PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP
LOYALITAS PELANGGAN PADA WAROENG STEAK
AND SHAKE CABANG SISINGAMANGARAJA
MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
OLEH
SITI AISYAH NIM. 7102210023
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur penulis ucapkan
kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Experiential Marketing
Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Waroeng Steak and Shake Cabang Sisingamangaraja Medan”.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Selama studi dan pengerjaan penelitian ini penulis telah banyak mendapatkan
bantuan berupa masukan, saran, motivasi dan do’a dari berbagai pihak khususnya
pihak keluarga. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
kedua orang tua saya, Ayahanda Syamsuddin dan Ibunda Hamdiah atas semua
kasih sayang, do’a, dan dukungan yang selalu Ayahanda dan Ibunda berikan
selama ini pada penulis. Sampai kapan pun cinta dan kasih sayang Ayahanda dan
Ibunda tidak akan pernah dapat penulis lupakan. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada Bidik Misi karena telah memberikan beasiswa yang begitu
besar kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah berkat
beasiswa yang diberikan. Kemudian pada kesempatan ini juga penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bpk Prof. Ibnu Hajar Damanik, M.Si sebagai Rektor Universitas Negeri
2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, M.E selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si selaku Pembantu Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Ahmad Hidayat, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
5. Ibu T. Teviana, SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan dan sebagai Dosen Pembimbing
skripsi yang telah memberikan arahan, bimbingan, motivasi, serta
meluangkan waktu selama proses penulisan skripsi ini.
6. Ibu Sienny, SE, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberikan arahan, bimbingan, motivasi kepada saya selama
menyelesaikan mata kuliah dan skripsi saya.
7. Seluruh Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Medan yang telah banyak memberikan ilmu-ilmu kepada saya selama
menjadi mahasiswi.
8. Staff Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan atas
bantuannya dalam urusan administrasi peneliti.
9. Abang Saya Ahmad Ramadhan, SE yang selalu menemani saya dan
memotivasi selama mengerjakan skripsi ini, juga kepada kakak saya Siti
Sabriyah, adik saya Siti Rahmah di Tanjung Leidong yang selalu
10.Teman-teman saya Metya Lutviani, M. Wahyu Arya Putra, Fahruni Rizky
Hasanah, Nur Anisah Siregar yang senantiasa membantu saya selama
proses mengerjakan skripsi.
11.Teman-teman Manajemen 2010 yang tidak dapat saya sebutkan namanya
satu persatu, terimakasih atas bantuan dan dukungannya.
12.Waroeng Steak and Shake Cabang Sisingamangaraja Medan terima kasih
sudah mengizinkan penulis melakukan penelitian, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini berkat bantuan yang diberikan.
13.Kakak Roi Demika terimakasih atas masukan dan semangatnya, dan
adik-adik saya Rahmah, Dwi, Evi, dan Susan, terimakasih atas motivasinya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna dan terdapat
kekurangan akibat segala keterbatasan yang dimiliki, untuk itu dengan segala
kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang membantu dan berguna
untuk pengembangan diri bagi penulis dimasa yang akan datang.
Medan, April 2014
ABSTRAK
Siti Aisyah, NIM 7102210023. “Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Waroeng Steak and Shake Cabang Sisingamangaraja Medan”. Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Unimed Tahun 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tiap-tiap variabel pada experiential marketing, yaitu sense, feel, think, act, dan relate terhadap loyalitas pelanggan Waroeng Steak and Shake Cabang Sisingamangaraja Medan. Sampel sebanyak 96 orang responden dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu pelanggan yang sudah melakukan pembelian lebih dari satu kali.
