• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS V SDN GUNUNGDATAR DALAM PEMBELAJARAN WACANA NARASI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS V SDN GUNUNGDATAR DALAM PEMBELAJARAN WACANA NARASI."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Heru Suhendar, 2014 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS V

SDN GUNUNGDATAR DALAM PEMBELAJARAN WACANA NARASI

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC UNTUK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS V SDN

GUNUNGDATAR DALAM PEMBELAJARAN

WACANA NARASI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh Heru Suhendar

1004230

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG

(2)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

CIRC UNTUK MENINGKATKAN

PEMAHAMAN SISWA KELAS V SDN

GUNUNGDATAR DALAM

PEMBELAJARAN WACANA NARASI

Oleh Heru Suhendar

Sebuah skripsi yang diajukan untuk salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Heru Suhendar 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

(3)

Heru Suhendar, 2014 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS V

(4)
(5)

Heru Suhendar, 2014 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS V

(6)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan di lapangan yang menunjukan masih rendahnya kemampuan siswa dalam memahami wacana narasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang peningkatan pemahaman siswa dan mengeksplorasi pembelajaran dengan model CIRC dalam memahami wacana narasi pada pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SDN Gunungdatar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) dengan desain penelitian Kemmis dan Taggart yang dilaksanakan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu tes dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukan peningkatan pemahaman siswa yang terlihat dari nilai rata-rata tes yang dilakukan pada setiap tindakannya. Siklus I nilai rata-rata tes siswa mencapai 60,63 dan naik pada siklus II mencapai 84,13. Ada enam aspek yang menjadi perhatian peneliti yaitu siswa dapat menentukan : 1) ide pokok paragraf 2) tema 3) latar 4) kronologis peristiwa 5) tokoh dan penokohan 6) amanat dari wacana narasi. Kemudian, peneliti juga melakukan observasi pada aktivitas siswa dan guru. Hasil observasi siswa dan guru menunjukan semua aspek yang diharapkan muncul dan berjalan baik pada tiap siklusnya. Dari hasil penelitian ini peneliti merekomendasikan bahwa model pembelajaran CIRC dijadikan salah satu alternatif yang dapat diterapkan oleh guru dalam pembelajaran wacana narasi dan materi lainnya yang sesuai.

(7)

Heru Suhendar, 2014

ABSTRACK

The research was distributed by the reality in the field that shows the still low level of students ' ability in understanding narrative discourse. The purpose of this research was to gain an overview of the improvements in students ' understanding and exploring learning with model CIRC. narrative discourse in understanding on language learning Indonesia grade V SDN Gunungdatar. This research uses research methods class action (PTK) and Kemmis and Taggart design research and has been implemented in two cycles. Research on data collection technique is to take the tests and observation. This research result showing understanding students who can be seen from increasing average value of a test performed at any of his actions.First test cycle average value of students reached 60,63 and rising in cycles ii reached 84,13. There are six aspect that concern researcher namely students can determine: 1 and the core idea paragraph 2 ) theme 3 ) a chronological 4 ) events 5 ) figure 6 ) allocution of discourse narrative. Then, researchers also perform observations on the activity of students and teachers. Observation results of students and teachers of all aspects that are expected to show up and run fine on each cycle. From the results of this study researchers recommended that learning be made one of the CIRC. alternatives that could be implemented by teachers in the narrative discourse of learning and other appropriate material.

(8)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah Swt. yang senantiasa membantu peneliti dalam menyelesaikan penelitian skripsi yang berjudul “Penggunaan

model pembelajaran CIRC untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas V SDN

Gunungdatar dalam pembelajaran wacana narasi“. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan pada junjungan Nabi besar kita Muhammad Saw, yang telah membawa umat manusia dari jalan yang gelap gulita ke jalan yang terang benderang.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menempuh ujian Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta selalu berdoa dan memberikan motivasi sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya konstruktif ke arah penyempurnaan. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Amin.

