• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI SISTEM TAKSONOMI TANAH KATEGORI TINGGI BERBASIS VB. NET.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "APLIKASI SISTEM TAKSONOMI TANAH KATEGORI TINGGI BERBASIS VB. NET."

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI SISTEM TAKSONOMI TANAH KATEGORI TINGGI

BERBASIS VB. NET

SKRIPSI

Oleh :

AJ I PRIMAJ ATI

NPM : 0834010063

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

(2)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Oleh :

AJ I PRIMAJ ATI

NPM : 0834010063

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

(3)

SKRIPSI

APLIKASI SISTEM TAKSONOMI TANAH KATEGORI

TINGGI BERBASIS VB. NET

Disusun Oleh :

AJ I PRIMAJ ATI

NPM : 0834010063

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada Tanggal : 15 Januari 2014

Pembimbing : 1.

Ir. Purnomo Edi Sasongko, M.Kom NIP. 19640714 198803 1 001 2.

Dr. Ronny, S.Kom, M.Kom, MH NPT. 3 7109 090 1541

Tim Penguji : 1.

Dr. Ir. Ni Ketut Sari, MT. NIP. 196507311992032001 2.

Achmad Junaidi, S.Kom NPT. 378110401991 3.

Fetty Tri Anggraeny, S.Kom, M.Kom NPT. 382020602081

Mengetahui

Dekan Fakultas Teknologi Industri

(4)

APLIKASI SISTEM TAKSONOMI TANAH KATEGORI

TINGGI BERBASIS VB. NET

Disusun Oleh :

AJ I PRIMAJ ATI

NPM : 0834010063

Telah disetujui mengikuti Ujian Negara Lisan

Gelombang II Tahun Akademik 2014 / 2015

Menyetujui,

Pembimbing I,

Ir. Purnomo Edi Sasongko, M.Kom

NIP. 19640714 198803 1 001

Pembimbing II,

Dr. Ronny, S.Kom, M.Kom, MH

NPT. 3 7109 090 1541

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

(5)

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih ini saya persembahkan sebagai ungkapan rasa syukur dan rasa terimakasih yang mendalam atas terselesaikannya Laporan Skripsi ini. Ucapan terima kasih ini saya haturkan kepada :

1. Allah SWT., karena berkat Rahmat dan Hidayah -Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Skripsi ini hingga selesai.

2. Seluruh anggota keluarga kecil kami, terutama Ibu dan Bapak kami yang tiada henti – hentinya mencurahkan perhatian, motivasi dan doa – doa tulusnya di setiap waktu dan dimanapun mereka berada .

3. Bapak Prof. Dr. Ir.H. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4. Bapak Ir.Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur.

5. Bapak Ir.Mutassim Billah,Ms selaku Wakil Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur.

6. Ibu Dr.Ir.Ni Ketut Sari, MT. selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri UPN “VETERAN” Jawa Timur.

7. Bapak Ahmad Junaidi S.Kom, M.Kom selaku Sekretaris Program studi Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur.

(6)

9. Dr.Ronny, S.Kom, M.Kom, M.H selaku dosen pembimbing utama pada Proyek Skripsi ini di UPN “Veteran” Jawa Timur yang telah banyak memberikan petunjuk, masukan, bimbingan, dorongan serta kritik yang bermanfaat sejak awal hingga terselesainya Skripsi ini.

10.DAKMU (Dewan Aksi Kepedulian Mahasiswa UPN ”Veteran” Jatim) dan seluruh kawan-kawan seperjuangan yang telah turut membimbing mental, dan jiwa kepedulian kami melalui beragam wacana dan aksi-aksinya hingga kami memahami tingginya nilai sebuah kesadaran.

11.Terima kasih buat BEM FTI UPN “Veteran” Jatim dan juga tidak lupa segenab jajaran pengurus BEM FTI UPN “Veteran” Jatim periode 2009-2010 dan 2010-2011 yang telah membimbing dan membantu saya dalam menjalankan amanah di BEM FTI UPN “Veteran” Jatim.

12.TAMAN BELAJAR GUNUNG ANYAR KIDUL yang telah bersedia untuk membuka diri sebagai ladang pengabdian ilmu – ilmu kami dengan seluruh kesederhanaanya, banyak sekali menunjukkan mewahnya sebuah keikhlasan, menerjemahkan arti dari peranan pendidikan dalam sebuah nilai –nilai kemanusiaan dan pengabdian.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillaahi rabbil ‘alamin terucap ke hadirat Allah SWT karena atas segala limpahan Rahmat, petunjuk, waktu, tenaga, dan pikiran yang dianugrahkan kepada penyusun, pada akhirnya skripsi yang berjudul “ APLIKASI SISTEM TAKSONOMI TANAH KATEGORI TINGGI BERBASIS VB.NET ” ini dapat terselesaikan.

Skripsi dengan beban 4 SKS ini disusun guna diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, UPN ”VETERAN” Jawa Timur.

Dalam proses penyusunan skripsi ini penyusun banyak membutuhkan waktu untuk mendalami materi dasar sekaligus memahami istilah unsur – unsur yang terkandung di dalam materi tersebut, sehingga membutuhkan proses yang begitu panjang untuk menyelesaikannya hingga berbentuk aplikasi sistem yang siap digunakan. Di dalam sistem yang dikembangkan ini masih banyak celah dan kekurangan, sehingga penyusun sangat mengharapkan dukungan serta saran – saran positif dari pembaca demi perkembangan aplikasi sistem ini ke depan.

Surabaya, Nopember 2013

(8)

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN DAN PERSETUJUAN SKRIPSI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

UCAPAN TERIMA KASIH... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR TABEL... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah... 2

1.3 Batasan Masalah... 3

1.4 Tujuan Penelitian... 3

1.5 Manfaat... 4

1.6 Metodologi Penelitian... 4

1.7 Sistematika Penulisan... 6

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA... 7

2.1 Taksonomi Tanah………... 7

(9)

2.1.2 Klasifikasi Tanah... 10

2.1.3 Karakteristik Taksonomi Tanah... 14

2.1.4 Tata Nama Taksonomi Kategori Tinggi... 19

2.1.4.1 Ordo Tanah... 20

2.1.4.2 Sub Ordo Tanah... 22

2.1.4.3 Great Grup Tanah... 23

2.2 Data Wilayah dan Lapangan... 25

2.3 Visual Basic.Net …………...…………... 28

2.4 Database………...……... 28

2.5 My SQL...……… 30

2.5.1 Pengertian My SQL………... 30

2.5.2 Kelebihan-Kelebihan My SQL... 31

2.5.3 Koneksivitas My SQL dengan VB.NET... 32

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN...…………... 34

3.1 Analisa……….…... 34

3.1.1 Diagram Keputusan………. 34

3.1.2 Diagram Alur……….……….. 34

3.1.3 Flowchart Sistem………. 35

3.2 Perancangan Sistem….……….... 37

3.2.1 Konteks Diagram………... 37

(10)

3.4.1 Struktur Menu Program…... 43

3.4.2 Rancangan Tampilan Aplikasi... 45

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM……… 50

4.1 Spesifikasi Sistem... 50

4.1.1 Perangkat Keras yang Digunakan………. 50

4.1.2 Perangkat Lunak yang Digunakan……… 51

4.2 Implementasi Antar Muka... 52

4.2.1 Tampilan Menu Utama STTKT..……….. 52

4.2.2 Tampilan Login Masuk STTKT...……….. 53

4.2.3 Tampilan Profil Tanah STTKT..………… 54

4.2.4 Tampilan Input Profi STTKT……… 55

4.2.5 Tampilan Edit STTKT……… 55

4.2.6 Tampilan Identifikasi Penamaan STTKT. 56 4.2.7 Tampilan Manajemen User STTKT…….. 57

4.2.8 Tampilan Review Analisa STTKT………. 58

4.2.9 Tampilan Profil Saya STTKT……… 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…..………... 60

5.1 Kesimpulan... 60

(11)
(12)

Penyusun : Aji Primajati

Pembimbing I : Ir. Purnomo Edy Sasongko, MP

Pembimbing II : Dr. Ronny, S.Kom, M.Kom, M.H.

ABSTRAK

Taksonomi tanah kategori tinggi merupakan sebuah susunan klasifikasi identitas tanah yang mencakup beberapa unsur meliputi ordo, sub ordo, dan great group. Dalam tiga unsur tersebut, terdapat suatu proses dimana para pakar tanah akan melakukan observasi mendalam guna mendapatkan kandungan unsur – unsur tanah, yang kemudian akan di analisa kembali untuk mendapatkan penamaan dari kategori tanah yang sedang diteliti.

