• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS GENITIV DALAM ROMAN “CAFÉ SARATOGA” KARYA SCHWERDTFEGER.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS GENITIV DALAM ROMAN “CAFÉ SARATOGA” KARYA SCHWERDTFEGER."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Wily Damayyati, 2013

Analisis Genitiv Dalam Roman “Café Saratoga” Karya Schwerdtfeger

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ANALISIS

GENITIV

DALAM ROMAN

CAFÉ

SARATOGA

” KARYA SCHWERDTFEGER

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman

Oleh:

WILY DAMAYYATI

0900557

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Wily Damayyati, 2013

Analisis Genitiv Dalam Roman “Café Saratoga” Karya Schwerdtfeger

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ANALISIS GENITIV DALAM ROMAN

CAFÉ SARATOGA

” KARYA

SCHWERDTFEGER

Oleh

Wily Damayyati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Wily Damayyati 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Wily Damayyati, 2013

Analisis Genitiv Dalam Roman “Café Saratoga” Karya Schwerdtfeger

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ANALISIS GENITIV DALAM ROMAN “CAFÉ SARATOGA” KARYA SCHWERDTFEGER

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I:

Putrasulung Baginda, S.Pd., M.Hum. NIP. 197901022003121002

Pembimbing II

Dra. Hafdarani, M.Pd.

NIP. 196604251993022001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman

(4)

Wily Damayyati, 2013

Analisis Genitiv Dalam Roman “Café Saratoga” Karya Schwerdtfeger

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAKSI

Wily Damayyati, 2013. Analisis Genitiv dalam Roman Café Saratoga karya Schwerdtfeger. Bandung. Skripsi: Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni. Universitas Pendidikan Indonesia.

(5)

Wily Damayyati, 2013

Analisis Genitiv Dalam Roman “Café Saratoga” Karya Schwerdtfeger

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

SYNOPSE

Wily Damayyati, 2013. Analyse des Genitivs im Roman Café Saratoga von

Schwerdtfeger, Bandung. Eine Abschlussarbeit an der Deutschabteilung der

Pädagogischen Fakultät für Sprachen und Kunst Universitas Pendidikan Indonesia.

(6)

Wily Damayyati, 2013

Analisis Genitiv Dalam Roman “Café Saratoga” Karya Schwerdtfeger

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(7)

Wily Damayyati, 2013

Analisis Genitiv Dalam Roman “Café Saratoga” Karya Schwerdtfeger Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(8)

Wily Damayyati, 2013

Analisis Genitiv Dalam Roman “Café Saratoga” Karya Schwerdtfeger Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Perbedaan Roman dan Novel... 35

4. Roman Café Saratoga ... 36

5. Malin Schwerdtfeger ... 37

E. Kerangka Berpikir ... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 40

B. Objek Penelitian... 40

C. Teknik Penelitian ... 41

BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi Genitivattribut dalam Roman Café Saratoga ... 43

B. Analisis Jenis-jenis Genitivattribut dalam Roman Café Saratoga ... 43

C. Analisis Makna Jenis-jenis Genitivattribut dalam Roman Café Saratoga... 47

D. Diskusi Hasil Penelitian ... 54

E. Keterbatasan Penelitian ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 58

B. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 61

LAMPIRAN ... 63

(9)

Wily Damayyati, 2013

Analisis Genitiv Dalam Roman “Café Saratoga” Karya Schwerdtfeger Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Deklination des Frafepronomens ... 15

Tabel 2.2.a Bestimmte Artikel ... 16

Tabel 2.2.b Unbestimmte Artikel ... 17

Tabel 2.2.c Negationsartikel ... 17

Tabel 4.1.a Genetivus possesivus ... 44

Tabel 4.1.b Genetivus subiectivus ... 45

Tabel 4.1.c Genetivus obiectivus ... 46

(10)

Wily Damayyati, 2013

Analisis Genitiv Dalam Roman “Café Saratoga” Karya Schwerdtfeger Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR SINGKATAN

M = Maskulin

F = Feminin

N = Neutral

(11)

Wily Damayyati, 2013

Analisis Genitiv Dalam Roman “Café Saratoga” Karya Schwerdtfeger Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

