• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN LATIHAN GRAPHOMOTOR DALAM MENINGKATKAN KEMAPUAN MENULIS PERMULAAN ANAK CEREBRAL PALSYDI SLB-D YPAC BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN LATIHAN GRAPHOMOTOR DALAM MENINGKATKAN KEMAPUAN MENULIS PERMULAAN ANAK CEREBRAL PALSYDI SLB-D YPAC BANDUNG."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN LATIHAN GRAPHOMOTOR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN ANAK CEREBRAL PALSY

DI SLB-D YPAC BANDUNG

(Penelitian Eksperimen Single Subject Reserch di SLB-D YPAC Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana pendidikan

Jurusan Pendidikan Khusus

Oleh

Ferry Ibrahim Arief 0806916

JURUSAN PENDIDIKAN KHUSUS FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Ferry Ibrahim Arief

NIM : 0806916

PENERAPAN LATIHAN GRAPHOMOTOR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN ANAK CEREBRAL PALSY

DI SLB-D YPAC BANDUNG

(Penelitian Eksperimen Single Subject Reserch di SLB-D YPAC Bandung)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

PEMBIMBING I

Dr. Nia Sutisna, M.Si NIP. 19570131 198603 1 001

PEMBIMBING II

Dra. Hj. Mimin Tjasmini, M.Pd NIP. 1966704 199301 1 001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Khusus Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

Penerapan Latihan Graphomotor dalam

Meningkatkan Kemampuan Menulis

Permulaan Anak Cerebral Palsy

di SLB-D YPAC Bandung

Oleh

Ferry Ibrahim Arief

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Ferry Ibrahim Arief 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

ABSTRAK

PENERAPAN LATIHAN GRAPHOMOTOR DALAM MENINGKATKAN KEMAPUAN MENULIS PERMULAAN ANAK CEREBRAL PALSY

DI SLB-D YPAC BANDUNG

Oleh : Ferry Ibrahim Arief

Perlu sama-sama kita sadari dalam memaksimalkan kemampuan komunikasi baik lisan apalagi tulisan tidaklah mudah apalagi bagi anak berkebutuhan khusus apalagi anak tunadaksa. Diperlukan adanya usaha yang khusus dalam memaksimalkan kemampuan yang terbatas serta diperlukan juga berbagai strategi yang tepat. Terlebih saat kita dihadapkan pada anak berkebutuhan khusus, diperlukan banyak cara agar proses pembelajaran dapat berlangsung sesuai dengan harapan. Guru harus berupaya keras mencari strategi dan berbagai macam metode agar siswa mengikuti pembelajaran sebaik mungkin. Kini yang menjadi perhatian khusus penelitian pada salah satu komponen kemampuan adalah kemampuan menulis permulaan siswa Cerebral Palsy. Memiliki anggapan akan situasi pembelajaran seperti itu dilapangan, maka peneliti memikirkan salah satu solusi untuk mengurangi resiko tersebut yaitu menggunakan penerapan teknik latihan graphomotor untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa Penelitian ini menekankan pada peningkatan kemampuan menulis permulaan pada siswa kelas Lima (V) di SLB-D YPAC Bandung yang akan diberikan intervensi berupa latihan graphomotor yang telah dirancang khusus bagi siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SLB-D YPAC Bandung dengan subjek penelitian yakni S. Metode penelitian yang digunakan adalah Single Subject Research dengan desain A-B-A. pengukuran peningkatan kemampuan menulis permulaan ini menggunakan skor mutlak dan ditampilkan dalam grafik. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh selama ini, peneliti memberikan rekomendasi kepada pihak sekolah, guru, serta orang tua.

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR GRAFIK ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Batasan Masalah... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 4

