• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi Program Studi Akuntansi. Oleh : Aveliani Novita Irmawati NIM:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi Program Studi Akuntansi. Oleh : Aveliani Novita Irmawati NIM:"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGHARGAAN FINANSIAL, PERTIMBANGAN PASAR KERJA, DAN

LINGKUNGAN KERJA

TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DALAM BERKARIER SEBAGAI

AKUNTAN ATAU NON AKUNTAN

Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Angkatan 2018 dan Angkatan 2019

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Aveliani Novita Irmawati NIM: 182114059

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2022

(2)

i

PENGARUH PENGHARGAAN FINANSIAL, PERTIMBANGAN PASAR KERJA, DAN

LINGKUNGAN KERJA

TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DALAM BERKARIER SEBAGAI

AKUNTAN ATAU NON AKUNTAN

Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Angkatan 2018 dan Angkatan 2019

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Aveliani Novita Irmawati NIM: 182114059

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2022

(3)

ii

(4)

iii

(5)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayakan kepada-Nya, dan Ia akan bertindak.”

- Mazmur 37:5

“Serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka terlaksanalah segala rencanamu”

-Amsal, 16:3 TB

Kupersembahkan untuk : Bapakku Martinus Agus dan Ibuku Maria M. Anut Serta kakakku Mario dan keluarga

(6)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini,saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

PENGARUH PENGHARGAAN FINANSIAL, PERTIMBANGAN PASAR KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA

TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DALAM BERKARIER SEBAGAI AKUNTAN ATAU NON AKUNTAN Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Sanata

Dharma Angkatan 2018 dan Angkatan 2019

dan diajukan untuk diuji pada tanggal 11 Mei 2022 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 31 Mei 2022 Yang membuat pernyataan,

Aveliani Novita Irmawati

(7)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Aveliani Novita Irmawati Nomor Mahasiswa : 182114059

Demi pengembangan ilmu pengentahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGARUH PENGHARGAAN FINANSIAL,

PERTIMBANGAN PASAR KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI

DALAM BERKARIER SEBAGAI AKUNTAN ATAU NON AKUNTAN (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Sanata

Dharma Angkatan 2018 dan Angkatan 2019)

Dengan demikian saya memberikan kapada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 31 Mei 2022 Yang Menyatakan,

Aveliani Novita Irmawati

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan Skripsi ini bertujuan memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Penulis mendapat bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini, serta bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Penulis Mengucapkan terima kasih kepada :

1. Albertus Bagus Laksana, S.J. S.S.,Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar dan mengembangkan kepribadian.

2. Dr. Firma Sulistiyowati, M.Si., Ak., QIA, CA selaku pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Seluruh mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma angkatan 2018 dan angkatan 2019 yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

4. Bapakku Martinus Agus, Ibuku Maria M. Anut, serta Kakakku MaYusran yang selalu mendukung dan memotivasi saya dalam proses penyelesaian perkuliahan saya termasuk skripsi ini.

5. Teman-teman saya Entik, Linda, Mathilda, Sari, Lala dan Teofilus yang selalu membantu, mendukung dan menemani saya hingga skripsi ini selesai.

(9)

viii

6. Teman-teman Program Studi Akuntansi 2018 terutama kelas B yang sudah melalui dinamika bersama.

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 31 Mei 2022

Aveliani Novita Irmawati

(10)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... .ii

HALAMAN PENGESAHAN ... .iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xii

ABSTRAK ... xiii

ABSTRACT ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Persepsi, Minat, dan Karier ... 9

B. Teori Pengharapan (Expectancy Theory) ... 12

C. Teori Penetapan Tujuan (Goal-Setting Theory) ... 13

D. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow ... 14

E. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Minat Karier ... 15

F. Profesi Akuntan ... 20

G. Profesi Non Akuntan ... 25

H. Perumusan Hipotesis ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

A. Desain Penelitian ... 33

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 33

C. Subjek Penelitian ... 34

D. Data Penelitian ... 34

E. Teknik Pengumpulan Data ... 34

(11)

x

F. Populasi dan Sampel ... 35

G. Variabel Penelitian ... 36

H. Model Penelitian ... 39

I. Teknik Analisis data ... 40

BAB IV GAMBARAN UMUM PROGRAM STUDI AKUNTANSI ... 46

A. Sejarah Singkat Universitas Sanata Dharma ... 46

B. Sejarah Singkat Program Studi Akuntansi ... 47

D. Struktur Organisasi Program Studi Akuntansi ... 48

E. Visi Misi Program Studi Akuntansi ... 49

F. Deskripsi Responden ... 50

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 51

A. Deskripsi Data ... 51

B. Analisis Data ... 53

C. Pembahasan ... 62

BAB VI PENUTUP ... 68

A. Kesimpulan ... 68

B. Keterbatasan Penelitian ... 68

C. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 69

LAMPIRAN ... 73

BIOGRAFI PENULIS ... 99

(12)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rincian Populasi Penelitian ... 50

Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan ... 52

Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pilihan Karier ... 53

Tabel 4. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Variabel Penghargaan Finansial ... 54

Tabel 5. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Variabel Pertimbangan Pasar Kerja . 54 Tabel 6. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Variabel Lingkungan Kerja ... 55

Tabel 7. Hasil Uji Validitas ... 56

Tabel 8. Hasil Uji Reliabilitas ... 57

Tabel 9. Hasil Uji Keseluruhan Model ... 58

Tabel 10. Hasil Uji Kelayakan Model Regresi ... 59

Tabel 11. Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 59

Tabel 12. Hasil Uji Variables in the Equation ... 60

(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar I Model Penelitian ... 40 Gambar II Struktur Organisasi Program Studi Akuntansi ... 49 Gambar III: Responden Berdasarkan Angkatan ... 52

(14)

xiii

ABSTRAK

PENGARUH PENGHARGAAN FINANSIAL, PERTIMBANGAN PASAR KERJA, DAN

LINGKUNGAN KERJA

TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DALAM BERKARIER SEBAGAI

AKUNTAN ATAU NON AKUNTAN

(Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Angkatan 2018 dan Angkatan 2019)

Aveliani Novita Irmawati NIM: 182114059

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2022

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh penghargaan finansial terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam berkarier sebagai akuntan atau non akuntan, (2) pengaruh pertimbangan pasar kerja terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam berkarier sebagai akuntan atau non akuntan, (3) pengaruh lingkungan kerja terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam berkarier sebagai akuntan atau non akuntan. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2018 dan angkatan 2019.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kuantitatif.

Teknik pengambilan sampel adalah Purposive sampling method. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa secara online. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi logistik.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) penghargaan finansial berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam berkarier sebagai akuntan atau non akuntan, (2) pertimbangan pasar kerja tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam berkarier sebagai akuntan atau non akuntan, (3) lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam berkarier sebagai akuntan atau non akuntan.

Kata kunci: penghargaan finansial, pertimbangan pasar kerja, lingkungan kerja, pilihan karier.

(15)

xiv

ABSTRACT

THE EFFECT OF APPRECIATION FINANCIAL, LABOR MARKET CONSIDERATIONS, AND

WORKING ENVIRONMENT

TOWARDS INTEREST IN ACCOUNTING STUDENTS TO BECOME CAREER AS

ACCOUNTANT OR NON ACCOUNTANT

( A case study of Accounting Students of Sanata Dharma University Class 2018 and Class 2019)

Aveliani Novita Irmawati NIM: 182114059

Sanata Dharma university Yogyakarta 2022

This study aims to determine: (1) the effect of appreciation financial on the interest in accounting student to became career as accountant or non accountant, (2) the effect of labor market considerations on the interest in accounting student to become career as accountant or non accountant, (3) ) the effect of working environment on the interest in accounting student to become as career accountant or non accountant. The respondents in this study were the students of the Sanata Dharma University Yogyakarta Accounting Study Program class of 2018 and class of 2019.

