perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PERENCANAAN SUBOSUKAWONOSRATEN DALAM BIDANG
PENGEMBANGAN EKONOMI WILAYAH TAHUN 2011 – 2014
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md.) Dalam Bidang
Manajemen Administrasi
Disusun Oleh :
RADITIA WAHYU NUGROHO
D1509069
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN ADMINISTRASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
commit to user
ii
PERSETUJUAN
PERENCANAAN SUBOSUKAWONOSRATEN DALAM BIDANG
PENGEMBANGAN EKONOMI WILAYAH TAHUN 2011 – 2014
Disusun Oleh :
RADITIA WAHYU NUGROHO
D1509069
Disetujui Untuk Dipertahankan di hadapan Tim Penguji Pada Program Studi Diploma III Manajemen Administrasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pembimbing,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENGESAHAN
PERENCANAAN SUBOSUKAWONOSRATEN DALAM BIDANG PENGEMBANGAN EKONOMI WILAYAH TAHUN 2011 – 2014
Disusun Oleh :
RADITIA WAHYU NUGROHO
D1509069
Telah diuji dan disahkan oleh Tim Penguji
Pada Program Studi Diploma III Manajemen Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pada Hari : Tanggal :
Tim Penguji Nama Tanda tangan
1. Penguji 1 Dra. Sudaryanti, M.Si ………..
NIP. 19570426 198601 2 002
2. Penguji 2 Drs. Budiharjo, M.Si ………..
NIP. 19540602 198601 1 001
Mengetahui,
Dekan, Ketua Program
Prof. Drs. Pawito, Ph. D. Drs. Sudarto, M. Si
commit to user
iv PERNYATAAN
Nama : Raditia Wahyu Nugroho NIM : D1509069
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir berjudul
“PERENCANAAN SUBOSUKAWONOSRATEN DALAM BIDANG
PENGEMBANGAN EKONOMI WILAYAH TAHUN 2011 – 2014” adalah
betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam tugas akhir tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tugas akhir dan gelar yang saya peroleh dari tugas akhir tersebut.
Surakarta, 22 Juni 2012 Yang Membuat Pernyataan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v MOTTO
MUNDUR SATU LANGKAH KEBELAKANG UNTUK MAJU TIGA LANGKAH KEDEPAN
DI DALAM SEBUAH MASALAH PASTI ADA PELAJARAN BERHARGA
VINI VIDI VICI ( Julius Caesar )
commit to user
vi
PERSEMBAHAN
Penulis telah bekerja dengan seluruh kemampuan, tetapi hanya inilah yang dapat penulis kerjakan.
Tugas Akhir ini saya persembahkan kepada :
1. Yang terhormat Bapak / Ibu Dosen Pembimbing
2. Bagian Kerjasama Setda Surakarta 3. Yang kusayang orang tuaku 4. Yang kucinta adikku
5. Yang terkasih teman-temanku Manajemen Administrasi kelas A
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, berkat rahmat, kehendak dan perkenan-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini, dengan judul “PERENCANAAN
SUBOSUKAWONOSRATEN DALAM BIDANG PENGEMBANGAN
EKONOMI WILAYAH TAHUN 2011 – 2014”. Karena keterbatasan
kemampuan, tugas akhir ini disusun dengan berbagai kekurangannya, sehingga guna kesempurnaannya untuk sekedar dijadikan referensi atau sumber informasi, sangat diharapkan usulan atau saran perbaikan dari berbagai pihak, dan atas budi baik tersebut. Dalam penulisan tugas akhir ini tidak lepas bantuan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil, untuk itu penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Dra. Sudaryanti, M.Si selaku penguji tugas akhir.
2. Bapak Drs. Budiharjo, M.Si selaku dosen pembimbing tugas akhir yang telah bersedia dan memberikan saran, bimbingan dan pengarahan dalam penulisan Tugas Akhir ini.
3. Bapak Drs. Son Haji, M.Si selaku pembimbing akademik telah membimbing selama menempuh studi dan memberi nasehat penulis 4. Bapak Prof. Drs. Pawito, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5. Bapak Drs. Sudarto, M.Si selaku Ketua Program Diploma III Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik.
6. Seluruh dosen pengajar Manajemen Administrasi yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.
7. Bapak Drs. Hari Prihatno selaku Kepala Bagian Kerjasama Sekretariat Daerah Kota Surakarta yang telah memberikan izin
magang.
commit to user
viii 9. Sekretariat Daerah Kota Surakarta.
10.Bapak Marwar dan Bapak Surono selaku petugas administrasi yang selalu membantu dan menyiapkan selama perkuliahan.
11.Teristimewa terhadap kedua orang tua dan keluarga besar saya yang telah memberi dukungan moral maupun material.
12.Kawan-kawan Manajemen Administrasi tahun 2009 yang selalu menjadi penyemangat, teman berbagi, teman belajar, teman seperjuangan yang memberikan kesan yang tak terlupakan dan pelajaran berharga.
13.Seluruh teman-teman yang ada di D-III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret.
14.Pihak lain yang telah banyak membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan atas bantuan dan dukungannya selama ini.
Tiada gading yang tak retak, tiada manusia yang sempurna. Kami merasa dalam pengerjaan ini masih ada hal yang kurang berkenan maka kami meminta maaf apabila ada tulisan yang salah. Kami juga menerima saran dan kritikan yang membangun demi sempurnanya tugas akhir ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca dan pihak yang berkepentingan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
PERSETUJUAN ... ii
PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN ... iv
MOTTO ... v
PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR... xi
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
ABSTRAK ... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan masalah ... 3
C. Tujuan Pengamatan ... 4
D. Manfaat Pengamatan ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Tinjauan Pustaka ... 5
B. Metode Pengamatan ... 17
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENGAMATAN A. Gambaran Umum Subosukawonosraten ... 22
commit to user
x BAB IV PEMBAHASAN
A. Perencanaan Visi, Misi, Tujuan dan Strategi Subosukawonosraten... 31
B. Strategi Penguatan Kelembagaan BKAD Subosukawonosraten ... 34
C. Strategi Meningkatkan Iklim Bisnis dan Investasi Yang Kondusif ... 37
D. Strategi Melibatkan Sektor Swasta, Perguruan Tinggi dan Perbankan .... 39
E. Strategi Pemasaran Wilayah Secara Terpadu ... 41
F. Strategi Mendukung Percepatan Pengembangan Infrastruktur Lokal ... 44
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... 47
B. Saran ... 47
DAFTAR PUSTAKA ... 48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 1 : Skema Posisi Perencanaan ... 7
2. Gambar 2 : Skema Posisi Proses Perencanaan Daerah ... 8
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 : Surat No:199/01/BKAD/I/2012
2. Lampiran 2 : Matrik Program BKAD Subosukawonosraten Tahun 2011-2014 3. Lampiran 3 : Peraturan Bersama
commit to user
xiv ABSTRAK
Raditia Wahyu Nugroho, D1509069, PERENCANAAN
SUBOSUKAWONOSRATEN DALAM BIDANG PENGEMBANGAN
EKONOMI WILAYAH TAHUN 2011 – 2014, Tugas Akhir, Manajemen
Administrasi, Program Diploma III, Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2012, 46 halaman.
Kondisi dan potensi ekonomi daerah merupakan modal dasar dan faktor dominan yang dimiliki Propinsi Jawa Tengah khususnya di daerah atau kawasan Subosukawonosraten (Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Klaten) yang dapat didayagunakan untuk mencapai sasaran pembangunan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk itu perlu langkah perencanan strategi dan program dalam pelaksanaan pembangunan dari pemerintah daerah, terutama yang mengarah pada perkembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi daerah.
Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui dan menerangkan bagaimana perencanaan Subosukawonosraten dalam pengembangan ekonomi wilayah tahun 2011-2014, di dalam pengamatan ini metode yang digunakan adalah Deskriptif Kualitatif, dengan tehnik pengumpulan data yaitu observasi langsung dan mengkaji dokumen. Data yang digunakan bersumber dari dokumen-dokumen atau arsip-arsip dan buku-buku. Dalam Analisis data penulis menggunakan model analisis interaktif (interaktif model of analisis), yaitu data yang dikumpulkan akan dianalisa melalui tiga tahap yaitu mereduksi data, sajian data dan penarikan simpulan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PEDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini kehidupan manusia selalu dituntut untuk selalu berkembang mengikuti perkembangan zaman.Tidak dapat dipungkiri bahwa kehidupan selama ini sangat bergantung kepada jasa yang disediakan oleh pemerintah. Banyak pihak yang mendapatkan keuntungan dari aktivitas dan pengeluaran pemerintah demi berkembangnya suatu daerah.