Analisis data menggunakan uji asumsi klasik, uji regresi linear berganda, uji hipotesis, dan uji determinasi (R2). Uji regresi linear berganda menunjukkan vaiabel yang terdapat dalam experiential marketing yaitu sense, feel, think, act, dan relate bernilai positif. Berdasarkan hasil uji hipotesis yaitu uji t, diketahui bahwa variabel yang termasuk dalam experiential marketing yaitu sense, feel, think, berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. sedangkan act, dan relate berpengaruh secara parsial tetapi tidak signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada Waroeng Steak and Shake Cabang Sisingamangaraja Medan. Hasil uji F sebesar 124,512 menunjukkan bahwa secara simultan atau serempak variabel yang termasuk dalam experiential marketing secara bersama-sama mempengaruhi variabel loyalitas pelanggan. Hasil R2 menunjukkan bahwa 87,4% variabel independen sense, feel, think, act, dan relate mempengaruhi loyalitas pelanggan waroeng steak and shake cabang sisingamangaraja medan.
ABSTRACT
Siti Aisyah, NIM 7102210023. “The Influence Of Experiential Marketing Customer Loyalty In Waroeng Steak and Shake Branch Sisingamangaraja Medan”. Thesis Department of Management Faculty of Economics UNIMED Year 2014.
This reseach aims to analyze the influence of each variable on experiential marketing, namely sense, feel , think, act, and relate to customer loyalty Waroeng Steak and Shake Branch Sisingamangaraja Medan. Sample of 96 respondents to the sampling technique used was non- probability sampling with purposive sampling is a sampling technique with particular consideration of the customers who have already made a purchase more than once .
Methods of data analysis using the classical assumption test, multiple linear regression, hypothesis testing, and the test of determination ( R2 ). Multiple linear regression showed that the variables contained in the experiential marketing that sense, feel, think, act, and relate positive value. Based on the results of testing the hypothesis that the t test is known that the variables included in the experiential marketing that sense, feel, think, and significant partial effect on customer loyalty. Whereas the act, and relate partial effect but no significant effect on customer loyalty at Waroeng Steak and Shake branch Sisingamangaraja Medan. The results of the F test of 124.512 indicates that simultaneous variables included in experiential marketing jointly affect customer loyalty variables. The results showed that 87.4 % R2 independent variable sense, feel, think, act, and relate affect customer loyalty waroeng steak and shake branch Sisingamangaraja Medan
.
DAFTAR TABEL
4.1. Identifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...54
4.2. Identifikasi Responden Berdasarkan Jenis Usia ...55
4.3. Identifikasi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ...56
4.4. Perhitungan Validitas Variabel Sense ...57
4.5. Perhitungan Reabilitas Angket Variabel Sense ...57
4.6. Perhitungan Validitas Variabel Feel ...58
4.7. Perhitungan Reabilitas Angket Variabel Feel ...58
4.8. Perhitungan Validitas Variabel Think ...59
4.9. Perhitungan Reabilitas Angket Variabel Think ...59
4.10. Perhitungan Validitas Variabel Act ...60
4.11. Perhitungan Reabilitas Angket Variabel Act...60
4.12. Perhitungan Validitas Variabel Relate ...61
4.13. Perhitungan Reabilitas Angket Variabel Relate ...61
4.14. Perhitungan Validitas Variabel loyalitas ...62
4.15. Perhitungan Reabilitas Angket Variabel Loyalitas ...63
4.16. Skor Data Variabel Sense ...63
4.17. Skor Data Variabel Feel ...64
4.18. Skor Data Variabel Think ...65
4.19. Skor Data Variabel Act...65
4.20. Skor Data Variabel Relate ...66
4.21. Skor Data Variabel Loyalitas ...66
4.22. Hasil Perhitungan Multikolinearitas ...68
4.23. Hasil Perhitungan Analisis Regresi Berganda ...70
4.24. Hasil Uji t ...73