1. Tujuan... 4

2. Kegunaan Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN TEORI A. Tunadaksa ... 6

1. Definisi ... 6

2. Karakteristik ... 7

3. Pengemlompokan ... 8

4. Etiologi Ketunadaksaan... 11

5. Permasalahan Anak Tunadaksa ... 13

B. Cerebral Palsy ... 15

1. Definisi ... 15

2. Klasifikasi... 16

3. Etiologi ... 17

4. Dampak ... 18

C. Teknik Latihan Graphomotor ... 19

1. Definisi ... 19

2. Sejarah ... 19

3. Komponen Graphomotor... 20

4. Prinsip-prinsip Penerapan Teknik Latihan Graphomotor ... 21

5. Teknik Latihan Graphomotor ... 21

(6)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional Variabel ... 26

1. Variabel Bebas (X) ... 26

2. Variabel Terikat (Y) ... 27

B. Metode Penelitian... 27

1. Desain Penelitian ... 27

2. Prosedur Penelitian ... 28

C. Tempat dan Subjek Penelitian ... 29

1. Tempat Penelitian ... 29

2. Subjek Penelitian ... 29

D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ... 29

1. Instrumen Penelitian ... 29

2. Teknik Pengumpulan Data ... 33

3. Uji Coba Instrumen ... 33

E. Teknik Pengolahan Data ... 37

1. Analisis dalam Kondisi ... 37

2. Analisis antar Kondisi ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 39

1. Temuan Data Hasil Baseline-1 (A) ... 39

2. Temuan Data Hasil Intervensi (B) ... 39

3. Temuan Data Hasil Baseline-2 (A’) ... 40

4. Hasil Skor Kemampuan Menulis Subjek ... 41

B. Analisis Data ... 43

1. Analisis dalam Kondisi ... 43

2. Analisis antar Kondisi ... 48

C. Pembahasan ... 51

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 54

B. Rekomendasi ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 56

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penilaian ... 29

Tabel 3.2 Klasifikasi Analisis Reliabilitas Tes ... 35

Tabel 3.3 Hasil Expert Judgement ... 35

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas ... 36

Tabel 4.1 Data Baseline-1 (A) ... 39

Tabel 4.2 Data Intervensi (B) ... 40

Tabel 4.3 Data Baseline-2 (A’) ... 40

Tabel 4.4 Panjang Kondisi Penelitian ... 43

Tabel 4.5 Kecenderungan Arah Skor Menulis Permulaan ... 43

Tabel 4.6 Kecenderungan Stabilitas Skor Menulis Permulaan ... 46

Tabel 4.7 Kecenderungan Jejak Data Skor Menulis Permulaan ... 46

Tabel 4.8 Level Stabilitas dan Rentang Skor Menulis Permulaan ... 46

Tabel 4.9 Perubahan Level Skor Menulis Permulaan ... 47

Tabel 4.10 Hasil Analisis dalam Kondisi Skor Menulis Permulaan ... 47

Tabel 4.11 Jumlah Variabel yang Diubah ... 48

Tabel 4.12 Perubahan Kecenderungan Arah dan Efeknya ... 48

Tabel 4.13 Perubahan Kecenderungan Stabilitas dan Efeknya ... 49

Tabel 4.14 Perubahan Level Data ... 49

Tabel 4.15 Data yang Tumpang Tindih (Over Lap) ... 50

(8)

DAFTAR GAMBAR

(9)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 3.1 Prosedur Dasar Desain A-B-A’ ... 27 Grafik 4.1 Kemampuan Menulis SubjekPada kondisi Baseline-1 (A),

Intervensi (B), dan Baseline-2 (A’) ... 41 Grafik 4.2 Perbandingan Skor Rata-rata Kemampuan Menulis Permulaan

SubjekPada Kondisi Baseline-1 (A), Intervensi (B) dan

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

(11)

2

siswa berkonsentrasi dan kurangnya guru untuk membimbing siswa dalam meningkatkan kemampuan menulis. Mereka jarang menggunakan media yang menarik minat siswa dalam latihan motorik halus dan latihan menulis sehingga pada gilirannya kemampuan siswa dalam menulis tidak memuaskan atau rendah.

Pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya keterampilan menulis pada anak-anak tunadaksa khususnya anak-anak Cerebral Palsy (CP) yang mengalami gangguan gerak (motoriknya) dapat efektif, dapat dilakukan berbagai cara. Selain mengadakan latihan, juga diperlukan pemahaman konsep melalui survey, pengamatan dan tanya jawab. Pembelajaran menulis bagi anak tunadaksa khususnya bagi anak CP sangatlah sulit dilakukan, masalahnya anak CP mengalami gangguan motorik (tangannya kaku, jemarinya kaku, lemas bahkan ada juga yang kaku tetapi kemampuannya ototnya tidak ada), karena adanya gangguan motorik sehingga anak mengalami kesulitan dalam memegang pensil dan menggerakkan pensil pada saat menulis, menfokuskan penglihatan dengan gerakan tangan saat menulis serta dalam menfokuskan fikiran/konsentrasi pada satu hal. Terlebih saat kita dihadapkan pada anak berkebutuhan khusus, diperlukan banyak cara agar proses pembelajaran dapat berlangsung sesuai dengan harapan. Misalnya kita tidak mungkin memaksa siswa yang motivasi belajarnya sedang menurun untuk menulis tugas. Guru harus berupaya keras mencari strategi dan berbagai macam metode agar siswa mengikuti pembelajaran sebaik mungkin. Memiliki anggapan akan situasi pembelajaran seperti itu dilapangan, maka peneliti memikirkan salah satu solusi untuk mengurangi resiko tersebut yaitu menggunakan penerapan teknik latihan graphomotor untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa.

