• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN STUDENT TEAMS- ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI EKOSISTEM DIKELAS X SMA NEGERI 17 MEDAN PADA TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN STUDENT TEAMS- ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI EKOSISTEM DIKELAS X SMA NEGERI 17 MEDAN PADA TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN

STUDENT TEAMS – ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 17

MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Oleh :

Putri Rima Sari Gtg NIM.4103141058

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala

Berkat dan kasih karunia-Nya lah yang senantiasa melindungi, menyertai,

memimpin dan membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan penulis dan

penyusunan skripsi ini.

Adapun judul skripsi ini adalah Perbedaan Hasil Belajar Siswa

Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together

(NHT) dengan Student Teams- Achievement Division (STAD) pada materi

ekosistem dikelas X SMA Negeri 17 Medan pada tahun pembelajaran 2013/2014

yang disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Biologi, Fakultas

Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh sangat banyak bantuan dari

berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini secara khusus peneliti

mengucapkan terimakasih kepada: bapak Drs. Tri Harsono, M.Si yang selalu

membantu penulis hingga penulisan skripsi ini selesai. Ucapan terimakasih yang

sedalam-dalamnya kepada bapak Drs. Nusyirwan, M.Si selaku dosen pembimbing

skripsi saya yang telah banyak memberikan bimbingan, saran-saran dan motivasi

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terimakasih penulis

kepada bapak Drs. Toyo Manurung, M.si, bapak Drs. H. Ashar Hasairin, M.Si ,

ibu Dra. M. Sinambela, M.si yang telah memberikan masukan dan saran-saran

mulai dari rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.

Ucapan terimakasih juga kepada bapak Drs. Syahmi Edi, M.Si selaku

dosen pembimbing akademik, bapak dan ibu dosen serta pegawai dijurusan

biologi FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis selama perkuliahan dan

dalam penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Drs.

Soagoahon Simanungkalit, selaku kepala sekolah SMA Negeri 17 Medan, Ibu

Ellyanor Purba selaku guru biologi di SMA Negeri 17 Medan yang mendukung

(4)

vi

Teristimewa kepada Ayahanda terkasih M. Ginting yang begitu baik,

sabar membimbing penulis, dan sangat tabah mendidik penulis dan yang bekerja

keras untuk membiayai perkuliahan penulis. Dan skripsi ini penulis persembahkan

kepada Ibunda tercinta S br Sebayang (+). Buat kedua adik saya tercinta Roy

Lesmana Gtg dan Andri Christian Gtg yang selalu memberikan dukungan dan

motivasi kepada penulis selama perkuliahan dan dalam penyelesaian skripsi ini.

Terimakasih juga penulis sampaikan kepada semua teman-teman kelas

Biologi Dik B 2010, terkhusus buat sahabat saya Ellinora, Rianti, Eva, Morita,

Gusti (PPL) dan Arta (PPL) yang selalu mendoakan, memberikan bantuan dan

penguatan selama perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, baik dari

segi isi, penulisan maupun kualitasnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan

saran dan kritik yang bersifat membangun untuk sempurnanya skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya

ilmu pendidikan pembaca sekalian.

Medan, Juli 2014 Penulis

(5)

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN

STUDENT TEAMS – ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 17 MEDAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Putri Rima Sari Gtg (NIM. 4103141058) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams - Achievement

Division (STAD) pada materi pokok ekosistem di kelas X SMA Negeri 17 Medan TP.

2013/2014.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas X SMA Negeri 17 Medan TP. 2013/2014 yang terdiri atas 8 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 166 orang. Metode Pengambilan sampel penelitian diambil secara purposive sampling yakni kelas X-2 yang berjumlah 3X-2 siswa sebagai kelas NHT dan kelas X -4 yang berjumlah 35 siswa sebagai kelas STAD. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

Hasil pengujian pretes sebelum diberikan perlakuan yang berbeda, yaitu nilai rata-rata pretes kelas NHT adalah 38,6 dengan standar deviasi 9 dan nilai rata-rata-rata-rata pretes kelas STAD 35,9 dengan standar deviasi 8,17. Pada pengujian data pretes kedua kelas diperoleh bahwa data kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Kemudian setelah diberikan perlakuan, yaitu melalui model pembelajaran yang berbeda diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas NHT 73,3 dengan standar deviasi 9,96 dan kelas STAD 74,4 dengan standar deviasi 66,86.