Serang, Juni 2014

(9)

v

Heru Suhendar, 2014

UCAPAN TERIMA KASIH

Terwujudnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karenanya, peneliti menyampaikan rasa syukur, hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa Allah Swt.

2. Bapak Prof. Dr. H. M. Abdul Somad, M. Pd selaku Direktur Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang.

3. Bapak Drs. Ajo Sutarjo, M. Pd selaku Ketua Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPI Serang.

4. Ibu Neneng Sri Wulan, M.Pd. selaku pembimbing 1 yang telah banyak membantu dan membimbing peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini. 5. Bapak Drs. H. Widjojoko, M.Pd. selaku pembimbing II atas saran-saran dan

bimbingannya.

6. Seluruh dosen dan staf tata usaha Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

7. Bapak Carman, SS. selaku Kepala Sekolah SDN Gunungdatar yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian ini. 8. Ibu Ene Nurhayati, SS. selaku guru kelas IV SDN Gunungdatar yang telah

memberikan bantuan demi terlaksananya penelitian ini.

9. Siswa-siswi kelas V SDN Gunungdatar yang menjadi objek penelitian ini. 10. Kedua orang tua yang sangat saya sayangi yang telah banyak membantu dari

segi materi maupun doa sehingga pembuatan skripsi ini menjadi lancar. 11. Orang yang selalu memotivasi dan mendukung peneliti dalam keadaan

apapun.

(10)
(11)

vii

D. Pembelajaran wacana narasi dengan model pembelajaran CIRC ... 10

E. Penelitian terdahulu ... 12

BAB III METODE PENELITIAN... 15

A. Lokasi dan subjek ... 15

B. Metode dan desain penelitian ... 15

C. Instrumen penelitian ... 19

(12)

E. Analisis data ... 20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 25

A. Hasil Penelitian ... 25

1. Pra siklus ... 25

2. Siklus I ... 26

3. Siklus II ... 39

B. Pembahasan Penelitian ... 55

1. Hasil tes siswa ... 55

2. Hasil observasi aktivitas siswa dan guru ... 56

3. Temuan-temuan... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58

A. Kesimpulan ... 58

B. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(13)

ix

Heru Suhendar, 2014

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Format kriteria penilaian ... 21

Tabel 3.2. Pedoman observasi aktivitas siswa dalam menggunakan model pembelajaran CIRC ... 22

Tabel 3.3. Pedoman observasi aktivitas guru dalam menggunakan model pembelajaran CIRC ... 23

Tabel 4.1. Hasil observasi aktivitas siswa siklus I ... 31

Tabel 4.2. Hasil observasi aktivitas guru siklus I... 33

Tabel 4.3. Analisis hasil tes siswa siklus I ... 35

Tabel 4.4. Rata-rata nilai tiap butir soal siklus I ... 37

Tabel 4.5. Hasil observasi aktivitas siswa siklus II ... 44

Tabel 4.6. Hasil observasi akivitas siswa siklus II ... 45

Tabel 4.7. Analisis hasil tes siswa siklus II ... 48

Tabel 4.8. Rata-rata nilai tiap butir soal siklus II ... 50

Tabel 4.9. Rekapitulasi hasil tes siswa ... 52

Tabel 4.10. Rekapitulasi hasil observasi aktivias siswa ... 54

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Tahapan pokok PTK... 16

Gambar 4.1. Pembagian kelompok ... 27

Gambar 4.2. Demonstrasi tugas ... 28

Gambar 4.3. Presentasi siswa ... 29

Gambar 4.4. Siswa membaca teks wacana narasi ... 41

(15)

xi

Heru Suhendar, 2014

DAFTAR GRAFIK

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 rencana pelaksanaan pembelajaran Lampiran 2 gambar-gambar kegiatan pembelajaran Lampiran 3 lembar jawaban siswa siklus I dan II

Lampiran 4 hasil observasi aktivitas siswa siklus I dan II Lampiran 5 hasil observasi akivitas guru siklus I dan II Lampiran 6 surat keputusan dosen pembimbing

