• Tidak ada hasil yang ditemukan

Assalaamu alaikum Wr. Wb.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Assalaamu alaikum Wr. Wb."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI PEKALONGAN AKHIR TAHUN ANGGARAN 2012

K E P A D A

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Yang terhormat :

 Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan;

Yang saya hormati :

 Wakil Bupati Pekalongan;

 Para Wakil Ketua dan segenap Anggota DPRD Kabupaten Pekalongan;

 Rekan-rekan Muspida yang berkesempatan hadir, Ketua Pengadilan Negeri dan Ketua Pengadilan Agama atau yang mewakili;

 Sekretaris Daerah, para Asisten Sekda, Staf Ahli Bupati, Sekretaris DPRD dan para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah se-Kabupaten Pekalongan;

 Para Pimpinan Instansi Vertikal, BUMN dan BUMD se-Kabupaten Pekalongan;

 Ketua KPUD dan para Ketua Partai Politik se-Kabupaten Pekalongan;

 Rekan-rekan Wartawan dan LSM;

 serta hadirin sekalian yang berbahagia.

Pertama dan utama marilah kita memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, pada hari ini kita dapat menghadiri rapat paripurna DPRD dalam rangka penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2012 kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pekalongan.

Draft Final : 20 Maret 2013

(2)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban ini disusun sebagai pelaksanaan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang tersebut mengatur bahwa Kepala Daerah mempunyai kewajiban untuk memberikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, dan memberikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban kepada DPRD serta menginformasikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada masyarakat.

Selain itu juga mengacu pada peraturan pelaksanaannya yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat. Pada Peraturan Pemerintah tersebut diatur bahwa Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah dalam penyelenggaraan urusan Desentralisasi memuat penyelenggaraan urusan wajib dan urusan pilihan.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2012 ini mengandung 3 (tiga) aspek administratif penilaian kinerja, yaitu Aspek Administrasi Publik; Aspek Keuangan; dan Aspek Pencapaian Hasil Fisik dan Manfaatnya.

Rapat Dewan yang terhormat,

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pekalongan Tahun Anggaran 2012 telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 9 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pekalongan Tahun Anggaran 2012 dan mengalami perubahan yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 4 Tahun 2012 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pekalongan Tahun Anggaran 2012.

Penyusunan APBD Kabupaten Pekalongan Tahun Anggaran 2012 yang berbasis kinerja ini mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 yang telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri

(3)

Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Dengan melandaskan pada anggaran berbasis kinerja tersebut diharapkan penyusunan APBD dapat mensinergikan antar sektor serta meningkatkan keterkaitan antara input, output dan outcomes.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Tahun Anggaran 2012 ini terdiri dari 2 (dua) buku, dengan materi sebagai berikut :

Buku I : Merupakan Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban.

Buku II : Berisi tentang kebijakan umum dan uraian secara rinci pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2012, serta kegiatan-kegiatan Tugas Pembantuan dan Dekonsentrasi yang dilaksanakan di Kabupaten Pekalongan, serta Pelaksanaan Tugas Umum Pemerintahan.

Rapat Dewan yang terhormat,

Sebagai materi awal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Tahun Anggaran 2012 ini, perkenankan kami menyampaikan kebijakan pembangunan di Kabupaten Pekalongan. Sesuai dengan capaian kinerja pemerintah dan kondisi strategis tingkat nasional, regional dan global, maka beberapa isu strategis dalam pembangunan di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2012 yaitu :

a. Masih tingginya jumlah penduduk miskin dan Tingkat Pengangguran Terbuka, b. Masih relatif rendahnya pertumbuhan ekonomi,

c. Masih relatif rendahnya kualitas penduduk yang tercermin dari angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM),

d. Belum optimalnya penyediaan infrastruktur antara lain transportasi, penanganan air bersih, perumahan dan penyehatan lingkungan,

e. Masih adanya kesenjangan pembangunan antarwilayah seperti di wilayah bawah dan atas, serta perkotaan dan perdesaan,

f. Belum optimalnya kualitas pelayanan umum pada masyarakat,

g. Masih rendahnya pengelolaan dan pelestarian potensi sumber daya alam yang berwawasan lingkungan.

(4)

Berdasarkan isu-isu strategis tersebut, dengan mempertimbangkan potensi dan peluang yang ada, maka kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Pekalongan Tahun 2012 sesuai dengan RPJMD Kabupaten Pekalongan Tahun 2011- 2016 pada Tahap Kedua (Tahun 2012-2014) pembangunan diarahkan pada Pengembangan Infrastruktur dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat.

Perencanaan dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur di berbagai bidang yaitu jalan, jembatan, irigasi, air bersih, listrik, perdagangan, industri, kearsipan, investasi, kesehatan, dan pendidikan. Dengan pengembangan infrastruktur diharapkan akan meningkatkan pelayanan kesehatan, pendidikan, pembinaan koperasi, UMKM, industri kecil, peningkatan investasi, produktivitas pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan dan kehutanan serta pariwisata yang pada gilirannya akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Rapat Dewan yang berbahagia

Selanjutnya kami sampaikan Garis-garis Besar Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pekalongan Tahun Anggaran 2012, pelaksanaan serta penjabarannya ke dalam masing-masing urusan sebagai berikut :

a. Pendapatan Daerah ditetapkan Rp. 1.097.705.781.288,- terdiri dari :

 Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp. 108.326.763.424,-

 Dana Perimbangan Rp. 788.721.271.900,-

 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Rp. 200.657.745.964,- Realisasi Pendapatan mencapai Rp. 1.114.494.807.256,- atau 101,53%.

b. Belanja Daerah ditetapkan Rp. 1.133.807.844.939,- terdiri dari :

 Belanja Tidak Langsung Rp. 715.879.150.888,-

 Belanja Langsung Rp. 417.928.694.051,-

Realisasi Belanja Daerah sebesar Rp. 1.047.328.470.862,- atau 92,37%.

(5)

Realisasi Pendapatan Daerah melebihi target yang ditetapkan, hal ini karena adanya intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan. Kemudian realisasi Belanja Daerah dibawah target hal ini disebabkan adanya efisiensi, sisa lebih anggaran serta adanya kegiatan yang tidak selesai dan tidak dilaksanakan.

c. Pembiayaan Daerah terdiri dari :

 Penerimaan Pembiayaan Daerah Rp. 44.345.977.554,-

 Pengeluaran Pembiayaan Daerah Rp. 8.243.913.903,- Sehingga Pembiayaan Netto ditetapkan Rp. 36.102.063.651,- dengan realisasi sebesar Rp. 35.726.598.003,- atau 98,96%.

Program kegiatan pembangunan daerah tahun anggaran 2012 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2011-2016 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2012 yang kemudian dijabarkan dalam Kebijakan Umum Anggaran Tahun 2012 serta Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Tahun 2012 selanjutnya program dan kegiatan tersebut diklasifikasikan menurut Urusan Wajib dan Urusan Pilihan sebagai berikut :

Urusan Wajib 1. Pendidikan

Pelaksanaan pembangunan urusan pendidikan dianggarkan Rp. 547.443.835.400,- terealisasi 89,46%. Disamping itu, bidang pendidikan juga mendapatkan alokasi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk jenjang pendidikan SD/MI/SDLB dan SMP/MTs sebesar Rp. 68.994.665.000,- dengan realisasi 100%.

Pembangunan Pendidikan dilaksanakan melalui Program Pendidikan Anak Usia Dini; Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun; Pendidikan Menengah; Pendidikan Non Formal; Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga

(6)

Kependidikan; Manajemen Pelayanan Pendidikan; Peningkatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak; Pengembangan Kebijakan Manajemen Olahraga; Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga.