(6)

iv

DIFFERENCE OF STUDENTS LEARNING OUTCOMES USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) WITH STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) IN MATERIAL OF

ECOSYSTEM IN CLASS X SMA NEGERI 17 MEDAN TP. 2013/2014

Putri Rima Sari Gtg (NIM. 4103141058) ABSTRACT

This study aimed to determine differences in student learning outcomes using the cooperative learning model NHT with STAD in the material of ecosystem in class X SMA Negeri 17 Medan TP. 2013/2014.

The population in this study where all the students of class X SMA Negeri 17 Medan TP. 2013/2014 consisting of 8 classes that consist of peoples. Sampling methods taken by purposive sampling that is class X - 2 amounting to 32 students as NHT class and class X - 4 amounting to 35 students as STAD class. This is the type of experimental research fieldwork.

Pretest before the test results are given different treatment, the average value of the NHT class pretest 38,6 with a standard deviation of 9 and the average pretest STAD class 35,9 with a standard deviation of 8,69. On the test data obtained pretest two classes that both classes of data are normally distributed and homogeneous. And then after the treatmeant has given through different learnig study model, the results obtained with the posttest mean NHT class 73,3 with a standard deviation 9,96 and posttest mean STAD class 74,4 with standard deviation 8,17.

(7)

vii 2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 10 2.1.6. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head 12 Together (NHT)

2.2. Materi Pelajaran Ekosistem 14

2.2.1 Pengertian Ekosistem 14

2.2.2. Satuan Makhluk Hidup dalam Ekosistem 14

2.2.3. Komponen Penyusun Ekosistem 14

2.2.4. Interaksi dalam Ekosistem 17

2.2.5. Dinamika Ekosistem 18

2.2.6. Tipe-Tipe Ekosistem 25

2.2.7 Suksesi 27

(8)

viii

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 30

3.1.2. Lokasi Penelitian 30

3.1.2. Waktu Penelitian 30

3.2. Populasi dan Sampel 30

3.2.1 Populasi 30

3.4.2. Prosedur Kerja Penelitian 31

3.5. Instrumen Penelitian 32

3.6. Uji coba Instrumen Penelitian 34

3.6.1. Validitas Tes 34

3.6.2. Reliabilitas Tes 35

3.6.3. Tingkat Kesukaran Tes 35

3.6.4. Daya Pembeda Tes 35

3.7. Teknik Analisis Data 36

3.7.1. Langkah-langkah Pengolahan Data 36

3.7.2. Uji Normalitas 36

3.7.3. Uji Homogenitas 37

3.7.4. Uji Hipotesis 37

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Instrumen Penelitian 39

4.1.1. Uji Validitas Tes 39

4.1.2. Perhitungan Reliabilitas Tes 39

4.1.3. Taraf Kesukaran Soal 39

4.1.4. Daya Pembeda Soal 40

4.2. Pengolahan dan Analisis Data 40

4.2.1. Pengolahan Data 40

(9)

