• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUSAT KERAJINAN MEBEL UKIR DI PASURUAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PUSAT KERAJINAN MEBEL UKIR DI PASURUAN."

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

i

TUGAS AKHIR

PUSAT KERAJINAN MEBEL UKIR

DI PASURUAN

DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN UNTUK MEMPEROLEH GELAR S-1

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

Diajukan Oleh :

075 10 100 69

FAJRUL MUFID

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(2)

ii

TUGAS AKHIR

PUSAT KERAJINAN MEBEL UKIR

DI PASURUAN

Disusun Oleh :

075 10 100 69

FAJRUL MUFID

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Pada Tanggal : 15 Agustus 2012

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik (S-1)

Tanggal : 15 Agustus 2012

Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Pembimbing I

Ir. Syaifuddin Zuhri, MT. NIP. 19621019 199403 1 00 1

Pembimbing II

Dyan Agustin, ST., MT. NPT. 3 7708 04 0203 1

Penguji I

Ir. Muchlisiniyati Safeyah, MT. NPT. 3 6706 94 0034 1

Penguji II

Ami Arfianti, ST., MT. NPT. 3 6911 97 0158 1

Penguji III

Mohammad Pranoto S., ST., MT. NPT. 3 7312 06 0215 1

Ir. Naniek Ratni JAR., M. Kes. NIP. 19590729 198603 2 001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(3)

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur atas kehadirat Alla SWT, yang mana atas rahmat dan ridho-Nya, sehingga penyusunan Proposal Tugas Akhir yang berjudul “PUSAT

KERAJINAN MEBEL UKIR DI PASURAN” ini dapat terselesaikan dengan

baik, untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana Teknik ( S-1 ) Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa Timur di Surabaya.

Bersama ini penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ir. Nanik Ratni Jar, M. kes. Selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Pembangunan Nasional (UPN), Jawa Timur. 2. Dr. Ir. Pancawati Dewi, MT selaku Ketua Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik

Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Pembangunan Nasional (UPN), Jawa Timur.

3. Dyan Agustin, ST, MT. selaku Ketua Lab Studio Tugas Akhir.

4. Ir. Syaifuddin Zuhri, MT. Selaku dosen pembimbing utama, Yang membimbing tugas akhir saya dari awal penyusunannya. Terima kasih banyak atas bimbingannya.

5. Dyan Agustin, ST, MT. Selaku Dosen Pembimbing pendamping. Terima kasih atas bimbingannya.

6. Ir. Muchlisiniyati Safeyah, MT.; Ami Arfianti, ST, MT.; M. Pranoto, ST, MT Selaku Dosen Penguji. Terima Kasih atas Semua kritik dan sarannya.

7. Segenap dosen jurusan Arsitektur UPN Veteran Jawa Timur, atas segala macam ilmu yang sudah diberikan kepada saya.

8. Kedua orang tua saya, abah Sihabudin dan ibu Mistiyana yang selalu mendukung semua keputusan saya baik materiil maupun non materiil, dan selalu sabar menanti sampe terselesaikannya kuliah saya. Terima kasih atas segalanya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(4)

v

9. Saudara saya yang selalu mendukung hingga terselesainya kuliah saya

10.Teman-teman studio Tugas akhir, mas rian (kuntul), mas negro (arif/kampoeng), mas reno, Adek, Dina, Asro, Dwi, Erna, Tiar, Novie, Widayadi, Syarif, Aden, Sony, Yanuar, Memble, kenyul serta temen temen 2008. Terima kasih guyonane dan support nya bahwa kita bisa melampaui nya.

11.Temen temen arsitek 2010 yang tidak bisa disebut satu per satu

12.Pak Jun dan Mami kantin, yang selama ini memberi kita “makan”, terima kasih.

13.Dan tidak lupa terima kasih banyak kepada seluruh perangkat kampus.

14.Dan semua pihak yang telah membantu dalam pengerjaan Proposal Tugas Akhir ini.

Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih dan mohon maaf sebesar-besarnya jika terdapat banyak kesalahan baik yang disengaja maupun tidak dalam penyusunan proposal tugas akhir ini. Semoga Proposal Tugas Akhir ini bisa bermanfaat bagi semua pihak, dan bisa didapatkan hasil yang maksimal nantinya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(5)

vi

DAFTAR ISI

Halaman Judul i

Lembar Pengesahan ii

Abstraksi iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel ix

Daftar gambar x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1Latar Belakang 1

1.2 Tujuan Dan Sasaran Perancangan 4

1.3Batasan Dan Asumsi 4

1.4Tahapan Perancangan 5

1.5Sistematika Perancangan 7

BAB II TINJAUAN OBJEK PERANCANGAN 8

2.1 Tinjauan Umum Perancangan 8

2.1.1 Pengertian Judul 8

2.1.2 Studi Literatur 9

2.1.3 Studi Kasus 15

2.1.4 Analisa Hasil Studi 19

2.2 Tinjauan Khusus Perancangan 20

2.2.1 Penekanan Perancangan 20

2.2.2 Lingkup Pelayanan 20

2.2.3 Aktifitas Dan Kebutuhan Ruang 21

2.2.4 Perhitungan Luas ruang 24

2.2.5 Program ruang 31

BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN 33

3.1 Latar Belakang Pemilihan Lokasi 33

3.2 Penetapan lokasi 34

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(6)

vii

3.3 Kondisi fisik Lokasi 37

3.3.1 Eksisting Lokasi 37

3.3.2 aksesibilitas 38

3.3.3 Potensi Lingkungan 39

3.3.4 Infrastruktur Kota 39

3.3.5 Peraturan bangunan setempat 40

BAB IV ANALISA PERANCANGAN 42

4.1 Analisa Site 42

4.1.1 Analisa aksisbilitas 42

4.1.2 Anlisa iklim 44

4.1.3 Analisa Lingkungan Sekitar 46

4.1.4 Analisa Kebisingan 47

4.1.5 Analisa Zoning 48

4.2 Analisa ruang 48

4.2.1 Organisasi Ruang 48

4.2.2 Hubungan Ruang Dan Silkulasi 50

4.2.3 Diagram Abstrak 55

4.3 Analisa Bentuk Dan Tampilan 56

4.3.1 Analisa Bentuk Masa Bangunan 56

4.3.2 Analisa Tampilan Bangunan 56

BAB V KONSEP PERANCANGAN 59

5.1 Tema Rancangan 60

5.1.1 Penentuan Tema Rancangan 60

5.2 Pendekatan Teori Rancangan 60

5.2.1 Teori Metafora 60

5.2.2 Teori Metafora Menurut Anthony C. Antoniades 61

5.3 Konsep Tampilan 63

5.4 Konsep Ruang Luar 63

5.5 Konsep Ruang Dalam 63

5.6 Konsep Zoning 63

5.7 Konsep Struktur dan Material 63

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(7)

viii

5.8 Konsep Utilitas 65

5.8.1 Konsep Penyediaan Air Bersih 65

5.8.2 Konsep Pembuangan Air Kotor dan Kotoran 65

5.8.3 Konsep Pembuangan Air Hujan 65

5.8.4 Konsep Pembuangan Sampah dan Limbah 65

5.9 Konsep Elektrikal Mekanikal 65

5.9.1 Konsep Penghawaan 65

5.9.2 Konsep Pencahayaan 66

5.9.3 Konsep Sistem Transportasi Vertikal 67 5.9.4 Konsep Pencegahan Bahaya Kebakaran 67 5.9.5 Konsep Jaringan Listrik dan Genset 67 5.9.6 Konsep Jaringan Telekomunikasi dan PABX 67

BAB VI APLIKASI RANCANGAN 68

6.1 Aplikasi Tapak 68

6.2 Aplikasi Zoning 69

6.3 Aplikasi Penataan Lingkungan dan Utilitas 69

6.4 Aplikasi Bentuk 70

6.5 Aplikasi Tampilan 70

6.6 Aplikasi Ruang Dalam Bangunan 71

DAFTAR PUSTAKA 72

LAMPIRAN

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(8)

iii

PUSAT KERAJINAN MEBEL UKIR DI PASURUAN

Fajrul Mufid 0751010069

ABSTRAKSI

Mebel ukir merupakan sebuah potensi yang terdapat dikota Pasuruan, dalam produksinya mabel ukir mengalami peningkatan per tahunnya hal ini dapat dilihat dari data expor pertahunya, desa – desa penghasil mebel ukir yang tersebar membuat pembeli mebel ukir kesulitan dalam hal membeli karena pembeli harus datang langsung kepara pengrajin, selain itu tempat memasarkan kerajinan kurang layak dipakai, untuk mengatasi masalah – masalah dalam hal mendapatkan kerajinan mebel ukir perlu adanya pusat kerajinan yang mempermudah investor untuk membeli kerajinan dan mempromosikan kerajinan ke masyrakat luas.

Untuk itu perlu dihadirkan sebuah objek rancangan yang sesuai dengan kebutuhan yang ada, dengan fasilitas penjualan yakni ruang pamer, ruang promosi, customer servis, konsultasi desain, ruang desain, selain itu juga terdapat fasilitas pengelola, agar didapatkan refrensi untuk menentukan besaran serta kebutuhan ruang baik sesui standart yang telah ada ataupun survey, nantinya Pusat Kerajinan Mebel Ukir Di Pasuruan ini dirancang sebagai sebuah objek rancangan pusat perdagangan yang ditekankan pada penataan ruangnya.

Lokasi proyek berada di kecamatan Gading Rejo, Pasuruan. di mana lokasi yang dipilih merupakan kawasan yang memiliki potensi besar untuk berkembang, Penetapan lokasi ini juga didasari pertimbangan potensi bangunan di sekitar kawasan ini yang berupa fasilitas umum, perdagangan, yang sekiranya dapat menjadi daya dukung proyek Pusat Kerajinan Mebel Ukir di Pasuruan.Tema pada bangunan ini adalah Appreciate The Past, Crave The Future yang menekankan pada penghargaan masa lalu untuk mengharapkan masa depan.

