PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN
STUDENT TEAMS – ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 17
MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014
Oleh :
Putri Rima Sari Gtg NIM.4103141058
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
Berkat dan kasih karunia-Nya lah yang senantiasa melindungi, menyertai,
memimpin dan membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan penulis dan
penyusunan skripsi ini.
Adapun judul skripsi ini adalah Perbedaan Hasil Belajar Siswa
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together
(NHT) dengan Student Teams- Achievement Division (STAD) pada materi
ekosistem dikelas X SMA Negeri 17 Medan pada tahun pembelajaran 2013/2014
yang disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Biologi, Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh sangat banyak bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini secara khusus peneliti
mengucapkan terimakasih kepada: bapak Drs. Tri Harsono, M.Si yang selalu
membantu penulis hingga penulisan skripsi ini selesai. Ucapan terimakasih yang
sedalam-dalamnya kepada bapak Drs. Nusyirwan, M.Si selaku dosen pembimbing
skripsi saya yang telah banyak memberikan bimbingan, saran-saran dan motivasi
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terimakasih penulis
kepada bapak Drs. Toyo Manurung, M.si, bapak Drs. H. Ashar Hasairin, M.Si ,
ibu Dra. M. Sinambela, M.si yang telah memberikan masukan dan saran-saran
mulai dari rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.
Ucapan terimakasih juga kepada bapak Drs. Syahmi Edi, M.Si selaku
dosen pembimbing akademik, bapak dan ibu dosen serta pegawai dijurusan
biologi FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis selama perkuliahan dan
dalam penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Drs.
Soagoahon Simanungkalit, selaku kepala sekolah SMA Negeri 17 Medan, Ibu
Ellyanor Purba selaku guru biologi di SMA Negeri 17 Medan yang mendukung
vi
Teristimewa kepada Ayahanda terkasih M. Ginting yang begitu baik,
sabar membimbing penulis, dan sangat tabah mendidik penulis dan yang bekerja
keras untuk membiayai perkuliahan penulis. Dan skripsi ini penulis persembahkan
kepada Ibunda tercinta S br Sebayang (+). Buat kedua adik saya tercinta Roy
Lesmana Gtg dan Andri Christian Gtg yang selalu memberikan dukungan dan
motivasi kepada penulis selama perkuliahan dan dalam penyelesaian skripsi ini.
Terimakasih juga penulis sampaikan kepada semua teman-teman kelas
Biologi Dik B 2010, terkhusus buat sahabat saya Ellinora, Rianti, Eva, Morita,
Gusti (PPL) dan Arta (PPL) yang selalu mendoakan, memberikan bantuan dan
penguatan selama perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, baik dari
segi isi, penulisan maupun kualitasnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat membangun untuk sempurnanya skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya
ilmu pendidikan pembaca sekalian.
Medan, Juli 2014 Penulis
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN
STUDENT TEAMS – ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 17 MEDAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014
Putri Rima Sari Gtg (NIM. 4103141058) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams - Achievement
Division (STAD) pada materi pokok ekosistem di kelas X SMA Negeri 17 Medan TP.
2013/2014.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas X SMA Negeri 17 Medan TP. 2013/2014 yang terdiri atas 8 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 166 orang. Metode Pengambilan sampel penelitian diambil secara purposive sampling yakni kelas X-2 yang berjumlah 3X-2 siswa sebagai kelas NHT dan kelas X -4 yang berjumlah 35 siswa sebagai kelas STAD. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen.
Hasil pengujian pretes sebelum diberikan perlakuan yang berbeda, yaitu nilai rata-rata pretes kelas NHT adalah 38,6 dengan standar deviasi 9 dan nilai rata-rata-rata-rata pretes kelas STAD 35,9 dengan standar deviasi 8,17. Pada pengujian data pretes kedua kelas diperoleh bahwa data kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Kemudian setelah diberikan perlakuan, yaitu melalui model pembelajaran yang berbeda diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas NHT 73,3 dengan standar deviasi 9,96 dan kelas STAD 74,4 dengan standar deviasi 66,86.
iv
DIFFERENCE OF STUDENTS LEARNING OUTCOMES USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) WITH STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) IN MATERIAL OF
ECOSYSTEM IN CLASS X SMA NEGERI 17 MEDAN TP. 2013/2014
Putri Rima Sari Gtg (NIM. 4103141058) ABSTRACT
This study aimed to determine differences in student learning outcomes using the cooperative learning model NHT with STAD in the material of ecosystem in class X SMA Negeri 17 Medan TP. 2013/2014.