Lampiran 7 surat permohonan izin penelitian

(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan bahasa Indonesia bertujuan agar siswa memiliki kemampuan yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia disesuaikan dengan situasi dan tujuan tingkat pengalaman yang dialami di sekolah dasar (Akhadiah, 1991, hlm. 1). Hal tersebut berarti pembelajaran bahasa Indonesia menekankan pada kemampuan belajar siswa sendiri. Salah satu kemampuan yang harus dikuasai siswa di sekolah dasar dalam pembelajaran bahasa Indoensia adalah kemampuan memahami sebuah bacaan.

Kemampuan memahami sebuah bacaan diawali oleh proses membaca. Membaca bagi anak adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya manusia yang gemar membaca. Manusia yang gemar membaca memperoleh pengetahuan dan wawasan yang baru yang akan semakin meningkatkan kecerdasannya sehingga mereka mampu menjawab tantangan hidup pada masa-masa mendatang (Farida 2007, hlm. 1).

Dalam pembelajaran kemampuan memahami sebuah bacaan peneliti menemukan sebuah permasalahan yang berdasarkan pada hasil observasi dan wawancara yang dilakukan kepada guru kelas V SDN Gunungdatar Kecamatan Cimanuk yang dilakukan pada tanggal 3 Februari 2014 terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia pada materi wacana narasi, bahwa kemampuan siswa untuk memahami wacana narasi masih rendah, hal tersebut terlihat dari hasil belajar siswa terhadap materi wacana narasi masih di bawah KKM, nilai rata-rata mencapai 43,4 siswa yang dinyatakan tuntas belajar hanya mencapai 5,7% dan yang belum tuntas belajar mencapai 93%. Data tersebut berarti masih lemahnya tingkat kemampuan siswa dalam memahami isi wacana.

(18)

2

1. Anak kesulitan menentukan ide pokok paragraf, tema, latar, kronologis peristiwa dan amanat yang ada di dalam wacana narasi.

2. Anak kesulitan memahami ide pokok paragraf.

3. Model pembelajaran yang digunakan kurang memotivasi siswa dan terkesan “seadanya”.

4. Siswa mengantuk ketika proses pembelajaran. 5. Siswa tidak serius dalam belajar.

Hal di atas terjadi karena guru kurang inovatif dalam menggunakan model pembelajaran yang ada. Masalah yang dihadapi tersebut perlu segera ditangani untuk dapat solusi agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Berdasarkan hal tersebut, harus diterapkan suatu model pembelajaran bahasa Indonesia yang sederhana, sistematik, bermakna dan dapat digunakan oleh guru sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik sehingga dapat membantu meningkatkan pemahaman anak. Berkenaan dengan hal itu maka untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam meningkatkan kemampuan memahami siswa pada konsep memahami isi wacana narasi, guru dapat menggunakan model pembelajaran Cooperative Integratif Reading and Composition (CIRC).

CIRC merupakan sebuah model pembelajaran dengan cara mengelompokan siswa dalam empat orang atau lebih yang heterogen, guru memberikan sebuah wacana atau kliping sehingga terjadinya proses diskusi dan kemudian untuk dipresentasikan di depan kelas dan guru memberikan kesimpulan (Slavin, 2011).

(19)

3

1. Bagaimana peningkatkan pemahaman siswa dalam memahami isi wacana narasi pada pembelajaran bahasa Indonesia melalui model pembelajaran CIRC di kelas V SDN Gunungdatar?