Capaian pembangunan pendidikan tahun 2012 mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2011 yang dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu Angka Partisipasi Kasar (APK) meningkat dibanding tahun 2011, untuk SD/MI dari 102,59% menjadi 103,00%, SMP/MTs dari 99,48% menjadi 99,71% dan SMA/MA/SMK dari 65,07% menjadi 66,31%. Kemudian untuk Angka Partisipasi Murni (APM) meningkat dibanding tahun 2011, untuk SD/MI dari 87,33% menjadi 92,15%, SMP/MTs dari 75,56% menjadi 81,19%, dan SMA/MA/SMK dari 43,76% menjadi 45,21%.

Jumlah siswa menurun dibanding tahun 2011, untuk SD/MI dari 104.266 siswa menjadi 101.946 siswa, SMP/MTs dari 43.254 siswa menjadi 39.490 siswa, dan SMA/MA/SMK dari 25.622 siswa menjadi 22.635 siswa.

Penurunan siswa SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/MK tersebut dikarenakan berkurangnya kelompok penduduk usia sekolah SD/MI (7-12 tahun), SMP/MTs (13-15 tahun) dan SMA/MA/SMK (16-18 tahun).

Selanjutnya Angka Putus Sekolah (APS) tahun 2012 SD/MI 0,18%

menurun dari tahun 2011 sebesar 0,42%, SMP/MTs 0,49% menurun dari tahun 2011 sebesar 0,60% dan SMA/MA/SMK 0,80% menurun dari tahun 2011 sebesar 1,10%. Angka Kelulusan SD/MI 100%, SMP/MTs 97,82% dan SMA/MA/SMK 99,92%. Kemudian untuk angka melanjutkan sekolah tahun 2012 SD/MI ke SMP/MTs 84,48 % dan SMP/MTs ke SMA/MA/SMK 74,62 %.

Peningkatan sarana prasarana pendidikan pada tahun 2012 berupa pembangunan gedung atau Ruang Kelas Baru (RKB) untuk SD/MI sebanyak 11 lokal, SMP/MTs 3 lokal dan SMA/SMK 66 lokal. Sementara untuk rehab gedung SD/MI sebanyak 281 lokal, SMP/MTs 95 lokal dan SMA/SMK 44 lokal.

Disamping itu terdapat penambahan 6 sekolah di tingkat SD/MI, 2 sekolah di tingkat SMA/MA/SMK, dan pengurangan 1 sekolah tingkat SMP/MTs, sehingga jumlah keseluruhan menjadi 829 unit sekolah yang terdiri dari : SD/MI 657 unit, SMP/MTs 115 unit dan SMA/MA/SMK 57 unit.

(7)

2. Kesehatan

Pembangunan urusan kesehatan dianggarkan Rp. 175.410.368.368,- terealisasi 95,74%. Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui Program Obat dan Perbekalan Kesehatan; Upaya Kesehatan Masyarakat; Pengawasan Obat dan Makanan; Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;

Perbaikan Gizi Masyarakat; Pengembangan Lingkungan Sehat; Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular; Standarisasi Pelayanan Kesehatan;

Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin; Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya; Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan; Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan; Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Anak; Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit BLUD;

Standarisasi Pelayanan Kesehatan; Pengadaan, Peningkatan Sarana Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata; Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata.

Perkembangan pembangunan kesehatan tahun 2012 dapat dilihat dari beberapa indikator utama seperti Angka Kematian Bayi (AKB) 8,51 per 1.000 kelahiran hidup tahun 2011 naik menjadi 10,98 per 1.000 kelahiran hidup tahun 2012, angka tersebut diatas Provinsi Jawa Tengah yang sebesar 10,75 per 1.000 kelahiran hidup, lebih baik dari Target Nasional yaitu 23 per 1.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian bayi tertinggi adalah Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) dan Asfiksia.

Kemudian Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan dari 105 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2011 naik menjadi 184,04 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2012 dengan jumlah kematian ibu sebanyak 31 kasus. Angka tersebut diatas angka Provinsi Jawa Tengah yaitu 116,34 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab terbesar kematian ibu adalah pre eklamsi berat, eklamsi dan pendarahan selain itu kematian ibu tidak secara langsung karena proses persalinan tetapi adanya penyakit penyerta yang sudah diderita ibu tersebut.

(8)

Upaya yang dilakukan dalam peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak untuk menurunkan AKI dan AKB dengan pemenuhan tenaga ahli di bidang kebidanan dan kandungan, penataan manajemen serta meningkatkan peran serta masyarakat melalui Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) yang bertujuan agar bila sebuah keluarga mempunyai ibu hamil turut serta merencanakan persalinan sejak dini dan dipantau oleh bidan setempat.

3. Pekerjaan Umum

Pembangunan urusan pekerjaan umum dianggarkan Rp. 125.424.212.250,- dan terealisir 94,56%. Program pekerjaan umum meliputi Program Pembangunan Jalan dan Jembatan;

Pemeliharaan/Rehabilitasi Jalan dan Jembatan; Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong; Pengembangan Perumahan; Pemberdayaan Komunitas Perumahan, Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah; Peningkatan Cakupan dan Kualitas Pelayanan Air Minum;

Pembangunan Infrastruktur Pedesaan; Pengembangan Perumahan;

Perlindungan Konservasi Sumber Daya Alam; Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau; Peningkatan dan Pengembangan Lampu Penerangan Jalan Umum;

Pengembangan Jaringan Irigasi dan Konservasi Sungai; Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya;

Pengendalian Banjir; serta Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku.

Kondisi infrastruktur jalan tahun 2012 mengalami peningkatan dibanding tahun 2011 yaitu jalan kondisi baik semula 318,78 Km meningkat menjadi 346,52 Km, kondisi sedang semula 130,57 Km berkurang menjadi 111,40 Km, kondisi rusak semula 85,29 Km berkurang menjadi 77,83 Km, kondisi rusak berat semula 23,45 Km berkurang menjadi 22,34 Km.

Kemudian untuk jembatan tahun 2012 kondisi baik 288 unit, kondisi sedang 13 unit, kondisi rusak 5 unit dan kondisi rusak berat 1 unit.

Untuk meningkatkan kualitas jalan desa juga telah disalurkan bantuan

(9)

stimulan aspal sebanyak 2.077 drum dan menghasilkan peningkatan jalan desa dengan volume 114.976,8 m2 yang tersebar di 117 desa dan 2 kelurahan dengan menyerap swadaya masyarakat Rp. 4.213.318.500,-.

Untuk pembangunan di bidang perumahan dilakukan pembangunan fasilitas penunjang dan rehab gedung Rusunawa Kedungwuni, selain itu terdapat bantuan stimulan perumahan swadaya dari pusat yang berlokasi di Kecamatan Wonokerto sebesar Rp. 900.000.000,- digunakan untuk Pembangunan Baru (PB) sebanyak 36 unit dan Peningkatan Kualitas (PK) sebanyak 89 unit.

Pemenuhan air bersih diupayakan melalui PDAM maupun program- program pembangunan air bersih lainnya. Jumlah pelanggan PDAM Kabupaten Pekalongan tahun 2012 sebanyak 8.244 Sambungan Rumah (SR) dengan pemakaian air 1.913.623 m3, meningkat dibanding tahun 2011 sebanyak 7.360 SR dengan pemakaian air 1.744.867 m3. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi penduduk yang tidak terjangkau PDAM, dilaksanakan Program Penyediaan Prasarana Air Minum berupa pembangunan jaringan air bersih dengan sistim broncapturing (bak penangkap mata air) 1 unit, 2 unit jembatan pipa PDAM, penyediaan sarana/prasarana air minum bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di 7 desa dan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di 13 desa.

Sedangkan penataan sanitasi lingkungan dilaksanakan melalui Program Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM) berupa kegiatan pembangunan 4 unit tangki septik komunal di 3 Desa yang dapat digunakan untuk 100 KK serta pembangunan MCK pedesaan di 3 desa.

