• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROGRAM BINA KADER (BINDER) TERHADAP AKTIFITAS KEAGAMAAN MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA (UPI): Studi Deskriptif Pada Peserta Binder Semester Ganjil Periode 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PROGRAM BINA KADER (BINDER) TERHADAP AKTIFITAS KEAGAMAAN MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA (UPI): Studi Deskriptif Pada Peserta Binder Semester Ganjil Periode 2012/2013."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

NO. DAFTAR FPIPS: 1560/UN.40.2.6.1/PL/2013

PENGARUH PROGRAM BINA KADER (BINDER)

TERHADAP AKTIFITAS KEAGAMAAN MAHASISWA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA (UPI)

(Studi Deskriptif Pada Peserta Binder Semester Ganjil Periode

2012/2013).

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Pengajuan Skripsi untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam

oleh

Gina Sania Fauziah

0901636

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

NO. DAFTAR FPIPS: 1560/UN.40.2.6.1/PL/2013

PENGARUH PROGRAM BINA KADER (BINDER)

TERHADAP AKTIFITAS KEAGAMAAN MAHASISWA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA (UPI)

Oleh

Gina Sania Fauziah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Gina Sania 2013

Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

NO. DAFTAR FPIPS: 1560/UN.40.2.6.1/PL/2013

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

GINA SANIA FAUZIAH 0901636

PENGARUH PROGRAM BINA KADER (BINDER) TERHADAP AKTIFITAS KEAGAMAAN MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN

INDONESIA (UPI)

(Studi Deskriptif Pada Peserta Binder Semester Ganjil Periode 2012/2013)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dr. H. Aam Abdussalam, M. Pd. NIP. 19580128 198612 1 001

Pembimbing II

Drs. Toto Suryana, M. Pd. NIP. 19590617 198601 1 001

Mengetahui,

Ketua Prodi Ilmu Pendidikan Agama Islam

(4)

ABSTRAK

Permasalahan penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta yang menunjukkan banyaknya perubahan pada aktifitas keagamaan mahasiswa lebih tepatnya dalam keta’ātan beragama pada peserta binder, yaitu tentang kedisiplinan Ṣalāt, da’waħ, dan toleransi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh program binder terhadap aktifitas keagamaan peserta binder semester ganjil tahun akademik 2012/2013. Oleh karena itu dibutuhkan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui : 1) Bagaimana eksistensi binder di UPI, 2) Program manakah yang paling berpengaruh terhadap aktifitas keagamaan peserta binder, 3) Sejauh mana pengaruh program binder terhadap aktifitas keagamaan peserta binder. Untuk mendapatkan hasil data yang relevan, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan eksplanasi metode deskriptif. Untuk teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Adapun untuk penilaian berpengaruh atau tidaknya program binder tersebut, penelitian ini menggunakan angket dan wawancara. Setelah dilihat dari hasil angket dan wawancara dapat dianalisis bahwa program binder cukup berpengaruh terhadap aktifitas keagamaan pada peserta binder semester ganjil tahun akademik 2012/2013.

(5)

ABSTRACT

This problem research is caused by the fact that show a lot of changes to the religious activities of students more precisely in religious fidelity on the binder participant, it’s all about discipline of fray, religious proselytizing, and tolerance. This research have purpose to describe and to analysis the influence of binder program on the religious activities of binder participant on “ganjil” semester year of academic 2012/2013. Therefore needed research that aims to find out: 1) How the existence of binder in UPI, 2) Which programs are most influential on the religious activities of binder participant, 3) Which to extent the influence of binder program on the religious activities of binder participant. To get the result of relevant data, so this research use qualitative approach with the explanation descriptive method. To data collection techniques of this research use observation, interview, questionnaire, and documentation. As for the assessment impact or not impact of that binder program, this research use questionnaire and interview. After seen from the result of questionnaire and interview can be analysed that binder program quite influential on the religious activities to the binder participant on “ganjil” semester year of academic 2012/2013.

