• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN SISTEM PENENTUAN TATA LETAK PARKIR BERBASIS DESKTOP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN SISTEM PENENTUAN TATA LETAK PARKIR BERBASIS DESKTOP"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN SISTEM PENENTUAN TATA LETAK PARKIR

BERBASIS DESKTOP

Ni Ketut Dewi Ari Jayanti

1)

1)Sistem Informasi STMIK STIKOM Bali

Jln Raya Puputan No 86 Renon Denpasar-Bali

Email : daj@stikom-bali.ac.id1)

Abstrak

Peningkatan yang pesat dalam jumlah kendaraan di kota-kota besar, memiliki dampak terhadap kebutuhan parkir di tempat-tempat umum seperti di kantor, pusat perbelanjaan, sekolah, kampus, tempat rekreasi, dan tempat-tempat umum lainnya yang memiliki area parkir yang cukup luas. Diperlukan penataan areal parkir agar memiliki daya tampung yang maksimal tanpa

mengesampingkan aspek kenyamanan untuk

penggunanya sehingga penentuan tata letak dan waktu tempuh kendaraan dalam mencari lokasi parkir perlu untuk di perhatikan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan sebuah dokumen perancangan yang baik untuk sistem penentuan tata letak parkir. Sedangkan untuk menentukan jalur terpendek pada penentuan tata letak parkir dalam penelitian ini menggunakan metode Floyd-Warshall guna melakukan perhitungan jalur terpendek. Dokumen perancangan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai panduan dalam pembangunan / implementasi sistem penentuan tata letak parkir berbasis desktop. Pendekatan rekayasa perangkat lunak yang digunakan dalam perancangan ini adalah terstruktur dan tools yang digunakan adalah Data Flow Diagram. Sedangkan perancangan sistem yang digunakan adalah berbasis desktop.

Kata kunci: Parkir, Floyd Warshall, Terstruktur. 1. Pendahuluan

Peningkatan yang pesat dalam jumlah kendaraan di kota-kota besar, memiliki dampak terhadap kebutuhan parkir di tempat-tempat umum seperti di kantor, pusat perbelanjaan, sekolah, kampus, tempat rekreasi, dan tempat-tempat umum lainnya yang memiliki area parkir yang cukup luas. Diperlukan penataan areal parkir agar memiliki daya tampung yang maksimal tanpa mengesampingkan aspek kenyamanan untuk penggunanya sehingga penentuan tata letak dan waktu tempuh kendaraan dalam mencari lokasi parkir perlu untuk di perhatikan. Perkembangan teknologi informasi, khususnya perangkat lunak saat ini sudah dapat diaplikasikan sebagai salah satu sistem yang sangat membantu dalam menghadapi masalah tersebut. Sudah cukup banyak sistem parkir konvesional yang dikelola

kelebihan dan kekurangan dalam hal pengelolaannya. Kenyataan yang kita lihat dan rasakan sendiri adalah seringkali kita sebagai pengunjung harus bersusah payah untuk mencari tempat parkir yang kosong karena sistem parkir yang tersedia saat ini terbatas pada perhitungan berapa biaya parkir yang harus dibayar. Sistem parkir yang ada saat ini belum dilengkapi dengan fasilitas pencarian lokasi parkir yang masih tersedia. Tidak hanya itu saja, sistem parkir yang ada juga belum menyediakan fasilitas berupa letak parkir yang disarankan oleh sistem berdasar pada letak parkir dengan jalur terpendek yang dapat mengoptimalkan jarak tempuh pengunjung menuju pintu masuk gedung.

Masalah jalur terpendek adalah masalah menemukan suatu jalur antara dua simpul sedemikian sehingga jumlah bobot dari busur penyusunnya dapat seminimal mungkin [1]. Beberapa algoritma yang telah dikembangkan untuk menyelesaikan permasalahan jalur terpendek diantaranya algoritma Djikstra, algoritma Floyd-Warshall dan algoritma Bellman-Ford. Sementara metode yang paling efisien untuk permasalahan jalur terpendek dalam jaringan data adalah algoritma Djikstra. Namun, pada jaringan dinamis yang sangat besar, algoritma Djikstra menjadi tidak efisien karena simpul-simpul pada jaringan akan dikunjungi kembali sehingga banyak komputasi atau perhitungan-perhitungan yang diulang [1]. Untuk menentukan jalur terpendek pada penentuan tata letak parkir dalam penelitian ini menggunakan metode Floyd-Warshall untuk melakukan perhitungan jalur terpendek. Floyd Warshall merupakan salah satu algoritma pencarin yang dapat digunakan dalam menghitung jalur terpendek, dan mampu membandingkan semua kemungkinan lintasan pada graph untuk setiap sisi dari semua simpul yang ada. Oleh sebab itu, algoritma ini cocok digunakan dalam menghadapi permasalahan perhitungan jalur terpendek khususnya dalam penerapannya pada tata letak parkir.