Pembangunan bidang kebersihan dan pertamanan dilaksanakan melalui kegiatan penyediaan sarana dan prasarana pengolahan sampah, meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pola hidup bersih, dan melaksanakan sistem pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, menambah dan memelihara ruang terbuka hijau, menambah titik dan memelihara Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU). Jumlah volume sampah terangkut sebanyak 272 m2 /hari. Selanjutnya jumlah

(10)

LPJU yang terpasang sebanyak 34 titik sehingga jumlah keseluruhan LPJU di Kabupaten Pekalongan sampai tahun 2012 sebanyak 2.918 titik.

Pembangunan bidang pengairan dilaksanakan melalui rehabilitasi dan perbaikan jaringan irigasi sepanjang 17,72 Km, perbaikan bantaran serta tanggul sungai 1,55 Km, normalisasi sungai 1.510 Km dan pembangunan turap 870 Meter. Sampai tahun 2012, jumlah bangunan air 790 unit dalam kondisi baik 642 unit, kondisi sedang 112 dan kondisi rusak 36 unit.

Selanjutnya saluran primer dan sekunder sampai tahun 2012 sepanjang 389,58 Km mampu mengairi sawah 27.948,88 hektar, dalam kondisi baik sepanjang 356,60 Km, kondisi sedang 19,44 Km dan kondisi rusak 13,54 Km.

Perlu kami sampaikan pula bahwa disamping Program/Kegiatan diatas, pada urusan pekerjaan umum dilaksanakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) dengan anggaran Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) Rp. 14.202.500.000,-, Dana Daerah Urusan Bersama (DDUB) Rp. 2.243.000.000,- dan pendampingan sebesar Rp. 200.000.000,-.

4. Perencanaan Pembangunan

Pembangunan urusan perencanaan pembangunan dianggarkan Rp.10.766.365.500,- dan terealisir 94,50% dilaksanakan melalui Program Perencanaan Pembangunan Daerah, Pengembangan Data/Informasi, Sosialisasi dan Pengembangan Kreatifitas dan Inovatif, Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh, Perencanaan Sosial dan Budaya, Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam, Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana, Perencanaan Tata Ruang, Pembangunan Perumahan, dan Program Kerjasama Pembangunan.

Dokumen perencanaan yang telah disusun tahun 2012 antara lain : Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2013; Kebijakan Umum Anggaran (KUA); Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS); serta RPJM Pembangunan Ekonomi Daerah. Di bidang tata ruang telah disusun Rencana Detail Tata Ruang Kawasan (RDTRK)

(11)

Kedungwuni dan Wiradesa, serta Kajian Lingkungan Hidup Strategis. Selain itu untuk pemenuhan data-data dalam perencanaan pembangunan telah disusun buku-buku kestatistikan daerah tahun 2011 dan Profil Daerah tahun 2012.

5. Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Pembangunan urusan perhubungan, komunikasi dan informatika dianggarkan Rp. 5.925.893.500,- terealisir 97,14% dilaksanakan melalui Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa;

Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ; Pengkajian dan Penelitian Bidang Informasi dan Komunikasi; Peningkatan Pelayanan Angkutan; Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan; serta Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas.

Di bidang perhubungan, untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas dan pengguna jalan pada tahun 2012 telah dibuat rambu lalu lintas baru sebanyak 150 unit sehingga jumlah keseluruhan rambu 1.258 unit, kemudian Alat Pengatur Isyarat Lalu Lintas (APILL) yang terdiri dari Traffic Light dan Warning Light bertambah 8 unit, sehingga menjadi 59 unit.

Di bidang komunikasi dan informasi, untuk mendukung pelaksanaan Elektronik Government (e-Gov), tahun 2012 pengguna jaringan Wifi Kominfo Jaringan WAP (Wireless Acces Point) bertambah dari 22 titik menjadi 25 titik.

6. Lingkungan Hidup

Pembangunan urusan lingkungan hidup dianggarkan Rp.

3.344.933.000,- terealisir 95,45% dilaksanakan melalui Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Sampah; Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup; Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumberdaya Alam; Peningkatan Pengendalian Polusi; dan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Program-program tersebut diwujudkan melalui kegiatan pelaksanaan prokasih dengan pemantauan limbah dan kualitas air sungai sebanyak 20 titik

(12)

air limbah dan 30 titik air sungai; pengadaan reaktor biogas sebanyak 3 unit di desa Bondansari dan Kadipaten Kecamatan Wiradesa; Pengadaan mesin pemilah sampah di desa Pekajangan, Kedungwuni Timur dan Sinangohprendeng; Pengadaan mesin pencacah sampah di Desa Rowokembu dan Sinangohprendeng; Pengadaan Tong Sampah Terpilah dan Komposter di Desa Binaan Adipura; Pengadaan alat pengukur kebisingan; Penyelesaian dan operasional IPAL Terpadu industri kecil batik Simbangkulon;

Pembangunan bak tampung dan pengadaan mesin pengolah limbah Desa Wonoyoso serta Pembuatan studi kelayakan dan Detail Engineering IPAL Jeans wash di Kecamatan Bojong.

7. Kependudukan dan Catatan Sipil

Pembangunan urusan kependudukan dan catatan sipil dianggarkan Rp. 5.908.615.900,- terealisasi 96,30% dilaksanakan melalui Program Penataan Administrasi Kependudukan dengan Kegiatan antara lain Peningkatan Pelayanan Publik dalam Bidang Kependudukan; Implementasi Sistem administrasi Kependudukan; Penerapan elektronik KTP; Peningkatan Kapasitas Aparat Kependudukan dan Catatan Sipil; serta dan Pengembangan Peralatan Sistem Administrasi Kependudukan (SIAK).

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Bidang Kependudukan terdiri dari pembuatan Akta Catatan Sipil, pembuatan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Akta Catatan Sipil tersebut berupa Akta Kelahiran, Perkawinan, Kematian, Perceraian, Pengesahan Anak, Pengakuan Anak, Pengangkatan Anak, Kutipan Kedua dan Perubahan Nama. Pembuatan Akta Catatan Sipil keseluruhan sejumlah 14.936 akta sedangkan pada tahun 2011 sejumlah 49.739 akta. Kemudian jumlah pembuatan KK sebanyak 40.879 KK menurun dari tahun 2011 sebanyak 45.267 KK, sedangkan KTP sebanyak 66.543 KTP menurun dari tahun 2011 sebanyak 98.268 KTP.

Pada tahun 2012 telah dilaksanakan Program Nasional elektronik Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) secara masal yang dilaksanakan di 19 Kecamatan

(13)

dengan kuota sebanyak 805.622 jiwa melalui 2 (dua) tahap. Adapun yang telah diselesaikan sebanyak 515.327 jiwa atau 75,01% dari kuota tahap pertama (686.895 jiwa), dan telah tercetak sebanyak 350.000 lembar e-KTP.

8. Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Pembangunan urusan pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera dianggarkan Rp. 8.079.279.500,- terealisasi 97,59% dilaksanakan melalui Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Perempuan dan Anak; Penguatan Kelembagaan dan Pengarusutamaan Gender dan Anak; Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak; Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan; Peningkatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak; Keluarga Berencana; Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/Kesehatan Reproduksi (KR) yang Mandiri;

Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR); Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga; serta Pelayanan Komunikasi Informasi dan Edukasi.

Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak telah dilaksanakan antara lain melalui fasilitasi pengembangan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), bimbingan manajemen usaha bagi perempuan dalam mengelola usaha sebanyak 4 kelompok dan pemberdayaan masyarakat berbasis gender. Kemudian penanganan korban tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak tahun 2011 sebanyak 17 kasus naik menjadi 19 kasus dan seluruhnya dapat tertangani dan diselesaikan.