4.25. Hasil Uji F ...75
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1. Kerangka Berpikir ...35
4.1. Struktur Organisasi Waroeng Steak and Shake ...53
4.2. Normal P-P Plot Regresi Standart Residu ...67
i
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner
Lampiran 2 : Tabulasi Uji Coba 30 Responden Variabel Sense (X1)
Lampiran 3 : Tabulasi Uji Coba 30 Responden Variabel Feel (X2)
Lampiran 4 : Tabulasi Uji Coba 30 Responden Variabel Think (X3)
Lampiran 5 : Tabulasi Uji Coba 30 Responden Variabel Act (X4)
Lampiran 6 : Tabulasi Uji Coba 30 Responden Variabel Relate (X5)
Lampiran 7 : Tabulasi Uji Coba 30 Responden Variabel Loyalitas (Y)
Lampiran 8 : Validitas Angket Variabel Sense (X1)
Lampiran 9 : Validitas Angket Variabel Feel (X2)
Lampiran 10 : Validitas Angket Variabel Think (X3)
Lampiran 11 : Validitas Angket Variabel Act (X4)
Lampiran 12 : Validitas Angket Variabel Relate (X5)
Lampiran 13 : Validitas Angket Variabel Loyalitas (Y)
Lampiran 14 : Reabilitas Angket
Lampiran 15 : Tabulasi Angket 96 Responden Variabel Sense (X1)
Lampiran 16 : Tabulasi Angket 96 Responden Variabel Feel (X2)
Lampiran 17 : Tabulasi Angket 96 Responden Variabel Think (X3)
Lampiran 18 : Tabulasi Angket 96 Responden Variabel Act (X4)
Lampiran 19 : Tabulasi Angket 96 Responden Variabel Relate (X5)
Lampiran 20 : Tabulasi Angket 96 Responden Variabel Loyalitas (Y)
Lampiran 21 : Hasil spss
Lampiran 22 : Tabel r
Lampiran 23 : Tabel t
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia usaha semakin hari semakin pesat, setiap pemimpin
perusahaan ingin perusahaannya yang terbaik diantara pesaingnya -pesaingnya.
Demikian juga dengan dunia pemasaran, perkembangannya semakin pesat dan
telah menciptakan strategi–strategi baru dalam mempertahankan maupun
mendapatkan pelanggan baru. Strategi–strategi tersebut mengharuskan perusahaan
beralih dari pendekatan pemasaran tradisional ke pendekatan yang lebih sesuai.
Pendekatan produk sudah tidak tepat diterapkan, perusahaan harus lebih
menekankan pada konsumen. Konsumen menginginkan produk dan kampanye
pemasaran yang menggugah selera, menyentuh hati dan menstimulasi pikiran
mereka, serta komunikasi pemasaran yang menawarkan suatu pengalaman yang
berbeda dari lainnya.
Maraknya bisnis rumah makan pada saat ini menjadikan persaingan yang
semakin sengit di industri makanan untuk merebut perhatian konsumen dan
loyalitas konsumen. Perusahaan harus menciptakan strategi pemasaran yang
memberi kesan mendalam di benak konsumen. Loyalitas konsumen menjadi
masalah setiap perusahaan, setiap perusahaan dituntut untuk memberikan produk
dan pelayanan yang terbaik agar konsumen merasa puas dan akhirnya loyal.
Loyalitas menunjukkan kecenderungan pelanggan untuk menggunakan
suatu produk barang atau jasa dengan tingkat konsistensi yang tinggi, dimana
dan terungkap secara terus menerus oleh pengambil keputusan dengan
memperhatikan satu atau lebih alternatif dari sejumlah alternatif dan merupakan
fungsi proses psikologis (Bahar dkk dalam Semadi, 2012). Pada industri
makanan pun demikian, dalam persaingan yang ketat banyak pilihan rumah
makan bagi konsumen. Oleh karena itu loyalitas mutlak dipertimbangkan setiap
perusahaan pada saat ini.
Pelanggan rumah makan menjadi objek penelitian ini, dimana rumah
makan merupakan produsen yang menawarkan makanan dan minuman disertai
dengan nilai tambah berupa pelayanan dan suasana yang muncul dari penataan
interior kepada pelanggan. Bisnis rumah makan merupakan salah satu bidang
usaha yang masih bisa bertahan dan bahkan berkembang di dalam kondisi
perekonomian yang tidak stabil. Alasan mendasar bagi para pebisnis rumah
makan adalah orang perlu hidup untuk makan sehingga ini menjadi alasan kuat
berkembangnya bisnis ini.
Salah satu pendekatan pemasaran yang menciptakan kesan yang
mendalam di benak konsumen yaitu dengan menciptakan pengalaman yang unik.
