΌz β z2οΌ jika dan hanya jika οΌz β cοΌ = r.
1.9 Soal dan Penyelesaian 1. Nyatakan dalam bentuk polar
a. 1 + i
Untuk z = 1 + i, diperoleh r = 2 dan arg z =
ο° 2 k ο°
4 +
, sehingga1 + i =
ο·
οΈ
ο§ οΆ
ο¨
ο¦ + + + 2 )
sin( 4 )
4 2 cos(
2 ο° k ο° i ο° k ο°
b. 3i, -3i
Untuk z = 3i dan z = -3i, diperoleh r = 3 dan arg z =
ο° 2 k ο°
2 +
, sehingga3i =
ο·
οΈ
ο§ οΆ
ο¨
ο¦ + + + 2 )
sin( 2 )
2 2 cos(
3 ο° ο° ο° ο°
k i
k
dan-3i =
ο·
οΈ
ο§ οΆ
ο¨
ο¦ + β + 2 )
sin( 2 )
2 2 cos(
3 ο° ο° ο° ο°
k i
k
2. Tentukan argumen dari a. 1 β i
Arg (1 β i) =
1 tan β 1
arc =
4
β ο°
b. ο° β ο°i
Arg (ο° β ο°i) =
ο°
ο° tan β
arc =
4
β ο°
3. Nyatakan dalam bentuk z = x + iy
a. ο·
οΈ
ο§ οΆ
ο¨
ο¦ +
sin4 cos4
8
ο° ο°
i
x = ο·
οΈ
ο§ οΆ
ο¨
ο¦ cos4
8
ο°
=
8 2
2
ο
1 = 2y = ο·
οΈ
ο§ οΆ
ο¨
ο¦ sin4
8
ο°
=
8 2
2
ο
1 = 2jadi ο·
οΈ
ο§ οΆ
ο¨
ο¦ +
sin4 cos4
8
ο° ο°
i = 2 + 2i
b. ο·
οΈ
ο§ οΆ
ο¨
ο¦ +
4 sin3 4
cos3
18
ο° ο°
i
x = ο·
οΈ
ο§ οΆ
ο¨
ο¦ 4 cos3
18
ο°
=
18 ο ( β
212 )
= -3y = ο·
οΈ
ο§ οΆ
ο¨
ο¦ 4 sin3
18
ο°
=
18 2
2
ο
1 = 3jadi ο·
οΈ
ο§ οΆ
ο¨
ο¦ +
4 sin3 4
cos3
18
ο° ο°
i = -3 + 3i
4. Tentukan semua nilai akar berikut a. (-1)1/3
Ditulis -1 = cis
ο°
Misalkan οΈ =
(β 1 )
1/3, dengan οΈ =ο²
cisο±
, berartiο² = 31 = 1 dan
ο±
=3
2 ο°
ο° +
k=
3
) 1 2 (
k+ ο°
, diperoleh:
οΈ0 = 3
cisο° =
2 3 2 1+i
οΈ1 = cis
ο°
= β1+iο0 = -1οΈ2 = 3 5ο° cis =
2 3 2 1βi
b. 11/6
Ditulis 1 = cis
0
Misalkan οΈ =
( 1 )
1/6, dengan οΈ =ο²
cisο±
, berartiο² = 61 = 1 dan
ο±
=6
2 0 +
kο°
=
3
ο°
k
, diperoleh:οΈ0 = cis0 = 1
οΈ1 = cisο°3 = 21 + 23
i
οΈ2 = 3 2ο°
cis = β21+ 23
i
οΈ3 = cis
ο°
= β1οΈ4 =
3 4ο°
cis = β 21β 23
i
οΈ5 = 3 5ο°
cis = 21 β 23
i
5. Tunjukkan bahwa
z = 1 ο± 3 i
memenuhi persamaan z2 β2z+10=0 Penyelesaian:z1,2 = βbΒ±βb2β4ac
2a , dengan a = 1, b = -2 dan c = 10 z1,2 = β(β2)Β±β(β2)2β4(1)(10)
2.1 = 2Β±β4β40
2 = 2Β±ββ36
2
= 2Β±6i
2 = 1 ο± 3i
6. Tentukan Re(z), Im(z), z dan z untuk
a. z =
i i i
i
25 14 3 4 3
5
2 + β
+
β
b. z =
) 3 1 )(
2 1 )(
1 (
15 12
i i
i
i + +
+
β
Penyelesaian a. z = 2β5i
3+4i 3β4i
3β4i+3β14i
25i
βi
βi =β28β26i
25 Re(z) = β28
25, Im(z) = β26
25,
οΌzοΌ = β(β28
25)2+ (β26
25)2 = β1460
252, π§Μ = β28+26i
25
b. z = 12β5i
(1+i)(1+2i)(1+3i)
Z = 12β5i
(1+i)(1+2i)(1+3i) = 12β5i
(β1+3i)(1+3i) = β6
5+1
2π Re(z) = β6
5, Im(z) = 1
2, οΌzοΌ = β(β6
5)2+ (1
2)2 = β36
25+1
4 = 13
10 = 1,3 , π§Μ = β6
5β1
2π
7. Tulislah bilangan kompleks berikut ke bentuk a + ib
a.