Pengembangan daerah sebenarnya adalah bagian integral dari pembangunan nasional.Pembangunan yang dilaksanakan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pelaksanaan pembangunan harus seimbang jangan sampai ada gerakan protes dari tiap daerah dan memunculkan potensi disintegrasi bangsa dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Isu dan kekhawatiran akan
adanya gerakan disintegrasi tersebut akhirnya memunculkan undang-undang yang memberikan keleluasaan kepada daerah dalam wujud otonomi daerah yang luas dan bertanggung jawab yang sesuai kondisi dan potensi wilayahnya.
Otonomi daerah itu sendiri resmi dicanangkan oleh pemerintah
commit to user
Adanya kondisi tiap-tiap daerah yang berbeda menyebabkan strategi kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah daerah juga berbeda-beda. Perbedaan tersebut diakibatkan antara lain adanya perbedaan potensi sumber daya dan aktivitas manusia serta pertumbuhan penduduk yang dimiliki oleh masing-masing wilayah. Selain itu, tidak dapat dipungkiri bahwa pembangunan ini hanya terkonsentrasi di daerah pusat saja dan kurang memperhatikan daerah pendukung. Agar pembangunan dapat berjalan dengan seimbang dan lancar maka pemerintah harus memperhatikan semua daerah tanpa ada
perlakuan khusus bagi masing-masing daerah.
Di negara yang sedang berkembang, campur tangan pemerintah sangat diperlukan dalam pembangunan wilayah. Campur tangan tersebut adalah pemerintah sebagai bentuk institusi merupakan
sistem pengambil keputusan dan melahirkan aturan-aturan yang menyangkut alokasi sumber daya serta pemanfaatannya guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah melalui Undang-undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengatakan bahwa, perencanaan pembangunan nasional maupun regional merupakan kegiatan yang berlangsung terus-menerus dan berkesinambungan mengikuti pola tertentu berdasar hasil telah yang cermat terhadap situasi dan kondisi yang bagus.
Pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk merencanakan dan mengelola pembangunan melalui Undang-undang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Kondisi dan potensi ekonomi daerah merupakan modal dasar dan faktor dominan yang dimiliki Propinsi Jawa Tengah khususnya di daerah atau kawasan Subosukawonosraten (Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Klaten) yang dapat didayagunakan untuk mencapai sasaran pembangunan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk itu perlu langkah perencanan strategi dan program dalam pelaksanaan pembangunan dari pemerintah daerah, terutama yang mengarah pada perkembangan pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi daerah.
Di Subosukawonosraten sendiri telah dirumuskan 5 strategi di bidang pengembangan ekonomi wilyah, yaitu penguatan kelembagaan badan kerjasama antar daerah (BKAD Subosukawonosraten);
meningkatkan iklim bisnis dan investasi yang kondusif; melibatkan sektor swasta, perguruan tinggi dan perbankan dalam pengembangan ekonomi wilayah; pemasaran wilayah secara terpadu; mendukung percepatan pengembangan infrastruktur lokal. Strategi-strategi yang telah dirumuskan tersebut selanjutnya dijabarkan kedalam pokok-pokok program kerjasama antar daerah di bidang pengembangan ekonomi wilayah.
Di dalam tugas akhir ini akan dibahas tentang perencanaan Subosukawonosraten di bidang pengembangan ekonomi wilayah tahun 2011-2014 yaitu khusus pada setiap stategi dalam bidang pengembangan ekonomi wilyah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hal-hal diatas yang telah dikemukankan maka masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah :
“Bagaimana Perencanaan Subosukawonosraten dalam Bidang
commit to user
C. Tujuan Pengamatan
Penelitian yang dilakukan di Kantor Bagian Kerjasama Sekretariat Daerah Kota Surakarta ini bertujuan :
1. Tujuan Operasional : Mengetahui perencanaan Subosukawonosraten dalam bidang pengembangan ekonomi wilayah tahun 2011-2014.
2. Tujuan Fungsional : Dapat dijadikan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kerjasama daerah dan dapat memberikan masukan bagi lembaga – lembaga yang terkait.
3. Tujuan Individual : untuk memenuhi syarat dalam memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya pada Program Diploma III Manajemen Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
D. Manfaat Pengamatan
1. Mendapat penjelasan mengenai perencanaan Subosukawonosraten dalam bidang pengembangan ekonomi wilayah tahun 2011-2014.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Perencanaan
Menurut Alexander Abe di dalam bukunya yang berjudul Perencanaan Daerah Partisipatif (2002 : 27) diterangkan bahwa :
“Perencanaan adalah susunan (rumusan) sistematik mengenai langkah (tindakan-tindakan) yang akan dilakukan di masa depan, dengan didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang seksama atas potensi dan faktor-faktor eksternal, dan pihak-pihak yang berkepentingan, dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu”.
Sedangkan menurut H. Hadari Nawawi di dalam bukunya yang berjudul Manajemen Strategik (2000 : 52) terdapat beberapa pengertian dari perencanaan, yaitu :
a. “Perencanaan adalah (a) pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi, dan (b) penentuan strategi, kebijaksanaan, program, proyek, metode, sistem (cara), anggaran dan standar (tolak ukur) yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.”
b. “Perencanaan adalah pemilihan sejumlah kegiatan untuk ditetapkan sebagai keputusan tentang apa yang harus dilakukan, kapan dan bagaimana melaksanakannya, serta siapa pelaksananya.”
c. “Perencanaan adalah penetapan secara sistematik pengetahuan tepat guna untuk mengontrol dan mengarahkan kecenderungan perubahan menuju pada tujuan yang telah ditetapkan.”
commit to user
Pengertian-pengertian di atas memuat hal-hal prinsip yang termuat dalam dokumen perencanaan, yaitu :
a. Apa yang akan dilakukan, yang merupakan jabaran dari visi dan
misi
b. Bagaimana mencapai hal tersebut c. Siapa yang akan melakukan d. Lokasi aktivitas atau sasaran e. Kapan akan dilakukan, berapa lama f. Sumberdaya yang dibutuhkan
Menurut H. Hadari Nawawi dalam bukunya yang berjudul Manajemen Strategik (2000:54), dijelaskan bahwa perencanaan memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Menjelaskan secara tepat tujuan-tujuan serta cara-cara mencapai tujuan.
b. Sebagai pedoman bagi semua orang yang terlibat dalam organisasi pada pelaksanaan rencana yang telah disusun.
c. Merupakan alat pengawasan terhadap pelaksanaan program.
d. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan segala sumber
daya yang dimiliki organisasi.
e. Memberikan batas-batas wewenang dan tanggung jawab setiap pelaksanaan, sehingga dapat meningkatkan kerja sama/koordinasi. f. Menetapkan tolok ukur (kriteria) kemajuan pelaksanaan program
setiap saat.
2. Posisi Perencanaan Dalam Pemerintahan
Menurut Alexander Abe di dalam bukunya yang berjudul Perencanaan Daerah Partisipatif (2002 : 68-69) dijelaskan bahwa terdapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Bagi kelompok-kelompok sosial dalam sebuah komunitas atau di dalam konteks organisasi perencanaan adalah tahap lanjut dari proses indentifikasi dan perumusan masalah. Perencanaan adalah tahap sebelum aksi dilakukan, dan
juga pada konteks organisasi perencanaan hanya mengikat ke dalam, dan relatif tidak menggangu proses-proses eksternal, kecuali implikasi yang akan ditimbulkan oleh tindakan-tindakan yang kan dilakukan.
Sedangkan di dalam konteks pemerintahan, perencanaan memiliki implikasi poilitik dan hukum, sebab rumusan perencanaan akan menjadi kebijakan, dan merupakan produk hokum (sebuah kebijakan). Sebagai sebuah kebijakan perencanaan dan realisasinya akan mempengaruhi bidang, sektor dan daerah, termasuk juga mempengaruhi masyarakat luas. Oleh sebab itu, perencanaan tidak sekedar bermakna sebagai hasil rumusan keinginan dan jawaban, melainkan merupakan bagian dari dinamika sosial dan negosiasi politik. Hasil perencanaan tidak bersifat kaku dan sakral, melainkan merupakan dokumen yang senantiasa bias diperjuangkan untuk diubah, jika memang dikehendaki atau dipandang tidak sejalan dengan kepentingan masyarakat.
