• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU GURU TENTANG MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU ( MPASI)DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-12 BULAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU GURU TENTANG MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU ( MPASI)DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-12 BULAN."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU GURU TENTANG MAKANAN

PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN STATUS GIZI

BAYI USIA 6-12 BULAN DI KECAMATAN PAKKAT

KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh:

M.E.SANTI SITOHANG

NIM. 5103142022

JURUSAN PENDIDIKAN TATA BOGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

M.E.Santi Sitohang, NIM. 5103142022. Hubungan Pengetahuan Ibu Guru Tentang Makanan Pendamping Air Susu Ibu ( MPASI)dengan status gizi bayi usia 6-12 bulan. Skripsi : Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2014.Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui : (1) Pengetahuan ibu guru tentang makanan pendamping ASI (MPASI) bayi usia6-12 bulan di Desa Pakkat Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan.(2) Status gizi bayi usia 6-12 bulan di Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan.(3) Hubungan pengetahuan ibu guru tentang makanan pendamping ASI (MPASI) dengan status gizi bayi usia 6-12 bulan di Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan.

Populasi penelitian ini adalah 94 orang dan Sampel penelitian ini 33 orang, pada penelitian ini menggunakan sampling purposive. Sebelum penelitian ini dilakukan terlebih dahulu dilakukan uji coba di Kecamatan Tarabintang yaitu untuk menguji validitas dan reliabilitas. Hasil uji coba test pengetahuan ibu guru tentang makanan pendamping ASII dari 40 butir tes yang tidak valid adalah 5 butir jadi untuk menjaring data penelitian digunakan 35 butir tes dengan reliabilitas 1.01634271 yang termasuk pada kategori sangat tinggi.

Uji persyaratan analisis yang digunakan adalah uji normalitas dan uji linieritas. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa sebaran semua data variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal, yang diuji dengan menggunakan uji chi-kuadrat. Hasil uji normalitas data ubahan (X) dengan derajat kebebasan (dk= k-1). Pada taraf signifikan 5% ternyata x2hitung< x2tabel atau 2,75 <

11.070, dengan demikian dapat dinyatakan bahwa data variabel pengetahuan ibu guru tentang makanan pendamping ASI berdistribusi normal, dan uji normalitas data ubahan (Y) dengan derajat kebebasan (dk=k-1) pada taraf signifikan 5% ternyata x2hitung<x2tabel atau 11.01 < 11.070.

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa data variabel Status Gizi bayi usia 6-12 bulan(Y) berdistribusi normal.Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai rtabel pada taraf signifikan 5% dengan

derajat kebebasan dk=N=40 adalah 0.344. Dengan demikian rxy > rtabel , atau 0.723>0.312

(6)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat

dan karunia yang dilimpahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Skripsi ini mengungkap hubungan pengetahuan ibu guru tentang Makanan

Pendamping ASI ( MPASI) dengan status gizi bayi usia 6-12 bulan di Kecamatan

Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa arahan dan

dorongan. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan

kepada :

1. Bapak Prof. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik.

3. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik

Fakultas Teknik.

4. Ibu Dra. Dina Ampera, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan

Keluarga.

5. Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

(7)

6. Ibu Dr. Erli Mutiara, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Boga.

7. Ibu Dra. Riana Friska Siahaan, M.Pd selaku dosen Pembimbing Skripsi yang

telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan nasihat, perhatian,

dorongan, bimbingan, serta masukan dan saran yang sangat berharga dalam

penulisan skripsi ini.

8. Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik

sekaligus Dosen Penguji yang telah banyak memberikan masukan dan

bimbingan.

9. Ibu . Ade Ch Gultom, M.Pd dan Ibu Dra. Adikahriani, M.Si selaku dosen

penguji yang telah banyak memberikan masukan dan bimbingan.

10. Seluruh Dosen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga.

11. Bapak Camat Pakkat Paiman .B.Purba, S.Sos serta bapak/Ibu pegawai kantor

camat pakkat yang telah banyak membantu dalam penelitian penulis.

12. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada orang tua, ayahanda

( St. S. Sitohang ) dan ibunda tercinta ( B.E Lumban Gaol) yang selama ini

telah banyak memberi Doa, dukungan dan kasih sayang serta dorongan baik

secara moril maupun materil.

13. Seluruh teman-teman seperjuangan stambuk 2010 Tata Boga Reguler/Ekstensi,

Tata Busana dan Tata Rias terima kasih untuk motivasi dan kerja samanya.

14. Sahabat seperjuangan Pintan Ulina Sembiring, S.Pd, Febri Agneta Malau, Dian

Rana Simanjorang, S.Pd, Elvira Rosana Siahaan, Evi Natalia Silalahi, Syartika

(8)

Suwandi,S.Pd semua yang tidak bisa penulis sebutkan Satu persatu terima kasih

untuk motivasi, semangat dan kerja sama yang luar biasa selama ini.

15. Seluruh teman ngekost di gang simalungun Kak Dame, Kak Denny, Indri,

Ayu, Ivan, Jems, Bang Rimson, Dedy, Jonner, Josua, Bang karlos, Osmen dan

kakak kami kak Piter terima kasih untuk motivasi, semangat dan kerja sama

yang luar biasa selama ini.

16. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut serta

memberikan bantuan dan sumbangan pikiran selama penulis menyelesaikan

skripsi.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih dan semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama dalam dunia pendidikan pada

umumnya dan khusus dalam bidang Program Studi Tata Boga.

Medan, Januari 2015

Penulis

(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Perumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Desksripsi Teori ... 10

I. Pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI a. Pengertian. ... 10

b. Tujuan Makanan Pendamping ASI ... 12

(10)

d. Mutu MP ASI. ... 15

e. Waktu pemberian MP ASI ... 17

f. Dampak pemberian MP ASI terlalu dini. ... 17

g. Jadwal pemberian MP ASI. ... 19

II.Status Gizi Bayi. ... 21

a.Penilaian status gizi. ... 22

b.Penilaian status gizi secara antropometri. ... 23

c.Factor yang mempengaruhi status gizi ... 25

B. Penelitian yang Relevan ... 27

C. Kerangka Berpikir ... 28

D. Pengajuan Hipotesis ... 30

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 31

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 31

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 32

1. Populasi ... 32

2. Sampel ... 34

D. Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data. ... 34

E. Uji coba instrumen ... 35

F. Teknik Analisis Data ... 39

(11)

A. Deskriptif Data penelitian. ... 45

B. Tingkat kecenderungan variabel penelitian. ... 47

C. Uji persyaratan analisis. ... 49

D. Pengujian hipotesis. ... 52

E. Pembahasan penelitian... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 55

B. Saran ... 56

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Nilai gizi MPASI (dalam 100gr bahan makanan). ... 16

Tabel 2 Jadwal pemberian MP ASI. ... 20

Tabel 3 Penilaian Status Gizi. ... 25

Tabel 4 Jumlah Populasi penelitian. ... 34

Tabel 5 Kisi-kisi Tes Pengetahuan ibu tentang MP ASI. ... 35

Tabel 6 Distribusi frekuensi variabel pengetahuan ibu guru Tentang MPASI(X). ... 46

Tabel 7 Distribusi frekuensi variabel status gizi (Y). ... 47

Tabel 8 Kecenderungan Pengetahuan ibu guru (X). ... 47

Tabel 9 Kecenderungan status gizi (Y). ... 48

Tabel 10 perhitungan status gizi. ... 48

Tabel 11 perhitungan uji normalitas. ... 49

Tabel 12 Ringkasan ANAVA persamaan regresi. ... 51

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Tes. ... 59

2. Data hasil penelitian. ... 66

3. Perhitungan validitas pengetahuan ibu guru tentang MPASI. .... 66

4. Perhitungan REABILITAS pengetahuan ibu guru tentang MPASI. ... 69

5. Daftar data penelitian nama bayi usia 6-12 bulan. ... 71

6. Data status gizi. ... 73

7. Perhitungan indeks kesukaran tes pengetahuan ibu guru Tentang MPASI. ... 74

8. Perhitungan indeks diskriminasi (daya pembeda). ... 76

9. Data hasil penelitian masing- masing ubahan. ... 79

10.Perhitunga rata-rata, standar deviasi dan distribusi frekuensi .... Data ubahan penelitian. ... 81