Kemudian untuk keluarga berencana dapat disampaikan bahwa jumlah peserta KB aktif pria mengalami kenaikan dari 3.294 orang pada tahun 2011 menjadi 3.306 orang dan peserta KB aktif wanita meningkat dari 135.871 orang menjadi 139.930 orang. Selanjutnya untuk jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) meningkat dari 169.053 menjadi 172.659 PUS.

(14)

9. Sosial

Pembangunan urusan sosial dianggarkan Rp. 6.341.719.000,- terealisir 95,09% dilaksanakan melalui Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya; Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial;

Pembinaan Anak Terlantar; Pembinaan Penyandang Cacat dan Trauma;

Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial; Pelestarian Nilai-Nilai Kepahlawanan dan Kesetiakawanan Sosial; Pengembangan Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial (SIKS); Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana; Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam serta Tanggap Darurat Bencana.

Kondisi PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) yang ada di Kabupaten Pekalongan terbagi dalam 22 kriteria. Prioritas Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial yang mendapat penanganan dan pelayanan sosial tahun 2012 adalah Keluarga Fakir Miskin (KFM) dan Keluarga Berumah Tidak Layak Huni (KBTH) sebanyak 730 KK, Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) sebanyak 50 jiwa, Penyandang Cacat Tubuh (PCT) baik anak maupun dewasa sebanyak 104 jiwa, Anak dan Balita Terlantar (AT & ABT) sebanyak 95 jiwa, Korban Bencana Alam (KBA) sebanyak 21.540 jiwa, dan Anak Nakal (AN) sebanyak 55 jiwa. Selain itu telah dilaksanakan pemberdayaan fakir miskin melalui pembinaan 73 Kelompok Usaha Bersama (KUBE) fakir miskin.

Intensitas kejadian bencana yang melanda wilayah Kabupaten Pekalongan tahun 2012 bencana banjir 15 kejadian, tanah longsor 61 kejadian, bencana kebakaran sebanyak 21 kejadian, bencana angin 20 kejadian lebih rendah dibanding tahun 2011 bencana banjir 51 kejadian, tanah longsor 140 kejadian, bencana kebakaran 20 kejadian dan bencana angin 23 kejadian.

Disamping hal tersebut di atas, untuk urusan sosial juga dianggarkan belanja bantuan sosial sebesar Rp. 6.770.000.000,- terealisasi 84,76%, antara lain bantuan kepada : organisasi sosial kemasyarakatan,

(15)

kepemudaan, kemahasiswaan, keagamaan, serta bantuan kepada masyarakat yang berkaitan dengan pemberdayaan sosial, rehabilitasi sosial, perlindungan sosial, penanggulangan kemiskinan, penanggulangan bencana, dan jaminan sosial. Kemudian Belanja Tak Terduga sebesar Rp.

2.700.000.000,- terealisasi 72,25% yang digunakan untuk penanganan bencana yaitu pembangunan / perbaikan sarana prasarana umum seperti jembatan, pembangunan bronjong, pembangunan turap dan rehab gedung sekolah akibat bencana alam.

10. Ketenagakerjaan

Pembangunan urusan ketenagakerjaan dianggarkan Rp. 1.112.080.000,- terealisir 99,00% dilaksanakan melalui Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja; serta Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan.

Pada tahun 2012, jumlah pencari kerja di Kabupaten Pekalongan 31.903 orang, menurun dibandingkan tahun 2011 sebanyak 33.324 orang, hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya penempatan tenaga kerja pada tahun 2012 sebanyak 5.752 orang, sedangkan tahun 2011 sebanyak 2.628 orang atau meningkat 118,87% yang terdiri dari : Antar Kerja Lokal (AKL) 2.230 orang berada di Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Batang dan Kabupaten Pemalang. Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) 3.358 orang berada di Jakarta, Bekasi, Tangerang, Semarang dan lain sebagainya. Adapun Antar Kerja Antar Negara (AKAN) 164 orang berada di Negara Malaysia, Uni Emirat Arab, Taiwan, Singapura, Hongkong, Brunei, Korea dan Jepang.

Meningkatnya penempatan kerja tersebut dipengaruhi oleh adanya kegiatan pelatihan bagi pencari kerja yang diselenggarakan baik di Balai Latihan Kerja (BLK) maupun di luar BLK melalui Mobile Training Unit (MTU), sehingga dapat memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan bagi para pencari kerja di Kabupaten Pekalongan.

Tingkat Upah Minimum Kabupaten (UMK) di Kabupaten Pekalongan tahun 2012 sebesar Rp.873.000,- atau 98,20% dari Kebutuhan Hidup Layak

(16)

(KHL) sebesar Rp.888.978,- meningkat dibanding tahun 2011 yang sebesar Rp.810.000,- atau 96,33% dari KHL sebesar Rp.840.889,-.

11. Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Pembangunan urusan koperasi, usaha kecil dan menengah dianggarkan Rp. 8.495.068.000,- terealisir 94,90% dilaksanakan melalui Program Penciptaan Iklim Usaha Mikro, Kecil, Menengah yang Kondusif;

Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil dan Menengah; Pengembangan Sistem Pendukung Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah; Pembinaan Pedagang kecil dan Asongan; serta Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.

Jumlah lembaga Koperasi Non KUD dan KUD sampai dengan tahun 2012 sebanyak 382 unit dengan jumlah anggota 120.460 orang, terjadi peningkatan bila dibandingkan tahun 2011 yang sebanyak 377 unit dengan jumlah anggota 120.335 orang.

Dari sisi permodalan dan volume usaha Koperasi Non KUD mengalami peningkatan, untuk aspek permodalan meningkat 24,87% dari tahun 2011 sebesar Rp. 89,57 milyar menjadi Rp. 119,226 milyar pada tahun 2012 yang terdiri dari modal sendiri Rp. 84,327 milyar dan modal luar Rp. 34,899 milyar.

Sedangkan dari aspek volume usaha terjadi peningkatan dari tahun 2011 sebesar Rp. 110,71 milyar menjadi Rp. 113,942 milyar pada tahun 2012.

Selanjutnya untuk KUD, dari aspek permodalan secara keseluruhan terjadi peningkatan 29,82% dari tahun 2011 sebesar Rp. 12,24 milyar menjadi Rp. 16,05 milyar pada tahun 2012 yang terdiri dari modal sendiri Rp.

5,325 milyar dan modal luar Rp. 10,725 milyar. Sedangkan dari aspek volume usaha terjadi penurunan dari tahun 2011 sebesar Rp. 20,35 milyar menjadi Rp. 17,115 milyar pada tahun 2012.

Kemudian untuk pembinaan pengusaha dilakukan pelatihan bagi pelaku usaha mikro sebanyak 220 orang serta pelaksanaan temu usaha bagi pelaku usaha mikro, kecil dengan BUMN sebanyak 250 orang.

(17)

12. Penanaman Modal

Pembangunan urusan penanaman modal dianggarkan Rp. 2.234.935.500,- terealisir 96,74% dilaksanakan melalui Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi; serta Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi.

Pada tahun 2012 jumlah investor berskala nasional sebanyak 1.268 investor dengan jumlah investasi Rp. 1.480.356.930.391,-. Selanjutnya untuk pelayanan perijinan pada tahun 2012 diterbitkan 164 Izin Gangguan (HO) turun dibanding tahun 2011 sebanyak 180 Izin HO, 955 Izin Tanda Daftar Perusahaan (TDP) meningkat dibanding tahun 2011 sebanyak 850 Izin TDP, 624 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) meningkat dibanding tahun 2011 sebanyak 605 SIUP, 146 Izin Usaha Industri (IUI) meningkat dibanding tahun 2011 sebanyak 30 IUI, 817 Izin Mendirikan Bangunan (IMB) turun dibanding tahun 2011 sebanyak 1.413 IMB dan Izin Pariwisata tetap sebanyak 19 izin.