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ...Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ...Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... 1 DAFTAR TABEL ...Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ...Error! Bookmark not defined. DAFTAR LAMPIRAN ...Error! Bookmark not defined. PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ...Error! Bookmark not defined. BAB I ...Error! Bookmark not defined. PENDAHULUAN ...Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang Penelitian ...Error! Bookmark not defined. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ...Error! Bookmark not defined. C. Tujuan Penelitian ...Error! Bookmark not defined. D. Manfaat Penelitian ...Error! Bookmark not defined. E. Stuktur Organisasi Skripsi ...Error! Bookmark not defined. BAB II ...Error! Bookmark not defined.

PAI, BINDER, DAN KETA’ TAN BERAGAMA ...Error! Bookmark not defined. A. Pendidikan Agama Isl m, Binder dan Keta’ tan Beragama ... Error! Bookmark not defined.

(7)

5. Instrumen Penelitian ...Error! Bookmark not defined. 6. Proses Pengembangan instrumen ...Error! Bookmark not defined. 7. Teknik Pengumpulan Data ...Error! Bookmark not defined. 8. Langkah-langkah Pengumpulan dan Pengolahan Data ... Error! Bookmark not defined.

9. Analisis Data ...Error! Bookmark not defined. BAB IV ...Error! Bookmark not defined. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...Error! Bookmark not defined. A. Hasil Penelitian ...Error! Bookmark not defined. 1. Profil Binder ...Error! Bookmark not defined. 2. Program Binder Dan Aktivitas Keagamaan ...Error! Bookmark not defined. 3. Kondisi Pengaruh Program Binder Terhadap Aktivitas Keagamaan Mahasiswa

Error! Bookmark not defined.

B. Pembahasan Hasil Penelitian ...Error! Bookmark not defined. 1. Eksistensi Binder di UPI ...Error! Bookmark not defined. 2. Program Binder Yang Paling Berpengaruh Terhadap Aktivitas Keagamaan .. Error! Bookmark not defined.

3. Kondisi Pengaruh Program Binder Terhadap Aktivitas Keagamaan ... Error! Bookmark not defined.

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perubahan nama lembaga Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) menjadi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) telah membawa pengaruh besar terhadap berbagai segi kehidupan kampus. Pengaruh tersebut tentu saja sejalan dengan adanya perubahan gaya hidup dan pergaulan mahasiswa. Akan tetapi adanya perubahan tersebut tidak selamanya berdampak positif pada sikap mahasiswa. Hal ini merupakan efek dari adanya perubahan institut menjadi universitas (Suryana dan Supriadi, 2009: 1).

(9)

bisa menanggulangi semakin buruknya kondisi pergaulan di kampus (Suryana dan Supriadi, 2009: 2).

Proses pengkaderan dalam situs yang dijelaskan oleh (Resa, 2011) dimulai dari dasar keinginan untuk berda’waħ yang telah dimunculkan ketika melalui tahap pertama, serta keinginan untuk mengenal sistem

da’waħ yang lebih lanjut lagi. Proses pengkaderan dapat dilakukan dengan berbagai macam metode, dua diataranya adalah:

1. pengkaderan secara formal, yaitu dengan melakukan berbagai training (misalkan training Da’waħ kampus, dll).

2. pengkaderan secara informal, yaitu dengan mempererat ukhuwah

Islāmiyah.

Kedua metode diatas dilakukan secara berkesinambungan untuk

menghasilkan pemikir-pemikir yang dapat mengembangkan da’waħ itu sendiri, dan dibutuhkannya tali silaturahīm yang kuat diantara aktifis

da’waħ itu.

Peran Universitas Pendidikan Indonesia dalam melahirkan kader-kader pendidik terbaik sangatlah penting dalam perjalanan pendidikan di Indonesia, karena dari tangan-tangan kader pendidik tersebut akan lahir generasi baru yang akan memimpin bangsa ini. UPI ini telah memantapkan visi perjuangannya sebagai Universitas Pelopor dan Unggul ( Leading and Outstanding University). Visi ini mencerminkan tekad dari seluruh civitas

akademika UPI untuk menjadi Trendsetter bukan Follower yang memiliki keunggulan yang diakui baik dalam kancah lokal maupun global (Suryana dan Supriadi, 2009: 3).