viiii

4.2.2. Pengujian Persyaratan Analisa Data 42

4.2.2.1. Uji Normalitas Data 42

4.2.2.2. Uji Homogenitas 43

4.2.2.3. Uji Hipotesis Data 44

4.2.3. Pembahasan Hasil Pembahasan 45

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 48

5.1. Kesimpulan 48

5.2. Saran 48

(10)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif 9

Tabel 2.2. Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 10

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian Eksperimen 31

Tabel 3.2. Analsis Kisi- kisi Soal 33

Tabel 4.1. Data nilai pretes kelas NHT dan kelas STAD 40

Tabel 4.2. Data nilai postes kelas NHT dan kelas STAD 41

Tabel 4.3. Hasil analisis uji normalitas 43

Tabel 4.4. Uji homogenitas data pretes dan postes kelas 44

NHT dan kelas STAD

(11)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Rantai makanan 19

Gambar 2.2. Jaring-jaring makanan 20

Gambar 2.3. Siklus air 22

Gambar 2.4. Siklus fosfor 24

Gambar 4.1 Diagram nilai pretes NHT dan STAD 40

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 51

Lampiran 2. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (NHT) 53

Lampiran 3. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (STAD) 62

Lampiran 4. Instrumen Penelitian 71

Lampiran 5. Kunci Jawaban Instrumen Penelitian 76

Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa 77

Lampiran 7. Perhitungan Excel validitas dan realibilitas 85

Lampiran 8. Perhitungan Validitas 87

Lampiran 9. Perhitungan Reliabilitas Soal 89

Lampiran 10. Perhitungan Excel Tingkat Kesukaran Soal 90

Lampiran 11. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 91

Lampiran 12. Perhitungan Excel Daya Beda Soal 93

Lampiran 13. Perhitungan Daya Beda Soal 94

Lampiran 14. Uji Instrumen 96

Lampiran 15. Perhitungan ExcelData Hasil Belajar Siswa 98

Lampiran 16. Data Hasil Belajar Siswa Kelas NHT 99

Lampiran 17. Data Hasil Belajar Siswa Kelas STAD 100

Lampiran 18. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi, dan Varians 101

Lampiran 19. Uji Normalitas 104

Lampiran 20. Uji Homogenitas 109

Lampiran 21. Pengujian Hipotesis 112

Lampiran 22. Dokumentasi Penelitian 115

Lampiran 23. Tabel Harga Kritis Korelasi Product Moment 119

Lampiran 24. Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors 120

Lampiran 25. Tabel Z (Kurva Normal Standar) 121

Lampiran 26. Tabel Distribusi t (Uji t) 123

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau

perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan

dengan perubahan budaya kehidupan. Dalam undang-undang RI Nomor 20 Tahun

2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyebutkan, bahwa pendidkan

nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa (Trianto, 2009).

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah

lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang

didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di

dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak

anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa

menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya? Ketika anak didik

kita lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi

(Sanjaya, 2006).

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SMA Negeri 17

Medan, masih tampak guru lebih sering menggunakan metode konvensional

seperti ceramah dan tanya jawab. Hal ini dikarenakan model tersebut tidak

memerlukan alat dan bahan praktik, cukup menjelaskan konsep yang ada pada

buku, sehingga suasana kelas cenderung teacher-centered dan menyebabkansiswa

menjadi pasif. Siswa sebagai pihak yang pasif hanya mendengar penjelasan dan

mencatat apa yang ditulis oleh guru di papan tulis. Aktivitas belajar yang tidak

interaktif antara guru dan siswa dapat dilihat dari kurangnya keberanian siswa

untuk memberikan pendapatnya, respon atau perhatian siswa yang kurang, juga

mempengaruhi daya pemahaman terhadap materi pelajaran yang diberikan oleh

guru. Selain itu hasil belajar siswa juga masih rendah. Persentase hasil belajar

yang diperoleh siswa untuk nilai 60 sekitar 7,56%, nilai 65 sekitar 0,72%, nilai 70

(14)

2

sekitar 3,24%, dan untuk nilai 75 berkisar 1,08%. Untuk hasil belajar siswa hanya

berkisar pada rata-rata 63,sehingga belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yang ditetapkan guru biologi di SMA Negeri 17 Medan sekitar 72.

Sehinga timbulah anggapan bahwa belajar biologi sangat membosankan karena

menuntut banyak hafalan dan imajinasi.

Kemugkinan penyebab masalah ini adalah kurangnya penguasaan guru

terhadap model-model pembelajaran kooperatif sehingga guru hanya

menggunakan model pembelajaran konvensional, yakni ceramah yang

mengakibatkan siswa menjadi pasif dan cepat jenuh sehingga siswa tidak paham

akan materi yang dijelaskan oleh guru.