Proses penentuan penamaan tersebut seringkali membutuhkan waktu yang cukup panjang dan dilakukan secara manual. Padahal untuk mengklasifikasikan satu nama unsur saja diperlukan waktu yang cukup lama, dikarenakan pedoman penamaan masih terpisah-pisah di dalam literratur yang berbeda.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu adanya sebuah sistem yang dirancang dengan tujuan mempermudah analisa penamaan kategori tanah tinggi, serta mampu mempercepat proses penggolongan unsur tanah yang berasal dari data observasi lapangan yang dilakukan. Dengan Aplikasi Sistem Taksonomi Tanah Kategori Tinggi berbasis VB.NET ini, maka proses penamaan kategori yang sebelumnya membutuhkan waktu yang panjang dapat dipermudah dengan penggunaan aplikasi ini. Dengan memasukkan data pedoman kedalam database sistem terkomputerisasi, maka para pengguna hanya perlu memasukkan hasil data observasi dan mengikuti langkah – langkah yang disediakan hingga sistem mampu menemukan hasil penamaan unsur – unsur kategori tinggi tersebut.

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Lata r Belaka ng

Tanah merupakan salah satu elemen penting dalam dunia tumbuhan, baik

itu dalam bidang pertanian ataupun perkebunan. Seperti layaknya tumbuhan,

tanah pun memiliki berbagai macam jenis karakteristik, yang sedikit banyak

mampu mempengaruhi perputaran ekosistem disekitarnya. Tanah sudah mulai

diteliti sekitar tahun 1880 oleh ilmuwan berkebangsaan Rusia yang bernama

Dokuchaev. Ilmuwan tersebut mulai mengklasifikasikan tanah menjadi

beberapa jenis. Sejak tahun 1975 Amerika Serikat pun turut mengembangkan

Taksonomi Tanah yang merupakan bagian dari Klasifikasi tanah tersebut ( Foth,

1994 ). Berbagai gagasan tersebut banyak memicu penelitian - penelitian baru

yang nantinya akan berpengaruh besar dalam kemajuan ilmu pengetahuan

dimasa yang akan datang.

Seiring pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini,

ada beberapa pakar di bidang Teknologi Informasi yang mencoba untuk turut

serta dalam mengembangankan ilmu Taksonomi Tanah melalui perancangan

beragam aplikasi Taksonomi Tanah. Karena dirasa penting untuk

mempermudah proses penelitian, mempersingkat waktu, dan mengurangi biaya

penelitian yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini akan dikembangkan sebuah

aplikasi sistem Taksonomi Tanah berbasis Visual Basic.Net yang sebelumnya

(14)

sesuai dengan yang kami gagas saat ini. Aplikasi Sistem ini akan membantu

para peneliti dan para pegiat ilmu pertanahan untuk dapat mengetahui dengan

cepat mengenai ordo, sub ordo, great group, sub group, family sebuah struktur

tanah. Dan disini akan diulas mengenai proses penyusunan aplikasi system

Rancangan Aplikasi Pengembangan Sistem Taksonomi Tanah Berbasis

VB.net. Dimana hal tersebut sangat berpengaruh besar dalam proses

perencanaan atau pengembangan suatu lahan.

1.2 Rumusa n Ma salah

Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan diatas, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana pola rancang bangun aplikasi sistem Taksonomi tanah berbasis

VB.NET ?.

b. Bagaimana membuat aplikasi Sistem Taksonomi Tanah Kategori tinggi

berbasis VB.NET untuk menentukan jenis Ordo hingga Great group suatu

jenis tanah ?.

c. Bagaimana menggunakan aplikasi Sistem Taksonomi Tanah Kategori

tinggi berbasis VB.NET untuk menentukan jenis Ordo hingga Great group

(15)

3

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dari permasalahan di atas adalah :

a. Sistem aplikasi nantinya hanya sebatas media desktop untuk membantu

memberikan masukan tentang pengklasifikasian suatu tanah pada bidang

pertanian dan perencanaan wilayah dalam kategori Tinggi (Ordo,Sub Ordo,

Great Group).

b. Sistem aplikasi mencakup beberapa jenis tanah pertanian dan perencanaan

wilayah berdasar kategori kategori tinggi .

1.4 Tujua n

Adapun maksud dan tujuan dalam pembuatan aplikasi sistem Taksonomi

tanah berbasis VB.NET adalah :

a. Merancang dan membangun sistem aplikasi untuk menentukan jenis

Taksonomi suatu tanah dengan prosentase paling mendekati.

b. Menghasilkan sebuah aplikasi pada media desktop mengenai Taksonomi

Tanah kategori Tinggi, yaitu mulai dari klasifikasi tingkat Ordo hingga

Great Grup.

c. Menghasilkan Sebuah Aplikasi yang dapat digunakan serta dipahami oleh

seluruh kalangan masyarakat. Sehingga dapat membantu proses identifikasi

jenis, karakteristik dan pengklasifikasian jenis tanah, yang seringkali

(16)

1.5 Manfaa t

Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah :

a. Dalam perancangan dan pembuatan sistem aplikasi ini dapat diperoleh

manfaat berupa kemudahan identifikasi jenis tanah melalui media desktop.

b. Mampu memberi gambaran pada peneliti lain untuk turut serta

mengembangkan aplikasi sistem seperti ini.

c. Untuk mempermudah dan mempercepat langkah pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi di masa mendatang.

1.6 Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Metode Literatur :

Dilakukan dengan cara mencari segala macam informasi secara riset

keperpustakaan dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan

masalah yang dihadapi.

b. Pengumpulan dan analisa data :

pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, identifikasi dan

klasifikasi melalui studi literatur. Dari pengumpulan data tersebut dilakukan

analisa data yaitu menganalisa karakteristik apa saja yang dimiliki suatu jenis

(17)

5

c. Perancangan sistem

Melakukan analisa awal tentang sistem yang akan dibuat, yaitu suatu

pemecahan masalah yang dilakukan melalui sistem terkomputerisasi dengan

cara menggolongkan jenis tanah, kemudian mengidentifikasi permasalahan

hingga menghasilkan input berupa karakteristik suatu jenis tanah dan

memberikan suatu output berupa penamaan berdasarkan kategori tinggi dan

rendah suatu jenis tanah.

d. Pembuatan program

Melakukan implementasi terhadap sistem berdasarkan hasil dari perancangan

sistem yang dibuat.

e. Uji coba program

Uji coba program dapat dilakukan pada akhir dari tahap-tahap analisa sistem,

desain sistem dan tahap penerapan sistem atau implementasi sistem. Sasaran

dari uji coba program adalah untuk menemukan kesalahan-kesalahan dari

program yang mungkin terjadi sehingga dapat segera di perbaiki.

f. Pembuatan kesimpulan

Pada tahap ini program telah melakukannya dengan baik, sehingga program

(18)

1.7 Sistema tika Penulisan

Adapun Sistematika Penulisan Tugas Akhir ini adalah:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan, manfaat, metodologi penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II : TINJ AUAN PUSTAKA

Pada bab ini dijelaskan tentang teori-teori serta penjelasan-penjelasan

yang dibutuhkan dalam pembuatan progam sistem taksonomi tanah

kategori tinggi berbasis VB. NET.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang analisa dan perancangan sistem dalam pembuatan

Tugas Akhir pembuatan progam sistem taksonomi tanah kategori tinggi

berbasis VB. NET.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi penjelasan hasil Tugas Akhir dan pembahasan pembuatan

progam sistem taksonomi tanah kategori tinggi berbasis VB. NET.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari pengujian program Tugas Akhir.

DAFTAR PUSTAKA

Bab ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber literatur yang digunakan

(19)

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Sistem Taksonomi Tanah Kategori Tinggi

Sistem Taksonomi tanah kategori tinggi merupakan bagian dari klasifikasi tanah baru yang dikembangkan oleh Amerika Serikat dengan nama Soil Taxonomy (USDA, 1975) menggunakan 6 kategori yaitu ordo, sub ordo, great group.

2.1.1 Sejar ah taksonomi tanah

Sistem ini merupakan sistem yang benar- benar baru baik mengenai cara- cara penamaan ( tata nama ) maupun definisi mengenai horizon penciri ataupun sifat penciri lain yang dugunakan untuk menentukan jenis tanah. Dari kategori tertinggi (ordo) ke kategori terendah ( seri ) uraian mengenai sifat - sifat tanah semakin detail ( Rayes, 2007 ).

(20)

Sifat umum dari taksonomi tanah adalah : ( Hardjowigeno, 1993 ). 1. Taksonomi tanah merupakan sistem multikategori.

2. Taksonomi tanah harus memungkinkan modifikasi karena adanya penemuan - penemuan baru dengan tidak merusak sistemnya sendiri.

3. Taksonomi tanah harus mampu mengklasifikasikan semua tanah dalam suatu landscape dimanapun ditemukan.

4. Taksonomi tanah harus dapat digunakan untuk berbagai jenis survai tanah. Kemampuan penggunaan Taksonomi Tanah untuk survai tanah harus dibuktikan dari kemampuannya untuk interpretasi berbagai penggunaan tanah.

