• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG IMPLEMENTASI PANCASILA TERHADAP KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA DI INDONESIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSEPSI MAHASISWA TENTANG IMPLEMENTASI PANCASILA TERHADAP KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA DI INDONESIA."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FPIPS: 1705/UN.40.2.2/PL/2013

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG IMPLEMENTASI

PANCASILA TERHADAP KEHIDUPAN BERBANGSA DAN

BERNEGARA DI INDONESIA

(Studi Deskriptif Analitis di Kalangan Mahasiswa UPI, ITB, Unikom dan Universitas Widyatama)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh:

VERA SYAPRIATI DEWI 0908969

JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

(2)

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG IMPLEMENTASI PANCASILA TERHADAP KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

DI INDONESIA

(Studi Deskriptif Analitis di Kalangan Mahasiswa ITB, UPI, Unikom dan Universitas Widyatama)

Oleh

VERA SYAPRIATI DEWI

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© VERA SYAPRIATI DEWI 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

VERA SYAPRIATI DEWI

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG IMPLEMENTASI PANCASILA TERHADAP KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

DI INDONESIA

(Studi Deskriptif Analitis di Kalangan Mahasiswa UPI, ITB, Unikom dan Universitas Widyatama)

Disetujui dan Disahkan Oleh : Pembimbing I

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed. NIP. 19630820 198803 1 001

Pembimbing II

Dra. Iim Siti Masyitoh,M.Si. NIP. 19620102 198608 2 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

(4)

Skripsi ini telah diuji pada :

Hari, Tanggal : Rabu, 31 Juli 2013

Tempat : Gedung FPIPS UPI Bandung

Panitia ujian terdiri dari :

1. Ketua :

Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si. NIP. 19700814 199402 1 001

2. Sekretaris :

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed. NIP. 19630820 198803 1 001

3. Penguji : 3.1

Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si. NIP. 19700814 199402 1 001 3.2

Dr. Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., M.Si NIP. 19690929 199402 1 001 3.3

(5)

ABSTRAK

Vera Syapriati Dewi, PERSEPSI MAHASISWA TENTANG

IMPLEMENTASI PANCASILA TERHADAP KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA DI INDONESIA

Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila diangkat dari nilai-nilai asli masyarakat Indonesia yang terdapat dalam adat istiadat, kebudayaan, agama ataupun kepercayaan yang terkandung pada pandangan hidup. Mahasiswa merupakan agent of change bagi negaranya, maka dari itu, sebagai warga negara yang baik mahasiswa harus dapat memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian berkenaan masalah implementasi Pancasila di kalangan mahasiswa Kota Bandung. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu, 1. Untuk mengetahui bagaimana pemahaman mahasiswa terhadap nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, 2. Untuk mengetahui persepsi mahasiswa tentang implementasi Pancasila saat ini, 3. Untuk mengetahui apa saja bentuk implementasi Pancasila yang dilakukan oleh mahasiswa, dan 4. Untuk mengetahui bagaimana solusi untuk meningkatkan pemahaman dan pengimplementasian Pancasila di kalangan mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendekatan yang digunakan untuk mengungkap permasalahan dan mewujudkan tujan penelitian tersebut adalah pendekatan kuantitatif, metode deskriptif dengan bentuk penelitian survey. Data-data diperoleh melalui angket, studi dokumentasi, studi kepustakaan dan wawancara sebagai data pendukung. Peneliti mengungkap temuan bahwa: 1. Mahasiswa telah mengetahui dan memahami nilai-nilai Pancasila dengan sangat baik. Karena, mahasiswa setuju bahwa setiap sila dalam Pancasila memiliki arti penting dalam segala aspek kehidupan. Hanya saja beberapa mahasiswa masih ragu nilai-nilai Pancasila dapat di aplikasikan secara keseluruhan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 2. Persepsi mahasiswa tentang implementasi Pancasila saat ini dalam bidang sosial budaya, ekonomi, hukum, politik dan pertahanan-keamanan belum berjalan secara optimal, khususnya dalam bidang politik dan pertahanan keamanan. 3. Bentuk implementasi Pancasila yang dilakukan oleh mahasiswa yaitu bentuk implementasi yang biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat. Implementasi sederhana seperti ini memiliki nilai spontanitas yang tinggi dan dengan kata lain dalam melakukannya mereka telah mengimplementasikan Pancasila walaupun tidak didedikasikan secara khusus untuk pelaksanaan Pancasila. 4. Solusi untuk meningkatkan pemahaman dan pengimplementasian Pancasila di kalangan mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu, menimbulkan atensi, mengembangkan komprehensi, menimbulkan akseptasi, menimbulkan retensi dan mengadakan aksi terhadap Pancasila.

(6)

ABSTRACT

Vera Syapriati Dewi, UNIVERSITY STUDENTS PERCEPTIONS ABOUT THE IMPLEMENTATION OF PANCASILA AGAINST THE NATION AND STATE IN INDONESIA

Pancasila is the formulation of guidelines and national life for all the people of Indonesia. Pancasila removed from the original values of Indonesia society contained in the customs, culture, religion or belief contained in the view of life. University students are agent of change for his country, and therefore as a good citizen student should be able to understand and implement the values contained in Pancasila as the state ideology and the nation. Researchers interested in conducting research regarding the implementation of Pancasila problems among college students Bandung. The purpose of this research is, 1. To find out how the students understanding of the values of Pancasila in the life of the nation, 2. To determine students perceptions about the current implementation of Pancasila, 3. To find out what forms of implementation of Pancasila is done by students, and 4. To find out how a solution to improve the understanding of Pancasila among students in the life of the nation. The approach used to uncover the problems and realize the goal of these studies is the quantitative approach, the descriptive method of research survey form. The data obtained through questionnaires, documentary studies, literature studies and interviews as supporting data. Researchers reveal findings that: 1. Students have to know and understand the values of Pancasila with excellent. Because students agree that every precept in the Pancasila has significance in all aspects of life. But, a few students are still unsure of the values of Pancasila can be applied as whole in society, nation and state. 2. Students perceptions about the implementation of Pancasila today in the field of socio-cultural, economic, law, political, and security defense has not run optimally, especially in politics and security defense. 3. Pancasila is an implementation done by the students is the usual form of implementation in everyday life in the community. Implementation is simple as having a high value of spontaneity and in doing so in other words they have to implement Pancasila although not specifically dedicated to the implementation of Pancasila. 4. Solutions to improve the understanding and implementation of Pancasila among students in the life of the nation that raises attention, develop comprehension, acceptance raises, raises retention and holding action against Pancasila.

