• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. LANDASAN TEORI. 3 Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "2. LANDASAN TEORI. 3 Universitas Kristen Petra"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

2.1. Pengukuran Kerja

Pengukuran kerja adalah metode untuk menetapkan keseimbangan antara jalur manusia yang dikontribusikan dengan unit keluaran yang dihasilkan.

Pengukuran kerja bertujuan untuk menentukan waktu standar seorang pekerja dalam menyelesaikan pekerjaan yang dilakukannya (Mundel and Danner, 1994).

Waktu standar ini merupakan waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja dengan tingkat kemampuan rata-rata untuk menyelesaikan pekerjaan pekerja tersebut (Mundel and Danner, 1994). Waktu standar mempunyai beberapa kegunaan sebagai berikut: (Mundel and Danner, 1994)

• Perencanaan kebutuhan tenaga kerja.

• Perkiraan biaya-biaya untuk upah karyawan.

• Penjadwalan produksi dan penganggaran.

• Perencanaan sistem pemberian bonus dan insentif.

• Indikasi keluaran output yang mampu dihasilkan oleh seorang pekerja.

• Menyeimbangkan lintasan produksi (the balancing of production lines).

Teknik-teknik yang digunakan dalam pengukuran kerja dibagi menjadi dua kelompok yaitu:

1. Pengukuran secara langsung.

Pengukuran secara langsung adalah pengukuran dilakukan secara langsung di tempat pekerjaan yang akan diukur. Pengukuran dengan jam henti dan sampling pekerjaan merupakan contoh dari pengukuran secara langsung.

2. Pengukuran secara tidak langsung.

Pengukuran secara tidak langsung adalah pengukuran kerja dimana pengamat tidak harus berada di tempat pekerjaan yang diukur. Jadi, pengamat dapat menggunakan data waktu baku dan data waktu gerakan yang sudah ada sebelumnya tanpa harus melakukan pengukuran secara langsung.

(2)

2.2. Pengukuran Waktu dengan Jam Henti

Pengukuran waktu dengan jam henti adalah metode yang diaplikasikan pada pekerjaan yang berulang-ulang dan berlangsung dalam waktu yang singkat.

Metode jam henti akan lebih baik jika digunakan pada kondisi pekerjaan seperti di bawah ini:

• Terdapat siklus kerja yang berulang-ulang dengan durasi waktu yang pendek hingga panjang.

• Operasi yang baru dapat dilakukan tanpa standar hingga pengukuran dilakukan.

• Terdapat banyak variasi dari kerja yang berbeda-beda.

• Terdapat elemen-elemen pengendali proses yang menyusun satu bagian siklus.

Hasil pengukuran yang dilakukan akan menghasilkan waktu baku yang dapat dijadikan sebagai standar bagi semua pekerja. Kriteria-kriteria yang harus dipenuhi agar pengukuran kerja dengan jam henti ini dapat terlaksana adalah:

• Pekerjaan tersebut harus dilaksanakan secara repetitive dan uniform.

• Hasil keluaran harus dapat dihitung secara nyata baik secara keseluruhan atau untuk tiap-tiap elemen kerja yang berlangsung.

• Pekerjaan tersebut cukup banyak dilaksanakan dan mempunyai sifat yang teratur sehingga akan memadai untuk diukur dan dihitung waktu bakunya.

Ada dua metode untuk melakukan pengukuran waktu dengan jam henti (stopwatch time study), yaitu metode kontinu (continuous method) dan metode snapback.

2.2.1. Metode Kontinu (Continuos Method)

Metode pengukuran waktu kerja yang mana stopwatch tetap berjalan untuk melakukan pengukuran waktu selanjutnya tanpa harus mengembalikan jarum stopwatch kembali ke angka nol. Metode ini menampilkan laporan yang lengkap mengenai keseluruhan periode observasi. Metode ini cocok untuk mengukur elemen kerja yang singkat secara akurat tetapi memerlukan konsentrasi yang tinggi dalam menuliskan waktunya.

(3)

2.2.2. Metode Snapback

Pada metode snapback untuk melakukan pengukuran operasi kerja yang selanjutnya jarum stopwatch dikembalikan ke angka nol. Metode snapback mempunyai beberapa kerugian antara lain sebagai berikut:

• Ada waktu yang terbuang dengan menggunakan metode ini.

• Elemen kerja yang singkat (0,06 menit atau kurang) sulit untuk diukur.

• Keterlambatan (delay) mungkin tidak terukur.

• Tidak ada bukti yang jelas bahwa waktu keseluruhan merupakan penjumlahan semua elemen kerja.

2.3. Langkah-Langkah Pengukuran Data

Data-data yang didapat dari hasil pengukuran memerlukan beberapa macam pengujian supaya data-data tersebut menjadi lebih baik. Pengujian yang dilakukan adalah uji kenormalan Kolmogorov Smirnov, uji keseragaman data menggunakan peta kendali, dan terakhir data dilakukan uji kecukupan data.