(12)

1

Wily Damayyati, 2013

Analisis Genitiv Dalam Roman “Café Saratoga” Karya Schwerdtfeger

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB 1

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG MASALAH

Setiap bahasa di seluruh negara pasti memiliki aturan tata bahasa

masing-masing, begitu pula bahasa Jerman. Di dalam bahasa Jerman aturan ini disebut

Grammatik. Grammatik selalu digunakan dalam pembelajaran bahasa Jerman,

salah satunya pada kelas kata. Sebagaimana kita ketahui dan berdasarkan

pendapat beberapa para ahli bahasa Jerman, kelas kata dibedakan menjadi

sembilan jenis, di antaranya adalah verba, nomina, ajektiva, artikel, pronomina,

adverbia, preposisi, konjungsi dan interjeksi.

Salah satu jenis kata yang selalu ada dalam pembelajaran bahasa Jerman

adalah Nomen (kata benda). Nomen atau nomina memiliki ciri penulisan yang

khas yaitu selalu ditulis dengan huruf kapital pada huruf pertamanya meskipun

kata benda tersebut terletak di tengah - tengah atau akhir kalimat. Dalam bahasa

Jerman setiap nomina pasti memiliki Artikel atau kata sandang tersendiri yang

terbagi dalam tiga jender (Maskulin, Feminin, dan Neutral). Nomina dapat berada

dalam empat kasus di antaranya nominatif, akusatif, genitif dan datif.

Dalam setiap kasusnya, nomina tampil hampir selalu berkorelasi dengan

Artikel. Melalui Artikel ini kita dapat membedakan kasus nomina tersebut. Salah

(13)

2

Wily Damayyati, 2013

Analisis Genitiv Dalam Roman “Café Saratoga” Karya Schwerdtfeger

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

genitif. Namun, meskipun dapat dibedakan dengan cukup jelas, pembelajar

terkadang bingung dalam menentukan jenis dari genitif tersebut. Genitif

merupakan salah satu kasus pada nomina yang dapat berkorelasi dengan beberapa

jenis kata pada (Wortarten) atau kelas kata. Salah satu jenis kata yang dapat

bekorelasi dengan genitif adalah nomina. Menurut ilmu arti kata dan berdasarkan

pendapat beberapa para ahli, genitif yang berkorelasi dengan nomina terbagi atas

beberapa jenis. Berdasarkan jenisnya yang cukup beragam, maka genitif yang

berkorelasi dengan nomina memiliki makna yang beragam pula. Salah satu makna

genitif pada nomina adalah menunjukkan kepemilikkan, hal tersebut dapat dilihat

dari contoh berikut:

(1) Das Ferienhaus eines Freundes.

Itu rumah liburan satu teman.

„Rumah liburan seorang teman‟.

Dalam contoh (1) terdapat bentuk genitif „Freundes‟ yang berasal dari kata

Freund‟. Kata „Freund‟ mendapat akhiran -es, dikarenakan berdasarkan unsur

pembentuknya „Freund‟ memilik satu suku kata. Oleh karena itu, kata „Freund‟

mendapatkan tambahan akhiran -es dalam kasus genitif. Genitif „Freundes‟

berfungsi sebagai atribut yang menerangkan nomina „Ferienhaus‟.

Pada contoh (1) genitif berkorelasi dengan artikel indefinit, artikel

indefinit tersebut memiliki Genus Singular maskulin dan berada pada kasus

genitif, sehingga berartikel (eines). Berdasarkan ilmu arti kata dapat terlihat

(14)

3

Wily Damayyati, 2013

Analisis Genitiv Dalam Roman “Café Saratoga” Karya Schwerdtfeger

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dikarenakan suatu benda memiliki benda lain. Selain menunjukkan kepemilikkan

genitif juga bisa berperan sebagai subjek bagi suatu nomina. Salah satu contoh

genitif yang berkorelasi dengan nomina dan berperan sebagai subjek adalah:

(2) Der Tanz der Kinder.

Itu Tarian itu Anak-anak.

„Tarian anak-anak‟.