(7)

DAFTAR ISI

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Pendidikan Pancasila ... 9

1. Kajian tentang Pendidikan Kewarganegaraan ... 9

2. Peran dan Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Pendidikan Pancasila ... 10

B. Persepsi ... 11

1. Definisi Persepsi ... 11

2. Proses Persepsi dan Sifat Persepsi ... 13

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi ... 14

4. Aspek-aspek Persepsi ... 15

6. Prinsip-prinsip yang Terdapat dalam Pancasila …………..… 31

D. Konsep Kehidupan Berbangsa dan Bernegara ... 35

1. Memahami Pancasila ... 38

2. Memahami dan Menghayati Nilai-nilai Pancasila ... 39

3. Memahami dan Menghayati Nilai-nilai Perjuangan Bangsa .. 40

(8)

F. Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan

3. Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)... 69

4. Universitas Widyatama ... 71

1. Pemahaman Mahasiswa terhadap Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara ... 112

2. Persepsi Mahasiswa tentang Implementasi Pancasila saat ini ... 114

3. Bentuk Implementasi Pancasila yang Dilakukan oleh Mahasiswa ... 118 4. Solusi untuk Meningkatkan Pemahaman dan

(9)

E. Temuan Penelitian ... 123

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 125

A. Kesimpulan ... 125

B. Saran ... 127

1. Bagi Mahasiwa ... 127

2. Bagi Dosen/Guru ... 127

3. Bagi Pemerintah ... 128

4. Bagi Peneliti ... 128

5. Bagi Jurusan PKn ... 128

DAFTAR PUSTAKA ... 129 LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Lampiran 2 Instrumen Penelitian Lampiran 3 Hasil Penelitian

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Proporsi Sampel untuk Setiap Cluster/Perguruan Tinggi….. 56

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Variabel………... 74

Tabel 4.2 Penskoran Jawaban Responden……….. 76

Tabel 4.3 Indikator Pemahaman Mahasiswa tentang nilai-nilai yang

terkandung dalam Pancasila………... 77

Tabel 4.4 Indikator Memaknai arti penting sila-sila dalam

Pancasila………...………...... 78

Tabel 4.5 Indikator Memaknai arti penting sila-sila dalam

Pancasila………...………... 79

Tabel 4.6 Indikator Memahami nilai-nilai Pancasila dalam segala

aspek kehidupan……...………... 80

Tabel 4.7 Indikator Memahami nilai-nilai Pancasila dalam segala

aspek kehidupan……...………... 81

Tabel 4.8 Indikator Persepsi Mahasiswa tentang Implementasi

Pancasila dalam Bidang Sosial dan Budaya….………... 82

Tabel 4.9 Indikator Persepsi Mahasiswa tentang Implementasi

Pancasila dalam Bidang Ekonomi….………... 83

Tabel 4.10 Indikator Persepsi Mahasiswa tentang Implementasi

Pancasila dalam Bidang Hukum….………... 84

Tabel 4.11 Indikator Persepsi Mahasiswa tentang Implementasi

Pancasila dalam Bidang Politik….………... 85

Tabel 4.12 Indikator Persepsi Mahasiswa tentang Implementasi

Pancasila dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan... 86

Tabel 4.13 Indikator Bentuk Implementasi Pancasila sesuai dengan sila

ke-1... 87

Tabel 4.14 Indikator Bentuk Implementasi Pancasila sesuai dengan sila

(11)

Tabel 4.15 Indikator Bentuk Implementasi Pancasila sesuai dengan sila

ke-1………. 89

Tabel 4.16 Indikator Bentuk Implementasi Pancasila sesuai dengan sila

ke-2………. 90

Tabel 4.17 Indikator Bentuk Implementasi Pancasila sesuai dengan sila

ke-2………. 91

Tabel 4.18 Indikator Bentuk Implementasi Pancasila sesuai dengan sila

ke-3………. 92

Tabel 4.19 Indikator Bentuk Implementasi Pancasila sesuai dengan sila

ke-3………. 93

Tabel 4.20 Indikator Bentuk Implementasi Pancasila sesuai dengan sila

ke-4………. 94

Tabel 4.21 Indikator Bentuk Implementasi Pancasila sesuai dengan sila

ke-4………. 95

Tabel 4.22 Indikator Bentuk Implementasi Pancasila sesuai dengan sila

ke-5………. 96

Tabel 4.23 Indikator Bentuk Implementasi Pancasila sesuai dengan sila

ke-5………. 97

Tabel 4.24 Indikator Bentuk Implementasi Pancasila sesuai dengan sila

ke-5………. 98

Tabel 4.25 Indikator Bentuk Implementasi Pancasila sesuai dengan sila

ke-5………. 99

Tabel 4.26 Indikator Bentuk Implementasi Pancasila sesuai dengan sila

ke-2………. 100

Tabel 4.27 Indikator Bentuk Implementasi Pancasila sesuai dengan sila

ke-3………. 101

Tabel 4.28 Indikator Bentuk Implementasi Pancasila sesuai dengan sila

ke-3………. 102

Tabel 4.29 Indikator Bentuk Implementasi Pancasila sesuai dengan sila

(12)