(12)

3

mengetahui huruf sehingga dalam pengembangan menulisnya mempunyai potensi untuk berkembang. Kurang terlatihnya kemampuan motorik halus membuat siswa cepat mengalami kelelahan. Kemampuan visual kordinasi kurang berkembang dengan baik sehingga bentuk tulisan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga penerapan teknik latihan graphomotor pun diharapkan bermanfaat untuk melatih kemampuan menulis siswa Selain itu penerapan teknik latihan graphomotor ini juga dipergunakan sebagai latihan meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Hal yang paling utama melalui tahapan-tahapan yang akan dilalui oleh siswa saat mengikuti latihan graphomotor inilah diharapkan kemampuan menulis siswa meningkat. Beberapa keuntungan yang bisa didapatkan jika penelitian ini dilaksanakan dengan penerapan teknik latihan graphomotor yaitu pertama sebagai solusi bagi anak dalam meningkatkan kemampuan menulis. Kedua dengan banyaknya fariasi yang diberikan dalam teknik graphomotor, membuat siswa lebih termotivasi sehingga timbulnya semangat belajar terutama menulis. Keuntungan berikutnya, dengan teknik latihan graphomotor ini juga diharapakan dapat mengambangkan kemampuan motorik halus secara baik. Pada akhirya pembelajaran yang diberikan pada penelitian ini akan memberikan manfaat dan kemudahan yang lebih bagi siswa namun tetap pembelajaran yang direncanakan peneliti memerlukan banyak persiapan sematang mungkin. Peneliti harus mengemas serapih dan sekreatif mungkin agar dapat diterima oleh siswanya, sehingga terbentuk pola kerjasama yang baik dan tujuan dari penelitian inipun bisa tercapai.

B. Indentilikasi Masalah

Identifikasi masalah pada umumnya mendeteksi, melacak, menjelaskan aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan dengan variabel yang akan diteliti.

(13)

4

1. Beragam latihan yang biasa digunakan di sekolah seperti metode drill dan metode penugasan, belum cukup menanggulangi masalah menulis anak CP, sehingga membutuhkan metode atau cara lain seperti halnya latihan graphomotor.

2. Kurangnya motivasi dalam menulis pemulaan sehingga perkembangan menulis anak CP belum berkembang dengan baik.

3. Pendekatan akademik seringkali memaksakan kemampuan anak untuk mengejar target yang diinginkan tanpa melihat kemampuan anak CP dalam menulis permulaan.

4. Metode pembelajaran ceramah dan demonstrasi dapat diterapkan dalam meningkatkan kemampuan menulis baik secara klasikal maupun individual. 5. Gaya mengajar guru dapat mempengaruhi perkembangan anak Cp dalam

mengembangkan kemampuan menulis permulaannya.

6. Sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi perkembangan anak CP.

C. Batasan Masalah

Batasan masalah diperlukan agar penelitian lebih terarah, terfokus, dan tidak melenceng kemana-mana. Pada penelitian ini, peneliti membatasi hanya pada: Pada latihan graphomotor untuk meningkatkan kemampuan menulis huruf vokal (a, i, u, e, o) dan huruf bilabial (b, m, p) pada anak CP.

D. Rumusan Masalah

Dari pemaparan pada bagian sebelumnya, maka penulis mencoba merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

(14)

5

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Suatu kegiatan yang didasari dan direncanakan mempunyai tujuan-tujuan yang ingin diraih serta nilai kegunaan yang dipetik. Adapun tujuan dan kegunaan penulisan yang dimaksud dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

l. Tujuan a.Umum

Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang pengaruh penerapan teknik latihan graphomotor terhadap kemampuan menulis huruf vokal (a i, u, e, o) dan huruf bilabial (b, m, p) anak tunadaksa cerebral palsy.

b. Khusus

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:

Mengetahui pengaruh penerapan teknik latihan graphomotor terhadap kemampuan menulis bentuk huruf vocal dan konsonan bilabial bagi siswa tunadakasa cerebral palsy SDLB sesuai dengan apa yang diinstruksikan.