Konsep pemasaran yang menciptakan pengalaman unik kepada pelanggan sudah
dikenal dengan istilah experiential marketing. Konsep ini berusaha menghadirkan
pengalaman yang unik, positif dan mengesankan kepada konsumen melalui lima
strategi yaitu sense, feel, think, act, dan relate.
Sense (panca indera) muncul untuk menciptakan pengalaman panca indera
melalui mata, mulut, kulit, lidah, hidung. Feel (perasaan) muncul untuk
pengalaman yang efektif. Think (cara pikir) bertujuan untuk menciptakan kognitif,
pemecahan masalah yang mengajak konsumen untuk berpikir kreatif. Act
(kebiasaan) bertujuan untuk mempengaruhi perilaku, gaya hidup, dan interaksi
dengan konsumen. Relate (hubungan) yang digunakan untuk mempengaruhi
konsumen dan menggabungkan seluruh aspek sense, feel, think, dan act serta
menitik beratkan pada persepsi positif dimata konsumen.
Dorongan untuk menjadi yang terunik dengan memberikan sentuhan
experiential marketing (pengalaman yang mengesankan) dalam setiap proses
pemasaran semakin menguat. Hal tersebut tidak mudah karena situasi persaingan
produk yang semakin kompetitif dan pilihan media untuk beriklan yang semakin
luas, mendorong para pemasar untuk mencari inovasi baru agar dapat
menghasilkan produk yang unik dan tidak dapat ditiru oleh pesaing sehingga lebih
baik mengadakan pendekatan pada sensori pelanggan dari pada rasio pelanggan.
Sensori yang terdapat dalam sense, feel, think, act, dan relate, diyakini akan lebih
efektif bagi pelanggan (Schmitt dalam Kustini, 2007), karena sensori yang
terdapat dalam sense, feel, think, act, dan relate dapat memberikan pengalaman
jiwa yang luar biasa. Pelanggan tidak hanya tertarik pada fungsi produk atau jasa,
melainkan lebih dalam lagi yaitu pengalaman jiwa yang masuk kedalam produk
atau jasa tersebut.
Experiential marketing memberikan peluang pada pelanggan untuk
memperoleh serangkaian pengalaman atas merek produk dan jasa yang
memberikan cukup informasi untuk melakukan keputusan pembelian. Aspek
melalui program ini dan seringkali kedua aspek ini memberikan efek luar biasa
dalam pemasaran, terutama kepuasan dan loyalitas pelanggan (Andreani, 2007).
Experiential marketing bertujuan untuk meningkatkan loyalitas jangka
panjang dan juga mengikat konsumen dengan memberikan pengalaman yang tak
terlupakan ketika menikmati produk dari perusahaan tersebut. Pengalaman yang
dirasakan konsumen akan menentukan loyalitas konsumen, karena loyalitas
konsumen tidak terbentuk dalam waktu singkat tetapi melalui pengalaman
konsumen itu sendiri dari pembelian konsisten sepanjang waktu. Bila yang
didapat sudah sesuai dengan harapan dari pengalaman yang dirasakan konsumen,
maka proses pembelian terus berulang. Hal ini dapat dikatakan bahwa telah timbul
loyalitas konsumen pada suatu produk karena pengalaman yang didapat
konsumen sesuai dengan yang dinginkan. Tetapi jika pengalaman yang didapat
konsumen dari mengkonsumsi suatu produk tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan atau konsumen tidak puas maka konsumen tidak akan berhenti untuk
mencoba produk-produk lain. Sehingga hal ini menyebabkan konsumen tidak
loyal karena pengalaman yang dirasakan ketika mengkonsumsi suatu produk tidak
sesuai dengan yang diinginkan.