Melihat permasalahan tata letak parkir yang ada, perlu dibuatkan sebuah sistem penentuan tata letak parkir yang hasilnya dapat membantu pengguna kendaraan bermotor khususnya beroda empat dalam mencari lokasi parkir kendaraannya. Agar sebuah sistem dapat berjalan dengan baik dan memenuhi kebutuhan pengguna sistem, perlu dilakukan perekayasaan perangkat lunak yang baik. Salah satu tahapan rekayasa perangkat lunak adalah tahap perancangan sistem. Berdasarkan hal tersebut, maka

(2)

sistem penentuan tata letak parkir yang baik dan dokumen perancangan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai panduan dalam pembangunan / implementasi sistem penentuan tata letak parkir.

2. Pembahasan 2.1 Metode Penelitian

Pendekatan rekayasa perangkat lunak yang digunakan adalah terstruktur sehingga perancangan pada penelitian ini akan menggunakan Data Flow Diagram. Adapun tahapan-tahapan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Alur Penelitian

a. Pengumpulan Data

Data yang digunakan berasal dari dokumen rekayasa kebutuhan hasil penelitian sebelumnya. Namun jika dirasa perlu, dilakukan pengumpulan data kembali dari calon pengguna sistem sebagai pelengkap dokumen yang kurang atau untuk verifikasi data dokumen.

b. Studi Literature

Tahap ini dilakukan pengumpulan materi yang berasal dari tulisan-tulisan karya ilmiah, artikel populer, serta tanggapan dari praktisi dan profesional mengenai perancangan sistem yang baik.

c. Perancangan Sistem

Data Flow Diagram digunakan untuk menggambarkan fitur yang akan diterapkan pada sistem dan interaksi eksternal entitynya. Fitur-fitur tersebut biasanya yang akan menghubungkan sistem dengan penggunanya. Fitur digambarkan dengan proses dan setiap proses yang lebih rinci digambarkan kedalam Data Flow Diagram level rinci.

d. Perancangan Basis Data

Perancangan basis data dirancang untuk mengetahui relasi data yang terjadi di dalam sistem yang akan dibuat. Pada tahap ini akan dilakukan perancangan basis data menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD), Konseptual Basis Data dan Struktur File.

e. Perancangan Antarmuka Sistem

Antarmuka sistem adalah sebuah media yang berfungsi menghubungkan pengguna dengan sistem. Pada tahap ini Antarmuka sistem dirancang agar pengguna dapat cepat menguasai cara penggunaan sistem, interaktif, tidak membosankan.

f. Perancangan Output

Pada Tahap ini digambarkan bagaimana output / keluaran yang akan dihasilkan.

g. Laporan

Ini merupakan tahapan terakhir, dimana peneliti menyusun laporan penelitian.

2.2 Analisa dan Hasil

Pada analisa dan hasil ini membahas tentang analisa permasalahan tata letak parkir dan hasil perancangan.

a. Analisa Masalah

Sudah cukup banyak sistem parkir konvesional yang dikelola oleh beberapa perusahaan yang tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan dalam hal pengelolaannya. Kenyataan yang kita lihat dan rasakan sendiri adalah seringkali kita sebagai pengunjung harus bersusah payah untuk mencari tempat parkir yang kosong karena sistem parkir yang tersedia saat ini terbatas pada perhitungan berapa biaya parkir yang harus dibayar. Sistem parkir yang ada saat ini belum dilengkapi dengan fasilitas pencarian lokasi parkir yang masih tersedia. Tidak hanya itu saja, sistem parkir yang ada juga belum menyediakan fasilitas berupa letak parkir yang disarankan oleh sistem berdasar pada letak parkir dengan jalur terpendek yang dapat mengoptimalkan jarak tempuh pengunjung menuju pintu masuk gedung.