Dalam cabang ilmu tanah ( pedologi ), taksonomi tanah dibuat berdasarkan sejumlah peubah yang mencirikan keadaan suatu jenis tanah. Karena klasifikasi awal tidak sistematis, pada tahun 1975 tim dari Soil Survey Staff Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) menerbitkan suatu kesepakatan dalam taksonomi tanah. Sejak saat itu, setiap jenis tanah paling sedikit memiliki dua nama seperti : Ultisol - Podsolik Merah Kuning . Meskipun nama baru sudah diberikan, nama lama seringkali masih dipakai karena aturan dari Soil Survey Staff dianggap terlalu rinci ( http://id.wikipedia.org/wiki/Taksonomi )

Taksonomi tanah terdiri dari 6 kategori dengan sifat- sifat faktor pembeda mulai dari kategori tertinggi ke kategori terendah, sebagai berikut :

1. Ordo

(21)

9

2. Sub Ordo

Terdiri dari 64 taksa. Faktor pembeda adalah keseragaman genetik, misalnya ada tidaknya sifat - sifat tanah yang berhubungan dengan pengaruh air, regim kelembaban, bahan induk utama, pengaruh vegetasi yang ditunjukkan oleh adanya sifat - sifat tanah tertentu, tingkat pelapukan bahan organik ( untuk tanah - tanah organik ).

3. Great Group

Terdiri dari 317 taksa. Faktor pembeda adalah kesamaan jenis, tingkat perkembangan dan susunan horison, kejenuhan basa, regim suhu dan kelembaban, ada tidaknya lapisan - lapisan penciri lain seperti plinthite, fragipan dan duripan.

4. Sub Group

Jumlah taksa masih terus bertambah yaitu > 1400 taksa. Faktor pembeda terdiri dari sifat - sifat inti dari great group ( subgroup Typic ), sifat-sifat tanah peralihan ke great group peralihan ke great group lain, sub ordo atau ordo, sifat -sifat tanah peralihan ke bukan tanah.

5. Family

(22)

6. Seri

Jumlah seri tanah di Amerika saja lebih besar 19.000. Faktor pembedanya adalah: jenis dan susunan horison, warna, tekstur, struktur, konsistensi, reaksi tanah dari masing masing horison, sifat sifat kimia dan mineral masing -masing horison.

Kategori ordo tanah sampai great group disebut kategori tinggi sedangkan kategori sub group sampai seri disebut kategori rendah. Jenis dan jumlah faktor pembeda meningkat dari kategori rendah ke kategori tinggi (Hardjowigeno, 1993).

2.1.2 Klasifikasi Tanah

Klasifikasi tanah ditemukan sekitar tahun 1880 oleh ilmuwan Rusia yang bernama Dokuchaev. Kemudian dikembangkan oleh peneliti- peneliti Eropa dan Amerika. Sistem ini didasarkan teori bahwa setiap tanah mempunyai morfologi yang pasti ( bentuk dan struktur ) dan berkaitan dengan kombinasi faktor pembentuk tanah tertentu. Sistem ini mencapai perkembangan pesat pada tahun 1949 dan dalam penggunaan utama (terutama di Amerika Serikat) sampai tahun 1960. Pada tahun 1960, Departemen Pertanian Amerika Serikat menerbitkan Soil Classification, a Comprehensive System. Sistem klasifikasi ini lebih menekankan pada morfologi tanah dan memberi sedikit tekanan pada genesis atau faktor - faktor pembentuk tanah dibandingkan dengan sistem sebelumnya ( Foth, 1994 ).

(23)

11

dapat digunakan sebagai dasar untuk pengelolaan bagi penggunaan tanah ( Hardjowigeno,1986 ).

Klasifikasi tanah secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu klasifikasi secara alami (taksonomi) dan klasifikasi secara keteknikan atau kegunaan. Klasifikasi alami adalah klasifikasi yang didasarkan atas sifat fisik tanah yang dimilikinya tanpa menghubungkan dengan tujuan penggunaan tanah tersebut. Klasifikasi ini memberikan gambaran besar terhadap sifat fisik, kimia dan minerologi tanah yang dimiliki masing - masing kelas yang selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar untuk pengelolaan bagi berbagai penggunaan tanah. Sedangkan klasifikasi teknis adalah klasifikasi tanah yang didasarkan atas sifat - sifat yang mempengaruhi kemampuan tanah untuk penggunaan - penggunaan tertentu. (http://wenotforsale.blogspot.com)

Ilmu klasifikasi tanah berkembang cukup pesat mulai dari klasifikasi

sederhana hingga klasifikasi yang menggunakan kaidah ilmu pengetahuan. Di Indonesia telah digunakan beberapa sistem klasifikasi, misalnya Sistem

(24)

Sistem klasifikasi berdasarkan taksonomi tanah dimulai pada tahun 1951 dan dikembangkan berdasarkan nomor approximation yaitu pendekatan dan perbaikan, Approximation ke- 7 dipublikasikan pada tahun 1960. Disebut 7 th Aprroximation karena sistem tersebut dibuat dengan beberapa kali pendekatan dan perbaikan, hingga perbaikan yang ke - 7. Ada 6 tingkatan kategori yaitu : (1) Ordo, (2) Sub Ordo, (3) Great Group, (4) Sub Group, (5) Family, dan (6) Seri ( FitzPatrick, 1983 ).

Tujuan klasifikasi tanah adalah : (Buol, dkk, 1980)

a. Mengorganisasi (menata) pengetahuan kita tentang tanah.

b. Untuk mengetahui hubungan masing - masing individu tanah satu sama lain.

c. Memudahkan mengingat sifat-sifat tanah.

d. Mengelompokkan tanah untuk tujuan- tujuan yang lebih yang lebih praktis dalam hal : menaksir sifat - sifatnya, menentukan lahan -lahan terbaik, menaksir produktivitasnya, dan menentukan areal-areal untuk penelitian.

(25)

13

lahan yang telah rusak akibat proses erosi atau longsor, klasifikasi tanah disertai dengan petanya digunakan sebagai langkah pertama dalam usaha perbaikan kesuburan tanah.

Abdulah (1991) Suatu sistem klasifikasi tanah harus memiliki dasar pemikiran sebagai berikut :

a. Dasar klasifikasi harus jelas untuk setiap kategori/setiap tingkat. Misalnya, pembeda yang dipergunakan diuraikan dengan jelas.

b. Pembagian akan menjadi lengkap pada setiap tingkat. Misalnya, semua klas terbagi lagi menjadi subklas-subklas.

c. Suatu klas akan selalu dibagi menjadi subklas subklas yang non -overlapping.

Klasifikasi tanah memiliki berbagai versi. Terdapat kesulitan teknis dalam melakukan klasifikasi untuk tanah karena banyak hal yang memengaruhi pembentukan tanah. Dalam melakukan klasifikasi tanah para ahli pertama kali melakukannya berdasarkan ciri fisika dan kimia, serta dengan melihat lapisan - lapisan yang membentuk profil tanah . Selanjutnya, setelah teknologi jauh berkembang para ahli juga melihat aspek batuan dasar yang membentuk tanah serta proses pelapukan batuan yang kemudian memberikan ciri-ciri khas tertentu pada tanah yang terbentuk (http://id.wikipedia.org/wiki/Pedologi ).

(26)

serupa. Hampir tidak mungkin orang mengumpulkan tanah seperti yang dilakukan oleh pakar Biologi mengumpulkan bahan herbarium. Untuk melancarkan perbandingan antar tanah, sering dibuat monolit tanah, yaitu irisan tipis profil tanah yang dilekatkan pada hardboard dan diawetkan dengan plastik.

Sistem klasifikasi tanah yang dikembangkan oleh Amerika Serikat dengan nama Soil Taxonomy (USDA, 1975) berbeda dengan sistem yang sudah ada sebelumnya. Sistem klasifikasi Soil Taxonomy (USDA, 1975) ini memiliki keistimewaan terutama dalam hal:

( http://www.soilsworldwide.net/index.php/ Soil Classification System). 1. Penamaan atau tata nama atau cara penamaan.

2. Definisi horison penciri. 3. Beberapa sifat penciri lainnya.

2.1.3 Karakteristik Taksonomi Tanah

Menurut Taksonomi Tanah 2010 terdapat 8 epipedon penciri yaitu : Mollik, Antropik, Umbrik, Folistik, Histik, Melanik, Okrik dan Plagen. a. Epipedon Mollik

(27)

15

b. Epipedon Antropik

Epipedon antropik menunjukkan beberapa tanda- tanda adanya gangguan manusia, dan memenuhi persyaratan mollik kecuali P2 O5 < 250 ppm.

c. Epipedon Umbrik

Epipedon mollik mempunyai sifat perkembangan struktur tanah cukup kuat, terletak di atas permukaan, mempunyai value warna ≤ 3.5 (lembab) dan kroma warna ≤ 3.5 (lembab), kejenuhan basa < 50%, kandungan C-organik > 0.6%, P2 O5 < 250 ppm, dan n- value < 0.7. d. Epipedon Folistik

Epipedon Folistik didefinisikan sebagai suatu lapisan (terdiri dari satu horison atau lebih) yang jenuh air selama kurang dari 30 hari kumulatif dan tahun- tahun normal (dan tidak ada didrainase). Sebagian besar epipedon folistik tersusun dari bahan tanah organik. e. Epipedon Histik

Epipedon Histik merupakam suatu lapisan yang dicirikan oleh adanya saturasi (selama 30 hari atau lebih, secara kumulatif) dan reduksi selama sebagian waktu dalam sebagian waktu dalam tahun-tahun normal 0(dan telah drainase). Sebagian besar epipedon histik tersusun dari bahan tanah organik.

f. Epipedon Okrik

(28)

mencakup horison - horison bahan organik yang terlampau tipis untuk memenuhi persyaratan epipedon histik atau folistik.

g. Epipedon Plagen

Epipedon Plagen adalah suatu lapisan permukaan buatan manusia setebal 50 cm atau lebih, yang telah terbentuk oleh pemupukan (pupuk kandang) secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama. Biasanya epipedon plagen mengandung artifak seperti pecahan - pecahan bata dan keramik pada seluruh kedalamannya.