The population in this study where all the students of class X SMA Negeri 17 Medan TP. 2013/2014 consisting of 8 classes that consist of peoples. Sampling methods taken by purposive sampling that is class X - 2 amounting to 32 students as NHT class and class X - 4 amounting to 35 students as STAD class. This is the type of experimental research fieldwork.
Pretest before the test results are given different treatment, the average value of the NHT class pretest 38,6 with a standard deviation of 9 and the average pretest STAD class 35,9 with a standard deviation of 8,69. On the test data obtained pretest two classes that both classes of data are normally distributed and homogeneous. And then after the treatmeant has given through different learnig study model, the results obtained with the posttest mean NHT class 73,3 with a standard deviation 9,96 and posttest mean STAD class 74,4 with standard deviation 8,17.
vii 2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 10 2.1.6. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head 12 Together (NHT)
2.2. Materi Pelajaran Ekosistem 14
2.2.1 Pengertian Ekosistem 14
2.2.2. Satuan Makhluk Hidup dalam Ekosistem 14
2.2.3. Komponen Penyusun Ekosistem 14
2.2.4. Interaksi dalam Ekosistem 17
2.2.5. Dinamika Ekosistem 18
2.2.6. Tipe-Tipe Ekosistem 25
2.2.7 Suksesi 27
viii
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 30
3.1.2. Lokasi Penelitian 30
3.1.2. Waktu Penelitian 30
3.2. Populasi dan Sampel 30
3.2.1 Populasi 30
3.4.2. Prosedur Kerja Penelitian 31
3.5. Instrumen Penelitian 32
3.6. Uji coba Instrumen Penelitian 34
3.6.1. Validitas Tes 34
3.6.2. Reliabilitas Tes 35
3.6.3. Tingkat Kesukaran Tes 35
3.6.4. Daya Pembeda Tes 35
3.7. Teknik Analisis Data 36
3.7.1. Langkah-langkah Pengolahan Data 36
3.7.2. Uji Normalitas 36
3.7.3. Uji Homogenitas 37
3.7.4. Uji Hipotesis 37
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis Instrumen Penelitian 39
4.1.1. Uji Validitas Tes 39
4.1.2. Perhitungan Reliabilitas Tes 39
4.1.3. Taraf Kesukaran Soal 39
4.1.4. Daya Pembeda Soal 40
4.2. Pengolahan dan Analisis Data 40
4.2.1. Pengolahan Data 40
viiii
4.2.2. Pengujian Persyaratan Analisa Data 42
4.2.2.1. Uji Normalitas Data 42
4.2.2.2. Uji Homogenitas 43
4.2.2.3. Uji Hipotesis Data 44
4.2.3. Pembahasan Hasil Pembahasan 45
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 48
5.1. Kesimpulan 48
5.2. Saran 48
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif 9
Tabel 2.2. Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 10
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian Eksperimen 31
Tabel 3.2. Analsis Kisi- kisi Soal 33
Tabel 4.1. Data nilai pretes kelas NHT dan kelas STAD 40
Tabel 4.2. Data nilai postes kelas NHT dan kelas STAD 41
Tabel 4.3. Hasil analisis uji normalitas 43
Tabel 4.4. Uji homogenitas data pretes dan postes kelas 44
NHT dan kelas STAD
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Rantai makanan 19
Gambar 2.2. Jaring-jaring makanan 20
Gambar 2.3. Siklus air 22
Gambar 2.4. Siklus fosfor 24
Gambar 4.1 Diagram nilai pretes NHT dan STAD 40
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 51
Lampiran 2. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (NHT) 53
Lampiran 3. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (STAD) 62
Lampiran 4. Instrumen Penelitian 71
Lampiran 5. Kunci Jawaban Instrumen Penelitian 76
Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa 77
Lampiran 7. Perhitungan Excel validitas dan realibilitas 85
Lampiran 8. Perhitungan Validitas 87
Lampiran 9. Perhitungan Reliabilitas Soal 89
Lampiran 10. Perhitungan Excel Tingkat Kesukaran Soal 90
Lampiran 11. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 91
Lampiran 12. Perhitungan Excel Daya Beda Soal 93
Lampiran 13. Perhitungan Daya Beda Soal 94
Lampiran 14. Uji Instrumen 96
Lampiran 15. Perhitungan ExcelData Hasil Belajar Siswa 98
Lampiran 16. Data Hasil Belajar Siswa Kelas NHT 99
Lampiran 17. Data Hasil Belajar Siswa Kelas STAD 100
Lampiran 18. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi, dan Varians 101
Lampiran 19. Uji Normalitas 104
Lampiran 20. Uji Homogenitas 109
Lampiran 21. Pengujian Hipotesis 112
Lampiran 22. Dokumentasi Penelitian 115
Lampiran 23. Tabel Harga Kritis Korelasi Product Moment 119
Lampiran 24. Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors 120
Lampiran 25. Tabel Z (Kurva Normal Standar) 121
Lampiran 26. Tabel Distribusi t (Uji t) 123
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia
yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau
perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan
dengan perubahan budaya kehidupan. Dalam undang-undang RI Nomor 20 Tahun
2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyebutkan, bahwa pendidkan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa (Trianto, 2009).
