• Tidak ada hasil yang ditemukan

Audit Sistem Informasi Menggunakan Standar COBIT 4.1 Domain Acquire And Implement Pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Audit Sistem Informasi Menggunakan Standar COBIT 4.1 Domain Acquire And Implement Pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur."

Copied!
151
0
0

Teks penuh

(1)

PADA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

SKRIPSI

Disusun Oleh :

MOHAMMAD ROFIUDDIN NPM : 0835010020

J URUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

(2)

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah patut penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Laporan Skripsi yang telah dilaksanakan dapat terselesaikan dengan baik.

Skripsi dilaksanakan untuk mengasah kemampuan dan menerapkan ilmu yang didapatkan dibangku kuliah. Hal ini sangat membantu mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan dan pengalaman langsung dalam penerapan suatu ilmu yang didapatkan selama kuliah terhadap suatu organisasi terutama dalam hal ini adalah organisasi bisnis.

Skripsi dilaksanakan selama kurang lebih 5 bulan. Semoga dalam pengalaman Skripsi ini Mahasiswa mendapatkan ilmu yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat.

Atas kelancaran Skripsi, penulis berterima kasih atas bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak. Sehingga dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya semoga Tuhan membalas kebaikkan berlipat ganda kepada :

(3)

Timur.

3. Bapak Muhammad Irwan Afandi, ST, M.Sc selaku Sekretaris Program studi Sistem Informasi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4. Bapak Dr. Ronny S.Kom, M.Kom, M.H selaku Dosen Pembimbing 1 yang senantiasa memberikan yang terbaik.

5. Ibu Eka Dyar Wahyuni S.Kom selaku Dosen Pembimbing 2 yang senantiasa diberi kesabaran dan ketabahan dalam bimbingannya, semoga Alloh memberikan kemudahan dalam segala urusan didunia maupun di akhirat. 6. Bapak Ir. Kemal Wijaya M.TP sebagai kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Telematika, dan kepada Pak Farid Wajdi. A.MD sebagai Kasubbag Pengolahan Data. Ibu Nurul Komaiyah, S.Pd, MM sebagai Kasubbag Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telematika yang senantiasa memberikan kontribusi yang cukup baik dalam memberikan informasi yang diperlukan dalam skripsi ini.

7. Seluruh pihak terkait dan berkepentingan yang telah membantu dalam penggalian data untuk proses menyelesaikan skripsi ini.

8. Seluruh dulur-dulur SI08, TOURSI, AL-Maqosi, dan Tim GA (Gerombolan Audit) yang selalu memberikan dukungan, do’a dan sholawat untuk segera menyelesaikan Skripsi ini.

(4)

khusus mendapat gelar BA (Bapak’e Arek-arek) yang senantiasa memberikan bimbingan mental jasmani dan rohani.

Semoga Tuhan selalu melimpahkan rahmat dan hidayahNya bagi mereka yang telah memberikan kontribusi yang cukup besar dalam pengerja-an skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan mohon maaf yang sebesar-besarnya jika dalam pengerja-annya masih terjadi banyak kesalahan dan kekurangannya. Kritik dan saran, sangat penulis butuhkan untuk dapat meningkatkan kualitas pengerja-an Skripsi ini.

Atas perhatian dan kebijaksanaanya, penulis ucapkan terima kasih. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Surabaya, 31 Juli 2012

(5)

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN DAN PERSETUJUAN LEMBAR KETERANGAN REVISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR GAMBAR... xiii

DAFTAR TABEL... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah... 3

1.3 Batasan Masalah... 4

1.4 Tujuan... 5

1.5 Manfaat... 5

1.6 Sistematika Penulisan... 6

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA... 8

2.1 Pengertian Audit Sistem Informasi... 8

(6)

3) Keefektifitas sistem... 10

4) Efisiensi sistem... 10

2.2 Definisi dan Sejarah Perkembangan COBIT... 10

2.2.1 Struktur Paket COBIT………..…….. 13

1) Executive Overview………. 13

2) Kerangka Kerja (Framework)………….. 14

3) Uraian Proses (Process Description)…... 16

4) Tujuan Pengendalian (Control Pbjectives) 17 5) Panduan Manajemen (Management Guidelines)……… 18

6) Model Kedewasaan (Maturity Level)…... 19

2.2.2 Kerangka Kerja Model COBIT……….. 22

2.2.3 Domain COBIT 4.1……… 24

1) Plan And Organise (PO)………. 24

2) Acquire And Implement (AI)……… 25

a. AI1 Identify Automated Solutions ………..…. 25

b. AI2. Acquire and Maintain Application Software …………. 28

(7)

g. AI7. Install and Accredit

Solutions and Changes……….. 32

3) Deliver And Support (DS)……… 32

4) Monitor And Evaluate (ME)………. 33

2.3 Gambaran Umum Mengenai Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur... 34

1)Visi... 35

2)Misi... 35

3)Tujuan... 35

4)Iklim Pendidikan... 35

5)Struktur Organisasi ... 36

2.3.1 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telematika... 37

1) Tugas Pokok Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telematika... 38

2) Fungsi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telematika... 38

3) Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telematika dan bidang Tugas……… 39

BAB III METODE PENELITIAN... 42

(8)

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa

Timur………... 45

3.2.2 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telematika Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur... 46

3.3 Audit Objectives... 47

3.4 Preaudit Planning... 48

3.5 Prosedur Audit dan langkah-langkah untuk Mengumpulkan data... 48

3.6 Prosedur komunikasi dengan pihak manajemen... 49

3.7 Evaluasi hasil pengujian... 49

3.8 Audit Report... 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………..………… 51

4.1 Kondisi Umum Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telematika Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur……… 52

4.1.1 Mengidentifikasi Solusi Otomatis pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telematika…... 54

(9)

Otomatis ………. 59 4.2.2 RACI Chart Mendapatkan Sumber Daya TI 63 4.3 Proses dan hasil wawancara………... 65 4.4 Control Objectives COBIT 4.1……….. 67

4.4.1 Control Objectives ACQUIRE AND IMPLEMENT AI1 Identify Automated

Solutions ………. 68 1) Detailed Control Objectives AI1.1

Definition and Maintenance of Business Functional and Technical

Requirements……….. 69 2) Detailed Control Objectives AI1.2

Risk Analysis Report………... 69 3) Detailed Control Objectives AI1.3

Feasibility Study and Formulation of Alternative Courses of Action…………. 70 4) Detailed Control Objectives AI1.4

Requirements and Feasibility Decision and Approval………. 71 4.4.2 Control Objectives ACQUIRE AND

(10)

Supplier Contract Management……….. 73 3) Detailed Control Objectives AI5.3

Supplier Selection………... 74 4) Detailed Control Objectives AI5.4

IT Resources Acquisition……….... 75 4.5 Maturity Level COBIT 4.1 Pada Unit Pelaksana Teknis

(UPT) Telematika Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur………..………. 75

4.5.1 Kertas Kerja Maturity Level AI1

Mengidentifikasi Solusi Otomatis Pada

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telematika…... 77 1) Maturity Level 0 AI1 Identify Automated

Solutions………. 77 2) Maturity Level 1 AI1 Identify Automated

Solutions………. 78 3) Maturity Level 2 AI1 Identify Automated

Solutions………. 80 4) Maturity Level 3 AI1 Identify Automated

Solutions………. 81 5) Maturity Level 4 AI1 Identify Automated

(11)

Maturity Level AI1 Identify Automated Solutions………. 87 4.5.2 Kertas Kerja Maturity Level AI5

Memperoleh Sumber Daya TI Pada Unit

Pelaksana Teknis (UPT) Telematika………… 90 1) Maturity Level 0 AI5 Procure IT

Resource………. 90 2) Maturity Level 1 AI5 Procure IT

Resource………. 91 3) Maturity Level 2 AI5 Procure IT

Resource………. 93 4) Maturity Level 3 AI5 Procure IT

Resource………. 95 5) Maturity Level 4 AI5 Procure IT

Resource………. 97 6) Maturity Level 5 AI5 Procure IT

Resource………. 99 7) Proses Penghitungan dan Hasil

Penilaian Maturity Level AI5 Procure IT Resource……… 101 4.6 Goals And Metrics……….……… 103

(12)