2. Kegunaan Penelitian

Sebuah penelitian dikatakan baik ketika dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, dan peneliti berharap besar bahwa hasil dari penelitian ini dapat berguna pada ranah:

a. Pendidikan Luar Biasa: Secara teoritis penelitian ini dapat menambah wawasan keilmuan bagi perkembangan llmu Pendidikan Luar Biasa khususnya dalam meningkatkan keterampilan menulis anak tunadaksa khususnya anak cerebral palsy.

(15)

26 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas (X), yaitu penerapan teknik latihan graphomotor. Secara harfiah graphomotor terdiri dari dua suku kata yakni grapho dan motor. Grapho artinya lengan (dari pergelangan tangan sampai ke ujungujung jari). Motor artinya gerak atau penggerak. Jadi graphomotor adalah aktivitas atau gerakan-gerakan dari pergelangan lengan ke jari-jari dalam kaitannya untuk kepentingan menulis berupa gerakan- gerakan yang mengarah pada gerakan keterampilan dasar menulis (Suzanne Naville, 1987).

Pada penelitian ini, teknik latihan graphomotor lebih ditekankan pada kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai intervensi terhadap target behavior. Teknik latihan graphomotor disini lebih mengarah kepada latihan berupa penggabungan 3 aspek yaitu kordinasi mata dan tangan, control muscular dan diskriminasi visual. Dari ketiga aspek tersebut diaplikasikan dalam teknik latihan antara lain sebagai berikut:

a. Kegiatan yang memeberikan dari pergerakan otot bahu lengan atas, bawah, dan jari.

b. Menelusuri bentuk geometri dan barisan titik. c. Menyambung titik.

d. Memebuat garis horizontal dari kiri ke kanan.

e. Memebuat garis vertical dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas. f. Membuat bontuk-bentuk lingkaran dan kurva.

g. Membuat garis miring secara vertikal. h. Menyalin bentuk-bentuk sederhana.

(16)

27

2. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat (Y) atau pada skripsi ini disebut juga sebagai target behavior adalah kemampuan menulis. Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang di pahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca langsung lambang- lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu (Lado,l964). Kemampuan menulis disini lebih ditekankan pada hasil menulis siswa berupa huruf vocal (a, i, u, e, o) dan huruf bilabial (b,p,m).

B. Metode Penelitian

Permasalahan pada proses penelitian ini akan dipecahkan menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan metode eksperimen Single Subject Research (SSR) atau sering disebut pula penelitian dengan subjek tunggal.

1. Desain Penelitian

Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah desain A-B-A'. Desain ini terdiri dari 3 kondisi, yaitu kondisi baseline-l (A) kemampuan awal siswa diukur tanpa perlakuan apapun. Kedua adalah kondisi intervensi (B) saat peneliti memberikan perlakuan kepada subjek. Ketiga adalah kondisi baseline 2 (A') kemampuan akhir siswa diukur dibeberapa sesi saat tidak diberikan perlakuan apapun.

Grafik 3.1

Prosedur Dasar Desain A-B-A’ Perilaku sasaran

Sesi (waktu)

(17)

28

2. Prosedur Penelitian

a. Kondisi baseline-1 (A): pada kondisi ini pada pelaksanaannya terfokus pada kemampuan menulis siswa sebelum penerapan latihan graphomotor dimulai. Jumlah sesi dari kondisi baseline ini disesuaikan sampai datanya. Jika setiap sesi sudah selesai maka hasilnya akan dihitung menggunakan rumus:

Keterangan: P = Persentase

F = Jumlah skor yang didapat N = Jumlah skor tertinggi

b. Intervensi (B): pemberian intervensi diberikan dalam beberapa sesi hingga datanya cenderung stabil. Pemberian intervensi ini diberikan untuk tujuan perubahan perilaku subjek yang diteliti.

c. Kondisi baseline-2 (A’): pada kondisi ini pada pelaksanaannya akan fokus pada kemampuan menulis siswa setelah penerapan latihan graphomotor selesai. Melihat kembali apakah kemampuan menulis siswa berubah setelah diberikan intervensi.