Pusat Kerajian Mebel Ukir ini menggunakan konsep Intangible Methaphor dalam perancanganya dimana tema dan konsep lebih mengarah pada tradisi dan budaya yang ada di Pasuruan.

Kata Kunci : Pusat, Kerajinan, Mebel ukir, Appreciate The Past, Crave The Future, Intangible Methaphor.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia adalah bangsa yang memiliki kebudayaan yang unik dan beraneka ragam. Dimana tiap-tiap daerah di Indonesia memiliki kebudayaan yang berbeda-beda dan menghasilkan suatu kerajinan khas yang membedakan antara daerah satu dengan daerah yang lainya. Salah satu pulau di Indonesia yang memiliki kerajinan khas yang tak ternilai adalah pulau Jawa. Kerajinan di pulau Jawa ini dapat dilihat dari berbagai kerajinan seperti kerajinan tangan, kerajinan tempa dan kerajinan kriya. Salah satu dari kerajinan tangan yang ada di pulau Jawa adalah kerajinan mebel ukir.

Kerajinan mebel ukir banyak dihasilkan di berbagai kota di Indonesia salah satunya ialah kota Pasuruan, Kota Pasuruan merupakan salah satu kota di Indonesia yang terletak di propinsi Jawa Timur yang terkenal sebagai produsen yang cukup besar di bidang kerajinan mebel ukir. Kerajinan mebel ukir di Pasuruan pada awalnya hanya dikenal didalam suatu wilayah kecamatan bernama Kraton letaknya kurang lebih 40 km dari pusat kota Pasuruan, Selain kecamatan tersebut dalam perkembanganya pengrajin yang ada mulai menyebar kedesa lain seperti desa Pilang, desa Kompyangan, desa Sidogiri, desa Sebani dan desa Bukir kecamatan Bukir.

Keberadaan kerajinan mebel ukir ini memberikan dampak positif bagi mayoritas penduduk sekitarnya. Dimana masyarakat yang dahulunya buruh tani sekarang berpindah sebagai pengrajin yang bekerja di perusahaan yang ada di kota Pasuruan. Perusahaan yang ada memiliki berbagai produk mebel yang dibuat. Berikut adalah kondisi industri mebel ukir yang ada di Kabupaten Pasuruan :

Tabel 1.1. Industri Mebel di wilayah Kab. Pasuruan

No Skala Lokasi Produk komoditi Jumlah

tenaga kerja

Jumlah usaha

1 Kecil Kab. Pasuruan Mebel mentah , meja , kursi

1080 120

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(10)

2

No Skala Lokasi Produk komoditi Jumlah

tenaga kerja

Jumlah usaha

2 Menengah Kab. Pasuruan Mebel 270 30

3 Mikro Kab. Pasuruan Mebel, kursi, almari, mebel mentah,

mebel ½ jadi

5384 673

Total 6734 873

Dari tabel 1.1 diatas dapat dilihat bahwa potensi jumlah tenaga kerja yang mampu diserap, hal ini harus terus dikembangkan agar nantinya mampu mengatasi keterbatasan lapangan kerja serta memberikan peluang usaha bagi masyarakat Pasuruan khususnya.

Jumlah usaha mebel ukir yang ada di kabupaten Pasuruan ini terbilang cukup banyak dengan berbagai macam produk komoditi dan berbagai skala. Potensi pasar yang dapat dijangkau oleh industri mebel Pasuruan terbilang cukup luas hal ini dapat dilihat dari pesanan yang datang, Kerajinan mebel ukir di Pasuruan ini tidak hanya dikenal di tingkat propinsi, tapi sudah keluar sampai mancanegara, Negara-negara seperti Jepang, Korea, Perancis dan Italy merupakan negara terbesar untuk pemasaran hasil industri mebel ukir ini. Hasil dari kerajinan mebel ukir dapat dilihat dalam bentuk perlengkapan rumah, kantor, dan lain-lain.

Disamping pasar internasional kebutuhan pasar masih terbuka lebar di wilayah pasar lokal, dan nasional untuk 5 – 10 tahun ke depan. Hal ini dapat diprediksi dari kemampuan ekspor dari para pelaku pengusaha mebel ukir di Pasuruan, Tabel 1.2 berikut ini menunjukkan data ekspor penjualan mebel ukir

Tabel 1.2 Data ekspor penjualan mebel ukir

tahun produksi/unit penjualan US $ jenis pengrajin ukir/klasik modern

2004 495 247.751,000 346 149 10

2005 1564 782.018,000 938 626 16

2006 1720 860.219,000 1118 602 15

2007 7803 3.901.984,000 4681 3122 31

Sumber : Badan Pusat Statistik Surabaya, 2008 Sumber : UMKM Kab. Pasuruan, 2009

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(11)

3

Dari Tabel 1.2 diatas dapat dilihat data export nilai penjualan mebel ukir dari tahun 2004 sampai 2007 mengalami peningkatan tiap tahunnya baik dari penjualan serta pengrajinnya .

Dengan potensi yang ada pada kerajinan mebel ukir Pasuruan seperti diatas sudah selayaknya untuk dipertahankan serta dikembangkan dari segi kualitas serta nilai penjualan, agar dapat memberikan dampak positif pada penduduk sekitar industri serta untuk daerah Pasuruan pada umumnya. Namun permasalahan yang ada adalah kondisi umum dari desa penghasil mebel ukir yang tersebar membuat para pembeli khususnya yang berasal dari luar daerah atau mancanegara kesulitan dan kebingungan untuk mendapatkan mebel ukir karena mereka harus mendatangi langsung satu persatu tempat penghasil mebel/showroom, apalagi bagi pengrajin kecil yang tidak memiliki showroom, mereka kesulitan untuk menjual hasil kerajinannya. Keberadaan showroom atau tempat memasarkan hasil kerajinan yang ada di Pasuruan sendiri dianggap kurang layak atau kurang memenuhi persyaratan sebagai tempat memasarkan hasil kerajinan, karena showroom yang dipakai sebagai tempat memasarkan kerajinan mebel ukir juga merupakan tempat hunian bagi pemilik / pengrajin.

Selain itu juga terdapat beberapa kendala non teknis selain kurang layaknya tempat untuk mempromosikan produk yang mereka hasilkan juga kurangnya tenaga terampil untuk mempresentasikan keunggulan dari produk yang ada, apalagi bila nantinya yang diharapkan lebih banyak mebel ukir Pasuruan ini dijual untuk kalangan menengah keatas serta pembeli dari mancanegara.

Maka sebagai solusi dari permasalahan – permasalahan diatas serta mewadahi potensi yang ada, perlu dihadirkan sebuah pusat penjualan yang mampu mewadahi hasil dari pengrajin mebel ukir yang tersebar di seluruh Kab. Pasuruan yang memiliki pasar export untuk mempromosikan dan menjual mebel ukir, sehingga para pembeli tidak kesulitan dalam mendapatkan mebel ukir dengan mengumpulkan tiap produk andalan dari masing – masing industri yang ada akan memudahkan masyarakat luas untuk mendapatkan informasi atau gambaran umum tentang hasil kerajinan yang ada, serta memudahkan konsumen untuk mencari informasi yang mereka inginkan tanpa harus datang langsung ke

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(12)

4

para pengrajin satu persatu dan faktor lokasi showroom ini haruslah ditempat yang mudah untuk dijangkau baik bagi para peminat mebel ukir Pasuruan.

Ditinjau dari latar belakang permasalahan di atas sudah selayaknya dihadirkan sebuah wadah yang mampu menjawab masalah – masalah yang ada, yakni tersedianya pusat mebel ukir yang memudahkan para pembeli untuk membeli hasil kerajinan dengan kualitas tinggi dan mudah diakses oleh pembeli baik domestik maupun mancanegara serta mempromosikan hasil kerajinan mebel ukir kepada masyarakat luas.

1.2. Tujuan dan Sasaran Perancangan

Melihat latar belakang diatas Tujuan yang ingin dicapai dengan dirancangannya Pusat Kerajinan Mebel Ukir Di Pasuruan yang diharapkan adalah:

• Sebagai fasilitas untuk menginformasikan dan mempromosikan kerajinan mebel ukir yang memudahkan para pembeli untuk memperoleh informasi serta pengrajin untuk mempromosikan mebel ukir Pasuruan.

• Mempermudah transaksi jual beli baik dari pengrajin dan juga para pembeli dari domestik maupun mancanegara dalam satu wadah yang terpusat.

Sasaran obyek perancangan dengan judul pusat kerajinan mebel ukir yang di harapkan adalah:

• Menyediakan fasilitas informasi dan promosi produk mebel, khususnya bagi pembeli menengah keatas serta melayani expor dalam bentuk ruang pamer yang representative dan mudah diakses oleh pembeli.

• Sebagai bangunan yang mampu mewadahi dengan baik semua kebutuhan pengrajin serta pengunjung dalam satu tempat.

1.3. Batasan dan Asumsi

Batasan dari objek rancangan Pusat Kerajinan Mebel Ukir di Pasuruan ini adalah sebagai berikut:

1. Bangunan objek perancangan Pusat Kerajinan Mebel Ukir ini diperuntukkan untuk pembeli kalangan menengah keatas serta melayani export agar sosial

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(13)

5

dan ekonomi pengrajin meningkat dan juga diperuntukkan bagi pengrajin yang memiliki produk-produk originalitas dan inovasi terhadap kerajinan mebel ukir.

2. Kerajinan mebel ukir yang di pamerkan hanya dikhususkan untuk mebel rumah tinggal.

3. Objek yang dirancang di buka setiap hari mulai pukul 08.00 – 20.00 karena juga menjadi pusat penjualan dari kerajinan para pengrajin. Fasilitas pada objek yang dirancang terdiri fasilitas utama yakni, ruang pamer, ruang konsultasi desain dan tempat penjualan.