This research is a case study using a quantitative approach. The sampling technique is purposive sampling method. The data were collected by distributing questionnaires to students by google form. The data analysis technique used in this research is logistic regression analysis.

The results of this study indicate that: (1) appreciation financial affect the interest of accounting students in a career as accountants or non accountants, (2) labor market considerations do not affect the interest of accounting students in a career as accountants or non accountants, (3) the work environment do not affect the interest of accounting students in a career as accountants or non accountants.

Keywords: financial rewards, labor market considerations, work environment, career choice.

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pada tahun 2019 dunia dikejutkan dengan munculnya Corona Virus Disease, hampir seluruh negara terpapar tak terkecuali Indonesia. Indonesia sendiri pertama kali mengkonfirmasi kasus Covid-19 pada Maret 2020 dan pada Maret 2020 World Health Organization (WHO) juga mulai menetapkan Corona Virus Disease 2019 sebagai pandemi global. Hal ini berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan manusia, berbagai kebijakan ditetapkan oleh pemerintah untuk menekan tingkat penyebaran Covid-19 mulai dari penetapan lockdown, PSBB, PPKM dan kebijakan lainnya. Menurut data Badan Pusat Statistik (bps.gi.id) pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwula ll-2020 mengalami kontraksi hingga 5,32%. Profesi akuntan profesional sangat dibutuhkan untuk membantu negara dalam proses pemulihan ekonomi pasca- pandemi covid-19 dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Kebutuhan akuntan profesional terus meningkat seiring perkembangan bisnis namun minat mahasiswa untuk memilih program studi akuntansi mulai menurun. Hal ini berimbas terhadap pertumbuhan akuntan di Indonesia yang lambat. Ikatan Akuntan Indonesia telah menetapkan Chartered Accountant (CA) sebagai kualifikasi akuntan profesional sesuai panduan standar internasional yang ditetapkan dalam rangka melaksanakan tujuan pendirian pendidikan akuntansi dan meningkatkan mutu pekerja akuntan. Saat ini daftar pemegang aktif CA per 15 April 2022 hanya 5.779 orang (iaiglobal.or.id ) padahal ada

(17)

sekitar 276 universitas penghasil tenaga akuntan di Indonesia (campus.quipper.com), seandainya setiap universitas meluluskan sekitar 150 mahasiswa akuntansi setiap tahunnya ada tambahan sekitar 41.400 tenaga akuntan per tahun, hal ini berarti jumlah akuntan saat ini hanya sekitar 14% dari jumlah lulusan akuntan Indonesia per tahun. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang sebesar 273.879.750 jiwa per 30 Desember 2021 (kemendagri.go.id), maka perbandingannya sangat besar. Dalam memilih karier yang akan dijalaninya, mahasiswa akuntansi memiliki beberapa faktor yang dapat memengaruhi minatnya. Setiap orang memiliki pertimbangan yang berbeda-beda terhadap karier yang akan dipilihnya sesuai dengan harapan, kemampuan dan minatnya. Winkel (1983 :30) menyatakan bahwa minat merupakan kecenderungan seseorang untuk merasa tertarik pada bidang-bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang tersebut.

Pemilihan karier adalah salah satu keputusan terpenting dalam kehidupan seseorang, jenjang karier bagai sebuah tangga dalam kehidupan yang akan menjadi langkah menuju kesuksesan, keputusan atas karier yang akan dipilih harus dipertimbangkan dengan tepat. Pemilihan karier mahasiswa sebagian besar ditentukan oleh persepsi mereka mengenai karier tersebut, karena karier berkontribusi sangat besar dalam kehidupan seseorang, pemilihan karier akan berpengaruh terhadap kualitas dan arah tujuan hidup seseorang. Orang yang mempunyai tujuan hidup akan lebih memanfaatkan waktunya dengan baik, dan hidupnya akan mempunyai arah yang jelas untuk fokus pada skala prioritas dalam hidup sebagai cara untuk mencapai tujuan hidupnya. Sama halnya

(18)

mahasiswa akuntansi, setelah menempuh pendidikan sarjana dari Program Studi Akuntansi, mahasiswa mempunyai tiga alternatif pilihan sebagai langkah awal menentukan karier yang akan digelutinya, seperti lansung terjun ke dalam dunia kerja, melanjutkan pendidikan pasca sarjana, atau menempuh pendidikan profesi untuk mendapat gelar akuntan. Mahasiswa akuntansi memiliki beberapa pilihan karier setelah menyelesaikan pendidikan sarjananya, seperti berkarier dibidang akuntan publik, akuntan pemerintah, akuntan perusahaan, dan akuntan pendidik, atau bahkan berkarier diluar bidang akuntansi sesuai dengan minat dan bakatnya seperti menjadi wirausahawan, editor, dan sebagainya.

Penghargaan finansial adalah seberapa besar timbal balik yang akan didapatkan oleh seseorang setelah menyelesaikan suatu pekerjaan, yang kemudian akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tinggi rendahnya gaji atau imbalan yang diterima akan memengaruhi minat seseorang untuk memilih pekerjaan tersebut. Bagi sebagian orang penghargaan finansial merupakan tujuannya menekuni sebuah pekerjaan, kebutuhan hidup yang besar akan mempengaruh minat seseorang untuk mempertimbangkan pekerjaan dengan gaji yang tinggi. Sebagian besar perusahaan bahkan menganggap bahwa penghargaan finansial merupakan daya tarik utama dalam memenuhi kepuasan kerja karyawan (Aprillyan, 2011). Istilah “uang bukan segalanya, tapi segalanya butuh uang” menjadi prinsip yang sering dipegang oleh masyarakat saat ini khususnya anak muda, hal ini berpengaruh terhadap keinginan untuk memperoleh pekerjaan dengan gaji yang tinggi.

(19)

Disisi lain, faktor yang mempengaruhi minat karier adalah pertimbangan pasar kerja. Menurut Suroto (1990: 147), pasar kerja adalah seluruh kebutuhan dan persediaan tenaga kerja, atau seluruh permintaan dan penawaran dalam masyarakat dengan seluruh mekanisme yang memungkinkan adanya transaksi produktif diantara orang yang menjual tenaganya dengan pihak yang membutuhkan tenaga tersebut. Pekerjaan adalah sesuatu yang tidak mudah didapatkan. Persaingan kerja selama pandemi semakin sulit, banyak perusahaan terdampak berusaha untuk bertahan dengan berbagai cara seperti pengurangan tenaga kerja, pemotongan gaji, penutupan perusahaan baik secara sementara ataupun permanen, hingga pembatasan penerimaan tenaga kerja. Pada umumnya, manusia akan menghindari pekerjaan atau profesi dengan rIsiko yang terlalu besar (Aini, 2017). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik jumlah pengangguran Indonesia berdasarkan pendidikan tertinggi ditamatkan per Agustus 2021 sekitar 848.657 jiwa, namun tenaga akuntan masih sangat minim.

Bahkan untuk tenaga akuntan publik, Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) mengungkapkan masih dibutuhkan dalam jumlah besar sebagai antisipasi bertumbuhnya sektor bisnis, jumlah perusahaan di Indonesia berdasarkan data wajib pajak badan yang melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tercatat sebanyak 700 ribu perusahaan (cnnindonesia.com).

Faktor lain yang dianggap dapat memengaruhi minat karier mahasiswa akuntansi adalah persepsi mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja.