Melalui experiential marketing pemasar berusaha untuk mengerti,
berinteraksi dengan konsumen dan berempati terhadap kebutuhan mereka. Dengan
strategi ini diharapkan konsumen akan menjadi loyal, bersedia melakukan
hubungan jangka panjang, menggunakan produk dan jasa perusahaan secara terus
menerus dan merekomendasikannya kepada teman-teman dan orang terdekat
Pada tahun 2002 banyak produsen menggunakan experiential marketing
dalam memasarkan produknya (http://www.reindo.co.id) karena para produsen
telah sadar bahwa dalam memasarkan produknya bukan hanya menjual produk
yang bagus tetapi juga harus membuat pelanggan merasakan emosi yang
mendalam dengan produk yang dijual sehingga terjadi hubungan emosi antara
pelanggan dan produk yang dijual.
Sebagai salah satu jenis usaha yang bergerak dalam bidang rumah makan,
Waroeng Steak and Shake tidak lepas dari persaingan bisnis yang semakin ketat.
Dengan adanya persaingan yang semakin ketat dalam jenis usaha rumah makan
tersebut, maka berbagai upaya dilakukan Waroeng Steak and Shake dengan
keunikan menu dan pelayanannya agar pelanggan mendapatkan pengalaman yang
tidak biasa ketika membeli produk-produk Waroeng Steak and Shake. Waroeng
Steak and Shake pertama kali dibuka di Yogyakarta dan sekarang sudah memiliki
69 gerai di berbagai kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Semarang,
Bandung, Malang, Denpasar Bali, dan Medan. Umumnya gerai Waroeng Steak
and Shake berada di sekitar lokasi kampus yang banyak mahasiswa. Pada bagian
depan tempat makan ini ada tulisan "Waroeng Steak & Shake" dengan paduan
warna kuning dan hitam. Sehingga hal ini memberikan ciri khas pada Waroeng
Steak and Shake dan memberikan kesan kepada konsumen dan mengingatkan
konsumen tentang ciri dari Waroeng Steak and Shake. Pelayanan di Waroeng
Steak and Shake termasuk sangat bagus, semua tamu akan di layani dengan
Harga yang ditawarkan oleh Waroeng Steak and Shake relatif murah sehingga
terjangkau oleh setiap kalangan.
Waroeng Steak and Shake yang ada di Medan Sumatera Utara juga
memiliki manajemen, jenis, menu, layout yang sesuai dengan yang ditentukan
oleh Waroeng Steak and Shake pusat yang ada di Yogyakarta. Waroeng Steak
and Shake yang ada di Medan memiliki tiga cabang yaitu berada di Jl. Adam
Malik, Jl. Dr. Mansyur, dan Jl. Sisingamangaraja. Lokasi Waroeng Steak and
Shake yang mudah diakses dan luasnya lapangan parkir yang tersedia baik bagi
pengendara sepeda motor maupun mobil.
Sebagai salah satu cabang Waroeng Steak and Shake yang berada di
Medan, Waroeng Steak and Shake cabang Sisingamangaraja Medan harus
memberikan pengalaman yang unik dan mengesankan. Apabila konsumen merasa
nyaman, puas terhadap produk yang ditawarkan, dan pelayanan yang diberikan
sangat baik di Waroeng Steak and Shake cabang Sisingamangaraja Medan maka
konsumen akan melakukan pembelian kembali. Sebaliknya, apabila konsumen
merasa tidak nyaman, tidak puas terhadap produk yang ditawarkan, dan pelayanan
yang diberikan tidak baik maka konsumen akan berhenti melakukan pembelian di
Waroeng Steak and Shake cabang Sisingamangaraja Medan karena pengalaman
yang mereka rasakan tidak enak. Pengalaman baik dan buruk yang konsumen
dapatkan akan mempengaruhi loyalitas pelanggan Waroeng Steak and Shake
cabang Sisingamangaraja Medan.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti
cabang Sisingamangaraja Medan melalui strategi yang telah dibuat berdasarkan
lima variabel tersebut yaitu sense, feel, think, act, dan relate terhadap loyalitas
pelanggan dengan judul “ Pengaruh Experiential Marketing Terhadap
Loyalitas Pelanggan (Studi Kasus pada Waroeng Steak and Shake Cabang Sisingamangaraja Medan).