Sementara objek rancangan Pusat Kerajinan Mebel Ukir di Pasuruan ini diasumsikan sebagai berikut:

1. Asumsi kepemilikan objek perancangan Pusat Kerajinan Mebel Ukir Di Pasuruan ini diasumsikan perorangan atau swasta agar dapat bertahan dan dikelola secara professional.

2. Pengunjung diasumsikan untuk kelas menegah keatas serta melayani kebutuhan export.

3. Keberadaan dari pusat kerajinan ini diharapkan mampu melayani seluruh wilayah regional / nasional dan internasional hingga 10 tahun mendatang.

1.4. Tahapan perancangan

Dalam melakukan penyusunan tugas ini metode yang digunakan adalah: a. Metode pengumpulan data yang dilakukan meliputi:

1. Tahapan proses perancangan proyek ini dimulai dari Interpretasi judul Pusat Kerajinan Mebel Ukir di Pasuruan

2. Studi literature, studi untuk mendapatkan data dan informasi objek atau kegiatan yang berkaitan dengan pokok bahasan atau metode pendekatan rancangan objek

3. Studi lapangan, studi untuk mengetahui scara nyata pada kasus – kasus sejenis untuk mengetahui kebutuhan ruang, aktifitas yang dikembangkan, organisasi pelaksana kegiatan kasus, suasana ruang, penerapan penerapan teknologi bangunan,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(14)

6

4. Mengkaji objek perancangan yang sesuai dengan teori-teori arsitektur, azas serta prinsip prinsip arsitektural

5. Menterjemah hasil dari data yang dijkaji melalui teori, azas, prinsip prinsip arsitektural menjadi konsep objek perancangan yang disesuaikan dengan permasalahan yang ada,misalnya program ruang, perwujudan bentuk sesuai dengan temanya

6. Menentukan gagasan rancangan sesuai dengan konsep dan tema rancangan. 7. Melakukan pengembangan rancangan pra desain yang telah ada dengan

tetap meninjaunya sesuai dengan teori, azas, metoda serta prinsip – prinsip perancangan arsitektural.

Metode pembahasan

Bagan 1.1 Metode Perancangan Pusat Kerajinan Mebel Ukir Sumber : Panduan Penulisan Proposal Tugas Akhir

Pengertian

Pengumpulan

Kompilasi data

Teori,prinsip azas

Konsep rancangan

Gagasan pra desain

Pengembangan rancangan

Feedback Feedback

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(15)

7

1.5. Sistematika laporan

Untuk memperjelas pembahasan Pusat Kerajinan Mebel Ukir di Pasuruan ini, maka dibuat sistematika penulisan yang disusun mulai dari bagian umum,ke bagian yang khusus dimana penyusunan dibagi dari beberapa bab sesuai dengan pembahasanya.

BAB I:

Menjelaskan tentang latar belakang proyek serta maksud dan tujuan perancangan, lingkup perancangan, metode perancangan dan sistematika laporan tentang proyek yang dikerjakan.

BAB II :

• Tinjauan umum proyek, menjabarkan tentang pengertian judul, studi kasus yang berkaitan dengan proyek dimana menyangkut tentang aspek kualitas dan kuantitas, persyaratan proyek serta kepemilikan proyek

• Tinjauan khusus obyek rancangan membahas tentang lingkup pelayanan, aktifitas dan kebutuhan ruang, perhitungan luas ruang, serta pengelompokan Ruang.

BAB III :

Tinjauan Lokasi perancangan yang menjabarkan tentang latar belakang pemilihan lokasi, penetapan lokasi, keadaan fisik lokasi, aksesibilitas, potensi bangunan sekitar dan infrastruktur kota

BAB IV :

Analisa Perancangan, menjabarkan analisa perancangan dimana didalamnya terdapat tema yang diinginkan dalam rancangan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(16)

8

BAB II

TINJAUAN OBJEK RANCANGAN

2.1. Tinjauan Umum

2.1.1. Pengertian Judul

Menurut beberapa literature, untuk memahami pengertian judul secara menyeluruh dapat dijelaskan pengertian-pengertian secara terpisah sesuai definisi dari masing-masing sumber.

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, W J S Poerwadaminta (1966), definisi Pusat adalah Pokok pangkal atau yang menjadi pumpungan ( berbagai urusan, hal, dan sebagainya)

Sedangkan definisi Kerajinan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia,W J S Poerwadaminta (1966) adalah hasil karya atau pembuatan suatu barang dengan menggunakan atau mengandalkan hasil olah tangan tenaga manusia yang mempunyai nilai keindahan. Atau Perihal rajin, barang yang dihasilkan melalui ketrampilan tangan, perusahaan yang membuat barang – barang sederhana. Biasanya mengandung unsur seni.

Sedangkan definisi Mebel menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia,W J S Poerwadaminta (1966) adalah Perabot yang diperlukan, berguna, atau disukai, seperti barang atau benda yang dapat dipindah-pindah, digunakan untuk melengkapi kantor, rumah, dsb

Sedangkan definisi Mebel menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia,W J S Poerwadaminta (1966) adalahHiasan yang berupa lukisan ( gambar bunga-bunga, binatang, dsb)

Di Pasuruan dapat diartikan berlokasi atau berwilayah di Pasuruan

Jadi secara umum Pusat Kerajinan Mebel Ukir Di Pasuruan memiliki pengertian : suatu wadah bangunan sebagai pusat kegiatan yang berhubungan dengan perdagangan, pemasaran, dan promosi dari produk produk hasil kerajinan mebel ukir yang berlokasi di Pasuruan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(17)

9 2.1.2. Studi literatur

Dalam studi literature ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan objek rancangan. Studi literature ini lebih bersifat non arsitektural yang bersumber dari buku atau referensi atau pustaka tertentu. Selain itu, juga dapat memberikan pengetahuan tentang materi proyek. Jenis mebel bermacam-macam dan dapat ditinjau dari berbagai segi, antara lain :

a. Jenis – jenis produk mebel

Berdasarkan jenis produk mebel, mebel dapat digunakan sebagai elemen pengisi ruangan interior maupun eksterior. Pengisi ruangan eksterior maupun interior sendiri seperti Kursi Tamu, Tempat Tidur, Almari, Kursi Makan, Asesoris, Meja rias, Meja, Jam Hias, dan Kaligrafi. Berikut adalah contoh gambar mebel sebagai pengisi interior/eksterior :

- Kursi makan & kursi tamu

Gambar 2.1 Kursi makan Gambar 2.2 Kursi tamu Sumber : Katalog Mebel Pesona Bahari

- Tempat tidur & Almari

Gambar 2.3 Tempat tidur Gambar 2.4 Almari Sumber : Katalog Mebel Pesona Bahari

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(18)

10

- Aksesoris & Meja rias

Sumber : Katalog Mebel Pesona Bahari

b. Struktur ruang

- Rumah

Rumah merupakan suatu hunian yang di tempati manusia untuk berlindung dari panas, hujan, serta serangan dari hewan buas. Rumah memiliki beberapa struktur ruang yang ada didalam nya, seperti ruang tamu, ruang tidur, ruang keluarga, ruang makan, dapur, dan kamar mandi. Didalam struktur ruang rumah itu sendiri terdapat perabot atau furniture yang melengkapi didalamnya. Seperti struktur ruang dibawah ini :

• Ruang Tamu

Didalam ruang tamu terdapat furniture yang melengkapi di dalamnya seperti kursi tamu, meja dan nakas. Kursi tamu sendiri memiliki 3 macam ukuran dalam satu set nya yakni kursi tamu berukuran 3211 dengan meja dan nakas, 321 dengan meja dan nakas, 3111 dengan meja dan nakas. Dalam satu set kursi tamu, 3 dalam arti yaitu memiliki 3 tempat duduk dalam satu sofa, 2 dalam arti yaitu memiliki 2 tempat duduk dalam satu sofa dan 1 dalam arti yaitu memiliki 1 tempat duduk dalam satu sofa.

• Ruang keluarga

Didalam ruang keluarga terdapat furniture yang melengkapi di dalamnya seperti kursi, meja dan nakas. Ruang keluarga sendiri memiliki 3 macam ukuran sofa dalam satu set nya yakni sofa berukuran 3211 dengan meja dan nakas, 321 dengan meja dan nakas, 3111 dengan meja dan nakas. Dalam satu set sofa, 3

Gambar 2.6 Meja rias Gambar 2.5 Aksesoris interior

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(19)

11

dalam arti yaitu memiliki 3 tempat duduk dalam satu sofa, 2 dalam arti yaitu memiliki 2 tempat duduk dalam satu sofa dan 1 dalam arti yaitu memiliki 1 tempat duduk dalam satu sofa.

• Ruang Makan

Didalam ruang makan sendiri juga terdapat furniture yang melengkapi di dalamnya seperti kursi makan dan meja makan. Kursi makan sendiri memiliki jumlah yang berbeda dalam satu set nya seperti dalam satu setnya yaitu 4 kursi makan dan meja makan dan 6 kursi makan dan meja makan.