Lingkungan kerja menurut Riyadi (2018), merupakan keadaan tempat kerja pegawai yang meliputi lingkungan fisik dan non fisik yang dapat memengaruhi

(20)

pegawai dalam menjalankan aktivitas dan tugas yang dibebankan. Saat seseorang telah mendapatkan pekerjaan impiannya dengan gaji yang tinggi sesuai dengan yang diinginkan, lingkungan kerja dapat memengaruhi seseorang untuk melanjutkan pekerjaan yang telah didapatkan atau bahkan beralih ke pekerjaan lain. Pekerjaan dengan gaji tinggi tentu diimbangi dengan tanggung jawab yang besar. Saat menekuni sebuah pekerjaan, masalah akan mulai bermunculan bisa jadi karena tidak sesuai dengan minat, tekanan kerja yang terlalu besar, atau lingkungan kerja yang kurang kondusif sehingga semakin sulit untuk mencapai kepuasan kerja. Hal ini akan menyebabkan stres yang berdampak pada kesehatan fisik maupun mental, bahkan tidak jarang banyak karyawan yang melakukan bunuh diri akibat stress karena beban kerja atau tekanan kerja terlalu yang berat (cnnindonesia.com).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dari

penelitian ini adalah:

1. Apakah penghargaan finansial berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam berkarier sebagai akuntan atau non-akuntan?

2. Apakah pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam berkarier sebagai akuntan atau non-akuntan?

3. Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam berkarier sebagai akuntan atau non-akuntan?

(21)

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penghargaan finansial terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam berkarier sebagai akuntan atau non-akuntan.

2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertimbangan pasar kerja terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam berkarier sebagai akuntan atau non-akuntan.

3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam berkarier sebagai akuntan atau non-akuntan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Lembaga atau Perusahaan yang Mempekerjakan Tenaga Akuntan Penelitian ini diharapkan dapat membantu lembaga atau perusahaan yang mempekerjakan tenaga akuntan untuk memahami keinginan calon akuntan dan menjadi bahan pertimbangan untuk membuat kebijakan yang dapat memotivasi karyawan yang bekerja diperusahaan.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pengajaran dibidang akuntansi.

(22)

3. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan informasi untuk mempertimbangkan keputusan pemilihan karier mahasiswa akuntansi.

E. Sistematika Penulisan Bab 1 Pendahuluan

Bab ini membahas secara garis besar mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini membahas teori-teri pendukung dan penelitian terdahulu yang selanjutnya digunakan untuk mendukung penelitian, dan rumusan hipotesis penelitian.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini akan menjelaskan secara jelas mengenai objek dan subjek penelitian yang akan diteliti, metode dan desain penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, dan teknik analisis data.

Bab IV Gambaran Umum Prodi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Bab ini membahas secara garis besar responden yang diteliti, sejarah berdirinya objek penelitian, hingga jumlah sampel yang diteliti.

(23)

Bab V Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini menjelaskan tentang data penelitian, dilanjutkan dengan menganalisis data, membahas hasil penelitian dan interprestasinya.

Bab VI Penutup

Bab ini memaparkan mengenai kesimpulan penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran yang ditunjukan kepada pihak yang akan memanfaatkan peneltian serta kepada peneliti berikutnya yang menindaklanjuti penelitian yang sudah dilakukan.

(24)

9 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Persepsi, Minat, dan Karier 1. Persepsi

Persepsi adalah proses kognitif di mana seseorang individu memilih, mengorganisasikan, dan memberi arti kepada stimulus lingkungan (Ivancervich, dkk. 2006). Joseph (2013) mendefenisikan persepsi sebagai proses yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasikan, dan menginterprestasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti mengenai dunia seseorang yang termotivasi siap untuk bertindak.

Sementara itu, persepsi menurut Robbins & Judge (2012) dalam Wijaya (2017) adalah proses di mana individu mengatur dan menginterprestasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti kepada lingkungan mereka. Ketika seseorang individu melihat sebuah target dan berusaha untuk menginterprestasikan apa yang ia lihat, interprestasi itu sangat dipengaruhi oleh berbagai karakteristik pribadi dari pembuat persepsi individual tersebut. Karakteristik pribadi yang mempengaruhi persepsi meliputi sikap, kepribadian, motif, minat, pengalaman masa lalu, dan harapan-harapan seseorang. Persepsi dibentuk oleh tiga faktor, yaitu: (1) percefier, orang yang memberikan persepsi, (2) target, orang atau objek yang menjadi sasaran persepsi, dan (3) situasi, keadaan pada saat persepsi dilakukan.

(25)

2. Minat

Menurut Widyawati,dkk (2004) minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkan. Atau minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam diri seseorang untuk merasa tertarik pada bidang-bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang tersebut (Winkel,1983).

Crow and Crow (1972) menyatakan bahwa terdapat tiga faktor yang memengaruhi minat seseorang, yaitu:

a. Faktor dorongan atau keinginan dari dalam (inner urges), yaitu dorongan atau keinginan yang berasal dari dalam diri seseorang terhadap sesuatu yang akan menimbulkan minat tertentu, termasuk faktor biologis yang berkaitan dengan kebutuhan fisik mendasar.

b. Faktor motif sosial (Social motive), yaitu motif yang timbul karena adanya hasrat yang berhubungan dengan faktor dari diri seseorang sehingga menimbulkan minat tertentu. Faktor ini menimbulkan seseorang menaruh minat terhadap suatu aktivitas agar dapat diterima dan diakui oleh lingkungan termasuk status sosial dan harga diri.

c. Faktor emosional (emotional motive), yaitu motif berkaitan dengan perasaan dan emosi berupa dorongan, motif, atau pengalaman individu.

(26)

Jadi, minat (intention) adalah kecenderungan seseorang untuk memilih sesuatu kegiatan dengan senang hati, dimana keinginan memilih karier tersebut berasal dari dalam dirinya sendiri. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan minat adalah keinginan atau ketertarikan mahasiswa akuntansi terhadap suatu profesi yang akan di pilihnya dimasa yang akan datang entah dalam bidang akuntansi atau diluar bidang akuntansi.

3. Karier

Karier adalah sebuah pekerjaan atau profesi. Seseorang akan bekerja dengan senang hati apabila yang dikerjakan sesuai dengan keadaan dirinya, kemampuan, dan niat yang dimiliki. Agar seseorang dapat bekerja dengan baik, senang, dan tekun diperlukan adanya kesesuaian antara tuntutan pekerjaan atau jabatan yang dimiliki dengan apa yang ada dalam diri individu yang bersangkutan (Walgitu, 2004). Sedangkan menurut Rahmalia (2015), karier merupakan posisi yang dipegang individu dalam suatu jabatan di suatu perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Seseorang yang menikmati pekerjaannya akan berusaha dengan maksimal untuk memberikan kemampuan terbaik dari dalam dirinya. Namun sebaliknya, jika seseorang mengerjakan sesuatu dengan terpaksa karena tidak sesuai dengan kemampuan, minat, dan bakatnya maka pekerjaan yang dilakukan pun seadanya, orang tersebut tidak akan berusaha memberikan yang terbaik.

Menurut pendapat dari Rivai dan Sagala (2009: 264), “karier terdiri dari semua pekerjaan yang ada selama seseorang bekerja, atau juga dapat

(27)

dikatakan sebagai seluruh jabatan yang pernah diduduki seseorang dalam kehidupan kerjanya”.

B. Teori Pengharapan (Expectancy Theory)

Teori ini dikemukakan oleh Vroom (1964) yang menyatakan kekuatan yang memotivasi seseorang untuk bekerja dengan giat dalam menyelesaikan pekerjaannya tergantung dari hubungan timbal balik antara hal-hal yang diinginkan dan dibutuhkan dari hasil pekerjaan yang dilaksanakan.Teori ini lebih menekankan pada faktor hasil (outcomes), tiga hubungan yang di fokuskan dalam teori, yaitu:

1. Hubungan upaya kinerja, terkait dengan keyakinan seseorang bahwa upaya yang baik akan menghasilkan kinerja yang baik.

2. Hubungan kinerja imbalan, terkait dengan harapan individu untuk mendapatkan penghargaan atas kinerjanya atau keyakinan individu bahwa bekerja pada tingkat tertentu akan menghasilkan pencapaian yang diinginkan.

