ABSTRAK
Kota Bandung merupakan salah satu destinasi wisata yang memiliki
banyak potensi yang dapat menarik minat wisatawan dari berbagai golongan, baik
lokal maupun mancanegara. Salah satu golongan wisatawan yang sangat popular
dan jumlahnya terus meningkat adalah backpackers. Kata “backpackers” merujuk
kepada kelompok wisatawan yang melakukan perjalanan mandiri tanpa
bergantung kepada agen perjalanan, sehingga sangat membutuhkan sumber
informasi mengenai tempat yang didatanginya. Selain sarana informasi yang
lengkap, jelas, dan terpusat, fasilitas pendukung lainnya juga menjadi hal yang
sangat penting bagi para backpackers.
Perancangan Tourist Center di Kota Bandung menjadi salah satu fasilitas
penting yang menyediakan pusat informasi, fasilitas pendukung seperti tempat
membeli tiket, workshop, giftshop, shuttle point, food market dan hostel
backpackers. Perancangan interior tersebut harus dapat mengakomodasi berbagai
latar belakang budaya wisatawan, memiliki daya tarik melalui penyatuan unsur
asing dan lokal, dan memberikan kesan nyaman dan unity secara estetis.
Konsep unity of creation diterapkan secara menyeluruh dalam layout,
bentuk, ruang dan treatment pada area perancangan.
ABSTRACT
Bandung is one of the tourism destination cities that has so much potency
to attract the attention of many travelers from all sorts of social classes, both
locals and foreigners. One of the popular social classes that counts and keeps
increasing in numbers is backpacker. The word “backpacker” refers to an
individual or a group that travels to a certain place without depending on the
service of travel agent. The availability of definite, comprehensive, and
concentrated information, support facilites is a very important means for the
backpacker.
The designing of Tourist Center in Bandung which is provide information
center, ticketing, workshop, giftshop, shuttle point, food market and backpackers
hostel becomes one of the most strategic facility to consider. The design must be
able to accommodate the differences of cultural background of the travelers, have
attraction through the unity of foreign and local culture, and also give pleasant
feel and united aesthetically.
Unity of creation’s concept applied extensively in the layout, form, space and treatment in the planning area.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii
LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... vi
ABSTRAC ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Tujuan Perancangan ... 3
1.4 Ide/Gagasan Perancangan ... 3
1.5 Manfaat Perancangan ... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 5
2.1.1 Pengertian Tourist Center ... 7
2.1.2 Jenis–jenis Tourist ... 8
2.1.3 Jenis–jenis Backpackers ... 10
2.1.4 Jenis–jenis Tourist Center ... 12
2.2 Standar Tourist Center ... 12
2.3 Standar Kebutuhan Ruang ... 13
2.3.1 Fasilitas Tourist Information ... 13
2.3.2 Fasilitas Lounge and Cafe ... 15
2.3.3 Fasilitas Studi Kasus Hostel Backpackers ... 18
2.4 Pencahayaan ... 21
2.5 Penghawaan ... 22
2.6 Material ... 23
2.7 Akustik ... 24
2.8 Keamanan ... 24
2.9 Studi Banding ... 26
BAB III DATA PERANCANGAN 3.1 Deskripsi Proyek ... 35
3.2 Tinjauan Lokasi ... 36
3.2.1 Tinjauan Makro ... 36
3.2.2 Tinjauan Mikro ... 38
3.3 Daftar Kebutuhan dan Besaran Ruang ... 41
3.4.1 Identifikasi User ... 43
3.4.2 Flow Activity User ... 43
3.4.3 Struktur Organisasi dan Job Desk ... 44
3.5 Hubungan Kedekatan Ruang ... 47
3.5.1 Bubble Diagram Kedekatan Ruang ... 47
3.5.2 Zoning Blocking ... 48
BAB IV PERANCANGAN TOURIST CENTER DI BANDUNG 4.1 Konsep Perancangan ... 51
4.2 Penjabaran Konsep ... 52