1) IT Goals And Metrics……… 105

2) Process Goals And Metrics…………... 109

3) Activities Goals And Metrics…………. 113

4.6.2 Goals And Metrics AI5 Pengadaan Sumber Daya TI……….. 116

1) IT Goals And Metrics…………..…….. 116

2) Process Goals And Metrics……... 120

3) Activities Goals And Metrics..………… 123

4.7 Hasil Temuan dan Rekomendasi……..………. 128

4.7.1 Hasil Temuan dan Rekomendasi pada Proses AI1 Mengidentifikasi Solusi Otomatis……... 130

4.7.2 Hasil Temuan dan Rekomendasi pada Proses AI5 Pengadaan Sumber Daya TI……… 133

BAB V PENUTUP………... 134

5.1 Kesimpulan... 134

5.2 Saran... 136

DAFTAR PUSTAKA... 137

(13)

Penyusun : Mohammad Rofiuddin

Pembimbing 1 : Dr. Ronny, S.Kom, M.Kom, M.H. Pembimbing 2 : Eka Dyar Wahyuni, S.Kom

Abstrak

Unit Pelaksana Teknis merupakan tiang utama dalam penyedia layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Keberhasilan dalam mencapai sasaran atau tujuan utama organisasi bergantung besar terhadap sistem yang berjalan di dalamnya. Untuk menilai sejauh mana sistem yang berjalan dalam suatu organisasi terkait dengan perlindungan aset, pemeliharaan infrastruktur maupun layanan, sampai dengan penyajian informasi yang dibutuhkan untuk mencapai suatu tujuan organisasi.

Audit Sistem Informasi merupakan salah satu kegiatan yang dapat mengukur sebaik apa sistem informasi yang berjalan dalam organisasi tersebut. Pengukuran diambil dari standar COBIT 4.1 yang terdiri dari Maturity Level, Control Objectives dan Goals And Metrics.

Hasil dari Audit Sistem Informasi menunjukkan bahwa tata kelola TI yang ada pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telematika sudah berjalan cukup baik. Namun ada beberapa kinerja TI yang harus diperbaiki, dikembangkan dan diadakan dalam hal perencanaan strategis, pendokumentasian sampai dengan pemeliharaan dan pengimplementasian. Pada proses AI1 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telematika berada pada level 2.Repeatable dengan kondisi memiliki aktifitas berulang belum terdefinisi secara baik dan formal sehingga masih terjadi ketidak konsistenan. Sedangkan pada proses AI5 berada pada level 3.Defined dengan kondisi memiliki prosedur formal dan tertulis.

(14)

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Berbagai macam bentuk organisasi bisnis yang bergerak dalam

berbagai bidang, masing-masing mempunyai tujuan untuk melayani

masyarakat akan kebutuhan yang selalu menjadi bahan pokok kehidupan pada

saat ini dan yang akan datang. Mulai dari bentuk jasa, produksi barang,

makanan, obat-obatan bahkan sampai dunia pendidikan merupakan salah satu

bentuk perwujudan organisasi bisnis yang mempunyai Visi dan Misi tertentu

untuk mencapainya. Salah satunya yaitu Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur.

Untuk memenuhi suatu tuntutan kebutuhan dalam menunjang sistem

belajar mengajar dalam Kampus Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur, guna meningkatkan kualitas pembelajaran harus

didukung dengan Teknologi Informasi (TI). Dimana Teknologi Informasi ini

sangat berpengaruh besar dalam pelayanan terhadap sistem belajar mengajar.

Salah satunya yaitu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telematika.

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telematika merupakan salah satu unit

pelayanan teknis di tingkat Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Jawa Timur yang mempunyai fungsi pelayanan dibidang Teknologi Informasi

(15)

Technology) kepada seluruh satker, termasuk staf dosen, karyawan,

mahasiswa serta layanan kepada masyarakat umum.

Tugas pokok Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telematika adalah

menyediakan sarana dan prasarana pendukung dan menyajikan informasi

berkualitas yang tepat kebutuhan, tepat waktu dan tepat nilai berkaitan dengan

Tridharma Perguruan Tinggi dengan menggunakan perangkat pengolah dan

penyaji informasi.

Fungsi utama Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telematika yaitu

menyusun rencana program kegiatan jangka pendek, menengah dan jangka

panjang Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telematika sebagai pedoman

pelaksanaan tugas. Mengkoordinasi bawahan dalam melaksanakan tugas agar

terjalin kerjasama yang baik. Mengembangkan perangkat keras dengan cara

mengusulkan penambahan dan pemeliharaan untuk terlaksananya berbagai

kegiatan yang direncanakan. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan

komputer untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan staf Unit

Pelaksana Teknik (UPT) Telematika dan satuan kerja lainnya. Melaksanakan

urusan pembuatan program atau sistem informasi sesuai kebutuhan unit kerja

lain, menghasilkan jenis-jenis informasi yang dibutuhkan sub satker. Dan

menyusun laporan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telematika sesuai dengan

(16)

Ditinjau dari fungsi pelayanannya, Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Telematika berpengaruh besar terhadap proses bisnis yang berjalan pada

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Hal ini membuat

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telematika menjadi bagian yang rawan ketika

terjadi kesalahan dalam sistem yang dilaksanakan.

Permasalahan diatas merupakan alasan penulis untuk melakukan Audit

Sistem Informasi pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telematika Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, guna untuk memberikan

penilaian terhadap kinerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telematika yang

meliputi perangkat lunak dan pengguna sistem atau sumber daya yang

berkaitan. Dan hasil dari audit berupa laporan temuan dan rekomendasi

sebagai acuan kinerja TI yang baik menurut COBIT.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar belakang diatas, rumusan masalah yaitu :

1. Bagaimana menentukan ruang lingkup Audit Sistem Informasi pada Unit

Pelaksana Teknis (UPT) Telematika Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur, dokumen-dokumen yang diperlukan, sistem yang

akan di Audit, melakukan wawancara dan siapa yang akan diwawancara

berdasarkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berhubungan dengan

(17)

2. Bagaimana menganalisa Maturity Level, analisis Goals and Metrics,

analisis Control Objectives dan analisis hasil wawancara?

3. Bagaimana membuat evaluasi terhadap penilaian berdasarkan Analisis

Maturity Level, Goals and Metrics, Control Objectives dan menyusun

Laporan hasil dari Audit Sistem Informasi pada Unit Pelaksana Teknis

(UPT) Telematika Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa

Timur?

4. Bagaimana membuat laporan rekomendasi berdasarkan analisis dan hasil

temuan?

1.3 Batasan Masalah

Dalam proses Audit Sistem Informasi pada Unit Pelaksana Teknis

(UPT) Telematika Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

memiliki beberapa batasan masalah sebagai berikut :

1) Dalam proses Audit Sistem Informasi ini lebih fokus domain

Acquire and Implement (AI) padaproses :

a. AI1 Identify Automated Solution

(Mengidentifikasi solusi otomatis).

b. AI5 Procure IT Resource (Mendapatkan

(18)

2) Ruang lingkup audit Sistem Informasi ini pada Unit Pelaksana

Teknis (UPT) Telematika Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur.

1.4 Tujuan

1) Melakukan evaluasi terhadap penilaian berdasarkan Analisis

Maturity Level, Goals and Metrics, Control Objectives dan

menyusun Laporan hasil dari Audit Sistem Informasi pada Unit

Pelaksana Teknis (UPT) Telematika Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2) Membuat laporan rekomendasi yang didasarkan dari analisis dan

hasil temuan dalam proses pengumpulan data sebagai acuan untuk

tata kelola TI yang baik menurut standar COBIT 4.1

1.5Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari tugas akhir ini adalah :

1) Bagi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa Timur :

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk melakukan

evaluasi dan penilaian terhadap tata kelola layanan Teknologi

Informasi pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telematika

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Dan

(19)

dijadikan acuan dalam pelaksanaan tata kelola Teknologi Informasi

(TI) yang sesuai dengan standar.

2) Bagi Mahasiswa/Mahasiswi Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran“ Jawa Timur :

Sebagai referensi dalam melakukan Auditing mulai dari

proses bisnis yang direncanakan sampai dengan implementasi

dalam suatu organisasi.

1.6Sistematika Penulisan Laporan Tugas Akhir

Sistematika penulisan Laporan Tugas Akhir ini yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab satu ini membahas mengenai Latar Belakang Masalah,

Rumusan masalah, Batasan Masalah, Tujuan, Manfaat dan Sistematika

Penulisan Tugas Akhir.