Masalah jalur terpendek adalah masalah menemukan suatu jalur antara dua simpul sedemikian sehingga jumlah bobot dari busur penyusunnya dapat seminimal mungkin. Untuk menentukan jalur terpendek pada penentuan tata letak parkir dalam penelitian ini menggunakan metode Floyd-Warshall untuk melakukan perhitungan jalur terpendek dari pintu masuk menuju lot parkir. Lot parkir yang diperoleh direpresentasikan ke dalam bentuk graf serta diberi bobot dari satu vertex ke vertex yang lain.

Gambar 2. Ilustrasi Denah Parkir

(3)

Tabel 1. Jarak antar blok (Vertex)

Selanjutnya dibuat suatu pemisalan untuk memudahkan proses perhitungan. Misalnya dibuat pemisalan sebagai berikut [7]:

M = Matriks i = Kolom j = Baris

n = Jumlah titik/ vertex k = Perulangan ke-n

Setelah melakukan proses pemisalan variabel yang dibutuhkan, dilanjutkan dengan melakukan perhitungan shortest path dengan menggunakan persamaan : M[i][j] = min(M[i][j], M[i][k]+ M[k][j]). Jumlah titik/ vertex pada graf

adalah 12 ( n = 12 ) sehingga nilai k = 12. Iterasi pertama untuk k = 1

 Untuk i = 1, j = {1...12} M[1][1]= min (0, 0+0)

jarak = 0 M[1][2]= min (23, 0+23)

jarak = 23 M[1][3]= min (∞, 0+∞)

jarak = ∞ M[1][4]= min (∞, 0+∞)

jarak = ∞ M[1][5]= min (∞, 0+∞)

jarak = ∞ M[1][6]= min (∞, 0+∞)

jarak = ∞ M[1][7]= min (∞, 0+∞)

jarak = ∞ M[1][8]= min (∞, 0+∞)

jarak = ∞ M[1][9]= min (31.3, 0+31.3)

jarak = 31.3 M[1][10]= min (∞, 0+∞)

jarak = ∞ M[1][11]= min (∞, 0+∞)

jarak = ∞ M[1][12]= min (∞, 0+∞)

jarak = ∞

Perhitungan terus dilakukan hingga untuk i = 12, j = {1….12}.

Tabel 2 Jarak antar vertex setelah iterasi pertama

Perhitungan terus dilakukan hingga iterasi keduabelas. Berikut merupakan tabel jarak antar vertex setelah iterasi kedua sampai keduabelas.

Tabel 3 Jarak antar vertex setelah iterasi keduabelas

Berdasarkan tabel jarak vertex setelah iterasi keduabelas, dapat terlihat keseluruhan jarak dari masing-masing vertex setelah mengalami proses iterasi dan perhitungan dengan menggunakan algoritma Floyd-Warshall. Jalur terpendek untuk setiap blok dapat digambarkan dengan jelas. Sebagai contoh jalur terpendek dari start menuju blok F adalahStart – H – G – F dengan jarak 43.97.

b. Hasil Perancangan

Untuk mendapatkan hasil yang komprehensif, maka langkah- langkah yang perlu dilakukan adalah melihat dan mengamati dokumen- dokumen sistem yang telah ada pada perusahaan yang berperan sebagai objek analisa nantinya. Pada umumnya dokumen-dokumen sistem tersebut tergambar dalam bentuk diagram. Adapun tahapan kegiatan yang akan dilakukan dalam perancangan sistem parkir ini terdiri atas; DFD (Data Flow Diagram), ERD (Entity Relationship Diagram), Konseptual Database, Perancangan Antarmuka Sistem dan Perancangan Output Sistem.

Gambar 4. Konteks Diagram

Dalam proses pembuatan suatu Data Flow Diagram perlu dilakukan langkah-langkah secara bertahap, dimulai dari pembuatan context diagram / konteks diagram, diagram level 0, dan dipecah kembali menjadi diagram level 1 yang menggambarkan arus data dalam sistem yang dibuat secara lebih mendetail. Dari model level 1,

(4)

model diagram telah merepresentasikan keseluruhan sistem secara detail, apabila tidak maka proses akan dilanjutkan ke level berikutnya.