Berikut adalah gambar skema posisi perencanaan dan perencanaan daerah menurut Alexander Abe di dalam bukunya yang berjudul Perencanaan
Daerah Partisipatif (11:2002) :
Gambar 1. Skema Posisi Perencanaan Hasil-Evaluasi
Rumusan Masalah
Perencanaan
commit to user
Gambar 2. Skema Posisi Proses Perencanaan Daerah
Menurut H. Hadari Nawawi di dalam bukunya yang berjudul Manajemen Strategik disana dijelaskan bahwa terdapat beberapa macam perencanaan, antara lain sebagai berikut :
1. Perencanaan menurut fungsinya, antara lain terdiri dari : a. Perencanaan strategik
b. Perencanaan operasional, mencakup rencana permanen (program) dan rencana sekali pakai (proyek).
Perencanaan Subosukawonosraten dalam bidang pengembangan ekonomi wilayah tahun 2011-2014 sendiri termasuk ke dalam perencanaan operasional, karena di dalam
perencanaan Subosukawonosraten terdapat strategi dan program-program di bidang pengembangan ekonomi wilayah.
2. Perencanaan menurut lingkup wilayahnya, ntara lain :
a. Perencanaan Nasional, yang mencakup wilayah Negara secara keseluruhan.
b. Perencanan Regional, yang mencakup beberapa daerah
dalam pembagian wilayah Negara, seperti Wilayah Indonesia Barat, Tengah dan Timur.
Negosiasi Politik
Partisipasi Rakyat Proses Sosial-Politik
Perencanaan Daerah Rumusan Masalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
c. Perencanaan Daerah (lokal) yang mencakup daerah tingkat I atau propinsi di Negara Republik Indonesia.
Perencanaan Subosukawonosraten dalam bidang pengembangan ekonomi wilayah thun 2011-2014 termasuk dalam Perencanaan Daerah (lokal), karena kawasan Subosukawonosraten terdiri dari Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, KabupatenSukoharjo, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen, kabupaten Klaten.
3. Perencanaan menurut jangka waktunya, yang terdiri dari : a. Perencanaan Jangka Panjang (25 – 30 tahun) b. Perencanaan Jangka Sedang (3 – 5 tahun) c. Perencanaan Jangka Pendek (rencana tahunan)
Perencanaan Subosukawonosraten dalam bidang pengembangan ekonomi wilayah tahun 2011-2014 termasuk dalam perencanaan jangka sedang, karena berlangsung 4 (empat) tahun, yaitu tahun 2011-2014.
4. Perencanaan menurut ruang lingkupnya, antara lain adalah : a. Perencanaan Makro (mencakup semua bidang / aspek) b. Perencanaan Mikro (mencakup satu bidang / aspek)
commit to user
5. Perencanaan menurut unit pelaksana, terdiri dari :
a. Perencanaan Sektoral yang dilakukan oleh perangkat pemerintah pusat.
b. Perencanaan Otonomi yang dilakukan dalam lingkup unit kerja di daerah.
Perencanaan Subosukawonosraten dalam bidang pengembangan ekonomi wilayah tahun 2011-2014 merupakan perencanaan otonomi, karena perencanaan Subosukawonosraten tersebut dilakukan oleh pemerintah kota / daerah, yaitu Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, KabupatenSukoharjo, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen, kabupaten Klaten.
6. Perencanaan menurut obyeknya, antara lain :
a. Perencanaan Fisik, berupa sarana dan prasarana.
b. Perencanaan Non Fisik, berupa kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan.
Perencanaan Subosukawonosraten dalam bidang pengembangan ekonomi wilayah tahun 2011-2014 termasuk dalam perencanaan non fisik, karena di dalam perencanaan Subosukawonosraten terdapat tujuan yang harus dicapai.
Menurut Harold Konntz dalam bukunya yang berjudul Intisari Manajemen (1989:129-136) menerangkan bahwa langkah-langkah di dalam perencanaan adalah sebagai berikut :
a. Menyadari kesempatan b. Menetapkan tujuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
e. Menilai jalan-jalan alternative f. Memilih suatu jalan tindakan
g. Merumuskan rencana-rencana turunan
h. Menjabarkan rencana ke dalam angka-angka dengan budget
2. Gambaran Subosukawonosraten
Berdasarkan sumber dari buku Rencana Program Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD) Subosukawonosraten Tahun 2011-2014 (2010 : 3), bahwa Wilayah Subosukawonosraten berada di lokasi yang strategis, di tengah Pulau Jawa dan menjadi bagian dari wilayah pengembangan Joglosemar (Yogyakarta, Solo, Semarang), serta berada di lintasan penghubung antara berbagai daerah perdagangan di Jawa Tengah dan Jawa Timut Dengan jarak 102 km dari Semarang, 60 km dari Yogyakarta dan sekitar 201 km dari Surabaya, menjadikan wilayah ini memiliki posisi yang strategis dalam berbagai bidang.
Subosukawonosraten dulunya merupakan Eks Karesidenan Surakarta, yang terdiri dari 6 kabupaten dan 1 kota (Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, Klaten). Wilayah ini memiliki luas sekitar 5.722,38 kilometer persegi dan secara
commit to user
Jumlah penduduk di Subosukawonosraten tercatat sebanyak 6.076.000 orang pada tahun 2008 (BPS Kab/Kota Subosukawonosraten). Dan jumlah tersebut, sebanyak 65% nya merupakan penduduk usia produktif atau
kelompok umur angkatan kerja (15-64 tahun). Dilihat dari jenis pekerjaan penduduk, jumlah pekerja pada lapangan usaha terbesar terdapat di bidang pertanian, yaitu sebesar 1.075.485 orang pada tahun 2008 atau sebesar 34% dari jumlah penduduk usia produktif.
3. Kondisi Lingkungan Strategis (Isu Strategis Subosukawonosraten)
Berdasarkan sumber dari buku Rencana Program Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD) Subosukawonosraten Tahun 2011-2014 (2010 : 7), terdapat beberapa isu strategis terkait dengan kondisi lingkungan
internasional, yang diperkirakan akan memberikan dampak pada perekonomian di Subosukawonosraten di masa mendatang, diantaranya meliputi:
a. Pemberlakuan perdagangan bebas diantara sektor ASEAN dan China (ACFTA),
b. Krisis keuangan global, c. Perubahan iklim global, d. Krisis pangan dunia,
Sementara di tingkat nasional beberapa isu strategis yang perlu
dicermati dalam pengembangan perekonomian di Subosukawonosraten meliputi:
a. Masih tingginya angka kemiskinan dan angka pengangguran (terkait dengan pemenuhan hak dasar masyarakat meliputi pendidikan, kesehatan
dan perluasan kesempatan kerja),
b. Krisis sektor nasional, khususnya terkait dengan pasokan listrik, c. Penurunan kemampuan pembiayaan pembangunan oleh Pemerintah, d. Menguatnya tuntutan terhadap good and clean governance,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Di tingkat wilayah Subosukawonosraten sendiri, masih terdapat beberapa isu strategis yang perlu dihadapi dalam pengembangan ekonomi wilayah kedepan. Isu-isu tersebut meliputi:
a. Ego daerah dan sektoral,
b. Masih tingginya jumlah penduduk miskin, c. Masih tingginya angka pengangguran,
d. Masih rendahnya realisasi penanaman modal,
e. Masih rendahnya akses UMKM terhadap permodalan usaha dan akses pasar,
f. Belum optimalnya pelaksanaan good governance.
Isu-isu diatas adalah masalah-masalah yang harus dihadapi di wilayah Subosukawonosraten dan dapat mempengaruhi berbagai sektor khususnya pada bidang ekonomi wilayah di Subosukawonosraten. Oleh karena itu pemerintah daerah Subosukawonosraten telah membuat perencanaan untuk pengembangan ekonomi wilayah di Subosukawonosraten untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
Di dalam Tugas Akhir ini akan diterangkan perencanaan
Subosukawonosraten dalam bidang pengembangan ekonomi wilayah tahun 2011-2014, dan perencanaan Subosukawonosraten adalah rumusan atau susunan kegiatan-kegiatan atau langkah-langkah yang dijalankan untuk pengembangan ekonomi wilayah di kawasan Subosukawonosraten, di mana di dalam rumusan tersebut terdapat visi, misi, tujuan, strategi dan program-program di dalamnya, antara lain :
1. Visi Subosukawonosraten
Subosukawonosraten memiliki visi yaitu :
commit to user 2. Misi Subosukawonosraten
Berdasarkan sumber dari buku BKAD Subosukawonosraten yang berjudul rencana program Badan
Kerjasama Antar Daerah (BKAD) Subosukawonosraten bidang pengembangan ekonomi wilayah tahun 2011-2014 (2010:8), dijelaskan bahwa untuk merealisasikan visi wilayah Subosukawonosraten akan dilaksanakan misi (tujuan spesifik) sebagai berikut:
a. Memperkuat sinergitas para pemangku kepentingan, baik dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pengembangan ekonomi wilayah.
b. Mengembangkan potensi daerah di bidang industri, pertanian, perdagangan dan jasa serta pariwisata.