Untuk mengatasi masalah tersebut saat ini berkembang berbagai model

pembelajaran. Secara harafiah model pembelajaran merupakan strategi yang

digunakan guru untuk meningkatkan motivasi belajar, sikap belajar di kalangan

siswa, mampu berpikir kritis, memiliki keterampilan sosial, dan pencapaian hasil

pembelajaran yang lebih optimal. Salah satu model pembelajaran yang kini

banyak mendapat respon adalah model pembelajaran kooperatif (cooperative

learning). Pada model pembelajaran ini siswa diberi kesempatan untuk

berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan temannya untuk mencapai tujuan

pembelajaran, sementara guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator aktivitas

siswa (Isjoni, 2009). Artinya dalam pembelajaran ini kegiatan belajar diarahkan

dengan membangun pengetahuan oleh siswa sendiri dan mereka bertanggung

jawab atas hasil pembelajarannya. Hal inilah yang menjadi alasan bagi peneliti

untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif dalam penelitiannya. Dalam

hal ini penulis mencoba mengembangkan model pembelajaran kooperatif dengan

tipe Numbered Head Together (NHT) dan tipe Student Teams- Achievement

Division (STAD) untuk mempermudah siswa dalam memahami pelajaran yang

diajarkankarena tipe ini sama-sama memiliki tujuan kerjasama dalam kelompok

dan mengajarkan siswa bertanggung jawab terhadap hasil belajarnya.

Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams - Achievement Division

(STAD) dan Numbered Head Together (NHT) merupakan cara yang efektif untuk

(15)

3

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Manurung (2013) diperoleh bahwa

rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan tipe Student Teams-

Achievement Division (STAD) sebesar 80,16 dan lebih tinggi dari pada rata-rata

belajar siswa yang diajari dengan model pembelajaran Numbered Head Together

(NHT) yang hanya sebesar 73,45. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan

Suriani (2012) hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Number

Head Together (NHT) memiliki nilai rata – rata 73,53 dan hasil belajar siswa

dengan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dengan

rata – rata 75,45. Hasil ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan

hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Head Together (NHT) dan tipe Student Teams Achievement Division (STAD)

pada materi Biosfer di kelas XI IPS SMA 3 Kisaran T.A. 2011/2012.

Penelitian yang sama, tentang model pembelajaran kooperatif tipe Student

Teams- Achievement Division (STAD) dan tipe Numbered Head Together (NHT)

dilakukan latina (2013) diperoleh rata-rata hasil belajar siswa sebesar 79,68 pada

kelas yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

Together (NHT). Sementara pada kelas Student Teams- Achievement Division

(STAD) rata-rata hasil belajar siswa sebesar 79,18. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa siswa yang diajari dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe Numbered Head Together (NHT) lebih tinggi hasil belajarnya daripada siswa

yang diajari dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student

Teams- Achievement Division (STAD).

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengadakan penelitian

yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan Student Teams- Achievement Division (STAD) pada Materi Ekosistem di

Kelas X SMA Negeri 17 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

(16)

4

1. Masih rendahnya hasil belajar biologi

2. Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar, dimana guru yang

berperan aktif dan siswa yang cenderung pasif

3. Kegiatan belajar yang individual membuat siswa kurang bersosialisasi dengan sesamanya

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang diajukan, maka peneliti membatasi

masalah pada perbedaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-

Achievement Division (STAD) dengan Numbered Head Together (NHT) pada

materi pokok Ekosistem di kelas X SMA Negeri 17 Medan. Berdasarkan prinsip

model pembelajaran tipe STAD dan NHT ditinjau dari hasil belajar siswa.

1.4. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model kooperative tipe

Student Teams- Achievement Division (STAD) pada materi ekosistem di kelas

X SMA Negeri 17 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model kooperative tipe

Numbered Head Together (NHT) pada materi ekosistem di kelas X SMA

Negeri 17 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014?