11.Perhitunga rata-rata, standar deviasi dan distribusi frekuensi Data ubahan penelitian variabel X. ... 83

12.Perhitunga rata-rata, standar deviasi dan distribusi frekuensi Data ubahan penelitian variabel Y. ... 84

13.Indeks tingkat kecenderungan variabel penelitian ... 85

14.Uji normalitas data masing masing variabel penelitian. ... 87

15.Perhitungan persamaan regresi sederhana, uji linier. ... 89

(14)
(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah

Gizi yang baik sangat diperlukan untuk proses tumbuh kembang bagi bayi.

Di tinjau dari segi umur, bayi umur 6 bulan – 12 bulan merupakan sedang dalam

masa tumbuh kembang dan golongan yang paling rawan terhadap kekurangan

kalori protein (Back, 2000 dalam Waryana 2010). Makanan alamiah terbaik bagi

bayi yaitu Air Susu Ibu (ASI) (Krisnatuti,2000). Sesudah usia 6 bulan anak harus

mendapat makanan pendamping ASI dengan tepat dan benar, baik kuantitas

maupun kualitasnya. Jika bayi tidak mendapat makanan pendamping ASI dengan

tepat dan benar, maka akan berkonsekuensi terhadap status gizi.. Pada keluarga

dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan yang rendah seringkali anaknya harus

puas dengan makanan seadanya yang tidak memenuhi kebutuhan gizi bayi karena

ketidaktahuan ibu (Nency, 2005). Makanan pendamping harus diberikan pada

umur yang tepat sesuai kebutuhan dan daya cerna bayi.Memberikan nasi atau

pisang pada bayi yang masih berumur beberapa hari ada bahayanya, karena

saluran pencernaan pada bayi belum sempurna. Makanan pendamping sebaiknya

diberikan setelah umur 6 bulan karena sistem pencernaannya sudah relatif

sempurna (Soraya, 2005).

Guru adalah elemen dalam pembelajaran yang memiliki peran cukup

dominan dalam pembelajaran Seorang guru selain dituntut untuk memiliki ilmu

(16)

rancangan-2

rancangan perencanaan pembejaran agar materi yang disampaikan menjadi terarah

dan mudah dipahami oleh siswa. Tetapi tugas guru bukan hanya di sekolah saja,

dimana pun dan kapan pun ia berada. Masyarakat sering memandang guru sebagai

seorang tokoh suri tauladan, baik dalam sikap maupun dalam perbuatannya.

Seorang ibu yang berprofesi menjadi guru adalah tugas dan tanggung jawab yang

harus ditanggung karena disamping mendidik anak didik di sekolah seorang ibu

guru juga harus dapat mendidik anaknya dengan baik. Kadang konsekuensi yang

harus dihadapi seorang ibu guru adalah jika anaknya tidak dapat di bimbing dan di

arahkan sehingga ada saja masyarakat yang akan memberi komentar tentang hal

yang tersebut. Menjadi seorang ibu guru adalah hal mulia, guru merupakan tenaga

pengajar. Tugas ibu guru tidak ada bedanya dengan ibu ibu rumah tangga yang

lain. Disamping menjadi pengajar seorang ibu guru juga ibu rumah tangga yang

tak lepas dari keluarga yang mengatur keperluan atau kebutuhan keluarga.

Terkhususnya anak 0-5 Tahun yang tergantung total pada ibu. Seorang Ibu guru

harus pandai dalam membagi waktu dengan baik untuk pekerjaan dan keluarga.