BAB II : TINJ AUAN PUSTAKA

Pada bab dua ini membahas secara singkat teori-teori yang

berhubungan dan mendukung dalam pembuatan laporan ini.

BAB III : METODE PENELITIAN

Pada bab tiga ini dijelaskan tentang metode penelitian yang

meliputi Pelaksanaan dan Metodologi tugas akhir.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab empat ini terdapat penjelasan proses audit, hasil dan

(20)

BAB V : PENUTUP

Pada bab lima ini terdapat kesimpulan dan saran dari hasil

(21)

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Audit Sistem Informasi

Audit Sistem Informasi dilakukan dengan mengumpulkan dan

mengevaluasi bukti-bukti untuk menentukan apakah sistem informasi dan

sumber daya yang terkait memberikan perlindungan secara memadai terhadap

aset-aset, dapat memelihara integritas data dan sistem serta mampu

menyediakan informasi yang dibutuhkan pihak manajemen sesuai dengan

pemenuhannya terhadap tujuan Organisasi.

Menurut pendapat Ron Weber (1999), "EDP auditing is the process of

collecting and evaluate evidence to determine whether a computer system

safeguards assets, maintains data integrity, achieves organizational goals

effectively, and consumes resources effiently". Pengertiannnya secara garis

besar adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti untuk

menentukan apakah sistem aplikasi komputerisasi telah menetapkan dan

menerapkan sistem pengendalian intern yang memadai, semua aktiva

dilindungi dengan baik atau tidak disalahgunakan serta terjamin integritas

data, keandalan serta efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan sistem

(22)

Audit sistem informasi dilakukan untuk dapat menilai :

1) Apakah sistem komputerisasi suatu organisasi atau perusahaan

dapat mendukung pengamanan aset.

2) Apakah sistem komputerisasi dapat mendukung pencapaian

tujuan organisasi atau perusahaan.

3) Apakah sistem komputerisasi tersebut efektif, efisien dan data

integritas terjamin.

2.1.1 Tujuan Audit Sistem Infor masi

Tujuan audit sistem informasi menurut Ron Weber (1999)

dapat disimpulkan secara garis besar terbagi menjadi empat tahap,

yaitu :

1) Meningkatkan keamanan aset-aset perusahaan

Aset informasi suatu perusahaan seperti perangkat keras

(Hardware), perangkat lunak (Software), sumber daya manusia,

file data harus dijaga oleh suatu sistem pengendalian intern yang

baik supaya tidak terjadi penyalahgunaan aset.

2) Menjaga integritas data

Integritas data (data integrity) adalah salah satu konsep dasar

sistem informasi data memiliki atribut-atribut tertentu seperti :

(23)

3) Keefektifitas sistem

Efektifitas sistem informasi perusahaan memiliki peranan

penting dalam proses pengambilan keputusan. suatu sistem

informasi dapat dikatakan efektif apabila sistem tersebut telah

sesuai dengan kebutuhan.

4) Efisiensi Sistem

Efisiensi menjadi hal yang sangat penting ketika suatu

komputer tidak lagi memiliki kapasitas memadai.

2.2Definisi dan Sejar ah Perkembangan COBIT

Control Objectives for Information and related Technology (COBIT)

adalah seperangkat kerangka kerja bagi manajemen Teknologi Informasi (TI)

yang disusun oleh Information System Audit and Control Association

(ISACA), dan IT Governance Institute (ITGI) pada 1996. Selain itu,

disebutkan juga bahwa COBIT memiliki empat versi yaitu :

1) 1996, edisi CoBiT yang pertama diperkenalkan.

2) 1998, edisi kedua menambahkan Management Guidelines.

3) 2000, edisi ketiga dipublikasikan dan tersedia versi online.

4) Desember 2005, edisi keempat dipublikasikan.

(24)

COBIT merupakan standar yang dinilai paling lengkap dan

menyeluruh sebagai framework IT audit karena dikembangkan secara

berkelanjutan oleh lembaga swadaya profesional auditor yang tersebar di

hampir seluruh negara.

Misi COBIT adalah "Melakukan riset, mengembangkan,

mempublikasikan, serta mempromosikan kerangka tujuan pengendalian tata

kelola Teknologi Informasi yang dapat diterima secara International, bersifat

otoritatif, up-to-date, untuk digunakan sehari-hari bagi manajer usaha,

profesional informasi teknologi dan professional assurance."

Kerangka COBIT ini akan efektif digunakan untuk menjaga

pengendalian internal dengan dukungan Teknologi Informasi yang tinggi,

seperti perusahaan yang didukung dengan proses otomatisasi atau produknya

berkaitan dengan Teknologi Informasi (TI). COBIT menyediakan suatu cara

yang baik untuk memahami dan mendokumentasikan pengendalian internal

suatu organisasi. Kerangka COBIT ini bukan merupakan pengganti, tetapi

merupakan suatu pendukung pengendalian internal COSO agar lebih mudah

memahami dan mendokumentasikan pengendalian intern, khususnya pada

perusahaan berbasis TI.

Framework COBIT menyediakan pernyataan pengendalian tertinggi

untuk proses TI dengan mengidentifikasi kebutuhan bisnis terhadap

(25)

dalam proses, mencantumkan keberadaan pengendalian dan menyebutkan

tujuan pengendalian secara umum (Colbert, 1996).

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology)

merupakan sebuah proses model yang dikembangkan untuk membantu

perusahaan dalam pengelolaan sumber daya Teknologi Informasi (TI). Proses

model ini difokuskan pada pengendalian terhadap masing-masing dari 34

proses TI, meningkatkan tingkat kemapanan proses dalam TI dan memenuhi

ekspektasi bisnis dari IT.

COBIT menciptakan sebuah jembatan antara manajemen TI dan para

eksekutif bisnis. COBIT mampu menyediakan bahasa yang umum sehingga

dapat dipahami oleh semua pihak. Adopsi yang cepat dari COBIT di seluruh

dunia dapat dikaitkan dengan semakin besarnya perhatian yang diberikan

terhadap Corporate Governance dan kebutuhan perusahaan agar mampu

berbuat lebih dengan sumber daya yang sedikit meskipun ketika terjadi

kondisi ekonomi yang sulit.

Fokus utama dari COBIT ini adalah harapan bahwa melalui adopsi

COBIT ini, perusahaan akan mampu meningkatkan nilai tambah melalui

penggunaan TI dan mengurangi resiko-resiko inheren yang teridentifikasi

didalamnya. COBIT dikembangkan oleh IT Governance Institute (ITGI), yang

(26)

(ISACA). Saat ini pengembangan terbaru dari standar ini adalah COBIT Edisi

4.1.

Dalam COBIT 4.1 terdapat 34 daftar proses yang terbagi dalam 4

domain yaitu Plan And Organise (PO), Acquire And Implement (AI), Deliver

And Suport (DS), dan Monitor And Evaluate (ME). Proses – proses yang ada

dalam Cobit mencerminkan proses yang mungkin terdapat dalam sebuah

organisasi. Jumlah proses yang terdapat dalam sebuah organisasi bervariasi,

bergantung dari besar kecilnya organisasi itu.

2.2.1 Struktur Paket COBIT

Sebuah paket COBIT yang lengkap terdiri atas :

1) Executive Overview

Sebuah keputusan bisnis didasarkan kepada informasi yang

relevan, tepat waktu, dan tepat. COBIT dirancang untuk digunakan

oleh eksekutif senior dan manajer. Executive Overview terdiri dari

tinjauan yang menyediakan perhatian dan pemahaman atas konsep dan

prinsip kunci dari COBIT. Overview ini juga mencakup sinopsis

mengenai kerangka dasar yang menyediakan pemahaman yang lebih

mendetail atas konsep dan prinsip.

COBIT mendefinisikan 34 proses generik untuk mengelola

Teknologi Informasi. Setiap proses didefinisikan bersama dengan

proses input dan output, proses kegiatan kunci, tujuan proses, ukuran

(27)

tata kelola Teknologi Informasi dengan mendefinisikan dan

menyelaraskan tujuan bisnis dengan tujuan dan proses Teknologi

Informasi.

2) Kerangka Kerja (Framework)

Framework menjelaskan bagaimana proses IT akan memberikan

informasi yang dibutuhkan perusahaan dalam mencapai tujuannya.

Dalam COBIT framework ini disampaikan misi COBIT yaitu :

"Melakukan riset, mengembangkan, mempublikasikan, serta

mempromosikan kerangka tujuan pengendalian tata kelola Teknologi

Informasi yang dapat diterima secara International, bersifat otoritatif,

up-to-date, untuk digunakan sehari-hari bagi manajer usaha,

profesional informasi teknologi dan professional assurance."

Pemberian informasi ini dikendalikan dengan 34 tujuan

pengendalian tingkat tinggi (high-level control), satu untuk

masing-masing proses IT. Lingkup kriteria informasi yang sering menjadi

perhatian COBIT adalah :

a. Effectiveness : Berhubungan dengan informasi yang

relevan dan berhubungan dengan proses bisnis, yang

mana disampaikan secara tepat waktu, benar, konsisten

(28)

b. Efficiency : Mengenai ketentuan dari informasi melalui

penggunaan sumber daya yang optimal (yang paling

produktif dan ekonomis).

c. Confidentiality : Menekankan pada perlindungan atas

informasi yang sensitif dari penyingkapan yang tidak

berwenang.

d. Integrity : Berhubungan dengan akurasi dan

kelengkapan informasi, dan juga validitas yang sejalan

dengan nilai dan harapan bisnis.

e. Availability : Terkait dengan informasi yang tersedia

ketika diperlukan oleh proses bisnis saat ini dan dimasa

mendatang. hal ini juga berkaitan dengan perlindungan

atas sumber daya yang penting.

f. Compliance : Berhubungan dengan kepatuhan pada

hukum, peraturan dan perjanjian kontrak yang mana

terkait dengan proses bisnis.

g. Reliability : Berhubungan dengan ketentuan bagi

informasi yang sesuai untuk manajemen dalam

mengelola entitas dan melakukan tanggung jawab tata

kelola.

Framework ini juga mengidentifikasikan kriteria untuk

(29)

a. Aplikasi : adalah sistem pengguna otomatis dan

prosedur manual yang memproses informasi.

b. Informasi : adalah data, dalam segala bentuknya,

dimasukkan, dan output-nya yang diproses oleh sistem

informasi dalam bentuk apapun yang digunakan oleh

bisnis.

c. Infrastruktur : adalah teknologi dan fasilitas (Misalnya,

perangkat keras, sistem operasi, sistem manajemen

database, jaringan, multimedia dan lingkungan yang

mendukung rumah dan mereka) yang memungkinkan

pemrosesan aplikasi.

d. Orang-Orang : adalah personil yang dibutuhkan untuk

merencanakan, mengatur, memperoleh, melaksanakan,

memberikan, dukungan, memantau dan mengevaluasi

sistem layanan informasi. mereka mungkin internal,

outsourcing, atau dikontrak seperti yang diperlukan.

3) Uraian Pr oses (Process Description)

Merupakan suatu model proses referensi dan bahasa umum

untuk setiap orang untuk melihat dan mengelola kegiatan

Teknologi Informasi dalam sebuah organisasi. Proses ini

(30)

ini disajikan hal mengenai definisi setiap proses, fokus

pelaksanaan proses, target yang hendak dicapai dan alat untuk

pengukuran proses tersebut.

4) Tujuan Pengendalian (Control Objectives)

Tujuan pengendalian COBIT menyediakan pemahaman

yang kritis dalam menentukan kebijakan yang jelas dan praktik

yang baik untuk pengendalian IT. Termasuk didalamnya

pernyataan akan keinginan untuk mencapai 214 tujuan

pengendalian spesifik dan tujuan pengendalian detail dalam 34

proses IT tingkat tinggi (High-Level IT Processes).

Pengendalian didefinisikan sebagai kebijakan, prosedur,

praktek dan struktur organisasi yang dirancang untuk memberikan

keyakinan yang memadai bahwa tujuan bisnis akan tercapai dan

kejadian yang tidak diinginkan akan dicegah atau dideteksi dan

diperbaiki.

Tujuan pengendalian Teknologi Informasi menyediakan

satu set persyaratan tingkat tinggi yang lengkap untuk

dipertimbangkan oleh manajemen untuk pengendalian yang efektif

pada setiap proses Teknologi Informasi, yaitu :

a. Apakah pernyataan tindakan manajerial untuk meningkatkan

(31)

b. Terdiri dari kebijakan, prosedur, praktek dan struktur

organisasi.

c. Apakah dirancang untuk memberikan keyakinan yang

memadai bahwa tujuan bisnis akan tercapai dan kejadian yang

tidak diinginkan dapat dicegah atau dideteksi dan diperbaiki.

5) Panduan Manajemen (Management Guidelines)

Management Guidelines tersusun dari konsep yang sudah

matang, untuk membantu menentukan tingkatan dan level

ekspektasi dari pengendalian dan membandingkannya dengan

industri yang sejenis. Ada beberapa istilah yang digunakan

Management Guidelines untuk menentukan kebijakannya yaitu :

a. Generik Input dan Output (From-Input proses and Output-To

Process)

Pemilik proses harus memahami input apakah yang mereka

butuhkan dari orang lain, dan hal lain apakah yang mereka

butuhkan untuk proses tersebut. COBIT menyediakan contoh "Key

Input and Output" pada setiap proses termasuk persyaratan

eksternal Teknologi Informasi. Ada beberapa output yang

merupakan input untuk semua proses lainnya.

b. RACI charts

(32)

mengidentifikasi siapa yang bertanggung jawab (Responsible),

pihak mana yang harus mencatat, menyediakan arah dan otorisasi

suatu kegiatan (Accountable), pihak mana yang bisa diajak

melakukan konsultasi (Consulted) atau siapa yang hanya

diberitahukan saja (Informed).

c. Key Activity Goal (Hal terpenting yang harus dilakukan)

d. Metrics (Pengukuran)

6) Model Kedewasaan (Maturity Model)

Model kedewasaan ini menilai kematangan dan

kemampuan per proses dan membantu untuk mengatasi

kesenjangan. Pemodelan kematangan untuk metode manajeman

dan pengendalian atas proses Teknologi Informasi didasarkan pada

suatu metode evaluasi organisasi, sehingga dapat diurutkan dari

level kematangan tidak ada (0) hingga optimal (5).

Pendekatan berasal dari model kematangan bahwa The

Software Engineering Institute (SEI) yang menentukan untuk

kematangan kemampuan pengembangan perangkat lunak

(Software).

Manfaat pendekatan maturity model ini adalah relatif

mudah digunakan oleh manajemen dalam menempatkan skala dan

menghargai hal yang terlibat ketika peningkatan kinerja

diperlukan. Skala nol (0) mengidentifikasikan kemungkinan tidak

(33)

kematangan yang sederhana yang menunjukkan bagaimana suatu

proses itu terjadi dari suatu kapasitas yang non-existence ke

kapasitas yang optimised.

Skala maturity model ini akan membantu para profesional

dalam menjelaskan kepada manajer dimana kelemahan proses

manajemen Teknologi Informasi dan mampu menetapkan target

yang dibutuhkan organisasi. Tingkat kematangan akan dipengaruhi

oleh tujuan bisnis organisasi, lingkungan dan praktek industri.

Secara khusus, tingkat kematangan manajemen akan

ketergantungannya pada Teknologi Informasi, kecanggihan

teknologi, dan yang paling penting, nilai informasi itu sendiri.

Berikut pengukuran tingkat kematangan menurut COBIT 4.1 yang

dibagi menjadi 6 level :

0.Nothing, adalah kondisi dimana perusahaan sama sekali tidak

peduli terhadap pentingnya Teknologi Informasi untuk dikelola

secara baik oleh manajemen.

1.Ad-Hoc, adalah kondisi dimana perusahaan secara reaktif

melakukan penerapan dan implementasi Teknologi Informasi

sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan mendadak yang ada, tanpa

(34)

2.Repeatable, adalah kondisi dimana perusahaan telah memiliki

pola yang berulang kali dilakukan dalam melakukan manajemen

aktivitas terkait dengan tata kelola Teknologi Informasi, namun

keberadaannya belum terdefinisi secara baik dan formal sehingga

masih terjadi ketidak konsistenan.

3.Defined, adalah kondisi dimana perusahaan telah memiliki

prosedur baku formal dan tertulis yang telah disosialisasikan ke

segenap jajaran manajemen dan karyawan untuk dipatuhi dan

dikerjakan dalam aktivitas sehari-hari.

4.Managed, adalah kondisi dimana perusahaan telah memiliki

sejumlah indikator atau ukuran kuantitatif yang dijadikan sebagai

sasaran maupun obyektif kinerja setiap penerapan aplikasi

Teknologi Informasi yang ada.

5.Optimised, adalah kondisi dimana perusahaan dianggap telah

mengimplementasikan tata kelola manajemen Teknologi Informasi

(35)

2.2.2 Kerangka Kerja Model COBIT

Kerangka COBIT mengikat kebutuhan bisnis untuk informasi

dan tata kelola untuk tujuan fungsi layanan Teknologi Informasi.

Model proses Teknologi Informasi COBIT memungkinkan kegiatan

dan sumber daya Teknologi Informasi yang mendukung mereka agar

dapat dikelola dan dikendalikan secara tepat berdasarkan tujuan

pengendalian COBIT dan selaras serta diawasi menggunakan tujuan

(Goal) dan pengukuran (Metric) COBIT.

Ringkasnya sumber daya Teknologi Informasi yang dikelola

oleh proses Teknologi Informasi untuk mencapai tujuan yang

(36)

merespon Teknologi Informasi dengan kebutuhan bisnis. Inilah prinsip

dasar dari kerangka COBIT (COBIT Framework). Seperti pada kubus

COBIT gambar 2.2.

Untuk tampilan secara lebih detail, keseluruhan kerangka

COBIT dapat ditunjukkan secara grafis dibawah ini, dengan

menampilkan 4 domain COBIT, yang terdiri dari 34 proses generik,

mengelola sumber daya Teknologi Informasi dan menyampaikan

(37)

2.2.3 Domain COBIT 4.1

Terdapat empat Domain dalam COBIT 4.1 yaitu :

1) Plan and Organise (PO)

Domain Perencanaan dan Organisasi meliputi penggunaan informasi

dan teknologi dan seberapa bagus digunakan dalam perusahaan untuk

membantu pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan. Dalam domain ini

juga menekankan kepada bagaimana bentuk organisasional dan

infrastruktur TI akan digunakan dalam mencapai hasil yang optimal.

Tujuan pengendalian tingkat atas dari proses TI untuk domain

Perencanaan dan Organisasi (PO) :

a. PO1. Define a Strategic IT Plan and Direction (Mendefinisikan

Rencana Strategis TI)

b. PO2. Define the Information Architecture (Mendefinisikan Arsitektur

Informasi)

c. PO3. Determine Technological Direction (Menentukan Petunjuk

Teknologis)

d. PO4. Define the IT Processes, Organization and Relationships

(Mendefinisikan Proses, Organisasi dan Hubungan TI)

e. PO5. Manage the IT Investment (Mengelola Investasi TI)

f. PO6. Communicate Management Aims and Direction

(Mengkomunikasikan Arah dan Tujuan Manajemen)

(38)

h. PO8. Manage Quality (Mengelola Kualitas)

i. PO9. Assess and Manage IT Risks (Menilai dan mengelola Resiko TI)

j. PO10. Manage Projects (Mengelola Proyek-Proyek)

2) Acquire and Implement (AI)

Domain ini meliputi proses identifikasi persyaratan TI, cara

memperoleh teknologi, dan mengimplementasikannya kedalam proses

bisnis perusahaan pada saat ini. Domain ini juga menyebutkan mengenai

pengembangan sebuah perencanaan pemeliharaan yang harus diadopsi

oleh perusahaan dengan tujuan untuk memperpanjang siklus sistem TI dan

komponennya. Berikut berisikan tujuan pengendalian tingkat atas dari

proses IT untuk domain Memperoleh dan Implementasi (AI) :

a. AI1. Identify Automated Solutions (Mengidentifikasi Solusi Otomatis).

Mengidentifikasi setiap kebutuhan untuk sistem Informasi

yang kemudian akan diimplementasikan ke dalam aplikasi dan

membuat analisa sebelum merancang aplikasi tersebut mulai dari studi

kelayakan aplikasi, biaya-manfaat, resiko sampai keputusan apakah

sistem yang akan di implementasikan “Membuat” atau “Membeli” dan

memastikan apakah sistem ini sudah sesuai dengan tujuan bisnis yang

dijalankan. Tujuan dari Proses-proses diatas yaitu untuk

meminimalkan biaya untuk memperoleh dan menerapkan solusi dari

(39)

AI1.1. Definisi dan pemeliharaan bisnis fungsional serta kebutuhan

teknik.

Mengidentifikasi, memprioritaskan, menentukan dan

menyepakati kebutuhan bisnis fungsional dan teknik meliputi cakupan

penuh dari semua inisiatif yang diperlukan untuk mencapai hasil yang

diharapkan dari program investasi IT-enabled.

Pada proses ini menjelaskan bahwa ketika membangun sebuah

sistem untuk memenuhi kebutuhan bisnis, maka diperlukan

identifikasi kebutuhan, menyepakati kebutuhan bisnis dan teknik dari

berbagai pihak, terutama pada pihak yang berhubungan dengan sistem

yang akan dibangun agar manfaat dapat tercapai seperti yang

diharapkan.

AI1.2. Laporan analisa Resiko.

Mengidentifikasi, mendokumentasikan dan menganalisa resiko

yang terkait dengan kebutuhan bisnis dan desain solusi sebagai bagian

dari proses organisasi untuk pengembangan kebutuhan.

Dalam hal membangun solusi TI COBIT menyatakan bahwa

ketika mengidentifikasi solusi otomatis maka diperlukan juga

dokumentasi. Menganalisa dampak dan kemungkinan yang terjadi

(40)

AI1.3. Studi Kelayakan dan Penyusunan Program Alternatif

Mengembangkan studi kelayakan yang mengkaji kemungkinan

menerapkan kebutuhan. Manajemen bisnis, didukung oleh fungsi TI,

harus menilai kelayakan program dan alternatif tindakan dan membuat

rekomendasi kepada sponsor bisnis.

Hal ini merupakan salah satu dari proses mengidentifikasi

solusi otomatis. Dimana studi kelayakan harus dikembangkan dengan

harapan hasil sesuai dengan yang diinginkan. Studi kelayakan

didefinisikan oleh pemilik proses bisnis. Dan satndar teknologi

mengikuti perkembangan pada saat itu. Dan memberikan rekomendasi

kebutuhan apa saja yang akan digunakan untuk menerapkan solusi TI

yang akan diimplementasikan. Mulai dari perangkat keras, perangkat

lunak, jaringan sampai dengan sumber daya manusia yang

mendukung.

AI1.4. Persyaratan dan keputusan kelayakan dan persetujuan.

Verifikasi bahwa proses ini membutuhkan sponsor bisnis untuk

menyetujui dan menandatangani pada kebutuhan bisnis fungsional dan

teknis serta laporan studi kelayakan pada tahap kunci yang telah

ditentukan. Sponsor bisnis harus membuat keputusan akhir terhadap

(41)

Pada proses ini menyatakan bahwa setiap hasil dari identifikasi

maupun studi kelayakan kebutuhan yang akan diterjemahkan kedalam

sebuah solusi otomatis, maka diperlukan persetujuan dari pemilik

proses bisnis. Hal ini diperlukan untuk menghindari asumsi studi

kelayakan yang salah. Manajemen bisnis harus memberikan keputusan

akhir untuk menyatakan bahwa studi kelayakan yang dilakukan sudah

sesuai dengan kebutuhan.

b. AI2. Acquire and Maintain Application Software (Memperoleh dan

Memelihara Aplikasi Perangkat Lunak).

Memastikan aplikasi yang dirancang sesuai dengan kebutuhan

bisnis perusahaan. Proses ini meliputi perancangan desain aplikasi

dengan kontrol keamanan dan standar konfigurasi sistem.

c. AI3. Acquire and Maintain Technology Infrastructure (Memperoleh

dan memelihara Infrastruktur Teknologi).