( 1 +
i)
7 Penyelesaian(1+i)7 = 1(1)7 + 7(1)6i + 21(1)5(i)2 + 35(1)4(i)3 + 35(1)3(i)4 + 21(1)2(i)5 + 7(1)(i)6 + 1(i)7
= 1+7i-21-35i+35+21i-7-i = 8-8i
b. i
i +
β 1
) 1
( 3
(1βi)3
1+i = 1(1)3β3iβ3+i
1+i = β2β2i
1+i = -2
8. Tentukan bagian real dan bagian imajiner dari
in dan i-n untuk n bilangan bulat positif
a. in = {
1, π = 4π
β1, π = 4π β 2 π, π = 4π β 3
βπ, π4π β 1
, k = 1, 2, 3, ...,n
b. i-n = (-i-1)n = (1
π π
π)π = (βπ)π= (β1)π(π)π
Re(z) = {
1, π = 4π
β1, π = 4π β 2 0, π = ππππππ
dan
Im(z) = {
0, π = πππππ 1, π = 4π β 1
β1, π = 4π β 3
9. Buktikan hukum-hukum komutatif, asosiatif dan distributif operasi-operasi hitung dalam sistem bilangan kompleks pada 1.2
Komutatif Penjumlahan
Z1 + Z2 = (x1 + i y1) + (x2 + i y2) = (x1 + x2) + i (y1 + y2)
= (x2 + x1) + i (y2 + y1) = x2 + x1 + i y2 + i y1
= (x2 + i y2) + (x1 + i y1) = Z2 + Z1. Komutatif Perkalian
Z1 . Z2 = (x1 + i y1) (x2 + i y2)
= x1x2 β y1y2 + i(x1y2 + x2y1)
= x2x1 β y2y1 + i(x2y1 + y2x1)
= (x2 + i y2) (x1 + i y1) = Z2 . Z1
Asosiatif Penjumlahan
Z1 + (Z2 + Z3) = (x1 + i y1) + [(x2 + i y2) + (x3 + i y3)]
= (x1 + i y1) + (x2 + i y2) + (x3 + i y3)
= [(x1 + i y1) + (x2 + i y2)] + (x3 + i y3)
= (Z1 + Z2)+ Z3
Distributif
Z1 (Z2 + Z3) = (x1 + i y1) [(x2 + i y2) + (x3 + i y3)]
= (x1 + i y1) [(x2 + x3) + i(y2 + y3)]
= [(x1 + iy1)(x2 + iy2)] + [(x1 + iy1)(x3 + iy3)]
= (Z1 Z2) + (Z1 Z3)