(10)

dan mulia tersebut memerlukan upaya yang sungguh-sungguh dari semua elemen yang ada di UPI, tak terkecuali mahasiswa. Mahasiswa sebagai kepentingan utama dalam suatu lembaga pendidikan harus memperoleh kesempatan dan masukan yang paling besar dalam proses ini, baik melalui kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler, maupun kokurikuler, yang salah satunya adalah program tutorial (Suryana dan Supriadi, 2009: 4).

Program Tutorial diselenggarakan di kampus IKIP Bandung dengan maksud sebagai sarana silaturahīm antara sesama mahasiswa muslīm untuk menciptakan keharmonisan dan rasa kebersamaan dari setiap fakultas yang ada di institusi tersebut. Pada awal keberadaannya, kegiatan program tutorial terbilang masih sangat sederhana dan hanya berupa

(11)

program tutorial, sehingga akhirnya mejadi bagian penting dari program tutorial. Tidak lama kemudian, kelompok ini menjadi program Bina Kader yang diikuti oleh semua kader kelas yang sedang mengikuti perkuliahan PAI (Suryana dan Supriadi, 2009: 2).

Seiring berkembangnya kegiatan pembinaan dan pengkaderan binder,

maka sudah banyak mahasiswa yang menjadi kader dari program tersebut. Adapun hasil yang dicapai oleh kader dari program tersebut, mereka

mampu melakukan da’waħ di lingkungan kelas dan himpunan jurusan masing-masing. Akan tetapi, dalam ibadah para kader setelah mengikuti kegiatan pengkaderan tersebut, harus bisa sesuai dengan visi dan misi program binder, sehingga sikap mereka mampu menarik simpati mahasiswa di himpunan jurusannya, dan program da’waħ dapat berjalan sesuai dengan tujuan adanya pengkaderan binder. Melihat hal tersebut,

mendorong penulis untuk membahasnya dengan judul “ PENGARUH PROGRAM BINA KADER (BINDER) TERHADAP AKTIFITAS

KEAGAMAAN MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN

INDONESIA (UPI)”.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Supaya penelitian ini mencapai sasaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan, peneliti merasa perlu untuk merumuskan masalahnya. Maka yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini adalah sejauh mana pengaruh program binder terhadap aktifitas keagamaan peserta binder. Sebelum merumuskan masalah, peneliti memaparkan sedikit mengenai definisi operasional yang akan peneliti bahas.

a) Program Binder

(12)

tutorial yang merupakan wujud partisipasi dan kepedulian mahasiswa

dalam merealisasikan visi UPI, mengapresiasi visi dan motto UPI

(Suryana dan Supriadi, 2009: 2). b) Aktifitas Keagamaan Mahasiswa

Aktifitas keagamaan adalah suatu kegiatan keagamaan yang sering dilaksanakan bahkan sebagian ada yang menjadi kewajiban setiap orang. Aktifitas keagamaan tentu banyak macamnya, namun disini peneliti memfokuskan dalam beberapa macam saja, diantaranya Ṣalāt,

Da’waħ, dan sifat toleransi terhadap sesama terutama terhadap mahasiswa.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, dapat dijabarkan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana eksistensi binder di UPI?

2. Program manakah yang paling berpengaruh terhadap aktifitas keagamaan peserta binder?

3. Sejauh mana pengaruh program binder terhadap aktifitas keagamaan peserta binder?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus 1. Tujuan Umum

Supaya penelitian ini mencapai sasaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran mengenai pengaruh program binder terhadap aktifitas keagamaan peserta binder.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk: 1) Mengetahui bagaimana eksistensi binder di UPI.

