FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT
MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI
PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)
SKRIPSI
Oleh :
Fr antz Ar no Mandy
1013010178/FE/EA
Kepada
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT
MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI
PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syar atan
dalam Memper oleh Gelar Sar jana EKONOMI DAN BISNIS
Pr ogdi Akuntansi
Oleh :
Fr antz Ar no Mandy
1013010178/FE/EA
Kepada
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
Disusun Oleh :
FRANTZ ARNO MANDY
1013010178 / FE / EA
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skr ipsi Pr ogram Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur Pada tanggal : 17 April 2014
Pembimbing : Tim Penguji :
Pembimbing Utama Ketua
Dr. Sr i Trisnaningsih, M.Si. Dr. Sr i Trisnaningsih, M.Si.
Sekr etaris
Dra. Anik Yuliati, M.Aks.
Anggota
Rina Moestika S., SE, MM.
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas akhir penulisan skripsi dengan judul :
“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA
AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI
AKUNTANSI (PPAk)” dengan baik.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis sangat berterima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan sehingga
dapat menyelesaikan tugas-tugas sebagai mahasiswa Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur. Ucapan terima kasih khususnya penulis
sampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. H. Dhani Ichsanuddin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Dr. Hero Priono, SE, MSi, Ak, CA. selaku Kepala Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur.
4. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis selama
5. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur yang telah mendidik penulis selama menjadi
mahasiswa.
6. Bapak, Ibu, Kakak, dan seluruh keluarga yang telah memberi doa restu, kasih
sayang, dukungan moril dan materiil selama kuliah hingga penyelesaian
skripsi ini.
7. Kepada teman saya Tiara yang selalu memberikan motivasi, dan semangat
dalam menyusun skripsi.
8. Teman-teman jurusan akuntansi 2010 khususnya Sahabat – sahabat tercinta
Citra, Fajar, Emma, Astrid, Luluk, Anggi, dan teman-teman bimbingan Ibu
Trisna, serta teman gereja saya Fany yang di bandung yang selalu memberi
semangat dan doa serta kasih sayang, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan baik.
Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,
karena itu saran dan kritik sangat diharapkan demi perbaikan dan penyempurnaan
skripsi ini, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi akademika UPN
“Veteran” Jawa Timur umumnya, serta bagi mahasiswa Program Studi Akuntansi
khususnya.
Surabaya, 03 April 2014
DAFTAR ISI
2.2.3Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) di Indonesia ….. .. 13
2.3Kerangka Pemikiran ………. 15
2.3.1 Pengaruh Motivasi Karir Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Mengikuti PPAk ... 15
2.3.2 Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Mengikuti PPAk ... 17
2.3.3 Pengaruh Lama Pendidikan Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Mengikuti PPAk ... 17
2.3.4 Kerangka Pikir ... 18
BAB III METODE PENELITIAN
3.1Objek Penelitian ... 20
3.2Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel ... 20
3.2.1Variabel Dependen ... 20
3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 25
3.5.2.4 Uji Auto Korelasi ... 26
3.5.3Analisis Regresi Berganda ... 27
3.5.3.1 Uji F ... 27
3.5.3.2 Uji t ... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Deskripsi Obyek Penelitian ... 30
4.1.1 Sejarah Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur ... 30
4.1.2 Visi, Misi dan Tujuan ... 31
4.1.3 Visi, Misi dan Tujuan Fakultas Ekonomi ... 32
4.1.4 Riwayat Progdi Akuntansi ………….. ... 33
4.2Deskripsi Hasil Penelitian ... 35
4.5.1 Pengaruh Motivasi Karir (X1) Terhadap Minat Mengikuti PPAk (Y) ... 54
4.5.2 Pengaruh Biaya Pendidikan (X2) Terhadap Minat Mengikuti PPAk (Y) ... 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan ... 58 5.2Saran ... 58 5.3Keterbatasan ... 59
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
4.1 Tabulasi Jawaban Responden Mengenai:
“Motivasi Karir (X1)” ... 36
4.2 Tabulasi Jawaban Responden Mengenai: “Biaya Pendidikan (X2)” ... 37
4.3 Tabulasi Jawaban Responden Mengenai: “Lama Pendidikan (X3)” ... 38
4.4 Tabulasi Jawaban Responden Mengenai: “Minat Mengikuti PPAk (Y)” ... 40
4.5 Uji Validitas Motivasi Karir (X1) ... 41
4.6 Uji Validitas Biaya Pendidikan (X2) ... 42
4.7 Uji Validitas Lama Pendidikan (X3) ... 43
4.8 Uji Validitas Minat Mengikuti PPAk (Y) ... 43
4.9 Hasil Uji Reliabilitas ... 44
4.10 Uji Multikolinieritas ... 47
4.11 Hasil Estimasi Koefisien Regresi ... 49
4.12 Hasil Uji F ... 51
4.13 Nilai Koefisien Determinasi (R Square) ... 52
4.14 Hasil Uji t ... 53
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Regresi Linier Berganda ... 18
Gambar 4.1 Uji Normalitas ... 45
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI
AKUNTANSI (PPAk)
Oleh :
Fr antz Arno Mandy
ABSTRAKSI
Pendidikan Profesi akuntansi (PPAk) penting bagi mahasiswa jurusan akuntansi sebab Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) dapat memberikan kontribusi untuk menjadi seorang akuntan yang profesional. Mengingat pentingnya Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) bagi mahasiswa akuntansi maka diperlukan motivasi dari dalam diri mahasiswa terhadap minat untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk), yang diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan mahasiswa tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Variabel yang diteliti adalah Motivasi Karir, Biaya Pendidikan dan Lama Pendidikan. Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah Analisis Regresi Linier Berganda. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi angkatan tahun 2010 yang berjumlah 55 orang.
Hasil pengujian hipotesis dengan uji dinyatakan bahwa Motivasi Karir, Biaya pendidikan dan Lama Pendidikan berpengaruh secara signifikan terhadap Minat untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Sedangkan dari hasil pengujian hipotesis dengan uji t dinyatakan bahwa Motivasi Karir dan Biaya Pendidikan berpengaruh secara signifikan terhadap Minat untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk), sedangkan Lama Pendidikan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Minat untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).
1.1. Latar Belakang
Saat ini, banyak lulusan dari tiap universitas jurusan akuntansi yang
menyambut baik tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Menurut
International Federation of Accountants (Regar, 2003) dalam (Andrie, 2009)
profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan
keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik,
akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau
dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik.
Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan
oleh akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan
audit, akuntansi, pajak dan konsultan manajemen.
Akuntansi merupakan salah satu jurusan di fakultas ekonomi yang
banyak diminati oleh mahasiswa saat ini. Akuntansi banyak mengalami
proses perkembangan baik dalam dunia pendidikan maupun bisnis, hal ini
wajar mengingat adanya interaksi terhadap nilai-nilai politik, sosial maupun
budaya disetiap lingkungan, tetapi hal yang banyak mempengaruhi
keragaman tersebut adalah kuantitas maupun kualitas opini, solusi maupun
ide atau gagasan yang dilontarkan pada scientist melalui eksperimen
tersebut (riset empiris) dilakukan pada bidang akuntansi secara total maupun
parsial.
Menurut Sundem, 1993 (dalam Widyastuti, dkk : 2004) pendidikan
akuntansi harus menghasilkan akuntan yang profesional sejalan dengan
perkembangan kebutuhan akan jasa akuntansi pada abad mendatang.
Pendidikan tinggi akuntansi yang tidak menghasilkan seorang
profesionalisme sebagai akuntan tentunya tidak akan laku di pasaran tenaga
kerja. Saat ini berbagai sudut pandang menyoroti sistem pendidikan
nasional kita. Pro dan kontra muncul diantara pemerintah, pengamat,
pemerhati, dan atau bahkan guru sebagai pelaku pendidikan Indonesia
tentang arah pendidikan Indonesia ini. Walaupun Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia sudah tegas menerangkan hal terkait dengan pendidikan,
namun pada kenyataannya pemerintah Indonesia belum memiliki orientasi
yang jelas mengenai penyelenggaraan pendidikan di Indonesia masih belum
dapat menciptakan pemerataan untuk semua unsur masyarakat.
Pemberian gelar akuntan di Indonesia didasarkan pada
Undang-Undang No. 34 Tahun 1954, yang menyatakan bahwa gelar akuntan
diberikan kepada lulusan perguruan tinggi negeri yang ditunjuk pemerintah
dan atau perguruan tinggi negeri yang memenuhi syarat untuk menghasilkan
akuntan atas proses pendidikannya. Dengan demikian, terlihat adanya
ketidakadilan (diskriminatif) di antara perguruan tinggi, terutama di antara
perguruan tinggi, terutama di antara perguruan tinggi negeri dan swasta di
Pendidikan Profesi akuntansi (PPAk) penting bagi mahasiswa jurusan
akuntansi sebab PPAk dapat memberikan kontribusi untuk menjadi seorang
akuntan yang profesional. Mengingat pentingnya PPAk bagi mahasiswa
akuntansi maka diperlukan motivasi dari dalam diri mahasiswa terhadap
minat untuk mengikuti PPAk, yang diharapkan dapat mencapai tujuan yang
diinginkan mahasiswa tersebut. (Beny dan Yuskar, 2006:3)
Keputusan Mendiknas Nomor 179/U/2001 menyebutkan
Pendidikan Profesi Akuntansi adalah pendidikan tambahan pada pendidikan
tinggi setelah program sarjana Ilmu Ekonomi pada program studi akuntansi.
Pendidikan profesi akuntansi bertujuan menghasilkan lulusan yang
menguasai keahlian bidang profesi akuntansi dan memberikan kompensasi
keprofesian akuntansi. Lulusan Pendidikan Profesi Akuntansi berhak
menyandang sebutan gelar profesi akuntan yang selanjutnya disingkat Ak.
Menurut Widyastuti, dkk (2004) Minat adalah keinginan yang
didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan
membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang
diinginkannya.
Motivasi karir merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri
seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dan dalam rangka
mencapai kedudukan, jabatan atau karir yang lebih baik dari sebelumnya
(Widyastuti, 2004:317). Karir sebagai akuntan diminati oleh banyak
mahasiswa akuntansi karena mereka ingin memperoleh kesempatan
tersebut sesuai dengan latar belakang pendidikan serta memperoleh
pengakuan atas prestasi yang telah diraih.
Biaya pendidikan adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh seseorang
mahasiswa untuk dapat mengikuti proses pembelajaran/studi secara teratur
dan berkelanjutan pada lembaga pendidikan tertentu. (Farisi, 2011:37)
Lama pendidikan adalah waktu atau kecepatan yang diperlukan oleh
mahasiswa untuk menyelesaikan proses pembelajaran atau studi. Setiap
mahasiswa memiliki kecepatan waktu yang berbeda-beda. Lama pendidikan
setiap mahasiswa berbeda, pada umumnya lama studi rata-rata mahasiswa
adalah 8 semester atau 4 tahun. (Farisi, 2011:37)
Penelitian ini dimotivasi oleh penelitian Lisnasari dan Fitriani (2008)
yang meneliti faktor-faktor (yaitu motivasi mencari ilmu, motivasi karir,
motivasi ekonomi, motivasi gelar, motivasi mengikuti Ujian Sertifikasi
Akuntan Publik (USAP), biaya pendidikan, serta lama pendidikan PPAk)
yang mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia (FEUI) untuk mengikuti PPAk. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara keseluruhan, motivasi karir dan motivasi
mengikuti USAP merupakan faktor yang secara signifikan mempengaruhi
minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.
Pada penelitian ini peneliti akan meneliti kembali tentang pengaruh
motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk
dengan mengambil sampel mahasiswa jurusan Akuntansi angkatan tahun
karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin meneliti dengan judul
“Faktor-Faktor Yang Mempengar uhi Minat Mahasiswa Akuntansi
Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”.
1.2. Perumusan Masalah
Apakah faktor motivasi karir, biaya pendidikan, dan lama pendidikan
PPAk dapat mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti
pendidikan profesi akuntansi (PPAk)?
1.3. Tujuan Penelitian
Untuk menganalisis dan membuktikan secara empiris bahwa faktor
motivasi karir, biaya pendidikan, dan lama pendidikan PPAk mempengaruhi
minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi
(PPAk).
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan memperoleh manfaat sebagai
berikut :
1. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan tentang bidang akuntansi mengenai sifat, sikap
2. Bagi Akademisi
Sebagai informasi tambahan untuk penyempurnaan dalam memperbaiki
bidang akuntansi dan pemahaman profesi akuntan bagi mahasiswa.
3. Bagi Praktisi
Memberikan informasi kepada peneliti selanjutnya khususnya para
akuntan pendidik mengenai persepsi mahasiswa akuntansi terhadap
profesi akuntan sebagai dasar untuk meningkatkan profesionalisme
2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lisnasari
dan Fitriany (2008), Azam Farisi (2011), dan Kartika Ludhira Sari (2012).
1. Lisnasari dan Fitr iany (2008)
a. J udul
“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi
Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”
b. Per masalahan
“Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa
akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) untuk
mengikuti PPAk dan apakah ada perbedaan minat mengikuti PPAk
di antara mahasiswa pria dan mahasiswa wanita?”
c. Hipotesis
Hipotesis penelitian motivasi karir, motivasi ekonomi, motivasi
gelar, motivasi mengikuti USAP, motivasi mencari ilmu, motivasi
biaya pendidikan, dan motivasi lama pendidikan mempengaruhi
minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi
d. Kesimpulan
Hasil penelitian yang didapatkan pada mahasiswa S1 akuntansi
reguler, tidak ada satu pun faktor yang mempengaruhi minat
mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Pada mahasiswa S1 ekstensi,
faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa mengikuti PPAk
yaitu motivasi karier, motivasi gelar, dan lama pendidikan PPAk.
Pada mahasiswa PPAk, faktor-faktor yang mempengaruhi minat
mahasiswa mengikuti PPAk yaitu motivasi karier dan motivasi
mengikuti USAP.
2. Azam Farisi (2011)
a. J udul
“Pengaruh Motivasi Karir, Lama Pendidikan, Dan Biaya Pendidikan
Terhadap Minat Alumni Mahasiswa Akuntansi Mengikuti
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”
b. Per masalahan
“Apakah terdapat pengaruh antara motivasi, lama pendidikan, dan
biaya pendidikan terhadap minat alumni mahasiswa akuntan untuk
mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)?”
c. Hipotesis
1. Terdapat pengaruh antara motivasi, lama pendidikan, biaya
pendidikan terhadap minat alumni mahasiswa akuntansi untuk
2. Motivasi karir adalah variabel yang paling dominan berpengaruh
terhadap minat alumni mahasiswa akuntansi untuk mengikuti
pendidikan profesi akuntansi.
d. Kesimpulan
Hasil pengujian hipotesis dengan uji dinyatakan bahwa Motivasi
Karir, Lama Pendidikan, dan Biaya Pendidikan berpengaruh secara
nyata terhadap minat untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi.
Sedangkan dari hasil pengujian hipotesis dengan uji t dinyatakan
bahwa Motivasi Karir dan Biaya Pendidikan berpengaruh secara
nyata terhadap minat untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi,
sedangkan Lama Pendidikan tidak berpengaruh terhadap minat untuk
mengikuti pendidikan profesi akuntansi.
3. Kartika Ludhir a Sar i (2012)
a. J udul
“Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Akuntansi Di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi”
b. Per masalahan
“Apakah motivasi karir, motivasi kualitas, dan motivasi ekonomi
berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi di UPN untuk
c. Hipotesis
Bahwa motivasi karir, motivasi kualitas, dan motivasi ekonomi
berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan
profesi akuntansi.
d. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa motivasi
karir dan motivasi ekonomi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat mahasiswa akuntansi di Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur untuk mengikuti Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPAk), sedangkan motivasi kualitas berpengaruh positif
tetapi tidak signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi di
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur untuk
mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Minat
Menurut Widyastuti, dkk (2004) Minat adalah keinginan yang
didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan
membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang
diinginkannya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) minat yaitu
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Menurut Widyastuti, dkk
melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan
kebutuhan yang diinginkannya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada minat ini, yaitu:
a. Minat merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang.
b. Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba
melakukan sesuatu.
c. Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang diusahakan seseorang
untuk melakukan sesuatu.
d. Minat menunjukkan seberapa suka seseorang terhadap sesuatu.
2.2.2. Ciri-Ciri Pr ofesi Akuntan
Istilah profesi berasal dari bahasa Yunani, professues berarti suatu
kegiatan atau pekerjaan yang dihubungkan dengan sumpah atau janji yang
bersifat religius, sehingga ada ikatan bathin bagi seseorang yang memiliki
profesi tersebut untuk tidak melanggar dan memelihara kesucian profesinya.
Menurut International Federation of Accountants dalam Regar (2003)
dalam Ellya Benny dan Yuskar (2006), yang dimaksud dengan profesi
akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di
bidang akuntansi. Keahlian tersebut mencakup bidang akuntan publik,
akuntan internal yang bekerja pada perusahaan, akuntan yang bekerja di
pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik.
Richard H. Hall (1968) dalam artikel “Professionalization and
1968 seperti yang dikutip Media Akuntansi edisi 28 September 2002,
menyatakan bahwa profesi bercirikan sebagai berikut:
1. Pelayanannya bersifat untuk kepentingan publik (service to public).
2. Pengaturan kinerjanya ditentukan dan diawasi sendiri oleh profesi (self
regulation).
3. Menguasai suatu keahlian pada bidang tertentu (dedicated to one’s field).
4. Mandiri dalam pembiayaan pengembangan kinerja profesi (autonomy).
Selanjutnya, Moenaf (1997) dalam Azizul Kholis (2002) menyebutkan
ciri-ciri dari sebuah profesi yaitu;
a. Memiliki pengetahuan yang seragam (common body of knowledge) yang
diperoleh dari proses pendidikan yang teratur yang dibuktikan dengan
tanda lulus (ijazah) yang memberikan hak untuk melakukan suatu
pekerjaan.
b. Pengakuan masyarakat atau pemerintah mengenai kewenangan untuk
memberikan jasanya kepada khalayak ramai karena keahliannya yang
merupakan monopoli profesi untuk memberikan jasa di bidang tertentu.
c. Suatu wadah kumpulan dari anggota berupa organisasi profesi untuk
mengatur anggotanya serta dilengkapi dengan kode etik.
d. Mengutamakan dan mendahului pelayanan di atas imbalan jasa, tetapi
tidak berarti bahwa jasanya diberikan tanpa imbalan. Cara ini yang
Selanjutnya ciri dari suatu profesi sebagaimana disebut oleh J.L.
Carey dalam Regar (2003) dalam Ellya Benny dan Yuskar (2006) antara
lain, adalah keahlian yang dimiliki seseorang yang diperoleh melalui proses
pendidikan yang teratur dan dibuktikan dengan sertifikat yang diperoleh dari
lembaga yang diakui yang memberikan kewenangan untuk melayani
masyarakat dalam bidang keahlian tersebut.
Dari beberapa pendapat di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa
tidak semua jenis pekerjaan yang dijalankan oleh seseorang dapat disebut
sebagai profesi. Suatu pekerjaan dapat disebut sebagai profesi jika pekerjaan
tersebut berasal dari pengetahuan yang diperoleh melalui pendidikan
khusus, memberikan pelayanan jasa tertentu, memiliki kode etik profesi,
serta memiliki sebuah wadah organisasi profesi yang menaungi para
anggotanya. Hal lain yang tak kalah penting pada profesi adalah
kepercayaan. Kepercayaan merupakan pengakuan masyarakat terhadap
kualitas jasa yang diberikan akuntan. Tanpa kepercayaan, profesi akuntan
tidak akan bertahan lama.
2.2.3. Pendidikan Pr ofesi Akuntansi (PPAk) di Indonesia
Keputusan Mendiknas Nomor 179/U/2001 merupakan tonggak awal
kelahiran PPAk di Indonesia. Kepmen ini menyebutkan bahwa Pendidikan
Profesi Akuntansi (PPAk) yaitu pendidikan tambahan pada pendidikan
tinggi setelah program sarjana Ilmu Ekonomi pada program studi akuntansi.
akuntan di Indonesia dengan memberikan perlakuan yang sama kepada
semua lulusan S1 akuntansi dari perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Menurut Azizul Kholis (2002), lahirnya PPAk dalam perspektif
sejarah profesi dan pendidikan akuntansi di Indonesia dipengaruhi oleh
banyak faktor, yaitu kebutuhan dan pemahaman masyarakat akan profesi
akuntan, peranan sentral IAI sebagai wadah organisasi akuntan dan peranan
pemerintah dalam mengembangkan pendidikan dan profesi akuntan. Selain
itu, kehadiran PPAk memang sudah menjadi kebutuhan mendesak bagi
pengembangan profesi akuntansi di Indonesia sesuai dengan tuntutan situasi
dan kondisi globalisasi dewasa ini.
Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Mendiknas No. 179/U/2001,
lulusan S1 jurusan akuntansi berkesempatan menempuh Pendidikan Profesi
Akuntansi di perguruan tinggi yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi. Mereka yang telah menempuh Pendidikan Profesi
Akuntansi ini berhak memperoleh sebutan profesi Akuntan (Ak), dan juga
semakin berpeluang meniti karir sebagai auditor pemerintahan, auditor
internal, akuntan sektor publik, akuntan manajemen, akuntan pendidik,
akuntan perpajakan, akuntan keuangan, maupun akuntan sistem informasi.
Lulusan Pendidikan Profesi Akuntansi akan mempunyai daya saing
yang lebih tinggi sebagai akuntan dibandingkan dengan para sarjana yang
tidak mempunyai predikat akuntan. Lulusan Pendidikan Profesi Akuntansi
mengikuti Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP). USAP merupakan
persyaratan penting untuk mendapatkan ijin praktik sebagai Akuntan Publik.
2.3. Kerangka Pemikiran
2.3.1. Pengaruh Motivasi Karir Ter hadap Minat Mahasiswa Untuk
Mengikuti PPAk
Widyastuti, dkk (2004:317) menjelaskan bahwa terdapat hubungan
yang saling berkaitan antara variabel motivasi karir dengan minat
mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa
mahasiswa akuntansi termotivasi untuk mengikuti PPAk dikarenakan
adanya kesempatan karir yang luas dibidang akuntansi dibandingkan karir
dibidang lain, serta ingin mendapat pengakuan atas prestasi yang diraihnya.
Menurut Hall (1986) dalam Fitria (2004) dalam Ellya Benny dan
Yuskar (2006), karier dapat diartikan sebagai rangkaian sikap dan perilaku
yang berhubungan dengan perjalanan kerja seseorang sepanjang kehidupan
kerjanya. Menurut Ariani (2004) dalam Ellya Benny dan Yuskar (2006),
karier merupakan suatu keahlian atau profesional seseorang di bidang
ilmunya yang dinilai berdasarkan pengalaman kerja yang akan memberikan
kontribusi kepada organisasi.
Pilihan karier merupakan ungkapan diri seseorang, karena pilihan
karier menunjukkan motivasi seseorang, ilmu, kepribadian dan seluruh
kemampuan yang dimiliki. Institusi pendidikan mempunyai pengaruh besar
profesi, PPAk dapat memberikan kontribusi positif untuk mahasiswa yang
ingin mengembangkan kemampuan di bidang akuntansi secara teknis dan
profesional. Institusi pendidikan mempunyai pengaruh besar terhadap
perkembangan karier seorang akuntan.
Siegel, Blank, dan Rigsby (1991) dalam Samiaji (2004) dalam
Widyastuti, dkk (2004) melakukan penulisan untuk mengetahui hubungan
antara struktur organisasi institusi pendidikan dengan perkembangan
profesional selanjutnya bagi auditor. Penulisan tersebut menunjukkan
bahwa struktur organisasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap
perkembangan profesi selanjutnya. Auditor yang mempunyai latar belakang
pendidikan pofesional akuntansi membutuhkan waktu yang lebih sedikit
untuk dipromosikan menjadi auditor senior dan atau manajer. Berdasarkan
survey yang dilakukan oleh Accounting Principals, anak perusahaan
Professional Services, Inc., Jancksonville, Florida terhadap 230 perusahaan
di Amerika Serikat, 70% profesional dalam bidang akuntansi dan keuangan
menyatakan bahwa alasan utama dalam pemilihan karier mereka adalah
karena adanya kesempatan promosi.
Motivasi karir menunjuk pada dorongan yang timbul dalam diri
sesorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka
mencapai kedudukan, jabatan/karir yang lebih baik dari sebelumnya.
Motivasi karir dapat diukur dengan mengetahui sebesar keinginan seseorang
dalam meningkatkan karirnya yaitu memperoleh kesempatan promosi
profesional mendapatkan pengetahuan berkaitan dengan
pertanggung-jawaban dalam bekerja, meningkatkan kemampuan berprestasi, mampu
melaksanakan beban pekerjaan dengan baik dan mendapatkan pengertian
pengetahuan yang berkaitan dengan dunia pekerjaannya.
2.3.2. Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Minat Mahasiswa Untuk
Mengikuti PPAk
Biaya pendidikan yang mahal telah menjadi permasalahan klasik
hampir seluruh penduduk Indonesia yang sedang menimba ilmu dan telah
menjadi penghalang masuk (barrier to entry) bagi kalangan masyarakat
yang berpenghasilan rendah.
Biaya yang dikeluarkan untuk mendapat gelar akuntan lebih besar dibandingkan biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi.
2.3.3. Pengaruh Lama Pendidikan Ter hadap Minat Mahasiswa Untuk
Mengikuti PPAk
Untuk mendapatkan gelar sebagai akuntan, peserta menempuh
pendidikan selama dua tahun. Hal itu artinya mereka berada di antara dua
pilihan yaitu bekerja terlebih dahulu baru mengikuti PPAk atau mengikuti
pendidikan selama dua tahun baru bekerja. Kebanyakan dari mereka lebih
memilih untuk bekerja terlebih dahulu baru kemudian mengikuti PPAk.
akuntansi yang menunda kerja dan lebih memilih untuk mengikuti PPAk
harus siap mengorbankan waktunya untuk bekerja dengan waktu yang harus
diluangkan untuk mengikuti PPAk. Namun di sisi lain, ada juga sebagian
lulusan S1 akuntansi yang menjembataninya dengan bekerja sambil
mengikuti PPAk di akhir pekan.
2.3.4. Kerangka Pikir
Berdasarkan penjelasan yang ada dalam kerangka pemikiran yang
telah dikemukakan diatas, maka dapat digambarkan bagan pemikiran
sebagai berikut :
Gambar 2.1 : Regr esi Linier Berganda Motivasi Karir (X1)
Lama Pendidikan (X3)
Biaya Pendidikan (X2) Minat mengikuti
2.4. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian dan
landasan teori serta kerangka pikir diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis
sebagai berikut:
“Bahwa motivasi karir, biaya pendidikan dan lama pendidikan
mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan
3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian dilakukan di Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur. Pada penelitian ini peneliti mengambil objek
penelitian yaitu mahasiswa jurusan akuntansi angkatan 2010. Data diperoleh
dengan memberikan kuesioner kepada mahasiwa yang kemudian harus diisi
dengan lengkap dan dilakukan analisis data.
3.2. Operasionalisasi dan Pengukur an Variabel
3.2.1. Variabel Dependen
Dalam penulisan ini yang menjadi variabel dependen adalah minat
mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. Minat adalah keinginan yang
didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan
membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang
diinginkannya. Variabel minat untuk mengikuti PPAk ini diukur dengan
menggunakan empat pertanyaan yang langsung mempertanyakan minat
mahasiswa mengikuti PPAk dengan menggunakan skala numerik dari satu
sampai lima. Sikap responden yang “sangat tidak berminat” diwakili oleh
point (1) yang dapat diartikan bahwa minat mahasiswa untuk mengikuti
oleh point (5) yang berarti bahwa minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk
tinggi.
3.2.2. Variabel Independen
Variabel independen dalam penulisan ini adalah motivasi karir, biaya
pendidikan dan lama pendidikan PPAk yang mempengaruhi minat
mahasiswa akuntansi mengikuti program PPAk. Adapun definisi dari
masing-masing variabel independen tersebut adalah :
1. Motivasi Karir (X1)
Motivasi Karir, yaitu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang
untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai
karir yang lebih baik dari sebelumnya.
2. Biaya Pendidikan (X2)
Biaya pendidikan adalah kebutuhan dana yang diperlukan oleh seseorang
dalam menempuh Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).
3. Lama Pendidikan PPAk (X3)
Lama Pendidikan adalah banyaknya waktu yang diperlukan oleh
seseorang untuk menyelesaikan program Pendidikan Profesi Akuntansi
(PPAk).
Variabel-variabel penulisan ini diukur dengan skala 1 sampai 5. Sikap
responden yang “sangat tidak setuju” diwakili oleh point 1 yang dapat
diartikan bahwa faktor tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
“sangat setuju” diwakili oleh point 5 yang berarti bahwa faktor tersebut
berpengaruh secara signifikan terhadap minat mahasiswa mengikuti PPAk.
Skala pengukurannya numerik.
3.3. Teknik Penentuan Sampel
3.3.1. Objek Penelitian
Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa
Akuntansi UPN “Veteran” Jatim kelas pagi yang aktif tahun ajaran 2010.
3.3.2. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan akuntansi
angkatan tahun 2010 di UPN “Veteran” Jatim yang berjumlah 124
mahasiswa. (ADMIK FE)
3.3.3. Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penulisan ini yaitu purposive
sampling. Sampel diperoleh dari :
1. Mahasiswa jurusan akuntansi angkatan tahun 2010 sebanyak 55
mahasiswa.
2. Kesediaan untuk mengisi kuesioner, dan
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari
hasil kuesioner. Data primer dikumpulkan oleh peneliti melalui kuesioner
yang berisi pertanyaan untuk mendapatkan informasi mengenai minat
mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. Kuesioner ini ditunjukkan
pada mahasiswa akuntansi sesuai dengan kriteria sampel penelitian.
3.5. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
3.5.1. Uji Kualitas Data
3.5.1.1. Uji validitas
Validitas adalah menunjukkan derajat ketetapan antara data yang
sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dikumpulkan oleh
peneliti (Sugiyono, 2002: 1). Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang
akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2006: 135).
Dasar analisis yang digunakan menurut Ghozali (2006: 49) yaitu
sebagai berikut:
1. Jika probabilitas < 0,05 berarti valid.
3.5.1.2. Uji Reliabilitas
Menurut Azwar (1997) reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya dan dapat memberikan hasil yang relatif tidak
berbeda apabila dilakukan kembali kepada subjek yang sama. Pada
penelitian ini digunakan teknik perhitungan reliabilitas koefisien Alpha
Cronbach, dengan alasan komputasi dengan teknik ini akan memberikan
harga yang lebih kecil atau sama besar dengan reliabilitas yang sebenarnya
(Azwar, 1997). Jadi ada kemungkinan dengan menggunakan teknik ini akan
lebih cermat karena dapat mendeteksi hasil yang sebenarnya.
Koefisien reliabilitas berkisar antara +1,00 sampai –1,00. Nilai batas
yang digunakan untuk menilai tingkat reliabilitas yang dapat diterima adalah
0,70 (Ferdinand, 2006). Meski demikian, Nunnaly dan Berstein (dikutip
Ferdinand, 2006) menjelaskan bahwa untuk penelitian eksplorasi, reliabilitas
yang sedang antara 0,50 – 0,60 sudah cukup untuk menjustifikasi sebuah
penelitian. Mengacu pada pendapat beberapa tokoh di atas peneliti
menetapkan bahwa kuesioner dalam penelitian ini dianggap reliable jika
memiliki koefisien alpha lebih dari 0,50.
3.5.2. Uji Asumsi Klasik
3.5.2.1. Nor malitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi, variabel independen, variabel dependen, atau keduanya mempunyai
mendekati normal. Menurut Santoso (2000: 214) ada beberapa cara
mendeteksi normalitas dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu
diagonal dan grafik. Dasar pengambilan keputusan yaitu, a) Jika data
menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas; b) Jika data menyebar jauh dari
garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model
regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3.5.2.2. Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk
mengetahui ada atau tidaknya multikolinieritas maka dapat dilihat dari nilai
Varians Inflation Factor (VIF). Bila angka VIF ada yang melebihi 10 berarti
terjadinya multikolinieritas. Dan penelitian yang baik tidak terjadi
multikolinieritas.
3.5.2.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah ada model
regresi ini terjadi ketidaksamaan varian dari residu satu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika varian dari residu pengamatan ke pengamatan lain
berbeda berarti ada gejala heteroskedastisitas dalam model regresi tersebut.
dependen dengan variabel dependen ditambah dengan kuadrat variabel
independen, kemudian ditambahkan lagi dengan perkalian dua variabel
independen. Prosedur pengujiandilakukan dengan hipotesis sebagai berikut:
• H0 : Tidak ada heterokedastisitas
• H1 : Ada heterekodastisitas
Jika α = 5%, maka tolak H0 jika obs*R-square > X2 atau P-value < α.
Model regresi yang baik tidak terjadi adanya heteroskedastisitas.
3.5.2.4. Uji Auto Korelasi
Autokorelasi umumnya terjadi pada data time series. Hal ini karena
observasi-observasi pada data time series mengukuti urutan alamiah antar
waktu sehingga observasi-observasi secara berturut-turut mengandung
interkorelasi, khususnya jika rentang waktu diantara observasi yang
berurutan adalah rentang waktu yang pendek, seperti hari, minggu atau
bulan. Gujarati (2012)
Istilah autokorelasi adalah korelasi di antara anggota seri dari
observasi-observasi yang diurutkan berdasarkan waktu. Dalam kaitannya
dengan asumsi OLS, autokorelasi merupakan korelasi antara satu variabel
gangguan dengan variabel gangguan lain
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara
residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi.
model regresi. Pada penelitian ini, data yang digunakan bukan data times
series tetapi data cross sectional yang diambil berdasarkan kuesioner,
sehingga untuk uji autokorelasi tidak dilakukan.
3.5.3. Analisis Regr esi Berganda
Analisis regresi digunakan untuk memprediksi pengaruh lebih dari
satu variabel bebas terhadap satu variabel tergantung, baik secara parsial
maupun simultan. Mengingat penelitian ini menggunakan tiga variabel bebas, maka persamaan regresinya sebagai berikut :
Y = α + β1.χ1 + β2.χ2 + β3.χ3.... βn
Keterangan :
Y = Minat Mengikuti PPAk
α = Bilangan konstanta
β1…β n = Koefisien arah regresi
X1 = Motivasi Karir X2 = Biaya Pendidikan X3 = Lama Pendidikan
Interpretasi hasil analisis regresi
3.5.3.1. Uji F
Output hasil uji F dilihat untuk mengetahui pengaruh variabel
a.Membandingkan F hitung dengan F tabel
F hitung < F tabel maka Hoditerima atau Ha ditolak. Artinya variabel
independen secara bersama-sama tidak mempengaruhi variabel dependen
secara signifikan. F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Artinya variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel
dependen secara signifikan.
b. Melihat probabilities values
Probabilities value > derajat keyakinan (0,05) maka Ho diterima atau
Ha ditolak. Artinya variabel independen secara bersama-sama tidak
mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Probabilities value <
derajat keyakinan (0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel
independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara
signifikan.
3.5.3.2. Uji t
Output hasil uji t dilihat untuk mengetahui pengaruh variabel
independen secara individu terhadap variabel dependen, dengan
menganggap variabel bebas lainnya konstan (Gujarati, 1999).
a. Membandingkan t hitung dengan t tabel
t hitung < t tabel maka Ho diterima atau Ha ditolak. Artinya tidak ada
pengaruh signifikan dari variabel independen secara individual terhadap
Artinya ada pengaruh signifikan dari variabel independen secara
individual terhadap variabel dependen.
b. Melihat probabilities values
Probabilities value > derajat keyakinan (0,05) maka Ho diterima atau
Ha ditolak. Artinya tidak ada pengaruh signifikan dari variabel
independen secara individual terhadap variabel dependen.
Probabilities
value < derajat keyakinan (0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Artinya ada pengaruh signifikan dari variabel independen secara
4.1. Deskr ipsi Obyek Penelitian
4.1.1. Sejar ah Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur merupakan
salah satu lembaga pendidikan tinggi swasta di Indonesia yang berdiri sejak
5 Juli 1959. Selama kurun waktu 49 tahun, UPN “Veteran” Jawa Timur
telah mengalami berbagai perubahan status, yaitu:
a. Sejak Juli 1959 s/d 1965 Akademi Administrasi Perusahaan “Veteran”
Cabang Surabaya.
b. Pada 17 Mei 1968 Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional (PTPN)
“Veteran” Cabang Jawa Timur dengan 3 Fakultas (Ekonomi, Pertanian,
dan Teknik Kimia), berdasarkan Surat Keputusan Kementerian
Transmigrasi, Urusan Veteran dan Demobilisasi No.
062/Kpts/MENTRANVED/68.
c. Periode 1976-1994, terjadi peralihan status PTPN “Veteran” Cabang
Jawa Timur sebagai Perguruan Tinggi Kedinasan dibawah Departemen
Pertahanan Keamanan RI.
d. Periode tahun 1977, terjadi perubahan nama PTPN “Veteran” Cabang
Jawa Timur menjadi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
e. Sejak tahun akademik 1994/1995 penyelenggaraannya dilakukan secara
mandiri sebagai Perguruan Tinggi Swasta.
f.Berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan
Tinggi No. 001/BAN-PT/Ak-1/VIII/1998 tanggal 11 Agustus 1998 telah
memperoleh status terakreditasi penuh untuk semua Jurusan/Program
Studi.
g. Pada awal tahun akademik 2005/2006 jumlah mahasiswa yang terdaftar
mencapai 12.500 orang, yang berasal dari SMU Negeri/Swasta, SMK
Negeri/Swasta, Instansi Pemerintah dan Swasta yang berasal dari
dalam/luar wilayah Propinsi Jawa Timur. Sampai dengan akhir tahun
2005, UPN “Veteran” Jawa Timur telah meluluskan Sarjana S-1
sejumlah 25.000 orang.
h. Sejak bulan Desember 2007, dengan disatukannya beberapa yayasan di
bawah Departemen Pertahanan RI, maka pembinaan UPN “Veteran”
Jawa Timur beralih di bawah Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan
Perumahan (YKPP).
4.1.2. Visi, Misi dan Tujuan
a. Visi:
Menjadi Universitas terdepan dalam pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta Sumber Daya Manusia yang dilandasi nilai dan
b. Misi:
1. Menghasilkan Sumber Daya Manusia yang memiliki nilai-nilai
moralitas, mentalitas dan intelektualitas serta jasmani yang sehat.
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi menuju “Research
University”.
3. Mengembangkan sistem pemberdayaan masyarakat.
4. Meningkatkan kerjasama dalam bidang akademik dan non-akademik
dengan Perguruan Tinggi lain, Pemerintah dan Swasta.
c. Tujuan:
Menunjang pembangunan nasional di bidang pendidikan tinggi dalam
rangka terciptanya sumber daya manusia yang cakap, profesional,
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki disiplin,
tanggung jawab dan pengabdian yang tinggi serta rasa kepedulian
terhadap kesejahteraan masyarakat.
4.1.3. Visi, Misi dan Tujuan Fakultas Ekonomi
a. Visi:
Menjadi Fakultas Ekonomi terdepan yang dilandasi semangat ketahanan
Nasional di Jawa Timur pada tahun 2020.
b. Misi:
1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan bersaing dibidang
2. Mengembangkan dan menerapkan ilmu ekonomi dan bisnis berbasis
penelitian.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berbasis pada
kemanfaatan.
c. Tujuan:
Mendidik mahasiswa peserta didik menjadi tenaga-tenaga yang
profesional baik secara konseptual maupun partikal, yang memacu
intelegensi, berpikir secara mendalam dan siap berprestasi dalam bidang
ekonomi.
4.1.4. Riwayat Progdi Akuntansi
Jurusan akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur yang berdiri pada
tahun 1974 merupakan salah satu dari 17 (tujuh belas) jurusan akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Alasan
pendirian Progdi Akuntansi adalah:
a. Mendukung program pemerintah untuk mencerdaskan bangsa.
b. Pada tahun 1974 belum banyak perguruan tinggi di Surabaya dan Jawa
Timur mendirikan progdi Akuntansi.
c. Perkembangan industri, perdagangan, perbankan di propinsi Jawa Timur
khususnya kota Surabaya sangat pesat.
d. Kebutuhan pendidikan tinggi yang diminati masyarakat yang semakin
Pada awalnya jurusan memiliki status negeri kedinasan di bawah
pengelolaan Departemen Pertahanan. Pada tahun 1994 berdasarkan
Keputusan bersama Mendikbud No: Kep/0307/U/1994 dan Menhankan No:
Kep/10/XI/1994 status Progdi Akuntansi berubah menjadi swasta.
Pada tahun 1998 Progdi memperoleh akreditasi pertama dengan nilai
“B” berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti Depdiknas Nomor:
00177/Ak-I.1/UPIAKt/VIII/1998. Pada tahun 2003 memperoleh akreditasi
kedua dengan nilai “B” berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti
Depdiknas Nomor : 06170/Ak-VII-S1-004/UPIAKT/2003. Selanjutnya pada
tahun 2009 Progdi Akuntansi memperoleh akreditasi dengan nilai “A”
berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti Depdiknas Nomor :
039/BAN-PT/Ak-XI/S1/1/2009.
4.1.5. Visi, Misi dan Tujuan Progdi Akuntansi
a. Visi:
Sebagai pusat keunggulan (centre of excellence) dalam proses belajar
mengajar bidang ilmu akuntansi dengan reputasi terpuji bagi dunia
akademik dan praktisi dalam menghadapi dinamika ilmu pengetahuan,
teknologi dan perusahaan global.
b. Misi:
1. Menyiapkan dan mencetak tenaga profesional dibidang akuntansi
yang memiliki jiwa kepemimpinan dengan kemampuan intelektual
2. Menyiapkan dan mencetak tenaga profesional dibidang akuntansi
yang siap menjadi tulang punggung dalam pengelolaan perusahaan
yang memerlukan penataan diri secara terus menerus guna
meningkatkan kinerjanya.
3. Menyiapkan dan mencetak tenaga profesional yang mempunyai
komitmen terhadap nilai etika, budaya, kewirausahaan, dan
berorientasi global.
c. Tujuan:
Mendidik mahasiswa menjadi tenaga-tenaga akuntansi yang profesional
baik secara konseptual maupun praktikal, yang memacu intelegensi,
berpikir secara mendalam dan siap berprestasi dalam bidang ilmu
akuntansi, guna menunjang pembangunan nasional.
4.2. Deskr ipsi Hasil Penelitian
Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa Akuntansi pada
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, kelas pagi
angkatan tahun 2010, dengan jumlah responden sebanyak 55 orang. Berikut
ini dideskripsikan jawaban responden pada masing-masing variabel
penelitian yang meliputi Motivasi Karir, Biaya Pendidikan, Lama
4.2.1. Motivasi Karir (X1)
Berdasarkan hasil jawaban kuesioner mengenai Motivasi Karir, dapat
dilihat pada Tabel 4.1., yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.1. Tabulasi J awaban Responden Mengenai:
“Motivasi Karir (X1)”
No. Pernyataan 1 2 3 4 5
1. Untuk meningkatkan kesempatan
promosi jabatan. 0 3 22 22 8
2. Untuk mendapatkan pekerjaan yang
sesuai dengan latar belakang pendidikan. 0 2 15 30 8
3. Untuk mendapatkan perlakuan
profesional dari atasan, rekan, dan bawahan di lingkungan pekerjaan.
0 1 18 30 6
4. Untuk meningkatkan rasa
profesionalisme dan kebanggaan terhadap profesi Akuntansi.
0 2 18 26 9
Sumber: Olah Data Pr imer
Berdasarkan Tabel 4.1. diatas, pada pertanyaan no. 1 yaitu Untuk
meningkatkan kesempatan promosi jabatan, mayoritas responden
memberikan jawaban Netral dan Setuju sebanyak 22 orang.
Sedangkan untuk pertanyaan no. 2 yaitu Untuk mendapatkan
pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan, mayoritas
responden memberikan jawaban Setuju sebanyak 30 orang.
Pertanyaaan no. 3 berbunyi Untuk mendapatkan perlakuan profesional
dari atasan, rekan, dan bawahan di lingkungan pekerjaan, mayoritas
responden memberikan jawaban Setuju sebanyak 30 orang. Dan pada
kebanggaan terhadap profesi Akuntansi, mayoritas responden memberikan
jawaban Setuju sebanyak 26 orang.
4.2.2. Biaya Pendidikan (X2)
Berdasarkan hasil jawaban kuesioner mengenai Biaya Pendidikan,
dapat dilihat pada Tabel 4.2., yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.2. Tabulasi J awaban Responden Mengenai:
“Biaya Pendidikan (X2)”
No. Pernyataan 1 2 3 4 5
1. Biaya mengikuti pendidikan profesi akuntansi pada umumnya tidak terlalu mahal jika dibandingkan dengan mengikuti kuliah pascasarjana akuntansi.
0 9 29 8 9
2. Untuk memperoleh pekerjaan dengan
jangka panjang yang besar. 0 4 16 29 6
3. Untuk meningkatkan pengetahuan dalam
bidang keuangan. 0 2 11 34 8
4. Untuk memperoleh pekerjaan dengan fasilitas yang memadai, seperti mobil dan
rumah dinas. 1 3 20 20 11
Sumber: Olah Data Pr imer
Berdasarkan Tabel 4.2. diatas, pada pertanyaan no. 1 yaitu Biaya
mengikuti pendidikan profesi akuntansi pada umumnya tidak terlalu mahal
jika dibandingkan dengan mengikuti kuliah pascasarjana akuntansi,
mayoritas responden memberikan jawaban Netral sebanyak 29 orang.
Sedangkan untuk pertanyaan no. 2 yaitu Untuk memperoleh pekerjaan
dengan jangka panjang yang besar, mayoritas responden memberikan
Pertanyaaan no. 3 berbunyi Untuk meningkatkan pengetahuan dalam
bidang keuangan, mayoritas responden memberikan jawaban Setuju
sebanyak 34 orang. Dan pada pertanyaan no. 4 tentang Untuk memperoleh
pekerjaan dengan fasilitas yang memadai, seperti mobil dan rumah dinas,
mayoritas responden memberikan jawaban Netral dan Setuju sebanyak 20
orang.
4.2.3. Lama Pendidikan (X3)
Berdasarkan hasil jawaban kuesioner mengenai Lama Pendidikan,
dapat dilihat pada Tabel 4.3., yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.3. Tabulasi J awaban Responden Mengenai:
“Lama Pendidikan (X3)”
No. Pernyataan 1 2 3 4 5
1. Saya berminat mengikuti pendidikan profesi akuntansi karena lama pendidikan
yang pendek. 3 17 23 12 0
2. Saya terdorong untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi karena latar belakang indeks prestasi yang sangat memuaskan.
0 17 28 9 1
3. Mengikuti pendidikan profesi akuntansi untuk mendapatkan kenaikan gaji yang
tinggi. 0 15 26 13 1
4. Saya mengikuti pendidikan profesi akuntansi setelah studi saya selesai tepat
waktu. 1 20 22 10 2
Berdasarkan Tabel 4.3. diatas, pada pertanyaan no. 1 yaitu Saya
berminat mengikuti pendidikan profesi akuntansi karena lama pendidikan
yang pendek, mayoritas responden memberikan jawaban Netral sebanyak
23 orang.
Sedangkan untuk pertanyaan no. 2 yaitu Saya terdorong untuk
mengikuti pendidikan profesi akuntansi karena latar belakang indeks
prestasi yang sangat memuaskan, mayoritas responden memberikan jawaban
Netral sebanyak 28 orang.
Pertanyaaan no. 3 berbunyi Mengikuti pendidikan profesi akuntansi
untuk mendapatkan kenaikan gaji yang tinggi, mayoritas responden
memberikan jawaban Netral sebanyak 26 orang. Dan pada pertanyaan no. 4
tentang Saya mengikuti pendidikan profesi akuntansi setelah studi saya
selesai tepat waktu, mayoritas responden memberikan jawaban Netral
sebanyak 22 orang.
4.2.4. Minat Mengikuti PPAk (Y)
Berdasarkan hasil jawaban kuesioner mengenai Minat Mengikuti
Tabel 4.4. Tabulasi J awaban Responden Mengenai:
“Minat Mengikuti PPAk (Y)”
No. Pernyataan 1 2 3 4 5
1. Pendidikan Profesi Akuntansi dapat membantu perkembangan profesi akuntansi.
karena PPAk dapat meningkatkan
kualitas akuntan. 1 3 18 26 7
4. Saya tertarik untuk mengikuti PPAk, karena PPAk merupakan sarana untuk
mendapatkan pekerjaan yang
memberikan pembayaran yang besar.
1 1 17 31 5
Sumber: Olah Data Pr imer
Berdasarkan Tabel 4.4. diatas, pada pertanyaan no. 1 yaitu Pendidikan
Profesi Akuntansi dapat membantu perkembangan profesi akuntansi,
mayoritas responden memberikan jawaban Setuju sebanyak 32 orang.
Sedangkan untuk pertanyaan no. 2 yaitu Saya tertarik untuk mengikuti
PPAk karena PPAk dapat membantu kesuksesan karir dalam profesi
akuntansi, mayoritas responden memberikan jawaban Netral sebanyak 24
orang.
Pertanyaaan no. 3 berbunyi Saya tertarik untuk mengikuti PPAk,
karena PPAk dapat meningkatkan kualitas akuntan, mayoritas responden
memberikan jawaban Setuju sebanyak 26 orang. Dan pada pertanyaan no. 4
tentang Saya tertarik untuk mengikuti PPAk, karena PPAk merupakan
besar, mayoritas responden memberikan jawaban Setuju sebanyak 31
orang.
4.3. Analisis Data
4.3.1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur
itu (kuesioner) mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur
tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh
pada masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari
penjumlahan semua skor pertanyaan (Sumarsono 2004 : 31). Apabila
korelasi antara skor total dengan skor masing-masing pertanyaan signifikan
(ditunjukkan dengan taraf signifikan < 0,05), maka dapat dikatakan bahwa
alat pengukur tersebut mempunyai validitas.
4.3.1.1. Motivasi Karir (X1)
Berikut ini adalah hasil pengujian validitas untuk masing-masing item
pertanyaan pada variabel motivasi karir:
Tabel 4.5. Uji Validitas Motivasi Karir (X1)
Motivasi Karir (X1)
Nilai
Signifikansi Keterangan Item Pertanyaan Corrected item-
Berdasarkan Tabel 4.5. diatas, hasil pengujian validitas menunjukan
korelasi positif pada level 0,01 dan 0,05 yang berarti bahwa pertanyaan
dalam kuesioner mampu mengungkapkan pengaruh Motivasi Karir terhadap
Minat Mengikuti PPAk. Tabel tersebut menunjukkan bahwa semua
pertanyaan yang digunakan dinyatakan telah valid. Hal ini ditunjukkan dari
nilai signifikan yang lebih kecil dari 0,05.
4.3.1.2. Biaya Pendidikan (X2)
Berikut ini adalah hasil pengujian validitas untuk masing-masing item
pertanyaan pada variabel Biaya Pendidikan:
Tabel 4.6. Uji Validitas Biaya Pendidikan (X2)
Biaya Pendidikan (X2)
Nilai
Signifikansi Keterangan Item Pertanyaan Corrected item-
Total correlation
Berdasarkan Tabel 4.6. diatas, hasil pengujian validitas menunjukan
korelasi positif pada level 0,01 dan 0,05 yang berarti bahwa pertanyaan
dalam kuesioner mampu mengungkapkan pengaruh Biaya Pendidikan
terhadap Minat Mengikuti PPAk. Tabel tersebut menunjukkan bahwa semua
pertanyaan yang digunakan dinyatakan telah valid. Hal ini ditunjukkan dari
4.3.1.3. Lama Pendidikan (X3)
Berikut ini adalah hasil pengujian validitas untuk masing-masing item
pertanyaan pada variabel Lama Pendidikan:
Tabel 4.7. Uji Validitas Lama Pendidikan (X3)
Lama Pendidikan (X3)
Nilai
Signifikansi Keterangan Item Pertanyaan Corrected item-
Total correlation
Berdasarkan Tabel 4.7. diatas, hasil pengujian validitas menunjukan
korelasi positif pada level 0,01 dan 0,05 yang berarti bahwa pertanyaan
dalam kuesioner mampu mengungkapkan pengaruh Lama Pendidikan
terhadap Minat Mengikuti PPAk. Tabel tersebut menunjukkan bahwa semua
pertanyaan yang digunakan dinyatakan telah valid. Hal ini ditunjukkan dari
nilai signifikan yang lebih kecil dari 0,05.
4.3.1.4. Minat Mengikuti PPAk (Y)
Berikut ini adalah hasil pengujian validitas untuk masing-masing item
pertanyaan pada variabel Minat Mengikuti PPAk:
Tabel 4.8. Uji Validitas Minat Mengikuti PPAk (Y)
Minat Mengikuti PPAk (Y)
Nilai
Signifikansi Keterangan Item Pertanyaan Corrected item-
Berdasarkan Tabel 4.8. diatas, dapat diketahui bahwa semua
pertanyaan valid karena mempunyai nilai signifikansi yang lebih kecil dari
0,05. Dengan demikian semua item pertanyaan variabel Minat Mengikuti
PPAk pada Tabel 4.8. digunakan dalam proses analisis selanjutnya.
4.3.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah jawaban yang
diberikan responden dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dengan
perkataan lain, hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran
dua kali atau lebih terhadap objek dan alat pengukur yang sama
(Sumarsono, 2004:34). Pengukuran reliabilitas menggunakan teknik
cronbach alpha, suatu kuesioner dikatakan reliabel bila memiliki nilai
cronbach alpha > 0,60 (Ghozali, 2001: 45).
Untuk melakukan uji reliabilitas, digunakan item pertanyaan yang
valid. Berikut ini adalah hasil pengujian reliabilitas:
Tabel 4.9. Hasil Uji Reliabilitas
No. Var iabel Cronbach alpha hitung Keter angan
1. Motivasi Karir (X1) 0,784 Reliabel
untuk variabel Motivasi Karir (X1) sebesar 0,784, variabel Biaya Pendidikan
(X2) sebesar 0,736, variabel Lama Pendidikan (X3) sebesar 0,717,
menunjukkan bahwa seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini
dinyatakan reliabel atau konsisten.
4.3.3. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada beberapa
cara mendeteksi normalitas dengan melihat penyebaran data (titik) pada
sumbu diagonal dan grafik. Dasar pengambilan keputusan adalah jika data
menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas, dan jika data menyebar jauh
dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka
model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Santoso, 2000: 214).
Gambar 4.1. Uji Normalitas
Apabila data menyebar di sekitar garis diagonal secara normal dan
mengikuti arah garis diagonal maka dapat dikatakan normal. Dapat dilihat
dari gambar 4.1., data menyebar secara normal pada P-P Plot yang
mengambarkan kenormalan data. Ini berarti model regresi memenuhi
asumsi normalitas.
4.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
4.4.1. Uji Asumsi Klasik
Untuk mengetahui apakah model regresi yang dihasilkan merupakan
model regresi yang baik, maka perlu dilakukan pengujian gejala
penyimpangan asumsi model klasik. Asumsi klasik yang harus dipenuhi
untuk mendapatkan model regresi yang baik adalah tidak ada autokorelasi,
tidak ada multikolinieritas, dan tidak ada heteroskedastisitas. Pada
penelitian ini tidak dilakukan pengujian autokorelasi karena data yang
digunakan bukan merupakan data times series. Berikut akan dijelaskan hasil
pengujian asumsi klasik.
4.4.1.1. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan linear
antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus
terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Cara
dengan cara menggunakan uji VIF. Tidak adanya multikolinearitas dapat
diketahui jika nilai VIF ≤ 10 dan nilai Tolerance ≥ 0,1.
Tabel 4.10. Uji Multikolineritas
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Mot_Karir .608 1.644
Biay_Pend .491 2.037
Lama_Pend .642 1.557
Sumber : Olah Data Primer
Tabel 4.10. menunjukkan bahwa nilai tolerance variabel motivasi
karir, biaya pendidikan dan lama pendidikan di atas angka 0,10, demikian
pula nilai VIF ketiganya di bawah angka 10, sehingga dapat dikatakan
model regresi bebas dari multikolinieritas, dengan demikian asumsi tidak
ada multikolinieritas terpenuhi.
4.4.1.2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya
ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model
regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak
adanya gejala heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan
berdasarkan scatterplots dari hasil pengolahan data SPSS 16. Adapun hasil
Gambar 4.2. Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Lampir an 12
Dilihat dari gambar tersebut, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara
acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal
ini dapat simpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
regresi.
4.4.1.3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi adalah korelasi antara variabel itu sendiri pada
pengamatan yang berbeda waktu atau individu. Uji autokorelasi bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi berganda ada korelasi antara
dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka
dinamakan ada penyakit autokorelasi (Ghazali, 2005). Tetapi dalam
penelitian ini tidak menggunakan uji autokorelasi karena penelitian ini tidak
dilakukan secara berkala.
4.4.2. Analisis Regr esi Linier Berganda
Pada penelitian ini analisis regresi linier berganda dilakukan untuk
mengetahui dan menganalisis serta membuktikan secara empiris apakah
faktor Motivasi Karir, Biaya Pendidikan dan Lama Pendidikan berpengaruh
terhadap Minat mahasiswa Akuntansi untuk mengikuti PPAk.
Berikut ini akan dijelaskan hasil regresi antara variabel Motivasi
Karir, Biaya Pendidikan dan Lama Pendidikan terhadap variabel Minat
Mengikuti PPAk.
4.4.2.1. Persamaan Regresi
Dari hasil regresi diperoleh nilai estimasi koefisien regresi sebagai berikut:
Tabel 4.11. Hasil Estimasi Koefisien Regresi
Model
Berdasarkan Tabel 4.11. dapat dibuat persamaan regresi sebagai
Y = 1,091 + 0,315 X1 + 0,447 X2 + 0,210 X3
Penjelasan masing-masing koefisien regresi adalah sebagai berikut:
β0 = Konstanta = 1,091
Menunjukkan besarnya minat mahasiswa Akuntansi untuk
mengikuti PPAk. Artinya apabila Motivasi Karir, Biaya
Pendidikan dan Lama Pendidikan sama dengan nol atau konstan,
maka minat mahasiswa Akuntansi untuk mengikuti PPAk adalah
sebesar 1,091.
β1 = Koefisien regresi Motivasi Karir (X1) = 0,315
Artinya apabila motivasi karir naik 1 satuan, maka minat
mahasiswa Akuntansi untuk mengikuti PPAk akan naik sebesar
0,315 satuan, dengan asumsi pengaruh dari biaya pendidikan
dan lama pendidikan adalah konstan/tidak berubah.
β2 = Koefisien regresi Biaya Pendidikan (X2) = 0,447
Artinya apabila biaya pendidikan naik 1 satuan, maka minat
mahasiswa Akuntansi untuk mengikuti PPAk akan naik sebesar
0,447 satuan, dengan asumsi pengaruh dari motivasi karir dan
lama pendidikan adalah konstan/tidak berubah.
β3 = Koefisien regresi Lama Pendidikan (X3) = 0,210
Artinya apabila lama pendidikan naik 1 satuan, maka minat
mahasiswa Akuntansi untuk mengikuti PPAk akan naik sebesar
0,210 satuan, dengan asumsi pengaruh dari biaya pendidikan