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, maka permasalahan
yang dirumuskan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh sense (panca indera) terhadap loyalitas pelanggan
pada Waroeng Steak and Shake cabang Sisingamangaraja Medan?
2. Bagaimana pengaruh feel (perasaan) terhadap loyalitas pelanggan pada
Waroeng Steak and Shake cabang Sisingamangaraja Medan?
3. Bagaimana pengaruh think (cara pikir) terhadap loyalitas pelanggan pada
Waroeng Steak and Shake cabang Sisingamangaraja Medan?
4. Bagaimana pengaruh act (kebiasaan) terhadap loyalitas pelanggan pada
Waroeng Steak and Shake cabang Sisingamangaraja Medan?
5. Bagaimana pengaruh relate (hubungan) terhadap loyalitas pelanggan pada
Waroeng Steak and Shake cabang Sisingamangaraja Medan?
6. Bagaimana pengaruh sense, feel, think, act, dan relate terhadap loyalitas
pelanggan pada Waroeng Steak and Shake cabang Sisingamangaraja
1.3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka batasan masalah ini
ditujukan kepada pelanggan Waroeng Steak and Shake cabang Sisingamangaraja
Medan yang menilai pengaruh experiential marketing terhadap loyalitas
pelanggan.
1.4. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah
sebelumnya, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah sense (panca indera) berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan
pada Waroeng Steak and Shake cabang Sisingamangaraja Medan?
2. Apakah feel (perasaan) berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan pada
Waroeng Steak and Shake cabang Sisingamangaraja Medan?
3. Apakah think (cara berpikir) berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan
pada Waroeng Steak and Shake cabang Sisingamangaraja Medan?
4. Apakah act (kebiasaan) berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan pada
Waroeng Steak and Shake cabang Sisingamangaraja Medan?
5. Apakah relate (hubungan) berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan pada
Waroeng Steak and Shake cabang Sisingamangaraja Medan?
6. Apakah sense, feel, think, act, dan relate berpengaruh terhadap loyalitas
pelanggan pada Waroeng Steak and Shake cabang Sisingamangaraja
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh sense (panca indera) terhadap loyalitas
pelanggan pada Waroeng Steak and Shake cabang Sisingamangaraja
Medan.
2. Untuk mengetahui pengaruh feel (perasaan) terhadap loyalitas pelanggan
pada Waroeng Steak and Shake cabang Sisingamangaraja Medan.
3. Untuk mengetahui pengaruh think (cara berpikir) terhadap loyalitas
pelanggan pada Waroeng Steak and Shake cabang Sisingamangaraja
Medan.
4. Untuk mengetahui pengaruh act (kebiasaan) terhadap loyalitas pelanggan
pada Waroeng Steak and Shake cabang Sisingamangaraja Medan.
5. Untuk mengetahui pengaruh relate (hubungan) terhadap loyalitas
pelanggan pada Waroeng Steak and Shake cabang Sisingamangaraja
Medan.
6. Untuk mengetahui pengaruh sense, feel, think, act, relate terhadap
loyalitas pelanggan pada Waroeng Steak and Shake cabang
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan pemahaman pemasaran
mengenai pengaruh experiential marketing terhadap loyalitas pelanggan.
2. Bagi Perusahaan
Sebagai tambahan informasi dan masukan kepada pihak perusahaan dalam
usaha meningkatkan loyalitas pelanggan dengan lebih memperhatikan
experiential marketing.
3. Bagi Lembaga Pendidikan Unimed
Sebagai literature kepustakaan di bidang penelitian mengenai pengaruh
experiential marketing terhadap loyalitas pelanggan.
4. Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan referensi yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian maka dapat disimpulkan, yaitu :
1. Berdasarkan hasil uji regresi berganda dari persamaan Y = -7,276 +
0,366X1 + 0,350X2 + 0,722X3 + 0,201X4 + 0,165X5 + e menunjukkan
nilai yang positif terhadap kelima variabel dalam experiential marketing.