3. Hubungan imbalan-tujuan pribadi atau hasil, dimana penghargaan- penghargaan yang diberikan oleh organisasi memuaskan tujuan- tujuan individu dan kebutuhan-kebutuhan individu.

Kunci teori ini adalah pemahaman sasaran dan harapan setiap individu atas sebuah pekerjaan, minat mahasiswa memilih sebuah karier berkaitan dengan harapan atau ekspektasi mereka terhadap karier tersebut. Mahasiswa memilih sebuah karier dengan harapan karier yang dipilih akan diikuti dengan hasil yang

(28)

pasti dan memberikan daya tarik kepada individu karena membantu memenuhi kebutuhannya berdasarkan faktor-faktor penghargaan finansial, pertimbangan pasar kerja, dan lingkungan kerja. Sebagai contoh, apakah dengan salah satu karier yang dipilih mereka dapat mendapatkan penghargaan berupa gaji atau bonus sesuai dengan kinerja mereka. Semakin tinggi standar kebutuhan yang diinginkan maka semakin giat dalam bekerja. Urutan-urutan tingkatan kebutuhan yang dijelaskan dalam teori ini juga dapat membantu manajemen di dalam memahami persoalan-persoalan yang menyangkut perilaku karyawan dalam pelaksanaan pekerjaan.

C. Teori Penetapan Tujuan (Goal-Setting Theory)

Dicetuskan oleh Edwin Locke (1968) menjelaskan bahwa seseorang akan bergerak jika memiliki tujuan yang jelas dan pasti atau seseorang yang memahami tujuannya akan memengaruhi perilaku kerjanya. Perilaku individu diatur oleh ide (pemikiran) dan niat seseorang. Sasaran dapat dipandang sebagai tujuan atau tingkat kerja yang ingin dicapai oleh seorang individu. Teori ini menjelaskan bahwa jika seseorang memiliki minat atau keinginan untuk melakukan sesuatu, secara tidak lansung hal ini akan berpengaruh terhadap apa yang dikerjakannya termasuk usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuannya.

Tujuan-tujuan akan mengarahkan perhatian, mengatur upaya, meningkatkan persistensi, dan menunjang strategi dan rencana kegiatan seseorang.

Minat mahasiswa akuntansi akan membawa mereka pada tujuan hidup mereka yaitu sebuah karier yang akan dipilih entah dalam bidang akuntansi atau non akuntansi dan akan berpengaruh pada usaha mereka memperjuangkan

(29)

tujuan tersebut. Sebagai contoh, mahasiswa akuntansi berminat dalam karier sebagai seorang akuntan dan menjadikannya sebagai tujuannya, maka hal tersebut akan berpengaruh pada usahanya untuk mencapai karier nya sebagai akuntan seperti bersaing dalam mencari lowongan pekerjaan atau bersaing dengan teman kerja dalam kantor agar tetap dipertahankan perusahaan dalam keadaan apapun.

D. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow

Menurut Maslow (1943), pada dasarnya semua manusia mempunyai kebutuhan pokok yang terbagi atas beberapa tingkatan. Namun, kebutuhan- kebutuhan di tingkat lebih rendah harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum memenuhi kebutuhan-kebutuhan di tingkat yang lebih tinggi, orang memulai dorongan dari tingkat terbawah. Menurut Maslow (1943), terdapat lima tingkatan kebutuhan dasar, yaitu:

1. Kebutuhan fisik, kebutuhan yang meliputi kebutuhan akan makanan, minuman, pakaian dan tempat tinggal, dan sebagainya yang ditandai dengan kekurangan dalam tubuh orang yang bersangkutan.

Kebutuhan ini disebut juga dengan kebutuhan dasar yang wajib dipenuhi terlebih dahulu. Jika kebutuhan dasar ini sudah tercukupi, maka muncullah kebutuhan yang lebih tinggi yaitu kebutuhan rasa aman.

2. Kebutuhan rasa aman, kebutuhan ini terkait dengan jaminan keamanan kerja, perlindungan, keteraturan, situasi yang bisa diperkirakan, serta bebas dari rasa takut dan cemas.

(30)

3. Kebutuhan sosial berkaitan dengan rasa memiliki, saling percaya, bersosialisasi dan persahabatan.

4. Kebutuhan penghargaan terkait penilaian yang baik terhadap diri atau rasa ingin mendapatkan penghargaan.

5. Kebutuhan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan akan adanya dorongan untuk menjadi apa yang diinginkan melalui cara memaksimalkan potensi diri.

Mashlow memisahkan kebutuhan-kebutuhan berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan individu secara berurutan, kebutuhan fisik dan kebutuhan rasa aman digolongkan sebagai kebutuhan primer, sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri digolongkan sebagai kebutuhan sekunder. Kebutuhan-kebutuhan yang ingin didapatkan saat seseorang memilih karier tertentu. Untuk memenuhi kebutuhan fisiologis, seseorang harus bekerja sehingga mempunyai penghasilan untuk memenuhi kebutuhannya. Lalu untuk merasakan kebutuhan sosial, kebutuhan rasa aman, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri akan didapatkan oleh seseorang jika sudah mendapatkan pekerjaan yang cocok dengannya, sehingga penting untuk mempertimbangkan pasar kerja dan lingkungan kerja.

E. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Minat Karier 1. Penghargaan Finansial

Menurut Aprilyan (2011), Penghargaan finansial diperoleh sebagai kontraprestasi dari pekerjaan yang diyakini oleh sebagian besar perusahaan merupakan daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawan.

(31)

Sulistyawati, dkk (2013) mengemukakan bahwa penghargaan finansial adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima pegawai sebagai konsekuensi dari kedudukannya yang memberikan sumbangsih atau kontribusi disebuah organisasi.

Menurut Veithzal Rivail (2012) dalam Pasaribu (2013) komponen dari penghargaan finansial adalah:

a) Gaji, merupakan bentuk pembayaran periodik dari aatsan pada karyawan yang terikat kontrak kerja dan gaji merupakan alat yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan karyawan.

b) Upah, merupakan hak yang diterima dalam bekerja dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan kepada para pekerja yang diberikan sesuai dengan kontrak kerja, kesempatan, atau peraturan perundang-undangan termasuk tunjangan bagi para pekerja atau buruh.

c) Insentif, merupakan sarana untuk memotivasi para pekerja yang berupa materi. Insentif dibagi atas tiga jenis, yaitu;

individual incentive yang merupakan insentif yang diberikan kepada pekerja berdasarkan usaha atau prestasi kerja setiap pekerja, group incentive yakni insentif yang diberikan berdasarkan standar masing-masing kelompok, dan plant wide incentive yakni insentif yang diberikan kepada seluruh karyawan sesuai kritesia pembayaran perusahaan.

(32)

d) kompensasi tidak lansung (fringe benefit), imbalan balas jasa yang bersifat tetap serta berupa materi dan non materi yang keseluruhannya diluar gaji pokok (Ikhwan, 2015).

Contohnya: asuransi, tunjangan, uang pensiun, dll.

Piyono dan Marmis (2008) menyebutkan tujuan dari pemberian penghargaan finansial umumnya untuk kepentingan perusahaan, karyawan, pemerintah dan masyarakat. Secara lebih rinci tujuan pemberian kompensasi meliputi :

1) Ikatan kerja sama; menjalin ikatan kerja sama formal antara pemilik dan karyawan, dimana karyawan bekerja untuk perusahaan dan perusahaan memberikan kompensasi yang disepakati.