(13)

3) Mengetahui sejauh mana pengaruh program binder terhadap aktifitas keagamaan peserta binder.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat dalam bidang akademis dan non-akademis baik secara teori maupun praksi.

1. Manfaat Teoritis

a) Mendapatkan data dan fakta mengenai sejauh mana pengaruh program binder terhadap aktifitas keagamaan mahasiswa peserta binder sehingga dapat menjawab apa yang menjadi permasalahan peneliti.

b) Untuk memperkenalkan lebih jauh tentang program binder di kalangan mahasiswa.

2. Manfaat praktis

a) Memberikan gambaran kepada unit kegiatan mahasiswa lain untuk lebih mengembangkan program-program yang berkaitan dengan keagamaan.

b) Merupakan referensi bagi Universitas Pendidikan Indonesia khususnya sekre Tutorial UPI dan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya Program Studi Ilmu Pendidikan

Agama Islām, yang akan meneliti lebih jauh mengenai pembinaan

yang ada pada binder. 3. Manfaat Kebijakan

Memberikan masukan kepada para pakar di bidang pendidikan mengenai keunggulan program pembinaan kader. Kemudian

diharapkan dapat diterapkan dan direalisasikan oleh umat Islām di Indonesia umumnya dan Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islām

(14)

E. Stuktur Organisasi Skripsi

Dalam penelitian ini, peneliti akan menyusun dalam lima Bab, Bab I Pendahuluan, Bab II Kajian Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Paparan Hasil Penelitian, Bab V Penutup.

Bab I, Pendahuluan. yang berfungsi untuk memaparkan alasan mengapa masalah ini penting untuk diteliti. Pendahuluan berisi latar belakang masalah, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II, Kajian Pustaka. Dalam kajian pustaka ini, peneliti akan menjelaskan mengenai pendidikan Islām, program binder dan keta’ātan beragama.

Bab III, Metode Penelitian. Berisi tentang metode dan pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti, sumber data dan analisis.

Bab IV, Analisis Hasil Penelitian. Dalam bab ini, peneliti akan memaparkan analisis mengenai pengaruh progam binder terhadap aktifitas keagamaan mahasiswa dengan cara menghadirkan data-data yang diperoleh peneliti.

(15)

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Lokasi Penelitian, Populasi dan Sampel 1. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian menunjukkan pada pengertian tempat atau lokasi sosial penelitian yang dicirikan oleh adanya tiga unsur yaitu, pelaku, tempat dan kegiatan yang dapat diobservasi (Nasution, 2011). Unsur tempat atau lokasi adalah tempat dimana berlangsungnya penelitian tersebut. Lokasi penelitian ini bertempat di Islāmic Tutorial Center Al -Furqan UPI Bandung.

Subjek penelitian adalah subjek yang menjadi sasaran dalam penelitian. Subjek penelitian ini adalah peserta binder yang bertempat di masjid Al-Furqon UPI Bandung. Karena penelitian ini akan mengungkap aktivitas-aktivitas keagamaannya, maka yang menjadi fokus dan subjek penelitiannya adalah peserta binder semester ganjil tahun 2012-2013.

2. Populasi

Populasi berasal dari bahasa Inggris population yang artinya jumlah penduduk. Kebanyakan dari orang menghubungkannya dengan masalah-masalah kependudukan. Hal tersebut memang ada benarnya, karena arti dari makna populasi yang sesungguhnya. Kemudian kata populasi berkembang dan sangat popular, sehingga banyak digunakan si berbagai disiplin ilmu. Dalam metode penelitian kata populasi digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian. Dilihat dari kompleksitas objek populasi, populasi dibedakan menjadi:

(16)

2) Populasi heterogen, yaitu keseluruhan individu anggota populasi relatif yang memiliki sifat-sifat individual, di mana sifat-sifat tersebut dapat membedakan individu anggota populasi yang satu dengan yang lainnya (Bungin, 2011:141). Dalam bukunya Sugiyono (2011:80) mengemukakan bahwa

populasi adalah wilayah generalisasi yang terjadi atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh peserta binder semester ganjil tahun 2012/2013 yang berjumlah keseluruhan sebanyak 260 orang, ikhwan 87 orang akhwat 173 orang.

3. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jika populasi besar, tetapi peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel dari populasi tersebut. Sehingga dapat ditarik kesimpulan dari populasi itu. Oleh karena itu hasil sampel yang diambil dari populasi tersebut harus betul-betul respresentatif (mewakili). Apabila sampel tidak respresentatif maka kesimpulannya pun akan salah (Sugiyono, 2011:81).

Marzuki (Taniredja dan Mustafidah, 2012:35) mengemukakan bahwa ada beberapa keuntungan penelitian dengan pengambilan sampel seperti:

(17)

b) Kemungkinannya akan diperoleh hasil yang lebih baik, tepat, karena penelitian dilakukan menjadi lebih hati-hati, kesalah yang dilakukan menjadi sedikit, dan adanya tenaga ahli yang mencukupi.

Sampel yang diambil yaitu perwakilan dari ikhwan dan perwakilan dari akhwat peserta binder semester ganjil tahun 2012/2013. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011: 124).

2. Desain Penelitian

Menurut Nasution (2011-23) mengemukakan

Tiap penelitian harus direncanakan. Untuk itu diperlukan suatu desain penelitian. Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan data dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu.

Desain survey adalah penelitian yang cukup banyak digunakan untuk pemecahan masalah perilaku organisasi termasuk kepentingan perumusan kebijakansanaan sumber manusia. Tujuan utamanya ialah mengumpulkan informasi tentang variabel dari sekelompok objek (populasi). Survey dengan cakupan seluruh populasi (objek). Adapun survey yang mempelajari sebagian populasi dinamakan sampel. Untuk kepentingan perilaku organisasi.

Desain korelasional sama halnya dengan survey, metode deskriptif

(18)

untuk menguji hipotesis tentang hubungan antar variabel atau untuk menyatakan besar kecilnya hubungan antara kedua variabel.

Desain eksperimen dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna

membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat. Penelitian eksperimen merupakan metode inti dari model penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian eksperimen, peneliti harus melakukan tiga persyaratan yaitu kegiatan mengontrol memanipulasi, dan observasi (Noor, 2012: 38).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain survey karena dimaksudkan untuk deskriptif.

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Satori dan Komariah (2012: 236) pada penelitian deskriptif para peneliti menggambarkan suatu peristiwa, perilaku orang atau suatu keadaan pada tempat tertentu secara rinci dan mendalam dalam bentuk narasi.

4. Definisi operasional

Untuk memperjelas arah penelitian, dan supaya tidak timbul kesalahpahaman dalam memaknai istilah-istilah yang esensial diperlukan penjelasan atau arti dari istilah-istilah yang digunakan dalam variabel penelitian.

1. Program Binder

Program binder adalah program pembinaan bagi kader-kader kelas yang memiliki keinginan kuat untuk mengembangkan dan menerapkan nilai-nilai Islām dalam kehidupan sehari-hari. Yang menjadi fokus upaya mereka adalah lingkungan kelas dan himpunan jurusan masing-masing (Suryana dan Supriadi, 2009: 1).

(19)

Aktivitas adalah suatu kegiatan, kesibukan, keaktifan, sedangkan keagamaan adalah system atau yang berhubungan dengan agama. (Suharso dan Ningsih, 2005: 19). Kesimpulannya aktivitas keagamaan adalah suatu kegiatan dan rutinitas baik lahiriah maupun batiniyah yang terwujud dalam bentuk ibadah.

5. Instrumen Penelitian

Menurut Noor (2011:101) mengemukakan bahwa

Instrumen secara garis besar dapat dibedakan ke dalam test dan skala. Test adalah suatu prosedur sistematik pengujian individu dengan pemberian seperangkat rancangan stimuli dan pemberian bilangan atau seperangkat bilangan terhadap respon yang timbul dari stimuli tersebut.