Pada taksonomi tanah 2010, terdapat 19 horison bawah penciri yaitu : a. Horison Agrik

Horison Agrik adalah suatu horison iluvial yang telah terbentuk akibat pengolahan tanah dan mengandung sejumlah debu, liat, dan humus yang telah tereluviasi nyata.

b. Horison Albik

Pada umumnya Horison Albik terdapat di bawah horison A,tetapi mungkin juga berada pada permukaan tanah mineral. Horison ini merupakan horison eluvial dengan tebal 1.0 cm dan mempunyai 85% atau lebih bahan-bahan andik.

c. Horison Argilik

(29)

17

d. Horison Duripan

Horison Duripan merupakan horison yang memadas paling sedikit setengahnya dengan perekat SiO 2, dan tidak mudah hancur d engan air atau HCl.

e. Horison Fragipan

Horison Fragipan mempunyai ketebalan 15 cm atau lebih adanya tanda - tanda pedogenesis didalam horison serta perkembangan

struktur tanah lemah. f. Horison Glosik

Horison Glosik terbentuk sebagai hasil degradasi suatu horison argilik, kandik atau natrik dimana liat dan senyawa oksida besi bebasnya telah dipindahkan.

g. Horison Gipsik

Horison Gipsik adalah suatu horison iluvial yang senyawa gypsum sekundernya telah terakumulasi dalam jumlah yang nyata, dimana tebalnya lebih dari 15 cm.

h. Horison Kalsik

Horison Kalsik merupakan horison iluvial mempunyai akumulasi kalsium karbonat sekunder atau karbonat yang lain dalam jumlah yang cukup nyata.

i. Horison Kandik

(30)

j. Horison Kambik

Horison kambik adalah horison yang terbentuk sebagai hasil alterasi secara fisik, transformasi secara kimia, atau pemindahan bahan, atau merupakan hasil kombinasi dari dua atau lebih proses-proses tersebut. k. Horison Natrik

Horison Natrik adalah horison iluvial yang banyak mengandung natrium, memiliki struktur prismatik atau tiang, lebih 15% KTK didominasi oleh natrium.

l. Horison Orstein

Horison Orstein tersusun dari bahan spodik, berada didalam suatu lapisan yang 50% atau lebih (volumenya) tersementasi dan memiliki ketebalan 25 cm atau lebih

m. Horison Oksik

Horison Oksik merupakan horison bawah permukaan yang tidak memiliki sifat - sifat tanah andik dan KTK rendah (< 6 cmol/kg) n. Horison Petrokalsik

Horison Petrokalsik merupakan suatu horison iluvial dimana kalsium karbonat sekunder atau senyawa karbonat lainnya telah terakumulasi mencapai tingkat, seluruh horison tersebut, tersementasi atau mengeras.

o. Horison Petrogipsik

(31)

19

terakumulasi mencapai tingkat, seluruh horison tersebut, tersementasi atau mengeras.

p. Horison Placik

Horison Placik adalah suatu padas tipis yang berwarna hita m sampai merah gelap, yang tersementasi oleh senyawa besi serta bahan organik.

q. Horison Salik

Horison Salik mempunyai ketebalan 15 cm atau lebih dan banyak mengandung garam mudah larut.

r. Horison Sombrik

Horison Sombrik berwarna gelap, mempunyai sifat-sifat seperti epipedon umbrik dengan mengandung iluviasi humus yang berasosiasi dengan Al atau yang terdispersi dengan natrium.

s. Horison Spodik

Horison Spodik adalah suatu lapisan iluvial yang tersusun 85% atau lebih dari bahan spodik.

2.1.4 Tata Nama Taksonomi Tanah Kategori Tinggi

(32)

2.1.4.1 Ordo Tanah (Soil Survey Staff, 2010). a. Gelisol

Tanah yang mempunyai permafrost (lapisan tanah beku) dan bahan-bahan gelik yang berada didalam 100 cm dari permukaan tanah. b. Histosol

Tanah yang tidak mempunyai sifat- sifat tanah andik pada 60% atau lebih ketebalan diantara permukaan tanah dan kedalaman 60 cm. c. Spodosol

Tanah lain yang memiliki horison spodik, albik pada 50% atau lebih dari setiap pedon, dan regim suhu cryik.

d. Andisol

Ordo tanah yang mempunyai sifat- sifat andik pada 60% atau lebih dari ketebalannya.

e. Oksisol

Tanah lain yang memiliki horison oksik (tanpa horison kandik) yang mempunyai batas atas didalam 150 cm dari permukaan tanah mineral dan kandungan liat sebesar 40% atau lebih dalam fraksi tanah.

f. Vertisol

Tanah yang memiliki satu lapisan setebal 35 cm atau lebih, dengan batas atas didalam 100 cm dari permukaan tanah mineral, yang memiliki bidang kilir atau ped berbentuk baji dan rata- rata kandungan liat dalam fraksi tanah halus sebesar 30% atau lebih.

(33)

21

g. Aridisol

Tanah yang mempunyai regim kelembaban tanah aridik dan epipedon okrik dan antropik atau horison salik dan jenuh air pada satu lapisan atau lebih di dalam 100 cm dari permukaan tanah selama satu bulan atau lebih.

h. Ultisol

Tanah lain yang memiliki horison argilik atau kandik, tetapi tanp fragipan dan kejenuhan basa sebesar kurang dari 35% pada kedalaman 180 cm.

i. Mollisol

Tanah lain yang memiliki epipedon mollik dan kejenuhan basa sebesar 50% atau lebih pada keseluruhan horison.

j. Alfisol

Tanah yang tidak memiliki epipedon plagen dan memiliki horison argilik, kandik, natrik atau fragipan yang mempunyai lapisan liat tipis setebal 1 mm atau lebih di beberapa bagian.

k. Inceptisol

Tanah yang mempunyai sifat penciri horison kambik, epipedon plagen, umbrik, mollik serta regim suhu cryik atau gelic dan tidak terdapat bahan sulfidik didalam 50 cm dari permukaan tanah mineral. l. Entisol

(34)

2.1.4.2 Sub Or do Tanah

Nama sub - ordo terdiri dari 2 suku kata. Suku kata pertama menunjukkan sifat dari sub - order sendiri, sedangkan suku kata kedua menunjukkan nama dari order yang bersangkutan. Sebagai contoh misalnya tanah order Entisol yang mengalami gleisasi berat maka tanah tersebut diberi nama Aquent yang berasal dari suku kata aqu (aqua = air) dan ent (order Entisol).

Beberapa suku kata yang dipergunakan untuk penamaan sub-order serta arti masing-masing kata asalnya tercantum pada Tabel 2.1

Formative Element Berasal dari kata Arti Maksud

Alb albu, white Terdapat horison albic

And modified from Ando Seperti Ando

Aqu aqua, water Selalu basah

Ar arare, to plow Horison campuran (mixed

horison)

Arg

dari argillic, horison argillic, white clay

Ditemukan horison argillic Dingin

Ferr ferrum, iron Terdapat besi

Fibr fibra, fiber Sedikit sekali yang

Terdekomosisi

Fluv fluvius, river Dataran banjir

Hem hemi, half Tingkat dekomposisi sedang

Hum humus, earth Terdapat bahan organik

(35)

23

Tabel 2.1 Suku kata dan kata – kata asal untuk Sub Ordo

2.1.4.3 Great Group Tanah

Nama great terdiri dari 3 suku kata atau lebih dan tanpa akhiran sol. Dua suku kata terakhir merupakan nama sub order, sedang suku kata yang di depannya menunjukkan faktor yang mencirikan great group tersebut. Contoh: sub-order Aquent yang terdapat di daerah dingin, maka nama dalam quat great group adalah Cryquent (kryos = dingin). Beberapa suku kata yang dipergunakan dalam penaman great group tertera pada tabel 2.2

Ochr ochros, pale Terdapat epipedon ochric

Orth orthos, true Yang biasa terdapat

Plagh plaggen, sod Terdapat epipedon plaggen

Psamm psammos, sand Bertesktur pasir

Rend modified from

Rendzina Seperti Rendzina

Sapr sapros, rotten Tingkat dekomposisi lanjut

Torr torridus, hot and dry Biasanya kering

Trop tropikos, of the solstice Terus-menerus panas (warn)

Ud udus, humid Terdapat di daerah humid

Umbr umbra, shade Terdapat epipedon umbric

Ust ustus, burn Di daerah beriklim kering

Xer xeros, dry Terdapat musim kering

(36)

Tabel 2.2 ( lanjutan )