c. Mendorong percepatan pembangunan infrastruktur yang menunjang peningkatan investasi yang berwawasan lingkungan. d. Mempromosikan daerah dan potensi ekonomi wilayah
Subosukawonosraten secara bersama-sama dilandasi dengan semangat “Solo, the Spirit of Java. “
3. Tujuan
Untuk mewujudkan misi diatas, maka ditetapkanlah tujuan yang hendak dicapai, berdasarkan sumber dari buku BKAD Subosukawonosraten yang berjudul rencana program Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD) Subosukawonosraten bidang pengembangan ekonomi wilayah tahun 2011-2014 (2010:9), Subosukawonosraten merumuskan empat tujuan dalam kurun waktu empat tahun mendatang yaitu pada tahun 2011-2014. Empat tujuan tersebut adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
b. Terciptanya sinergitas antar kabupaten/kota dalam perencannan, pelaksanaan dan monitoring serta evaluasi kerjasama pembangunan ekonomi di wilayah Subosukawonosraten.
c. Terciptanya efisiensi dalam pemenuhan layanan sektor guna mendukung pengembangan ekonomi wilayah, khususnya bagi investasi dan duniausaha.
d. Menguatnya Subosukawonosraten sebagai sebuah wilayah yang menarik untuk dikunjungi, sebagai tempat investasi dan berusaha, yang dicapai melalui pemasaran wilayah yang terpadu.
Untuk mencapai tujuan diatas, maka dirumuskan strategi pengembangan ekonomi wilayah Subosukawonosraten yang selanjutnya dijabarkan ke dalam pokok-pokok program kerjasama antar daerah di bidang pengembangan ekonomi wilayah Subosukawonosraten. Strategi dan program-program tersebut adalah sebagai berikut :
Strategi Program
1. Penguatan
kelembagaan badan kerjasama antar
daerah (BKAD
Subosukawonosraten)
1.1. Pengembangan sektor perencanaan kerjasama enter daerah bidang Pengembangan Ekonomi Wilayah (PEW) 1.2. Restrukturisasi BKAD Subosukawonosraten
1.3. Penguatan jejaring publik baik di tingkat wilayah (Subosukawonosraten) maupun di luar wilayah (provinsi, Pusat serta daerah/wilayah lain di Indonesia). 1.4. Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi BKAD
2. Meningkatkan iklim bisnis dan investasi yang kondusif
2.1. Hamronisasi peraturan dan icebijakan yang berdampak pada sektor swasta dan investasi
2.2. Standarisasi persyaratan dan penyederhanaan pelayanan perijinan di wilayah Subosukawonosraten 2.3. Penguatan jejaring komunikasi Pelayanan Terpadu
commit to user 3. Melibatkan sektor
swasta, perguruan tinggi dan perbankan dalam pengembangan ekonomi wilayah
3.1. Peningkatan keterlibatan aktif asosiasi bisnis dan perbankan dalam penentuan kebijakan pengembangan ekonomi
3.2. Fasilitasi penciptaan jejaring antar asosiasi bisnis dan antara asosiasi bisnis dengan lembaga-lembaga penelitian, lembaga keuangan dan komunitas-komunitas bisnis.
4. Pemasaran wilayah secara terpadu
4.1. Penguatan sektor infonnasi, database dan alat-alat promosi potensi wilayah Subosukawonosraten yang lebih akurat & layak pasar (marketable)
4.2. Fasilitasi peningkatan kualitas serta inovasi produk dan jasa pada sektor-sektor potenslal dl Subosukawonosraten
4.3. Fasilitasi penguatan jejaring pemasaran bersama baik di Tingkat regional Provinsi maupun dengan daerah lain (kerjasama promosi dengan Yogyakarta, Jakarta, dsb.)
5. Mendukung percepatan pengembangan infrastruktur lokal
5.1. Fasilitasi koordinesi perencanaan dan pemecahan permasalahan dalam pengembangan infrastruktur pendukung pengembangan ekonomi wilayah (iransportasj, telekomunikasi, jaringan listrik, air bersih)
[image:30.595.113.546.113.658.2]5.2. Fasilitasi penciptaan jejaring bagi pengembangan kawasan agropolitan, klaster dan sentra produksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
B. METODE PENGAMATAN
Metode pengamatan adalah segala teknik yang digunakan dalam pengamatan atau segala sesuatu yang berkaitan dengan pengamatan yang
diadakan. Metode pengamatan ini menyangkut beberapa hal, penulis melakukan pertimbangkan berbagai hal yaitu:
1. Lokasi Pengamatan
Lokasi pengamatan dalam Tugas Akhir ini adalah kawasan atau wilayah Subosukawonosraten, dimana Subosukawonosraten dulunya merupakan Eks Karesidenan Surakarta, yang terdiri dari 6 kabupaten dan 1 kota (Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen, Kabupaten Klaten).
Tugas Akhir ini mengambil lokasi pengamatan Subosukawonosraten karena di Subosukawonosraten terdapat permasalahan, yaitu terdapat isu-isu strategis yang akan berpengaruh di Subosukawonosraten di masa sekarang maupun di masa yang akan dating, khususnya pada bidang pengembangan ekonomi wilayah, dan karena Kondisi dan potensi ekonomi daerah merupakan modal dasar dan faktor dominan yang dimiliki kawasan
Subosukawonosraten (Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Klaten) yang dapat didayagunakan untuk mencapai sasaran pembangunan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk itu perlu langkah perencanan strategi dan program dalam pelaksanaan pembangunan dari pemerintah daerah, terutama yang mengarah pada perkembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi daerah.
commit to user
program-program kerjasama antar daerah dalam bidang pengembangan ekonomi wilayah.
2. Jenis Pengamatan
Mengacu pada sumber data yang digunakan, maka pengamatan dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif dengan observasi berperan. Deskriptif kualitatif adalah pengamatan tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk kata-kata disusun dalam kalimat. Misalnya hasil wawancara antara penulis dan informan. Ciri metode pengamatan deskriptif menurut H.B Sutopo (2002:111) yaitu : pengamatan kualitatif studi kasusnya mengarah pada pendetugas akhiran secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan studinya.
3. Sumber Data
Di dalam sebuah pengamatan ada 2 (dua) sumber data, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah data yang berasal dari informan atau hasil wawancara, sedangkan sumber data sekunder adalah sumber data yang berasal dari
dokumen-dokumen, arsip-arsip atau naskah-naskah.
Tugas akhir ini menggunakan sumber data sekunder, yaitu : 1. Dokumen atau Arsip
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
4. Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mempermudah dan membantu penulis untuk mendukung pengamatan
ini berdasarkan teknik pengumpulan data menurut H.B Sutopo (2002:58-72) dengan cara :
a. Observasi Langsung
Dalam penulisan tugas akhir ini penulis mengadakan pengamatan langsung berbagai kegiatan dan aktifitas yang dilakukan pegawai terutama untuk mengetahui perencanaan Subosukawonosraten dalam bidang pengembangan ekonomi wilayah tahun 2011-2014. b. Mengkaji Dokumen
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengambil catatan dan arsip yang diperlukan yang memiliki kaitan dengan obyek.
5. Teknik Analisis Data
Setelah semua data terkumpul, tahap selanjutnya adalah analisis data. Analisis data adalah mengelompokkan, membuatsemacam urutan manipulasi serta menyingkatkan data sehingga mudah untuk dibaca.
Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menggunakan analisis data kualitatif. Analisis dalam pengamatan kualitatif menurut H.B Sutopo (2002 : 91-93), terdiri dari tiga komponen utama yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan.
1. Reduksi Data
commit to user 2. Sajian Data
Merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskriptif dalam bentuk narasi yang memungkin simpulan pengamatan
dapat dilakukan, sajian ini disusun secara secara logis dan jelas sistematisnya sehingga mudah dibaca, mudah dipahami. Sajian data ini mengacu pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai pertanyaan pengamatan. Dengan melihat penyajian data, penulis akan mengerti apa yang terjadi dan memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu pada analisis data.
3. Penarikan Simpulan
Pada penarikan simpulan pada awalnya simpulan tersebut kurang jelas kemudian semakin jelas karena landasan yang kuat. Simpulan perlu diverifikasi agar mantab, bisa dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan. Simpulan bisa dilakukan dengan berdiskusi, penelusuran data kembali dengan cepat, replikasi dalam satuan data yang lain.