3. Adakah perbedaan yang signifikan dari hasil belajar siswa antara model

pembelajaran kooperatif tipe Student Teams- Achievement Division (STAD)

dengan tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi ekosistem di kelas X

SMA Negeri 17 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model kooperatif

tipe Student Teams- Achievement Division (STAD) pada materi ekosistem di

(17)

5

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model kooperatif

tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi ekosistem di kelas X SMA

Negeri 17 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.

3. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan dari hasil belajar siswa antara

model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams - Achievement Division

(STAD) dengan tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi ekosistem

di kelas X SMA Negeri 17 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014?

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kemampuan dalam

menggunakan model pembelajaran kooperatif guna meningkatkan hasil belajar

siswa dan sebagai bekal bagi peneliti untuk mempersiapkan diri menjadi guru

yang mampu meningkatkan kualitas pembelajaran.

2. Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam menentukan model pembelajaran

yang akan digunakan dalam menyampaikan meteri pembelajaran yang sesuai

dengan pokok bahasan dan tuntutan kelas serta meningkatkan profesionalisme

guru.

3. Memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi siswa tentang cara berdiskusi

dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams- Achievement

Division (STAD) dan tipe Numbered Head Together (NHT) sehingga dapat

dimanfaatkan siswa untuk menggali dan mengembangkan pengetahuan dan

keterampilan belajar untuk topik lain melalui sharing informasi dengan teman

sebaya atau orang lain.

4. Sebagai bahan masukan dan sumber referensi bagi peneliti berikutnya yang

melakukan penelitian yang ada hubungan nya dengan penelitian ini.

(18)

48

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

pada materi pokok ekosistem di kelas X SMA Negeri 17 Medan TP.

2013/2014 mencapai nilai rata-rata sebesar 73,3 dan masih tergolong

sedang.

2. Hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran

kooperati tipe STAD pada materi pokok ekosistem di kelas X SMA Negeri

17 Medan TP. 2013/2014 mencapai nilai rata-rata sebesar 74,7 dan masih

tergolong sedang.

3. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang

menggunakan model pembelajaran kooperaif tipe NHT dengan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi ekosistem di kelas X SMA

Negeri 17 Medan TP. 2013/2014. Denga harga thitung < ttabel (-0,50 < 1,998) pada taraf signifiakan (α) = 0,05, yang berarti Ha ditolak dan H0 diterima.

5.2. Saran

Saran yang dikemukakan peneliti berdasarkan hasil dari penelitian ini, yaitu:

1. Pemanfaatan model NHT hendaknya dioptimalkan dalam pembelajaran di

sekolah pada materi ekosistem karena dengan menggunakan model NHT

dapat memotivasi minat belajar siswa untuk aktif dan menemukan sendiri

informasi pengetahuan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar

2. Pemanfaatan model STAD hendaknya dioptimalkan dalam pembelajaran di

sekolah pada materi ekosistem karena dengan menggunakan model NHT

dapat memotivasi minat belajar siswa untuk aktif dan menemukan sendiri

informasi pengetahuan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar

3. Bagi guru bidang studi biologi di kelas X SMA Negeri 17 Medan agar

berkenan mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

(19)

49

dan tipe STAD dalam kegiatan pembelajaran pada materi pokok lain

sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa

4. Kepada kepala sekolah agar turut mendukung pembelajaran bermakna dan

memberikan fasilitas yang mendukung terlaksananya proses belajar

mengajar.

5. Kepada peneliti selanjutnya agar lebih menyempurnakan penelitiannya

sehingga memperoleh hasil yang lebih maksimal

(20)

49

DAFTAR PUSTAKA

Accen., (2010)a , Daur Fosfor, Accentarigan.blogspot.com/2010/04/13/siklus Fosfor (Diakses 18 Februari 2014)

Accen., (2010)b , Daur Air, Accentarigan.blogspot.com/2010/04/13/siklus Air (Diakses 18 Februari 2014)

Anonim., (2010), Gambar jaring - jaring makanan http://id.wikipedia.org/wiki /jaring-jaring makanan (Diakses 05 Februari 2014).