2. Bagaimana pembelajaran wacana narasi pada pembelajaran bahasa Indonesia dengan model pembelajaran CIRC terhadap siswa kelas V SDN Gunungdatar?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Memperoleh gambaran tentang peningkatan pemahaman siswa dalam

memahami isi wacana narasi pada pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran CIRC di kelas V SDN Gunungdatar. 2. Mengeksplorasi pembelajaran dengan model CIRC dalam memahami

wacana narasi pada pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SDN Gunungdatar.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Peneliti mengharapkan dengan hasil penulisan ini dapat:

1. Bagi guru, memperoleh gambaran peningkatan kemampuan siswa dalam memahami isi wacana narasi, dengan model CIRC juga dapat menjadi alternatif model pembelajaran yang dapat guru gunakan kedepannya, dan dapat menjadi acuan dalam memilih model pembelajaran lainnya yang lebih inovatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

2. Bagi siswa, dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami sebuah teks bacaan khususnya dalam memahami isi wacana narasi pada pembelajaran bahasa Indonesia serta siswa dapat memiliki keberanian untuk bertanya, memiliki keberanian untuk berpendapat dengan adanya penggunaan model pembelajaran CIRC.

(20)

4

E. Definisi Istilah

Untuk memberikan kejelasan tentang pembahasan penelitian ini, maka perlu di jelaskan beberapa istilah berikut :

1. Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu prosedur lengkap yang digunakan untuk mencapai tujuan belajar.

2. Cooperative Integratif Reading and Composition (CIRC)

Cooperative Integratif Reading and Composition adalah model pembelajaran kooperatif yang secara komprehensif baik membaca ataupun menulis untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami isi wacana secara berkelompok.

3. Pemahaman

Pemahaman adalah kemampuan seseorang dalam berpikir dan belajar untuk memahami suatu konsep, situasi dan fakta.

4. Wacana

Wacana adalah satuan bahasa yang memiliki keutuhan dan kesinambungan antar kalimat yang dijadikan sebuah tulisan yang memiliki makna, fakta, amanat dan kejadian atau peristiwa.

5. Narasi

Narasi adalah jenis pengembangan wacana yang memiliki rangkaian peristiwa, amanat dan waktu ke waktu tentang kisah dan pengalaman seseorang.

(21)

15

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek

Yang menjadi lokasi penelitian adalah SDN Gunungdatar berada di jalan raya Labuan kilometer 10 desa Gunungdatar kabupaten Pandeglang Banten, yang ditentukan secara purposive (sengaja). Beberapa alasan penulis memilih lokasi tersebut antara lain:

1. Sekolah tersebut merupakan sekolah tempat orang tua mengajar. 2. Adanya kedekatan emosional dengan guru-guru di sekolah tersebut.

B. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis memakai penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Menurut Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 129) bahwa “penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru ke dalam kelas dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses pembelajaran”.

Penelitian tindakan kelas, terdiri dari tiga kata yang dapat dipahami pengertiannya menurut Suharsimi Arikunto. (2010, hlm. 130) yaitu sebagai berikut:

a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik bagi peneliti itu sendiri.

b. Tindakan adalah suatu gerak yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam kegiatan penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan.

(22)

16

2. Desain Penelitian

Desain penelitin yang digunakan mengacu kepada desain penelitian Kemmis dan Mc Taggart dengan model spiralnya yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Dan begitu selanjutnya pada tiap siklus hingga mencapai hasil yang diharapkan (Arikunto, 2010).

(23)

17

3. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Sesuai penjelasan di atas model prosedur penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2010) lebih rinci dijelaskan sebagai berikut :

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan langkah pertama peneliti bekerja sama bersama guru kelas merancang waktu penelitian, pembagian tugas-tugas yang akan dilakukan bersama-sama. Langkah kedua, peneliti menentukan jumlah siswa yang akan dijadikan objek penelitian.

Langkah ketiga, peneliti dan guru kelas bersama-sama membuat skenario pembelajaran dengan mengembangkan tahap-tahap penggunaan model pembelajaran CIRC menjadi langkah-langkah kegiatan pembelajaran sebagai penetapan jenis tindakan yang akan diterapkan. Kemudian mengadakan diskusi bagaimana penggunaan model pembelajaran CIRC tersebut berkaitan dengan kinerja guru dan aktivitas siswa dalam pelaksanaan tindakan.