Dalam contoh (2) terdapat bentuk genitif „Kinder‟ yang berfungsi sebagai

atribut yang menerangkan nomina „Tanz‟. Pada contoh (2) genitif „Kinder‟

berkorelasi dengan artikel definit feminin „der‟, artikel definit „der‟ tersebut

berasal dari bentuk Plural die‟ yang mengalami fleksi menjadi „der‟ karena

berada pada kasus genitif .

Genitif dalam frase nomina ini menunjukkan perannya sebagai subjek. Hal

tersebut dapat terlihat jika frase nomina di atas diubah bentuknya menjadi kalimat

“Die Kinder tanzen. Dalam kalimat “Die Kinder tanzen, die Kinder berperan

sebagai subjek karena die Kinder yang melakukan pekerjaan yakni „tanzen‟.

Dikarenakan genitif pada contoh (2) dapat diubah menjadi subjek dan kata yang

diacunya yakni nomina dapat diubah ke dalam sebuah verba, maka genitif pada

contoh (2) merupakan salah satu jenis Genetivus subiectivus.

Dari dua contoh yang telah dipaparkan, dapat dilihat tipe genitif pada

nomina yang berbeda sesuai dengan maknanya. Nomina dalam bentuk genitif atau

Genitivattribut biasa digunakan dalam setiap keterampilan berbahasa yakni,

(15)

4

Wily Damayyati, 2013

Analisis Genitiv Dalam Roman “Café Saratoga” Karya Schwerdtfeger

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Genitivattribut cukup sering ditemukan dalam teks, hal tersebut terkadang

membingungkan para pembelajar dalam memahami isi teks karena pembelajar

harus mengetahui dengan jelas maksud dari penggunaan Genitivattribut yang

terdapat dalam teks. Berdasarkan jenis Genitivattribut yang cukup beragam sesuai

dengan makna dan tata kalimatnya dan agar lebih memahami genitif maka penulis

tertarik untuk meneliti genitif yang berkorelasi dengan nomina yang diduga

belum pernah dilakukan di Program Pendidikan Bahasa Jerman Universitas

Pendidikan Indonesia. Penelitian yang serupa mengenai Grammatik dalam karya

sastra sebelumnya pernah diteliti oleh Rachmatya (2011) dalam skripsinya yang

berjudul “Analisis Partizip I Dalam Novel “Ein Fliehendes Pferd” Karya Martin

Walser”. Selain Partizip I, peneliti menganggap bahwa perlu dilakukan penelitian

mengenai genitif dalam suatu karya sastra karena keberadaan genitif yang cukup

banyak dan berperan dalam pembelajaran Grammatik. Berdasarkan latar belakang

yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai

ANALISIS GENITIV DALAM ROMAN “CAFÉ SARATOGA” KARYA

SCHWERDTFEGER.”

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka

masalah yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah materi genitif ditemukan di dalam buku karya sastra?

(16)

5

Wily Damayyati, 2013

Analisis Genitiv Dalam Roman “Café Saratoga” Karya Schwerdtfeger

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Genitif yang berkorelasi dengan jenis kata apa saja yang paling banyak terdapat

di dalam buku karya sastra?

4. Berfungsi sebagai apakah genitif yang terdapat di dalam buku karya sastra?

5. Apakah nomina dalam kasus genitif (Genitivattibut) yang terdapat pada buku

karya sastra berkorelasi dengan artikel definit atau lebih banyak berkorelasi

dengan artikel indefinit atau Nullartikel?

6. Genitif yang berkorelasi dengan nomina atau Genitivattribut dengan jenis apa

saja yang terdapat dalam roman “Café Saratoga ” karya Schwerdtfeger?

7. Apa saja makna Genitivattribut dengan jenis yang berbeda yang terdapat di

dalam buku karya sastra?

C.Batasan Masalah

Agar penelitian ini berpusat pada objek yang akan diteliti dan tidak keluar

dari judul penelitian yang ada, maka pembatasan masalah sangatlah penting.

Adapun pembatasan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data yang akan dianalisis adalah roman “Café Saratoga ” karya Schwerdtfeger.

2. Genitif yang akan dikaji adalah genitif yang berkorelasi dengan nomina

(Genitivattribut).