2) Kepuasan kerja; kompensasi yang diberikan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, sehingga kepuasan kerja tercapai.

3) Motivasi; mendorong tingkat kinerja karyawan sehingga berdampak pada peningkatan produktifitas.

4) Stabilitas karyawan; prinsip adil dan layak maka stabilitas karyawan terjamin karena turnover relatif kecil.

5) Peningkatan disiplin; pemberian kompensasi yang sesuai prosedur akan berdampak pada peningkatan karyawan.

2. Pertimbangan Pasar Kerja

Menurut UU Republik Indonesia No.13 tentang tenaga kerja, tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melaksanakan pekerjaan guna

(33)

menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

Pasar kerja adalah seluruh kebutuhan dan persediaan tenaga kerja atau seluruh permintaan dan penawaran dalam masyarakat dengan seluruh mekanisme yang memungkinkan adanya transaksi produktif diantara orang yang menjual tenaganya dengan pihak yang membutuhkan tenaga tersebut (Suroto, 1990: 147).

Menurut Damayanti (2005), pertimbangan pasar kerja adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan yang dapat diakses di masa yang akan datang. Pertimbangan pasar kerja yang dimaksud dalam penelitian ini berkaitan dengan pertimbangan akan adanya permintaan tenaga kerja yaitu mahasiswa akuntansi terkait profesi yang hendak dipilih di masa depan atau ketersediaan pasar kerja.

Tidak semua pekerjaan memiliki ketersediaan lapangan pekerjaan yang luas, dan hal ini akan berpengaruh terhadap minat karier seseorang.

Pekerjaan dengan peluang kerja yang kecil akan dihindari oleh orang karena tidak memberikan kepastian peluang kerja. Pada umumnya, manusia akan lebih memilih untuk menghindari pekerjaan atau profesi dengan risiko yang terlalu besar (Aini, 2017). Menurut Hutadjulu (2018), pertimbangan pasar kerja dapat diuji dengan dua pernyataan yaitu keamanan kerja dan kemudahan mengakses lowongan pekerjaan, keamanan kerja ialah sebuah faktor yang dapat mempegaruhi bertahannya suatu karier dalam kurun waktu yang agak lama sehingga kasus PHK menjadi lebih kecil (Chan, 2021).

(34)

3. Lingkungan Kerja

Menurut Danang (2015), lingkungan kerja adalah segala sesuatu disekitar karyawan yang dapat memengaruhi mereka dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Sedangkan menurut Ndaraha (2007), lingkungan kerja adalah keadaan sekitar karyawan yang memengaruhi keadaan dan aktivitas karyawan secara lansung.

Menurut Sedarmayanti (2017:60), lingkungan kerja adalah segala alat perkakas yang ditemui dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitar tempat seseorang bekerja, metode kerja dan cara kerja di dalamnya, serta pengaturan kerja baik perorangan maupun kelompok dan secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu:

a) Lingkungan kerja fisik, kondisi fisik yang ada di sekitar tempat kerja dan dapat mempengaruhi karyawan secara lansung atau secara tidak lansung

b) Lingkungan kerja non fisik, mencakup semua keadaan yang berhubungan dengan hubungan kerja baik dengan atasan maupun hubungan dengan rekan kerja atau dengan bawahan.

Lingkungan kerja seharusnya menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh perusahaan, meskipun lingkungan kerja tidak secara langsung melaksanakan proses operasional, namun lingkungan kerja mempunyai pengaruh lansung terhadap karyawan yang melaksanakan proses operasional perusahaan. Sebagian besar orang menghabiskan lebih banyak

(35)

waktu ditempat, namun lingkungan kerja yang tidak kondusif akan memengaruhi gairah kerja karyawan sehingga berdampak buruk terhadap kinerja karyawan. Menurut Siagan (2014: 103), manfaat lingkungan kerja adalah menciptakan gairah kerja, sehingga produktivitas kerja dan prestasi kerja meningkat, selain itu lingkungan kerja juga berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan yang muncul sebagai akibat dari situasi kerja yang ada dalam perusahaan.

Menurut Hutadjulu (2018), lingkungan kerja dapat diukur dengan sifat pekerjaan, tingkat persaingan dan banyaknya tekanan kerja. Lingkungan kerja diuji dengan tujuh pernyataan mengenai sifat pekerjaan (rutin, atraktif, sering lembur, dan sebagainya).

F. Profesi Akuntan 1. Akuntan Publik

Soemarso (2004: 6) mengatakan bahwa akuntan publik adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu, untuk dapat berpraktik sebagai akuntan publik dan mendirikan kantor akuntan, seseorang harus memperoleh izin dari departemen keuangan.

Jenis pekerjaan yang dapat dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik adalah pemeriksaan atas laporan keuangan serta konsultasi di bidang keuangan.

Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah badan usaha yang didirikan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan mendapat ijin usaha. Jasa Akuntan Publik memberikan jasa asurans yang meliputi : (1) Jasa audit atas informasi keuangan historis; (2) Jasa reviu atas informasi keuangan

(36)

historis; (3) Jasa asurans lainnya. Akuntan publik dapat memberikan jasa lainnya yang berkaitan dengan akuntansi, keuangan dan manajemen untuk memenuhi kebutuhan kreditor, investor, calon investor dan instansi pemerintah atau pihak-pihak yang berkepentingan.

Syarat menjadi akuntan publik menurut UU RI No.5 Tahun 2011 tentang akuntan publik :

a. Memiliki sertifikat tanda lulus ujian profesi akuntan yang sah.

b. Berpengalaman praktik memberikan jasa.

c. Berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

d. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak.

e. Tidak pernah dikenai sanksi administratif berupa pencabutan izin Akuntan Publik.

f. Tidak pernah dipidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih.

g. Menjadi anggota asosiasi profesi akuntan publik yang telah ditetapkan menteri.

h. Tidak berada dalam pengampunan.

Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik disuatu negara adalah sejalan dengan berkembangnya berbagai jenis perusahaan dan berbagai bentuk badan hukum di negara tersebut (Mulyadi, 2002).

Perusahaan-perusahaan di negara berkembang tidak hanya memerlukan modal dari pemiliknya, namun juga modal dari kreditur dan perusahaan

(37)

berbentuk badan hukum perseroan terbatas memiliki modal yang bersumber dari masyarakat. Masyarakat, kreditor, investor membutuhkan jasa akuntan publik yang akan memberikan penilaian yang bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan dalam laporan keuangan perusahan. Pada dasarnya laporan keuangan yang diberikan adalah laporan perrtanggung jawaban pengelolaan dana perusahaan yang bersumber dari kreditor, investor dan masyarakat.

2. Akuntan Pemerintah

Menurut Hasanah dan Fauzi (2017), akuntansi pemerintah dapat didefenisikan sebagai suatu aktivitas pemberian jasa untuk menyediakan informasi keuangan pemerintah berdasarkan proses pencatatan, pengklasifikasian, pengikhtisaran, suatu transaksi keuangan pemerintah serta penafsiran atas informasi keuangan. Jenis yang dicatat dalam akuntansi pemerintah adalah transaksi keuangan pemerintah. Penggunanya adalah rakyat secara luas yang diwakili oleh lembaga legislatif, pemerintah, dan kreditur (IMF, ADB, dan yang lainnya).

Akuntansi pemerintah dan akuntansi bisnis secara khusus memiliki tujuan sebagai berikut :

a) Akuntabilitas: Penggunaan sumber daya secara bijaksana, efisien, efektif, dan ekonomis.

b) Manajerial: memungkinkan pemerintah untuk melaksanakan fungsi manajerial dengan melakukan perencanaan berupa penyusunan APBN dan strategi pembangunan lain-lain.