• Ruang Tidur

Didalam ruang tidur sendiri juga terdapat furniture yang melengkapi didalamnya seperti tempat tidur, almari, meja rias, dan dua nakas. Ruang tidur sendiri terbagi menjadi 3 tempat yakni ruang tidur utama, ruang tidur anak perempuan, dan ruang tidur anak laki laki.

c. Dimensi / ukuran ruang

Berdasarkan dimensi / ukuran ruang memiliki berbagai macam dimensi yakni dimensi ruang tamu, dimensi ruang makan, dimensi ruang tidur dan dimensi ruang keluarga. Penggunaan dimensi ini dipakai agar sesuai dengan kenyamanan serta keamanan bagi pengguna. Berikut ini berbagai macam dimensi agar sesuai dengan kenyamanan serta keamanan pengguna:

1. Dimensi ruang tamu

Dimensi ruang tamu meliputi kursi tamu, meja, dan nakas. Dimensi ruang tamu sendiri memiliki ukuran sebagai berikut :

Standar ruang tamu yang dipakai yakni kursi tamu dengan ukuran 321 dengan meja dan nakas. Ukuran kursi tamu 321 memiliki luas yaitu :

Luas kursi 3 tempat duduk = panjang x lebar = 2,1m x 0,7m = 1,47 m² Luas kursi 2 tempat duduk = panjang x lebar = 1,4m x 0,7m = 0,98 m² Luas kursi 1 tempat duduk = panjang x lebar = 0,7m x 0,7m = 0,49 m² Luas meja = panjang x lebar = 1,2m x 0,6m = 0,72 m²

Luas nakas = panjang x lebar = 0,4m x 0,4m = 0,16 m² Total luas ruang tamu = 3,82 m² + 30% sirkulasi = 4,966 m²

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(20)

12 2. Dimensi ruang keluarga

Dimensi ruang keluarga meliputi kursi, meja dan nakas Dimensi ruang keluarga sendiri memiliki luasan sebagai berikut :

Standar ruang keluarga yang dipakai yakni kursi dengan ukuran 321 dengan meja dan nakas. Ukuran kursi 321 memiliki luas yaitu :

Luas kursi 3 tempat duduk = panjang x lebar = 2,1m x 0,7m = 1,47 m² Luas kursi 2 tempat duduk = panjang x lebar = 1,4m x 0,7m = 0,98 m² Luas kursi 1 tempat duduk = panjang x lebar = 0,7m x 0,7m = 0,49 m² Luas meja = panjang x lebar = 1,2m x 0,6m = 0,72 m²

Luas nakas = panjang x lebar = 0,4m x 0,4m = 0,16 m² Total luas ruang tamu = 3,82 m² + 30% sirkulasi = 4,966 m²

3. Dimensi ruang makan

Dimensi ruang makan meliputi kursi makan dan meja makan. Dimensi ruang makan sendiri memiliki luasan sebagai berikut :

Standar ruang makan yang dipakai yakni 6 kursi makan dan meja makan. Ukuran 6 kursi makan dan meja memiliki luas yaitu :

Luas 1 kursi makan = panjang x lebar = 0.6m x 0.6m = 0.36 m² 6 kursi makan = 0.36 x 6 = 2.16 m²

Luas meja makan = panjang x lebar = 2.1m x 1m = 2.1 m² Total luas ruang makan = 2.46 m² + 30% sirkulasi = 3.198 m²

4. Dimensi ruang tidur

Dimensi ruang tidur ini meliputi tempat tidur dengan nakas kanan dan kiri, almari, dan meja rias. Dimensi ruang tidur ini di bagi menjadi 3 yaitu : dimensi ruang tidur utama, dimensi ruang tidur anak perempuan, dan dimensi ruang tidur anak laki laki. Berikut adalah luasan tentang dimensi ruang tidur :

- Dimensi ruang tidur utama

Dimensi ruang tidur utama ini memiliki luasan sebagai berikut: Luas tempat tidur ganda = panjang x lebar = 2.1m x 2m = 4,2 m²

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(21)

13

Luas nakas = panjang x lebar = 0,4m x 0,4m = 0,16 m² 2 nakas = 0,16 m² x 2 = 0,32 m²

Luas meja rias = panjang x lebar = 0,6m x 1,5m = 0,9 m² Luas alamari = panjang x lebar = 2 m x 0,6 m = 1,2 m²

Total luas ruang tidur utama = 6,62m² + 30% sirkulasi = 8,606 m²

- Dimensi ruang tidur anak anak

Dimensi ruang ridur ini memiliki luas sebagai berikut: Luas tempat tidur = panjang x lebar = 1,8m x 1m = 1.8 m²

2 tempat tidur = 1.8 x 2 = 3.6 m²

Luas nakas = panjang x lebar = 0,4m x 0,4m = 0,16 m² 4 nekas = 0,16 m² x 4 = 0,64 m²

Luas meja belajar = panjang x lebar = 0,6m x 1,5m = 0.9 m² Luas alamari = panjang x lebar = 2 m x 0,6 m = 1,2 m²

Total luas ruang tidur anak = 5.54 m² + 30% sirkulasi = 8,242 m²

5. Dimensi kamar mandi

Dimensi kamar mandi ini meliputi wastafel, bathup, shower, dan 1 WC. Dimensi kamar mandi ini memiliki luasan 12 m²

Studi Standarisasi

Dengan mengacu kepada standart-standart galeri, maka ada beberapa standart yang dapat diterapkan dalam Perancangan Pusat Kerajinan Mebel Ukir Di Pasuruan.

- Ruang Pamer Dan Sirkulasi

Ruang pamer untuk karya seni haruslah baik:

• Terlindung dari gangguan, pencurian, kelembaban, kering, dan debu

• Mendapatkan cahaya yang terang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(22)

14

• Ruang pamer yang baik seharusnya dapat dilihat publik tanpa rasa lelah. Penyusunan ruangan dibatasi dan perubahan dan kecocokan dengan bentuk ruang.( Neufert,2002)

Sirkulasi merupakan hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan galeri karena konsep dari sirkulasi mempengaruhi pengunjung. Sebaiknya pengunjung tidak terlalu dipusingkan dengan sirkulasi. Sirkulasi haruslah mengajak pengunjung untuk menikmati semua yang dipamerkan didalam ruang pamer.

Dengan studi standarisai tentang ruang pamer dan sirkulasi ini nantinya Pusat Kerajinan Mebel Ukir di Pasuruan mampu menghadirkan suasana ruangan yang tentu saja nyaman. Berikut ini adalah macam-macam gambar model sirkulasi ruang pamer yang ada di gambar 2.4 di bawah ini :

Gambar 2.7. Macam-Macam Model Sirkulasi Ruang Pamer : a.Open plan,b.Core satellites; c Linear procession; d.Loop;e Complex; f.Labyrinth

(Sumber: Littlefield,2008)

- Struktur

Kriteria pemilihan struktur :

• Kestabilan : stabil terhadap pengaruh gaya vertical dan horizontal.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(23)

15

• Kekuatan : berkaitan dengan kemampuan menahan beban struktur sendiri , beban angin, beban gempa serta beban hidup.

• Ekonomi dan efesiensi : ditinjau dari penggunaan bahan, bentuk bangunan serta tinggi bangunan.

• Estetika : karena bangunan ini merupakan pusat sains maka estetika dari penggunaan struktur harus mencerminkan apa fungsi dari bangunan ini.

Berdasarkan kriteria pemilihan sistim struktur maka ada kemungkinan dipakainya perpaduan dari berbagai macam struktur atau mengkombinasikan berbagai macam sistim struktur dalam perancangan pusat kerajinan ini. Tentu saja dengan memperhatikan konteks bangunan serta segala sesuatunya yang mendukung untuk menampilkan struktur yang kaitanya dengan konsep bangunan yang merupakan pusat kerajinan.

- Suhu Dan Kelembaban

Ketentuan mengenai suhu dan kelembaban, baik di dalam tempat penyimpanan maupun diruang pamer harus diperhatikan :

a. Suhu udara(temperature) : suhu udara di dalam pusat kerajinan mebel ukir di tempat beriklim tropis seperti indonesia adalah antara 20o-22o C.

b. Kelembaban (humidity) : kelembaban di dalam pusat kerajinan mebel ukir di tempat beriklim tropis seperti indonesia adalah 65%.

Perhatian terhadap suhu dan kelembaban udara dirasa perlu diperhatikan dalam perancangan ini, karena letak lokasi site yang berada di iklim tropis yang mempunyai kelembaban tinggi. Dengan memperhatikan suhu dan kelembaban bangunan nantinya kemungkinan mempunyai tampilan permukaan bangunan yang mengalirkan udara.

2.1.3. Studi Kasus

A. Graha Iterior

Graha Interior adalah sebuah galeri yang bergerak dibidang furniture serta interior. Graha Interior berlokasi di Jl. H.R. Muhammad no 18 kav 400, Surabaya. Pencapaian untuk menuju ke lokasi studi kasus ini cukup mudah, karena letak

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(24)

16

lokasi berada di jalur utama sepanjang jalan H.R. Muhammad dan juga berada di kawasan perdagangan dan jasa di Surabaya Barat. Galeri ini merupakan galeri yang dimiliki dan didanai oleh perorangan. Graha Interior terdiri dari 3 lantai yang merupakan fungsi utama yaitu sebagai showroom dan beberapa fasilitas pengelola yaitu ruang direksi, administrasi, sekretaris, dan desaigner. Galeri ini memiliki massa tunggal atau single building yang memiliki luas 600 m² tiap lantainya. Graha Interior ini memiliki struktur organisasi yang dapat ditunjukkan oleh diagram berikut ini :

Gambar 2.8 Struktur Organisasi Graha Interior

- Bentuk dan Tampilan

Bentuk pada bangunan Graha Interior yang merupakan galeri furniture ini memiliki bentuk bangunan modern yang memiliki massa bangunan tunggal atau single building yang terdiri dari 3 lantai, komposisi bentukan massa bangunan ini menggunakan bentukan-bentukan geometri. Tampilan bangunan ini sendiri cukup sederhana tidak banyak ornamentasi dan dinding berwarna putih. Tampak depan maupun samping bangunan ini didominasi oleh material kaca, material kaca yang digunakan pada tampilan ini dimaksudkan agar pengguna jalan yang melintas dapat melihat sekilas furniture yang dipajang di ruang pamer yang berada di tampilan bangunan dan material kaca yang berada di bangunan ini juga mengoptimalkan pencahayaan alami yang masuk kedalam bangunan agar menghemat penggunan konsumsi listrik secara berlebihan seperti terlihat pada gambar di bawah ini :

Kepala direksi

Resepsionis

Sekretaris

Administrasi Desaigner

Keamanan/satpam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(25)

17

- Fasilitas dan Aktivitas di Graha Interior

Sebagai salah satu galeri furniture yang berada di Surabaya, Graha Interior memiliki fasilitas dan aktifitas yang berada di bawah ini:

Tabel 2.1 Fasilitas Graha Interior

No Fasilitas Kapasitas / luas (m²) keterangan

1. Ruang

pamer/sowroom

400

2. Ruang direksi 30

3. Ruang sekretaris 18

4. Ruang administrasi 24

5. Ruang desain 24

6. Ruang resepsionis 9

7. Ruang Karyawan 12

8. Gudang 24

9. Ruang ganti 6

10. Pos jaga 12

11. Parkir -

Sumber : Survey Lapangan, 2011

Gambar 2.9 Tampilan Graha Interior Sumber : survey lapangan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(26)

18

- Struktur dan Utilitas

System struktur yang digunakan pada bangunan Graha Interior adalah system struktur dengan menggunakan system struktur beton bertulang yang dipergunakan pada kolom induk dan kolom praktis. Untuk utilitas pada bangunan ini menggunakan tangga sebagai penghubung antara lantai satu dengan yang lainya.