10. Buktikan hukum-hukum tentang operasi konjugat dalam 1.2.
Penyelesaian
β’ π§ΜΏβ‘=π₯ΜΏΜΏΜΏΜΏΜΏΜΏΜΏΜΏΜΏΜΏΜΏ = π₯1+ ππ¦1 Μ Μ Μ Μ Μ Μ Μ Μ Μ Μ Μ = π₯1β ππ¦1 1+ ππ¦1 = z
β’ π§Μ + π§1 Μ = (π₯2 1β ππ¦1) + (π₯2β ππ¦2)
= (π₯1+ π₯2) + π(π¦1+ π¦2)
= π§Μ Μ Μ Μ Μ Μ Μ Μ Μ 1+ π§2
β’ π§Μ β π§1 Μ = (π₯2 1β ππ¦1) β (π₯2β ππ¦2)
= (π₯1β π₯2) β π(π¦1β π¦2) = π§Μ Μ Μ Μ Μ Μ Μ Μ Μ 1β π§2
β’ π§Μ β π§1 Μ = (π₯2 1β ππ¦1) β (π₯2β ππ¦2)
= (π₯1π₯2β π¦1π¦2) β π(π₯1π¦2β π¦1π₯2) = π§Μ Μ Μ Μ Μ Μ Μ Μ 1β π§2
β’ π§+π§Μ
2 = (x+iy)+(xβiy) 2 = 2x
2 = x = Re(z)
β’ π§βπ§Μ
2 = (x+iy)β(xβiy) 2 = 2y
2 = y = Im(z) 11. Jika οΌzοΌ = 3 buktikan bahwa| 1
π§2+1| β€1
8 Penyelesaian
| 1
π§2+1| = 1
|π§2+1| β€ 1
|π§2|β|1| = 1
9β1 = 1
8, karena
z
1
maka tandaο£
Jadi terbukti bahwa |π§21+1| β€18 12. Jika οΌz2οΌ β οΌz3οΌ buktikan bahwa | π§1
π§2+π§3| β€|π§|π§1|
2|β|π§3|
Penyelesaian
| π§1
π§2+π§3| = |z|z1|
2+z3| , karena οΌz2 + z3οΌ ο³ οΌz2οΌ - οΌz3οΌ
|z1|
|z2+z3| β€ |z1|
|z2|β|z3|
13. Buktikan rumus|π§1π§2π§3β¦ π§π| = |π§1||π§2||π§3| β¦ |π§π| dengan induksi matematik Penyelesaian
a. Ambil n = 2
οΌz1z2οΌ2 = (π§1π§2)(π§Μ Μ Μ Μ Μ Μ ) = (π§1π§2 1π§2)(π§Μ π§1Μ ) = (π§2 1π§Μ )(π§1 2π§Μ ) 2
= |π§1|2|π§2|2
b. Ambil n = k adalah benar diasumsikan
|π§1π§2π§3β¦ π§π| = |π§1||π§2||π§3| β¦ |π§π| c. Untuk n = k + 1
|π§1π§2π§3β¦ π§π. π§π+1| = |(π§1π§2π§3β¦ π§π). (π§π+1)|
= |π§1π§2β¦ π§π|. |π§π+1|
= |π§1||π§2| β¦ |π§π|. |π§π+1|
14. Tulislah bilangan kompleks berikut dalam bentuk r (cos ΞΈ+ i sin ΞΈ) Penyelesaian :
a. 1, i, -1, -i
z =1, = 1 + i 0, sehingga x = 1 dan y = 0 r = βx2+ y2 =β12+ 02 = 1
arg(z) = arg(1+0i) = arc tan y
x = arc tan 0
1
= arc tan 0 = 0
z = 1 ( cos 0 + i sin 0) = cos 0 + i sin 0 = cis 0 z= i = 0 + i. 1, x = 0 dan y = 1
r= βx2+ y2 = β02+ 12 = 1 arg(z) = arg(i) = arc tan y
x = arc tan 1
0 = Οβ‘
2
z = r (cos ΞΈ + i sin ΞΈ) = 1 ( cos Οβ‘
2+ I sin Οβ‘
2)
= cos Οβ‘
2 + i sin Οβ‘
2 = cis Οβ‘
2
z = -1 = -1 + i.0, sehingg x = -1 dan y = 0 r= βx2+ y2 =β(β1)2+ 02 = 1