Terlebih lagi Ibu guru yang mempunyai bayi harus benar-benar menyesuaikan

waktunya antara pekerjaan dengan memperhatikan bayi, karena bayi masih sangat

butuh perhatian ibunya.( Isriani Hardini,2012)

Perbedaan ibu yang berprofesi guru dengan ibu rumah tangga biasa jika

dilihat dari segi pendidikan ibu yang berprofesi guru mungkin lebih banyak yang

menguasai ilmu dari pada ibu rumah tangga, dikarenakan pendidikan yang di

jalaninya untuk mengambil profesi guru tersebut dan cara memperoleh

(17)

3

Tetapi tidak semua ibu yang berprofesi guru yang memiliki bayi mengetahui cara

memberikan MP-ASI pada bayinya dengan aturan yang sebenarnya karena kadang

waktu yang tidak memungkinkan, perhatiannya lebih terfokus pada pekerjaan

sehingga kadang makanan bayinya terabaikan dan tidak memenuhi zat gizi yang

dibutuhkan oleh bayi. Perilaku seorang ibu dalam memberi Makanan Pendamping

ASI (MPASI), baik dari segi ketepatan waktu, jenis makanan, maupun jumlah

makanan ditentukan oleh pengetahuan ibu terhadap MP ASI. Tingkat pengetahuan

ibu tentang gizi sangat penting dalam meningkatkan status gizi bayinya. Mulai

dari menentukan, memilih, mengolah sampai dengan menyajikan menu gizi

sehari-hari. Semakin tinggi Pengetahuan ibu maka status gizi bayi semakin baik.

Dari hasil beberapa penelitian menyatakan bahwa keadaan kurang gizi pada bayi

disebabkan karena kebiasaan pemberian makanan pendamping ASI yang tidak

tepat, ketidaktahuan tentang cara pemberian makanan bayi serta adanya kebiasaan

yang merugikan kesehatan, secara langsung dan tidak langsung menjadi penyebab

utama terjadinya masalah kurang gizi pada bayi, khususnya pada bayi usia

dibawah 2 tahun (Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan RI, 2000: 1).

Dalam periode MP ASI, bayi tergantung sepenuhnya pada perawatan dan

pemberian makanan oleh ibunya. Oleh karena itu, pengetahuan dan sikap ibu

sangat berperan, sebab pengetahuan tentang MP ASI dan sikap yang baik terhadap

pemberian MP ASI akan menyebabkan seorang ibu mampu memenuhi gizi yang

dibutuhkan bayi. Semakin baik pengetahuan gizi ibu maka ia akan semakin

memperhitungkan jenis dan jumlah makanan yang diperolehnya untuk dikonsumsi

(18)

4

Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP ASI) yang tidak sesuai baik jenis

maupun jumlahnya akan memberi dampak buruk bagi tumbuh kembang bayi

seperti rentan terkena penyakit, beresiko alergi pada makanan, menurunnya

frekuensi dan intensitas isap dimana sampai umur 6 bulan, aktivitas mulut bayi

adalah menghisap, pencernaan terganggu seperti memicu diare karena perut bayi

dibawah 6 bulan sebenarnya baru bisa mencerna ASI, dan dampak lainnya adalah

obesitas. Ketidak sesuaian pemberian makan pada bayi dapat menimbulkan

masalah kesulitan makan pada bayi. terutama di usia bawah lima tahun ( Dini

Kasdu, 2004).

Menurut URT angka kecukupan gizi yang dianjurkan untuk bayi 0-6 bulan

adalah energi 550 kkal, 6-12 bulan angka kecukupan gizi yang dibutuhkan

650kkal. Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan data kecukupan gizi

yang terdapat di kecamatan pakkat Kabupaten sesuai dengan URT yang

dianjurkan Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, pada tahun 2012. Sedangkan

Menurut Sunita Almatsier, 2011. Klasifikasi usia bayi usia 6-12 bulan dapat

dibagi 2 sesuai nilai gizi yang dibutuhkan yaitu usia 6-9 bulan, dan 10-12 bulan.

Usia 6-9 bulan nilai gizi yang dibutuhkan yang harus terkandung pada 100 gr

makanan adalah energi 300 kkal, protein 10 gr, lemak 4 gr, serat 3 gr. Usia 10-12

bulan nilai gizi yang dibutuhkan yang harus terkandung pada 100 gr makanan

adalah energy 400 kkal, protein 15 gr, lemak 6 gr, dan serat 5 gr.