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang
didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di
dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak
anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa
menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya? Ketika anak didik
kita lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi
(Sanjaya, 2006).
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SMA Negeri 17
Medan, masih tampak guru lebih sering menggunakan metode konvensional
seperti ceramah dan tanya jawab. Hal ini dikarenakan model tersebut tidak
memerlukan alat dan bahan praktik, cukup menjelaskan konsep yang ada pada
buku, sehingga suasana kelas cenderung teacher-centered dan menyebabkansiswa
menjadi pasif. Siswa sebagai pihak yang pasif hanya mendengar penjelasan dan
mencatat apa yang ditulis oleh guru di papan tulis. Aktivitas belajar yang tidak
interaktif antara guru dan siswa dapat dilihat dari kurangnya keberanian siswa
untuk memberikan pendapatnya, respon atau perhatian siswa yang kurang, juga
mempengaruhi daya pemahaman terhadap materi pelajaran yang diberikan oleh
guru. Selain itu hasil belajar siswa juga masih rendah. Persentase hasil belajar
yang diperoleh siswa untuk nilai 60 sekitar 7,56%, nilai 65 sekitar 0,72%, nilai 70
2
sekitar 3,24%, dan untuk nilai 75 berkisar 1,08%. Untuk hasil belajar siswa hanya
berkisar pada rata-rata 63,sehingga belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang ditetapkan guru biologi di SMA Negeri 17 Medan sekitar 72.
Sehinga timbulah anggapan bahwa belajar biologi sangat membosankan karena
menuntut banyak hafalan dan imajinasi.
Kemugkinan penyebab masalah ini adalah kurangnya penguasaan guru
terhadap model-model pembelajaran kooperatif sehingga guru hanya
menggunakan model pembelajaran konvensional, yakni ceramah yang
mengakibatkan siswa menjadi pasif dan cepat jenuh sehingga siswa tidak paham
akan materi yang dijelaskan oleh guru.
Untuk mengatasi masalah tersebut saat ini berkembang berbagai model
pembelajaran. Secara harafiah model pembelajaran merupakan strategi yang
digunakan guru untuk meningkatkan motivasi belajar, sikap belajar di kalangan
siswa, mampu berpikir kritis, memiliki keterampilan sosial, dan pencapaian hasil
pembelajaran yang lebih optimal. Salah satu model pembelajaran yang kini
banyak mendapat respon adalah model pembelajaran kooperatif (cooperative
learning). Pada model pembelajaran ini siswa diberi kesempatan untuk
berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan temannya untuk mencapai tujuan
pembelajaran, sementara guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator aktivitas
siswa (Isjoni, 2009). Artinya dalam pembelajaran ini kegiatan belajar diarahkan
dengan membangun pengetahuan oleh siswa sendiri dan mereka bertanggung
jawab atas hasil pembelajarannya. Hal inilah yang menjadi alasan bagi peneliti
untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif dalam penelitiannya. Dalam
hal ini penulis mencoba mengembangkan model pembelajaran kooperatif dengan
tipe Numbered Head Together (NHT) dan tipe Student Teams- Achievement
Division (STAD) untuk mempermudah siswa dalam memahami pelajaran yang
diajarkankarena tipe ini sama-sama memiliki tujuan kerjasama dalam kelompok
dan mengajarkan siswa bertanggung jawab terhadap hasil belajarnya.
Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams - Achievement Division
(STAD) dan Numbered Head Together (NHT) merupakan cara yang efektif untuk
3
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Manurung (2013) diperoleh bahwa
rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan tipe Student Teams-
Achievement Division (STAD) sebesar 80,16 dan lebih tinggi dari pada rata-rata
belajar siswa yang diajari dengan model pembelajaran Numbered Head Together
(NHT) yang hanya sebesar 73,45. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan
Suriani (2012) hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Number
Head Together (NHT) memiliki nilai rata – rata 73,53 dan hasil belajar siswa
dengan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dengan
rata – rata 75,45. Hasil ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan
hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Head Together (NHT) dan tipe Student Teams Achievement Division (STAD)
pada materi Biosfer di kelas XI IPS SMA 3 Kisaran T.A. 2011/2012.
Penelitian yang sama, tentang model pembelajaran kooperatif tipe Student
Teams- Achievement Division (STAD) dan tipe Numbered Head Together (NHT)
dilakukan latina (2013) diperoleh rata-rata hasil belajar siswa sebesar 79,68 pada
kelas yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head
Together (NHT). Sementara pada kelas Student Teams- Achievement Division
(STAD) rata-rata hasil belajar siswa sebesar 79,18. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa siswa yang diajari dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Head Together (NHT) lebih tinggi hasil belajarnya daripada siswa
yang diajari dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student
Teams- Achievement Division (STAD).
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengadakan penelitian
yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan Student Teams- Achievement Division (STAD) pada Materi Ekosistem di
Kelas X SMA Negeri 17 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
4
1. Masih rendahnya hasil belajar biologi
2. Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar, dimana guru yang
berperan aktif dan siswa yang cenderung pasif
3. Kegiatan belajar yang individual membuat siswa kurang bersosialisasi dengan sesamanya
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang diajukan, maka peneliti membatasi
masalah pada perbedaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-
Achievement Division (STAD) dengan Numbered Head Together (NHT) pada
materi pokok Ekosistem di kelas X SMA Negeri 17 Medan. Berdasarkan prinsip
model pembelajaran tipe STAD dan NHT ditinjau dari hasil belajar siswa.
1.4. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model kooperative tipe
Student Teams- Achievement Division (STAD) pada materi ekosistem di kelas
X SMA Negeri 17 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model kooperative tipe
Numbered Head Together (NHT) pada materi ekosistem di kelas X SMA
Negeri 17 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014?
3. Adakah perbedaan yang signifikan dari hasil belajar siswa antara model
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams- Achievement Division (STAD)
dengan tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi ekosistem di kelas X
SMA Negeri 17 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model kooperatif
tipe Student Teams- Achievement Division (STAD) pada materi ekosistem di
5
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model kooperatif
tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi ekosistem di kelas X SMA
Negeri 17 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.
3. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan dari hasil belajar siswa antara
model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams - Achievement Division
(STAD) dengan tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi ekosistem
di kelas X SMA Negeri 17 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014?
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kemampuan dalam
menggunakan model pembelajaran kooperatif guna meningkatkan hasil belajar
siswa dan sebagai bekal bagi peneliti untuk mempersiapkan diri menjadi guru
yang mampu meningkatkan kualitas pembelajaran.
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam menentukan model pembelajaran
yang akan digunakan dalam menyampaikan meteri pembelajaran yang sesuai
dengan pokok bahasan dan tuntutan kelas serta meningkatkan profesionalisme
guru.
3. Memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi siswa tentang cara berdiskusi
dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams- Achievement
Division (STAD) dan tipe Numbered Head Together (NHT) sehingga dapat
dimanfaatkan siswa untuk menggali dan mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan belajar untuk topik lain melalui sharing informasi dengan teman
sebaya atau orang lain.
4. Sebagai bahan masukan dan sumber referensi bagi peneliti berikutnya yang
melakukan penelitian yang ada hubungan nya dengan penelitian ini.
48
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
pada materi pokok ekosistem di kelas X SMA Negeri 17 Medan TP.
2013/2014 mencapai nilai rata-rata sebesar 73,3 dan masih tergolong
sedang.
2. Hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
kooperati tipe STAD pada materi pokok ekosistem di kelas X SMA Negeri
17 Medan TP. 2013/2014 mencapai nilai rata-rata sebesar 74,7 dan masih
tergolong sedang.
3. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang
menggunakan model pembelajaran kooperaif tipe NHT dengan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi ekosistem di kelas X SMA
Negeri 17 Medan TP. 2013/2014. Denga harga thitung < ttabel (-0,50 < 1,998) pada taraf signifiakan (α) = 0,05, yang berarti Ha ditolak dan H0 diterima.