4.2.1 Konsep Bentuk ... 52
4.2.2 Konsep Warna ... 53
4.2.3 Konsep Material ... 54
4.2.4 Konsep Tekstur ... 55
4.2.5 Konsep Pola / Motif ... 56
4.2.6 Konsep Pencahayaan ... 57
4.2.7 Konsep Penghawaan ... 57
4.2.8 Konsep Skala / Proporsi ... 58
4.2.9 Konsep Furniture ... 58
4.3 Perancangan General ... 58
4.4 Perancangan Denah Khusus ... 60
4.4.1 Lobby ... 61
4.4.3 Hostel ... 65
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 68
5.2 Saran ... 69
DAFTAR PUSTAKA ... 70
RIWAYAT HIDUP ... xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Ergonomi Meja Resepsionis ... 13
Gambar 2.2 Ergonomi Kabinet Resepsionis ... 14
Gambar 2.3 Ergonomi Tempat Duduk Resepsionis ... 14
Gambar 2.4 Ergonomi Sirkulasi Fasilitas Duduk ... 14
Gambar 2.5 Ergonomi Fasilitas Duduk ... 15
Gambar 2.6 Ergonomi Bar ... 16
Gambar 2.7 Ergonomi Sirkulasi Bar ... 16
Gambar 2.8 Ergonomi Sirkulasi Fasilitas Duduk ... 16
Gambar 2.9 Ergonomi Fasilitas Duduk ... 17
Gambar 2.10 Ergonomi Table Setting ... 17
Gambar 2.11 Ergonomi Jarak Bersih Antar Meja ... 17
Gambar 2.12 Ergonomi Meja Makan ... 18
Gambar 2.13 Ergonomi Cafe ... 18
Gambar 2.14 Ergonomi Kamar Tidur ... 20
Gambar 2.15 Ergonomi Kamar Susun ... 20
Gambar 2.16 Ergonomi Kamar Mandi ... 21
Gambar 2.17 Layout Tourist Information ... 26
Gambar 2.18 Fasad Depan Tourist Information ... 27
Gambar 2.19 Fasad Depan ... 27
Gambar 2.20 Area Resepsionis dan Ruang Duduk ... 28
Gambar 2.22 Interior Tourist Information Hualien ... 28
Gambar 2.23 Exterior Tourist Information ... 29
Gambar 2.24 Resepsionis Tourist Information ... 29
Gambar 2.25 Ruang Lcd Tv dan Flyer ... 30
Gambar 2.26 Marche Plaza Senayan ... 30
Gambar 2.27 Marche Food Hall ... 31
Gambar 2.28 Marche ... 31
Gambar 2.29 Kamar Tidur Nihao Hostel ... 32
Gambar 2.30 Kamar Susun ... 32
Gambar 2.31 Ruangan dan Loker ... 32
Gambar 2.32 Interior Nihao ... 33
Gambar 2.33 Kamar 4, wastafel ... 33
Gambar 2.34 Lobby dan Cafe ... 33
Gambar 2.35 Lobby Living Room ... 34
Gambar 3.1 Peta Lokasi BPK Penabur ... 37
Gambar 3.2 Satelite BPK Penabur ... 37
Gambar 3.3 Perspektif Mata Burung BPK Penabur ... 38
Gambar 3.4 Façade BPK Penabur ... 38
Gambar 3.5 Zoning Blocking Lantai 1 ... 49
Gambar 3.6 Zoning Blocking Lantai 2 ... 50
Gambar 4.1 Bentuk ... 52
Gambar 4.2 Bentuk Geometris ... 53
Gambar 4.4 Warna Aksen ... 54
Gambar 4.5 Aplikasi Material ... 55
Gambar 4.6 Material ... 55
Gambar 4.7 Interior Tekstur ... 56
Gambar 4.8 Tekstur ... 56
Gambar 4.9 Pola ... 56
Gambar 4.10 Lighting ... 57
Gambar 4.11 Lampu Downlight & Tracklight ... 57
Gambar 4.12 Furniture ... 58
Gambar 4.13 Layout Plan lantai 1 ... 59
Gambar 4.14 Layout Plan lantai 2 ... 60
Gambar 4.15 Section Plan ... 60
Gambar 4.16 Lobby ... 61
Gambar 4.17 Lobby view ... 62
Gambar 4.18 Bench Chair Furniture ... 63
Gambar 4.19 View Perspective ... 63
Gambar 4.20 Layout Tourist Center ... 64
Gambar 4.21 View Information Center ... 65
Gambar 4.22 Perspective Receptionist ... 66
Gambar 4.23 Living Room ad Pantry ... 66
Gambar 4.24 Room Hostel 8 ... 67
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan Backpackers Lokal dan Mancanegara ... 11
Tabel 3.1 Analisa Site ... 40
Tabel 3.2 Analisa Bangunan ... 41
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Bandung merupakan ibu kota Jawa Barat terbesar ketiga setelah
Jakarta dan Surabaya. Bandung sebagai kota wisata yang sangat
digemari para turis, mulai dari wisata alam, kuliner, belanja, seni dan
budaya. Pernyataan tersebut diperkuat dengan ditetapkannya Bandung
sebagai Kota wisata dunia oleh UNESCO pada tanggal 25 September
2013 di Beijing China. (pada Seputar Jabar.com, 16 Oktober 2013).