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka penulis merumuskan masalah

(17)

6

Wily Damayyati, 2013

Analisis Genitiv Dalam Roman “Café Saratoga” Karya Schwerdtfeger

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Genitivattribut jenis apa saja yang terdapat dalam roman “Café Saratoga ”

karya Schwerdtfeger?

2. Apa saja makna Genitivattribut yang terdapat dalam roman “Café Saratoga ”

karya Schwerdtfeger?

E.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan jenis Genitivattribut yang terdapat dalam roman “Café

Saratoga ” karya Schwerdtfeger.

2. Mengetahui makna jenis-jenis Genitivattribut berdasarkan semantis yang

terdapat dalam roman “Café Saratoga ” karya Schwerdtfeger.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat, baik bagi penulis sendiri,

maupun pembelajar bahasa Jerman pada umumnya. Adapun manfaat yang ingin

dicapai yaitu :

1. Bagi penulis, penulis dapat memahami lebih dalam mengenai materi

Genitivattribut, baik jenis dan makna dalam bahasa Jerman.

2. Bagi pembelajar bahasa Jerman akan dapat lebih mengerti materi genitif

dengan cara terlebih dahulu mengetahui makna dan bentuk dari genitif

sehingga ketika membaca karya sastra atau pun menemukan materi tersebut

dalam buku bahan ajar pembelajar tidak lagi menemui kesulitan dalam

(18)

7

Wily Damayyati, 2013

Analisis Genitiv Dalam Roman “Café Saratoga” Karya Schwerdtfeger

(19)

40

Wily Damayyati, 2013

Analisis Genitiv Dalam Roman “Café Saratoga” Karya Schwerdtfeger

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Sebuah penelitian memerlukan sebuah metode sebagai suatu cara untuk

mengumpulkan data penelitiannya agar dapat memecahkan masalah pada

penelitiannya. Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah

metode deskriptif analitis. Metode ini merupakan metode yang berfungsi

menjelaskan masalah yang diteliti, dengan menempuh tahapan-tahapan seperti

mengumpulkan data yang menggambarkan atau memaparkan apa adanya dari

hasil penelitian kemudian disusun dan dituangkan dalam bentuk tulisan,

ditafsirkan, dianalisis dan ditarik kesimpulan.

Metode deskriptif analisis ini penting, karena fungsinya untuk menerangkan

keadaan, gejala atau persoalan. Sehingga penulis merasa metode ini akan sangat

membantu dalam penelitian ini.

B. Objek Penelitian

Objek yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah roman “Café

Saratoga” karya Schwerdtfeger yang terdiri atas 287 halaman. Penulis memilih

roman “Café Saratoga” dikarenakan isi roman yang menarik karena memiik tema

cinta, persahabatan dan juga keluarga. Roman ini mengisahkan keadaan yang

(20)

41

Wily Damayyati, 2013

Analisis Genitiv Dalam Roman “Café Saratoga” Karya Schwerdtfeger

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

roman ini juga memuat berbagai tipe Genitivattribut yang menjadi fokus

penelitian.

C. Teknik Penelitian

Teknik penelitian merupakan bagian yang penting dalam sebuah penelitian.

Berdasarkan hal tersebut penulis harus memperoleh data-data dan teori-teori yang

sesuai. Untuk merealisasikan hal tersebut maka penulis melakukan teknik

penelitian sebagai berikut:

1. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan suatu kegiatan awal yang tidak dapat dipisahkan

dari suatu penelitian. Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti dengan menghimpun

informasi yang relevan dengan topik yang sedang diteliti. Informasi tersebut

diperoleh dari buku- buku ilmiah dan sumber lainnya yakni media elektronik

yang memuat materi penelitian, yaitu mengenai Genitivattribut. Dengan

demikian diperoleh informasi yang jelas tentang Genitivattribut serta makna

dari berberapa tipe Genitivattribut.

2. Pengumpulan Data

Pada tahap ini peneliti mencari, mengumpulkan, dan mencatat data yang

sedang diteliti yaitu Genitivattribut yang terdapat pada roman “Café Saratoga”

karya Schwerdtfeger.