(38)

c) Pengawasan: memungkinkan diadakannya pengawasan pengurusan keuangan negara dengan lebih mudah oleh aparat pemeriksa seperti BPK-RI.

Karakteristik akuntansi pemerintah :

1) Dalam akuntansi pemerintah tidak ada laporan laba.

2) Pemerintah membukukan anggaran ketika anggaran tersebut dibukukan.

3) Akuntansi pemerintah bisa menggunakan lebih dari satu jenis dana.

4) Akuntansi pemerintah akan membukukan pengeluaran modal dalam perkiraan neraca dan hasil operasional.

5) Akuntansi pemerintah bersifat kaku karena sangat bergantung pada peraturan perundang-undangan.

6) Didalam akuntansi pemerintah tidak ada perkiraan modal dan laba ditahan dalam neraca.

Adapun dasar hukum akuntansi pemerintah yaitu UU Nomor 1 Tahun 2004 pasal 51.

3. Akuntan Pendidik

Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, yaitu mengajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi dan melakukan penelitian di bidang akuntansi (Soemarso, 2004: 44). Akuntan pendidik berperan penting dalam pengembangan dan keberlanjutan ilmu akuntansi melalui hasil penelitian maupun pengajaran di universitas dan

(39)

lembaga pengajaran sejenis. Akuntan pendidik merupakan seorang tenaga pendidik yaitu dosen dan guru yang mempunyai dasar dari pendidikan akuntansi.

4. Akuntan Manajemen

Menurut Masiyah (2019), akuntansi manajemen merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan penyediaan informasi bagi manajemen untuk mengola suatu organisasi (perusahaan) dan membantu dalam memecahkan masalah-masalah khusus yang dihadapi suatu organisasi.

Karena adanya keterbatasan informasi dalam laporan keuangan, seperti penggunaan data historis dan laporan tidak terperinci, maka untuk kelengkapan informasi bagi pihak manajemen munculah akuntansi manajemen.

National Associations of Accountants (NAA) menentukan tujuan akuntansi manajemen (Supriyono, 1997: 3) sebagai berikut : (1) menyediakan informasi yang diperlukan untuk perencanaan, pengevaluasian, dan pengendalian operasi, pengamanan aktiva organisasi, dan pengkomunikasian dengan pihak-pihak luar yang berkepentingan; (2) Berpartisipasi dalam penentuan strategi, taktik, pembuatan keputusan pengoperasian, dan mengkoordinasi berbagai pengaruh yang memasuki organisasi. Proses manajemen menjelaskan fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh para manajer dan bawahannya dalam mengelola aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu.

Empat fungsi umum manajer dalam organisasi, yaitu :

(40)

a. Perencanaan (planning), merupakan proses pemilihan atau penetapan tujuan organisasi yang realistis dan penentuan strategi, kebijakan, program, prosedur, metode, sistem anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

b. Pengorganisasian dan pengarahan (Organising and directing), bagaimana cara terbaik mengkombinasikan sumber daya manusia dengan sumber daya ekonomi lain milik perusahaan akan dapat menajalankan rencana yang ditetapkan.

c. Pengendalian (Controlling) merupakan usaha sistematis perusahaan untuk mencapai tujuan dengan cara membandingkan prestasi kerja yang sebenarnya dengan rencana ynag telah ditetapkan sebelumnya, serta tindakan yang tepat untuk mengatasi dan memperbaiki perbedaan tersebut.

d. Pengambilan keputusan (decision making) merupakan proses pemilihan diantara berbagai alternatif.

G. Profesi Non Akuntan

Profesi non akuntan merupakan pekerjaan yang tugasnya berbeda dari akuntan profesional dan pekerjaan yang dilakukan tidak berkaitan dengan profesi akuntan profesional seperti akuntan publik, akuntan pemerintah, akuntan pendidik, dan akuntan manajemen. Saat mahasiswa memilih program studi yang diinginkannya seharusnya itu sudah menjadi langkah awal dalam pemilihan karier yang akan dijalaninya, namun banyak mahasiswa lulusan akuntansi yang

(41)

lebih memilih pekerjaan diluar bidangnya sebagai akuntan atau profesi yang tidak sejalan dengan jalur pendidikan yang ditempuh. Beberapa mahasiswa menemukan bakat dan kemampuannya dalam hal berbeda saat sedang menempuh pendidikannya dibidang akuntansi, sehingga hal itu memengaruhi minat berkariernya dimasa depan.

H. Penelitian Terdahulu

Penelitian Katatong (2018) dengan judul “Pengaruh Penghargaan Finansial, Pengakuan Profesional, Nilai-Nilai Sosial Dan Lingkungan Kerja Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarier Di Bidang Perpajakan (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta) menunjukkan bahwa penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, dan lingkungan pekerjaan memengaruhi minat mahasiswa akuntansi dalam berkarier di bidang perpajakan.

Penelitian Yusran (2017) dengan judul “Analisis Faktor Yang Memengaruhi Minat Mahasiswa Terhadap Pemilihan Karier Akuntan/Non Akuntan”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional dan pengakuan profesional berpengaruh secara simultan terhadap karier akuntan/ non akuntan.

Penelitian Amalia, Dkk (2021) dengan judul “ Pengaruh Penghargaan Finansial, Pertimbangan Pasar Kerja, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Pemilihan Karir Sebagai Akuntan pada Mahasiswa di Jakarta”

(42)

menunjukkan hasil bahwa penghargaan finansial, pertimbangan pasar kerja, dan lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemilihan karier sebagai akuntan.

Penelitian Prakoso (2018) dengan judul “ Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pemilihan Karier Mahasiswa Akuntansi senagai Akuntan Atau Non Akuntan (Studi Kasus Terhadap Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2014 di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta)”. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pelatihan profesional, pengakuan profesional, dan nilai-nilai sosial berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi Universitas Sanata Dharma dalam berkarier sebagai akuntan atau non akuntan, sedangkan untuk mahasiswa akuntansi Universitas Gadjah Mada tidak dipengaruhi oleh satu pun dari delapan variabel yang diuji.

Penelitian Sari (2016) dengan judul “Pengaruh Nilai Intrinsik Pekerjaan, Lingkungan Kerja, dan Pertimbangan Pasar kerja Terhadap Motivasi Pemilihan Karier sebagai Akuntan (Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta)”. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa nilai intrinsik pekerjaan, lingkungan kerja, dan pertimbangan pasar kerja berpengaruh positif terhadap motivasi pemilihan karier sebagai akuntan.

I. Perumusan Hipotesis

1. Pengaruh penghargaan finansial terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarier sebagai akuntan atau non akuntan

(43)

Penghargaan finansial merupakan penghargaan yang diberikan kepada seseorang atas kinerjanya yang berkontribusi dalam pencapaian tujuan organisasi. Penghargaan finansial didasarkan atas asas adil dan layak serta wajar baik secara lansung atau tidak lansung, atas pengorbanan yang telah diberikan karyawan terhadap pencapaian tujuan organisasi (Harianti, 2017).