13. Kebudayaan

Pembangunan urusan kebudayaan dianggarkan Rp. 385.000.000,- terealisir 100% dilaksanakan melalui Program Pengelolaan Kekayaan Budaya;

dan Pengelolaan Keragaman Budaya. Program-program tersebut diwujudkan dengan Kegiatan Inventarisasi dan Dokumentasi Cagar Budaya; Pembinaan Guru Bidang Seni Budaya; dan Lomba Kreatifitas Seni Budaya.

Beberapa kegiatan untuk pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah adalah dengan penyelenggaraan acara Syawalan, Grebeg Maulud, Malam Paingan, Pekan Raya Promosi Pembangunan (PRPP) Jawa Tengah;

pemberian dukungan penghargaan dan kerjasama di Bidang Budaya;

pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah dengan pagelaran wayang kulit.

Pentas seni daerah yang diselenggarakan tahun 2012 sebanyak 6 kegiatan yaitu Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), Pekan Seni, Pekan Seni Karesidenan, Festival Dalang Remaja, Festival Band dan Kemah Budaya. Selanjutnya jumlah grup kesenian di Kabupaten Pekalongan baik

(18)

kesenian tradisional, modern, maupun keagamaan sebanyak 146 kelompok.

14. Kepemudaan dan Olahraga

Pembangunan urusan kepemudaan dan olahraga dianggarkan Rp 2.998.000.000,- terealisir 98,69% dilaksanakan melalui Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan; Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda; Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda; Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga; serta Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga.

Pembangunan dan pembinaan generasi muda dilakukan melalui organisasi-organisasi kepemudaan yang ada. Perkembangan jumlah organisasi kepemudaan mengalami peningkatan dari 21 organisasi pada tahun 2011 menjadi 28 organisasi pada tahun 2012.

Perkembangan kepemudaan dan olahraga di Kabupaten Pekalongan ditandai dengan diraihnya juara III Pemuda Pelopor tingkat Provinsi Jawa Tengah. Selanjutnya capaian prestasi olahraga tertinggi tingkat nasional adalah Juara II Sepeda Down Hill di Bogor, Juara II Lompat Tinggi Kejurnas atletik di Jakarta. Selain itu pembangunan Stadion Mini di Kecamatan Kesesi, fasilitasi pembentukan FORMI dan peran serta masyarakat dalam membangun fasilitas olahraga seperti lapangan Futsal diharapkan dapat meningkatkan kegiatan olahraga di Kabupaten Pekalongan.

15. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Pembangunan urusan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri dianggarkan Rp. 8.377.658.000,- terealisasi 95,71% dilaksanakan melalui Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan;

Pengembangan Wawasan Kebangsaan; Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan; Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan; Pendidikan Politik Masyarakat; Pembinaan Organisasi Masyarakat Sipil; Pemeliharaan Kamtibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal; dan Penegakan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah.

(19)

Peningkatan partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan pembangunan daerah dan kehidupan demokrasi dapat dilihat dari peningkatan jumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) semula 63 ormas menjadi 70 ormas, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) semula 21 LSM menjadi 26 LSM tahun 2012. Kemudian sebagai upaya pemeliharaan kamtibmas dan pencegahan tindak kriminal telah dilakukan operasi penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Perundangan lainnya dengan hasil operasi yang dilakukan tahun 2012 terdapat 70 pelanggar menurun dibanding tahun 2011 yang sebanyak 184 pelanggar. Jumlah spanduk yang ditertibkan tahun 2012 sebanyak 145 spanduk, menurun dari tahun 2011 sebanyak 430 spanduk. Sedangkan untuk barang kena cukai ilegal tahun 2011 terdata 5.437 toko dengan 75 merk rokok ilegal dan tahun 2012 terdata 6.210 toko dengan 50 merk rokok ilegal.

16. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian.

Pembangunan urusan otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, kepegawaian dan persandian dianggarkan Rp. 182.004.764.521,- terealisasi 94,43% yang dilaksanakan melalui Program pada beberapa SKPD. Pada urusan ini juga dianggarkan bantuan kepada partai politik Rp. 826.287.000,- terealisasi 100%, dan Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Desa dianggarkan Rp. 39.033.556.000,- teralisasi 99,12%.

Dalam rangka mewujudkan pemerintah yang bersih dan baik (Good Goverment) serta sejalan dengan prioritas pembangunan nasional yaitu Reformasi Birokrasi serta dalam rangka peningkatan kinerja telah dilakukan penyusunan uraian tugas jabatan struktural pada 17 SKPD dan penyusunan SOTK Unit Pelaksana Teknis pada 10 SKPD serta evaluasi kinerja pelayanan publik pada 3 SKPD.

Di bidang kepegawaian jumlah PNS sampai dengan tahun 2012 adalah 10.848 orang atau berkurang jika dibandingkan dengan tahun 2011 yang

(20)

sebanyak 11.134 orang. Selanjutnya dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan sumber daya aparatur, pada tahun 2012 telah dilaksanakan pengiriman Diklatpim Tingkat II sebanyak 1 orang dan Diklatpim Tingkat III sebanyak 2 orang, pelaksanaan Diklat Prajabatan Golongan I sebanyak 48 orang, Prajabatan Golongan II sebanyak 358 orang dan Golongan III sebanyak 155 orang. Selain itu juga telah dilaksanakan Diklat Fungsional, Bintek, tugas belajar, workshop maupun seminar.

Kegiatan untuk mendukung pembangunan bidang hukum tahun 2012 antara lain : Penyusunan Produk Hukum Daerah, Rakor Prolegda, Sosialisasi Perda, Penyuluhan Hukum, dan Pembinaan Kelompok Kadarkum. Produk hukum yang dihasilkan tahun 2012 berupa 7 Peraturan Daerah, 70 Peraturan Bupati, dan 422 Keputusan Bupati.

Dalam rangka pelaksanaan demokrasi di tingkat desa untuk mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa tahun 2012, dilaksanakan Pemilihan Kepala Desa di 22 desa dan pengisian perangkat desa di Kabupaten Pekalongan. Selain itu dilakukan pembinaan terhadap aparat pemerintahan desa dan penyaluran Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Tengah berupa Bantuan Sarana Prasarana Desa untuk 272 desa.

Untuk mendorong pemanfaatan potensi unggulan daerah tahun 2012 telah dilaksanakan penyelenggaraan Kajen Expo 2012 dengan jumlah peserta 120 stand utama dan stand pendukung sebanyak 500 stand yang menghasilkan transaksi perdagangan dan jasa sebesar Rp. 3,43 milyar, meningkat sebesar 5,8 % dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp. 3,24 milyar. Selain itu juga mengikuti Pameran Potensi Unggulan Daerah antara lain : Inacraft, Fashion and Craft Expo, PKBL Expo, Surabaya Investrade Expo, Trade Expo Indonesia dan Pameran Jateng Fair dengan harapan agar potensi unggulan daerah dapat dikenal dan menarik investor, baik di tingkat regional, nasional bahkan internasional. .

(21)

17. Ketahanan Pangan

Pembangunan urusan ketahanan pangan dianggarkan Rp. 9.086.461.400,- terealisir 97,56% dilaksanakan melalui Program Peningkatan Penerapan Tehnologi Pertanian/Perkebunan; Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan; Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan; Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/

Perkebunan); dan Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/

Perkebunan.

Ketersediaan pangan khususnya beras dalam kondisi aman bahkan selalu mengalami surplus. Pada tahun 2011 ketersediaan beras mencapai 134.692 ton, tingkat kebutuhan mencapai 70.385 ton, mengalami surplus 64.306 ton. Selanjutnya kondisi tahun 2012 lebih baik yaitu ketersediaan beras 139.473 ton, tingkat kebutuhan 72.286 ton, mengalami surplus 67.187 ton.

18. Kearsipan dan Perpustakaan

Pembangunan urusan kearsipan dan perpustakaan dianggarkan Rp. 2.327.601.000,- terealisir 97,41% dilaksanakan melalui Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan; Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah; Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan; dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi.