(21)

42

Wily Damayyati, 2013

Analisis Genitiv Dalam Roman “Café Saratoga” Karya Schwerdtfeger

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pengolahan data, yakni menganalisis data yang telah dikumpulkan pada tahap

sebelumnya dan diklasifikasikan maknanya sesuai dengan tipe-tipe

Genitivattribut yang terdapat dalam roman “Café Saratoga” karya

Schwerdtfeger. Pada tahap ini penulis menggunakan teori Engel dalam

mengklasifikasikan makna Genitivattribut untuk selanjutnya dianalisis dan

diinterpretasikan hasilnya.

4. Kesimpulan

Pada tahap ini penulis menarik kesimpulan terhadap hasil analisis mengenai

Genitivattribut yang terdapat dalam kalimat-kalimat bahasa Jerman pada

(22)

58

Wily Damayyati, 2013

Analisis Genitiv Dalam Roman “Café Saratoga” Karya Schwerdtfeger

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pada bagian akhir tulisan ini dikemukakan beberapa kesimpulan penelitian

yang merupakan jawaban dari rumusan masalah pada bab I. Kesimpulan ini

terbentuk berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan mengenai

Genitivattribut dalam roman “Café Saratoga”. Hasil penelitian ini dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1.Dalam roman “Café Saratoga” terdapat 122 jenis Genitivattribut.

Genitivattribut ini terbagi menjadi beberapa jenis sesuai maknanya, yakni 94

Genetivus possesivus, enam Genetivus subiectivus, 20 Genetivus obiectivus,

dan dua jenis Genetivus explicativus.

2. Dari jenis-jenis Genitivattribut yang terdapat dalam roman Café Saratoga dapat

disimpulkan bahwa Genitivattribut dapat dibedakan berdasarkan maknanya.

a) Genetivus possesivus memiliki makna kepemilikkan, Genitivattribut jenis ini

digunakan untuk menggambarkan pemilik dari kata yang diacunya yakni

nomina.

b) Genetivus subiectivus memiliki ciri dapat diubah menjadi subjek, dan kata

yang diacunya atau kata yang berkorelasi dengan Genitivattribut ini yakni

nomina dapat diubah ke dalam bentuk sebuah verba atau sebuah ajektif

(23)

59

Wily Damayyati, 2013

Analisis Genitiv Dalam Roman “Café Saratoga” Karya Schwerdtfeger

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c) Genetivus obiectivus memiliki ciri dapat diubah menjadi objek, dan kata

yang diacunya atau kata yang berkorelasi dengan Genitivattribut ini yakni

nomina dapat diubah ke dalam bentuk sebuah verba.

d) Genetivus explicativus merupakan genitif yang diterangkan kata yang

diacunya.

B. Saran

Berdasarkan penelitian ini, penulis menyarankan beberapa hal diantaranya

adalah:

1. Untuk lebih memahami mengenai genitif, sebaiknya pembelajar mempelajari

dahulu mengenai jenis-jenis genitif dan hal apa saja yang menyebabkan

munculnya genitif. Karena genitif dapat berkorelasi dengan beberapa jenis

kata. Untuk memahami genitif pembelajar dapat membaca buku-buku gramatik

bahasa Jerman.

2. Untuk menguasai genitif khususnya Genitivattribut secara tepat dan benar, serta

menghindari kesulitan dan kesalahan dalam penggunnaan Genitivattribut,

pembelajar dianjurkan untuk lebih sering mempelajari Genitivattribut dalam

buku-buku gramatik bahasa Jerman dan mencoba untuk mengenali jenis dan

makna Genitivattribut dalam karya sastra seperti roman, novel.

3. Penulis menyarankan pembelajar (mahasiswa bahasa Jerman) untuk melakukan

penelitian lebih lanjut mengenai genitif dengan jenis yang berbeda, karena

genitif dapat berkorelasi tidak hanya dengan nomina, melainkan dengan jenis

(24)

60

Wily Damayyati, 2013

Analisis Genitiv Dalam Roman “Café Saratoga” Karya Schwerdtfeger

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Pembelajar juga disarankan untuk lebih aktif bertanya pada pengajar jika

(25)

Wily Damayyati, 2013

Analisis Genitiv Dalam Roman “Café Saratoga” Karya Schwerdtfeger

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2008). Sintaksis. Jakarta: Grasindo.