Gambar 5. Data Flow Diagram Level 0

Entity Relationship Diagram merupakan suatu alat untuk mempresentasikan model data yang ada pada suatu sistem. Dalam ERD terdapat entity dan relationship yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut dan mempresentasikan seluruh fakta dari dunia nyata yang digambarkan secara lebih sistematis dengan menggunakan diagram. Adapun hubungan antar entitas dalam sistem parkir yang akan dirancang dapat dilihat secara jelas pada Gambar 4 . Tampak pada gambar, terdapat enam buah entitas yang memiliki hubungan di dalam sistem yaitu; user, transaksi, node, blok, lot, dan history.

Gambar 6 Entity Relationship Diagram

Berdasarkan desain Entity Relationship Diagram yang telah dirancang sebelumnya, selanjutnya akan dibuat sebuah konseptual database yang akan menghubungkan tabel-tabel di dalam sistem parkir yang akan dibangun nantinya. Gambar 5 merupakan implementasi rancangan dari konseptual diagram sistem parkir yang terdiri dari sembilan (9) buah tabel, yaitu; tabel node, setting, history, cabang, user, blok, lot, instansi, dan transaksi.

Gambar 7. Konseptual Basis Data

Selanjutnya, perancangan antarmuka sistem merupakan salah satu tahapan yang penting dalam pembuatan suatu sistem perangkat lunak. Suatu desain sistem / aplikasi harus dirancang sebaik-baiknya agar nantinya mudah digunakan dan tidak membuat bingung penggunanya. Pada pembahasan berikut ini, akan dijelaskan bentuk dan struktur dari tiap form.

Form awal terdiri atas dua buah tab menu yang meliputi; file menu dan appearance. Pada tab file menu terdapat sub menu aplikasi yang berhubungan dengan aktifitas utama dalam pengoperasian aplikasi nantinya. Sedangkan tab appearance digunakan sebagai menu penunjang aplikasi untuk merubah tampilan dan gambar background aplikasi.

Form setting applikasi memiliki 6 (enam) buah textbox, 1 (satu) buah combobox dan 3 (tiga) buah button. Enam buah textbox dan satu buah combobox diatas berfungsi sebagai nilai input, sedangkan ketiga button masing-masing berfungsi untuk membuka file, menyimpan data, dan menutup form. Berikutdibawah ini merupakan rancangan form tersebut.

Gambar 8. Rancangan Form Setting Aplikasi Pada form daftar blok dan lot parkir terdapat 1 (satu) buah textbox sebagai fasilitas dalam pencarian data, kemudian 2 (dua) buah database grid yang memuat data blok parkir, dan data lot parkir, serta 4 (empat) buah button yang masingmasing memiliki fungsi untuk menambah, mengubah, dan menghapus data blok dan lot parkir serta menutup form. Berikut gambar dibawah ini merupakan rancangan antar muka dari form daftar blok dan lot parkir tersebut.

(5)

Gambar 9. Rancangan Form Daftar Blok dan Lot Parkir Pada form Koordinat titik dan Jalur Percabangan terdapat sebuah komponen image yang berfungsi untuk menampilkan gambar denah parkir kendaraan beserta sejumlah titik koordinat yang nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam perhitungan algoritma floyd-warshall. Kemudian juga terdapat 2 (dua) buah database grid yang memuat data titik koordinat beserta hubungan percabangan / persimpangan antar titik koordinat dilengkapi dengan jaraknya. Terdapat pula 3 (tiga) buah button yang memiliki fungsi untuk menyimpan dan menghapus data, serta menutup form. Berikut gambar 8 dibawah ini merupakan rancangan antar muka dari form koordinat titik dan jalur percabangan tersebut.

Gambar 10. Rancangan Form Koordinat Titik dan Jalur Percabangan

Form transaksi loket masuk memiliki 3 (tiga) buah textbox, dan combobox sebagai nilai input, yang meliputi; jenis kendaraan, nomor polisi, tanggal masuk dan jam masuk kendaran, serta jumlah lot kosong untuk setiap jenis kendaraan. Komponen image pada form berfungsi untuk menampilkan gambar denah beserta jalur terpendek yang dapat ditempuh oleh pengunjung untuk mencapai lokasi parkir nantinya. Pada form juga terdapat 4 (empat) buah button yang masing-masing memiliki fungsi untuk menyimpan data transaksi, membatalkan transaksi, mencetak bukti parkir kendaraan, dan menutup form. Berikut gambar dibawah ini merupakan rancangan antar muka dari form tersebut.