Budaya baca di kalangan masyarakat telah menunjukan peningkatan, hal ini terlihat dari semakin meningkatnya jumlah pengunjung perpustakaan umum daerah dan perpustakaan keliling, yaitu pada tahun 2011 sebanyak 39.737 pengunjung, sedangkan tahun 2012 mencapai 41.309 pengunjung.

Kemudian peningkatan juga terjadi pada bahan pustaka/koleksi perpustakaan umum daerah, desa dan Taman Bacaan Masyarakat yaitu tahun 2011 sejumlah 61.968 eksemplar bertambah menjadi 70.817 eksemplar. Selain itu pada tahun 2012 diterima bantuan dari Provinsi Jawa Tengah yang dialokasikan untuk 5 perpustakaan desa.

(22)

19. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Pembangunan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa dianggarkan Rp. 520.000.000,- terealisir 99,34% dilaksanakan melalui Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan; Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan dan Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa dan Peningkatan Peran serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan yang diwujudkan dalam kegiatan pemberdayaan dan pembinaan kepada Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan dan kelompok masyarakat pembangunan desa.

Selanjutnya dalam rangka upaya meningkatkan pemberdayaan masyarakat, pada tahun 2012 Pemerintah Kabupaten telah memberikan beberapa bantuan antara lain Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar Rp.15.075.500.000,- terealisir 99,86% untuk 272 Desa yang mampu menyerap swadaya senilai Rp. 1.073.141.500,-. Selain itu, telah dilaksanakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MPd) dengan anggaran Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) dan pendampingan sebesar Rp. 21.848.671.000,- terealisir 99,88%.

Urusan Pilihan

1. Pertanian dan Kehutanan

Pembangunan urusan pertanian dan kehutanan dianggarkan Rp. 12.040.449.600,- terealisasi 97,20% dilaksanakan melalui Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan); Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian, Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan; Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan;

Rehabilitasi Hutan dan Lahan; Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan; Perencanaan dan Pengembangan Hutan; serta Peningkatan Hasil Peternakan.

(23)

Pada tahun 2012 produksi komoditas utama pertanian yaitu Padi mengalami peningkatan dibanding tahun 2011, yaitu dari 213.120 ton menjadi 221.862 ton, sedangkan produksi Jagung mengalami penurunan dari 13.038 ton menjadi 11.104 ton hal ini disebabkan karena menurunnya luas panen. Selanjutnya untuk produksi hortikultura komoditas Sayur-sayuran terjadi penurunan dari 158.398 ton menjadi 131.881 ton hal ini disebabkan oleh musim kemarau yang panjang serta adanya hama penyakit.

Di bidang perkebunan, beberapa komuditas utama mengalami kenaikan seperti Kelapa dari 13.619.000 butir menjadi 13.722.840 butir, Kopi dari 194,08 ton menjadi 212,95 ton, Teh dari 1.586 ton menjadi 1.671 ton, Nilam dari 298,35 ton menjadi 469,84 ton. Sedangkan komoditas strategis Tebu mengalami penurunan dari 160.875 kwintal menjadi 134.793,10 kwintal namun Gula yang dihasilkan naik dari 9.330,70 ton menjadi 9.431,10 ton hal ini karena kenaikan rendemen dari 5,8% menjadi 7%. Komoditas lain yang mengalami penurunan yaitu Panili dari 2,37 ton menjadi 2,24 ton dan Akar Wangi dari 9,68 ton menjadi 3,1 ton.

Di bidang kehutanan, dari berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan dapat mempertahankan dan memperbaiki kondisi lahan di Kabupaten Pekalongan sehingga lahan kritis dapat dikurangi. Lahan sangat kritis semula tahun 2011 seluas 448,02 hektar berkurang menjadi 428,02 hektar, lahan kritis semula 1.911,43 hektar menjadi 1.836,43 hektar, lahan agak kritis semula 3.719,31 hektar menjadi 3.569,31 hektar, lahan potensial kritis semula 7.824,71 hektar menjadi 7.732,71 hektar, sedangkan lahan tidak kritis semula 47.281,17 hektar dapat ditingkatkan menjadi 47.608,17 hektar. Untuk luas hutan rakyat mengalami peningkatan dari 18.089,77 hektar menjadi 18.167,31 hektar.

Produksi hutan rakyat tahun 2012 yang mengalami peningkatan tertinggi yaitu Sengon dari 9.173,66 M3 menjadi 25.820,25 M3 , dan Rimba Campur dari 125,57 M3 menjadi 488,10 M3 , selanjutnya Jati dari 685,46 M3 menjadi 854,26 M3, sedangkan Pinus mengalami penurunan yaitu dari 671,64 M3 menjadi 474,11 M3.

(24)

Di bidang peternakan, produksi hasil peternakan meningkat dibanding tahun 2011 antara lain produksi daging meningkat 2,50% dari 4.971.028 kg menjadi 5.095.304 kg, produksi telur meningkat 1,50% dari 1.863.351 kg menjadi 1.891.302 kg dan produksi susu meningkat 2,40% dari 282.744 liter menjadi 289.530 liter. Selanjutnya Populasi ternak meningkat dibandingkan tahun 2011 antara lain populasi sapi perah sebesar 5,22% yaitu dari 115 ekor menjadi 121 ekor, sapi potong sebesar 5,00% yaitu dari 21.793 ekor menjadi 22.882 ekor, kenaikan tertinggi pada ayam buras sebesar 17,49%

yaitu dari 1.051.916 ekor menjadi 1.235.883 ekor.

2. Energi dan Sumber Daya Mineral

Pembangunan urusan energi dan sumber daya mineral dianggarkan Rp. 851.000.000,- terealisir 93,97% dilaksanakan melalui Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan; dan Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan.

Sampai dengan tahun 2012, dari 33,12 hektar areal penambangan liar yang ada dengan dilakukan upaya evaluasi dan pengawasan usaha pertambangan dan air tanah sudah dapat ditertibkan areal penambangan seluas 23,90 hektar.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik di wilayah terpencil yang belum terjangkau jaringan PLN, telah diupayakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Bantuan Provinsi Jawa Tengah. Pada tahun 2012 bertambah 2 unit PLTMH, yaitu di Desa Mendolo Kecamatan Lebakbarang menjangkau 62 sambungan rumah dan Desa Depok Kecamatan Lebakbarang menjangkau 90 sambungan rumah. Dengan demikian jumlah PLTMH di Kabupaten Pekalongan tahun 2012 menjadi 15 unit.

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) tahun 2012 sebanyak 51 unit yang dialokasikan di Kecamatan Karanganyar. Sehingga jumlah PLTS sampai dengan tahun 2012 berjumlah 1.348 unit. Selain itu juga dilakukan perbaikan Bendung PLTMH Curugmuncar 1 dan 2 serta

(25)

Pembangunan Jaringan Listrik Masuk Desa di 6 desa, yaitu Desa Gembong, Kalipancur, Karanggondang, Kesesi, Pekajangan dan Coprayan.

3. Pariwisata

Pembangunan urusan pariwisata dianggarkan Rp. 4.438.105.500,- terealisir 94,75% dilaksanakan melalui Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata, Pengembangan Destinasi Pariwisata, dan Pengembangan Kemitraan. Program-program tersebut antara lain diwujudkan dalam Kegiatan Pengembangan Jaringan Kerjasama Promosi Pariwisata, Peningkatanan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata, Revitalisasi Sarana Prasarana Outbound serta Pendampingan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata.

Kunjungan wisatawan di Kabupaten Pekalongan tahun 2012 di obyek wisata Linggoasri, Pantai Depok dan Bumi Perkemahan Linggoasri 101.807 orang, meningkat 4,16% dibandingkan tahun 2011 sejumlah 97.742 orang.