Untuk mendapatkan validitas penelitian ynag baik, pada saat melakukan penelitian dengan desain A-B-A’, menurut ahli peneliti itu harus memperhatikan hal -hal berikut (Sunanto, 2006: 45) :

1) Mendefinisikan perilaku sasaran (target behavior) dalam perilaku yang dapat diamati dan diukur secara akurat.

2) Mengukur dan mengumpulkan data pada kondisi baseline (A1) secara kontinu sekurang-kurangnya 3 atau 5 atau sampai kecenderungan arahnya dan level data menjadi stabil.

3) Memberikan intervensi setelah kecenderungan data pada kondisi baseline stabil.

4) Mengukur dan mengumpulkan data pada kondisi intervensi (B) dengan periode waktu tertentu sampai data menjadi stabil.

(18)

29

C. Tempat dan Subjek Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SLB-D YPAC Bandung yang terletak di Jalan Mustang No. 46 Kelurahan Sukawarna Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Provinsi Jawa Barat.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III dengan hambatan cerebral palsy Adapun identitasnya sebagai berikut:

Inisial : S

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat, tanggal lahir : Bandung, 31 Desember 2003

Agama : Islam

Inisial Ayah : A. M

Inisial Ibu : L

D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian disusun untuk digunakan sebagai alat pengumpul data yang sebelumnya harus dibuat berdasarkan komponen-komponen yang berhubungan dengan variabel yang akan diukur. Penelian ini merupakan penelitian kuantitatif sehingga bentuk instrumen yang dibuat adalah instrumen tes yakni instrumen yang bersifat mengukur, hasil pengukurannya berbentuk data angka-angka. Misalnya hasil dari telaah peneliti terhadap kemampuan menulis dan analisis tugas hasil tulisan anak ini dikembangkan menjadi:

a. Menyusun kisi-kisi instrumen penelitian, hasilnya sebagai berikut Tabel 3.1

(19)

30

No. Aspek yang akan diukur

Ruang

Lingkup Indikator

(20)
(21)

32

papa, pipi)

b. Lembar instrumen pengukuran kemampuan menulis, sebagai berikut:

(22)

33

c. Lembar pencatatan data untuk mencatat skor subjek di setiap sesi d. Berbagai bahan untuk pembelajaran menulis

e. Media dokumentasi yang siap digunakan

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Mengamati karakteristik subjek penelitian.

b. Melaksanakan wawancara kepada guru mengenai subjek.

c. Melaksanakan tes kemampuan menulis untuk kondisi baseline 1.

d. Mencatatkan setiap hasil tes pada lembar pencatatan data yang sudah dibuat. e. Mengamati setiap perilaku yang muncul pada siswa dan melakukan

pencatatan.

f. Melaksanakan intervensi latihan graphomotor pada subjek. g. Melaksanakan tes kemampuan menulis untuk kondisi baseline 2.

h. Melakukan wawancara kepada siswa terkait apa yang dirasakan selama penelitian berlangsung.

i. Mendokumentasikan setiap kegiatan penelitian yang berlangsung.

3. Uji Coba Instrumen

a. Uji Validitas

Uji validitas instrumen penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode expert judgement atau meminta pertimbangan kepada beberapa orang yang dianggap ahli atau paham mengenai permasalahan yang diangkat. Selanjutnya setelah proses judgement hasilnya dimasukan ke dalam rumus:

Dimana P : skor

n : jumlah penilaian cocok

(23)

34

b. Uji Realibilitas

Dikarenakan intrumen penelitian yang disusun oleh peneliti teknik penskorannya menggunakan tipe yang berentang, maka untuk pengujian realibilitas intrumen menggunakan metode penghitungan Alpha Cronbach. Dalam proses penghitun reliabilitasnya peneliti menggunakan program SPSS 20. Berdasarkan sumber, adapun proses untuk memunculkan hasil penghitungan Alpha Cronbach pada program SPSS 20 harus melalui tahapan sebagai berikut:

1) Menyusun terlebih dahulu setiap butir soal, skor yang di dapatkan oleh responden sesuai dengan rentang yang ada pada sebuah tabel (dapat menggunakan Microsoft office excel).

2) Membuka program SPSS 20.

3) Mengcopy data skor yang sudah dirapikan dalam tabel pada worksheet yang tersedia pada SPSS 20 sehingga program telah membaca data yang kita copy sebagai variabel yang siap diolah.