Formative element Berasal dari kata Arti Maksud

Acr Akros,at the end Pelapukan sangat lanjut

Agr Ager, field Terdapat horison agrik

Alb Albus, white Terdapat horison albik

And Modifikasi dari ando Seperti ando

Anthr Anthrospos, man Terdapat epipedon

Aqu Aqua, water Selalu basah

Arg Argilic horison

Argilia, white clay

Terdapat horison argilic Terdapat horison argilic

Cacl Calcic,lime Terdapat horison calcic

Camb Cambiare, to excange Terdapat horison cambic

Chrom Chroma, color Dengan chroma tinggi

Cry Kryos. Coldness Cold (dingin)

Dur Durus, hard Terdapat duripan

Dystr dys Dystropic, infertile Kejenuhan basa rendah Eutr, eu Eutrophic, fertile Kejenuhan basa tinggi

Ferr Ferrum, iron Terdapat Fe

Frag Fragilis, britlle Terdapat fragipan

Gragloss Compuan of frag an gloss (liat frag and gloss)

Gibbs Modifikasi gibsite Terdapat gibsit

Gloss Glossa tongue Lidah horison elluviasi

Hal Hals, salt bergaram

Hapl Haplous, simple Minuman horison

Hum Humus, earth Terdapat humus

Hydr Hydor, water Terdapat air

Luo, lu Louo, to was Terdapat illuviasi

Nadur Terdiri dari na(tr) di

bawah dan dur di atas Lihat nart dan dur

Nart Natrium, sodium Terdapat horison natric

Ochr Ochros, pale Terdapat epipedon ochric

(37)

25

Tabel 2.2 ( lanjutan )

Tabel 2.2 Suku kata dan kata – kata asal untuk Great group

2.2 Data Wilayah dan Lapangan

Data wilayah merupakan sekumpulan data unsur tanah yang di dapatkan oleh para peneliti setelah melakukan observasi lapangan secara mendalam pada beberapa wilayah tertentu. Di dalam data tersebut terdapat data identitas wilayah yang sedang diteliti serta terdapat rincian beberapa prosentase kandungan tanah pada kedalaman yang bervariasi. Berikut ini

Pell Pellos, dusky Chroma rendah

Plac Plax, flat stone Terdapat plinthite

Quats Quars, quats Kandungan kwarsa tinggi

Rend Modifikasi dari rendzina Seperti renzina

Sal Sal, salt Terdapat horison salic

Sider Sideros, iron Terdapat oksida besi

bebas

Sombr Sombre, dark Horison berwarna gelap

Spagno Spaghnos, bog Terdapat sphagnum moss

Torr Terrindus hot and dry Biasanya kering

Trop Tropikos, of the solstice Terus menerus panas

Ud Udus, humid Terdapat di daerah humid

Umbr Umbra, shade Terdapat epipedon umbric

Ust Ustus, burnt Iklim kering

Verm Vermes, worm Banyak cacing/dicampur

aduk oleh binatang

Vitr Vitrum, glass Terdapat glasson salic

(38)

Gambar 2.1 Profil Wilayah 1 Topengkidul Rejoso Pasuruan

(39)

27

Gambar 2.3 Pr ofil Wilayah 3 Asinan Rejoso Pasuruan

(40)

2.3 Visual Basic. Net

Visual Basic.Net adalah salah satu bahasa pemrogaman komputer tingkat tinggi. Bahasa pemrogaman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh komputer dan user untuk melakukan tugas-tugas tertentu bahasa pemrogaman VB.NET dikembangkan oleh Microsoft, merupakan salah satu bahasa pemrogaman yang Object Oriented Program (OOP) atau pemrogaman yang Berorientasi pada Object. Kata “Visual” menunjukkan cara yang digunakana untuk membuat Graphical User Interface (GUI).

Dengan cara lain, kita tidak perlu lagi menuliskan instruksi pemrogaman dalam kode-kode baris hanya untuk membuat sebuah Desaign Form atau aplikasi contohnya di pascal atau CFree. Tetapi berbeda pada di VB.NET Yang sangat mudah yakin kita cukup melakukan Drag An Object-Object yang akan kita gunakan. VB.NET dapat kita jadikan alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer. Aplikasi VB.NET hanya dapat dijalankan pada saat sistem operasi windows.

2.4 Database

(41)

29

Access, Dbase, FoxPro, ODBC (Open Database Connectivity) database yang dibangun dapat memiliki beberapa tabel dan Query sesuai dengan kebutuhan sistem.

Beberapa database yang di kenal antara lain:

a. Database model Relational b. Database Model Hirarki c. Database Model Jaringan

Merancang database dalam pemograman Visual Basic dengan menggunakan program Microsoft Access dapat melalui Sql Server, Ole Db, Adodc.

a. koneksi database dengan SQL Server

Sql Server data provider menyediakan konektivitas dengan Sql Server versi 7 atau lebih menggunakan objek Sql Server Connection. Sql Server data Provider mendukung format koneksi dengan string yang sama dengan format koneksi string Ole Db

b. koneksi database dengan ADODB

koneksi dengan OLE DB Provider menyediakan koneksi kesumber data dengan DB dan SQL Server atau sebelumnya menggunakan objek Obed

c. koneksi database dengan ADODC

(42)

2.5 My SQL

MySQL dikembangkan oleh sebuah perusahaan Swedia bernama MySQL AB, yang kala itu bernama TcX DataKonsult AB, sejak sekitar 1994–1995, meski cikal bakal kodenya bisa disebut sudah ada sejak 1979. Tujuan mula-mula TcX membuat MySQL pada waktu itu juga memang untuk mengembangkan aplikasi Website untuk client—TcX adalah perusahaan pengembang software dan konsultan database. Kala itu Michael Widenius, atau “Monty”, pengembang satu-satunya di TcX, memiliki aplikasi UNIREG dan rutin ISAM yang dibuat sendiri dan sedang mencari antarmuka SQL untuk ditempelkan di atasnya.

Mula-mula TcX memakai mSQL, atau “mini SQL”. Barangkali mSQL adalah satu-satunya kode database open source yang tersedia dan cukup sederhana saat itu, meskipun sudah ada Postgres (juga akan dibahas sesaat lagi). Namun ternyata, menurut Monty, mSQL tidaklah cukup cepat maupun fleksibel. Versi pertama mSQL bahkan tidak memiliki indeks. Setelah mencoba menghubungi David Hughes—pembuat mSQL—dan ternyata mengetahui bahwa David tengah sibuk mengembangkan versi dua, maka keputusan yang diambil Monty yaitu membuat sendiri mesin SQL yang antarmukanya mirip dengan mSQL tapi memiliki kemampuan yang lebih sesuai kebutuhan. Lahirlah MySQL.

2.5.1 Penger tian My SQL

(43)

31

hubungan yang sudah didefinisikan mengakibatkan akan memungkinkan untuk mengkombinasikan data dari beberapa tabel sesuai dengan keperluan.

MySQL adalah ‘Open Source Software’. ‘Open Source’ maksudnya program tersebut memungkinkan untuk dipakai dan dimodifikasi oleh siapa saja. Semua orang bisa men-download MySQL dari Internet dan memakainya tanpa membayar sepeser pun. Seseorang dapat mempelajari ‘Source Code‘ dan dapat mengubahnya sesuai dengan kebutuhan mereka. MySQL menggunakan GPL (General Public License).

Beberapa Tipe data MySQL :

Gambar 2.5 Tipe Data MySQL

2.5.2 Kelebihan – kelebihan MySQL

(44)

2. Dapat dikoneksikan pada bahasa C, C++, Java, Perl, PHP dan Python.

3. Memiliki lebih banyak type data seperti : signed/unsigned integer yang memiliki panjang data sebesar 1,2,3,4 dan 8 byte, FLOAT, DOUBLE, CHAR, VARCHAR, TEXT, BLOB, DATE, TIME, DATETIME, TIMESTAMP, YEAR, SET dan tipe ENUM.

4. Mendukung penuh terhadap kalimat SQL GROUP BY dan ORDER BY. Mendukung terhadap fungsi penuh ( COUNT ( ), COUNT (DISTINCT), AVG ( ), STD ( ), SUM ( ), MAX ( ) AND MIN ( ) ).

5. Mendukung terhadap LEFT OUTHER JOIN dengan ANSI SQL dan sintak ODBC.

6. Mendukung ODBC for Windows 95 (dengan source program). Semua fungsi ODBC 2.5 dan sebagainya. Sebagai contoh kita dapat menggunakan Access untuk connect ke MySQL server.

7. Menggunakn GNU automake, autoconf, dan LIBTOOL untuk portabilitas. 8. Kita dapat menggabungkan beberapa tabel dari database yang berbeda dalam

query yang sama.

9. Ditulis dengan menggunakan bahasa C dan C++. Diuji oleh compiler yang sangat jauh berbeda.

10. Privilege (hak) dan password sangat fleksibel dan aman serta mengijinkan ‘Host-Based’ Verifikasi.

2.5.3 Konektivitas Visual Basic. Net dengan My SQL

(45)

33

Dan untuk menjalankan perintah -perintah MySQL dari dalam script PHP dibutuhkan fungsi koneksi tersendiri. Yaitu :

1. MySQL_connect (namaserver,username,password) perintah ini digunakan untuk melakukan koneksi ke database server. Fungsi ini menghasilkan suatu pengenal link (link identifier) yang digunakan untuk perintah berikutnya. 2. MySQL_select_db printah ini digunakan untuk memilih database apa yang

akan diproses.