Status gizi bayi harus diperhatikan oleh semua ibu karena dengan

mengetahui status gizi bayi, ibu guru bisa mengukur dan mengetahui bayi sehat

(19)

5

gizi yang baik akan terlihat dengan kondisi bayi yang baik juga. Status gizi balita

dapat dilihat dari beberapa aspek menurut para ahli. Namun, hal yang paling

utama dan bisa di jumpai dirumah adalah dengan memeriksakan bayi anda ke

posyandu (pos Pelayanan Terpadu). ketika bayi diperiksakan ke layanan ini maka

bayi akan menerima sebuah kartu sehat yaitu KMS( kartu menuju sehat). Status

gizi bayi yang baik menurut para ahli lainnya yaitu dpat dilihat dari sebuah

perkembangan yang di teliti dari beberapa aspek ini. Yaitu dengan standar acuan

status gizi si bayi bebanding dengan berat badan menrut umur. Kemudian berat

badan sebanding dengan tinggi badan dan yang terakhir tinggi badan menurut

umur. Menurut SDKI(Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia) 2007

pencapaian pemberian Makanan Pendamping ASI usia 6-12 bulan di Indonesia

pada tahun 2007 mencapai 75%, sedangkan pemberian ASI baru mencapai

32,4%.

Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis di Kecamatan Pakkat

Kabupaten Humbang Hasundutan, Jumlah Bayi (0-12 Bulan) dan Balita

(2-5Tahun) sebanyak 1225 orang. Jumlah bayi usia 0-5 bulan sebanyak 270 orang,

usia 6-12 bulan sebanyak 289 orang, usia 13 -23 bulan sebanyak 241 orang dan

usia > 24 bulan (Usia dari 2 tahun- 5 tahun) sebanyak 424 orang. Jumlah Ibu guru

yang mempunyai bayi dan balita sebanyak 94 Orang. Jumlah bayi 0-5 bulan 21

orang, usia 6-12 bulan sebanyak 33 orang, usia 13-23 bulan 8 orang, dan usia > 24

bulan (Usia dari 2 tahun- 5 tahun) sebanyak 32 orang

Dari hasil wawancara penulis kepada beberapa ibu yang berprofesi guru

(20)

6

guru dan rata-rata berpendidikan setara dengan sarjana ada juga ibu yang

memberikan makanan pendamping ASI tidak sesuai dengan aturan usia yang di

tentukan dan makanan yang diberi kadang tidak memenuhi zat gizi yang

dibutuhkan oleh bayinya. Ada ibu yang berprofesi guru memberi bayinya

makanan pada bayi usia 3 bulan dengan makanan makanan instant seperti contoh

Promina. Dimana seharusnya bayi baru dapat diberi Makanan Pendamping ASI

pada usia 6 bulan. Pada saat observasi peneliti juga melakukan observasi pada ibu

rumah tangga dimana ibu rumah tangga biasa Hanya memberi si bayi nasi yang

dihaluskan dan sedikit garam yang penting bayinya kenyang. Dan juga ada ibu

rumah tangga biasa yang memberikan makanan pendamping ASI pada bayi yang

masih berumur 9 bulan makanan keras, yang dimana makanan itu untuk orang

dewasa padahal pada usia 9 bulan bayi harusnya masih diberi nasi yang

dihaluskan..

Berdasarkan latar belakang dan uraian diatas, pengetahuan tentang

makanan pendamping ASI penting di miliki oleh ibu guru karena kurangnya

pengetahuan dapat menyebabkan masalah status gizi pada bayi, semakin tingggi

pengetahuan seorang ibu maka status gizi bayi semakin baik sehingga peneliti

(21)

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat di identifikasikan masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana pengetahuan seorang ibu guru tentang Makanan Pendamping

ASI?

2. Bagaimanakah susunan menu Makanan Pendamping ASI bayi usia 6-12

bulan?