4) Selanjutnya penghitungan reliabilitas mulanya memilih perintah Analyze. 5) Memilih perintah Scale.

6) Memilih perintah Reliability Analysis.

7) Saat muncul jendela untuk memilih varibel yang akan diolah, masukan semua variabel dalam kolom item.

8) Pilih Ok.

9) Selanjutnya menunggu hasil olah data untuk reliabilitas pada jendela output SPSS 20 yang muncul setelah program selesai mengolah. Contoh hasil output SPSS 20 untuk uji reliabilitas:

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

.615

6

(24)

35

Untuk melihat kriteria rentang reliabilitas dari hasil uji yang telah dilaksanakan, dapat menggunakan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.2

Klasifikasi Analisis Realibilitas Tes

Nilai r Interpretasi

0,000 – 0,199 Sangat rendah

0,200 – 0,399 Rendah

0,400 – 0,599 Cukup

0,600 – 0,799 Tinggi

0,800 – 1,00 Sangat tinggi

(Arikunto, 2002)

c. Hasil Uji Coba Instrumen 1. Uji Validitas

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah expert judgement. Hasil yang sudah dilaksanakan oleh peneliti dipaparkan dalam tabel berikut:

Tabel 3.3 Hasil Expert Judgement

No. Nama Ahli Pernyataan Hasil

Poin

1. M. Sugiarmin Layak digunakan 1

2. Sri Widati Layak digunakan 1

3. Mimin Sartikawati Layak digunakan 1

JUMLAH 3

(25)

36

Hasil penghitungan pada tabel di atas menunjukkan angka 100%, maka dari itu instrumen penelitian ini dapat segera digunakan karena termasuk dalam kriteria

valid.

2. Uji Reliabilitas

Dalam uji reliabilitas instrumen penelitian ini, setelah melaksanakan judgement peneliti mengujicobakan instrumen yang ada kepada tiga orang responden. Dimana ketiga responden tersebut merupakan siswa normal di PAUD yang sedang mendapatkan pembelajaran menulis permulaan di sekolahnya. Adapun hasil yang didapatkan oleh ketiga responden tersebut dituangkan dalam sebuah tabel (terlampir).

Untuk memunculkan hasil uji reliabilitas pada program SPSS 20, peneliti melalui beberapa tahapan yang ada. Setelah melalui beberapa tahapan tersebut akhirnya hasil output SPSS 20 yang muncul adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

.833

128

(26)

37

E. Teknik Pengolahan Data

Tujuan utama dari analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui efek atau pengaruh intervensi trhadap perilaku sasaran yang ingin diubah. Berdasarkan sumber yang dipakai peneliti (Sunanto, 2006), terdapat dua jenis langkah yang harus ditempuh untuk menganalisis data yang diperoleh selama penelitian yakni analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi, untuk lebih jelasnya dipaparkan sebagai berikut:

1. Analisis dalam Kondisi

a. Panjang kondisi, menunjukkan banyaknya data dan sesi pada suatu kondisi penelitian.

b. Kecenderungan Arah, peneliti rencananya menggunakan metode Split midlle (belah tengah) yakni dengan cara menentukan kecenderungan arah grafik berdasarkan median data nilai ordinatnya.

c. Kecenderungan Stabilitas (trand stability),dimana peneliti mencari mean data, menentukan batas atas dan bawah data pada suatu fase, dan selanjutnnya menentukan berapa persen data yang termasuk pada rentaang batas atas dan bawah yang sudah dihitung sebelumnya.

d. Kecenderungan Jejak Data (data path), merupakan perubahan dari satu data ke data lain dalam suatu kondisi.

e. Level Stabilitas dan rentang, merupakan jarak antara data ke-1 dengan data terakhir.

f. Perubahan level (level change), merupakan selisih dari data terakhir dengan data pertama. Secara umum terdapat tiga kriteria skor yakni (+) maka membaik, (-) maka memburuk, dan (=) maka tidak ada perubahan.

2. Analisis Antar kondisi

(27)

38

b. Perubahan kecenderungan arah dan efeknya, caranya dengan membandingkan kecenderungan arah pada kondisi intervensi dengan dua kondisi baseline yang ada. Efek disini sangat etrgantung pada tujuan intervensinya.

c. Perubahan kecenderungan stabilitas dan efeknya, menunjukan tingkat kestabilan perubahan dari sederetan data yang ada selama penelitian berlangsung. Biasanya terdapat tiga jenis data yaitu menaik, menurun, dan mendatar.

d. Perubahan level data, dimana ini akan menunjukkan senerapa besar data berubah selama penelitian berlangsung.