Sejalan dengan meningkatnya kunjungan wisatawan, pendapatan dari obyek wisata tersebut juga mengalami peningkatan sebesar 84,90% dari semula Rp. 264.373.250,- menjadi Rp. 488.867.500,-.

Selain itu pengembangan dilakukan pada obyek wisata arung jeram di Lolong, obyek wisata budaya, wisata belanja dan wisata pendidikan. Peran serta masyarakat dalam pengembangan dunia pariwisata cukup tinggi hal ini terbukti dengan makin banyaknya tempat wisata keluarga berupa kolam renang, pemancingan, toko oleh-oleh khas Pekalongan baik makanan maupun batik.

4. Kelautan Dan Perikanan

Pembangunan urusan kelautan dan Perikanan dianggarkan sebesar Rp. 8.201.499.000,- terealisir 93,51 % yang dilaksanakan melalui Program Pengembangan Budidaya Perikanan; Pengembangan Perikanan Tangkap;

Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan; Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan; Pengembangan Kawasan Budidaya Laut,

(26)

Air Payau dan Air Tawar dan Penyediaan Sarana Statistik Kelautan dan Perikanan.

Pembangunan bidang kelautan diarahkan pada konservasi sumberdaya kelautan melalui kegiatan penanaman mangrove sebanyak 50.000 batang dan pembuatan rumpon dasar sebanyak 150 unit yang ditanam di perairan pantai.

Produksi perikanan tangkap pada tahun 2012 sebesar 2.104,68 ton meningkat dari tahun 2011 sebesar 1.748,26 ton karena jumlah armada perikanan tangkap mengalami peningkatan yaitu dari 480 armada pada tahun 2011 menjadi 486 armada pada tahun 2012 dan jumlah alat penangkapan ikan meningkat dari 622 unit tahun 2011 menjadi sebesar 722 unit pada tahun 2012. Jumlah produksi ikan di TPI Wonokerto dan Jambean pada tahun 2012 sebanyak 1.364.834 kilogram dengan nilai sebesar Rp.

6.681.743.900,- mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2011 sebanyak 1.158.926 kilogram atau naik 17,93 % dengan nilai sebesar Rp. Rp. 6.156.218.000,- atau naik sebesar 8,54 %.

Pada Perikanan budidaya, lahan tambak yang diusahakan pada tahun 2012 seluas 712,25 hektar dengan jumlah pembudidaya tambak sebanyak 1.050 orang dan produksinya mencapai 3.663,50 ton, meningkat 31,29 % dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 2.790,27 ton. Sedangkan untuk budidaya kolam, lahan yang digunakan pada tahun 2012 seluas 36,01 hektar dengan produksi sebanyak 590,10 ton, meningkat 16,36 % dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 507,15 ton.

5. Perindustrian dan Perdagangan

Pembangunan urusan perindustrian dan perdagangan dianggarkan Rp. 2.000.000.000,- terealisasi 83,07% dilaksanakan melalui Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah;

Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan; Peningkatan Sarana dan Prasarana Pasar Tradisional; Peningkatan dan Pengembangan Ekspor;

Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri; Peningkatan Efisiensi

(27)

Perdagangan Dalam Negeri; Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi;

dan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah.

Jumlah usaha industri tahun 2012 mengalami peningkatan 0,63%

dibandingkan tahun 2011, semula 32.066 unit usaha menjadi 32.268 unit usaha. Tenaga kerja mengalami kenaikan sebesar 1,46%, semula 180.754 orang menjadi 183.602 orang. Kemudian jumlah investasi mengalami kenaikan 15,97% dari Rp. 1.000.762.612.000,- menjadi Rp. 1.169.045.721.550,-. Adapun nilai produksi naik 11,04% dari Rp. 4.024.355.117.000,- menjadi Rp. 4.542.487.500.500,-

Pada tahun 2012 jumlah industri berdasarkan skala industri meningkat dibanding tahun 2011, industri besar 10 unit dari semula 9 unit, industri menengah 4.839 unit dari semula 4.783 unit, industri kecil 8.892 unit dari semula 8.837 unit, sedangkan industri rumah tangga 18.527 unit dari semula 18.437 unit.

Sementara itu, nilai ekspor pada tahun 2012 meningkat dari Rp. 253.697.298.462,- menjadi Rp. 291.530.956.605,94.

6. Ketransmigrasian

Pembangunan urusan ketransmigrasian dianggarkan Rp.90.000.000,- terealisir 81,32% dilaksanakan melalui Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi. Penempatan transmigran tahun 2012 sejumlah 4 KK turun dibanding tahun 2011 sejumlah 25 dengan lokasi di Kabupaten Toli-Toli Provinsi Sulawesi Tengah. Menurunnya jumlah transmigran ini karena berkurangnya minat masyarakat dalam mengikuti program transmigrasi terkait dengan lokasi daerah tujuan transmigrasi yang belum sepenuhnya sesuai dengan harapan masyarakat sebagaimana kriteria 4L (Layak huni, Layak Usaha, Layak berkembang dan Layak lingkungan) serta turunnya target alokasi jumlah transmigran dari pusat sebesar 80% dari tahun 2011.

(28)

Sidang Dewan yang Terhormat,

Selanjutnya akan kami sampaikan beberapa pencapaian indikator pembangunan di Kabupaten Pekalongan sebagai berikut :

1. Gambaran Kondisi Makro Ekonomi Daerah

Kondisi makro ekonomi daerah dapat dilihat dari perkembangan beberapa variabel antara lain yaitu Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), pertumbuhan ekonomi, Pendapatan per Kapita dan Tingkat Inflasi. Tahun 2012, PDRB atas dasar harga berlaku diperkirakan sebesar Rp.8,98 triliyun, meningkat 11,81%

dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp.8,03 triliyun. Sedangkan atas dasar harga konstan tahun 2000, PDRB Tahun 2012 diperkirakan Rp.3,56 triliyun, meningkat 5,10% dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp. 3,38 triliyun, sehingga pertumbuhan ekonomi tahun 2012 sebesar 5,10%, lebih tinggi dibanding tahun 2011 sebesar 4,77%.

Apabila dilihat dari peranan sektor dominan pembentuk PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2012, sektor industri pengolahan diperkirakan masih tertinggi yaitu 26,84%, disusul sektor pertanian 20,98%, sektor perdagangan, restoran dan hotel 18,53% dan sektor jasa-jasa 16,62%.

Pendapatan per kapita penduduk tahun 2012 diperkirakan mencapai Rp.9.202.474,- meningkat 12,38% dibanding tahun 2011 sebesar Rp.8.188.888,-. Kemudian laju inflasi tahun 2012 mencapai 2,96%, sedikit lebih tinggi dibanding tahun 2011 sebesar 2,65% namun masih dalam kategori rendah. Laju inflasi yang rendah tersebut mengindikasikan bahwa perekonomian di Kabupaten Pekalongan semakin membaik, harga-harga berbagai komoditas pokok relatif stabil, yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat.

2. Penduduk, Kesempatan Kerja dan Kemiskinan

Jumlah Penduduk Kabupaten Pekalongan tahun 2012 diperkirakan sebanyak 861.366 jiwa, terdiri dari laki-laki 427.785 jiwa dan perempuan 433.581 jiwa. Apabila dibanding tahun 2011 sebanyak 848.710 jiwa, yang

(29)

terdiri dari laki-laki 423.884 jiwa dan perempuan 424.826 jiwa, berarti mengalami pertumbuhan sekitar 1,49%.

Pada tahun 2012 tingkat kesempatan kerja mencapai 94,93%, dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai 5,07%, hal ini lebih baik daripada tahun 2011 dengan tingkat kesempatan kerja mencapai 93,88% dan TPT mencapai 6,12%. Penurunan TPT sebesar 1,05% ini menunjukkan adanya penurunan jumlah pengangguran.