Untuk lebih jelasnya proses analisa data interaktif dapat dilihat dari gambar dibawah ini :
[image:34.595.138.512.96.744.2]Sumber : Sutopo(2002 : 98) Gambar 3. Proses Analisa Data Interaktif
REDUKSI DATA SAJIAN DATA
PENGUMPULAN DATA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Penulis menggunakan Model Analisis Interaktif (interaktif model of analisis) dalam pengamatan ini, yang biasanya digunakan dalam penelitian.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pengamatan ini adalah :
1. Pengumpulan data.
2. Melakukan analisis awal dari data yang diperoleh.
3. Melakukan penggalian data yang lebih mendalam, bila ternyata dalam menganalisisnya dirasa kurang mendalam.
commit to user
22 BAB III
DESKRIPSI LOKASI PENGAMATAN
A. GAMBARAN UMUM SUBOSUKAWONOSRATEN
1. Kondisi Kewilayahan
Berdasarkan sumber dari buku BKAD Subosukawonosraten, bahwa Wilayah Subosukawonosraten berada di lokasi yang strategis, di tengah Pulau Jawa dan menjadi bagian dari wilayah pengembangan Joglosemar (Yogyakarta, Solo, Semarang), serta berada di lintasan penghubung antara berbagai daerah perdagangan di Jawa Tengah dan Jawa Timut Dengan jarak 102 km dari Semarang, 60 km dari Yogyakarta dan sekitar 201 km dari Surabaya, menjadikan wilayah ini memiliki posisi yang strategis dalam berbagai bidang.
Subosukawonosraten dulunya merupakan Eks Karesidenan Surakarta, yang terdiri dari 6 kabupaten dan 1 kota (Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, Klaten). Wilayah ini memiliki luas sekitar 5.722,38 kilometer persegi dan secara administratif terdiri dari 124 kecamatan dan 1.565 desa.Dengan rata-rata suhu udara 28 derajat celcius, wilayah ini memiliki iklim tropis yang relatif nyaman untuk ditinggali.Dalam satu tahun, iklim di wilayah ini terbagi
menjadi dua musim, yaitu musim kering antara bulan Mei - September dan musim hujan antara bulan Oktober - April. Wilayah ini memiliki topografi yang beragam, mulai dari dataran dengan rata-rata ketinggian antara 100 hingga 500 meter diatas permukaan laut (dpl) sampai ketinggian hingga 3.000 meter dpl di area Gunung Merapi dan Merbabu serta Gunung Lawu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Dan sisi ketenagakerjaan, potensi sumberdaya manusia di Subosukawonosraten dapat dilihat dari besaran angkatan kerja pada tahun 2008 sebanyak 3.359.991 jiwa, sedangkan jumlah angkatan kerja yang bekerja 3.136.413
jiwa. Dengan demikian terdapat pengangguran terbuka 223.578 jiwa atau sekitar 7% dari jumlah angkatan kerja.
2. Kondisi Perekonomian
Berdasarkan sumber dari buku BKAD Subosukawonosraten dijelaskan bahwa Total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Subosukawonosraten atas dasar harga berlaku pada tahun 2008 tanpa migas sebesar Rp 50.000.569.230.000,-.
[image:37.612.115.527.248.654.2]Sementara PDRB tahun 2008 menurut harga konstan 2000 tanpa migas sebesar Rp. 27.978.009.110.000,-. PDRB Subosukawonosraten baik menurut harga berlaku maupun harga konstan tahun 2000 dirinci per kabupaten/kota terlihat pada tabel dibawah.
Tabel 2. PDRB Kabupaten/Kota se Subosukawonosraten Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten/KOta 2004 2008
Boyolali 4,250,098.73 6,446,546.37 Klaten 5,475,849.75 9,491,601.49
Sukoharjo 4,806,448.20 8,041,276.35
Wonogiri 3,129,184.54 5,268,669.48
Karanganyar 5,038,378.68 7,679,675.36
Sragen 3,059,653.16 5,170,914.12
Surakarta 4,756,559.52 7,901,886.06,
Total 30,516,172.58 50,000,569.23
commit to user
Tabel 3. PDRB Kabupaten/Kota se Subosukawonosraten Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000
Kabupaten/Kota 2004 2008
Boyolali 3,320,736.82 3,899,372.86 Klaten 3,975,792.87 4,567,200.96 Sukoharjo 3,786,212.72 4,540,751.53 Wonogiri 2,329,465.32 2,770,435.78 Karanganyar 3,970,278.92 4,921,454.71 Sragen 2,208,294.40 2,729,450.32 Surakarta 3,669,373.45 4,549,342.95
Total 23,260,154.50 27,978,009.11
Sumber: Kompilasi data BPS Kabupaten/Kota di Subosukawonosraten (2009) dan BPS Provinsi Jawa Tengah (2009)
PDRB per kapita pada tahun 2008 berdasarkan harga berlaku sebesar Rp 8.228.139,56. sedangkan menurut harga konstan tahun 2000 sebesar Rp 4.604.086,86.
Distribusi PDRB menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku tahun 2007 dapat dilihat pada tabel dibawah.
Tabel 4. Distribusi PDRB Kabupaten/Kota se-Subosukawonosraten menurut lapangan usaha tahun 2007
Sektor Surakarta Boyolali Sukohar
jo Karanganyar
Wonogi
ri Sragen Klaten
Subosu ka-Wonos
rate Pertanian 0.06 34.25 20.13 21.67 50.99 35.59 20.25 24.13 Pertambangan 0.01 0.48 0.48 1.03 0.63 0.3 1.64 0.83 Industri
Pengolahan
24.34 16.55 29.55 47.63 4.64 1.12 2048 23.05
Listrik & air bersih 2.69 1.21 1.75 16 0.58 1.96 1.12 1.54 Bangunan/Kontruk
si
[image:38.612.120.571.516.742.2]perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Perdagangan, Hotel, Restoran
24.77 25.56 25.25 11.42 13.05 17.53 25.80 20.48
Angkutan/Komunik asi
11.61 3.12 1.66 3.38 9.32 4.04 3.16 5.76
Keuangan 11.06 5.94 3.38 3.67 4.38 4.03 3.75 5.03
Jasa 12.05 9.79 8.45 7.73 1211 13.8 14.29 11.17
Sumber: BPS Kabupaten/Kota di Subosukawonosraten (2008)
Berdasarkan data statistik tahun 2008, struktur ekonomi wilayah Subosukawonosraten didominasi oleh empat sektor utama yakni sektor pertanian (26,13%), industri (23,05%), perdagangan, hotel & restoran (20,48%) dan jasa
(11,17%). Kontributor terbesar di sektor pertanian untuk wilayah Subosukawonosraten adalah Kabupaten Wonogiri (50,99%), Sragen (35,59%) dan Boyolali (34,25%). Untuk sektor industri, Kabupaten Karanganyar memberikan kontribusi terbesar (47,63%), diikuti oleh Kabupaten Sukoharjo (29,55%) dan Surakarta (24,34%). Untuk sektor perdagangan, hotel & restoran, hampir semua Kabupaten dan Kota di wilayah Subosukawonosraten dapat memberikan kontribusi yang cukup signifikan (> 10%). Sektor jasa banyak disumbang oleh Kabupaten Klaten (14,29%), Sragen (13,8%), Wonogiri (12,11%) dan Kota Surakarta (12,05%).
commit to user
Penyerapan tenaga kerja untuk sektor pertanian di Sukoharjo, Klaten, Karanganyar, dan Kota Surakarta berada di bawah rata-rata penyerapan tenaga kerja di wilayah Subosukawonosraten.
[image:40.612.111.569.235.713.2]Sektor perdagangan sebagai kontributor ketiga terbesar bagi struktur ekonomi (20,48%) di wilayah ini, merupakan sektor penting kedua dalam hal penyerapan tenaga kerja di wilayah ini (23,48%). Penyerapan tenaga kerja di sektor perdagangan didominasi oleh Kabupaten Klaten dengan penyerapan sebesar 20,37% diikuti oleh Kota Surakarta (14,78%) dan Kabupaten Sukoharjo (14,36%).