Gambar 11. Rancangan Form Transaksi Loket Masuk Form transaksi loket keluar memiliki 7 (tujuh) buah komponen textbox, 2 (dua) buah datetimepicker, 1 (satu) buah combobox, dan databasegrid, serta 3 (tiga) buah button yang memiliki fungsi untuk melakukan pencarian kode transaksi, mencetak struk pembayaran dan menutup form. Databasegrid pada form memiliki fungsi untuk menampilkan data transaksi yang terjadi tiap harinya yang dapat di filter berdasarkan status transaksi (masuk / keluar). Berikut gambar dibawah ini merupakan rancangan antar muka dari form tersebut.

Gambar 12 Rancangan Form Transaksi Loket Keluar Setelah proses perancangan antarmuka sistem, tahap berikutnya adalah melakukan perancangan output sistem. Dalam sistem parkir yang akan dibangun kali ini, output sistem yang dihasilkan berupa; bukti / karcis parkir, bukti / struk pembayaran, dan laporan pendapatan.

Bukti atau karcis parkir pada sistem yang akan dibangun akan memberikan informasi mengenai; nomor polisi / plat kendaraan, tanggal dan jam masuk kendaraan, kode lot parkir, dan gambar rute parkir kendaraan. Berikut dibawah ini merupakan tampilan output bukti parkir tersebut.

(6)

Struk atau bukti pembayaran pada sistem yang dibangun akan memberikan informasi berupa; kode transaksi parkir, nomor polisi / plat kendaraan, kode lot parkir, tanggal dan jam masuk kendaraan, tanggal dan jam keluar kendaraan dan biaya yang harus dibayarkan. Berikut dibawah ini merupakan bentuk rancangan dari struk pembayaran tersebut.

Gambar 14. Rancangan Output Bukti/ Struk Pembayaran Laporan pendapatan pada sistem akan memberikan informasi mengenai pendapatan yang diperoleh oleh penyedia parkir nantinya berdasarkan periode tertentu (perhari, perbulan, pertahun atau dengan ketentuan range tanggal).

Gambar 15 Rancangan Output Laporan Pendapatan

3. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah :

1. Algoritma floyd-warshall yang menerapkan konsep pemrograman dinamis dapat menjamin solusi optimum untuk kasus penentuan lintasan terpendek. 2. Algoritma floyd-warshall mampu memberikan solusi dalam pengaturan lokasi parkir dengan memperhitungkan aspek berupa jarak tempuh kendaraan untuk mencapai tempat tujuan (lot parkir).

3. Dengan teknik perancangan konvensional/ terstruktur dapat menghasilkan dokumen perancangan yang dapat membantu pengembang sistem dalam membangun sistem informasi parkir.

Daftar Pustaka

[1.] R. Kumar dn M. Kumar (2010). Exploring Genetic Algorithm for Shortest Path Optimization in Data Networks. Global Journal of Computer Science nd Technology. Vol 10.

[2.] Foulds (1992). Graph Theory Applications. Springer – Verlag, New York.

[3.] F. Saptono, I. Mutakhiroh, T. Hidayat, dan A. Fauziyah (2007). Perbandingan Performansi Algoritma Genetika dan Algoritma Semut untuk Penyelesaian Shortest Path Problem. Seminar Nasional Sistem dan Informatika. Bali. 16 November 2007. [4.] Nugroho, Yohanes. Liem, Inggriani. 2003. Algoritma Dan

Pemrograman : Bagian-7 Graph. Makalah IF6181-Bagian-7 Institut Teknologi Bandung.

[5.] Saputra, Ragil. 2011. Sistem Informasi Geografis Pencarian Rute Optimum Obyek Wisata Kota Yogyakarta Dengan Algoritma Floyd-Warshall. Program Studi Teknik Informatika FMIPA UNDIP. Jurnal Matematika Vol. 4, No. 1, Aprill 2011 : 19-24. [6.] Aplikasi Pencarian Rute Optimal Menggunakan Metode

Transitive Closure. 2008. Proceeding, Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2008). Auditorium Universitas Gunadarma, Depok, 20-21 Agustus 2008.