Prosentase penduduk miskin pada tahun 2011 (kondisi September 2011) sebesar 15,00% hal ini lebih baik jika dibandingkan Provinsi Jawa Tengah yang mencapai 16,21%. Selanjutnya untuk tahun 2012 sesuai target RPJMD diprediksikan turun menjadi 14,39%, hal ini sejalan dengan komitmen kita bersama dalam upaya untuk selalu mengurangi dan menanggulangi kemiskinan menuju target Millenium Development Goal’s (MDG’s) tahun 2015.

Rapat Dewan yang berbahagia,

Selanjutnya, dalam kesempatan ini perlu kami sampaikan beberapa prestasi yang dapat kita capai selama tahun 2012, yaitu antara lain :

1. Penghargaan dari Presiden RI Anugrah Parahita Ekapraya Tingkat Pratama.

2. Penghargaan Bakti Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Tingkat Nasional dari Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah kepada Kopinkra “Sutra Ayu” Pekajangan Kedungwuni.

3. Upakarti Madya I Pelaksana Terbaik Lingkungan Bersih dan Sehat Tingkat Nasional untuk Desa Sinangoh Prendeng Kecamatan Kajen.

4. Juara I Pelaksana terbaik Lingkungan Bersih dan Sehat Tingkat Provinsi Jawa Tengah untuk Desa Sinangoh Prendeng Kecamatan Kajen.

5. Juara II Pelaksana Terbaik upaya peningkatan Pendapatan Keluarga PKK Tingkat Provinsi Jawa Tengah

6. Juara II Lomba Adhi Karya Pangan Nusantara Provinsi Jawa Tengah (Kategori Lumbung Pangan Masyarakat) oleh : Kelompok Lumbung Pangan Masyarakat Karya Makmur Desa Sidosari Kec. Kesesi Kabupaten Pekalongan.

(30)

7. Juara III Lomba Adhi Karya Pangan Nusantara Provinsi Jawa Tengah (Kategori Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat) oleh : Gabungan Kelompok Tani Lancar Tani, Desa Purwodadi Kecamatan Sragi, Kab.

Pekalongan.

8. Penganugerahan ICT Pura / (Information and Communication Technology) Pura kepada Dinhubkominfo dalam Kategori “ MADYA” yaitu siap untuk melaksanakan penerapan ICT.

9. Penghargaan Karya Utama Krenova Tingkat Provinsi Jawa Tengah (10 Besar) kepada Starco Handicraft.

10. Juara III Cabang Tilawah SLTA/ MA Putri MTQ Pelajar Tingkat Provinsi Jawa Tengah di Semarang an. Nailil Khasanah (MAS Simbangkulon, Buaran).

11. Juara Harapan I Cabang Tahfidz 5 Juz dan Tilawah Putri MTQ Pelajar Tingkat Provinsi Jawa Tengah di Semarang an. Wiwin Setiawati (MA Salafiyah Syafi’iyah Kedungwuni).

12. Juara III Pemuda Pelopor tingkat Provinsi Tahun 2012 13. Juara II Kejurnas Down Hill Bogor an. Slamet Riyadi 14. Popda Seni Hasil 19 Emas, 19 Perak, 22 Perunggu

15. Juara II Lompat tinggi Kejurnas Atletik di Jakarta an. Arif

16. Penghargaan Exportir Tangguh Tingkat Provinsi dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah kepada PT. Pismatex Buaran.

17. Lomba Atletik Frog Jump putri Juara I tingkat Internasional diraih siswa SMP 2 Kedungwini

18. Lomba Atletik Formula 1 putri Juara I tingkat Internasional diraih siswa SMP 2 Kedungwuni

19. Lomba Atletik Turbo putri Juara II tingkat Internasional diraih siswa SMP 2 Kedungwuni

20. Lomba Atletik putri Juara II tingkat Internasional diraih siswa SMP 2 Kedungwuni

21. Lomba Guru Berprestasi Jenjang SD Juara II tingkat Provinsi Jawa Tengah 22. Simposium Best Practice Mitra Program BERMUTU kategori KKPS Juara I

tingkat LPMP Jawa Tengah diraih Pengawas TK/SD UPT Dindikbud Kec. Sragi

(31)

23. Simposium Best Practice Mitra Program BERMUTU kategori KKKS Juara III tingkat LPMP Jawa Tengah diraih Kepala SDN 1 Jajarwayang

24. Lomba Bola Volly Putra Juara II tingkat Provinsi Jawa Tengah diraih oleh SD UPT Dindikbud Kesesi

25. Juara III tingkat Provinsi sekolah berkarakter kebangsaan (SMA N KEDUNGWUNI)

26. Juara I tingkat Provinsi Kemah Bhakti kebangsaan (SMA N Kajen)

27. Penghargaan Terbaik Garap Sabetan Pakeliran Festival Dalang Remaja Tingkat provinsi Jawa Tengah a.n. Ditya Aditya.

Rapat Dewan yang terhormat,

Demikian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Tahun Anggaran 2012 yang dapat kami sampaikan. Kami menyadari bahwa apa yang telah kita lakukan belum seluruhnya memenuhi harapan masyarakat, namun demikian perlu kita syukuri karena dalam perjalanan tahun 2012 kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan serta pelayanan masyarakat semakin membaik. Penyampaian LKPJ ini menjadi langkah strategis bagi kita semua untuk dapat meningkatkan kinerja dan pengabdian sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan tanggungjawab kita masing-masing untuk memenuhi harapan masyarakat Kabupaten Pekalongan guna meningkatkan kesejahteraannya.

Penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan masyarakat pada tahun 2012 dapat berjalan secara optimal hal ini berkat kerjasama, partisipasi dan dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu kami sampaikan terima kasih kepada Saudara Ketua, Wakil Ketua dan segenap anggota Dewan serta pihak-pihak terkait seperti Partai Politik, Perguruan Tinggi, Lembaga Swadaya Masyarakat, Organisasi Kemasyarakatan, Dunia Usaha, Insan Pers dan seluruh masyarakat Kabupaten Pekalongan atas dukungan dan partisipasinya.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rakhmat dan karunia-Nya kepada kita sekalian dalam melaksanakan tugas-tugas yang luhur dan

(32)

mulia untuk kepentingan bangsa dan negara khususnya pembangunan masyarakat Kabupaten Pekalongan agar cita-cita masyarakat Kabupaten Pekalongan yang sejahtera dan bermartabat berbasis pada kearifan lokal dapat terwujud.

Sekian, terima kasih.

Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.

Kajen, 25 Maret 2013 BUPATI PEKALONGAN

Drs. A. ANTONO, M.Si.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menjamin kelancaran aktivitas selama mengikuti program pendidikan tersebut, yang bersangkutan. dibebaskan dari tugas-tugas

Berkenaan dengan hal tersebut, agar Saudara dapat membawa dokumen asli atau rekaman yang sudah dilegalisir oleh pihak yang berwenang dan jaminan penawaran asli untuk setiap data

Banyak seminar yang mendiskusikan masalah pendidikan Islam, namun yang dijadikan feferensi dalam seminar-seminar itu adalah teori-teori atau filsafat-filsafat para

 Alur Proses Manajemen Resiko secara garis besar dimulai dari Penetapan Ruang Lingkup; Identifkasi risiko; Analisis risiko; Evaluasi risiko; Pengendalian. risiko; Monitor dan

Sehingga secara umum : Sistem Basis Data merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file (tabel) yang saling berhubungan dan sekumpulan program (DBMS) yang memungkinkan

Suatu gaya F bekerja pada suatu sudut f terhadap lengan yang sedang berputar terhadap suatu titik pivot.. Afdal, Jurusan

Tes lisan adalah suatu bentuk tes yang menuntut jawaban dari peserta didik. dalam bentuk bahasa

Paradigma ini memposisikan individu yang hidup di tengah-tengah kehidupan multikultural harus mengembangkan pemahaman, sikap, dan perilaku bahwa dirinya tidak hanya