Langkah keempat, peneliti bersama guru kelas menyusun alat pengumpul data. Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan tes hasil belajar, untuk mengetahui bagaimana gambaran kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CIRC. Langkah kelima, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

b. Pelaksanaan

(24)

18

1) Kegiatan awal

Berdoa, absensi, apersepsi dan motivasi seperti kegiatan yang telah biasa dilakukan.

2) Kegiatan inti

a) Guru menjelaskan materi bahwa siswa akan mempelajari sebuah wacana narasi yang sudah disiapkan teks wacananya. b) Guru membagi siswa menjadi perkelompok terdiri dari 4

orang siswa atau lebih yang heterogen.

c) Guru mengelola kelas dengan desain kursi meja yang sesuai model belajar berkelompok.

d) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca wacana yang telah diberikan.

e) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk menemukan unsur-unsur wacana narasi.

f) Siswa saling berkerja sama dalam menemukan unsur-unsur dari wacana narasi.

g) Guru memberikan kesempatan kepada siswa di dalam kelompoknya untuk saling memberikan pendapat sehingga siswa tidak hanya diam dalam proses belajar.

h) Guru memberikan instruksi agar siswa yang sudah memahami memberikan pemahaman kepada siswa yang masih kebingungan.

i) Setelah proses di atas berjalan sesuai dengan harapan kemudian siswa diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada guru.

(25)

19

Pengamatan berfungsi untuk melihat dan mendokumentasikan pengaruh yang ditimbulkan oleh tindakan kelas yang dilakukan. Hasil pengamatan ini merupakan dasar untuk melakukan refleksi sehingga pengamatan yang dilakukan harus dapat menceritakan kodisi yang sebenarnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengamatan adalah proses dari tindakan, lingkungan dan hambatan-hambatan yang muncul.

Pengamatan bisa dilakukan secara bersamaan pada saat pelaksanaan pembelajaran. Pengamatan yang dilakukan mengenai kinerja guru dan aktivitas siswa. Peneliti juga menggunakan alat perekam gambar dan catatan lapangan agar data didapat secara lengkap.

d. Refleksi

Refleksi dilakukan bersama guru kelas setelah pembelajaran dilaksanankan, dalam refleksi peneliti dan guru mengevaluasi tentang apa saja yang sudah dilakukan dan belum dilakukan, apa saja yang sudah di hasilkan dan apa saja yang belum dihasilkan, dan mengkaji tingkat keberhasilan dari proses pembelajaran yang sudah dilakukan. Selanjutnya hasil refleksi akan dijadikan ajang perbaikan pada penyusunan RPP untuk siklus II, dan III yang selanjutnya akan dilakukan.

C. Instrumen Penelitian

(26)

20

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, ada beberapa cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data, yaitu :

1. Tes hasil belajar

Pengertian tes menurut Indrakusuma (Daryanto, 2007, hlm. 35) mengemukakan bahwa :

Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang dilakukan boleh dikatakan tepat dan cepat.

Tes hasil belajar yang digunakan dalam penelitian ini, terdiri dari tes pra siklus, tes pada siklus I, tes pada siklus II. Tes ini dilakukan dengan tujuan mengetahui peningkatan pemahaman siswa pada materi wacana narasi sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran model pembelajaran CIRC dengan cara membandingkan nilai rata-rata yang diperoleh pada tiap siklusnya. Tes ini terdiri dari enam soal esay yang sebelumnya telah diberikan materi terlebih dahulu.

2. Observasi

Observasi adalah alat pengumpul data untuk melihat aktivitas siswa dan guru yang dapat diamati peneliti ketika proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi diisi oleh observer pada saat pembelajaran dengan model pembelajaran CIRC berlangsung. Dalam hal ini, yang menjadi observer adalah peneliti sendiri.

E. Analisis Data

(27)

21

1. Tes

(28)

22

kronologis peristiwa * Agak tepat * Kurang tepat belajar di dalam kelompok. Selain itu, LKS juga menunjang pembelajaran agar pembelajaran terarah dan sesuai dengan harapan.