[7.] Diaz Novandi, Aprian. 2007. Perbandingan Algoritma Dijkstra dan Algoritma Floyd-Warshall dalam Penentuan Lintasan Terpendek (Single Pair Shortest Path). Makalah IF2251 Strategi Algoritmik Tahun 2007, Bandung.

[8.] Budiarsyah , Dibi Khairurrazi . 2010. Algoritma Djikstra, Bellman-Ford, Dan Floyd-Warshall Untuk Mencari Rute Terpendek Dari Suatu Graf. Makalah Strukdis 2010 , Bandung. [9.] Kamayudi, Apri. 2006. Studi dan Implementasi Algoritma

Djikstra, Bellman-Ford dan Floyd-Warshall dalam menangani masalah lintasan terpendek dalam Graf. Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung.

[10.] Ajeng F.S., Tari T., Eka D. 2013. Algoritma Floyd Warshall Untuk Menentukan Jalur Terpendek Evakuasi Tsunami di Kelurahan Sanur. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Udayana. E-Jurnal Matematika Vol. 2, No. 1, Januari 2013, 1-5 [11.] Alain Abran, et.al., Guide to the Software Engineering Body of

Knowledge: 2004 Version, IEEE Computer Society Press, 2004 [12.] Ian Sommerville, Software Engineering, 9th edition,

Addison-Wesley, 2010

[13.] Roger S Pressman, Software Engineering: A Practitioner's Approach, 7th edition, McGraw-Hill, 2009

[14.] Suharto, Toto, “Rekayasa Perangkat Lunak Template Dokumen & Contoh Dokumentasi”, ITB, Bandung, 2002

[15.] Budi Santosa, “Data Mining: Teknik Pemanfaatan Data Untuk Keperluan Bisnis”, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2007.

[16.] Jogiyanto. Analisa dan Desain Sistem. Yogyakarta: ANDI, 2005 Biodata Penulis

Ni Ketut Dewi Ari Jayanti M.Kom,memperoleh gelar

Sarjana Teknik (S.T.), Jurusan Teknik Informatika Universitas Gunadarma, Jakarta, lulus tahun 2001. Memperoleh gelar Magister Ilmu Komputer (M.Kom) Program Pasca Sarjana Magister Ilmu Komputer Universitas Indonesia Jakarta, lulus tahun 2008. Saat ini menjadi Dosen di STMIK STIKOM Bali.

Gambar

Gambar 2. Ilustrasi Denah Parkir
Tabel 3 Jarak antar vertex setelah iterasi keduabelas
Gambar 5. Data Flow Diagram Level 0
Gambar 12 Rancangan Form Transaksi Loket Keluar Setelah proses perancangan antarmuka sistem, tahap berikutnya adalah melakukan perancangan output sistem.
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pimpinan RSUD Hapsari Medika Kota Lubuklinggau sebaiknya mulai memperhitugkan perhitungan tarif rawat inap dengan menggunakan metode Activity Based Costing, karena

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara umur dengan kadar COHb dalam darah (p value = 0,029), dimana hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin tua umur

9 Dalam masyarakat Desa Jetis, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto yang berprofesi sebagai seorang buruh pabrik maupun non pabrik yang menyebabkan mereka memilih

Dari hasil pengamatan penulis saat melakukan praktek keperawatan diberbagai rumah sakit, sebagian besar pasien dengan tindakan pembedahan mengakibatkan

Melalui kualitas pelayanan ini di harapkan wajib pajak merasa puas dan dapat memenuhi kewajiban pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga tingkat kepatuhan

Tujuan dari penelitian menganalisis perbedaan status gizi, persen lemak tubuh, dan massa otot atlet dari empat cabang olahraga yang berbeda, yaitu atletik, renang, sepak bola,

Data primer adalah data yang diperoleh dari kegiatan observasi dan pengukuran langsung di lapangan yang berupa data vegetasi semua jenis pohon mulai dari tingkat tiang

mengkonstruksi atau merekonstruksi, dan mengaplikasikan pengetahuannya dalam melakukan penemuan konsep matematika, serta merefleksi hasil yang diperoleh atau