3. MySQL_query perintah ini digunakan untuk mengeksekusi perintah SQL yang ada di parameter query. Fungsi ini akan menghasilkan suatu petunjuk ke hasil eksekusi (result).

4. MySQL_num_rows (link result) perintah ini digunakan untuk menampilkan berapa data yang akan dihasilkan dari eksekusi query (result).

5. MySQL_fetch_row (link result) berfungsi untuk mengambil satu baris data dari proses eksekusi query, perintah ini menghasilkan array yang dimulai dengan index 0.

(46)

M e r u p a k a n h o r i s o n m i n e r a l ?

K e t e b a l a n > 5 0 c m a k i b a t p u p u k

k a n d a n g

H o r i s o n c u k u p g e l a p u t k e p i p e d o n m o l l i c

M e r u p a k a n h o r i s o n k a y a a k a n

P 2O 5?

K e j e n u h a n b a s a > 5 0 % ?

O c h r i c P l a g g e n

A n t h r o p i c H i s t i c

O c h r i c O c h r i c

Y a Y a Y a Y a Y a N o N o N o N o N o BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Analisa

Dalam proses pengklasifikasian kategori tanah kategori tinggi, diperlukan beberapa langkah perancangan alur, dimana hal tersebut sangat berpengaruh dalam kelangsungan proses pengklasifikasian jenis tanah yang diharapkan. Beberapa hal yang menyangkut pola rancang aplikasi ini akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.

3.1.1 Diagram Keputusan

Untuk mencapai suatu keputusan atau kesimpulan yang lebih optimal maka disini dibuat suatu diagram keputusan. Diagram keputusan dapat dilihat seperti gambar 3.1 di bawah ini.

Gambar 3.1 Diagram Keputusan Kunci Epipedon tanah 3.1.2 Diagram Alur

(47)

35

awal mengenai langkah aplikasi yang dibuat. Untuk lebih jelasnya silahkan melihat gambar 3.2 dibawah ini.

Gambar 3.2 diagr am alur aplikasi klasifikasi tanah kategori tinggi

3.1.3 Flowchart Sistem Taksonomi Tanah Kategori Tinggi

(48)

yang ada serta pembagian pengguna dari sistem, termasuk akses – akses yang diperlukan oleh masing - masing level pengguna.

(49)

37

3.2 Perancangan Sistem

Dalam pembuatan suatu sistem terlebih dahulu dilakukan suatu perancangan tentang sistem yang akan dibuat. Hal ini dilakukan sebagai pedoman didalam pembuatan sistem yang sebenarnya nantinya. Pada aplikasi sistem pakar ini juga memerlukan suatu perancangan yang mana melibatkan pembinaan pangkalan pengetahuan atau dikenal dengan rekayasa pengetahuan serta perancangan program.

3.2.1 Konteks Diagram

Konteks diagram menjelaskan gambaran umum mengenai sistem aplikasi taksonomi tanah kategori tinggi yang dibuat. Pada diagram tersebut, terdapat 2 entitas yang terlibat, yaitu: Admin dan user. Adapun process yang dikelilingi oleh entitas yaitu sistem aplikasi taksonomi tanah kategori tinggi. Penjelasan untuk masing-masing entitas yang mengelilingi process pada DFD level context adalah sebagai berikut :

1) Admin

Dalam sistem ini Admin bertugas untuk maintenance data baik melakukan pengisian data, perubahan data maupun penghapusan data pada aplikasi taksonomi tanah kategori tinggi.

2) User

(50)

akses_data tampil_data tampil_data kelola_data 1 kategori tinggi admin user

Gambar 3.4 Konteks Diagram

tampil_output verif_user tampil_viewoutput simpan_viewoutput tampil_greatgroup simpan_greatgroup tampil_subordo simpan_subordo tampil_ordo simpan_ordo simpan_horison tampil_tanah simpan_tanah tampil_pengguna simpan_pengguna akses_data_output tampil_viewoutput kelola_viewoutputtampil_viewoutput tampil_greatgroup kelola_greatgroup tampil_subordo kelola_subordo tampil_ordo kelola_ordo tampil_horison kelola_horison tampil_tanah kelola_tanah tampil_pengguna verif_pengguna admin user 1 login 2 data_tanah 3 data_horison 4 data_ordo 5 data_subordo 6 data_greatgrou p 7 kelola_viewout put login data_tanah data_horison data_ordo data_subordo data_greatgroup output_tinggi 8 SISKATINGGI

(51)

39

3.2.2 DFD Level 0 Taksonomi kategori tinggi 1) Login

Didalam proses ini entitas yang terlibat adalah admin dan user. Admin dapat memasukkan username serta password, setelah login akan dicek pada tabel admin. Jika username serta password benar maka admin dapat masuk ke halaman admin, sedangkan user hanya dapat melakukan verifikasi nama dan password sesuai dengan jabatan yang dimiliki.

2) Data tanah

Didalam proses ini entitas yang terlibat adalah admin. Admin dapat mengolah data seperti memasukkan data baru, mengubah, menghapus, serta melihat data profil tanah berupa letak territorial dan kondisi tanah yang di teliti.

3) Data horizon

Didalam proses ini entitas yang terlibat adalah admin. Admin dapat mengolah data seperti memasukkan data baru, mengubah, menghapus, serta melihat data horizon tanah yang didalamnya terdapat unsur spesifik tanah yang diteliti.

4) Data ordo

Didalam proses ini entitas yang terlibat adalah admin. Admin dapat mengolah data seperti memasukkan data baru, mengubah, menghapus, serta melihat data ordo tanah yang didalamnya terdapat karakteristik penamaan kategori tanah yang diteliti.

(52)

data seperti memasukkan data baru, mengubah, menghapus, serta melihat data sub ordo tanah yang didalamnya terdapat karakteristik penamaan kategori tanah yang diteliti.

6) Data great group

Didalam proses ini entitas yang terlibat adalah admin. Admin dapat mengolah data seperti memasukkan data baru, mengubah, menghapus, serta melihat data great group tanah yang didalamnya terdapat karakteristik penamaan kategori tanah yang diteliti.

7) View output kategori tanah

Didalam proses ini entitas yang terlibat adalah admin dan user. Admin dapat mengolah data seperti memasukkan data baru, mengubah, menghapus, serta melihat output dari proses identifikasi penamaan kategori tanah yang telah dilakukan sebelumnya. Sedangkan user hanya dapat melihat kumpulan output dari proses identifikasi penamaan kategori tanah yang telah dilakukan sebelumnya oleh admin (pakar).

3.3 Perancangan Database

(53)

41

3.3.1 CDM (Conseptual Data Model)

CDM singkatan dari Conseptual Data Model. CDM dipakai untuk menggambarkan secara detail struktur basis data dalam bentuk logik. Struktur ini independen terhadap semua software maupun struktur data storage tertentu yang digunakan dalam aplikasi ini. CDM terdiri dari objek yang tidak diimplementasikan secara langsung kedalam basis data yang sesungguhnya. PDM kependekan dari Physical Data Model. PDM merupakan gambaran secara detail basis data dalam bentuk fisik. Penggambaran rancangan PDM memperlihatkan struktur penyimpanan data yang benar pada basis data yang digunakan sesungguhnya.

Berikut Adalah Conceptual Data Model dari sistem ini:

profil _output_tinggi horison_output_tinggi greatordo_output_ti nggi ordo_output_ti nggi subordo_output_ti nggi view_tinggi LOGIN id password jabatan <pi> VA15 VA50 VA50 <M> Identifier_1 ... <pi >

GREAT _GROUP_TTINGGI Ngreat_ordo great_ordo <pi> VA15 VA50 <M>

Identi fi er_1 <pi> ORDO_T TINGGI Nordo ordo <pi> VA15 VA50 <M>

Identi fi er_1 <pi>

SUB_ORDO_TT INGGI Nsub_ordo sub_ordo <pi> VA15 VA50 <M>

Identifi er_1 <pi> tbl _horison

i d_hori son j eluk total_li at total_debu total_pasir c_organi k n_total c_n ph_h2o ph_kci ca m g na k ktk kb p_tersedi a fe2o3 sali nitas perm eabil itas

tbl _tanah kode_profil lokasi_admisnis fi siografi bentuk_wilayah elavasi drai nase erosi vegetasi bahan_induk < output_tinggi id_ptinggi

permeabi li tas_tinggi

(54)

LOGIN id password jabatan varchar(15) varchar(50) varchar(50) <pk>

GRE AT _GROUP _T T INGGI Ngreat_ordo

great_ordo

varchar(15) varchar(50)

<pk> ORDO_T T INGGI Nordo

ordo

varcha r(15) varcha r(50)

<pk>

SUB _ORDO_T T INGGI Nsub _ordo sub_ordo varcha r(15) varcha r(50) <pk> tbl_horison

i d_ hori son j el uk total _l iat total _d ebu total _p asir c_organi k n_total c_n ph_h 2o ph_kci ca mg na k ktk kb p_tersedi a fe2 o3 salini tas permeabi litas varcha r(15) integer integer integer integer integer integer integer integer integer integer integer integer integer integer integer integer integer integer integer <pk> tbl_tanah kode_ profi l l okasi_adm i sni s fisiografi bentuk_wi layah elavasi drainase erosi veg etasi baha n_induk varchar(15) varchar(50) varchar(50) varchar(50) varchar(50) varchar(50) varchar(50) varchar(50) varchar(50) <pk> outpu t_tinggi i d_ pti ng gi

i d kode_ profi l Ngreat_ordo Nsub_o rdo i d_ horison Nordo

permeabi li tas_tingg i

varcha r(15) varcha r(15) varcha r(15) varcha r(15) varcha r(15) varcha r(15) varcha r(15) varcha r(50) <pk> <fk6> <fk1> <fk3> <fk5> <fk2> <fk4>

Pada CDM dijelaskan ada beberapa tabel yang berisi entitas pendukung terbentuknya sebuah database dimana entitas itu terdiri dari tabel Admin, tabel Kategori tinggi,dan tabel User. Tabel- tabel itu berisi entitas yang mendukung sehingga data dapat tersimpan di database. Setalah CDM ini terbentuk maka selanjutnya data tersebut di generate ke PDM untuk selanjutnya akan menjadi database sistem ini.