Proses ini meliputi pemeliharaan dan perlindungan

infrastruktur IT yang sesuai dengan strategi dan teknologi yang

diterapkan. Memastikan dukungan terhadap teknologi yang

berkelanjutan untuk sistem aplikasi yang dirancang.

d. A14. Enable Operation and Use (Memungkinkan Operasi dan

(42)

Pengetahuan tentang sistem baru yang tersedia. Proses ini

membutuhkan dokumen dan manual book bagi pengguna. Dan

menyediakan pelatihan untuk memastikan penggunaan yang tepat

dalam pengoperasian aplikasi dan infrastruktur.

e. AI5. Procure IT Resource (Mendapatkan Sumber Daya TI)

Sumber Daya IT, termasuk orang-orang, perangkat keras,

perangkat lunak dan jasa perlu diperoleh. Hal ini membutuhkan

definisi dan melaksanakan prosedur pengadaan, pemilihan Vendor,

pengaturan perjanjian kontrak dan akuisisi itu sendiri . Hal ini

dilakukan untuk memastikan bahwa organisasi bisnis memiliki sumber

daya IT yang tepat dan hemat biaya.

AI5.1. Pengawasan Pengadaan

Mengembangkan dan mengikuti serangkaian prosedur dan

standar yang konsisten dengan proses pengadaan secara keseluruhan

organisasi bisnis dan strategi akuisisi untuk memperoleh yang

berkaitan dengan IT infrastruktur, fasilitas, perangkat keras, perangkat

lunak dan layanan yang dibutuhkan oleh bisnis.

Dalam proses ini bahwa pengawasan diperlukan dalam hal

pengadaan barang maupun jasa. Pengawasan ini berupa dokumen

(43)

sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan dan anggaran yang

dibutuhkan dalam proses binis yang dijalankan.

AI5.2. Manajemen Kontrak dengan Pemasok

Membuat prosedur untuk menetapkan, mengubah dan

mengakhiri kontrak untuk semua pemasok. Prosedur harus mencakup,

minimal, legal, keuangan, organisasi, dokumenter, kinerja, keamanan,

kekayaan intelektual, dan tanggung jawab penghentian dan kewajiban

(termasuk klausa hukuman). Semua kontrak dan perubahan kontrak

harus ditinjau oleh para penasehat hukum.

AI5.3. Pemilihan Pemasok

Memilih pemasok menurut sebuah praktek yang adil dan

formal untuk memastikan kesesuaian terbaik yang layak berdasarkan

kebutuhan tertentu. Kebutuhan harus dioptimalkan dengan masukan

dari pemasok yang potensial.

Dalam pemilihan pemasok lebih mengarah pada pengalaman

atau keputusan professional manajemen bisnis sesuai dengan

kondisional lapangan. Hal ini diperlukan untuk memastikan pemasok

(44)

kontrak yang disetujui bersama antara pemasok dengan manajemen

bisnis,

AI5.4. Akuisisi Sumber Daya IT

Melindungi dan melaksanakan kepentingan organisasi dalam

semua perjanjian akuisisi kontrak, termasuk hak dan kewajiban semua

pihak dalam kontrak untuk pembelian perangkat lunak, pengembangan

sumber daya, infrastruktur dan jasa.

Pada proses ini merupakan salah satu yang harus dilaksanakan

dalam menjalin hubungan kerjasama dengan pihak ketiga. Dimana

manajemen bisnis harus melindungi dan melaksanakan kepentingan

organisasi terlebih dahulu. Harapannya dalam menjalin kerjasama

tersebut tidak merugikan pihak organisasi dan tentunya dapat menjaga

nama baik organisasi.

f. AI6. Manage Changes (Mengelola Perubahan).

Semua perubahan, termasuk pemeliharaan dan patch darurat,

yang berkaitan dengan infrastruktur dan aplikasi dalam produksi

lingkungan secara resmi dikelola secara terkontrol. Perubahan

termasuk Prosedur, proses, sistem dan parameter layanan akan dicatat,

dinilai dan disahkan sebelum diimplementasikan dan ditinjau lagi

(45)

ini menjamin pengurangan resiko yang berdampak negative bagi

kestabilan dan keutuhan lingkungan produksi.

g. AI7. Install and Accredit Solutions and Changes (Instalasi dan

akreditasi solusi dan perubahan).

Sistem baru perlu dibuat operasional setelah pembangunan

selesai. Hal ini memerlukan pengujian yang tepat dalam lingkungan

yang berdedikasi dengan data uji yang relevan, definisi instruksi

peluncuran dan migrasi, perencanaan rilis dan promosi yang

sebenarnya untuk produksi, dan review pasca implementasi.Hal ini

menjamin bahwa sistem operasional sesuai dengan hasil dan harapan

yang telah disepakati.

3) Deliver and Support (DS)

Domain ini berfokus pada aspek penyampaian dari TI. Domain ini

meliputi beberapa area seperti eksekusi aplikasi dalam sistem IT dan

hasilnya, sama seperti proses dukungan yang memungkinkan eksekusi

yang efektif dan efisien dalam sistem TI tersebut. Proses dukungan ini

meliputi isu keamanan dan pelatihan. Berikut merupakan tujuan

pengendalian tingkat atas dari domain penyampaian dan dukungan :

a. DS1. Define and Manage Service Levels (Mendefinisikan dan

Mengelola Level Layanan)

b. DS2. Manage Third-Party Services (Mengelola Layanan Pihak

(46)

c. DS3. Manage Performance and Capacity (Mengelola Kinerja dan

Kapasitas)

d. DS4. Ensure Continous Service (Menjamin Layanan

Berkesinambungan)

e. DS5. Enseru Systems Security (Menjamin Keamanan Sistem)

f. DS6. Identify and Allocate Costs (Mengidentifikasi dan

Mengalokasikan Biaya)

g. DS7. Educate and Train Users (Mendidik dan Melatih Pengguna)

h. DS8. Manage Service Desk and Incidents (Mengelola Layanan dan

Insiden)

i. DS9. Manage the Configuration (Mengelola Konfigurasi)

j. DS10. Manage Probelms (Mengelola Masalah)

k. DS11. Manage Data (Mengelola Data)

l. DS12. Manage the Physical Environment (Mengelola Lingkungan

Fisik)

m. DS13. Manage Operations (Mengelola Operasi)

4) Monitor and Evaluate (ME)

Domain Pemantauan dan Evaluasi mengacu kepada strategi

perusahaan dalam menilai kebutuhan perusahaan dan apakah dalam sistem

TI yang sekarang memenuhi tujuan yang dibutuhkan untuk mendesain dan

adanya pengendalian yang dibutuhkan dalam memenuhi peraturan yang

berlaku. Pemantauan juga meliputi isu penilaian yang independen dari

(47)

proses pengendalian oleh auditor internal dan external. Berikut

merupakan tujuan pengendalian tingkat atas dari domain ini :

a. ME1. Monitor and Evaluate IT Processes (Mengawasi dan

Mengevaluasi Proses TI)

b. ME2. Monitor and Evaluate Internal Control (Mengawasi dan

Mengevaluasi pengendalian internal)

c. ME3. Ensure Compliance With External Requirements (Menjamin

kepatuhan pada kebutuhan eksternal)

d. ME4. Provide IT Governance (Menyediakan tata kelola TI)

2.3 Gambar an Umum Mengenai Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

J awa Timur

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur merupakan

salah satu lembaga pendidikan perguruan tinggi di Indonesia yang berdiri

sejak 5 Juli 1959 Selama kurun waktu 53 tahun, UPN “Veteran” Jawa Timur

telah mengalami berbagai perubahan status, kemudian Sejak bulan Desember

2007, dengan disatukannya beberapa yayasan di bawah Departemen

Pertahanan RI, maka pembinaan Universitas Pembangunan Nasional

"Veteran" Jawa Timur beralih di bawah Yayasan Kesejahteraan Pendidikan

(48)

1) Visi :

Menjadi Universitas terdepan dalam pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi serta sumberdaya manusia yang dilandasi

nilai dan semangat kejuangan.

2) Misi :

a. Menghasilkan Sumber Daya Manusia yang memiliki nilai-nilai

moralitas, mentalitas dan intelektualitas serta jasmani yang sehat.

b. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi menuju

"Research University".

c. Mengembangkan sistem pemberdayaan masyarakat.

d. Meningkatkan kerjasama dalam bidang akademik dan non

akademik dengan Perguruan Tinggi lain, pemerintah dan Swasta

3) Tujuan :

Menunjang pembangunan nasional di bidang pendidikan tinggi

dalam rangka terciptanya sumber daya manusia yang cakap,

profesional, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

memiliki disiplin, tanggungjawab dan pengabdian yang tinggi serta

rasa kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat.