3. Bagaimanakah status Gizi bayi usia 6-12 bulan?

4. Apakah dalam memberikan makanan pendamping ASI,ibu

memperhatikan zat gizi yang diperlukan bayi?

5. Bagaimanakah pemberian makanan pendamping ASI bayi usia 6-12

bulan?

6. Bagaimana pengetahuan ibu guru tentang makanan pendamping ASI

dengan status gizi bayi usia 6-12 bulan?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah maka agar penelitian

ini dapat lebih terarah dan mencapai sasaran yang diinginkan, penulis melakukan

pembatasan masalah pada :

1. Pengetahuan ibu guru tentang makanan pendamping ASI bayi usia 6-12

bulan.

(22)

8

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakangyang telah di jelaskan diatas,

maka rumusan masalah yang diangkat di dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengetahuan ibu guru tentang makanan pendamping ASI

(MPASI) bayi usia 6-12 bulan di Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang

Hasundutan?

2. Bagaimana status gizi bayi usia 6-12 bulan di Kecamatan Pakkat

Kabupaten Humbang Hasundutan?

3. Apakah terdapat hubungan pengetahuan ibu guru tentang makanan

pendamping ASI (MP ASI) dengan status gizi bayi usia 6-12 bulan di

Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui :

1. Pengetahuan ibu guru tentang makanan pendamping ASI (MPASI) bayi

usia6-12 bulan di Desa Pakkat Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang

Hasundutan.

2. Status gizi bayi usia 6-12 bulan di Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang

Hasundutan.

3. Hubungan pengetahuan ibu guru tentang makanan pendamping ASI

(MPASI) dengan status gizi bayi usia 6-12 bulan di Kecamatan Pakkat

(23)

9

F. Manfaat penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Secara teoritis, penelitian ini dapat memberikan masukan pada ibu guru

yang mempunyai bayi usia 6-12 bulan tentang makanan Pendamping ASI

yang baik supaya status gizi bayinya terpenuhi.

2. Bagi peneliti sebagai media untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman

langsung dalam penelitian

3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti-peneliti yang relevan dengan

(24)

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dalam penelitian ini, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengetahuan ibu guru tentang Makanan Pendamping ASI cenderung sedang 72,72 %

2. Status gizi Bayi usia 6-12 bulan di Kecamatan Pakkaat Kabupaten Humbang Hasundutan di

golongkan pada gizi buruk 0%, gizi kurang 0%, gizi baik 78%, dan gizi lebih 21 %

3. Hasil pengujian hipotesis penelitian menggunakan rumus korelasi product moment dihasilkan

rxy= 0,723 dengan jumlah responden 33 orang dan rtabel 0,344 pada taraf signifikan 5 persen,

dengan demikian harga rhitung>rtabel (0,723>0,344). Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa hipotesis penelitian adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan Ibu Guru

Tentang MPASI dengan Status Gizi Bayi Usia 6-12 Bulan di Kecamatan Pakkat Kabupaten

Humbang Hasundutan. Dengan demikian dari dapat diketahui bahwa Pengetahuan ibu guru

berpengaruh terhadap status gizi bayinya. Hal ini berarti semakin tinggi pengetahuan ibu

guru tentang MPASI maka semakin baik status gizi bayi, sebaliknya semaki rendah

pengetahuan ibu guru maka semakin rendah juga status gizi bayinya.

B. SARAN

Berdasarkan uraian yang tertuang dalam kesimpulan hasil penelitian diatas,

dapat diajukan beberapa saran antara lain:

1. Mengingat Pengetahuan ibu guru tentang Makanan Pendamping ASI cenderung sedang

dengan status gizi bayi usia 6-12 bulan di Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang

(25)

56

mempertahankan dan meningkatkan pengetahuannya tentang MPASI dan memperhatikan

kandungan gizi pada makanan tersebut agar status gizi bayi semakin baik.

2. Mengingat keterbatasan dalam penelitian ini, maka disarankan bagi peneliti lainnya

untuk mengadakan penelitian lebih lanjut, guna menemukan faktor-faktor lain yang lebih

dominan memberikan kontribusi tentang Pengetahuan ibu guru tentang Makanan

Pendamping ASI dengan status gizi bayi usia 6-12 bulan di Kecamatan Pakkat

Kabupaten Humbang Hasundutan.