(28)

54

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis keseluruhan data yang didapatkan selama penelitian ini berlansung, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa latihan graphomotor dapat memberikan peningkatan positif terhadap kemampuan menulis pada siswa cerebral palsy di SLB-D YPAC Bandung.

Perubahan ini ditunjukkan melalui peningkatan rata-rata skor instrumen yang didapatkan oleh subjek selama penelitian. Dimana pada fase baseline-1 rata-rata yang didapatkan mencapai 294, fase intervensi mencapai 330,8 dan fase baseline-2 mencapai 346,5. Pencapaian angka tersebut menunjukkan bahwa terjadi perubahan pada target perilaku yang diharapkan muncul pada diri subjek. Perubahan mulai dari kondisi baseline-1 subjek yang mendapatkan skor cukup rendah samapai akhirnya melalui intervensi yang diberikan skor yang didapatkan subjek perlahan meningkat terus menerus dibandingkan sebelumnya. Persentase overlap saat membandingkan setiap fase penelitian sempat mencapai angka 25% dan 40% namun hal ini tidak mempengaruhi terhadap peningkatan kemampuan menulis subjek. Hal ini menujukkan bahwa memang terjadi perubahan kearah positif pada target perilaku siswa yakni kemampuan menulis permulaan setelah diberikan intervensi melalui latihan graphomotor yang dilaksanakan selama 10 sesi secara berturut-turut.

(29)

55

B. Rekomendasi

1. Berdasarkan hasil penelitian, latihan graphomotor mempunyai pengaruh yang baik untuk meningkatkan kemampuan menulis permulaan siswa di SLB-D YPAC Bandung, untuk itu diharapkan sekolah dapat memfasilitasi proses latihan graphomotor agar dapat diterapkan pada siswa yang lainnya.

2. Bagi guru latihan graphomotor dapat digunakan dikelas sebagai penunjang untuk pembelajaran menulis permulaan bagi para siswa. Rekomendasi bagi orang tua latihan graphomotor dapat dilakukan secara berkelanjutan di rumah. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas menulis yang semakin baik.

(30)

56

DAFTAR PUSTAKA

Assjari, Musjafak. (1995). Ortopedagogik Anak Tuna Daksa, Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Alimudin, Yulia. (2009). Pembelajaran Menulis [Online] Tersedia: http ://pembelajaranmenulis. blosspot.com/ [30 Oktober 20 l2]

Delphie, Bandi. (2006). Pembelojaran Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung: Refika Aditama.

Mahendra, A. (1998). Teori Belajar dan Pembelajaran Motorik. Bandung: IKIP Bandung Press.

Muslim, A.T. dan Sugiarmin, M. (1996). Ortopedi dalam Pendidikan Anak Tunadaksa- Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Badali Summaries. (2010). Cerebral Palsy [Online] Tersedia :

http://hidayat2.wordpress.com/2010/11/07/cerebral-palsy/

Naville, Suzanne. (1987). Vom Strich Zur Schrift [e-book] [online] Tersedia :

http://www.amazon.de/Vom-Strich-zur-Schrift-graphomotorischen/sim/3808001372/2 [30 Oktober 2012]

Sunanto, D., Takeuchi, K., Nakata, Hideo. (2006). Penelitian dengan Subyek Tunggal.Bandung: UPI Press.

Thorne. Glenda. (2009). Graphomotor Skills: Why Some Kids Hate To Write, [Online] Tersedia:

http://www.articlesphere.com/id/Article/Graphomotor-Skills-Why-Some-

Gambar

Gambar 3.2 Contoh Output SPSS 20 untuk Uji Reliabilitas ..............................
Grafik 4.2 Perbandingan Skor Rata-rata Kemampuan Menulis Permulaan
Grafik 3.1 Sesi (waktu)
Tabel 3.1
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dalam memberikan tugas kepada siswa sebaiknya guru memperhatikan 6 saran seperti yang dikemukakan oleh Raymond (2004:112) dalam Os Undugia (2009) adalah 1)

Sebuah skripsi diajukan guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Departemen Pendidikan Khusus. ©Witri Amalia Elvandari 2015 Universitas