Instrumen pengukur variabel jika dipahami dari sisi variabel adalah proses menghubungkan kosep dengan fakta empiris (realita). Dari sisi fakta, pengukuran variabel adalah pemberian bilangan atau simbol pada peristiwa empiris menurut aturan yang ditetapkan. Pengukuran variabel lebih berguna untuk variabel yang bersifat abstrak seperti sikap, motivasi, kinerja dan lain sebagainya. Untuk variabel seperti ini pengukuran tidak dilakukan secara langsung terhadap variabelnya, melainkan secara tidak langsung melalui indikator yang dapat diamati. Indikator inilah yang dianggap sebagai fakta atau realita.

(20)

pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman studi dokumentasi.

6. Proses Pengembangan instrumen

Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya dikatakan pada validitas dan realibilitas. Dalam penelitian kualitatif untuk mendapatkan data yang valid, reliable, dan objektif yang di uji validitas dan reliabilitasnya adalah datanya tidak seperti penelitian kuantitatif yang di uji validitas dan reliabelitasnya adalah instrument penelitiannya. Dalam penelitian kualitatif juga, temuan atau data dapat dikatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan penliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Tapi perlu diketahui bahwa kebenaran realitas dan menurut penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal, tetapi jamak dan tergantung pada konstruksi manusia, dibentuk dalam diri seorang sebagai hasil proses mental setiap individu dengan berbagai latar belakangnya.

(21)

7. Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data

Gambar 3.1. Teknik Pengumpulan Data Sumber: Satori & Komariah (2010: 146)

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik

pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta wawancara mendalam dan dokumentasi. Berikut adalah teknik yang dilakukan peneliti dalam pengambilan data lapangan. Ditinjau dari cara atau metode pengumpulannya, terdapat beberapa metode pengumpulan data, yaitu:

1. Observasi

(22)

Angket merupakan suatu daftar pertanyaan atau pernyataan tentang suatu topik tertentu yang diberikan kepada subjek, baik secara individual maupun kelompok, untuk mendapatkan informasi. Dengan menggunakan angket ini, peneliti tidak harus bertemu langsung dengan subjek, tetapi cukup dengan mengajukan pertanyaan atau pernyataan secara tertulis untuk mendapatkan respon. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih (Taniredja dan Mustafidah, 2012: 44).

Berikut adalah kriteria penafsiran skor skala guttman (Riduwan & Akdon, 2010: 18).

Tabel 3.2

Kriteria Penafsiran Skor Skala Guttman

Angka Interpretasi

0%-20% Sangat Lemah

21%-40% Lemah

41%-60% Cukup

61%-80% Kuat

81%-100% Sangat Kuat

3. Wawancara

(23)

mendekati responden, sehingga ia rela memberikan keterangan yang kita inginkan.

Wawancara tidak hanya sekedar omong-omong atau percakapan biasa, walaupun keduanya berupa interaksi verbal. Dalam menginterview diperlukan kemampuan mengajukan pertanyaan yang dirumuskan secara tajam, halus, dan tepat. Bila pertanyaan salah ditafsirkan pewawancara harus mampu untuk merumuskannya dengan kata-kata lain atau mengajukan pertanyaan lain agar dapat dipahami oleh responden untuk memperoleh keterangan yang diperlukan (Nasution, 2011: 113). Dalam wawancara ini peneliti mewawancarai perwakilan dari peserta binder ikhwan, perwakilan dari peserta binder akhwat, perwakilan dari pementor dan ketua kaderisasi.

4. Metode Dokumentasi

Menurut Mustafa (2009: 114) banyak penelitian yang di dalam analisisnya menggunakan data sekunder, yaitu data yang sudah tersedia, sehingga peneliti tinggal menyalin saja. Data sekunder, dapat dipergunakan sebagai sarana pendukung memahami dan menjelaskan masalah yang akan di teliti agar lebih operasional dan memberi solusi permasalahan yang ada. Metode dokumentasi yang peneliti dapat dari penelitian ini adalah data-data pembinaan dan kepengurusan dari program binder.