2.3.1. Uji Kenormalan (Kolmogorov Smirnov)

Pada waktu pengamatan pendahuluan (Ho) diduga berdistribusi normal dan untuk membuktikannya maka dilakukan uji kenormalan Kolmogorov Smirnov dengan bantuan software Minitab atau dengan software SPSS. Syarat- syarat yang dipakai dalam uji kenormalan adalah:

Ho : Data berdistribusi normal H1 : Data tidak berdistribusi normal CR : Tolak Ho jika p value < α

Apabila p value yang dihasilkan lebih kecil dari α maka tolak Ho yang berarti data tidak berdistribusi normal. Jika p value yang dihasilkan lebih besar α maka gagal tolak Ho berarti data berdistribusi normal. Contoh untuk uji kenormalan dengan Kolmogorov Smirnov dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

(4)

Approximate P-Value: 0.132 D+: 0.194 D-: 0.178 D : 0.194 Kolmogorov-Smirnov Normality Test N: 15

StDev: 0.479367 Average: 2.98267

4.0 3.5

3.0 2.5

.999 .99 .95 .80 .50 .20 .05 .01 .001

Probability

waktu 1

Normal Probability Plot

Gambar 2.1. Contoh Uji Kenormalan Data

Gambar di atas menunjukkan bahwa p value yang dihasilkan (0,132) lebih besar dibandingkan dengan α (0,05) sehingga gagal tolak Ho. Berdasarkan syarat di atas yang mana Ho adalah data berdistribusi normal, maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal.

2.3.2. Uji Keseragaman Data

Uji keseragaman data digunakan untuk menentukan apakah data-data yang didapatkan layak digunakan atau tidak. Uji keseragaman data dapat dilakukan secara visual atau dapat dilakukan dengan menggunakan peta kendali.

Uji keseragaman data dengan peta kontrol dapat menggunakan bantuan software Minitab. Data dikatakan seragam apabila tidak ada data yang keluar dari Batas Kendali Atas (BKA) dan Batas Kendali Bawah (BKB). Apabila ada data yang melewati BKA dan BKB maka data itu akan dibuang: (Montgomery, 1996)

BKA = x + k σ (2.1)

BKB = x - k σ (2.2)

k = nilai Z dari α/2

Contoh uji keseragaman data dengan menggunakan peta kendali dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

(5)

15 10

5 0

4.5

3.5

2.5

1.5

Sample Number

Sample Mean

X-bar Chart for waktu 1

Mean=2.983 UCL=4.373

LCL=1.592

Gambar 2.2. Contoh Uji Keseragaman Data

Gambar di atas menunjukkan bahwa data seragam karena tidak ada data yang keluar dari UCL (Batas Kontrol Atas) atau LCL (Batas Kontrol Bawah).

2.3.3. Uji Kecukupan Data

Sebelum dilakukan uji kecukupan data, data-data yang didapat harus berada dalam range yang sama. Rumus yang digunakan untuk melakukan uji kecukupan data adalah:

a. Apabila N < 30 (Niebel, 1993) N ′=

2

. . ⎟

⎜ ⎞

x k

t

s (2.3)

Keterangan:

N ′ = jumlah data yang diperlukan s = standar deviasi

t = distribusi t pada α/2 dengan v = N-1 k = prosentase penerimaan x = α

x = rata-rata

(6)

b. Apabila N ≥ 30

N ′=

( )

2 2

2

⎟⎟

⎟⎟

⎜⎜

⎜⎜

⎛ ⎟ −

⎜ ⎞

∑ ∑

Xi

Xi Xi

s N k

(2.4)

Keterangan:

N = jumlah data yang diambil N ′ = jumlah data yang diperlukan s = derajat ketelitian

k = nilai Z pada α /2

Jika N ≥ N ′ berarti data yang diambil sudah cukup sedangkan jika N <N ′ berarti data yang diambil masih kurang. Apabila data masih kurang akan dilakukan pengambilan data lagi sampai nilai N ≥ N ′.

2.4. Performance Rating

Performance rating adalah suatu aktivitas untuk memulai atau mengevaluasi kecepatan usaha, tempo, ataupun performance kerja. Selama pengukuran berlangsung, pengukur harus mengamati kerja yang dilakukan operator. Performance rating bertujuan untuk menormalkan waktu kerja operator.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan performance rating. Salah satunya adalah metode Westinghouse. Metode ini mempertimbangkan empat faktor dalam mengevaluasi kinerja (performance) operator yaitu ketrampilan (skill), usaha (effort), kondisi (condition), dan konsistensi (consistency). Performance rating dihitung dengan menjumlahkan nilai dari masing-masing faktor dan menambahkannya dengan nilai 1. Nilai yang mungkin dapat terjadi adalah:

• p > 1 → operator bekerja di atas rata-rata (cepat).