3. Lembar observasi

Lembar observasi dianalisis untuk memperoleh data tentang keaktifan guru dan siswa selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran CIRC berlangsung, serta mengetahui letak kesulitan guru dan siswa saat belajar mengajar. Caranya dengan melihat hasil catatan dilembar observasi yang diisi oleh peneliti apakah guru dan siswa aktif dalam proses pembelajaran. Analisis lembar observasi dilakukan dengan cara melihat kecenderungan aktivitas siswa dan guru saat pembelajaran berlangsung, kemudian di analisis dalam bentuk deskriptif.

Tabel 3.2.

(29)

23

No. Aktivitas Siswa Ya Tidak

1

Siswa membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang heterogen

2 Siswa menerima wacana narasi

3

Siswa bekerja sama saling membacakan dan

menemukan ide pokok dan memberi tanggapan pada kertas dan ditulis pada kertas

4 Siswa mempresentasikan hasil diskusi

5 Siswa membuat kesimpulan dari pembelajaran 6 Siswa melakukan refleksi dari pembelajaran

Jumlah

Tabel 3.3.

Pedoman Observasi Aktivitas Guru Dalam Menggunakan Model Pembelajaran CIRC kolom Ya tetapi jika aktivitas guru tidak terlihat maka ceklis (√) pada

Tidak.

(30)

24

1

Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 4 orang heterogen

2 Guru memberikan dua teks wacana narasi

3

Guru bertindak sebagai fasilitator, membimbing siswa dalam kegiatan diskusi kelompok

4 Guru meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi

5

Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari pembelajaran

6 Guru bersama siswa refleksi dari pembelajaran

Jumlah

4. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Nilai kriteria ketuntasan minimal yang harus dicapai siswa kelas V dalam belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia SDN Gunungdatar adalah 65. Target pencapaian hasil pembelajaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

1. Apabila perolehan rata-rata nilai Tingkat Penguasaan Materi (TPM) yang diperoleh siswa jumlahnya sama atau lebih besar dari nilai KKM yang sudah ditetapkan (nilai ≥ 65) maka siswa dapat dinyatakan tuntas belajar.

(31)

58

“Penggunaan Model Pembelajaran CIRC untuk Meningkatkan

Pemahaman Siswa Kelas V SDN Gunungdatar dalam Pembelajaran

Wacana Narasi” yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal

sebagai berikut :

1. Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran tentang peningkatan pemahaman siswa dalam memahami isi wacana narasi pada pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SDN Gunungdatar. Hal ini terlihat dari hasil nilai rata-rata tes pada pada saat pembelajaran dilakukan dimulai dengan model pembelajaran yang guru biasa lakukan kemudian dilanjutkan pada tindakan siklus I dan siklus II yang selalu meningkat pada setiap tahapannya. Tes yang dilakukan menilai 6 aspek unsur-unsur wacana narasi yaitu ide pokok paragraf, tema, latar, tokoh dan penokohan juga amanat. Kemudian soal tes yang digunakan disesuaikan dengan indikator pemahaman konsep dan indikator pencapaian hasil belajar.

(32)

59

dalam pembelajaran wacana narasi memberikan kesan positif bagi siswa, belajar berkelompok bisa berbagi tugas siswa tidak diam mendengarkan guru mengajar. Bagi guru model CIRC memberikan kesan mengajar tidak monoton.

B. Saran

Dari hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran kepada rekan sejawat, guru dan pihak lain yang berkepentingan, yaitu sebagai berikut:

1. Pengunakan model pembelajaran CIRC merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan dan diterapkan oleh guru dalam pembelajaran wacana narasi dan materi lainnya. Namun, guru harus mampu memilih dan mengembangkan metode-metode pembelajaran lainnya yang cocok untuk diterapkan dengan model pembelajaran CIRC dengan memperhatikan karakteristik siswa, kedalaman materi, dan hal-hal lainnya yang masih perlu dipertimbangkan.