Anonim, (2012), Gambar rantai makanan http://biosmadaj.blogspot.com/2012/03/ rantai-makanan.html (Diakses 05 februari 2014).

Anshori, M, (2009), Biologi Kelas X, Penerbit Pusat Perbukuan Depdikbud, Jakarta.

Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.

Aryulina, d., dkk, (2007), Biologi I, Penerbit ESIS, Jakarta.

Dimyati , Mudjiono, (2013), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta

Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas Negeri Medan, (2012), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA UNIMED, Medan

Hamalik, O., (2010), Proses Belajar Mengajar, Bumi aksara, Jakarta

Irmadani,. (2013), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Belajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams - Achievement Division (STAD) dengan Tipe Numbered Head Together (NHT) pada Siswa kelas X SMAN 7 PADANG Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Padang, Padang (Tidak dipublikasikan).

Isjoni, H., (2009), Pembelajaran Kooperatif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan

Manurung, ( 2013), Perbandingan Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams - Achievement Division (STAD) dengan Tipe Numbered Head Together (NHT) Pada Materi Ekosistem Di Kelas X SMA Negeri 7 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013, Universitas Negeri Medan, Medan (Tidak dipublikasikan).

(21)

50

Nurhayati, N., (2011), 1700 BANK SOAL Bimbingan Pemantapan Biologi SMA, Yrama Widya, Bandung

Saktiyono, (2008), Seribu Pena Biologi, Erlangga, Jakarta

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta, Jakarta.

Subardi, (2009), Biologi I, Penerbit Pusat Perbukuan Depdikbud, Jakarta

Sudjadi, B., (2007), Biologi I, Yudistira, Jakarta

Sudjana, (2005), metode Statistika, Tarsito, bandung.

Suprijono, A, (2012), Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Syamsuri, I., (2004), Biologi untuk SMA Kelas X Semester 2, Erlangga, Jakarta

Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana

(22)

ii

RIWAYAT HIDUP

Putri Rima Sari Ginting dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal 23 Agustus

1991. Ayah bernama Manison Ginting dan Ibu Sarinah br Sebayang, merupakan

anak pertama dari tiga orang bersaudara.

Pada tahun 1997, Penulis masuk SD Swasta Santo Yosep Tigabinaga dan

lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003 Penulis masuk SMP Negeri 1 Tigabinaga

dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006 Penulis melanjutkan ke SMA Swasta

Cahaya Medan dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2010 Penulis diterima di

Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, dan lulus ujian pada tanggal 26

Agustus 2014

Pengalaman akademik yang pernah diikuti adalah Program Kuliah

Lapangan, Seminar Biologi, dan Program Pengalaman Lapangan Terpadu di SMA

Gambar

Tabel 2.1. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif
Gambar 2.1. Rantai makanan

Referensi

Dokumen terkait

disebut plat cendawan (flat slab) dan termasuk dalan sistim plat yang kedua. Perbedaan kedua plat ditunjukkan oleh Gambar I.1. dan Gambar I.2. Plat lantai dengan balok. Gambar

Aktivitas semua pihak pada ketiga tempat tersebut (daratan/hulu, hutan mangrove, perairan laut) telah menimbulkan dampak negatif terhadap keberadaan dan keberlanjutan fungsi

Puji syukur ke hadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan barokahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “ Sistem Informasi

Penelitian ini berjudul “Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Berbagai Tanaman Lahan Kering Di Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali” yang bertujuan untuk : (1) mengetahui

Bagi pihak luar dalam hal ini kreditur maupun investor dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam menanamkan modal mereka serta untuk mengetahui kelangsungan dari

Ekstrak etanol rimpang jahe diuji terhadap Staphylococcus aureus untuk mendapatkan konsentrasi yang dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan diameter zona

[r]

Hubungan antara penggunaan metode mengajar, pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dan pengalaman mengajar guru dengan tingkat motivasi beiajar geografi siswa SMA Negeri di