Tabel 5. Penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja menurut kabupaten/kota & lapangan pekerjaan utama di Subosukawonosraten
tahun 2008
Kabupaten/Ko
ta Pertanian
Pertambang an, Galian, Listrik, Gas
& Air bersih
Indsutri Konstruk si Perdagan gan Komunik asi Keuanga n Jasa
Surakarta 1.743 604 44,221 7,134 108,870 18,211 8,745 61,562 Boyolali 202,121 6,221 75,687 45,247 101,994 14615 4,869 51,429 Sukoharjo 85,560 1,327 103,946 26,141 16,776 18,533 8,950 63,663 Wonogiri 334,331 7,054 28,139 26,972 74034 14418 1.605 40,994
Sragen 176,613 6,75
6
67,998 b,013 99,228 18,316 2,891 52,555
Karanganyar 129,597 6,130 74,036 34,166 97,600 23,755 5,321 55,838
Klaten 145,514 7,79
5
115,580 36,712 150,080 26,037 4,122 81,660
Total 1,075,48 5
35,887 509,608 201,975 736,582 131,965 34,210 407,70 1 Persentase 34.29 1.14 1.615 6.44 23.48 4,30 1.09 13.03
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Sektor industri merupakan kontributor kedua terpenting bagi struktur ekonomi wilayah Subosukawonosraten (23,05%) dan sektor ketiga terpenting dalam hal penyerapan tenaga kerja dengan rata-rata penyerapan tenaga kerja sebesar 16,25% di
wilayah Subosukawonosraten. Penyerapan tenaga kerja terbesar di sektor ini didominasi oleh Kabupaten Klaten (22,68%), diikuti oleh Kabupaten Sukoharjo (20,39%), dan Kabupaten Boyolali (14,85%) serta Kabupaten Karanganyar (14,52%). Sektor jasa merupakan sektor keempat terpenting bagi penyerapan tenaga kerja di wilayah Subosukawonosraten dengan rata-rata penyerapan sebesar 13% maupun bagi struktur ekonomi di wilayah Subosukawonosraten (11,17%). Penyerapan tenaga kerja di sektor jasa tersebar merata sektor di semua daerah di wilayah Subosukawonosraten dengan penyerapan antara 10% - 20%.Penyerapan tertinggi di sektor jasa ditempati oleh Kabupaten Klaten sedangkan penyerapan terendah di Kabupaten Wonogiri.
3. Kondisi Lingkungan Strategis
Beberapa isu strategis terkait dengan kondisi lingkungan internasional, yang diperkirakan akan memberikan dampak pada perekonomian di Subosukawonosraten di masa mendatang, diantaranya meliputi:
a. Pemberlakuan perdagangan bebas diantara sektor ASEAN dan China
(ACFTA),
b. Krisis keuangan global, c. Perubahan iklim global, d. Krisis pangan dunia,
Sementara di tingkat nasional beberapa isu strategis yang perlu dicermati dalam pengembangan perekonomian di Subosukawonosraten meliputi:
a. Masih tingginya angka kemiskinan dan angka pengangguran (terkait dengan pemenuhan hak dasar masyarakat meliputi pendidikan, kesehatan dan perluasan kesempatan kerja),
commit to user
d. Menguatnya tuntutan terhadap good and clean governance, e. Menurunnya kualitas lingkungan.
Di tingkat wilayah Subosukawonosraten sendiri, masih terdapat beberapa isu strategis yang perlu dihadapi dalam pengembangan ekonomi wilayah kedepan. Isu-isu tersebut meliputi:
a. Ego daerah dan sektoral,
b. Masih tingginya jumlah penduduk miskin, c. Masih tingginya angka penganggm,
d. Masih rendahnya realisasi penanaman modal,
e. Masih rendahnya akses UMKM terhadap permodalan usaha dan akses pasar, f. Belum optimalnya pelaksanaan good governance.
B. VISI, MISI, TUJUAN DAN STRATEGI KERJASAMA PENGEMBANGAN
EKONOMI WILAYAH
Rencana Program BKAD Subosukawonosraten Bidang Pengembangan Ekonomi Wilayah ini disusun dengan memperhatikan pada visi dan misi Kerjasama Antar Daerah Subosukawonosraten yang juga menjadi visi dan misi BKAD Subosukawonosraten.
Visi dan misi wilayah Subosukawonosraten diformulasikan berdasarkan visi dan misi kabupaten/kota yang terdiri dari enam kabupaten (Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Kabupaten Klaten) dan satu Kota Surakarta melalui serangkaian lokakarya dengan para pemangku kepentingan terkait dalam penyusunan Strategi Wilayah (regional strategy) dengan mempertimbangkan identifikasi Studi Potensi Ekonomi dan faktor-
faktor kunci masa depan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
1. Visi Subosukawonosraten
Subosukawonosraten memiliki visi yaitu :
“Subosukawonosraten yang berdaya saing di tahun 2020”.
2. Misi Subosukawonosraten
Berdasarkan sumber dari buku BKAD Subosukawonosraten yang berjudul rencana program Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD) Subosukawonosraten bidang pengembangan ekonomi wilayah tahun 2011-2014 (2010:8), dijelaskan bahwa untuk merealisasikan visi wilayah Subosukawonosraten akan dilaksanakan misi (tujuan spesifik) sebagai berikut: a. Memperkuat sinergitas para pemangku kepentingan, baik dalam perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi pengembangan ekonomi wilayah.
b. Mengembangkan potensi daerah di bidang industri, pertanian, perdagangan dan jasa serta pariwisata.
c. Mendorong percepatan pembangunan infrastruktur yang menunjang peningkatan investasi yang berwawasan lingkungan.
d. Mempromosikan daerah dan potensi ekonomi wilayah Subosukawonosraten secara bersama-sama dilandasi dengan semangat “Solo, the Spirit of Java. “
3. Tujuan
Untuk mewujudkan misi diatas, maka ditetapkanlah tujuan yang hendak dicapai, berdasarkan sumber dari buku BKAD Subosukawonosraten yang berjudul rencana program Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD) Subosukawonosraten bidang pengembangan ekonomi wilayah tahun 2011-2014 (2010:9), Subosukawonosraten merumuskan empat tujuan dalam kurun waktu empat tahun mendatang yaitu pada tahun 2011-2014. Empat tujuan tersebut adalah sebagai berikut:
commit to user
b. Terciptanya sinergitas antar kabupaten/kota dalam perencannan, pelaksanaan dan monitoring serta evaluasi kerjasama pembangunan ekonomi di wilayah Subosukawonosraten.
c. Terciptanya efisiensi dalam pemenuhan layanan sektor guna mendukung pengembangan ekonomi wilayah, khususnya bagi investasi dan duniausaha. d. Menguatnya Subosukawonosraten sebagai sebuah wilayah yang menarik
untuk dikunjungi, sebagai tempat investasi dan berusaha, yang dicapai melalui pemasaran wilayah yang terpadu.
4. Strategi
Untuk mencapai empat tujuan diatas, melalui serangkaian diskusi dengan para pemangku kepentingan di Subosukawonosraten serta pertemuan Pokja-Pokja Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD), berdasarkan sumber dari buku BKAD Subosukawonosraten yang berjudul rencana program Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD) Subosukawonosraten bidang pengembangan ekonomi wilayah tahun 2011-2014 (2010:9) dirumuskan strategi-strategi pengembangan ekonomi wilayah Subosukawonosraten sebagai berikut:
a. Penguatan kelembagaan Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD Subosukawonosraten).
b. Meningkatkan iklim bisnis dan investasi yang kondusif
c. Melibatkan sektor swasta dalam pengembangan ekonomi wilayah. d. Pemasaran wilayah secara terpadu.
e. Mendukung percepatan pengembangan infrastruktur lokal.
Di atas merupakan strategi-strategi Subosukawonosraten untuk pengembangan ekonomi wilayah pada tahun 2011-2014. Di dalam Tugas Akhir ini akan membahas atau menerangkan kelima strategi tersebut, dimana pada setiap strategi terdapat penjabaran program-program kerjasama antar daerah dalam bidang pengembangan ekonomi wilayah yang akan dibahas pada bab
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31 BAB IV
PEMBAHASAN
B. PERENCANAAN VISI, MISI, TUJUAN DAN STRATEGI
1. Visi, misi, tujuan dan strategi Subosukawonosraten
Wilayah Subosukawonosraten memiliki visi, misi, tujun, dan strategi yang sebelumnya telah dirumuskan di dalam perencanaannya. Visi Subosukawonosraten sendiri adalah sebagai “Subosukawonosraten yang berdaya saing di tahun 2020”. Dengan visi tersebut diharapkan Subosukawonosraten dapat menghadapi persaingan pada masa yang akan datang pada tahun 2020 dan dapat mengatasi isu-isu strategis baik di tingkat nasional maupun internasional yang akan berdampak pada bidang pengembangan perekonomian di Subosukawonosraten. Kemudian langkah yang ditempuh untuk mewujudkan visi tersebut adalah dengan melaksanakan misi (tujuan spesifik) yang juga telah dirumuskan sebelumnya. Misi Subosukawonosraten tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Memperkuat sinergitas para pemangku kepentingan, baik dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pengembangan ekonomi wilayah. b. Mengembangkan potensi daerah di bidang industri, pertanian,
perdagangan dan jasa serta pariwisata.
c. Mendorong percepatan pembangunan infrastruktur yang menunjang peningkatan investasi yang berwawasan lingkungan.
d. Mempromosikan daerah dan potensi ekonomi wilayah Subosukawonosraten secara bersama-sama dilandasi dengan semangat “Solo, the Spirit of Java.
commit to user
a. Menguatnya koordinasi dan kerjasama antar daerah melalui platform kerjasama yang efektif dan efisien.
b. Terciptanya sinergitas antar kabupaten/kota dalam perencannan, pelaksanaan dan monitoring serta evaluasi kerjasama pembangunan ekonomi di wilayah Subosukawonosraten.
c. Terciptanya efisiensi dalam pemenuhan layanan sektor guna mendukung pengembangan ekonomi wilayah, khususnya bagi investasi dan
duniausaha.
d. Menguatnya Subosukawonosraten sebagai sebuah wilayah yang menarik untuk dikunjungi, sebagai tempat investasi dan berusaha, yang dicapai melalui pemasaran wilayah yang terpadu.