4) Iklim Pendidikan

Berkomitmen menyelenggarakan pendidikan berkualitas,

(49)

mengikuti perkembangan IPTEK, serta adaptif terhadap

perkembangan global .

Pengamalan Tridhama Perguruan Tinggi bidang Pendidikan

dan pengajaran, penelitian serta pengabdian pada masyarakat

dilaksanakan secara berimbang sehingga tercipta atmosfir akademik

yang berkualitas. Memacu spririt civitas academika untuk

melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat utamanya dalam

menghasilkan Teknologi Tepat Guna yang diimplementasikan untuk

peningkatan kesejahteraan masyarakat.

(50)

2.3.1 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telematika Univer sitas

Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Dalam mewujudkan Visi Misi dan Tujuan untuk mencapainya,

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur didukung

oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telematika yang merupakan salah

satu unit pelayanan teknis di tingkat Universitas yang mempunyai

fungsi pelayanan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi

(TIK) atau sering disebut dengan IT (Information Technology) kepada

seluruh satker, termasuk staf dosen, karyawan, mahasiswa serta

layanan kepada masyarakat umum.

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telematika pada awalnya

bernama bernama Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskom yang

dibentuk pada tahun 1984 dalam bentuk pelayanan Laboratorium

Komputasi dan Statistik di lingkungan kantor Dekan Koordinator Jl.

Tambakbayan Tengah 17-19 Surabaya. Pada bulan September tahun

1987 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

pindah ke kampus baru di Jl. Raya Rungkut Madya - Gununganyar,

kemudian laboratorium Komputasi dan Statistik dititipkan sementara

kepada Fakultas Pertanian.

Dengan semakin berkembangnya IT dan kompleksitas

(51)

statusnya ditingkatkan menjadi Unit Pelaksana Teknis Pusat Komputer

di tingkat Universitas dan bertanggung jawab langsung kepada Rektor;

dan pada tahun 2007 sesuai dengan semakin besarnya beban tugas dan

tanggung jawab diubah menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Telematika.

1) Tugas Pokok Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telematika :

Menyediakan sarana dan prasarana pendukung dan menyajikan

informasi berkualitas yang tepat kebutuhan, tepat waktu dan tepat nilai

berkaitan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dengan

menggunakan perangkat pengolah dan penyaji informasi.

2) Fungsi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telematika :

a. Menyusun rencana program kegiatan jangka pendek,

menengah dan panjang Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Telematika sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

b. Mengkoordinasi bawahan dalam melaksanakan tugas

agar terjalin kerjasama yang baik.

c. Mengembangkan perangkat keras dengan cara

mengusulkan penambahan dan pemeliharaan untuk

terlaksananya berbagai kegiatan yang telah

(52)

d. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan komputer

untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan staf

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telematika dan satuan

kerja lainnya.

e. Melaksanakan urusan pembuatan program / sistem

informasi sesuai kebutuhan unit kerja lain,

menghasilkan jenis-jenis informasi yang dibutuhkan

sub satker.

f. Menyusun laporan Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Telematika sesuai dengan hasil yang telah dicapai

sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.

3) Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telematika

Bidang tugas ditinjau dari struktur pada gambar 2.5 yaitu :

a. Ka Telematika :

1.Penanggung jawab rencana program kegiatan.

2.Penanggung jawab rencana pengembangan dan kerjasama.

3.Penanggung jawab penggunaan anggaran.

(53)

b.Ka Tata Usaha :

1.Pelaksana perencanaan dan penggunaan anggaran.

2.Pelaporan hasil kegiatan dan anggaran.

3.Pelaporan pertanggung jawaban keuangan.

4.Pelaporan implementasi Manual Prosedur pada ISO 9001-2008.

c. Subbag Pengolahan Data :

1.Pelaksana rencana pengolahan data.

2.Perancangan dan pemeliharaan perangkat lunak.

3.Perancangan sistem database.

4.Pelaporan implementasi Manual prosedur pada ISO 9001-2008.

d.Subbag Pemeliharaan Jaringan dan Portal :

1.Pelaksana rencana pengembangan Jaringan (LAN dan WAN).

2.Perancangan dan pemeliharaan jaringan.

3.Perancangan dan pengembangan website.

4.Perancangan dan pengembangan sistem komputer.

5.Pelaporan implementasi sasaran Mutu 3 pada ISO 9001-2008.

e. Subbag Bisnis Aplikasi :

1.Pelaksana program kerjasama Aplikasi Komputer.

2.Pelaksana kerjasama Aplikasi Komputer

(54)

4.Pelaksana dan pengembangan Bisnis Aplikasi Komputer.

5.Pelaporan implementasi sasaran Mutu 1 dan 2 pada ISO

(55)

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara berfikir dan berbuat yang

dipersiapkan secara matang dalam rangka untuk mencapai tujuan penelitian,

yaitu : menemukan, mengembangkan atau mengkaji kebenaran suatu

pengetahuan secara ilmiah atau untuk pengujian hipotesis suatu penelitian. Pada

metode penelitian tentang Audit Sistem Informasi ini terbagi menjadi beberapa

langkah yang digunakan dalam penelitian. Diantaranya menentukan subjek

audit, audit objectives, preaudit planning, prosedur audit serta langkah-langakah

yang diperlukan dalam melaksanakan pengumpulan data, prosedur komunikasi

dengan pihak manajemen, evaluasi hasil pengujian sampai dengan audit report.

3.1 Bagan Alur Audit Sistem Infor masi

Bagan alur pada gambar 3.1 menggambarkan proses mulai awal hingga

akhir dalam melaksanakan Audit Sistem Informasi secara teknis pada Unit

Pelaksana Teknis (UPT) Telematika Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur. Dimulai dari studi literature sampai dengan temuan dan

(56)

Dimulai dengan studi literatur, dari proses tersebut dapat disimpulkan

bahwa domain dan proses yang akan digunakan dalam Audit Sistem Informasi.

(57)

Setelah ditentukan objek Audit dan domain serta proses yang akan digunakan

maka dipetakan kedalam diagram RACI menurut masing-masing proses. Dari

diagram tersebut dapat dilihat siapakah yang menjadi R (Responsible) berarti

siapa yang bertanggung jawab. A (Accountable) pihak mana yang harus

mencatat, menyediakan arah dan otorisasi suatu kegiatan. C (Consulted) yaitu

pihak mana yang mampu diajak konsultasi. Dan siapa yang hanya diberitahukan

saja I (Informed) pada proses bisnis yang ditentukan COBIT.

Setelah pemetaan diagram RACI dengan Struktur Organisasi Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, maka langkah selanjutnya yaitu :

penilaian Control Objectives, Maturity Level dan Goals And Metrics. Pada

proses ini diperlukan analisis terlebih dahulu, maksud dan tujuan yang akan

dicapai. Karena statement pada Control Objectives, Maturity Level dan Goals

And Metrics merupakan sumber informasi yang akan direlasikan dengan tata

kelola TI yang ada pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telematika dengan

pengukurannya sendiri-sendiri.

Dari analisis tersebut menghasilkan pertanyaan dan diajukan kepada

siapa, dokumen yang dibutuhkan dan kuisioner. Dari hasil penggalian data

tersebut akan menghasilkan temuan-temuan dari pertanyaan yang diajukan,

(58)

Langkah selanjutnya yaitu analisis temuan, bukti dokumen dan hasil

kuisioner untuk dijadikan bahan penilaian pada proses Control Objectives,

Maturity Level, dan Goals And Metrics.

Proses selanjutnya yaitu analisis sebab akibat jika ada beberapa proses

dalam tata kelola TI menurut COBIT belum terpenuhi oleh Organisasi. Hal ini

disupport penuh dari temuan hasil interview, bukti dokumen maupun kuisioner.

Dan hasil dari analisis sebab akibat akan dijadikan temuan dan rekomendasi

yang akan dilaporkan kepada pihak terkait dalam hal ini Unit Pelaksana Teknis

(UPT) Telematika.