5. Metode Triangulasi

Dalam bukunya Sugiyono (2011: 241) metode triangulasi yaitu teknik/metode yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti menggabungkan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.

(24)

kaidah-kaidah dan langkah-langkah penelitian telah sesuai dengan prosedur sebagaimana lazimnya dalam penelitian ilmiah.

8. Langkah-langkah Pengumpulan dan Pengolahan Data

Pengumpulan data merupakan tahapan yang harus dilalui dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana data dapat diolah atau tidak, seleksi data ini dilihat dari segi pengisian atau kelengkapan jawaban responden. Hal ini penting dilakukan untuk meyakinkan bahwa data-data yang telah disebar, kebenaran dalam cara mengisi jawaban dan sejumlah angket (kuesioner) yang terkumpul kembali.

Berikut tabel 3.3 jumlah angket yang disebar dan diterima.

Jumlah Sampel

Jumlah Angket

Tersebar Terkumpul Dapat diolah

30 30 30 30

Seluruh angket akan disajikan serinci munkin dengan dibantu oleh statistik deskriptif untuk menguatkan data yang telah diperoleh dan memberikan hasil yang objektif mengenai data hasil penelitian.

9. Analisis Data

(25)

yang muncul lebih banyak berwujud kata-kata, bukan rangkaian angka. Data kualitatif dikumpulkan dalam berbagai cara misalnya; observasi, wawancara, rekaman kemudian diproses melalui pencatatan, pengetikan, dan penyuntingan selanjutnya dianalisis secara kualitatif (Satori dan Komariah, 2012: 200).

Satori dan Komariah (Moleong, 2006: 248) mengemukakan bahwa analisis data kualitatif merupakan sebuah proses yang berjalan sebagai berikut:

a. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.

b. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, menyintesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya.

c. Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan – hubungan, dan membuat temuan-temuan umum.

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel (Sugiyono, 2011: 91).

a. Reduksi Data

(26)

diperlukan. Dalam mereduksi data setiap peneliti akan dipandu dengan tujuan yang akan dicapai.

b. Penyajian Data

Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat. Dalam mendisplaykan data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang telah dipahami tersebut.

c. Conclusion Drawing

(27)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, serta hasil analisis pembahasan hasil penelitian, dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:

1. Eksistensi program binder dikalangan UPI yang peneliti lihat belum signifikan dan belum memegang peranan penting. Hal ini pun dirasakan oleh para responden dan pementor binder sendiri, mereka mengatakan bahwa program binder memang penting namun aplikasi dari makna binder itu sendiri belum terasa oleh masyakarat UPI. Maka dari itu perlu adanya peningkatan dalam mengeksiskan binder di UPI sendiri. 2. Program yang paling berpengaruh terhadap perubahan keagamaan

peserta binder dalam meningkatkan ibadah kepada Allāh SWT adalah

pembinaan mentoring. Karena pembinaan metoring itu lebih merangkul

para peserta untuk lebih terbuka, sehingga dalam forum atau pembinaan

mentoring itu para peserta dapat sharing, dan ngobrol secara

terang-terangan tanpa adanya kecanggungan kepada pementornya.

3. Pengaruh dari program binder terhadap aktifitas keagamaan mahasiswa peserta binder itu sendiri berada dalam persentase kuat, karena dari hasil angket dan wawancara mengatakan bahwa dengan mereka mengikuti program binder dapat lebih meningkatkan ibadah mereka

(28)

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis terhadap penelitian yang berjudul Pengaruh Program Binder Terhadap Aktivitas Keagamaan Mahasiswa (studi deskriptif pada peserta binder semester ganjil periode 2012/2013), maka dari itu penulis ingin memberikan saran kepada beberapa pihak diantaranya:

1. Kepada mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islām, diharapkan hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai literature dalam membuat penelitian selanjutnya yang masih berkaitan dengan aktifitas keagamaan mahasiswa.