Untuk mencapai tujuan diatas, maka dirumuskan strategi pengembangan ekonomi wilayah Subosukawonosraten yang selanjutnya dijabarkan ke dalam pokok-pokok program kerjasama antar daerah di bidang pengembangan ekonomi wilayah Subosukawonosraten. Strategi dan program-program tersebut adalah sebagai berikut :
Strategi Program
1. Penguatan
kelembagaan badan kerjasama antar
daerah (BKAD
Subosukawonosraten)
1.1. Pengembangan sektor perencanaan kerjasama enter daerah bidang Pengembangan Ekonomi Wilayah (PEW) 1.2. Restrukturisasi BKAD Subosukawonosraten
1.3. Penguatan jejaring publik baik di tingkat wilayah (Subosukawonosraten) maupun di luar wilayah (provinsi, Pusat serta daerah/wilayah lain di Indonesia). 1.4. Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi BKAD
2. Meningkatkan iklim bisnis dan investasi yang kondusif
2.1. Hamronisasi peraturan dan icebijakan yang berdampak pada sektor swasta dan investasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
2.3. Penguatan jejaring komunikasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Bagian Hukum di Subosukawonosraten
3. Melibatkan sektor swasta, perguruan tinggi dan perbankan dalam pengembangan ekonomi wilayah
3.1. Peningkatan keterlibatan aktif asosiasi bisnis dan perbankan dalam penentuan kebijakan pengembangan ekonomi
3.2. Fasilitasi penciptaan jejaring antar asosiasi bisnis dan antara asosiasi bisnis dengan lembaga-lembaga penelitian, lembaga keuangan dan komunitas-komunitas bisnis.
4. Pemasaran wilayah secara terpadu
4.1. Penguatan sektor infonnasi, database dan alat-alat promosi potensi wilayah Subosukawonosraten yang lebih akurat & layak pasar (marketable)
4.2. Fasilitasi peningkatan kualitas serta inovasi produk dan jasa pada sektor-sektor potenslal dl Subosukawonosraten
4.3. Fasilitasi penguatan jejaring pemasaran bersama baik di Tingkat regional Provinsi maupun dengan daerah lain (kerjasama promosi dengan Yogyakarta, Jakarta, dsb.)
5. Mendukung percepatan pengembangan infrastruktur lokal
5.1. Fasilitasi koordinesi perencanaan dan pemecahan permasalahan dalam pengembangan infrastruktur pendukung pengembangan ekonomi wilayah (iransportasj, telekomunikasi, jaringan listrik, air bersih)
[image:47.595.112.541.110.688.2]5.2. Fasilitasi penciptaan jejaring bagi pengembangan kawasan agropolitan, klaster dan sentra produksi
Tabel 6. Program Kerjasama Antar Daerah di Bidang PEW
Table di atas adalah strategi-strategi subosukawonosraten dalam bidang
commit to user
program-program kerjasama antar daerah dalam bidang pengembangan ekonomi wilayah. Di dalam setiap program yang terdapat dalam setiap strategi, ada penjabaran tentang sasaran 2011-2014, target dan indicator capaian, lembaga atau Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pengampu. Hal tersebut akan dijelaskan pada sub bab berikutnya.
C. STRATEGI PENGUATAN KELEMBAGAAN BADAN KERJASAMA
ANTAR DAERAH (BKAD SUBOSUKAWONOSRATEN)
Penguatan kelembagaan Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD Subosukawonosraten) merupakan salah satu strategi Subosukwonosraten bidang pengembangan ekonomi wilayah tahun 2011-2014. Strategi penguatan kelembagaan Badan Kerjasama Antar daerah ini diperlukan di dalam perencanaan pengembangan ekonomi wilayah Subosukawonosraten karena sejalan dengan dinamika kebijakan dan peraturan di tingkat nasional, serta melihat pada beberapa kondisi internal Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD) yang terkait dengan
personil, mekanisme penganggaran, dan sebagainya. Maka dirasa perlu untuk memperkuat kelembagaan Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD) yang selama ini menjadi platform jejaring publik di Subosukawonosraten.
Dari pengalaman yang dijalani selama ini, diperlukan adanya sebuah kerangka kerjasama yang lebih kuat, dimana di dalamnya melibatkan stakeholder yang memiliki pengaruh serta kekuatan dalam pengambilan keputiusan, termasuk untuk implementasinya di level teknis. Disamping itu, keterbatasan kapasitas dari pihak-pihak yang terlibat dalam manajemen wilayah (sekretariat dan sub sekretariat Badan Kerjasama Antar Daerah) perlu dijembatani melalui penguatan kapasitas di bidang manajemen wilayah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
1. Pengembangan sistem perencanaan kerjasama antar daerah bidang Pengembangan Ekonomi Wilayah (PEW).
2. Restrukturisasi Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD) Subosukawonosraten.
3. Penguatan jejaring publik, baik ditingkat wilayah (Subosukawonosraten) maupun di luar wilayah (provinsi, pusat, serta daerah atau wilayah lain di Indonesia).
4. Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Badan Kerjasama Antar
Daerah (BKAD).
Pada setiap program yang terdapat dalam strategi penguatan kelembagaan Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD Subosukawonosraten) ada penjabaran
tentang sasaran 2011-2014, target dan indikator capaian, lembaga atau SKPD pengampu pada setiap program.
Penjabaran pada setiap program tentang sasaran 2011-2014, target dan indikator capaian, serta lembaga pengampu tersebut sebagai berikut :
A. Program Pengembangan sistem Perencanaan Kerjasama Antar Daerah Bidang Pengembangan Ekonomi Wilayah (PEW)
1. Sasaran 2011-2014 : tersusunnya rencna program tahunan Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD) Bidang Pengembangan Ekonomi Wilayah (PEW).
2. Target dan indikator capaian : terlaksananya rakor perencanaan secara periodik (3 kali dalam setahun)
3. Lembaga atau SKPD pengampu :
a. Lembaga / SKPD utama : TKKSD Kabupaten / Kota.
commit to user
B. Program Restrukturisasi Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD) Subosukawonosraten
1. Sasaran 2011-2014 : tersedianya regulasi tentang kelembagaan Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD) dan meknisme Kerjasama Antar Daerah (KAD).
2. Target dan indikator capaian : Ditetapkannya Perbup / Perwali tentang mekanisme Kerjasama Antar Daerah (KAD) di masing-masing kabupaten atau kota.
3. Lembaga atau SKPD pengampu :
a. Lembaga / SKPD utama : Bagian Hukum dan Asisten Pemerintahan.
b. Lembaga / SKPD pendukung : Inspektorat, Bagian Organisasi,
Tapem / Bagian Kerjasama dan Bappeda.
C. Program Penguatan Jejaring Publik, baik di tingkat wilayah (Subosukawonosraten) maupun di luar wilayah (provinsi, pusat, serta daerah atau wilayah lain di Indonesia)
1. Sasaran 2011-2014 : realisasi pelaksanaan kesepakatan bersama (MOU) dengan Batam, di bidang tenaga kerja, pariwisata, perdagangan dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM); terlaksananya penjajagan kerjasama dengan 1 (satu) daerah atau wilayah lain di luar Subosukawonosraten yang potensial bagi kerjasama di bidang Pengembangan Ekonomi Wilayah (PEW).
2. Target dan indikator capaian : terlaksananya pengiriman tenaga kerja
ke Batam (setidaknya 1 (satu) kali promosi bersama di Batam), terlaksananya penjajagan kerjasama (setidaknya 1 (satu) kali rakor dengan daerah atau wilayah yang menjadi calon mitra kerjasama. 3. Lembaga atau SKPD pengampu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Daerah (BKAD).
b. Lembaga / SKPD pendukung : SKPD terkait, Kadin, Asosiasi terkait, sekolah-sekolah kejuruan atau perguruan tinggi.