Tabel 4.30 Indikator Bentuk Implementasi Pancasila sesuai dengan sila

ke-5... 104

Tabel 4.31 Indikator Solusi Peningkatan Pemahaman dan Implementasi

dengan cara Akseptasi dan Retensi pada Pancasila………… 105

Tabel 4.32 Indikator Solusi Peningkatan Pemahaman dan Implementasi

dengan cara Aktualisasi Pancasila……….. 106

Tabel 4.33 Indikator Solusi Peningkatan Pemahaman dan Implementasi

dengan cara meningkatkan Atensi terhadap Pancasila……... 107

Tabel 4.34 Indikator Solusi Peningkatan Pemahaman dan Implementasi

dengan cara meningkatkan Komprehensi terhadap Pancasila 109

Tabel 4.35 Indikator Solusi Peningkatan Pemahaman dan Implementasi dengan cara memulai Aksi yang sesuai dengan nilai-nilai

(13)

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Trilogi Pancasila……….. 18

(14)

DAFTAR RUMUS

Rumus 3.1 Rumus Slovin……….. 55

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Lampiran 2 Instrumen Penelitian Lampiran 3 Hasil Penelitian

(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang didalamnya mengajarkan pendidikan kepribadian yaitu Pendidikan Pancasila sesuai dengan Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi Satuan Pendidikan, sebagaimana dikatakan Djahiri (1994:10) bahwa melalui pembelajaran PKn siswa diharapkan, “memahami dan menguasai secara nalar konsep dan norma Pancasila sebagai falsafah dasar ideologi dan pandangan hidup Negara Indonesia….”, dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa dengan adanya PKn di pendidikan formal siswa yang nantinya menjadi anggota masyarakat diharapkan dapat memahami dan menguasai konsep keseluruhan dari Pancasila sebagai ideologi dan

Pandangan hidup bangsa.

Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan

bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila dapat diartikan juga sebagai falsafah dan pandangan hidup bangsa Indonesia yang disebut Ideologi Pancasila. Ideologi merupakan sekumpulan ide, gagasan yang menjadi dasar juga pegangan hidup ataupun falsafah hidup. Pandangan hidup yang terdiri atas kesatuan rangkaian nilai-nilai luhur ini adalah suatu wawasan yang menyeluruh terhadap kehidupan itu sendiri. Pandangan hidup berfungsi sebagai kerangka acuan baik untuk menata kehidupan diri pribadi maupun dalam interaksi antar manusia dalam masyarakat serta alam sekitarnya.

(17)

2

pandangan hidup Indonesia sebelum Indonesia merdeka. Dengan demikian Pancasila sebagai ideologi nasional berakar dari pandangan nilai-nilai religius dan budaya bangsa Indonesia.

Pancasila merupakan ideologi terbuka yang memiliki ciri bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksakan dari luar, melainkan diambil dari harta kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat Indonesia. Pancasila sebagai ideologi memiliki ciri khas sebagai keyakinan yang telah tertanam dalam jiwa yang dianut masyarakat Indonesia dan kesepakatan kolektif bangsa.

Pancasila sebagai ideologi terbuka tidak bersifat kaku dan tertutup, akan tetapi Pancasila senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Keterbukaan Pancasila ini tidak mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila itu sendiri. Dengan suatu pandangan hidup yang jelas maka bangsa Indonesia akan memiliki pegangan dan pedoman bagaimana mengenal dan memecahkan berbagai masalah politik, sosial-budaya, ekonomi, hukum, hankam, dan persoalan lainnya dalam gerak masyarakat yang semakin maju. Selain itu,

Pancasila sebagai ideologi senantiasa memiliki kemampuan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan aktual yang senantiasa berkembang seiring dengan aspirasi masyarakat, perkembangan ilmu dan teknologi serta zaman.

Namun, dalam kenyataannya saat ini nilai-nilai Pancasila mulai luntur baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pengamalan dan implementasi nilai-nilai Pancasila mulai diabaikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Mahasiswa sebagai agen pembaharu bangsa seyogiyanya memiliki pemahaman yang tinggi terhadap nilai-nilai Pancasila dan dapat memberikan contoh kepada masyarakat tentang bagaimana pengamalan dan implementasi Pancasila yang baik dan benar.

(18)

3

2. Ada sekelompok masyarakat yang tahu Pancasila tetapi tidak/belum mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Ada sekelompok masyarakat yang tidak tahu Pancasila dan tidak/belum mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Ada sekelompok masyarakat yang tidak tahu Pancasila tetapi mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dari pendapat tersebut menyimpulkan bahwa pada saat ini penerapan Pancasila oleh masyarakat Indonesia umumnya masih berpartipasi sesuai dengan pemahaman masyarakat masing-masing. Dengan kata lain, masih adanya ketidak merataan terhadap pemahaman masyarakat dalam mengimplementasikan Pancasila.

Data hasil survei Badan Pusat Statistik pada tahun 2010 tentang cara pandang masyarakat Indonesia terhadap Pancasila dengan responden 12.000 sebanyak 79,26% masyarakat beranggapan Pancasila penting untuk dipertahankan. Kemudian 89% menganggap berbagai permasalahan bangsa seperti tawuran, konflik antara kelompok masyarakat dan sebagainya terjadi karena kurangnya pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam kehidupan

sehari-hari. (http://citraindonesia.com/bps-survei-rakyat-soal-pancasila)

Dari survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik Mei 2011 dengan jumlah responden yang sama 12.000 sebanyak 80% masyarakat Indonesia menginginkan agar implementasi nilai-nilai Pancasila dimasukkan dalam kurikulum sekolah. Bukan hanya teorinya, tetapi lebih kepada pengamalannya, bagaimana mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. (Media Indonesia, 01 Juni 2011)

Survei ini bisa dipandang positif, tetapi sebenarnya mengandung ironi.