Busch, Albert. & Stenschke, Oliver. (2008). Germanistische Linguistik 2. Auflage. Tübingen: Gunter Narr Verlag.

Chaer, A. (2002). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Engel, Ulrich. (2009). Deutsche Grammatik: Neubearbeitung. Trostberg: IUDICIUM Verlag GmbH.

Griesbach, Heinz und Schulz, Dora. (1960). Grammatik der deutschen Sprache. München: Max Hueber Verlag.

Hamm, Dora. et al. (2005). Deutsche Grammatik. Königswinter: Tandem Verlag.

Helbig, G. dan Buscha, J. (2001). Deutsche Grammatik. Berlin und München: Langenscheidt KG.

Hentschel, Elke und Weydt, Harald.(2003). Handbuch der deutschen Grammatik 3.Auflage. Berlin: Walter de Gruyter GmbH & Co. KG.

Hering. A. et al. (2002). Übungsgrammatik Deutsch als Fremdsprache. Ismaning: Max Hueber Verlag.

Jude, W. (1961). Deutsche Grammatik. Braunschweig: Georg Westermann Verlag.

Krӧner, L. (2000). Deutsche Grammatik Im Überblick. Stuttgart: Ernst Klett Verlag GmbH.

Krӧner, A. (2001). Gero von Wilpert der Literatur Sachwӧrterbuch. Stuttgart: Alfred Krӧner Verlag.

Kürschner, W. (1997). Grammatisches Kompendium. Tübingen: A. Francke Verlag Tübingen und Basel.

Migner, K. (1970). Theorie des modernen Romans. Stuttgart: Kröner Verlag.

(26)

Wily Damayyati, 2013

Analisis Genitiv Dalam Roman “Café Saratoga” Karya Schwerdtfeger

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Musan, R. (2009). Satzgliedanalyse. Heidelberg: Universitätsverlag Winter GmbH.

Neubold, Joachim. (2008). Grammatik kurz und bündig Deutsch. Stuttgart: PONS GmbH.

Schwerdtfeger, M. (2003). Café Saratoga. Kӧln: Verlag Kiepenheuer & Witsch.

Stetter, C. (2006). Die aktuelle deutsche Rechtschreibung. Kӧln: Nauman & Gӧbel Verlagsgesellschaft mbH.

______. (2006). Die Deutsche Sprache. Kӧln: Nauman & Gӧbel Verlagsgesellschaft mbH.

http://de.wikipedia.org/wiki/Genitiv#Attributiver_Genitiv ( 21 Februari 2013).

http://www.inhaltsangabe.de/wissen/textsorten/roman( 8 Maret 2013).

http://de.wikipedia.org/wiki/Novelle ( 1 Maret 2013).

Gambar

Tabel 2.1   Deklination des Frafepronomens  ..............................................

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis..

[r]

atau method, sehingga hanya dapat diakses oleh variabel atau method dari class yang sama. 

Penilaian autentik mampu mengukur proses dan hasil belajar peserta didik berdasarkan penjabaran kompetensi dalam bentuk indikator yang jelas dan disesuaikan dengan

[Branch Profit Tax Payable by Timor-Leste PE of a Non-resident taxpayer working in Greater Sunrise Regime under Article 26 (4) of the Law on Income Tax]. Tax Year

Value stream mapping merupakan suatu alat perbaikan ( tool ) dalam perusahaan yang digunakan untuk membantu memvisualisasikan proses produksi secara.. menyeluruh, yang

Prosiding seminar Nasional sain dan Teknologi-II 2008, Rancangan Sistem Proses Produksi Dengan Menggunakan value stream mapping (VALSAT). The lean Enterprise

Setelah piringan ke 1 sampai (N-1) berada pada tonggak bantu (B) , kemudian pindahkan piringan ke 1 sampai (n-1) tersebut dari tonggak bantu (B) ke tonggak tujuan (C) Nah