• p = 1 → operator bekerja normal.

• p < 1 → operator bekerja terlalu lambat.

(7)

2.5. Allowance

Pada umumnya kelonggaran (allowance) meliputi tiga hal yaitu: (Niebel, 1993)

1. Istirahat untuk kebutuhan perorangan (personal needs).

Kelonggaran waktu ini ditujukan untuk kebutuhan yang bersifat pribadi seperti makan dan minum. Kelonggaran ini biasanya berkisar antara 0-2,5% untuk pria dan 2-5% untuk wanita.

2. Kelelahan (fatique).

Kelonggaran ini diberikan karena kelelahan fisik maupun mental setelah bekerja beberapa waktu. Beberapa faktor yang mengakibatkan kelelahan ini antara lain kondisi kerja, sifat dari pekerjaan, kesehatan pekerja baik fisik maupun mental.

3. Keterlambatan yang tidak terhindarkan (unavoidable delay).

Kelonggaran ini diberikan untuk elemen-elemen usaha yang berhenti karena hal-hal yang tidak dapat dihindarkan misalnya interupsi oleh supervisor, tidak tersedianya material, dan gangguan mesin.

Pengukuran kelonggaran (allowance) dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:

• Pengamatan secara langsung dan langsung dicatat waktu menganggurnya.

• Metode sampling.

• Tabel Allowance.

2.6. Penghitungan Waktu Baku

Untuk mendapatkan waktu baku harus melakukan beberapa perhitungan sebelumnya yaitu: (Niebel, 1993)

1. Waktu Siklus

N

WsXi (2.5)

Keterangan:

∑Xi = total data yang diambil N = jumlah data yang diambil

(8)

2. Waktu Normal

Wn = Ws * p (2.6)

Keterangan:

Ws = waktu siklus

p = faktor penyesuaian (performance rating) 3. Waktu Baku/Standar

Wb = Wn *

allowance

%

% 100

% 100

− (2.7)

Keterangan:

Wn = waktu normal

2.7. Payback Period

Payback period adalah metode untuk menghitung seberapa lama waktu/periode yang diperlukan agar modal uang yang dikeluarkan untuk suatu proyek kegiatan dapat kembali. Payback period yang cepat adalah yang diinginkan oleh setiap industri. Pada umumnya industri di Amerika Serikat menginginkan payback period selama tiga tahun atau kurang (Thuesen, G, and Fabrycky, 1993). Payback period terdiri dari dua macam yaitu: (Thuesen, G, and Fabrycky, 1993)

a. Payback without Interest

Metode ini digunakan untuk menghitung payback period tanpa memperhitungkan nilai uang terhadap waktu. Rumus untuk metode ini adalah:

(Thuesen, G, and Fabrycky, 1993)

= n

t

Ft

0

0

(2.8)

Keterangan:

Ft = aliran uang pada periode t n = periode yang dibutuhkan b. Payback with Interest

Dengan metode ini perhitungan payback period memperhitungkan nilai uang terhadap waktu. Rumus untuk metode ini adalah: (Thuesen, G, and Fabrycky, 1993)

(9)

∑ ( )

=

'

+

0

0 1

n

t

i

t

Ft

(2.9)

Keterangan:

i = tingkat pengembalian modal yang diinginkan (%)

Referensi

Dokumen terkait

Keputusan Menteri ini sebagai Wilayah Penugasan Survei Pendahuluan Panas Bumi, dengan koordinat dan peta sebagaimana tercantum dalam Lampiran II A sampai dengan

Metodologi yang digunakan adalah melakukan simulasi dengan masukan data sekunder parameter letusan erupsi gunung Merapi tahun 2010 (terbatasnya data letusan Muria),

Menarik untuk dijadikan sebagai sebuah bahan kajian ilmiah, maka dalam rangka penyusunan skripsi untuk menyelesaikan pendidikan strata satu di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Madani,

Pemerintah mengajukan Rancangan Undang-undang tentang Perubahan atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 1999/2000 berdasarkan Perubahan sebagaimana dimaksud dalam

Berdasarkan dari hasil pengujian heteroskedastisitas pada tabel diatas dengan menggunakan uji glejser, maka dapat diketahui bahwa semua variabel independen yang diuji

(2019) menemukan bahwa motif beroperasinya sawit di kawasan hutan ada yang dilakukan dengan sengaja dan ada yang tidak sengaja. Motif pertama dilandasi untuk

Lossy Compression o Teknik kompresi dimana data hasil dekompresi tidak sama dengan data sebelum kompresi namun sudah “cukup” untuk digunakan.. o Kelebihan: ukuran file

Pada kesempatan ini, kami dari Majelis Jemaat Bidang Kebaktian menginformasikan kepada kita semua, bahwa GKI Nurdin sudah menyelenggarakan ibadah online secara