2. Kepada pengurus binder, diharapkan hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi dalam melakukan peningkatan ibadah peserta binder itu sendiri agar menjadi lebih baik lagi terutama dalam da’waħ nya, karena da’waħ merupakan salah satu tujuan utama dari adanya

program binder.

(29)
(30)

DAFTAR PUSTAKA

..., (2008). Al-Hikmah: Al-Qurān dan Terjemahnya. Terjemahan Tim Penerjemah Departemen Agama RI. Bandung: CV Penerbit Diponegoro Alwi. H, (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Al-Ghazali, A. H (2001). Pilar-pilar Kebangkitan Umat. Jakarta Timur: Al- I’tishom Cahaya Umat

Bungin, B. (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Daradjat, Z. et al. (2011). Ilmu Pendidikan Islām. Jakarta: Bumi Aksara Jad, A. (2008). Fikih Sunnah Wanita. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar Labib. (2007). Kelengkapan Risalah Ṣalāt . Surabaya: Putra Jaya

Majid, A. et al. (2008). Islām Tuntunan dan Pedoman Hidup. Bandung: Value Press

Mujib, A. (2006). Ilmu Pendidikan Islām. Jakarta: Kencana

Multahim. et al. (2007). Pendidikan Agama Islām. Bogor: Yudistira

Mustafa, Z. (2009). Mengurai Variabel Hingga Instrumentasi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Nasution, S. (2011). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara Noor, J. (2011). Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana

Riduwan, dan Akdon. (2010). Rumus dan Data Dalam Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta

Ritonga, R. (2005). Akidah Merakit Hubungan Manusia Dengan Khaliknya Melalui Pendidikan Akidah Anak Usia Dini. Surabaya: Amelia

(31)

Satori, D. dan Komariah, A. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suryana, T dan Supriadi, U. (2009) Tutorial Handbook Pendidikan Agama Islam MKDU FPIPS UPI Bandung: Value Press

Syahidin. (2009). Menelusuri Metode Pendidikan Dalam Al-Quran. Bandung: Alfabeta.

Taniredja, T dan Mustafidah H. (2012). Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

Zaidallah , A.I. (2002). Strategi Da’waħ Dalam Membentuk Da’I dan Khatib Profesional. Jakarta: Kalam Mulia.

Asmara, Y. (yanuar.asmara@gmail.com). (2012 5 Juli) Revisi Pedoman Tutorial dan Program Binder. Email kepada Gina Sania (ginasania9482@yahoo.co.id)

Resa, M. (2011). Aktifitas Syiar Dan Pengkaderan[Online]. Tersedia di http://mefriresa.blogspot.com/2011/05/aktifitas-syiar-dan-pengkaderan.html [5 Juli 2012]

Gambar

Gambar 3.1. Teknik Pengumpulan Data
Tabel 3.2 Kriteria Penafsiran Skor Skala Guttman

Referensi

Dokumen terkait

 Bersama dengan siswa membuat kesimpulan mengenai jenis jenis teknologi yang terkait dengan kelainan pada sistem gerak.  Memberikan evaluasi dalam bentuk

Universitas

Pengalaman Ibu dalam Merawat Anak Penderita Kanker di Yayasan Onkologi Anak Medan

Berdasarkan permasalahan tersebut, model pembelajaran kooperatif tipe make a match perlu diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia menulis karangan deskripsi di kelas

Berdasakan Jadwal Rencana Perjalanan Haji 1431 H yang dikeluarkan Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementerian Agama RI/ Calon Jamaah Haji Indonesia Mulai Masuk Asrama

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama R.I, menyatakan bahwa lembaga di bawah ini telah melakukan updating data Pendidikan Islam (EMIS) Periode Semester GENAP

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHYA. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Aplikasi ini dibuat sebagai alternatif penyajian informasi yang mungkin diakses untuk pengguna tanpa batasan ruang dan waktu. Aplikasi dibuat dengan PHP, MySQL dan