Ini menunjukkan bahwa setiap terjadi peningkatan variabel dalam
experiential marketing yaitu sense, feel, think, act, dan relate sebesar satu
satuan maka loyalitas pelanggan meningkat pada Waroeng Steak and
Shake Cabang Sisingamangaraja Medan.
2. Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa variabel sense berpengaruh
secara parsial dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan Waroeng Steak
and Shake Cabang Sisingamangaraja Medan sebesar 4,146 dengan
signifikan dibawah 0,05 yaitu 0,000.
3. Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa variabel feel berpengaruh secara
parsial dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan Waroeng Steak and
Shake Cabang Sisingamangaraja Medan sebesar 4,344 dengan signifikan
dibawah 0,05 yaitu 0,000.
4. Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa variabel think berpengaruh
secara parsial dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan Waroeng Steak
and Shake Cabang Sisingamangaraja Medan sebesar 11,090 dengan
5. Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa variabel act berpengaruh secara
parsial tetapi tidak signifikan terhadap loyalitas pelanggan Waroeng Steak
and Shake Cabang Sisingamangaraja Medan dengan pengaruh sebesar
2,606 dengan signifikan diatas 0,05 yaitu 0,011.
6. Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa variabel relate berpengaruh
secara parsial tetapi tidak signifikan terhadap loyalitas pelanggan Waroeng
Steak and Shake Cabang Sisingamangaraja Medan dengan pengaruh
sebesar 1,788 dengan signifikan diatas 0,05 yaitu 0,077.
7. Berdasarkan hasil uji F sebesar 124,512 yaitu Fhitung > Ftabel (124,512 >
3,09), sehingga secara simultan atau serempak variabel yang termasuk
dalam experiential marketing yaitu sense, feel, think, act, dan relate secara
bersama-sama mempengaruhi loyalitas pelanggan Waroeng Steak and
Shake Cabang Sisingamangaraja Medan.
8. Dari kelima variabel yang termasuk dalam experiential marketing yaitu
sense, feel, think, act, dan relate, variabel think yang berpengaruh paling
besar diantara keempat variabel lainnya. Sedangkan relate berpengaruh
paling kecil diantara kelima variabel dalam experiential marketing.
9. Hasil R Square menyatakan bahwa sebesar 87,4% variabel yang termasuk
dalam experiential marketing yaitu sense, feel, think, act, dan relate,
berpengaruh secara bersama-sama terhadap loyalitas pelanggan Waroeng
1.2 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan maka dapat diajukan
beberapa saran, yaitu:
1. Waroeng steak and shake cabang sisingamangaraja medan harus lebih
memfokuskan perhatiannya terhadap variabel –variabel yang
mempengaruhi experiential marketing, karena terbukti experiential dapat
meningkatkan loyalitas pelanggan Waroeng Steak and Shake Cabang
Sisingamangaraja Medan.
2. Dari kelima variabel yang termasuk dalam experiential marketing,
variabel think yang mempunyai pengaruh yang paling besar. Sehingga
Waroeng Steak and Shake Cabang Sisingamangaraja Medan harus tetap
mempertahankan indikator yang mempengaruhi variabel think yaitu
keadaan ruangan, sikap karyawan, dan inovasi baru nama –nama produk
sehingga terciptanya loyalitas jangka panjang pelanggan.
3. Untuk variabel relate mempunyai pengaruh yang paling kecil sehingga
Waroeng Steak and Shake Cabang Sisingamangaraja Medan harus lebih
memberikan pengalaman yang lebih unik lagi sehingga pelanggan mau
menceritakan pengalamannya dan merekomendasikan kepada orang lain
dengan cara memberikan penawaran discount apabila konsumen datang
berjumlah 5 orang atau lebih. Sehingga hal ini akan membuat pelanggan
akan menceritakan dan merekomnedasikan kepada orang lain.
4. Melalui Variabel sense supaya Waroeng Steak and Shake Cabang
penataan ruangan lebih memberikan kenyaman, musik yang diputar harus
lebih sesuai dengan perkembangan saat ini, kemudian pencahayaan
ruangan harus lebih terang sehingga pelanggan Waroeng Steak and Shake
Cabang Sisingamangaraja Medan semakin loyal.