D. Program Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD)
1. Sasaran 2011-2014 : tersedianya informasi hasil monitoring dan evaluasi tentang hasil-hasil kerjasama (output, outcome), tersedianya feedback untuk perencanaan tahun berikutnya.
2. Target dan indikator capaian : terlaksananya monitoring 3 (tiga) bulanan dan evaluasi tahunan Kerjasama Antar Daerah (KAD) di Subosukawonosraten.
3. Lembaga atau SKPD pengampu :
a. Lembaga / SKPD utama : Bappeda, Bagian Pembangunan. b. Lembaga / SKPD pendukung : SKPD terkait, Asosiasi dunia
usaha, Universitas.
D. STRATEGI MENINGKATKAN IKLIM BISNIS DAN INVESTASI
YANG KONDUSIF
Salah satu faktor utama yang menjadikan suatu wilayah menarik untuk investasi adalah iklim usaha yang kondusif (khususnya terkait dengan aspek regulasi/peraturan) dan tingkat layanan publik yang efisien (khususnya terkait dengan aspek perijinan).
Guna mendukung pengembangan ekonomi di wilayah Solo Raya,
commit to user
Strategi meningkatkan iklim bisnis dan investasi yang kondusif dijabarkan kedalam 3 (tiga) program, program tersebut adalah sebagai berikut :
1. Harmonisasi peraturan dan kebijakan yang berdampak pada sektor swasta dan investasi
2. Standarisasi persyaratan dan penyederhanaan pelayanan perijinan di wilayah Subosukawonosraten.
3. Penguatan jejaring komunikasi PTSP dan bagian hukum di Subosukawonosraten.
Pada setiap program yang terdapat dalam strategi meningkatkan iklim bisnis dan investasi yang kondusif ada penjabaran tentang sasaran 2011-2014, target dan indikator capaian, lembaga atau SKPD pengampu pada setiap program.
Penjabaran pada setiap program tentang sasaran 2011-2014, target dan indikator capaian, serta lembaga pengampu tersebut sebagai berikut :
A. Harmonisasi Peraturan dan Kebijakan Yang Berdampak Pada Sektor Swasta dan Investasi
1. Sasaran 2011-2014 : kepatuhan dan kesesuaian peraturan daerah yang berdampak pada sektor swasta dan investasi dengan peraturan ditasnya (nasional, propinsi).
2. Target dan indikator capaian : adanya peningkatan kepatuhan dan kesesuaian regulasi pro investasi di daerah
3. Lembaga atau SKPD pengampu :
a. Lembaga / SKPD utama : Forum Bagian Hukum
b. Lembaga / SKPD pendukung : PTSP Kabupaten/Kota, Bagian
Hukum Kabupaten/Kota, Bappeda, SKPD terkait
B. Standarisasi Persyaratan dan Penyederhanaan Pelayanan Perijinan di Wilayah Subosukawonosraten
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Subosukawonosraten
2. Target dan indikator capaian : ada peningkatan jumlah ijin yang terstandarisasi dan tersederhanakan.
3. Lembaga atau SKPD pengampu :
a. Lembaga / SKPD utama : Forum PTSP
b. Lembaga / SKPD pendukung : PTSP di Kabupaten/Kota, SKPD terkait.
C. Penguatan Jejaring Komunikasi PTSP dan Bagian Hukum di
Subosukawonosraten
1. Sasaran 2011-2014 : terlaksananya pertemuan forum PPTSP dan forum bagian Hukum se Subosukawonosraten secara berkala.
2. Target dan indikator capaian : pertemuan secara berkala 3 (tiga) bulan
sekali.
3. Lembaga atau SKPD pengampu :
a. Lembaga / SKPD utama : Forum PTSP dan Forum Bagian Hukum.
b. Lembaga / SKPD pendukung : SKPD terkait, PTSP di Kabupaten/Kota, Bagian Hukum Kabupaten/Kota, Bappeda.
E. STRATEGI MELIBATKAN SEKTOR SWASTA, PERGURUAN
TINGGI DAN PERBANKAN DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI
WILAYAH
commit to user
Sebagai mitra pemerintah daerah dalam pengembangan ekonomi, peran asosiasi perlu lebih diperkuat dan didukung melalui berbgai fasilitas kerjasama dengan pihak terkait, khususnya dalam bidang penelitian dan pengembangan serta penguatan kapasitas asosiasi.
Strategi melibatkan sektor swasta, perguruan tinggi dan perbankan dalam pengembangan ekonomi wilayah dijabarkan kedalam 2 (dua) program, program tersebut adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan keterlibatan aktif asosiasi bisnis dan perbankan dalam
penentuan kebijakan pengembangan ekonomi.
2. Fasilitasi penciptaan jejaring antar asosiasi bisnis dan antara asosiasi bisnis dengan lembaga-lembaga penelitian, lembaga keuangan dan komunitas-komunitas bisnis.
Pada setiap program yang terdapat dalam strategi melibatkan sektor swasta, perguruan tinggi dan perbankan dalam pengembangan ekonomi wilayah ada penjabaran tentang sasaran 2011-2014, target dan indikator capaian, lembaga atau SKPD pengampu pada setiap program.
Penjabaran pada setiap program tentang sasaran 2011-2014, target dan indikator capaian, serta lembaga pengampu tersebut sebagai berikut :
A. Peningkatan Keterlibatan Aktif Asosiasi Bisnis dan Perbankan Dalam Penentuan Kebijakan Pengembangan Ekonomi.
1. Sasaran 2011-2014 : terakomodasinya usulan/proposal dari asosiasi bisnis untuk pengembangan ekonomi wilayah kedalam program Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD)/Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) di Kabupaten atau Kota.
2. Target dan indikator capaian : setidaknya 3 (tiga) usulan/proposal dari asosiasi bisnis untuk pengembangan ekonomi wilayah diterima dan diakomodasikan dalm program Badan Kerjasama Antar Daerah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
aspek.
3. Lembaga atau SKPD pengampu :
a. Lembaga / SKPD utama : Pokja UMKM dan pemasaran wilayah BKAD, Dinas UMKM, Perindag dan Bappeda.
b. Lembaga / SKPD pendukung : SKPD terkait, DPPKAD, Asosiasi dunia usaha, Perbankan, Kadin.
B. Fasilitasi Penciptaan Jejaring Antar Asosiasi Bisnis dan Antara Asosiasi Bisnis Dengan Lembaga-Lembaga Penelitian, Lembaga Keuangan dan
Komunitas-Komunitas Bisnis
1. Sasaran 2011-2014 : terciptanya kerjasama antara asosiasi bisnis dengan lembaga penelitian, lembaga pendidikan dan lembaga keuangan melalui fasilitasi Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD).
2. Target dan indikator capaian : setidaknya 3 (tiga) asosiasi bisnis difasilitasi untuk menjalin kerjasama dengan lembaga penelitian/lembaga pendidikan/lembaga keuangan hingga tahun 2014.. 3. Lembaga atau SKPD pengampu :
a. Lembaga / SKPD utama : Pokja UMKM, Bappeda.
b. Lembaga / SKPD pendukung : SKPD terkait, Asosiasi dunia usaha, Perbankan, Kadin, Perguruan tinggi.
F. STRATEGI PEMASARAN WILAYAH SECARA TERPADU
commit to user
Sejauh ini upaya untuk memasarkan Subosukawonosraten masih bersifat parsial dan insidentil. Disamping tidak didukung dengan data potensi yang ter update, juga belum adanya strategi komprehensif untuk pemasaran wilayah Subosukawonosraten.
Strategi pemasaran wilayah secara terpadu dijabarkan kedalam 3 (tiga) program, program tersebut adalah sebagai berikut :
1. Penguatan sistem informasi, database dan alat-alat promosi potensi
wilayah Subosukawonosraten yang lebih akurat dan layak pasar (marketable).
2. Fasilitasi peningkatan kualitas serta inovasi produk dan jasa pada sektor-sektor potensial di Subosukawonosraten.
3. Fasilitasi penguatan jejaring pemasaran bersama, baik di tingkat regional/propinsi maupun dengan daerah lain (kerjasama promosi dengan Yogyakarta, Jakarta dan sebagainya).
Pada setiap program yang terdapat dalam strategi pemasaran wilayah secara terpadu ada penjabaran tentang sasaran 2011-2014, target dan indikator capaian, lembaga atau SKPD pengampu pada setiap program.
Penjabaran pada setiap program tentang sasaran 2011-2014, target dan indikator capaian, serta lembaga pengampu tersebut sebagai berikut :
A. Penguatan Sistem Informasi, Database dan Alat-alat Promosi Potensi Wilayah Subosukawonosraten Yang Lebih Akurat dan Layak Pasar (marketable)
1. Sasaran 2011-2014 : tersedianya informasi mengenai poten