5.2. Saran
Saran yang dikemukakan peneliti berdasarkan hasil dari penelitian ini, yaitu:
1. Pemanfaatan model NHT hendaknya dioptimalkan dalam pembelajaran di
sekolah pada materi ekosistem karena dengan menggunakan model NHT
dapat memotivasi minat belajar siswa untuk aktif dan menemukan sendiri
informasi pengetahuan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
2. Pemanfaatan model STAD hendaknya dioptimalkan dalam pembelajaran di
sekolah pada materi ekosistem karena dengan menggunakan model NHT
dapat memotivasi minat belajar siswa untuk aktif dan menemukan sendiri
informasi pengetahuan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
3. Bagi guru bidang studi biologi di kelas X SMA Negeri 17 Medan agar
berkenan mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
49
dan tipe STAD dalam kegiatan pembelajaran pada materi pokok lain
sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa
4. Kepada kepala sekolah agar turut mendukung pembelajaran bermakna dan
memberikan fasilitas yang mendukung terlaksananya proses belajar
mengajar.
5. Kepada peneliti selanjutnya agar lebih menyempurnakan penelitiannya
sehingga memperoleh hasil yang lebih maksimal
49
DAFTAR PUSTAKA
Accen., (2010)a , Daur Fosfor, Accentarigan.blogspot.com/2010/04/13/siklus Fosfor (Diakses 18 Februari 2014)
Accen., (2010)b , Daur Air, Accentarigan.blogspot.com/2010/04/13/siklus Air (Diakses 18 Februari 2014)
Anonim., (2010), Gambar jaring - jaring makanan http://id.wikipedia.org/wiki /jaring-jaring makanan (Diakses 05 Februari 2014).
Anonim, (2012), Gambar rantai makanan http://biosmadaj.blogspot.com/2012/03/ rantai-makanan.html (Diakses 05 februari 2014).
Anshori, M, (2009), Biologi Kelas X, Penerbit Pusat Perbukuan Depdikbud, Jakarta.
Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.
Aryulina, d., dkk, (2007), Biologi I, Penerbit ESIS, Jakarta.
Dimyati , Mudjiono, (2013), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta
Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas Negeri Medan, (2012), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA UNIMED, Medan
Hamalik, O., (2010), Proses Belajar Mengajar, Bumi aksara, Jakarta
Irmadani,. (2013), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Belajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams - Achievement Division (STAD) dengan Tipe Numbered Head Together (NHT) pada Siswa kelas X SMAN 7 PADANG Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Padang, Padang (Tidak dipublikasikan).
Isjoni, H., (2009), Pembelajaran Kooperatif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan
Manurung, ( 2013), Perbandingan Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams - Achievement Division (STAD) dengan Tipe Numbered Head Together (NHT) Pada Materi Ekosistem Di Kelas X SMA Negeri 7 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013, Universitas Negeri Medan, Medan (Tidak dipublikasikan).
50
Nurhayati, N., (2011), 1700 BANK SOAL Bimbingan Pemantapan Biologi SMA, Yrama Widya, Bandung
Saktiyono, (2008), Seribu Pena Biologi, Erlangga, Jakarta
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta, Jakarta.
Subardi, (2009), Biologi I, Penerbit Pusat Perbukuan Depdikbud, Jakarta
Sudjadi, B., (2007), Biologi I, Yudistira, Jakarta
Sudjana, (2005), metode Statistika, Tarsito, bandung.
Suprijono, A, (2012), Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Syamsuri, I., (2004), Biologi untuk SMA Kelas X Semester 2, Erlangga, Jakarta
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana
ii
RIWAYAT HIDUP
Putri Rima Sari Ginting dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal 23 Agustus
1991. Ayah bernama Manison Ginting dan Ibu Sarinah br Sebayang, merupakan
anak pertama dari tiga orang bersaudara.
Pada tahun 1997, Penulis masuk SD Swasta Santo Yosep Tigabinaga dan
lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003 Penulis masuk SMP Negeri 1 Tigabinaga
dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006 Penulis melanjutkan ke SMA Swasta
Cahaya Medan dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2010 Penulis diterima di
Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, dan lulus ujian pada tanggal 26
Agustus 2014
Pengalaman akademik yang pernah diikuti adalah Program Kuliah
Lapangan, Seminar Biologi, dan Program Pengalaman Lapangan Terpadu di SMA