B. Eightrooms

Eightrooms adalah sebuah galeri / showroom furniture yang berlokasi di jl. Kemang Raya 31, Jakarta. Pencapaian ke lokasi ini cukup mudah karena lokasi ini berada di kawasan perdagangan dan jasa di kawasan kemang, Jakarta. Galeri ini dimiliki dan didanai oleh perorangan. Banguan ini memiliki massa tunggal atau single building, bangunan ini terdiri dari satu lantai yang mempunyai fungsi utama yakni sebagai showroom dan beberapa fasilitas pengelola seperti ruang manajemen, ruang administrasi, ruang informasi dan ruang keamanan.

- Bentuk dan Tampilan

Bangunan ini memiliki bentuk bangunan modern tropis yang memiliki massa tunggal atau single building, penggunaan atap miring pada bangunan ini mendukung konsep bangunan ini sendiri yakni modern tropis. Tampilan bangunan ini menggunakan material kaca sebagai bidang yang mengitari bangunan ini, material kaca yang digunakan pada tampilan ini dimaksudkan agar pengguna jalan yang melintas dapat melihat sekilas furniture yang dipajang di ruang pamer yang berada di tampilan bangunan dan material kaca yang berada di bangunan ini juga mengoptimalkan pencahayaan alami yang masuk kedalam bangunan agar menghemat penggunan konsumsi listrik secara berlebihan selain itu aksen ukiran yang ada di tampilan depan juga digunakan sebagai ciri dari bangunan ini sendiri.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(27)

19

Gambar 2.10 Tampak depan Eightrooms Sumber : http://eightrooms/detail.aspx.htm

- Fasilitas dan Aktivitas di Eightrooms

Galeri yang berada di Jl. Kemang Raya ini memiliki fasilitas dan aktivitas sebagai berikut:

• Ruang pamer / showroom

• Ruang Kantor : terdiri dari 4 karyawan yang berfungsi sebagai tempat administrasi keuangan dan penerima tamu

• Ruang manajemen

• Gudang

• Tolilet

- Struktur dan Utilitas

Sistem struktur yang digunakan pada bangunan Eightrooms adalah system struktur dengan menggunakan system struktur beton bertulang yang dipergunakan pada setiap kolom yang ada di bangunan ini.

2.1.4. Analisa hasil studi

Berdasarkan dari kedua objek studi kasus yang diambil, masing masing dari studi kasus memiliki persamaan dan perbedaan dalam aspek pembahasan yang terdapat di analisa hasil studi yang ada di tabel 2.2 berikut ini :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(28)

20

Tabel 2.2 Analisa hasil studi

No Aspek

Pembahasan Graha Interior Eightrooms

1 Kepemilikan Perorangan/Swasta Perorangan 2 Pola Tatanan

bangunan

Bermasa tunggal atau

Single building bangunan modern 4 Struktur bangunan Menggunakan system

struktur kolom dan balok beton

Menggunakan system struktur kolom dan balok

dan menggunakan atap rangka berbahan pipa baja 5 Interior bangunan mengoptimalkan

pencahayaan alami

Mengoptimalkan pencahayaan alami 6 Utilitas bangunan

Menggunakan AC sebagai penghawaan buatan

Menggunakan, serta lampu listrik sebagai penerang buatan, dan AC

sebagai penghawaan buatan Sumber : Analisa Penulis, 2011

Kesimpulan

Dari segi arsitektural dapat disimpulkan bahwa kedua objek ini tidak terlalu memperhatikan segi arsitekturalnya. Ini dapat dilihat dari tampilan yang biasa-biasa saja dan kurang meng explore bentukan-bentukan yang mampu mewakilkan dan menambah ke khasan nya yang merupakan tempat dari galeri furniture. padahal melalui explorasi arsitektur melalui tema-tema yang ada dapat mendukung fungsi yang ada yaitu sebagai galeri. Suatu karya arsitektur juga dapat mempengaruhi tingkah perilaku penggunanya melalui tatanan desain yang dihadirkannya. Sehingga dalam teori ini arsitektur berfungsi sebagai pengaruh terhadap perubahan tingkah laku penggunanya. Suatu karya arsitektur harus dapat mengkomunikasikan dirinya melalui sebuah perwujudan tampilan bangunan.

2.2. Tinjauan Khusus

2.2.1 Penekanan Perancangan

Pada perancangan Pusat Kerajinan Mebel Ukir Di Pasuruan ini nantinya akan dirancang berbagai bangunan dengan disesuaikan fasilitas dan kebutuhan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(29)

21

ruangnya. Karena bangunan Pusat Kerajinan Mebel Ukir Di Pasuruan nantinya adalah suatu bangunan yang memiliki satu massa atau single building, sehingga penekanan perancangannya lebih ditekankan pada penataan per ruangan. Karena dengan konsep penataan ruang diharapkan menghadirkan ruang luar yang menarik dan menyenangkan. Jadi untuk bangunan yang memiliki massa tunggal seperti halnya Pusat Kerajinan Mebel Ukir Di Pasuruan, nantinya perlu adanya pola untuk system organisasi ruangnya untuk perancangan bangunan sesuai dengan konteks perancangannya.

2.2.2 Lingkup Pelayanan

Secara khusus perancangan Pusat Kerajinan ini menampung hasil dari para pengrajin yang ada di Pasuruan, sehingga dalam perancangan ini mempunyai lingkup pelayanan regional atau nasional.

- Dengan adanya pembangunan Pusat Kerajinan dapat meningkatkan perekonomian Pasuruan dibidang perdagangan khusunya mebel ukir.

- Klasifikasi pemakai dikelompokan dalam :

• Bagian penjualan / Showroom

• Pengelola bangunan

• Pengunjung

• Karyawan/pegawai

2.2.3 Aktifitas dan Kebutuhan Ruang

Aktifitas yang terjadi dalam Pusat Kerajinan yang telah dijelaskan dalam klasifikasi pemakai adalah pengelola, penjualan, pengepakkan dan tamu. Secara garis besar aktifitas yang terjadi dapat diuraikan sebagai berikut :

- Administrasi dan Kepengurusan (pengelola)

Dilakukan oleh pendiri industri beserta pengelola yang merupakan kelompok terbatas. Secara umum dapat dikatakan melaksanakan, mengatur serta mengkoordinasi kegiatan didalam pusat kerajinan sesuai dengan garis tugas yang ada.

- Aktifitas Penjualan dan pemilik industri

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(30)

22

Adapun aktifitas dibagian penjualan adalah mempromosikan dan menjual hasil kerajinan kepada pengunjung. Sedangkan pemilik industri mengawasi proses penjualan dan menerima bila ada pesanan barang.

- Aktifitas pengepakkan / packing dan loading dock.

Adapun aktifitas packing adalah kegiatanya di ruang packing yang merupakan aktifitas pengemasan barang dan loading dock sendiri merupakan aktifitas bongkar muat barang yang akan masuk maupun keluar di area pusat kerajinan. - Tamu (pengunjung).

Adapun tamu yang datang sesuai dengan tujuan dibagi menjadi:

• Pengunjung yang datang untuk melihat-lihat atau berekreasi.

• Pengunjung yang datang untuk membeli atau memesan barang.

• Pengunjung yang datang untuk aktifitas bisnis misal. Para investor, pedagang dan sebagainya.

- Aktifitas pegawai atau karyawan.

Aktifitas yang ada berupa kegiatan yang berkerja sesuai dengan bidangnya. Misal : satpam bekerja menjaga keamanan di lokasi.dll.

- Aktifitas Penunjang.

Aktifitas ini merupakan pelengkap dari seluruh kegiatan yang terjadi didalam sentra tersebut, yaitu :

• Toilet.

• ATM Center

Tabel.2.3. Kebutuhan Ruang fasilitas penjualan

KEBUTUHAN RUANG PELAKU AKTIFITAS

Shoroom / R.Pamer

Karyawan Pengunjung

pemilik

Memamerkan barang Melihat-lihat kerajinan

Menjual barang jadi

Toilet Pengunjung

pegawai Buang air besar dan kecil

Hall Pengunjung Masuk & berorientasi

Kasir Karyawan Melayani transaksi pembayaran

Ruang promosi pengunjung

pegawai

Mendapatkan informasi Memberikan informasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(31)

23

Ruang customer service Karyawan Memberi informasi

Ruang Desain pegawai Mendesain gambar kerja

Ruang Konsultasi Desain pegawai Memberikan konsultasi

Packing area -Karyawan

showroom Mengemas barang jadi

Gudang stock barang Karyawan Menyimpan barang

Loading dock -Karyawan

Showroom

-Bongkar muat barang

Sumber : Analisa penulis, 2011

Tabel 2.4 Kebutuhan Ruang fasilitas Pengelola

KEBUTUHAN RUANG PELAKU AKTIFITAS

Ruang manager manager - Menerima tamu

- Memeriksa laporan

Ruang Wakil manajer Wakil manajer Mengerjakan laporan

Memeriksa laporan

Ruang sekertaris Sekertaris Mengerjakan laporan

Ruang Administrasi pegawai Mengerjakan tugas administrasi

Ruang Riset Desain pegawai Mengembangkan desain

Ruang export impor Pegawai Mengerjakan laporan

Ruang claim Pegawai Mengatasi masalah tuntutan

Ruang Logistic Pegawai Mengerjakan laporan

Memeriksa laporan

Ruang rapat

-Manager -Sekertaris

-Pegawai

Rapat

Ruang pegawai pegawai Mengerjakan tugas

Cleaning service Karyawan Menyimpan alat pembersih

Ruang tunggu Tamu Minta ijin bertemu manajer atau

pegawai

Toilet Manager dan

pegawai

Buang air Cuci muka

Gudang Karyawan Menyimpan barang

Sumber : Anlisa Penulis, 2011

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(32)

24

Tabel 2.5 Kebutuhan Ruang Fasilitas Penunjang

KEBUTUHAN RUANG PELAKU AKTIFITAS

Toilet Umum

Transaksi keuangan

Sumber : Analisa Penulis, 2011

Tabel 2.6 Kebutuhan Ruang Fasilitas Servis

KEBUTUHAN RUANG PELAKU AKTIFITAS

Pos jaga Satpam Menjaga keamanan

Gudang peralatan Karyawan Menyimpan barang

Instalasi MEE Karyawan MEE Mengontrol instalasi ME

Tempat parkir

- parkir manager

dan karyawan

Sumber : Analisa Penulis, 2011

Perlu adanya batasan untuk menentukan jumlah dan jenis kerajinan yang akan ditampung nantinya. Maka untuk menentukan jumlah dan jenis yang akan ditampung tersebut dapat diperkirakan berdasarkan data berikut ini.

2.2.4 Perhitungan Luasan Ruangan

Berdasarkan aktifitas yang terjadi ruang-ruang dikelompokkan dalam beberapa kelompok, yaitu :

- Kelompok Administrasi/ pengelola

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(33)

25 - Kelompok jasa penjualan

- Kelompok fasilitas penunjang dan umum/service

Program ruang Pusat Kerajinan Mebel Ukir ini dibagi menjadi beberapa fungsi utama yaitu :

• Fasilitas utama : ruang pemasaran atau showroom, stock room, kasir, ruang konsultasi desain, ruang desain, ruang packing, ruang customer servis, ruang promosi dan loading dock.

• Fasilitas pengelola : ruang manajer, ruang wakil manajer, ruang sekertaris, ruang administrasi, ruang riset desain, ruang pegawai, ruang rapat, ruang export impor, ruang logistic, ruang claim, ruang tunggu, toilet, dan gudang.

• Fasilitas M E : R. keamanan, R mekanikal dan elektrikal., R. utilitas (genset, panil AC, telpon, PDAM dll), Toilet , dan gudang.

• Fasilitas lain : ATM, parkir mobil, dan parkir motor

Perhitungan luasan ruang ini di susun berdasarkan standarisasi baik dari beberapa studi literature dan studi kasus yang ada seperti:

S.L : Studi Literatur. antara lain :

o NAD( Neufert Architect,s Data)

o STUI : Standart Toilet Umum Indonesia (Kementrian Kebudayaan

dan Pariwisata).

S.K : Studi Kasus

Table 2.7 Perhitungan Kebutuhan Fasilitas Pengelola PROGRAM

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(34)

26

Administrasi 8 orang

8 – 9 m2/orang 8x 9 = 72 m2 SL Meja+kursi rapat

4,1m x 3,1m

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(35)

27 Sumber : Analisa Penulis, 2011

Tabel 2.8 Perhitungan Kebutuhan Fasilitas Penjualan PROGRAM

RUANG

KAPASITA

S KEBUTUHAN RUANG PERHITUNGAN

SUMB

-kerajinan mebel ukir meliputi display ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang tidur, dan kamar mandi.

- display ruang tamu Display ruang tamu standar memiliki luas = 4.966 m²

-Display ruang keluarga Display ruang keluarga memiliki luas = 4,966 m²

- display ruang makan Display ruang makan standar memiliki luas= 3.198 m²

- display ruang tidur

• Display ruang utama memiliki luas = 8,606 m²

• display anak memiliki luas = 8,242 m²

-display kamar mandi memiliki luas = 12 m²

Jumlah mebel ukir yang dipamerkan 29 buah yaitu : - display ruang tamu 6 buah - display ruang keluarga 5

-6 buah display ruang tamu = 4,966 x 6 = 29,796 m²

-5 buah display ruang keluarga = 4,966 x 5 = 24,83 m²

-4 buah display ruang makan = 3.918 x 4= 15.672 m²

-5buah display ruang tidur utama = 8,606 x 5 = 43,03 m²

-6 buah display ruang tidur anak = 8,242 x 6 = 49,452 m²

-3 buah display kamar mandi = 12 x 3 = 36 m²

Total Luas ruang pamer

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(36)

28 PROGRAM

RUANG

KAPASITA

S KEBUTUHAN RUANG PERHITUNGAN

SUMB -display ruang tidur utama 5 buah

-display ruang tidur anak 6 buah

-display kamar mandi 3 buah

melihat 40%=79,5012

Total =278,252 m² Sirkulasi antar boot =278,252 m² x 50%

- display ruang tamu Display ruang tamu standar memiliki luas = 4.966 m²

- display ruang makan Display ruang makan standar memiliki luas= 3.198 m²

- display ruang tidur Display ruang utama memiliki luas = 8,606m²

Display anak memiliki luas = 8,242 m²

- Display kamar mandi Display kamar mandi memiliki luas =12m

-display ruang keluarga memiliki luas = 4,966 m²

Jumlah stock mebel ukir yang disimpan 15 buah yaitu : -display ruang tamu 4 buah

- display ruang makan 4 buah

-display ruang tidur utama 4 buah

-display ruang tidur anak perempuan 5 buah

-display ruang tidur anak laki laki 5 buah

-display ruang dapur 3 buah

-3 buah display ruang tamu = 4,966 x 3 = 14,898m²

-2 buah display ruang makan = 3.918 x 2= 17,836m²

-3 buah display ruang tidur utama = 8,606 x 3 = 25,818m²

-3 buah display ruang tidur anak = 3x 8,242= 24,726 m m²

-2 buah display kamar mandi= 12 x 3 = 36 m²

-2 buah display ruang keluarga =2 x 4,966= 9,932 m²

Total luas gudang = 129 m²

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(37)

29 PROGRAM

RUANG

KAPASITA

S KEBUTUHAN RUANG PERHITUNGAN

SUMB Sirkulasi 50% = 92,88

NAD 93 m²

TOTAL

4437.424m² Sumber : Analisa Penulis, 2011

Tabel 2.9 Perhitungan Kebutuhan Fasilitas Penunjang PROGR

RUANG PERHITUNGAN

SUMB

Sumber : Analisa Penulis, 2011

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(38)

30

Tabel 2.10 Perhitungan Kebutuhan Fasilitas Servis PROGRAM

RUANG

KAPA SITAS

KEBUTUHAN

RUANG PERHITUNGAN

SUM

R. Genset, Asumsi 35m2

R. Trafo, Asumsi 12 m2

R. Panel Listrik, Asumsi 12 m2 R. Pompa, Asumsi 30 m2

Tandon Air bersih, Asumsi 25 m2 R. PABX, Asumsi 12 m2

R. Kontrol, Asumsi 12 m2

R. AHU, Asumsi 12 m2

Lift barang, Asumsi 15 m2

-parkir manager dan karyawan luas untuk mobil

187.5 m² 135orang, 1 mobil 4 orang = 34 mobil luas untuk mobil

425 m² Sumber : analisa penulis 2011

Dari berbagai fasilitas yang ada di objek rancangan Pusat Mebel Ukir Di Pasuruan memiliki total luasan sebagai berikut:

• Fasilitas Penjualan = 4437.424 m2

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(39)

31

• Fasilitas Pengelola = 553,68 m2 • Fasilitas Penunjang = 84,8

• Fasilitas Servis = 1202,36 Luas Total = 5075.91 m²

2.2.5 Program Ruang

Program ruang yang ada pada Pusat Kerajinan Mebel Ukir Di Pasuruan adalah sebagai berikut :

a. Fasilitas Promosi dan Penjualan

• Ruang promosi

• Ruang customer service

• Ruang pamer/ showroom

• Ruang Kasir

• Ruang Konsultasi Desain b. Fasilitas Pengelola

• Ruang Manajer

• Ruang Wakil Manajer

• Ruang Sekretaris

• Ruang Administrasi

• Ruang Riset

• Ruang Desain

• Ruang expor impor

• Ruang Claim

• Ruang Rapat

• Ruang pegawai

• Ruang manager logistik

• Ruang staff logistic

• Ruang cleaning service

• Ruang Tunggu

• Gudang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(40)

32

• Gudang stock barang

• Ruang Packing

Loading dock c. Fasilitas servis

• Ruang instalasi MEE

• Bak penampungan limbah d. Fasilitas Penunjang

• Lobby

• Ruang ATM

• Toilet

• Toko souvenir

• Area parkir, terdiri dari : parkir kendaraan pengunjung dan parkir kendaraan pengelola.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(41)

33

BAB III

TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN

3.1 Latar Belakang Pemilihan Lokasi

Lokasi merupakan hal yang sangat menentukan keberhasilan pembangunan suatu proyek. Dalam pemilihan lokasi harus mempertimbangkan persyaratan-persyaratan yang berkaitan dengan proyek yang akan dibangun sehingga akan tercipta integrasi antara keduanya. Kota Pasuruan dipilih sebagai lokasi yang tepat untuk mendirikan proyek Pusat Kerajinan Mebel Ukir di Pasuruan, karena kota Pasuruan merupakan ibukota dari Kabupaten Pasuruan.

Kota Pasuruan terletak diantara 112045’ 112055’ Bujur Timur dan 70 35’ – 70 45’ Lintang Selatan, Luas wilayah kota Pasuruan yaitu 35,86 km², yang terbagi menjadi 3 kecamatan dan 34 kelurahan yakni Kec. Gading Rejo, Kec. Purworejo, dan Kec. Bungkul Kidul. Dari beberapa kecamatan yang ada di wilayah kota Pasuruan tersebut, menurut RTRW kota Pasuruan wilayah yang menjadi daerah pengembangan selanjutnya adalah Kec. Gading Rejo dan Kec. Bungkul Kidul. Lokasi pembangunan Pusat Kerajinan Mebel Ukir memiliki persyaratan yang harus dipenuhi karena sangat berpengaruh atas keberhasilan proyek yang akan dirancang, dalam menentukan lokasi harus memenuhi kriteria/syarat sebagai berikut :

• Lokasi yang dipilih harus memiliki aksesibilitas yang mudah.

• Lokasi berada pada tataguna lahan perdagangan yang mampu mendukung proyek ini.

• Lokasi berada tidak jauh dari penghasil/pengrajin mebel ukir.

• Lokasi berada tidak jauh dari fasilitas umum seperti terminal, tempat pengisiaan BBM, dan fasilitas umum lainnya.

• Lokasi berada pada daerah yang strategis. Lokasi memiliki luas yang cukup sesuai dengan kebutuhan dan belum adanya fasilitas serupa disekitar lokasi.

• Penentuan lokasi berdasarkan RDTRK tahun 2008, pembangunan proyek disuatu tempat tidak bisa lepas dari kesesuaian dengan Master Plan kota

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(42)

34

yang sudah direncanakan oleh pemerintah kota Pasuruan dan Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) Pasuruan, sehingga tercapai sasaran dan tujuan pengembangan kota yang terencana dan terpadu.Dalam hal ini sesuai dengan peruntukan fasilitas perdagangan yang mengarah pada Pusat Kerajinan Mebel Ukir yang akan dirancang.

• Tersedianya prasarana seperti listrik, air bersih, telepon, serta jaringan infrastruktur (jalan, saluran pembuangan dan lain-lain) yang mendukung pelaksanaan operasional proyek selanjutnya.

3.2Penetapan Lokasi

Penetapan lokasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan, kemudian membandingkan alternatif lokasi seperti yang dijelaskan pada tabel 3.1. berikut.

Tabel 3.1 perbandingan alternatif lokasi Pasuruan

No Kriteria

Alternatif

Kec. Gading Rejo Kec. Bungkul Kidul Keterangan Nilai Keterangan Nilai 1. Guna Lahan Merupakan daerah

sector pemukiman, fasilitas umum, dan perdagangan.

4 Merupakan daerah sector pemukiman, fasilitas umum, dan pendidikan. wilayah ini cukup mudah dan strategis karena berdekatan jalur utama

4 Akses pencapaian wilayah ini cukup mudah karena berada di jalur utama

4

4. Lalu lintas Kepadatan sedang 4 Cukup padat 2 5. Infrastruktur Jaringan listrik, air,

telpon serta jalan tersedia

Jaringan listrik, air, telpon serta jalan tersedia

6. Transportasi Terdapat angkutan umum

4 Terdapat angkutan umum

4

Total 20 14

Sumber : Survey Lapangan, 2011

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(43)

35 Keterangan : 4 = cukup baik 2 = buruk

3 = baik 1 = sangat buruk

Dari perbandingan alternatif di atas, disimpulkan kecamatan Gading Rejo lebih cocok digunakan untuk proyek ini. Karena menurut Rencana Tata Ruang Kota Pasuruan, kecamatan Gading Rejo dikembangkan pada sektor pertanian, pemukiman, dan perdagangan. Sementara itu pencapaian yang mudah serta sebagian besar pengrajin berada di wilayah ini menjadi salah satu pertimbangan pemilihan lokasi.

Terdapat tiga alternatif lokasi yang ada di kecamatan ini yang akan digunakan sebagai lokasi proyek Pusat Kerajinan Mebel Ukir ini. Salah satu lokasi dengan persyaratan terlengkap dan memadai akan digunakan dalam perancangan. Tiga alternatif lokasi tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Lokasi A

Lokasi A ini merupakan lahan kosong yang terletak di jalan Veteran, jalan ini memiliki kepadatan yang sedang karena merupakan salah satu jalan utama yang dilewati bus antar kota dan lokasi ini berdekatan dengan fasilitas pendidikan serta pertanian.

2. Lokasi B

Lokasi ini terdapat di jalan Panglima Sudirman. Jalan ini memiliki kepadatan yang cukup padat karena lokasi ini banyak didominassi area permukiman, perdagangan, fasilitas umum dan pendidikan. Sehingga kondisi disekitar lokasi cukup ramai.

3. Lokasi C

Lokasi ini merupakan lahan kosong yang terletak di jalan Soekarno Hatta. Sebagai pertimbanganya lokasi lahan ini memiliki letak yang strategis dengan lokasi penghasil dari mebel ukir serta tak jauh dari jalur utama memasuki pusat kota.

Dari ketiga lokasi yang diusulkan, akan diambil perbandingan mengenai letak lokasi, aksesbilitas, daerah peruntukan, jaringan infrastruktur, dan arus lalu lintas, sebagaimana berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(44)

36

Tabel 3.2 Perbandingan lokasi

No kriteria pemilihan

Jl. Veteran Jl. Panglima sudirman berada di jalur utama menuju ke

kota PDAM dan gardu

listrik Arus lalu lintas cenderung lancar

dan tidak terjadi kemacetan Arus lalu lintas cenderung lancar

dan tidak terjadi kemacetan

Dekat dengan jalan besar

Sumber : Hasil Pengamatan lapangan, 2011

Berdasarkan analisa penilaian lokasi diatas, maka lokasi site yang dipilih berada di jalan Soekarno Hatta, hal ini dikarenakan nilai perbandingan dari lokasi tersebut memiliki nilai tertinggi (23), pemilihan lokasi tersebut disesuaikan dengan potensi yang ada disekitarnya dimana pada lokasi tersebut berada di lokasi yang dekat dengan penghasil mebel dan lokasi site yang dipilihpun berada

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(45)

37

dilingkungan perdagangan antara lain industri logam yang berada hanya 60 km dari site yang dipilih, selain itu lokasi site yang dipilih memiliki akses jalan yang mudah dicapai baik pembeli dari nasional maupun mancanegara, karena lokasi site ini berada di jalur utama memasuki kota Pasuruan.

Gambar 3.1 Lokasi Site Jl. Soekarno Hatta Sumber : Google.com

3.3Kondisi Fisik Lokasi

3.3.1 Existing Site

- Batas Site

Site

Gambar 3.2 foto existing site, bangunan sekitar site Sumber : Google Earth dan data pribadi

Kantor kecamatan Gading Rejo Pergudangan PT. Bulog

Dinas Perhubungan Lahan kosong

Dari arah Sidoarjo

U

Dari arah Probolinggo

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(46)

38

Adapun lokasi bangunan Pusat Kerajinan Mebel Ukir Di Pasuruan memiliki batas - batas wilayah site antara lain :

Sebelah Utara : Pergudangan PT. Bulog Sebelah Timur : Dinas Perhubungan Sebelah Selatan : Lahan kosong

Sebelah Barat : Kantor kecamatan Gading Rejo

Pusat Kerajinan Mebel Ukir berada di jalur utama kota Pasuruan, yaitu jalan Soekarno Hatta. Dalam kawasan ini terdiri dari beberapa penggunaan lahan , yaitu untuk fasilitas perdagangan dan jasa, ruang terbuka hijau, perkantoran, perumahan, dan kesehatan. Luas lokasi yang digunakan untuk Pusat Kerajinan Mebel Ukir yaitu 8000 m² dari 5075.91m² kebutuhan luas ruang yang dibutuhkan dengan kondisi tanah menurut hasil survey lokasi

Lereng : Mempunyai kemiringan 0 – 3% Tekstur tanah : kasar, berbatu

Drainase : Tidak pernah tergenang Erosi : Tidak pernah erosi

3.3.2 Aksesibilitas

Aksesibilitas untuk mencapai lokasi site pada jl. Soekarno Hatta ini cukuplah mudah, karena lokasi site berada di jalan utama memasuki kota Pasuruan, jalan ini merupakan jalan yang dilewati oleh kendaraan dari arah Sidoarjo sehingga akses dari luar kota arah Sidoarjo atau Surabaya tidaklah susah untuk mencapainya karena dapat mengikuti jalan yang biasanya dilalui oleh kendaraan yang menuju ke arah Probolinggo maupun ke arah Banyuwangi. Jenis kendaraan yang melewati site ini antara lain seluruh jenis kendaraan baik kendaraan pribadi, kendaraan umum, mapun kendaraan berat. Kepadatan di ruas jalan Soekarno Hatta ini pun terbilang sedang karena aktifitas kendaraan yang melewati jalan ini terbilang jarang seperti yang terlihat pada gambar 3.2 di atas.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(47)

39

3.3.3 Potensi Lingkungan Sekitar

Daerah jalan Soekarno Hatta ini dipilih sebagai lokasi Pusat Kerajinan Mebel Ukir karena memiliki beberapa potensi lingkungan sekitar yaitu :

• Kawasan ini merupakan daerah perdagangan dan jasa, fasilitas umum, dekat dengan lokasi pengrajin mebel ukir dan juga dekat dengan pasar tradisional Kraton.

• Terdapat bangunan pemerintahan yaitu kantor Dishub dan kantor kecamatan Gading Rejo.

3.3.4 Infrastruktur kota

Infrastruktur kota merupakan hal terpenting dalam menunjang suatu kota agar menjadi struktur kota yang teratur. Infrastruktur kota yang ada di wilayah lokasi obyek perancangan meliputi :

• Air Bersih.

Kebutuhan air bersih atau air minum di Kota Pasuruan sampai saat ini masih diperoleh dari sumur-sumur gali dan PDAM. Pelayanan air minum untuk wilayah distrik ini dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) dengan jaringan yang sudah menjangkau keseluruh wilayah tersebut.

• Pengelolaan sampah

Pada wilayah perencanaan sudah terdapat tempat pembuangan sampah yang berskala kecil yang biasa terdapat pada tepi jalan dan sampah tersebut dipilah antara sampah kering dan sampah basah, di sekitar wilayah sudah tersedia tempat pembuangan sampah berupa gerobak-gerobak sampah yang selanjutnya diangkut oleh kendaraan sampah yang tersedia untuk dibuang ke tempat pembuangan akhir

• Jalan Raya

Kondisi jalan yang ada yaitu dilalui dua jalur utama yang terdiri dari 2 ruas, jalan yang cukup lebar didepan site jalan ini merupakan jalan satu arah yang dilewati kendaraan roda 2 dan kendaraan roda 4 atau lebih

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(48)

40

Gambar 3.3 Kondisi jalan Soekarno Hatta Sumber : Survey lapangan, 2011

• Jaringan Listrik.

Sumber tenaga listrik untuk wilayah kota Pasuruan diperoleh dari sumber daya PLN dan jangkauan pelayanan listrik distrik kota Pasuruan sudah mencapai keseluruh wilayah. Saat ini di wilayah perencanaan seluruhnya telah terlayani fasilitas listrik dari PLN.

• Jaringan Telepon.

Jaringan telepon di wilayah perencanaan sudah menjangkau seluruh kawasan ini. Pola jaringan telepon mengikuti pola jaringan jalan yang ada di wilayah ini. Pelayanan telepon tidak hanya melalui sambungan langsung ke rumah atau tempat usaha, tetapi juga dengan telepon umum dan wartel yang dimaksudkan agar dapat menjangkau masyarakat luas. Pengembangan pelayanan telekomunikasi telepon diutamakan terutama untuk kegiatan pemerintahan, perdagangan, jasa dan kegiatan lain dengan intensitas tinggi.

3.3.5 Peraturan Bangunan Setempat

Peraturan daerah setempat menurut Rencana Umum Tata Ruang Kota Pasuruan tahun 2009 antara lain :

1. Tata guna lahan

Arahan penggunaan lahan adalah untuk fasilitas umum, pendidikan, perdagangan dan jasa serta perkantoran.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(49)

41 2. Garis Sempadan Bangunan (GSB)

Nilai Garis Sempadan Bangunan yang direncanakan adalah dengan pedoman semakin tinggi fungsi jalan yang ada didepan suatu bangunan akan besar pula Sempadan suatu bangunan dan Garis Sempadan Bangunan pada lokasi ini adalah 4 m

3. Koefisien Dasar Bangunan (KDB)

Fasilitas Perdagangan dan jasa Memiliki KDB maksimal 60% 4. Koefisien Lantai Bangunan (KLB)

Fasilitas Perdagangan dan jasa Memiliki KLB maksimal 120% 5. Ketinggian Bangunan

Ketinggian bangunan disesuaikan dengan jenis kegiatan, kemampuandan keadaan alam terutama gempa bumi. Agar semua bangunan yang didirikan tidak mengalami penurunan amblesan dari tanah karena beban bangunan terlalu besar. Dalam menentukan jumlah lantai bangunan ada beberapa faktor yang dijadikan opertimbangan, antara lain:

• Pemerataan perkembangan lahan terbangun

• Kepadatan bangunan

• Daya dukung lahan

Dan dengan melihat faktor tersebut ketinggian lantai yang ditetapkan adalah 2 lantai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(50)

42

BAB IV

ANALISA PERANCANGAN

4.1Analisa Site

Analisa site memiliki peranan yang sangat penting dalam melakukan sebuah perancangan, hal tersebut dapat dilakukan dengan cara melihat, mendata dan kemudian menganalisa kondisi fisik lahan secara nyata, sehingga dapat melakukan penentuan zoneing, entrace site, sirkulasi dan arah hadap bangunan terhadap matahari, serta tampilan bangunan yang sesuai dengan kondisi sekitarnya.

4.1.1 Analisa Aksesibilitas

Lokasi yang dipilih untuk Pusat Kerajinan ini adalah desa Gading Rejo, kelurahan Gading Rejo yang merupakan kawasan pengembangan kawasan pengembangan untuk pelayanan perdagangan dan jasa. Lokasi ini terletak di jalan utama memasuki kota Pasuruan dari arah Sidoarjo,

Untuk menentukan Main Enterance (ME) dalam suatu lokasi bangunan maka diperlukan persyaratan antara lain :

- Pintu masuk harus mudah dilihat dan diakses oleh pengguna jalan. - Pintu masuk dibedakan dengan pintu keluar.

- Pintu masuk tidak menimbulkan kemacetan pada daerah sekitarnya.

Pada lokasi ini keleluasan untuk berorientasi terhadap obyek dapat diperoleh dari sisi utara yaitu jl. Soekarno Hatta, karena jalan ini merupakan salah satunya akses yang dapat digunakan untuk menuju ke lokasi site. Sementara itu kecepatan kendaraan di jl. Soekarno Hatta ini relatif sedang dengan kepadatan yang cukup, sehingga orientasi serta letak enterance dapat diletakkan di bagian Utara.

Jalan Soekarno Hatta adalah jalan yang memiliki dua lajur dengan satu arah di tiap lajurnya dengan lebar 8 m yang dilewati oleh pengendara roda 4 maupun lebih. Arus kendaraan terbanyak dari arah barat yakni arah yang menuju

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(51)

43

Area yang paling banyak dilihat dari arah

barat dan timur,berpotensi

sebagai main enterence

Area yang jarang terlihatdari arah barat dan timur

Menunjukkan arah pandang orang dari

jalan perumahan sebelah selatan site. Area yang berpotemsi sebagapengenalan obyek bangunan dari selatan.

ke kota Pasuruan dan kondisi jalan yang cukup padat, sedangkan dari arah timur arus kendaraan yang melewati lebih rendah dibandingkan arah dari barat, maka arah pandang orang lebih banyak mengarah ke bagian utara dan timur site. Sehingga ruang yang memiliki potensi paling besar sebagai titik pandang pengamat untuk mengenali obyek, berada pada bagian Utara dan Timur.

Gambar 4.1 Sudut pandang Orang ke Site dan ME Sumber : Analisa Penulis, 2011

Sedangkan bagian site yang berpotensi sebagai letak entrance adalah bagian Utara dengan tiga titik yang menjadi alternatif penetapan Main Entrance (ME). Tiga titik tersebut adalah titik A, titik B, dan titik C seperti yang digambarkan pada gambar 4.1 diatas

Dari tiga titik tersebut dapat dijelaskan bahwa titik A letaknya dekat dengan tikungan dan pencapaiannya terlalu jauh jika dari arah Timur, serta lebih susah dilihat jika dari arah Timur. Titik B berada pada bagian tengah, letaknya lebih mudah dicapai baik dari arah Barat maupun Timur. Sementara itu pengunjung juga dapat di arahkan untuk menikmati bangunan terlebih dahulu sebelum masuk. Sedangkan titik C merupakan kebalikan dari titik A, dimana

A B

C

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Gambar

Tabel 2.5 Kebutuhan Ruang Fasilitas Penunjang
Tabel 2.8 Perhitungan Kebutuhan Fasilitas Penjualan
Tabel 2.9 Perhitungan Kebutuhan Fasilitas Penunjang
Gambar 3.1 Lokasi Site Jl. Soekarno Hatta Sumber : Google.com
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penekanan prinsip-prinsip arsitektur ekologis diaplikasikan dalam elemen desain untuk menciptakan pengalaman-pengalaman ruang yang membawa penggunanya lebih menyatu dengan

Lingkup perencanaan dan perancangan dibatasi pada komplek pusat pendidikan desain komunikasi visual dengan fasilitas modern dan ruang-ruang terpadu yang

Masalah desain yang diangkat adalah mendapatkan hasil rancangan fasilitas Pusat Pendidikan Anak Tunagrahita di Surakarta dengan merespon fenomena lingkungan,

Berdasarkan RTRW Kabupaten Minahasa lokasi yang dianggap memenuhi kriteria menjadi lokasi objek rancangan sebagai fasilitas Pusat Rehabilitasi Pecandu Narkoba

Dalam konteks tematik dan konteks gubahan bentuk objek, tema “ Soul of Space Sebagai Pendekatan Desain” bersama objek rancangan Pusat Hiburan Musik memiliki

ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR ... Analisis Pendekatan Arsitektur ... `Studi Aktivitas ... Studi Fasilitas ... Studi Ruang Khusus ... Studi Besaran Ruangan dan Lahan Parkir

Show room(ruang pamer), receptionis penerima work dan fasilitas penunjangtermasuk ke dalam area publik ditempatkan pada urutan kedua dari depan setelah area ^l^^ Area semi

Berdasarkan RTRW Kabupaten Minahasa lokasi yang dianggap memenuhi kriteria menjadi lokasi objek rancangan sebagai fasilitas Pusat Rehabilitasi Pecandu Narkoba