3. Dalam penelitian ini yang diteliti adalah Pengetahuan ibu guru tentang Makanan

Pendamping ASI dengan status gizi bayi usia 612 bulan di Kecamatan Pakkat Kabupaten

Humbang Hasundutan. Untuk penelitian lanjutan disarankan agar melakukan penelitian

(26)

57

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier,S,2001.Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arisman, 2006. Penilaian Status Gizi. Jakarta. Penebar Swadaya

Ahira, Anne. 2011. Status Gizi Balita Menurut WHO,(online), (AnneAhira.com, diakses 3 agustus 2014)

Afiif. 2008. Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi, (online), (Blog afiif.com, diakses 29 Juli 2014)

Ahira, Anne. 2011. Status Gizi Balita Menurut WHO,(online), (AnneAhira.com, diakses 3 agustus 2014)

Ayu,S. D. 2008. Pengaruh Program Pendampingan Gizi Terhadap Pola Asuh,

Kejadian Infeksi dan Status Gizi Balita Kurang Energi

Protein.www.undip.ac.id.Diunduh tanggal 7 Juni 2014.

Azwar, Saifuddin. 2002. Sikap Manusia. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

Back. 2000. Pertumbuhan Bayi. Waryana, Jakarta

Baliwati, F.Y. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi, Penebar Swadaya, Jakarta

Budiyanto, MAK. 2002. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. UMM Press ; Malang

Depkes RI. 2004. Analisis Situasi Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Gizi Masyarakat. Jakarta.

Depkes RI, 2006.Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping ASI(MPASI)

(27)

58

Krisnatuti, 2000, Menyiapkan Makanan, Pendamping ASI. Jakarta: Puspa Swara

Lituhayu R. 2008. Persiapan Makanan Pendamping Bagi Bayi. Jakarta: Waryana

Lokal. Jakarta. http://www.depkes/makananpendampingASI.com, diakses tanggal

10 juni 2014.

Mudijono. 2005. Menjadi Seorang Guru. Bandung. Alfabeta

Puskesmas pakkat, 2014. Profil Kesehatan, pakkat

RSCM & Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 1994. Jakarta

Soraya, 2005. MPASI. Waryana, Jakarta

Suharjo. 2009. Perlunya Makanan Pendamping Bagi Bayi, Jakarta: EGC

Supariyasa,2008. Penilaian Status Ilmu Gizi. Jakarta: EGC

Sugiyono, 2007. Statiska Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Taufik. 2013. Pengetahuan Umum. Surabaya. Pratama

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji hipotesis hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dengan status gizi diperoleh nilai p = 0,727 (p&gt; 0,05), sehingga Ho diterima, yang artinya

pekerjaan ibu, informasi yang didapat oleh ibu, sumber informasi yang didapat oleh ibu, pemberian MP-ASI pada usia bayi yang sesuai sehingga mempengaruhi perilaku ibu dalam

maka variabel bebas yang dipilih oleh peneliti untuk dilakukan penelitian yaitu asupan makanan pendamping air susu ibu (MPASI) yaitu dilihat dari waktu pemberian MPASI

Pengetahuan Ibu tentang pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) secara dini pada bayi 0-6 bulan di Ruang Anak Rumah Sakit Djatiroto di kategorikan memiliki

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemberian makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) dengan status gizi bayi pada usia 6-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas

Penelitian ini adalah berbentuk survey dengan pendekatan deskriptif untuk memperoleh gambaran tentang pengetahuan ibu, pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) dan

Hasil analisis hubungan antara sumber informasi ibu dengan tingkat pengetahuan ibu dalam pemberian susu formula, diperoleh nilai p value= 0.012 lebih kecil dari ά (0,05)

- Rebus apel dan pir dengan 50 cc air selama 5 menit, masukkan larutan tepung maizena, masak hingga mendidih sambil diaduk, angkat, masukkan susu formula.. -