2. Guru hendaknya memahami secara mendalam mengenai penggunaan model pembelajaran CIRC dalam pembelajaran wacana narasi, sehingga dalam penerapannya tidak menjadi salah persepsi.

3. Dalam penggunaan model pembelajaran CIRC, hendaknya guru memberikan penjelasan yang rinci mengenai tahapan penggunaan metode tersebut, agar siswa paham dan tidak merasa kesulitan dalam melaksanakan tahapan penggunaannya.

4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan bandingan sekaligus landasan penelitian yang berhubungan dengan pengembangan pembelajaran lain.

(33)

60

Heru Suhendar, 2014

DAFTAR PUSTAKA

Al-Hafizh, M. (2013). Rreferensi Makalah. [Online]. Tersedia di :

http://www.referensimakalah.com/2013/05/pengertian-pemahaman-dalam-pembelajaran.html [ Diakses 5 Februari 2014].

Agustina, R. (2013). pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) terhadap kemampuan membaca karangan narasi. Skripsi, Reguler, Universitas Pendidikan Indonesia.

Amalina, H. (2012). Membaca pemahaman. [online]. Tersedia di : http://eprints.uny.ac.id/7666/3/bab%202%20-%20%2008108244123.pdf [ diakses 5 Februari 2014].

Anderson, Lorin W. & Krathwohl, David R. (2001). A Taxonomy for Learning,

Teaching and Assessing: a Revision of Bloom’s Taxonomy. New York. Longman

Publishing. http://www.kurwongbss.qld.edu.au/thinking/Bloom/blooms.htm Arikunto, S. ( 2010). Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Huda, M. (2011). Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Komalasari, K. (2011). Pemebelajaran kontekstual. Cetakan kedua. Bandung : PT. Refika Aditama.

Latifah, A. (2013). Upaya meningkatkan keterampilan membaca pemahaman melaui pendekatan cooperative learning pada siswa kelas V sekolah dasar. Jurnal Peteka, 2 (1), hlm. 17.

(34)

61

Slavin, R.E. (2005). Cooperative Learning. Bandung : Nusa Media.

Tarigan, H.G. (2009). Pegajaran wacana. Edisi revisi. Bandung : Angkasa.

Yusnandar, E. (2012). Belajar dan pembelajaran di SD. Serang : ikwan Mandiri press.

Gambar

Gambar 3.1. Tahapan pokok PTK...............................................................................
Grafik 4.1. Rekapitulasi hasil tes siswa ......................................................................
Gambar 3.1. Tahapan Pokok PTK.
Tabel 3.1.
+3

Referensi

Dokumen terkait

1) Jenis kelamin: laki-laki. 2) Umur: kurang lebih dua puluh lima tahun. 3) Berat badan: sembilan puluh kilogram. 4) Panjang badan: seratus enam puluh enam sentimeter. 5) Warna

Cara mengatur jarak spasi di ms word - Memberikan spasi pada artikel yang ditulis di ms word bertujuan untuk memberikan jarak antara baris per baris dari setiap paragraf atau

Tujuan dari penelitian ini, untuk mengevaluasi pengaruh pemberian tepung limbah udang fermentasi dalam pakan burung puyuh petelur terhadap kualitas kimiawi telur puyuh..

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu peneliti mengamati sumber penelitian dan menjabarkan permasalahan secara objektif serta dilakukan dengan

Penelitian ini merupakan penelitian pemecahan masalah ( problem solving) yang difokuskan pada pembelajaran eksperimen pada konsep gerak harmonik dengan tujuan

Pembinaan program kegiatan gemar membaca buku-buku referensi kependidikan di perpustakaan sekolah merupakan gagasan peneliti selaku kepala sekolah untuk

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh positif Kebermanfaatan terhadap Minat Bertransaksi Menggunakan Internet Banking pada Pelaku Usaha di Plaza

Pelaksanaan kegiatan PPL di SD Negeri Minomartani 2 dapat memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam pengembangan kompetensi di bidang pendidikan, memberikan