3.2Audit Subject

3.2.1 Gambar an Umum Mengenai Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” J awa Timur

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

merupakan salah satu lembaga pendidikan perguruan tinggi di

Indonesia yang berdiri sejak 5 Juli 1959 selama kurun waktu 53 tahun,

UPN “Veteran” Jawa Timur telah mengalami berbagai perubahan

status, kemudian Sejak bulan Desember 2007, dengan disatukannya

beberapa yayasan di bawah Departemen Pertahanan RI, maka

pembinaan Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

beralih di bawah Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan Perumahan

(59)

1) Visi :

Menjadi Universitas terdepan dalam pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi serta sumberdaya manusia yang dilandasi

nilai dan semangat kejuangan.

2) Misi :

a. Menghasilkan Sumber Daya Manusia yang memiliki nilai-nilai

moralitas, mentalitas dan intelektualitas serta jasmani yang sehat.

b. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi menuju

"Research University".

c. Mengembangkan sistem pemberdayaan masyarakat.

d. Meningkatkan kerjasama dalam bidang akademik dan non

akademik dengan Perguruan Tinggi lain, Pemerintah dan Swasta

3) Tujuan :

Menunjang Pembangunan Nasional di bidang pendidikan

tinggi dalam rangka terciptanya sumber daya manusia yang cakap,

profesional, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

memiliki disiplin, tanggungjawab dan pengabdian yang tinggi serta

rasa kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat.

3.2.2 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telematika Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Dalam melakukan audit, tahap pertama yang harus dilakukan

(60)

tingkat fungsionalitas yang paling tinggi dalam mendukung proses

bisnis pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa

Timur. Pada tahapan ini perlu peninjauan secara langsung ketempat

yang akan diaudit dan mencari data tentang seberapa besar peran yang

dilakukan organisasi tersebut untuk menunjang proses bisnis yang ada

di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Dalam

hal ini telah ditentukan yaitu Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Telematika.

Dalam mewujudkan Visi Misi dan Tujuan untuk mencapainya,

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur didukung

dengan Sumber daya yang bergerak dibagian TI yang dikelola oleh

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telematika sebagai unit pelayanan

teknis di tingkat Universitas yang mempunyai fungsi pelayanan di

bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

3.3 Audit Objectives

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telematika merupakan salah unit

pelayanan teknis di tingkat universitas yang mempunyai fungsi sebagai

pelayanan dibidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang

berperan penting dalam proses utama dalam kegiatan belajar mengajar di

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Ditinjau dari

(61)

berpengaruh besar terhadap kegiatan belajar mengajar. Sehingga Unit

Pelaksana Teknis ini merupakan bagian yang sangat vital jika terjadi

kesalahan dalam lingkup Universitas.

3.4 Preaudit Planning

Dalam mempersiapkan pelaksanaan Audit terdapat beberapa hal yang

perlu dipersiapkan mulai dari mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan,

berupa beberapa dokumen pendukung, mengumpulkan data-data,

mengumpulkan bukti, mengevaluasi temuan, membuat laporan akhir dan

membuat rekomendasi.

3.5 Pr osedur Audit dan Langkah-Langkah Untuk Mengumpulkan Data

Data yang berkaitan dengan audit sistem informasi pada Unit

Pelaksana Teknis (UPT) Telematika Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur nantinya akan diperoleh melalui wawancara, kuisioner,

dan peninjauan dokumen yang dibutuhkan kepada pihak yang bersangkutan

yaitu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telematika. Dan untuk mendapatkan data

yang berkaitan dengan Sistem Informasi Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Telematika akan menggunakan Kertas Kerja dan poin poin yang digunakan

adalah sesuai dengan domain Acquire and Implement yang mengacu pada

Framework COBIT 4.1. pada 2 proses saja, yaitu :

(62)

2) AI5. Procure IT Resources (Mendapatkan sumber daya IT).

3.6 Pr osedur Komunikasi Dengan Pihak Manajemen

Salah satu tahap yang menentukan tercapainya proses wawancara

sehingga hasil yang didapatkan akan dapat diolah menjadi tolak ukur nilai

dalam pengauditan, dimana auditor akan berinteraksi langsung dengan pihak

yang terkait dalam pengelolahan Sistem Informasi dalam hal ini yaitu Unit

Pelaksana Teknis (UPT) Telematika.

3.7 Evaluasi Hasil Pengujian

Kertas kerja dan pertanyaan-pertanyaan wawancara yang digunakan

untuk proses pengumpulan data yang ada pada Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Telematika ini mengacu pada goals and metrics, dan aktifitas proses

masing-masing control process sesuai dengan COBIT.

3.8 Audit Report

Hasil dari Audit akan di ukur dengan menggunakan maturity model

sebagai pengukur seberapa baik sistem yang sedang berjalan pada Unit

Pelaksana Teknis (UPT) Telematika. Dengan model maturity manajemen

dapat mengukur posisi proses sistem informasi yang sedang berjalan dan

(63)

untuk memetakan posisi proses sistem informasi adalah dengan menggunakan

kertas kerja.

Kertas kerja dibuat dengan menggunakan teknik wawancara,

kuisioner, dan peninjauan dokumen yang dibutuhkan. Selanjutnya hasil

pemetaan maturity di-review dengan melakukan wawancara ke pihak terkait

apakah sudah sesuai dengan kondisi di lapangan. Sedangkan tujuan

pengendalian ditetapkan dengan mempertimbangkan Control Objective,

(64)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan pembahasan merupakan proses dalam pencapaian hasil dari

penelitian mulai awal hingga akhir. Pada bab ini dijelaskan bagaimana tahapan audit

sistem informasi pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telematika Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Mulai dari pemetaan diagram RACI,

interview kepada pihak yang terkait dengan Audit Sistem Informasi, pengukuran

kinerja TI menggunakan maturity level, analisis Control Objectives, dan analisis

Goals and Metrics yang telah disediakan COBIT sebagai acuan. Dan yang terakhir

membuat laporan hasil temuan dan rekomendasi kepada Unit pelaksana Teknis (UPT)

Telematika terkait dengan proses yang digunakan untuk audit.

Dalam menentukan domain COBIT yang digunakan untuk audit pada Unit

Pelaksana Teknis (UPT) Telematika, penulis menentukan secara langsung pada

domain Acquire And Implement (AI), pada proses kinerja TI AI1 mengidentifikasi

solusi otomatis dan AI5 Mendapatkan Sumber Daya TI berdasarkan tinjauan

langsung ke tempat yang akan diaudit. Dalam proses menentukan domain yang

digunakan untuk audit, didapatkan dari hasil analisa wawancara kepada manajemen

proses bisnis dan dengan mempertimbangkan proses TI apa yang memiliki tingkat

resiko lebih tinggi jika terjadi kesalahan dalam proses kinerjanya. Kajian lebih

mendalam tentang menentukan domain yang digunakan tidak dibahas pada penelitian

Gambar

Gambar 2.1 Representation of Maturity Model (Framework COBIT)
Gambar 2.2 The COBIT Cube (Framework COBIT)
Gambar 2.3 Kerangka Kerja COBIT (Framework COBIT)
Gambar 2.5 Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telematika Bidang tugas ditinjau dari struktur pada gambar 2.5 yaitu :
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini merupakan hasil penggabungan dan replikasi (mengulang) dari penelitian yang dilakukan oleh Restu Agusti dan Nastia (2014), Komang, dkk (2014), dan Rudi Lesmana

Peserta didik disini saat ada jam mata pelajaran SKI semangat sekali dan sangat antusias untuk mengikuti proses pembelajaran, begitu pula dengan pelajaran lainnya

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH Subhanahu wa Ta’ala yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah- Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan dan menyusun

Dan dengan keunikan dan keunggulan SMP Islam Al-Fattahiyyah Boyolangu Tulungagung dan SMP Tahfidz Ar-Rosyid Boyolangu Tulungagung yang memprogramkan pembelajaran tahfidz

Dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa In Line follower Robot Berlengan Satu yang telah dibuat dapat berfungsi sesuai dengan

1) Menetapkan indikator komunikasi matematis yang akan dianalisis. 2) Mengumpulkan data mentah (transkrip wawancara, transkrip audio video, catatan lapangan, tranksrip

Pendidikan Kepala Rumahtangga Migran Pendidikan Kepala rumahtangga migran tidak mempengaruhi pengambilan keputusan migran perempuan bermigrasi yang pertama Inisiatif

Setelah melakukan identifikasi tujuan pembelajaran, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis instruksional yaitu sebuah prosedur yang digunakan untuk