Adapun pernyataan lainnya dipaparkan dari hasil survei Kompas.com
minggunya, bahkan hampir 100 ribu orang pada saat long weekend yang
memasuki kawasan Bandung.
Sedangkan di kota Bandung saat ini, masih belum terdapat kawasan
khusus yang menyediakan fasilitas lengkap bagi para wisatawan berupa
tourist information center (Kompas, 2012). Kepala Dinas Budaya dan
Pariwisata Bandung, Herry Nurhayat (Seputar Jabar.com, 2013) pun
memaparkan mengenai pentingnya tourist information center agar para
wisatawan yang berkunjung ke Bandung dapat dengan mudah
mengetahui informasi mengenai lokasi objek-objek wisatanya.
Berdasarkan pernyataan tersebut perlu dirancang sebuah Bandung
Tourist Center yang dapat memberikan informasi mengenai seluruh
tempat wisata di Bandung dan beberapa fasilitas yang diperlukan
wisatawan seperti information center, ticketing, shuttle point,
minimarket, food market, baggage locker, workshop, gift shop dan
hostel backpackers untuk memenuhi kebutuhan wisatawan yang datang
dari berbagai kalangan khususnya bagi single traveller.
Kelompok wisatawan tersebut seringkali melakukan wisata ala
backpackers untuk memperoleh pengalaman tersendiri tanpa
sepenuhnya bergantung pada agen-agen wisata (infobackpacker.com
edisi7). Sehingga pada perancangan tourist center, titik beratnya
dipusatkan pada fasilitas khusus bagi para backpackers seperti hostel
backpackers.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan secara umum yang akan dibahas dalam perancangan
TouristCenter adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana merancang Tourist Center yang bisa memberikan nilai
lokal dan informasi lengkap tentang Bandung ?
3. Bagaimana mengadaptasi budaya backpackers luar dengan budaya
lokal dalam penerapan interior hostel backpackers?
1.3 Tujuan Perancangan
Berdasarkan rumusan masalah di atas ,maka dalam perancangan
Touristcenter ini terdapat beberapa tujuan di antaranya :
1. Menerapkan karakteristik unity of creation sebagai tema dan konsep
yang akan diaplikasikan pada tiap elemen pembentuk ruang,
aksesories interior dan juga yang mencakup organisasi ruang,
sirkulasi,dan tata letak agar dapat memberikan informasi yang
bermutu bagi para wisatawan.
2. Merancang fasilitas- fasilitas seperti informasi center, penginapan,
lounge,shuttle point, money changer, ruang serbaguna, dan fasilitas
tambahan lainnya yang memiliki kesatuan antara fungsi ruang
dengan desain yang diaplikasikan.
3. Merancang interior Tourist Center dengan gaya modern dengan
menggunakan kombinasi material lokal yang cocok dengan
kebutuhan para backpackers.
1.4 Ide / Gagasan Perancangan
Kota Bandung merupakan kawasan yang menarik untuk
dikembangkan agar dapat menarik para wisatawan datang ke Bandung.
Selain lokasi yang berada disekeliling pegunungan, udara nya pun terasa
masih sangat sejuk. Banyak wisatawan memilih Bandung sebagai tujuan
wisata. Namun masih terbatasnya informasi mengenai tempat–tempat
wisata dan trasnportasi untuk menuju tempat wisata tersebut. Hal ini
mendorong dirancangnya sebuah bacpackers tourist center di Bandung.