Ironinya, sejak Pidato 1 Juni 1945 tentang lahirnya pancasila, masalah yang

dibicarakan masih saja sebatas kurangnya pemahaman dan pengamalan Pancasila.

(19)

4

memahami Pancasila. Mensosialisasikan lewat dunia pendidikan (30%), perilaku pejabat negara sebagai anutan (19%), dan lewat ceramah agama (10%). Guru dan dosen dipercaya untuk memberi materinya, selain badan khusus bentukan pemerintah. (http://citraindonesia.com/bps-survei-rakyat-soal-pancasila)

Dari hasil survei tersebut jelas bahwa bidang pendidikan dianggap sebagai

media strategis untuk mentransfer pemahaman tentang Pancasila. Dalam praktek,

mahasiswa tidak hanya mendapatkan pemahaman normatif tetapi melalui berbagai

pendekatan dan metode partisipatif mereka mendapatkan pengetahuan yang

komprehensif, sebagai produk yang terbentuk melalui pemikiran panjang.

Mahasiswa merupakan agent of change bagi negaranya sendiri, maka dari itu, sebagai warga negara yang baik mahasiswa harus dapat memahami, mengimplementasikan nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa. Mahasiswa juga seharusnya mampu memberikan contoh kepada masyarakat secara umum tentang pengamalan Pancasila yang baik dan benar. Apabila Pancasila tidak dapat menyentuh kehidupan nyata, tidak

diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, maka cepat atau lambat pengertiannya akan kabur dan kesetiaan kita kepada Pancasila akan luntur.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik melakukan penelitian mengenai “PERSEPSI MAHASISWA TENTANG IMPLEMENTASI

PANCASILA TERHADAP KEHIDUPAN BERBANGSA DAN

BERNEGARA DI INDONESIA”

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

(20)

5

Agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus pada pokok permasalahan, maka masalah pokok tersebut penulis jabarkan dalam beberapa sub-sub masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pemahaman mahasiswa terhadap nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?

2. Bagaimana persepsi mahasiswa tentang implementasi Pancasila saat ini?

3. Apa saja bentuk implementasi Pancasila yang dilakukan oleh mahasiswa?

4. Bagaimana solusi untuk meningkatkan pemahaman dan pengimplementasian Pancasila di kalangan mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penafsiran istilah-istilah yang

digunakan dalam penelitian ini, maka akan dijelaskan beberapa istilah tersebut. Adapun istilah-istilah yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Persepsi: yang dimaksud dengan persepsi dalam penelitian ini adalah sebuah proses saat individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka. 2. Implementasi: yang dimaksud dengan implementasi dalam penelitian

ini adalah suatu proses dalam pelaksanaan dan penerapan suatu sistem yang memiliki tujuan tersendiri.

3. Pancasila: yang dimaksud dengan Pancasila dalam penelitian ini adalah dasar negara, falsafah dan pandangan hidup bangsa Indonesia dalam hidup berbangsa dan bernegara.

(21)

6

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui dan memperoleh gambaran secara faktual dan aktual serta solusi mengenai persepsi mahasiswa tentang implementasi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

a) Untuk mengetahui bagaimana pemahaman mahasiswa terhadap nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

b) Untuk mengetahui persepsi mahasiswa tentang implementasi Pancasila saat ini.

c) Untuk mengetahui apa saja bentuk implementasi Pancasila yang dilakukan oleh mahasiswa.

d) Untuk mengetahui bagaimana solusi untuk meningkatkan pemahaman

dan pengimplementasian Pancasila di kalangan mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

D. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis

(22)

7

2. Secara Praktis

a) Dapat menambah pengetahuan tentang pemahaman dan pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

b) Memberikan masukan kepada mahasiswa khususnya dan masyarakat khususnya untuk meningkatkan implementasi terhadap nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. c) Lebih umumnya, untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan menjalin

persatuan juga kesatuan bangsa.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika penulisan di dalam penyusunan skripsi ini meliputi lima bab, yaitu:

BAB I : Pendahuluan. Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, definisi operasional, dan lokasi dan sampel penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan Pustaka. Pada bab ini diuraikan dokumen-dokumen atau data-data yang berkaitan dengan fokus penelitian serta teori-teori yang mendukung penelitian penulis

BAB III : Metode Penelitian. Pada bab ini penulis menjelaskan metode penelitian, teknik pengumpulan data, serta tahapan penelitian yang digunakan dalam penelitian mengenai persepsi mahasiswa tentang pentingnya ideology Pancasila terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.

(23)

8

atau analisis temuan mendiskusikan temuan tersebut dikaitkan dengan dasar teoretik yang telah di bahas sebelumnya mengenai tingkat urgensi Pancasila terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara menurut pendapat mahasiswa.

(24)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Metode dan Teknik Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, dimana pendekatan kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian

yang secara primer menggunakan paradigma postpostivist dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (seperti pemikiran tentang sebab akibat, reduksi pada variabel, hipotesis, dan pertanyaan spesifik, menggunakan pengukuran dan observasi serta pengujian teori), menggunakan strategi penelitian seperti eksperimen dan survey yang memerlukan data statistik.

Metode kuantitatif adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan tata cara (metode) pengumpulan data, analisis data, dan interpretasi hasil analisis untuk mendapatkan informasi guna penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan. (Tuban, 1972 dalam Solimun, 2001).

Mengacu pada tahapan-tahapan pendekatan metode analisis kuantitatif di atas, penting untuk direnungkan dan diingat bahwa pemilihan teknik kuantitatif yang relevan sangat tergantung dari apa problem dan tujuan yang hendak dicapai.