Menurut Aprilyan (2011), penghargaan finansial merupakan kontraprestasi dari pekerjaan yang diyakini oleh sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan pada karyawan. Menurut teori pengharapan yang dikemukakan oleh Vroom (1964) kekuatan yang memotivasi seseorang untuk bekerja dengan giat tergantung dari hubungan timbal balik antara hal-hal yang diinginkan dan dibutuhkan dari pekerjaan yang dilaksanakan, seseorang menekuni sebuah pekerjaan dengan harapan pekerjaan yang ditekuni akan memberikan imbalan sebagai penghargaan atas kinerjanya dan salah satu jenis penghargaan yang diterima adalah penghargaan finansial yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Standar kebutuhan seseorang sejalan dengan keinginan seseorang untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan, semakin tinggi standar kebutuhan semakin giat dalam bekerja. Menurut teori hierarki kebutuhan Maslow (1943), manusia memiliki lima tingkatan kebutuhan dasar dan salah satunya yaitu kebutuhan fisik terkait dengan kebutuhan akan makanan, minuman, pakaian, dan tempat tinggal. Untuk memenuhi kebutuhan fisiologis dan kebutuhan penghargaannya seseorang harus mendapatkan uang yang berasal

(44)

dari imbalan atas pekerjaan yang dilakukan, hal ini juga akan memuaskan tujuan pribadi individu dari segi penghargaan.

Jika seseorang memiliki alasan yang memengaruhi minat atau keinginan tertentu, maka secara tidak lansung hal itu akan memengaruhi apa yang dikerjakan, serta usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut (Prasetyo, 2016: 642). Berdasarkan penelitian Yusran (2017), Katatong (2018), Amalia, dkk (2021) penghargaan finansial berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi terhadap pemilihan karier akuntan/non akuntan.

Sedangkan menurut penelitian Prakoso (2018), Astri dan Fitrawati (2017), penghargaan finansial tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam bekarier sebagai akuntan atau non akuntan.

Berdasarkan landasan teori dan tinjauan penelitian terdahulu dapat ditarik hipotesis penelitian sebagai berikut:

H1: Penghargaan finansial berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam berkarier sebagai akuntan.

2. Pengaruh pertimbangan pasar kerja terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarier sebagai akuntan atau non akuntan.

Pertimbangan pasar kerja adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan yang dapat diakses di masa yang akan datang (Damayanti, 2005). Ketersediaan lapangan pekerjaan dapat berpengaruh terhadap keputusan pemilihan karier seseorang. Menurut Aini (2017), pada umumnya manusia akan lebih memilih untuk menghindari pekerjaan atau profesi

(45)

dengan risiko yang terlalu besar. Pertimbangan pasar kerja merupakan pertimbangan masa depan suatu karier yang mudah diakses atau tersedia yang mana akan ditekuni dan dijalankan pada masa depan merupakan harapan yang dipengaruhi oleh ketersediaan karier dipasar tenaga kerja (Lukman, 2015).

Sedangkan, Menurut Malik (2018) pasar kerja adalah interaksi antara permintaan dan penawaran dengan perusahaan yang menyediakan lowongan pekerjaan. Berdasarkan teori pengharapan yang dikemukan oleh Vroom (1964) seseorang akan cenderung bertindak tergantung seberapa besar harapan akan suatu hal, tiga hubungan yang difokuskan dalam teori ini adalah hubungan upaya kinerja, hubungan kinerja imbalan, dan hubungan imbalan tujuan pribadi. Namun ketiga hubungan ini akan tercapai bila seseorang memiliki pekerjaan sebagai sarana yang digunakan untuk memenuhi ketiga harapan ini, sehingga penting bagi seseorang untuk mempertimbangkan pasar kerja, apakah pilihan karier tersebut akan tersedia di masa depan sebagai sarana yang akan memenuhi keinginan mereka. Sedangkan berdasarkan teori hierarki kebutuhan Maslow (1943), salah satu kebutuhan yang diungkapkan yaitu kebutuhan rasa aman terkait dengan jaminan keamanan kerja dan perlindungan dari bahaya fisik dan emosional, kebutuhan ini merupakan salah satu yang diukur dalam pertimbangan pasar kerja karena saat mempertimbangkan suatu karier seseorang terbiasa untuk berpikir panjang terkait masalah yang mungkin dihadapi setelah memilih sebuah karier.

Menurut penelitian Sari (2016), Amalia, dkk (2021), Kristin dan Esa (2021) pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap minat mahasiswa

(46)

dalam berkarier sebagai akuntan atau non akuntan. Sedangkan menurut penelitian Prakoso (2018), Astri dan Fitrawati (2017) Penrtimbangan pasar kerja tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam bekarier sebagai akuntan atau non akuntan.

Berdasarkan landasan teori dan tinjauan penelitian terdahulu dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:

H2 : Pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam berkarier sebagai akuntan.

3. Pengaruh lingkungan kerja terhadap minat berkarier mahasiswa akuntansi sebagai akuntan atau non akuntan

Menurut Riyadi (2018), Lingkungan kerja adalah suatu keadaan tempat kerja seorang pegawai yang meliputi lingkungan fisik dan non fisik yang dapat memengaruhi pegawai dalam menjalankan aktivitas dan tugas yang dibebankan. Sedangkan menurut Bahri (2018), lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar karyawan yang dapat memengaruhi dirinya dalam melakukan aktivitas pekerjaannya, lingkungan kerja dapat memengaruhi kualitas kerja karyawan secara lansung ataupun tidak lansung.

Lingkungan kerja juga merupakan faktor yang dipertimbangkan oleh mahasiswa dalam memilih karier, sebagian orang lebih banyak menghabiskan waktu ditempat kerja. Lingkungan kerja memiliki berbagai dampak terhadap karyawan, banyak faktor yang dapat memengaruhi hal tersebut, seperti sifat pekerjaan, tingkat persaingan antar karyawan, dan tekanan kerja yang

(47)

didapat. Tiga kebutuhan yang dicetuskan oleh Maslow (1943) yaitu kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan aktualisasi diri akan terpenuhi bila seseorang memiliki lingkungan kerja yang kondusif. Lingkungan kerja yang tidak kondusif akan memberikan tekanan kerja yang lebih besar terhadap karyawan karena tidak bisa menikmati pekerjaan yang ditekuni sehingga dapat mengganggu kesehatan mental dan fisik karyawan dan hal ini akan berpengaruh terhadap kualitas kerja, tingkat produktivitas karyawan akan menurun. Sebaliknya lingkungan kerja yang menyenangkan dapat meningkatkan produktivitas karyawan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Amalia, dkk (2021), Katatong (2018), Sari (2016) Lingkungan kerja berpengaruh terhadap minat berkarier mahasiswa akuntansi di bidang akuntansi. Sedangkan menurut penelitian Prakoso (2018) dan Richa (2016) menunjukkan bahwa lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa dalam berkarier sebagai akuntan atau non akuntan.

Berdasarkan landasan teori dan tinjauan penelitian terdahulu dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:

H3 : Lingkungan kerja berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam berkarier sebagai akuntan.

(48)

33 BAB III

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus, dimana penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menyelidiki suatu kejadian atau fenomena mengenai individu (Walgito, 2010). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang merupakan metode penelitian berlandaskan data konkrit, data penelitian berupa angka-angka yang akan diukur menggunakan statistik sebagai alat uji perhitungan, berkaitan dengan masalah yang diteliti untuk menghasilkan suatu kesimpulan (Sugiyono, 2018: 13).

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor penghargaan finansial, pertimbangan pasar kerja, dan lingkungan kerja terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam berkarier sebagai akuntan atau non-akuntan.

B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2022.

2. Tempat penelitian

Penelitian dilakukan di Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang beralamat di Jalan Affandi Tromol Pos 29, Mrican, Caturtunggal, Depok , Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 55002.

(49)

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dharma Yogyakarta angkatan 2018 dan angkatan 2019.

Sedangkan objek penelitian ini adalah data kuesioner yang diisi mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengenai minat berkariernya di bidang akuntan atau non akuntan.