Tourist Center ini merupakan pusat dimana para turis khususnya
backpackers ketika tiba di stasiun ataupun airport dapat langsung
wisata, menukar uang, dan sebagainya. Selain mendapatkan informasi,
para turis pun dapat membeli tiket dengan potongan harga.
Selain itu Tourist center menyediakan lounge yang dapat dinikmati
sambil menunggu ketika sedang mencari informasi, para backpackers
pun dapat dengan santai beristirahat dan bertukar pikiran dengan para
backpackers lainnya, hal ini yang membuat Tourist center merupakan
hal penting bagi kota Bandung. Para turis pun diberi kemudahan dengan
adanya fasilitas transportasi shuttle bus, taxipoint, dan angkutan umum
lainnya. Sehingga para turis tidak perlu bingung mengenai transportasi
yang akan digunakan untuk menuju tempat wisata.
Perancangan Tourist Center ini dilengkapi dengan adanya fasilitas
tambahan berupa penginapan yang biasa disebut hotel backpackers.
Hostel ini dapat dijadikan sebagai tempat istirahat ataupun sebagai
tempat transit bagi kaum backpackers. Hostel ini memiliki kamar tidur
yang bervariasi, dimulai dari kamar dormitory dengan fasilitas 4-8
ranjang susun dengan 1 kamar mandi di setiap kamarnya, hingga
layaknya hotel pada umumnya yang memiliki 2 buah ranjang single atau
sebuah ranjang queen dan kamar mandi pribadi.
Ruang serbaguna juga diberikan sebagai fasilitas tambahan yang
dapat digunakan untuk perkumpulan komunitas para turis. Ruang
serbaguna ini pun dapat dijadikan sebagai tempat penyelenggara
acara-acara mengenai ecotourism, backpackers wonderful Indonesia, dan
acara–acara lainnya.
1.5 Manfaat Perancangan
Perancangan Tourist Center sendiri memiliki manfaat sebagai
berikut :
1. Bagi penulis diharapkan perancangan Tourist Center ini dapat
2. Bagi Fakultas Seni Rupa dan Desain diharapkan dapat menambah
literatur dalam perancangan TouristCenter.
3. Bagi masyarakat awam terutama para wisatawan dapat menjadikan
ini sebagai pacuan dalam mengembangkan inovasi-inovasi baru dan
menarik wisatawan untuk mengembangkan budaya setempat.
1.6Sistematika Penulisan
Adapun sistematika pembahasan dalam laporan perancangan Tugas
Akhir ini yaitu sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memaparkan latar belakang masalah mengenai perlunya dirancang
sebuah backpackers tourist center di Bandung. Dari latar belakang tersebut,
muncul ide gagasan perancangan mengenai fasilitas yang disediakan, jenis
kamar, dan suasana yang ingin diterapkan. Selain itu, perancang juga
mengidentifikasi rumusan masalah dan tujuan perancangan, memaparkan
manfaat perancangan, dan menjabarkan sistematika penulisan.
BAB II BACKPACKER TOURIST CENTER
Bab ini merupakan kajian teori, yang mengidentifikasi data yang
berhubungan dengan backpackers dan tourist center berupa definisi, jenis
tourist dan backpackers, fasilitas, standar-standar umum yang berhubungan
dengan tourist center, studi banding beberapa tourist center di Bandung.
BAB III DATA PERANCANGAN
Bab ini dipaparkan mengenai analisa site bangunan yang ingin digunakan
untuk perancangan backpackers tourist center ini berupa lokasi, letak
bangunan, dan tentang bangunan yang digunakan seperti apa, daftar
kebutuhan dan besaran ruang, bubble diagram dan zoning blocking, serta
tinjauan user berupa identifikasi, struktur organisasi, dan flow activity.
pengaplikasiannya berupa warna, bentuk, material, pencahayaan,
penghawaan, sirkulasi, motif, tekstur, dan furniture beserta karakter dan
suasana yang ingin ditampilkan.