Metode penelitian sangat dibutuhkan dalam sebuah penelitian karena dalam metode penelitian ditemukan cara-cara bagaimana objek penelitian hendak diketahui dan diamati sehingga menghasilkan data-data yang tepat sesuai dengan tujuan penelitian. Oleh karena itu seorang peneliti harus pandai dalam memilih sebuah metode yang tepat, karena tepat atau tidaknya sebuah metode penelitian akan valid atau tidaknya sebuah penelitian. Suatu metodologi penelitian ini

(25)

52

Ciri-ciri pendekatan kuantitatif ialah :

1. Penelitian kuantatif dilakukan untuk mengukur satu atau lebih variabel penelitian. Lebih dari itu penelitian kuantitatif dilakukan untuk mengukur hubungan (korelasi,pengaruh) antara dua variabel atau lebih.

2. Penelitian kuantitatif permasalahan penelitiannya adalah menanyakan tentang tingkat pengaruh atau keeratan hubungan antar dua variabel atau

lebih, sedang penelitian kualitatif menanyakan tentang cerita detail dari kata-kata kunci.

3. Penelitian kuantitatif dilakukan untuk menguji teori (retest) yang sudah ada yang dipilih peneliti, sedang penelitian kualitatif ingin menemukan konsep atau hubungan antarkonsep (teori) dengan ungkapan lain penelitian kualitatif ingin menemukan teori.

B. Variabel Penelitian

Variabel dapat diartikan sebagai cirri individu, objek, gejala, peristiwa yang dapat diukur secara kualitatif dan kuantitatif (Sudjana, 1995: 23). Sedangkan hasil dari pengukuran suatu variabel bisa konstan atau tetap dan bisa juga berubah-ubah. Sedangkan Suharsimi Arikunto (1992: 99) mengatakan bahwa variabel merupakan „gejala yang bervariasi yang menjadi objek penelitian‟.

Dalam penelitian ini, penulis hanya menentukan satu variabel yaitu Persepsi Mahasiswa tentang Implementasi Pancasila.

Adapun indikator variabel, yaitu: a. Pemahaman nilai-nilai Pancasila

 Mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila  Memaknai arti penting sila-sila dalam Pancasila

 Memahami nilai-nilai Pancasila dalam segala aspek kehidupan b. Persepsi mahasiswa tentang implementasi Pancasila saat ini

(26)

53

 Bidang hukum  Bidang politik

 Bidang pertahanan dan keamanan

c. Bentuk implementasi Pancasila yang dilakukan oleh mahasiswa  Implementasi sesuai sila ke-1

 Implementasi sesuai sila ke-2  Implementasi sesuai sila ke-3  Implementasi sesuai sila ke-4  Implementasi sesuai sila ke-5

d. Solusi untuk meningkatkan pemahaman dan pengimplementasian Pancasila di kalangan mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

 Aktualisasi Pancasila  Atensi terhadap Pancasila

 Komprehensi terhadap Pancasila  Akseptasi dan retensi pada Pancasila

 Aksi yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila

C. Lokasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada di beberapa tempat, yaitu:

a. Kampus Universitas Pendidikan Indonesia yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi No. 229, Bandung.

b. Kampus Institut Teknologi Bandung yang terletak di Jalan Ganesha No. 10, Bandung.

c. Kampus Universitas Komputer Indonesia yang terletak di Jalan Dipati Ukur No. 114-116, Bandung.

d. Kampus Universitas Widyatama yang terletak di Jalan Cikutra No. 204, Bandung.

(27)

54

Perguruan Tinggi Negeri yang memiliki peringkat teratas di Bandung dan dua Perguruan Tinggi Swasta yang juga sama memiliki peringkat teratas di Bandung. (Sumber: http://www.4icu.org/id/)

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari populasi, sedangkan menurut Arikunto (2006: 131) “sampel penelitian adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.” Dengan demikian, sampel penelitian merupakan sebagaian dari keseluruhan populasi penelitian.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil dari teknik multistage cluster sampling, populasi dari cluster merupakan subpopulasi dari total populasi. Teknik pengclusteran yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan tiga tahap, yaitu tahap:

Pertama, menentukan Perguruan Tinggi berdasarkan rangking 2 tertinggi negeri dan 2 tertinggi swasta di Bandung. Kedua, yaitu menentukan mahasiswa berdasarkan jumlah mahasiswa angkatan 2012 di tiap-tiap Perguruan Tinggi dengan masing-masing jumlah mahasiswa angkatan 2012 yaitu UPI 6328 orang, ITB 3325 orang, Unikom 3419 dan Universitas Widyatama 4938 orang, lalu mendata mahasiswa yang sedang atau telah mengontrak mata kulian Pendidikan Kewarganegaraan. Ketiga, yaitu menentukan mahasiswa di tiap fakultas dalam Perguruan Tinggi yang bersangkutan yang dipilih secara random.

(28)

55

Rumus 3.1 Rumus Slovin

Keterangan:

n = Ukuran sampel keseluruhan N = Ukuran Populasi

e = Bound of Error

(Arikunto, 2006: 116)

Adapun hasil perhitungan dalam menentukan sampel minimal dengan menetapkan presisi sebanyak 10% (0,1) adalah sebagai berikut:

99,44781 Maka dibulatkan menjadi 100 responden.