D. Data Penelitian a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara lansung oleh peneliti dari subjek penelitian baik melalui wawancara ataupun observasi (Sugiyono, 2019: 194). Dalam penelitian ini, data primer yang digunakan merupakan data kuesioner yang disebarkan peneliti kepada mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2018 dan 2019.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data yang secara tidak lansung memberikan data kepada peneliti sebagai informasi tambahan dalam penelitian (Sugiyono, 2019: 127). Sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah jurnal, artikel, buku-buku, undang-undang, serta penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan penyebaran kuesioner yang dilakukan secara online melalui Google Form yang

(50)

berisi pernyataan terkait topik penelitian kepada subjek penelitian. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengukuran skala likert 4 poin yang bertujuan untuk memperoleh preferensi atau tingkat persetujuan responden terhadap sebuah pernyataan atau sekelompok pertanyaan yang diajukan (Santosa, 2018:46). Dengan rincian skor sebagai berikut:

1= Sangat Tidak Setuju 2= Tidak Setuju

3= Setuju

4= Sangat Setuju

F. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2019: 126). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2018 dan 2019. Populasi ini dipilih karena mahasiswa akuntansi angkatan 2018 dan 2019 dianggap mempunyai pengetahuan yang cukup dan telah menempuh berbagai mata kuliah pada bidang akuntansi.

Mahasiswa angkatan ini juga dianggap telah mempunyai rencana karier yang akan dipilih setelah menyelesaikan pendidikannya di Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

(51)

2. Sampel penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2019:127). Penentuan besar sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus Slovin :

n =

𝑁

1+𝑁(𝑒)2

keterangan :

n = Ukuran sampel/ jumlah responden

N = Ukuran populasi

e = Eror/ persentase kesalahan pengambilan sampel yang bisa ditolerir yaitu 0,05 atau 5%.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling method, yaitu teknik penetuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2019:133). Pertimbangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi angkatan 2018 dan 2019 dan telah menempuh berbagai mata kuliah pada bidang akuntansi, seperti akuntansi keuangan, akuntansi manjemen, pengauditan, perpajakan dan juga beberapa mata kuliah praktikum akuntansi.

G. Variabel Penelitian

1. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

(52)

a. Penghargaan Finansial

Penghargaan finansial merupakan penghargaan yang diharapkan oleh karyawan yang didapatkan sebagai imbalan atas usaha mereka membantu perusahaan mencapai tujuan organisasi. Pengukuran variabel penghargaan finansial diuji melalui beberapa ins trumen pernyataan yaitu gaji awal yang tinggi, ketersediaan dana pensiun, dan potensi kenaikan gaji yang cepat. (Hutadjulu, 2018)

b. Pertimbangan pasar kerja

Pertimbangan pasar kerja merupakan salah satu hal yang dianggap dapat memengaruhi minat mahasiswa akuntansi dalam memilih sebuah karier. Pengukuran variabel pertimbangan pasar kerja dapat diukur dengan pernyataan kemudahan mengakses lapangan pekerjaan dan keamanan kerja.

(Hutadjulu, 2018).

c. Lingkungan kerja

Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang berada disekitar karyawan yang memengaruhi proses kerjanya dalam suatu organisasi. Pengukuran variabel lingkungan kerja dapat diukur dengan instrumen pernyataan berikut, yaitu pekerjaan yang bersifat rutin, pekerjaan mudah diselesaikan, pekerjaan yang lebih atraktif, lingkungan kerja yang menyenangkan, sering lembur, tingkat kompetisi karyawan

(53)

yang tinggi, dan tekanan kerja untuk menapai hasil yang sempurna. (Hudadjulu, 2018)

2. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pilihan karier mahasiswa akuntansi sebagai akuntan atau non akuntan.

a. Profesi Akuntan

Menurut International Federtaion of Accountant (Abasara, 2011), profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang menggunakan keahlian dibidang akuntansi, termasuk pekerjaan sebagai akuntan publik, akuntan internal yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan, atau dagang, akuntan yang bekerja di instansi pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik. Menurut Rahayu dan Rusmawan (2010) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa profesi akuntan merupakan lingkup pekerjaan ata kegiatan akuntansi yang dilakukan oleh akuntan, kegiatan akuntansi merupakan suatu proses yang terdiri atas pengidentifikasian, pengukuran, serta pelaporan informasi ekonomi.

Untuk menjadi seorang akuntan dibutuhkan pendidikan keahlian secara khusus dengan bidang yang ingin ditekuni.

Keputusan MENDIKNAS (Menteri Pendidikan Nasional) Nomor 179/U/2001 menyebutkan bahwa pendidikan profesi akuntansi adalah pendidikan tambahan pada pendidikan tinggi setelah program ilmu sarjana ekonomi pada program studi

(54)

akuntansi. Berdasarkan UU Nomor 34 Tahun 1954, gelar akuntan dapat dipergunakan oleh seorang yang memiliki ijazah dari perguruan tinggi yag dibentuk sesuai peraturan perundangan-undangan atau perguruan tinggi yang mendapat pengakuan dari pemerintah dan setiap akuntan berijazah mendaftarkan nama untuk dimuat dalam suatu register negara yang diadakan oleh Kementerian Keuangan.

b. Profesi Non Akuntan

Profesi non akuntan terdiri dari semua jenis profesi yang tidak berkaitan dengan kegiatan akuntansi atau semua jenis karier diluar akuntan publik, akuntan pemerintah, akuntan perusahaan, dan akuntan pendidik

H. Model Penelitian

Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting (Sekaran, 1992 dalam Sugiyono, 2018). Kerangka pemikiran yang baik akan menjelaskan secara teoritis hubungan antar variabel yang diteliti yaitu variabel independen dan variabel dependen.

Variabel independen sering juga disebut sebagai variabel bebas, variabel bebas merupakan variabel yang memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel independen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penghargaan finansial, pertimbangan pasar kerja dan lingkungan kerja.

(55)

Variabel dependen sering disebut sebagai variabel terikat, merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pilihan karier mahasiswa akuntansi. Pilihan kerier tersebut diukur melalui minat mahasiswa akuntansi dalam berkarier sebagai akuntan atau non akuntan, sehingga variabel dependen dalam penelitian ini berbentuk variabel dikotomi/biner.

Berikut merupakan kerangka pemikiran yang menggambarkan kaitan antara variabel-variabel penelitian :

Gambar I Model Penelitian I. Teknik Analisis data

1. Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa bermaksud membuat kesimpulan umum atau generalisasi (Sugiyono, 2014). Statistik deskriptif meliputi hasil pengumpulan data di lapangan, dalam bentuk tabulasi data,

Penghargaan Finansial (X1)

Lingkungan Kerja (X3) Pertimbangan Pasar kerja (X2)

Pilihan Karier Mahasiswa Akuntansi (Y)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Banyak usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mengembangkan minat dan kebiasaan membaca. Namun usaha-usaha itu memiliki sasaran yang berbeda. Bagi anak-anak yang

如: Ia mampu menyelesaikan masalah dengan cara yang sederhana. 他用฀฀的方法解决฀฀。. 也可以฀: Dengan cara

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan. Keuangan Antara Pemerintah Pusat

Biaya penyimpanan tahun 2004 2006 Dalam melakukan proses produksi, PT Sinar ASih Sajati Keramik pada tahun 2004 2006 masih belum ekonomis ini dikarenakan besarnya biaya

Holong Erixon Manurung “Uji Efektivitas Suspensi Baculovirus oryctes Dan Metarhizium anisopliae (Metch.) Sorokin Terhadap Brontispa longssima Gestro..

sewaktu hidrasi merupakan faktor penentu bagi keutuhan beton. Tipe V: Semen penangkal sulfat. Digunakan untuk beton yang lingkungannya mengandung sulfat, terutama pada tanah/air

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama R.I, menyatakan bahwa lembaga di bawah ini telah melakukan updating data Pendidikan Islam (EMIS) Periode Semester GENAP

Gambar chamber yang berisi fase gerakb. Gambar sampel yang