BAB IV PERANCANGAN TOURIST CENTER DI BANDUNG
Bab ini menjelaskan mengenai perancangan interior tourist center di
Bandung melalui penerapan konsep desain pada ruang interior baik
perancangan secara umum maupun secara khusus. Perancangan tersebut
mencakup elemen lantai, dinding, ceiling, warna, material, bentuk,
pencahayaan, penghawaan, tekstur, pola, furnitutre, dan sirkulasi.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang simpulan hasil perancangan yang telah dilakukan yang
menjawab rumusan masalah dan saran mengenai perancangan untuk fungsi
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1Simpulan
Tourist center menjadi salah satu destinasi awal dan sebagai sumber
informasi bagi para wisatawan, sehingga informasi yang terpusat,
menyeluruh. Kelengkapan fasilitas dalam perancangan ini dapat menjadi
salah satu nilai tambah dikarenakan belum adanya fasilitas serupa di
Kota Bandung. Tujuan perancangan Tourist Center di Bandung ini
adalah untuk memperkenalkan dan mengembangkan Kota Bandung
sebagai salah satu kota destinasi wisata di Indonesia dan Jawa Barat
dipisahkan dari fasilitas ini dikarenakan beragamnya latar belakang
budaya dari masing-masing wisatawan yang datang. Penerapan desain
interior yang tercipta dapat mengungkapkan nilai-nilai kesatuan budaya
yang dapat diterima oleh semua wisatawan.
Dari perancangan interior Tourist Center ini, dapat ditarik beberapa
kesimpulan, yaitu:
1. Konsep unity of creation diterapkan secara menyeluruh, baik dari
layout maupun treatment pada keseluruhan area perancangan.
Penggunaan bentuk, warna, dan material diterapkan sedemikian
rupa sehingga memberikan kesan kontinuitas dan menyatu
terhadap keseluruhan area.
2. Untuk memberikan kesan nyaman dan menyatu bagi seluruh
pengguna ruang yang memiliki latar belakang budaya yang
berbeda, budaya luar dan lokal disatukan dan diterapkan secara
estetis pada treatment interior.
3. Desain ruang dan furniture yang dibuat dapat menjadi inspirasi
bagi para wisatawan, terutama wisatawan muda dalam
meningkatkan kreatifitas dan pengalaman yang baru mengenai
budaya lokal melalui penerapan desain secara estetis maupun
material.
5.2Saran
1. Kota Bandung sebagai kota pariwisata harus memperhatikan
kebutuhan wisatawan pendatang terutama backpackers melalui
fasilitas-fasilitas terpusat yang dapat memudahkan para wisatawan
dalam mendapatkan informasi yang lengkap dan jelas.
2. Dalam merancang fungsi Tourist Center hal yang perlu diperhatikan
adalah konsep yang diangkat serta fasilitas yang disediakan harus
DAFTAR PUSTAKA
Kusumowidagdo, Astrid. 2005. Peran Penting Perancangan Interior Pada Store Based
Retail. Dimensi Interior. 1 Juni 2005 (17.30).
Lawson, Fred. 2002. Hotel and Resorts: Design, Planning, and Refurbishment.
London : Architectural Press.
Panero, Julius; Zelnik, Martin. 1979: hal.192. Human Dimension and Interior Space.
Penerbit Erlangga. Jakarta.
Patria, Teguh A. 2014. Telusur Bandung. Bandung: Elex Media Komputindo
Suherman, Sherly A. 2009. Made in Bandung. Bandung: Mizan Media Utama.
Suptandar, J. Pamudji. 1999. Disain Interior: Pengantar dan Merencana Disain
Interior bagi Mahasiswa Disain Interior dan Arsitektur. Jakarta: Djambatan.
Takdis, Mohammad. 2012. Whatever I’m Backpacker. Bandung: Mohammad Takdis
Publishing.
Voskuil, Robert. 2005. Bandung – Citra Sebuah Kota. Bandung: Penerbit ITB.
www.indobackpacker.com, Diakses 4 Juni 2014 pukul 21.14.
http://travel.okezone.com/read/2013/03/07/407/772504/komunitas-backpacker-dunia-provokasi-anak-muda-keliling-dunia, Diakses 24 Mei 2014 pukul 16.04.
http://anakbackpacker.wordpress.com/tag/wisata-ke-bandung/, Diakses 20 Mei pukul
18.30.