3.3.2 Physical Data Model

Model data ini dibuat dengan cara me-generate diagram data konseptual di atas. Diagram data fisik ini menghasilkan tabel-tabel yang akan digunakan dalam implementasi aplikasi. Dengan Physical data model kita dapat mengetahui model fisik hasil pengembangan dari sebuah konsep, serta kita dapat mengetahui apakah tabel yang kita buat terdapat error atau tidak setelah di generate ke PDM. Model dari PDM sendiri tidak jauh berbeda dengan CDM hanya saja terkadang dalam kondisi tertentu primary key akan berpindah ke tabel yang lain bahkan dapat membentuk sebuah tabel baru. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini (Gambar 3.7).

(55)

43

3.4 Perancangan Pr ogram

Setelah melakukan rekayasa pengetahuan, perancangan data, maka selanjutnya akan dilakukan perancangan aplikasi dimana aplikasi sistem taksonomi tanah kategori tinggi ini sebenarnya merupakan program dengan serangkaian menu pilihan. Menu pilihan terdiri dari menu login, menu data, menu output, menu tentang kami dan beberapa sub menu pilihan. Adapun cara kerja aplikasi sistem taksonomi tanah kategori tinggi ini adalah sebagai berikut:

a. Pengguna diminta untuk melakukan login sebagai admin atau user dengan memasukkan nama dan password sesuai status pengguna.

b. Apabila pengguna merupakan seorang admin maka dapat mengelola keseluruhan menu dalam aplikasi yang dijalankan.

c. Apabila pengguna merupakan seorang user, maka hanya dapat melihat kumpulan output analisa kategori tinggi yang pernah dilakukan, dan melihat profil perancang aplikasi.

d. Seorang admin dapat melakukan proses input, update dan delete sistem sesuai perkembangan data yang diperoleh dari lapangan. Lalu menganalisa sesuai dengan kadar permeabilitas yang telah ditentukan sebagai penciri paling dominan di tiap unsur jenis tanah.

3.4.1 Struktur Menu Program

(56)

Gambar 3.8 Str uktur Menu Program Login

M

E

N

U

U

T

A

M

A

Menu Login Data Output Tentang kami Log out Exit

Profil tanah Global

Profil tanah tinggi

Edit kategori tanah tinggi

View Profil Tanah tinggi

Manajemen user Profil

input profil tanah

Input horizon tanah

Input Ordo

Input Sub Ordo

Input Great Group

Edit kategori Ordo

Edit kategori SubOrdo

Edit kategori GreatGroup

Input user

Edit User

(57)

45

3.4.2 Rancangan Tampilan Aplikasi

Dalam perancangan sebuah aplikasi diperlukan konsep mengenai tampilan, yang didalamnya terdapat berbagai macam menu yang diperlukan sebagai media untuk menjalankan program. Dibawah ini merupakan rancangan form tampilan utama yang diharapkan dapat terealisasi dalam aplikasi yang kami kerjakan.

1. Form Menu Utama

Di bawah ini merupakan penjelasan mengenai isi dari form tersebut:

a. Menu, pada menu ini berisi sub menu login, log out, dan keluar. Fungsi sub menu log out digunakan untuk keluar dan melakukan login ulang tanpa menutup aplikasi, sedangkan sub menu keluar digunakan untuk menutup aplikasi sekaligus keluar dari sistem.

b. Data, pada menu ini berisi sub menu input profil tanah global, input profil tanah tinggi, edit dan delete profil tanah tinggi. Profil tanah global digunakan untuk menginputkan profil, spesifikasi unsur,sekaligus memproses hingga ditemukan penamaan tanah kategori tingginya. Profil tanah tinggi dipergunakan untuk memasukkan, mengubah, dan menghapus data unsur kategori tanah. Edit dan delete profil tanah tinggi digunakan untuk mengubah dan menghapus data penamaan tanah yang pernah diproses oleh admin.

(58)

d. Tentang kami, pada menu ini berisi sub menu profil dan manajemen user. Sub menu profil digunakan untuk menampilkan profil pembuat aplikasi. Sub menu manajemen user digunakan untuk memasukkan, mengubah, dan menghapus data pengguna untuk menentukan hak akses dalam aplikasi . e. Ikon aplikasi, merupakan ikon gambar yang disematkan sebagai

pendukung kesesuaian dan kelayakan aplikasi yang dibuat.

Gambar 3.9 Rancangan Tampilan Menu Utama

2. Form Input Profil Tanah Tinggi

Di bawah ini merupakan penjelasan mengenai isi dari form tersebut:

a. Input (Or do,Subordo,Greatgr up) : merupakan sub menu yang dipergunakan untuk mengelola data analisa unsur penamaan kategori tanah tinggi berdasarkan tingkatan yang ada. Melalui indikator jumlah permeabilitas tanah, system akan menganalisa jumlah permeabilitas yang

Sistem Klasifikasi Tanah Kategori Tinggi

Ikon Aplikasi

Klasifikasi Tanah Kategori Tinggi

Menu login Data Output Tentang kami

(59)

47

ada hingga menemukan nama yang cocok untuk tingkatan kategori, meliputi ordo, sub ordo, dan great gup.

b. Submit : merupakan button yang dipergunakan untuk mengeksekusi data yang di masukkan oleh admin.

c. Cancel : merupakan button yang dipergunakan untuk membatalkan proses sebelum button submit di klik.

d. Close : merupakan button yang dipergunakan untuk keluar dari submenu input kategori tinggi, dan kembali pada menu utama.

Gambar 3.10 for m input pr ofil tanah tinggi

3. Form Input pr ofil dan hor ison tanah

Di bawah ini merupakan penjelasan mengenai isi dari form tersebut:

a. Cari : merupakan button yang dipergunakan untuk mencari data profil tanah yang pernah di masukkan dan tersimpan oleh admin sebelumnya.

b. Input Profil : merupakan button yang dipergunakan untuk memasukkan

Permeabilitas Cm/J

Ordo

submit cancel

Input Kategori Tanah Tinggi

Input Ordo Input Subordo Input Greatgrup

(60)

c. Simpan dan pr oses : merupakan button yang dipergunakan untuk memproses serta menyimpan data profil dan horizon.

d. Reset : merupakan button yang dipergunakan untuk mengulangi masukan data pada box profil dan horizon.

e. Keluar : merupakan button yang dipergunakan untuk keluar dari submenu input kategori tinggi, dan kembali pada menu utama.

Gambar 3.11 Form input pr ofil dan hor izon tanah

4. Form edit dan delete kategori tanah tinggi Pada form ini memiliki pilihan item yang berfungsi:

a. Edit dan delete (Or do,Subordo,Greatgrup) : merupakan sub menu yang dipergunakan untuk mengelola data analisa unsur penamaan kategori tanah tinggi berdasarkan tingkatan yang ada. Melalui indikator jumlah permeabilitas tanah yang telah tersimpan sebelumnya, system akan mencari

Kode profil cariinput profil Lokasi adminis Fisiografi Bentuk wilayah Elevasi Drainase Erosi Vegetasi Bahan induk Profil Tanah Id horizon Kedalaman Total liat Total debu Total pasir C organik N total C/N Ph(H20) Ca Mg Na K KTK KB P tersedia Fe2SO3 Salinitas Permeabilitas

(61)

49

jumlah permeabilitas yang sesuai hingga menemukan data yang akan di edit maupun di hapus pada tingkatan kategori, meliputi ordo, sub ordo, dan great gup.

b. Cari dan edit : merupakan button yang dipergunakan untuk mencari data yang tersimpan sebelumnya lalu di ubah sesuai perkembangan data yang ada.

c. Cari dan delete : merupakan button yang dipergunakan untuk menghapus data yang tersimpan sebelumnya sehingga ketika user ingin mereview data terbaru, maka akan tampil data penamaan kategori yang baru.

d. Review database : merupakan bagan yang dipergunakan untuk menampilkan data keseluruhan penamaan kategori pada database induk. e. Close : merupakan button yang dipergunakan untuk keluar dari submenu

edit dan delete kategori tinggi, dan kembali pada menu utama.