Setelah diketahui hasil penghitungan berdasarkan rumus Slovin tersebut. Maka jumlah sampel pada penelitian ini adalah 100 orang. Sedangkan untuk

proporsi sampel untuk masing-masing cluster jika dihitung secara proporsional maka akan menggunakan rumus sebagai berikut:

(29)

56

Rumus 3.2 Rumus Proporsional (Arikunto, 2006: 117)

Keterangan:

ni = Jumlah sampel untuk setiap cluster/perguruan tinggi n = Jumlah sampel seluruhnya

Ni = Jumlah populasi setiap cluster/perguruan tinggi N = Jumlah populasi seluruhnya

Dengan menggunakan rumus tersebut, maka proporsi sampel untuk setiap cluster/perguruan tinggi adalah diungkapkan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.1

Proporsi Sampel untuk Setiap Cluster/Perguruan Tinggi

Cluster/Perguruan Tinggi Jumlah Sampel Pembulatan

Institut Teknologi Bandung 3325/18010 x 100 = 18,46 19 Universitas Pendidikan Indonesia 6328/18010 x 100 = 35,13 35

Universitas Komputer Indonesia 3419/18010 x 100 = 18,98 19

Universitas Widyatama 4938/18010 x 100 = 27,41 27

Jumlah 100 Orang

Sumber: Diolah Peneliti 2012

D. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam pembuatan laporan ini menggunakan data kuantitatif, data kuanitatif yaitu persepsi mahasiswa tentang pentingnya ideologi Pancasila dalam terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.

(30)

57

Data yang terkumpul akan diolah sebagai berikut: pengolahan data untuk mengukur seberapa penting ideologi Pancasila terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara menurut para mahasiswa diolah secara kuantitatif, langsung meyebarkan angket dengan pertanyaan yang telah di validkan terlebih dahulu. Tingkat keterkaitan antara ideologi Pancasila terhapap kehidupan berbangsa dan bernegara dinyatakan dalam bentuk persentase yang ditentukan dengan

persamaan.

Teknik pengumpulan data tersebut diperoleh dari :

1. Angket

Pengolahan data angket dilakukan dengan cara prosentase. Data yang ada dihitung jumlah Frekwensinya, kemudian di prosentasikan oleh Muhamad Ali yang dikutip oleh Dian Rahmawati (2006: 58) yaitu:

P = x100 %

Keterangan :

P = Presentase Jawaban F = Frekwensi Jawaban N = Jumlah Responden 100% = Bilangan Konstan (Tetap)

Setelah itu data ditafsirkan dengan menggunakan ukuran yang dikemukakan oleh Suryadi (1987: 20) yaitu :

0% = ditafsirkan tidak ada 1% - 24% = ditafsirkan sebagian kecil 25% - 49% = ditafsirkan hampir setengahnya 50% = ditafsirkan setengahnya

(31)

58

2. Wawancara

Wawancara merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan data atau informasi dengan berkomunikasi dimana komunikasi tersebut dilakukan dengan cara dialog secara lisan, baik langsung maupun tidak langsung. Wawancara ini dilakukan sebagai tambahan juga data pendukung untuk memperkuat dan memperjelas persepsi mahasiswa sebagai subjek

penelitian.

Wawancara dilakukan kepada 8 informan, informan 1 dan 2 adalah mahasiswa ITB, informan 3 dan 4 mahasiswa UPI, informan 5 dan 6 adalah mahasiswa Unikom dan informan 7 dan 8 adalah mahasiswa Universitas Widyatama.

3. Studi kepustakaan

Teknik ini dilakukan dengan cara membaca, memperoleh buku-buku, dan sebagainya yang ada hubungannya dengan masalah yang dibahas. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data teoritis yang sekiranya dapat mendukung kebenaran data yang diperoleh melalui penelitian.

E. Uji Coba Instrumen Angket

Sebelum tes ini digunakan untuk memperoleh data, tes tulis ini diujicobakan terlebih dahulu kepada mahasiswa lainnya. Kemudian soal tes tersebut diolah untuk menentukan validitas butir soal, reliabilitas, daya pembeda butir soal, dan indeks kesukaran butir soal. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui soal manakah yang layak dijadikan instrumen penelitian.

a. Validitas Butir Soal

(32)

59

mendukung dan tidak mendukung. Teknik yang digunakan untuk menguji validitas butir soal dilakukan dengan menggunakan rumus, yaitu:

(Arikunto, 1995: 69)

Besarnya koefisien yang didapatkan dari hasil perhitungan, selanjutnya diuji dengan uji t untuk mencari thitung dengan rumus:

(Sudjana, 1996: 377)

Harga t hitung di atas dikonsultasikan dengan tabel distribusi t. Apabila thitung >

ttabel, maka soal tersebut dinyatakan valid.

b. Reliabilitas Butir Soal

Uji reliabilitas yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan penghitungan dengan bantuan Microsoft Excel 2007 pada Operating System Windows 7. Dengan melakukan penghitungan reliabilitas (data terlampir) diperoleh hasil bahwa nilai reliabilitas adalah sebesar 0,845.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa rhitung > rtabel (0,859> 0,845)

(33)

60

akurat untuk digunakan, sehingga instrumen yang digunakan dalam pra penelitian ini dinyatakan reliabel.

F. Tahap Penelitian

Adapun beberapa tahap yang penulis tempuh dalam pelaksanaan dari

penelitian adalah sebagai berikut :

a. Penentuan judul,

b. Penentuan rumusan masalah,

c. Penentuan lokasi dan sampel,

d. Perumusan instrumen dan angket,

e. Penyebaran angket dan melakukan wawancara,

f. Pengolahan data,

g. Penarikan kesimpulan.

G. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Adapun tahapan dari pelaksanaan penelitian yang kami tempuh adalah

sebagai berikut:

a. Penyebaran angket dan wawancara

Penyebaran angket dilakukan kepada tiap universitas yang masing-masing

sebanyak 3 orang, sehingga berjumlah 12 orang.

b. Pengolahan data

Setelah angket diisi oleh responden, lalu dihimpun dan di olah oleh

peneliti menggunakan Microsoft Excel 2007 dengan Operating System

Windows 7 dan hasil tersebut kemudian di analisis, apakah hasil persepsi

(34)

61

c. Penarikan kesimpulan.

Setelah semua rumusan masalah telah terjawab, dan jawaban tersebut

(35)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan dalam bab IV, beserta data, fakta dan analisis pembahasan, maka peneliti merumuskan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Mahasiswa telah mengetahui dan memahami nilai-nilai Pancasila dengan sangat baik. Karena, mahasiswa setuju bahwa setiap sila dalam Pancasila memiliki arti penting dalam segala aspek kehidupan. Hanya saja beberapa mahasiswa masih ragu nilai-nilai Pancasila dapat di aplikasikan secara keseluruhan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sedangkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari pemahaman nilai-nilai Pancasila salah satunya yaitu dengan cara menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam melakukan suatu sikap/tindakan dalam kehidupan sehari-hari

dan tidak hanya dijadikan sebagai ideologi negara semata.

(36)

126

Pancasila yang dirasa belum optimal yaitu dalam bidang politik dan pertahanan-keamanan.

3. Bentuk implementasi Pancasila yang dilakukan oleh mahasiswa sangatlah beragam dan masing-masing memiliki nilai yang sesuai dengan nilai dalam sila-sila Pancasila. Bentuk implementasi Pancasila yang dilakukan oleh mahasiswa yaitu bentuk implementasi yang biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat. Implementasi sederhana seperti ini memiliki nilai spontanitas yang tinggi dan dengan kata lain dalam melakukannya mereka telah mengimplementasikan Pancasila walaupun tidak didedikasikan secara khusus untuk pelaksanaan Pancasila. Dalam pelaksanaan implementasi Pancasila menurut mahasiswa adalah sila ke-3 yang dinilai lebih sulit untuk di implementasikan, karena mengusung nilai nasionalitas yang tinggi. Sedangkan, mahasiswa sendiri masih merasa belum

memiliki rasa nasionalisme yang baik.

4. Solusi untuk meningkatkan pemahaman dan pengimplementasian Pancasila di kalangan mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu diantaranya:

a. Menimbulkan atensi,dimana sajian mengenai Pancasila diupayakan menarik perhatian setiap orang, sehingga khalayak sasaran (target audience) tidak merasa terpaksa, tetapi dengan senang hati, ikhlas dan sukarela menerimanya.

(37)

127

c. Menimbulkan akseptasi, yaitu pengakuan secara jujur dan menerima secara sadar kebenaran konsep, prinsip dan nilai yang terkandung dalam Pancasila.

d. Menimbulkan retensi, upaya agar terbentuknya keyakinan akan kebenaran dan ketangguhan gagasan tersebut, sehingga dapat dijadikan pegangan atau pedoman dan panduan dalam menentukan pilihan tindakan.

e. Mengadakan aksi, yaitu menerapkan konsep, prinsip dan nilai Pancasila untuk memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran-saran

sebagai berikut:

1. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa hendaknya lebih proaktif dalam menanggapi implementasi

Pancasila karena pengimplementasian Pancasila memiliki dampat positif bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal ini, mahasiswa agar lebih mencari tahu mengenai nilai-nilai Pancasila dan cara pengimplementasian Pancasila.

2. Bagi Dosen/Guru

(38)

128

3. Bagi Pemerintah

Pemerintah hendaknya mengadakan kembali program pendalaman terhadap Pancasila untuk semua kalangan dan sedini mungkin agar masyarakat Indonesia dapat memahami Pancasila dan nilai-nilai di dalamnya dengan seksama. Tidak hanya sekedar tahu tetapi dapat di implementasikan dalam kehidupan. Pemerintah juga dapat melakukan pendidikan Pancasila baik formal maupun non formal, tersirat maupun tersurat dari tingkat pendidikan yang paling awal.

4. Bagi Peneliti

Peneliti selanjutnya yang berkenaan dengan masalah Implementasi Pancasila agar lebih memperdalam penelitian mengenai Nilai-nilai Pancasila mengingat penelitian ini merupakan penelitian pertama di Jurusan PKn FPIPS-UPI, hendaknya peneliti selanjutnya lebih memperdalam aspek pemahaman atau aspek mahasiswanya secara mendalam atau melakukan penelitian secara kualitatif. Mengingat penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat kurang

mendalam.

5. Bagi Jurusan PKn

a. Bagi Pihak Jurusan PKn

Pihak jurusan PKn hendaknya lebih mengarahkan mahasiswanya untuk menggiring mahasiswa dalam meneliti masalah impelementasi Pancasila dan nilai-nilai Pancasila, mengingat perihal Reaktualisasi Pancasila merupakan kajian baru dan belum banyak pihak yang meneliti permasalahan ini.

b. Bagi Mahasiswa Jurusan PKn

(39)

129

(40)

DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber Buku

Abdullah, Rozali. (1993). Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa. Jakarta: Rajawali Pers.

Aridinta. (2003). Hubungan antara Persepsi Kualitas Pelayanan dan Citra Bank dengan Loyalitas Nasabah. Skripsi. Surakarta: Fakultas Psikologi UMS. Tidak diterbitkan.

Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Azhary. (1985). Pancasila dan UUD ’45. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Boeree. George. (2010). General Psychology. Jakarta: Erlangga.

Cahyono. (1986). Konsep Ideologi Pancasila. Bandung: Alumni.

Darmawan, Cecep. (2008). Pengantar Ilmu Politik. Bandung: Laboratotium Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Pendidikan Indonesia.

Djahiri, Achmad Kosasih. (1994). Dasar-dasar Umum Metodologi dan Pengajaran Nilai Moral VCT. Bandung: IKIP Bandung.

Erwin. Muhammad. (2010). Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia. Bandung: Refika Aditama.

Gerungan. (1996). Psikologi Sosial (edisi kedua). Bandung: PT. Refika Aditama.

Hamka, Muhammad. (2002). Hubungan antara Persepsi terhadap Pengawasan Kerja dengan Motivasi Berprestasi. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Fakultas Psikologi. Tidak diterbitkan.

Hapsari, Paramitha. (2004). Hubungan antara Persepsi Dukungan Sosial dengan Kecemasan Menghadapi Pensiun pada Pegawai PT. Perkebunan Nusantara V Pekanbaru-Riau. Skripsi. Riau: UII, Fakultas Psikologi.

Hidayat, Dedy. (2001). Pancasila sebagai Ideologi dalam Berbagai Bidang Kehidupan. Yogyakarta: Penerbit Buku Baik.

(41)

130

Kaelan. (2003). Pendidikan Pancasila edisi Reformasi. Yogyakarta: Paradigma.

Komalasari, Kokom dan Syaifullah. (2009). Kewarganegaraan Indonesia: Konsep, Perkembangan dan Masalah Kontemporer. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Pendidikan Indonesia.

Mar’at. (1991). Sikap Manusia Perubahan serta Pengukurannya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2008). Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung: Refika Aditama.

Notonagoro. (1950). Pancasila Dasar Falsafah Negara. Jakarta: CV. Pancuran Tujuh.

Poerbopranoto. Koentjara. (1975). Sistem Pemerintahan Demokrasi. Bandung: PT. Eresco.

Riyanto, Astim. (2008). “Revitalisasi Pendidikan Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara di Era Reformasi Indonesia”. Jurnal Civicus. Vol. 1. 715-724.

Robbins. (2003). Perilaku Organisasi Jilid I. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Setiardja, Gunawan. (2001). Pancasila sebagai Dasar Ideologi Bangsa. Jakarta: Mondial Nusa Grafika.

Soeprapto. (2010). Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Bandung: LPPKB. Tidak diterbitkan.

Solimun. (2001). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Somantri, N. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sudjana, Nana. (1996). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kualitaif, Kuantitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta.

(42)

131

Syam, M. Noor. (2008). Memahami Ajaran Marxisme-Komunisme-Atheisme dalam Perbandingan dengan Ideologi Kapitalisme-Liberalisme dan Ideologi Pancasila. Malang: Laboratorium Pancasila Universitas Negeri Malang.

Thoha, Mifta. (1993). Perilaku Organisasi, Konsep, dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Press.

Wahab, Abdul Aziz. (2011). Teori dan Landasan Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Alfabeta.

Walgito, Bimo. (2002), Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: Andi Offset.

Widjaja, H.A.W. (2002). Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Pancasila pada Perguruan Tinggi. Jakarta: Rajawali Pers.

_____________. (2004). Penerapan Nilai-nilai Pancasila dan Hak Asasi Manusia di Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

B. Peraturan dan Perundang-undangan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi Satuan Pendidikan.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 (Pembukaan)

Undang-Undang No. 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

C. Sumber Lainnya

Adi. (2011). Reaktualisasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. [Online]. Tersedia: http://adibsusilasiraj.blogspot.com/2011/06/reaktualisasi-Pancasila-dalam-kehidupan.html [22 November 2011]

Anonym. (2011). BPS Survei Rakyat tentang Pancasila. [Online]. Tersedia: http://citraindonesia.com/bps-survei-rakyat-soal-pancasila.html [28 Oktober 2012]

Anonym. (2012). Rating of College and University. [Online]. Tersedia: http://www.4icu.org/id/westjava.html [18 September 2012]

(43)

132

Anonym. (2013). Universitas Pendidikan Indonesia . [Online]. Tersedia: http://www.upi.edu/profile-visi-misi.html [27 Januari 2013]

Anonym. (2013). Universitas Komputer Indonesia. [Online]. Tersedia: http://wikipedia.org.id/unikom-bandung.html [27 Januari 2013]

Anonym. (2013). Universitas Widyatama. [Online]. Tersedia: http://wikipedia.org.id/universitas-widyatama.html [27 Januari 2013]

Anonym. (2013). Komunisme. [Online]. Tersedia: www. http://id.wikipedia.org/ wiki/Komunisme.html

Anonym. (2013). Kapitalisme. [Online]. Tersedia: www. http://id.wikipedia.org/ wiki/Kapitalisme.html

Anonym. (2013). Sosialisme. [Online]. Tersedia: www. http://id.wikipedia.org/ wiki/Sosialisme.html

Anonym. (2013). Demokrasi. [Online]. Tersedia: www. http://pustakasekolah. html

Gambar

Tabel 4.30
Gambaran Demokrasi………………………………………..
Proporsi  Sampel untuk Setiap Tabel 3.1 Cluster/Perguruan Tinggi

Referensi

Dokumen terkait

Dyah Ngesti Utami mahasiswi jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah, 2003. Penelitian ini mencoba memberikan gambaran tentang wacana pers yang dispesifikan pada

1/39-MM tentang Safeguarding The Rights of Muslim Communities and Minorities in Non OIC Member State sebagai berikut menyerukan kepada negara-negara anggota untuk

Hasil yang didapat pada pembelajaran siklus II dengan menggunakan model pendekatan pembelajaran kontekstual yang telah dikembangkan dan disesuaikan dengan materi

Dalam era modern seperti sekarang ini kehadiran internet sebagai penghubung komunikasi digital dari perusahaan kepada konsumen/ calon konsumen sudah menjadi suatu hal yang

Dari data yang dihasilkan dalam penelitian ini, Self regulated learning siswa pada awalnya rerata antara kelas eksperimen dan kontrol terdapat perbedaan. Kondisi ini

Berdasarkan hasil analisis data, maka dapat disimpulkan hubungan gambaran sosial masyarakat yang terdapat dalam novel Rindu karya Tere Liye yang mengusung latar

Evaluasi merupakan keharusan dalam konteks community relations perlu diingat bahwa evaluasi bukan hanya dilakukan terhadap penyelengaraan program atau kegiatannya

Artinya, untuk produk Nutrilon Royal sebesar 94,00 % dari perubahan volume penjualan dapat dijelaskan oleh perubahan variabel harga jual produk, sedangkan sisanya