arg(z) = arg(-1) = arc tan y
x = arc tan 0
β1 = Ο
z = r (cos ΞΈ + i sin ΞΈ) = 1 ( cos Ο + I sin Ο)
= cos Ο + i sin Ο
z = -i = 0 + i. (-1), sehingga x = 0 dan y = -1 r = βx2+ y2 =β02+ (β1)2 = 1
arg(z) = arg(-i) = arc tan y
x = arc tan β1
0 = 3β‘
2Ο z = r (cos ΞΈ + i sin ΞΈ) = 1 ( cos 3β‘
2Ο+ i sin3β‘
2Ο)
= cos 3β‘
2Ο + i sin 3β‘
2Ο = cis 3β‘
2Ο b. 1 + i, (1 + i)7, 1 β πβ3, β1 + πβ3
1 + i = β2(πππ β‘π4+ πβ‘π ππβ‘π4) (1+i)7 = (β2)7(πππ β‘7π
4 + πβ‘π ππβ‘7π4)
= 8β2(πππ β‘7π4 + πβ‘π ππβ‘7π4) 1 β πβ3 = 2(πππ β‘5π3 + πβ‘π ππβ‘5π3)
β1 + πβ3 = 2(πππ β‘4π
3 + πβ‘π ππβ‘4π3)
15. Dengan menggunakan bentuk kutub untuk masing β masing faktornya nyatakan bilangan komplek beri-kut ke dalam bentuk a + ib
a. ( 1 β i )8 Penyelesaian
( 1 β i )8 = (β2)8[cos (8 β7π
4) + π sin(8 β7π4)]
= 16(cos 14π + π sin 14πβ‘) = 16 b. (1βi)3
1+i = (β2)
3[cos(3β7Ο4)+β‘i sin(3β7Ο 4)]
β2(cos7Ο4+β‘iβ‘sinβ‘(7Ο 4)
= 2 (cos 5ο°+ i sin 5ο°) = -2
c. (1+iβ3)
3(β3+i)6 (1+i)2 = 2
3(cos 3βΟ3+i sin 3βΟ2)26(cos 6βΟ6+i sin 3βΟ6) 2(cos 2βΟ4+i sin2βΟ
4)
= 256(cos(Ο + Ο βΟ2+ i sin Ο + Ο βΟ2)
= 256(cos3Ο2+i sin3Ο2) = -256i
16. Di bidang kompleks diberikan titik A yang menyatakan bilang z. Tentukan secara geometris titik P yang menyatakan w jika a. w = iz, z1 = i dan z2 = z
Gunakan Z = r eiο±
w = iz = πππ2 β π β πππ = π β π(π+π2)π
b. w = -iz, z1 = -i, z2 = z w = -iz =πβππ2+ππ = ππ(πβπ2) c. w = π§Μ
w = π§Μ = πππ ?
d. w = iz + 1 + i, z1 = i dan z2 = z, z3 = 1 + i, w = z1 ο z2 + z3
17. Lukislah titik P untuk w = 1
z . Jika diberikan titik A yang menyajikan sembarang bilangan z untuk:
a. 0 β€ z β€ 1 b. z = 1
18. Berikan alasan mengapa rumus ||π§1| β |π§2|| β€ |π§1+ π§2| β€ |π§1| + |π§2|
y
iz z
1z
1β
z
2= z
x
disebut ketaksamaan segitiga
19. Jika a dan b akar-akar pangkat tiga yang tidak riil dari 1, buktikan bahwa b = a2.
Misalkan w = 1 cis 0, 11/3 = zk = 1 (cos0+2ππ
3 + π sin0+2ππ3 β‘) , untuk k = 0, 1, 2
Ketiga akar pangkat 3 dari 1 adalah:
z0 = cis 0 = 1 z1 = πππ β‘2π3 = β12+πβ‘1
2β‘β3 z2 = πππ β‘4π3 = β12βπβ‘1
2β‘β3 misalkan a = z1 = β1
2β‘β‘+ π1
2β‘β3 b = z1 = β1
2β‘β‘β π1
2β‘β3 a2 = (β1
2β‘β‘+ π1
2β‘β3)2 = 1
4β‘β‘β1
2πβ3 β3
4 = β1
2β‘β‘β π1
2β‘β3
20. Tentukan semua akar pangkat 6 dari -1 dan gambarkan akar-akar itu dibidang kompleks.
Penyelesaian : Misalkan w = 1 cis ο°, -11/6 = zk = 1 (cosπ+2ππ
6 + π sinπ+2ππ6 β‘) , untuk k = 0, 1, 2, 3, 4, 5 Ketiga akar pangkat 6 dari -1 adalah:
z0 = πππ β‘π6 = 1
2β3β‘β‘+ πβ‘12β‘ = 1
2β3β‘β‘+ β‘12πβ‘
z1 = πππ β‘π2 = 0 + π. 1 = π z2 = πππ β‘5π6 = β1
2β3β‘β‘+ πβ‘12β‘ = β1
2β3β‘β‘+ β‘2β‘1πβ‘
z3 = πππ β‘7π6 = β1
2β3β‘β‘β πβ‘12β‘ = β1
2β3β‘β‘β β‘12πβ‘
z4 = πππ β‘7π6 = 0 β π. 1 = βπ
z5 = πππ β‘11π6 = 12β3β‘β‘β πβ‘12β‘ = 12β3β‘β‘β β‘12πβ‘
21. Seperti soal nomor 20, untuk akar pangkat 3 dari 1 dan dari -1 a. Akar pangkat 3 dari 1 seperti no 19
b. Akar pangkat 3 dari -1 Misalkan w = 1 cis ο°, (-1)1/3 = zk = 1 cisπ+2ππ
3 , untuk k = 0, 1, 2 Ketiga akar pangkat 6 dari -1 adalah:
z0 = πππ β‘π3 = 12β‘β‘+ πβ‘12β‘β3 = 12β‘β‘+ β‘12πβ3β‘
z1 = πππ β‘π = β1 + π. 0 = β1 z2 = πππ β‘5π3 = 12β‘β‘β πβ‘12β‘β3
22. Jika w sembarang akar pangkat n dari 1 dan w β 1 buktikan bahwa 1 + w + w2 + ... + wn-1 = 0
Penyelesaian
dari w merupakan akar pangkat n dari 1, sehingga diperoleh bahwa wn = 1 dan wn+1 = wn . w = w
sehingga 1 + w + w2 + ... + wn-1 + wn = 1βwn+1
1βw = 1βw
1βw = 1,
ο 1 + w + w2 + ... + wn-1 + 1 = 1 Jadi 1 + w + w2 + ... + wn-1 = 0
23. Gunakan teorema Moivre buktikan bahwa untuk a = π7 diperoleh cos a β cos 2a + cos 3a = Β½
Penyelesaian
cis a β cis 2a + cis 3a = cisβ‘aβ‘(1β(βcisβ‘a)3)
1β(βcisβ‘a) = cisβ‘a+(cisβ‘a)4 1+cisβ‘a
= cisβ‘a+cisβ‘4a
1+cisβ‘a ο1+cos aβi sin a 1+cos aβi sin a
= cos a+i sin a+cosβ‘4a+i sin 4a
1+cos a+i sin a ο1+cos aβi sin a 1+cos aβi sin a
=
cos a+cos2a βi cos a sin a+i sin a+i sin a cos a + sin2a+ cos 4a+cos a cos 4aβi sin a cos 4a+i sin 4a+i cos a sin 4a+sin a cos 4a 1+cos aβi sin a+cos a+cos2aβi sin a cos a+i sin a+i sin a cos a+sin2a
=
cos a+cos2a βi cos a sin a+i sin a+i sin a cos a + sin2a+ cos 4a+cos a cos 4aβi sin a cos 4a+i sin 4a+i cos a sin 4a+sin a cos 4a 2(1+cos a)
cos a β cos 2a + cos 3a = Re(ruas kanan)
= cos a+β‘cos2a+sin2a+cos 4a+cos a cos 4a+sin a sin 4a 2(1+cos a)
= 1+cos a+cos 4a+cos 3a 2(1+cos a)
= 1
2+cos 4a+cos 3a 2(1+cos a)
=1
2+2 cos
7a 2cosa2 2(1+cos a)
= 1
2+ 2ο0βcos
a 2
2(1+cos a)
= 1
2
24. Dengan menggunakan rumus 1 + z + z2 + ... + zn = 1βzn+1
1βz , z β 1 untuk 0<ο±<2ο°
turunkan rumus
1 + cos ο± + cos 2ο± + ... + cos nο± = sinβ‘(n+12)ΞΈ
2 sin12ΞΈ sin ο± + sin 2ο± + ... + sin nο± = 12cot12πβcosβ‘(n+
1 2)ΞΈ 2 sin12ΞΈ