5. Untuk variabel feel supaya Waroeng Steak and Shake Cabang
Sisingamangaraja Medan lebih mempertahankan indikator-indikator yang
ada dalam variabel feel untuk lebih memperhatikan image produk sebagai
makanan yang bernuansa khas barat, konsep produk, dan kesan pelanggan
terhadap produk yang di beli.
6. Untuk variabel act supaya lebih memperhatikan pelayanan. Sistem
pelayanan di Waroeng Steak and Shake Cabang Sisingamangaraja Medan
harus lebih cepat dalam menanggapi permintaan konsumen, sehingga
konsumen tidak menunggu terlalu lama ketika memesan makanan.
7. Bagi peneliti selanjutnya supaya dapat menambahkan variabel lain diluar
1
DAFTAR PUSTAKA
Andreani, Fransisca. Experiential Marketing (Sebuah Pendekatan Pemasaran). Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol 2, No.1, April 2007: 1-8
Bramson. 2005. Faktor dan Model Loyalitas Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Ghojali, Imam. 2005. Analisis Multivariate Lanjutan Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Griffin, Jill. 2005. Customer Loyalty:Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan. Jakarta: Penerbit Erlangga
Hamzah, Amir. 2007. Analisis Experiential Marketing, Emotional Branding, dan Brand Trust terhadap Loyalitas Merek Mentari. Manajemen Usahawan Indonesia (MUI) : No.06 / Th.36 / Juni 2007, Hal.22-28
Handal. S. Nehemia. 2010. Analisis Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Kasus: Waroeng Spesial Sambal Cab. Sompok Semarang). Skripsi Universitas Diponegoro Semarang.
Indriani, Farida. 2006. Experintial Marketing Sebagai Suatu Strategi dalam Menciptakan Customer Satisfaction dan Repeat Buying untuk Meningkatkan Kinerja Pemasaran. Jurnal Manajemen dan Organisasi, Volume 3, Nomor 1, Januari, Tahun 2006, Halaman 28-39
Irianto, Agus. 2009. Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana
Jatmiko. 2012. Analisis Experiential Marketing dan Loyalitas Pelanggan Jasa Wisata (Studi pada Taman Rekreasi Sengkaling Malang). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.14, No.2, September 2012: 128-137
Kartajaya, Hermawan. 2006. Hermawan Kertajaya on Marketing. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
2004. Marketing in Venus. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Kustini. 2007. Penerapan Experiential Marketing. Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis, Vol. 7, No.2, September 2007: 44-57
2
Mardalis. 2005. Membangun Kepercayaan Konsumen. Jakarta: Erlangga
Musfar, Tengku Firli dan Novia, Vivi. 2012. Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Customer Loyalty pada Pelanggan Restoran Koki Sunda di Pekanbaru. Jurnal Ekonomi. Volume 20, Nomor 4 Desember 2012
Purba, Rao. 1996. “Measuring Consumer Perceptions Through Factor Analysis”, The Asian Manager, February-March, pp.28-32
Putri dan Astuti. 2010. Analisis Pengaruh Experiential Marketing terhadap
Loyalitas Pelanggan Hotel “X” Semarang. Aset, Februari 2010, hal. 191-195, ISSN 1693-928X, Vol. 12, No. 2
Pasang Kuda-kuda di tahun kuda.2006. http ://www.reindo.co.id
Rini, Endang Sulistya. 2009. Menciptakan Pengalaman Konsumen Dengan Experintial Marketing. Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 2, Nomor 1, Januari 2009 : 15-20
Scmitt, Bernd. 1999. Experiential Marketing. New York: The Free Press
Semadi, Suprapti, dan Nurcahaya. 2012. Pengaruh Manfaat Ralasional Terhadap Loyalitas dan Kepuasan Nasabah Bank (Studi pada Bank BPD Bali Cabang Utama Denpasar). Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, Dan Kewirausahaan, Vol. 6, No. 2 Agustus 2012
Sugiono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
Suharyadi dan Purwanto, S.K. 2004. Statistika Dasar. Jakarta: Salemba Empat