Cari dan edit Cari dan delete Permeabilitas Cm/J

Ordo review

database

Edit dan Delete Kategori Tanah Tinggi

Edit Ordo Edit Subordo Edit Greatgrup

(62)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah melakukan tahap analisa dan perancangan sistem aplikasi taksonomi tanah kategori tinggi, yang telah diulas dalam bab sebelumnya, maka dalam bab ini akan diulas mengenai implementasi secara mendalam dari aplikasi sistem taksonomi tanah kategori tinggi.

4.1 Spesifikasi Sistem

Dalam proses pembuatan aplikasi, tentu dibutuhkan beberapa jenis perangkat keras dan perangkat lunak, sebagai media pendukung mulai dari awal perancangan hingga proses keseluruhan sistem aplikasi siap di jalankan. Di bawah ini merupakan uraian mengenai spesifikasi perangkat pendukung yang digunakan.

4.1.1 Perangkat Keras ( Hardware ) yang Digunakan

Sebuah laptop TOSHIBA C840-1033 yang didalamnya telah terinstall beberapa aplikasi pendukung, dengan spesifikasi sebagai berikut:

1) Hard Disk 460 GB

2) Intel(R) Core(TM) i3-2348M CPU @ 2.30 Ghz 2.30 Ghz 3) Monitor SVGA resolusi 1366x768

4) RAM 2.00 GB

5) 32 bit Operating System

(63)

51

4.1.2 Perangkat Lunak (Software) yang Digunakan

1) Sistem Operasi Microsoft Windows 7 Proffesional

Sistem Operasi yang digunakan untuk membuka aplikasi pendukung lainnya.

2) Microsoft Visual Studio 2008

Macromedia Flash 8 adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membuat program berbasis multimedia sehingga media pembelajaran ini berjalan dengan baik dan dapat digunakan secara interaktif.

3) Adobe Photoshop CS 03 (portable)

Adode Photoshop adalah sebuah perangkat lunak yang berfungsi untuk mengubah atau memanipulasi sebuah gambar maupun foto. 4) Microsoft Office Visio 2007

Microsoft Office Visio 2007 adalah sebuah perangkat lunak yang berfungsi untuk membuat flowchart yang menggambarkan serta menjelaskan tentang alur sebuah aplikasi yang dibuat.

5) Microsoft Office Word 2007

Microsoft Office Word 2007 adalah sebuah perangkat lunak yang berfungsi untuk membuat file laporan terkait tentang sebuah aplikasi yang dibuat.

7) Power Designer 6 process analyst

(64)

8) XAMPP Control Panel v3.1.0.3.1.0

Digunakan untuk merancang penyimpanan sistem pada aplikasi yang dibuat.

4.2 Implementasi Antar Muka

Pada tahap implementasi antar muka ini akan dijelaskan mengenai beberapa tampilan yang ada pada aplikasi Sistem Taksonomi Tanah Kategori tinggi berbasis VB.NET.

4.2.1 Tampilan menu utama STTKT berbasis VB.NET

(65)

53

Gambar 4.1 Tampilan Utama aplikasi STTKT berbasis VB.NET

4.2.2 Tampilan login masuk STTKT berbasis VB.NET

(66)

4.2.3 Tampilan Pr ofil Tanah STTKT berbasis VB.NET

Bagian dibawah ini merupakan salah satu unsur form dari aplikasi STTKT berbasis VB.NET yang dipergunakan untuk memasukkan data teritorial dan unsur yang terkandung di dalam tanah. Dimana data tersebut di dapatkan oleh pakar setelah melakukan observasi mendalam di lapangan. Data yang telah di masukkan, baik data teritorial maupun unsur kandungan tanah tersebut akan disimpan, yang kemudian akan diproses untuk menentukan jenis penamaan tanah dalam klasifikasi kategori tinggi.

(67)

55

4.2.4 Tampilan Input Profil STTKT berbasis VB.NET

Tampilan dibawah ini merupakan sebuah form yang dipergunakan untuk memasukkan data observasi lapangan. Permeabilitas tanah dipilih sebagai indikator penentu, dimana penamaan kategori di tiap kelas bergantung pada akumulasi nilai permeabilitas yang dimasukkan.

Gambar 4.4 Tampilan Input Profil Tanah Tinggi

4.2.5 Tampilan Edit STTKT berbasis VB.NET

(68)

Gambar 4.5 Tampilan Edit STTKT berbasis VB.NET

4.2.6 Tampilan Identifikasi Penamaan STTKT berbasis VB.NET

(69)

57

Gambar 4.6 Tampilan Identifikasi STTKT berbasis VB.NET

4.2.7 Tampilan Manajemen User STTKT berbasis VB.NET

(70)

4.2.8 Tampilan review data analisa STTKT berbasis VB.NET

Tampilan dibawah ini merupakan sebuah form dari STTKT berbasis VB.NET yang berfungsi untuk menampilkan review data hasil analisa STTKT berbasis VB.NET. Tampilan tersebut dapat diakses oleh admin maupun user. Data hasil analisa sistem tersebut dapat di cetak, sehingga dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam berbagai kebutuhan pengguna dalam rangka pendukung aktifitas yang berhubungan dengan tanah dan sejenisnya.

Gambar 4.8 Tampilan review data analisa STTKT berbasis VB.NET

4.2.9 Tampilan Pr ofil Saya dalam STTKT berbasis VB.NET

(71)

59

(72)

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan yang dapat diambil, serta saran yang dapat disampaikan berkaitan dengan segala hal yang ada didalam proses pengerjaan skripsi ini.

5.1Kesimpulan

Terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari proses pengerjaan skripsi ini yaitu :

a) Aplikasi Sistem Taksonomi Tanah Kategori Tinggi yang sudah dibangun ini nantinya dapat dimanfaatkan sebagai media untuk memenuhi kebutuhan para pakar, pegiat, akademisi, dan berbagai kalangan yang bergerak dalam bidang ilmu tanah. Sebagai salah satu media pemecah masalah pengolahan, identifikasi unsur dan beberapa kebutuhan lain yang berkaitan dengan kategori tanah tinggi.

(73)

61

5.2Sar an

Pada pembuatan aplikasi ini tercantum beberapa saran yang berkaitan dengan proses pengembangan aplikasi ini ke depan. Dengan harapan agar aplikasi yang dikembangkan saat ini tetap bisa bermanfaat dan senantiasa dikelola dengan baik oleh para pengembang selanjutnya. Berikut beberapa saran tersebut :

a. Dalam rangka penggunaan aplikasi ini, diharapkan para pengembang tetap memperhatikan kaidah – kaidah yang telah tersusun secara tertulis dan diakui secara global. Aplikasi yang telah dibuat ini setidaknya bisa bermanfaat bagi kalangan akademisi, sehingga mereka mampu mengedukasi kalangan – kalangan yang masih belum terbiasa menggunakan sistem dalam ruang teknologi informasi yang sedang berkembang saat ini, sekaligus mengajak mereka untuk turut berperan aktif dalam pemanfaatan aplikasi ini secara maksimal.

(74)

Sri Hartati, Sari Iswanti ”Sistem Pakar dan Pengembangannya”, Penerbit Graha Ilmu yogyakarta 2008.

Syafii , M ., ”Memban

Gambar

Tabel  2.1 Suku kata dan kata – kata asal untuk Sub Ordo
Tabel 2.2  ( lanjutan ) Aqu
Tabel 2.2 Suku kata dan kata – kata asal untuk Great group
Gambar 2.1 Profil Wilayah 1 Topengkidul Rejoso Pasuruan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sifat-sifat fisik yang harus diperhatikan pada batuan metamorf antara lain tekstur pada batuan metamorf digolongkan menjadi beberapa kelompok yaitu kristaloblastik yaitu tekstur

Subang, maka dapat disimpulkan bahwa : Sebagian besar responden pada usia pernikahan &gt;21 tahun sebanyak (52%), Sebagian besar responden yang mengalami kekerasan dalam

Dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun 2012 ( y-on-y ), pada triwulan II 2012 terjadi peningkatan pada seluruh komponen penggunaan yakni: pengeluaran konsumsi

Labuhan Batu Utara PANDAPOTAN L 1834743641200002 SMKN PERTANIAN PEMBANGUNAN 1 KUALUH SELATAN Agribisnis Tanaman Perkebunan 170 Kab.. Labuhan Batu Utara Ratna Juita P

5.58 Diagram bulat persentase kesetujuan responden terhadap faktor kedekatan dengan sarana pendidikan

Operational Control Managerial Control Strategic Planning Technology Support Needed MIS, Management Science Management Science, DSS, ES, EIS, SCM, CRM, GSS, SCM

1) Untuk meningkatkan kinerja perusahaan kategori LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2) Memperkenalkan kepada para manajer mengenai metode Economic Value Added

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis, dapat dijelaskan bahwa sistem penyimpanan arsip pada kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD)