No. 103/UN. 40. 7. D1/LT/2014
“PENGARUH LINGKUNGAN KERJA NON FISIK DAN MOTIVASI KERJA
TERHADAP KEPUASAN KERJA”
(Studi Persepsi Karyawan PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung) SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Ujian Sarjana Ekonomi pada
Program Studi Manajamen Universitas Pendidikan Indonesia
KANIA MAULIDA SEPTIANTI 0901088
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI UNTUK UJIAN SIDANG
“PENGARUH LINGKUNGAN KERJA NON FISIK DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA”
(Studi Persepsi Karyawan PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung)
Kania Maulida Septianti 0901088
Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh : 1. Pembimbing I
Askolani SE. MM.
NIP. 19750704 200312 1 001
2. Ketua Program Studi
Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak., MBA NIP. 19740307 200212 2 001
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul “Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja (Studi Persepsi Karyawan PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung)”, beserta seluruh isinya adalah sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Februari 2014 Yang membuat pernyataan
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 10
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 10
1.2.2 Rumusan Masalah ... 11
1.3 Tujuan Penelitian ... 12
1.4 Kegunaan Penelitian ... 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 14
2.1.1 Konsep Lingkungan Kerja ... 14
2.1.1.1 Pengertian Lingkungan Kerja... 14
2.1.1.2 Jenis-jenis Lingkungan Kerja... 15
2.1.1.3 Lingkungan Kerja Non Fisik... 17
2.1.1.4 Teori Lingkungan Kerja Non Fisik... 18
2.1.2 Konsep Motivasi Kerja ... 21
2.1.2.1 Pengertian Motivasi Kerja... 21
2.1.2.2 Metode dan Proses Motivasi... 22
2.1.3 Konsep Kepuasan Kerja... 35
2.1.3.1 Pengertian Kepuasan Kerja... 35
2.1.3.2 Teori Kepuasan Kerja... ... 36
2.1.3.3 Pengaruh Kepuasan dan Ketidakpuasan Kerja... 43
2.1.3.4 Mengukur Kepuasan Kerja... 46
2.1.4 Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap Kepuasan Kerja... 47
2.1.5 Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja... 48
2.2 Penelitian Terdahulu ... 49
2.3 Kerangka Pemikiran... 50
2.4 Hipotesis... 55
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 57
3.2 Metode dan Desain Penelitian... 57
3.2.1 Metode yang Digunakan... 57
3.2.2 Desain Penelitian... 58
3.3 Operasionalisasi Variabel ... 59
3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 65
3.4.1 Sumber Data ... 65
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 66
3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... 68
3.5.1 Populasi ... 68
3.5.2 Sampel ... 69
3.5.3 Teknik Penarikan Sampel ... 70
3.6 Rancangan Analisis Data dan Hipotesis ... 70
3.6.3 Uji Reliabilitas... 75
3.6.4 Teknik Analisis Data... 77
3.6.5 Analisis Korelasi... 79
3.6.6 Analisis Regresi Linier Berganda... 80
3.6.7 Koefisien Determinasi... 83
3.7 Uji Hipotesis ... 84
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 87
4.1.1 Tinjauan Umum Penelitian... 87
4.1.1.1 Sejarah Perusahaan ... 87
4.1.1.2 Visi dan Misi PT. Jasa Marga ... 89
4.1.1.3 Struktur Organisasi PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung ... 90
4.1.1.4 Deskripsi Tugas dan Uraian Jabatan ... 92
4.1.1.5 Aspek Kegiatan Perusahaan ... 101
4.2 Aktivitas Perusahaan dalam Meningkatkan Lingkungan Kerja Non Fisik dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja ... 105
4.3 Gambaran Umum Karakteristik Responden ... 107
4.3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 108
4.3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 109
4.3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 111
4.3.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 112
4.4 Deskripsi Umum Variabel Penelitian ... 113
4.5 Analisis Data dan Pembahasan ... 114
Fisik (X1)... 127
4.5.1.2 Deskripsi Variabel Lingkungan Kerja Non Fisik (X1) 128 4.5.2 Variabel Motivasi Kerja (X2) ... 131
4.5.2.1 Rekapitulasi Hasil Penelitian Variabel Motivasi Kerja (X2) ... 141
4.5.2.2 Deskripsi Variabel Motivasi Kerja (X2) ... 142
4.5.3 Variabel Kepuasan Kerja (Y) ... 145
4.5.3.1 Rekapitulasi Hasil Penelitian Variabel Kepuasan Kerja (Y) ... 158
4.5.3.2 Deskripsi Variabel Kepuasan Kerja (Y) ... 159
4.6 Hasil Pengujian Hipotesis ... 162
4.6.1 Kriteria Pengambilan Keputusan ... 162
4.6.2 Uji Asumsi Regresi ... 163
4.5.3 Model Persamaan Regresi Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik dan Motivasi Kerja (X2) Terhadap Kepuasan Kerja (Y)... 172
4.7 Pembahasan Hasil Penelitian ... 173
4.7.1 Lingkungan Kerja Non Fisik (X1) ... 173
4.7.2 Motivasi Kerja (X2) ... 176
4.7.3 Kepuasan Kerja (Y) ... 179
4.7.4 Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung ... 184
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 187
5.2 Saran ... 189
DAFTAR PUSTAKA
1.1 Data Penilaian Kinerja PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung 2010-2013 ...
6
1.2 Hasil Rekapitulasi Angket Pra Penelitian Kepada 20 Orang Karyawan ... 7
2.1 Teori Dua-Faktor Herzberg ... 33
2.2 Penelitian Terdahulu ... 49
3.1a Operasional Variabel Lingkungan Kerja Non Fisik (X1) ... 60
3.1b Operasional Variabel Motivasi Kerja (X2) ... 61
3.1c Operasional Variabel Kepuasan Kerja (Y) ... 63
3.2 Jenis Sumber Data ... 65
3.3 Kriteria Bobot Nilai Alternatif ... 66
3.4 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... 68
3.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel Lingkungan Kerja Non Fisik (X1) ... 74
3.6 Hasil Pengujian Validitas Variabel Motivasi Kerja (X2) ... 74
3.7 Hasil Pengujuan Validitas Kepuasan Kerja (Y) ... 75
3.8 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 77
3.9 Pengubahan Data Ordinal ke Interval ... 79
3.10 Pedoman untuk Memberikan Intepretasi Koefisien Korelasi ... 83
3.11 Pedoman untuk Memberikan Intepretasi Terhadap Koefisien Determinasi ... 84
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 108
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 109
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 111
4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 112
4.5 Tanggapan Responden Mengenai Jumlah Jam Kerja ... 115
4.8 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kecukupan Waktu Istirahat Kerja .... 118
4.9 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Rasa Bosan dalam Bekerja ... 119
4.10 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kenyamanan Saat Bekerja ... 120
4.11 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kesulitan dalam Pekerjaan ... 121
4.12 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kesenangan dalam Melakukan
Pekerjaan ... 122 4.13 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Tantangan dalam Melakukan
Pekerjaan ... 123 4.14 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Keletihan dalam Menyelesaikan
Pekerjaan ... 124 4.15 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kesalahan dalam Bekerja ... 125
4.16 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Absensi dalam Bekerja ... 126
4.17 Rekapitulasi Penilaian Responden Terhadap Variabel Lingkungan Kerja Non Fisik (X1) ...
127
4.18 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Keimginan Berprestasi Saat Bekerja 131
4.19 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Perolehan Penghargaan dari Atasan 132
4.20 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Pencapaian dalam Menghadapi
Segala Bentuk Rintangan untuk Mencapai Prestasi ... 133 4.21 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Keinginan untuk Memimpin Orang
Lain ... 134 4.22 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Keinginan untuk Mendapatkan
Promosi Jabatan dari Atasan ... 135 4.23 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Keinginan untuk Mempengaruhi
Orang Lain dalam Bekerja ... 136 4.24 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Partisipasi dalam Berbagai
Kegiatan ... 137 4.25 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kerjasama yang Baik antar
Karyawan ... 138
4.26 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Komunikasi antar Karyawan ... 139
4.29 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kesesuaian Pekerjaan yang
Diberikan dengan Keahlian dan Pengalaman yang Dimiliki ... 146
4.30 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kepuasan Terhadap Pekerjaan yang Diberikan ... 147
4.31 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kepuasan Terhadap Penempatan Karyawan ... 148
4.32 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kesesuaian Gaji dengan Pekerjaan yang Diberikan ... 149
4.33 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kepuasan terhadap Gaji yang Diterima ... 150
4.34 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kesempatan Karyawan untuk Mendapatkan Peluang Promosi Jabatan ... 151
4.35 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kepuasan Terhadap Promosi Jabatan yang Diberikan ... 152
4.36 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kepuasan Terhadap Pengawasan yang Diberi ... 153
4.37 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Perhatian Pimpinan Terhadap Kondisi Kerja Karyawan ... 154
4.38 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kepuasan Terhadap Perhatian dari Pimpinan ... 155
4.39 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kemampuan Bekerjasama dengan Rekan Kerja ... 156
4.40 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kepuasan Terhadap Kerjasama yang Dilakukan ... 157
4.41 Rekapitulasi Penilaian Responden Terhadap Variabel Kepuasan Kerja (Y) ... 158
4.42 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji F ... 163
4.43 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji t ... 163
4.44 Tolak Ukur Multikolinieritas ... 166
4.45 Tolak Ukur Nonautokorelasi ... 167
Kepuasan Kerja ... 169
4.48 Nilai Signifikasi Uji F ... 170
4.49 Hasil Uji Hipotesis Secara Simultan ... 171
4.50 Output Koefisien Regresi ... 172
1.1 Data Rekapitulasi Keterlambatan Kerja Karyawan PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung ...
3
1.2 Data Rekapitulasi Alpa Kerja Karyawan (Tidak ada keterangan) PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung ...
4
2.1 Mekanisme Proses Motivasi ... 22
2.2 Teori Kebutuhan McClelland ... 30
2.3 Bagan Hierarki Kebutuhan dari Abraham Maslow ... 32
2.4 Respons-respons Terhadap Ketidapuasan Kerja ... 45
2.5 Kerangka Pemikiran ... 54
2.6 Paradigma Penelitian ... 55
4.1 Struktur Organisasi PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung ... 91
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 108
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 110
4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 111
4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 113
4.6 Daerah Kriterium Variabel Lingkungan Kerja Non Fisik (X1) ... 130
4.7 Daerah Kriterium Variabel Motivasi Kerja (X2) ... 144
4.8 Daerah Kriterium Variabel Kepuasan Kerja (Y) ... 161
4.9 Uji Asumsi Normalitas ... 164
ABSTRAK
Kania Maulida Septianti (0901088) “Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik, Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja di PT Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung, di bawah bimbingan Askolani SE. MM.
Permasalahan yang dikaji penelitian ini adalah kepuasan kerja karyawan PT Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung yang belum maksimal karena adanya ketidakpuasan karyawan yang belum optimal dalam bekerja di dukung oleh data ketidakhadiran, keterlambatan, dan penilaian kinerja. Permasalahan ini harus segera di atasi karena apabila tidak segera ditangani akan menghambat tujuan perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai lingkungan kerja non fisik, dan motivasi, serta kepuasan kerja karyawan PT Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung. Aspek yang diteliti meliputi tiga hal yaitu lingkungan kerja non fisik, motivasi, serta kepuasan kerja karyawan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif, metode penelitian yang digunakan explanatory survey. Populasi berjumlah 281 responden. Teknik analisis yang digunakan adalah koefisien korelasi pearson product moment dan analisis regresi berganda. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t-test untuk melihat pengaruh secara parsial.
Hasil penelitian menunjukan bahwa lingkungan kerja non fisik, motivasi, dan kepuasan kerja karyawan PT Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung berada paa kategori sedang. Hasil perhitungan korelasi, variabel lingkungan kerja non fisik (X1) dengan variabel kepuasan kerja (Y) memiliki nilai korelasi sebesar 0.695 artinya variabel lingkungan kerja non fisik (X1) memiliki hubungan yang positif dengan klasifikasi sedang. Sedangkan untuk variabel motivasi (X2) dengan kepuasan kerja (Y) memiliki korelasi sebesar 0.740, artinya variabel motivasi (X2) memiliki hubungan yang positif dengan klasifikasi sedang. Hasil perhitungan analisis regresi berganda didapat persamaan Y = dan R Square sebesar 0.626 atau 6.26% artinya variabel lingkungan kerja non fisik dan motivasi dapat mempengaruhi variabel kepuasan kerja sebesar 56.4%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 37.4% variabel kepuasan kerja dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
ABSTRACT
Kania Maulida Septianti (0901088), Influence of Non-Physical Work Environment, Job Satisfaction Motivation Against PT Jasa Marga
Purbaleunyi of Bandung Branch, Under The Guidance of Askolani SE. MM.
This study examined the problem is the job satisfaction of employees of PT Jasa Marga Purbaleunyi of Bandung Branch is not maximized due to employee dissatisfaction is not optimal in work supported by the absenteeism of data, delays, and performance assessment. This problem must be overcome because if not treated immediately will hamper the company's goals.
This study aims to describe the non-physical work environment, and motivation, and job satisfaction of employees of PT Jasa Marga Purbaleunyi of Bandung Branch. Aspects examined included three things: the non-physical work environment, motivation, and job satisfaction of employees.
This research uses descriptive and verification methods, research methods used explanatory survey. Population of 281 respondents. The analysis technique used is the Pearson product moment correlation coefficient and multiple regression analysis. Hypothesis testing using t-test to see the effect of partially.
The results showed that non-physical work environment, motivation, and job satisfaction of employees of PT Jasa Marga Purbaleunyi of Bandung Branch is located in the middle category. The results of the correlation calculations, non-physical work environment variables (X1) with job satisfaction variable (Y) has a correlation value of 0,695 means non-physical work environment variables (X1) has a positive relationship with the classification being. As for the motivation variable (X2) and job satisfaction (Y) has a correlation of 0.740, meaning that the motivation variable (X2) has a positive relationship with the classification being. Calculation results obtained multiple regression analysis equation Y = and R Square of 0,626 or 6,26% variable means non-physical work environment and motivation can affect job satisfaction variable was 56,4%, while the remaining 37.4% of the variable job satisfaction influenced by other factors not examined.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang bergerak dibidang penyelenggara jasa jalan tol. Perusahaan ini dibentuk pada tahun 1978 setelah jalan tol pertama, yang menghubungkan Jakarta-Bogor selesai dibangun. Sebagai perusahaan jalan tol pertama di Indonesia, dengan pengalaman lebih dari 32 tahun dalam membangun dan mengoperasikan jalan tol, saat ini Jasa Marga adalah pimpinan dalam industrinya dengan mengelola lebih dari 531km jalan tol atau 76% dari total jalan tol di Indonesia.
Dalam menghadapi persaingan, perusahaan ini diharapkan mampu memanfaat sumber daya manusia yang handal seoptimal mungkin melalui praktek-praktek organisasi secara luwes, cepat dan tanggap terhadap perubahan lingkungan.
Tidak dipungkiri bahwa di PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung sendiri banyak terjadinya permasalahan yang terdapat di perusahaan itu sendiri. Banyaknya adanya tantangan yang muncul dan hal itu mengakibatkan perusahaan mengalami kemunduran terutama dibidang Sumber Daya Manusia itu sendiri. Permasalahan seperti inilah yang pada akhirnya apabila terus berlarut-larut akan berkembang menjadi suatu permasalahan yang komplek dan berakibat pula pada segala aspek perusahaan. Masalah yang timbul ini disebabkan oleh adanya ketidakpuasan karyawan dalam bekerja. Salah satu indikasi dari menurunnya tingkat kepuasan kerja adalah tingginya tingkat absensi (absenteeism), tingginya keluar masuk karyawan (turnover), menurunnya produktivitas atau prestasi kerja karyawan (performance). Seperti yang diungkapkan A. A. Anwar Prabu Mangkunegara (2007:117), yang menyatakan bahwa:
Kepuasan kerja lebih tinggi dihubungkan dengan turnover karyawan yang rendah, sedangkan karyawan-karyawan yang kurang puas biasanya turnovernya lebih tinggi. Karyawan-karyawan yang kurang puas cenderung tingkat kehadiran (absen) tinggi. Mereka sering tidak hadir kerja dengan alasan yang tidak logis dan subjektif.
karyawan PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi, peneliti akan menyajikan data-data tersebut di bawah ini. Berikut data-data keterlambatan kerja pada tahun 2012:
Gambar 1.1
Data Rekapitulasi Keterlambatan Kerja Karyawan PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung
Periode 2012 (Januari-Desember)
Berdasarkan data rekapitulasi keterlambatan kerja pada gambar 1.1, tingkat keterlambatan karyawan PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi selalu mengalami kenaikan yang fluktuatif setiap bulannya pada tahun 2012. Hal tersebut terlihat pada bulan Januari jumlah karyawan yang terlambat sebanyak 74 orang, bulan Februari sebanyak 101 karyawan, bulan Maret sebanyak 92 orang, kinerja perusahaan itu sendiri.
Gambar 1.2
Data Rekapitulasi Alpa Kerja Karyawan (Tidak ada keterangan) PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung
Periode 2009-2012
Grafik data rekapitulasi alpa keterangan pada gambar 1.2 menunjukkan jumlah alpa karyawan setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan. Dapat dilihat dari tahun 2009 menunjukkan sebanyak 47 orang, tahun 2010 sebanyak 51 orang, tahun 2011 sebanyak 23 orang, dan tahun 2012 sebanyak 44 orang. Pada data diatas terlihat bahwa masih banyak karyawan yang Alpa dalam pekerjaannya. Hal tersebut berdampak pada kepuasan kerja karyawan karena mereka merasa kurang puas atas pekerjaannya yang mengakibatkan karyawan tersebut tidak semangat dalam bekerja ataupun tidak adanya rasa disiplin dalam diri mereka. Hal seperti ini tentu saja harus menjadi perhatian, karena apabila dibiarkan terus menerus maka akan berpengaruh pada laju tumbuh berkembangnya perusahaan. Dalam hal ini perusahaan juga mampu memberikan jalan keluar untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
2009 2010 2011 2012
Jumlah 47 51 23 44
Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara dengan beberapa karyawan PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung dan kepada salah seorang staf Human Resources Bapak Agus Iriansyah mengenai kepuasan kerja karyawan yang terlihat menurun. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa permasalahan, yaitu kurangnya pengawasan dan faktor pendorong moral yang dilakukan oleh atasannya maupun dorongan dari sesama rekan kerja. Masih banyak pula karyawan yang bersikap santai dalam bekerja seperti sesama karyawan mengobrol di luar saat jam kerja berlangsung, makan saat bekerja, keluar-masuk kantor lebih awal sebelum jam istirahat. Sikap santai seperti ini yang menyebabkan pekerjaan tidak berjalan dengan lancar dan lebih banyak mengulur waktu untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
Tabel 1.1
Data Penilaian Kinerja PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung 2010-2012
Sumber: Pengolahan data, 2014
Apabila dilihat dari data penilaian kinerja diatas, rata-rata karyawan banyak yang mendapatkan yudisium kinerja baik dan cukup baik, namun kondisi tersebut tetap dikategorikan belum optimal. Hal ini karena tidak sesuai dengan target yang diharapkan PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung. Target yang ditetapkan PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung adalah semua karyawan mendapatkan yudisium kinerja sangat baik.
Untuk memperjelas mengenai kepuasan kerja di atas, penulis mencoba mencari informasi primer lain sebagai penunjang adanya masalah di PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung, penulis menghadirkan rekapitulasi angket pra penelitian untuk menggambarkan kepuasa kerja karyawan.
Tabel 1.2
Hasil Rekapitulasi Angket Pra Penelitian kepada 20 orang Karyawan PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung
No
Apakah anda merasa puas dengan pekerjaan anda saat ini?
8 7 5 - - 20
2.
Apakah anda merasa puas dengan atasan dalam memberikan tugas
9 7 4 - - 20
3.
Apakah anda merasa puas bekerja sama dengan rekan kerja anda?
9 11 - - - 20
4.
Apakah anda merasa puas dengan kondisi lingkungan kerja disini
5 10 4 1 - 20
5.
Apakah anda puas dengan pemberian motivasi kerja dari lingkungan kerja anda?
5 8 7 - - 20
Berdasarkan hasil rekapitulasi angket pra penelitian pada tabel 1.2, maka dapat diketahui bahwa sebagian besar karyawan merasa puas atas pekerjaannya, akan tetapi masih ada pula yang merasa tidak puas terhadap pekerjaan yang dimiliki. Melihat dari hasil rekapitulasi kuesioner pra penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa rendahnya kepuasan kerja yang dimiliki oleh karyawan PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung.
Fenomena-fenomena yang dikemukakan di atas menunjukkan bahwa kepuasan kerja karyawan masih belum optimal bila dilihat dari lingkungan kerja, kondisi pekerjaan, faktor pendorong berupa secara moral baik dari atasan maupun sesama rekan kerja. Apabila fenomena-fenomena tersebut dibiarkan secara terus menerus, maka akan menghambat pula pada pencapaian tujuan perusahaan.
Dilihat dari fenomena lingkungan kerja, PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung permasalahan yang lebih muncul yaitu pada lingkungan kerja. Lingkungan kerja itu sendiri terbagi atas dua, yaitu lingkungan kerja fisik dan non fisik. Lingkungan kerja bukan hanya berpengaruh pada semangat kerja dan kegairahan kerja dalam pelaksanaan tugas, tetapi seringkali pengaruhnya cukup besar terhadap kepuasan kerja pegawai. Karena dengan lingkungan kerja yang baik akan memotivasi pegawai untuk bekerja dengan baik agar dapat menghasilkan prestasi kerja yang baik dalam meningkatkan kepuasan kerja pegawai.
kerja. Menurut Sedarmayanti (2008:31), “Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun
hubungan dengan bawahan”. Terlihat dari hubungan sesama rekan kerja yang satu sama lain tidak dapat sama-sama meningkatkan semangat kerja karena masih sama-sama berleha-leha dan mengobrol ketika waktu jam kerja berlangsung.
Menurut Malayu Hasibuan (2007:202), kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan. Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan dan suasana lingkungan kerja yang baik. Dengan kata lain, apabila karyawan mendapatkan pendorong moral berupa motivasi yang didapatkan selama dia bekerja baik dari atasan maupun sesama rekan kerja, maka hal tersebut akan menjadi penyemangat untuk mencapai suatu kepuasan tersendiri bagi pekerjaannya.
berlarut-larut, karena dengan kepuasan yang rendah, karyawan tidak bisa mencurahkan seluruh jiwa, perasaan dan waktu mereka untuk kemajuan perusahaan yang pada akhirnya berdampak menurunnya kinerja perusahaan.
Berdasarkan penjelasan di atas penyebab rendahnya kepuasan kerja PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung masih tergolong rendah, dikarenakan kurangnya faktor lingkungan kerja non fisik dan motivasi kerja sehingga perlu adanya suatu peningkatan perilaku karyawan pada lingkungan kerja non fisik dan motivasi kerja, oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: “Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Persepsi Karyawan PT. Jasa
Marga Cabang Purbaleunyi Bandung)”
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah
Apabila hal ini dibiarkan terus menerus dan tidak segera dibenahi maka dampak yang akan ditimbulkan sangat kompleks dan tujuan perusahaan pun tidak akan sepenuhnya tercapai dengan baik. Maka dari itu perlu adanya pembenahan tentang peningkatan kepuasan kerja karyawan di PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung dengan memperhatikan salah satu faktor yang mempengaruhinya yaitu lingkungan kerja non fisik dan motivasi kerja.
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang, identifikasi masalah dan data yang telah dipaparkan di atas, menurunnya kepuasan kerja dipengaruhi oleh lingkungan kerja non fisik dan motivasi. karena banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yang menurun, maka peneliti hanya akan meneliti beberepa faktor saja. Rumusan ini dapat dijabarkan ke dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan bagaimana gambaran lingkungan kerja non fisik, motivasi kerja dan kepuasan kerja di PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung? 2. Untuk menjelaskan bagaimana pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap
kepuasan kerja karyawan di PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung? 3. Untuk menjelaskan bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan
kerja karyawan di PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Untuk mengetahui gambaran lingkungan kerja non fisik, motivasi kerja dan kepuasan kerja di PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung.
2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung.
3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung.
4. Untuk mengetahui Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik dan Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian
Manfaat-manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan dapat menambah pengetahuan sebagai bekal dalam penerapan ilmu yang telah diperoleh dibangku kuliah dalam dunia yang lebih luas lagi untuk selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh lingkungan kerja non fisik dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung, yang terletak di Plaza Tol Pasteur Jl. Dr. Djundjunan No. 257 Bandung. Adapun yang menjadi variabel bebas (independent variabel) adalah lingkungan kerja non fisik (X1) dan motivasi (X2). Variabel
terikat (dependent variabel) adalah kepuasan kerja (Y). Pada penelitian ini, subjek yang dijadikan responden adalah karyawan PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung.
3.2 Metode dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode yang Digunakan
Setiap penelitian yang akan dilakukan, terlebih dahulu harus ditentukan jenis penelitian dan metode yang akan digunakan sehingga tujuan dari penelitian dapat dicapai. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.
gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Suharsimi Arikunto (2006:8) mengemukakan bahwa, penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran pengumpulan data di lapangan. Berdasarkan jenis penelitin di atas, yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian yang digunakan adalah explanatory survey.
Explanatory Survey adalah suatu survei yang digunakan untuk
menjelaskan hubungan kausal antara dua variabel melalui pengujian hipotesis, survei dilakukan dengan cara mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Menurut Kerlinger yang dikutip oleh Sugiyono (2007:7), yang dimaksud dengan metode survei yaitu, “Metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut”.
3.2.2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausalitas, yang bertujuan untuk mendapatkan bukti hubungan sebab-akibat antara satu variabel dengan variabel lainnya sehingga dapat diketahui variabel yang mempengaruhi dan variabel yang dipengaruhinya. Dalam hal ini, yang diteliti yaitu faktor lingkungan kerja non fisik dan motivasi yang selanjutnya akan di analisis dan diinterpretasikan untuk dicari pengaruhnya terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung.
3.3 Operasional Variabel
Variabel Konsep Variabel
Sub Variabel Indikator Tingkat Ukuran Skala No. Item
Lingkungan
Tingkat jumlah jam kerja
Tabel 3.1b
Operasional Variabel Motivasi Kerja (X2)
Variabel Konsep
Variabel
Sub Variabel Indikator Tingkat Pengukuran Skala No. Item
3. Kebutuhan
Operasional Variabel Kepuasan Kerja (Y)
Variabel Konsep
Variabel
Sub Variabel Indikator Tingkat Pengukuran Skala No. Item
3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Sumber Data
Sumber data penelitian adalah sumber data yang diperlukan untuk penelitian, dalam penelitian ini sumber data diperoleh secara langsung (primer) maupun tidak langsung (sekunder).
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuisioner kepada responden untuk diisi.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh data primer atau oleh pihak lain. Diperoleh dari literatur seperti buku-buku teori, dokumen-dokumen yang berisi informasi dari instansi yang bersangkutan dengan penelitian.
Jenis dan sumber data ditunjukkan secara lebih rinci pada tabel 3.2 berikut: Tabel 3.2
Jenis Sumber Data
No Data Penelitian Jenis Data
1. Data keterlambatan kehadiran karyawan struktural PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung
Sekunder
2. Data kehadiran karyawan struktural PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung
Sekunder
3. Data populasi karyawan struktural PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung
Sekunder
4. Wawancara mengenai kepuasan kerja karyawan struktural PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung
Sekunder
5. Jumlah karyawan struktural PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung yang diteliti
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Komunikasi langsung
Komunikasi langsung adalah komunikasi yang dilakukan tanpa menggunakan alat. Misalnya berbicara langsung dengan orang yang ada dihadapan kita.
2. Komunikasi tidak langsung
Komunikasi tidak langsung biasanya menggunakan alat mekanisme untuk melipat gandakan jumlah penerima pesan (sasaran). Penulis melakukan pengumpulan data primer melalui penyebaran angket yang merupakan daftar pertanyaan yang dibuat secara tertulis dan disusun sedemikian rupa, dengan maksud untuk menemukan permasalahan dan juga mengetahui hal-hal dari responden sehubungan dengan masalah kepuasan kerja karyawan di PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung. Bentuk angket yang disebar adalah angket terbuka yaitu pertanyaan yang telah disediakan alternatif jawabannya untuk dipilih oleh setiap responden dengan menggunakan kategori likert skala penilaian lima.
Adapun langkah-langkah penyusun kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada pedoman perancangan kuesioner yang dikemukakan oleh Malhota (2005:325) sebagai berikut:
1. Menentukan informasi yang dibutuhkan.
3. Menentukan nilai masing-masing jawaban.
4. Merancang pertanyaan untuk mengatasi ketidakmampuan dan ketidaksediaan responen menjawab.
5. Membuat keputusan mengenai strutuk pertanyaan. 6. Menentukan susunan kata dari pernyataan.
7. Mengurutkan pertanyaan dalam urutan yang sesuai 8. Memperbanyak kuesioner
9. Uji coba kuesioner
Selain itu, ada pula teknik pengumpulan data seperti: 1. Studi kepustakaan
Yaitu mempelajari ilmu pengetahuan teoritis serta menelaah buku-buku serta berbagai bentuk peraturan perundang-undangan yang berkaitan langsung dengan masalah yang diteliti.
2. Wawancara
Yaitu cara memperoleh data dengan mengadakan wawancara dan tanya jawab dengan pegawai maupun staf.
3. Kuisioner
Yaitu sebuah alat pengumpulan data yang nantinya data tersebut akan diolah untuk menghasilkan informasi tertentu. Kuisioner dibagikan kepada karyawan dan staf di tempat kerja.
Tabel 3.3
Kriteria Bobot Nilai Alternatif
3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
3.5.1 Populasi
Dalam penelitian ini, populasi yang akan diambil adalah populasi dari karyawan struktural PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung yang berjumlah 281 orang. Berdasarkan data yang ada jumlah populasi karyawan struktural PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4
Populasi Karyawan PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung
No Jabatan/Bagian Jumlah Karyawan
1 Pimpinan/Kepala Bagian 21
2 Staff Bagian Pelaksana 66
3 Staff Bagian Operasional 89
4 Staff Bagian Pelayanan Lalu Lintas dan kamtib 19
5 Juru Tata Usaha 37
6 Staff Tata Usaha 49
Jumlah 281
Sumber: Staf Bagian Pelaksana (SDM & Umum) PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung 2014
Alternatif Jawaban
Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat
Rendah
Positif 5 4 3 2 1
3.5.2 Sampel
Untuk menentukan sampel dari populasi yang telah ditetapkan perlu dilakukan suatu pengukuran yang dapat menghasilkan jumlah n. Husein Umar (2002:59), mengemukakan bahwa “Ukuran sampel dari suatu populasi dapat
menggunakan bermacam-macam cara, salah satunya adalah dengan menggunakan teknik Slovin”.Untuk menentukan jumlah sampel dengan menggunakan teknik Slovin rumusnya adalah sebagai berikut:
2
3.5.3 Teknik Penarikan Sampel
Dalam menentukan jumlah sampel yang akan digunakan, penelitian ini menggunakan teknik proportionate stratified random sampling atau teknik pengambilan acak sistematis untuk populasi yang bergerak. Rumus penarikan sampel adalah sebagai berikut:
Ni x n ni
N
(Riduwan, 2003 :66) Keterangan:
ni = Anggota sampel pada proporsi ke-1 Ni = Populasi ke-1
N = Populasi total
n = Sampel yang diambil dalam penelitian
3.6 Rancangan Analisis Data dan Hipotesis 3.6.1 Rancangan Analisis Data
Setelah data yang diperoleh dari responden melalui kuisioner terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menafsirkan data sehingga dari hasil tersebut dapat dilihat apakah terdapat pengaruh antara variabel Lingkungan Kerja Non Fisik (X1), Motivasi Kerja (X2) dan variabel Kepuasan Kerja (Y).
1. Pemeriksaan Data (editing), sebelum dilakukan pengolahan data, data tersebut perlu diperiksa terlebih dahulu dalam hal ini kelengkapan jawaban, untuk menentukan layak tidaknya lembar jawaban tersebut untuk diproses lebih lanjut.
2. Pembuatan kode (coding), melakukan coding terhadap data yang sudah diedit, sebagai usaha untuk menyederhanakan data yaitu dengan member tanda di masing-masing kategori jawaban dari seluruh responden dengan menggunakan sistem Skala Ordinal.
3. Tabulasi, maksudnya adalah tabulasi hasil coding, yang dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. 4. Analisis data. Analisis deskripsi dapat diketahui melalui rekapitulasi scoring penelitian, untuk kemudian diketahui daerah kontinum yang menunjukan wilayah ideal dari variabel (sugiyono, 2007:94). Langkah-langkahnya sebagai berikut :
a. Menentukan kontinum tertinggi dan terendah Skor terendah = SR x JB x JR
Skor tertinggi = ST x JB x JR Keterangan: SR = skor terendah
ST = skor tertinggi
JB = jumlah butir pertanyaan
JR = jumlah responden
R = skor kontinum tinggi – skor kontinum rendah
5
c. Selanjutnya menentukan daerah kontinum sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah dengan cara menambahkan selisih (R) dari kontinum tinggi sampai rendah.
d. Membandingkan skor total tiap variabel dengan parameter di atas untuk memperoleh gambaran variabel Lingkungan Kerja Non Fisik (X1), Motivasi Kerja (X2) dan variabel Kepuasan Kerja (Y).
3.6.2 Uji Validitas
Suharsimi Arikunto (2006:168) mengemukakan bahwa “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument”. Uji validitas digunakan untuk mengetahui kemampuan suatu instrument penelitian mengukur dengan benar apa yang akan diukur. Untuk menguji validitas instrument penelitian digunakan rumus Korelasi Product Moment.
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
(Sumber: Suharsimi Arikunto, 2006:170)
Keterangan :
r = Koefisien validitas item yang dicari
X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = Skor total
Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
(X2) = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X (Y2) = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden
Dimana :
r = Koefisien korelasi antara variabel X dan Variabel Y, dua variabel yang dikorelasilkan
Hasil perhitungan rxy dibandingkan dengan rtabel pada taraf nyata α= 5%. Kriteria kelayakan adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel maka instrument angket dinyatakan valid (rhitung> rtabel, valid)
2. Jika nilai rhitung lebih kecil dari nilai r tabel maka instrumentangket dinyatakan tidak valid (rhitung< rtabel, Tidak valid)
Tabel 3.5
Hasil Pengujian Validitas Variabel Lingkungan Kerja Non Fisik (X1)
No. Bulir r Hitung r Tabel Keterangan
1 0.505 0.374 Valid
2 0.521 0.374 Valid
3 0.672 0.374 Valid
4 0.714 0.374 Valid
5 0.754 0.374 Valid
6 0.702 0.374 Valid
7 0.571 0.374 Valid
8 0.604 0.374 Valid
9 0.380 0.374 Valid
10 0.650 0.374 Valid
11 0.493 0.374 Valid
12 0.399 0.374 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014
Tabel 3.6
Hasil Pengujian Validitas Variabel Motivasi Kerja (X2)
No. Bulir r Hitung r Tabel Keterangan
1 0.422 0.374 Valid
2 0.555 0.374 Valid
3 0.774 0.374 Valid
4 0.731 0.374 Valid
5 0.659 0.374 Valid
6 0.538 0.374 Valid
7 0.586 0.374 Valid
8 0.719 0.374 Valid
9 0.695 0.374 Valid
Tabel 3.7
Hasil Pengujian Validitas VariabelK epuasan Kerja (Y)
No. Bulir r Hitung r Tabel Keterangan
1 0.667 0.374 Valid
2 0.664 0.374 Valid
3 0.775 0.374 Valid
4 0.656 0.374 Valid
5 0.671 0.374 Valid
6 0.688 0.374 Valid
7 0.673 0.374 Valid
8 0.784 0.374 Valid
9 0.812 0.374 Valid
10 0.827 0.374 Valid
11 0.735 0.374 Valid
12 0.679 0.374 Valid
Sumber: Hasil pengolahan data 2014
Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan terhadap 30 responden dengan tingkat signifikan 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 yaitu 30-2=28, sehingga diperoleh nilai rtabelsebesar 0.374. Dengan demikian dapat
diketahui bahwa setiap item pernyataan dalam kuesioner dapat dikatakan valid, karena setiap rhitung lebih besar daripada rtabel. Artinya, pernyataan-pernyataan
dalam kuesioner dapat dijadikan alat ukur.
3.6.3 Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas instrument rentang skor antara 1-5 menggunakan rumus Croanbach alpa.
Suatu instrumen penelitian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas yang memadai jika koefisien alpha croanbach lebih besar atau sama dengan 0.70. Formula rumus koefisien alpha croanbach (ca) adalah sebagai berikut:
( ) ∑
(Sumber: Suharsimi Arikunto, 2006:196)
Keterangan :
r 11 = Realibilitas instrumen
K = Banyaknya butir pertanyaan
b2 = Jumlah Varians butir
2
t = Jumlah varians total
Jumlah varians butir dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :
∑ ∑
Keterangan: = varians
∑ = jumlah skor N = jumlah responden Kriteria uji validitas :
Perhitungan realibilitas pertanyaan dilakukan dengan bantuan program SPSS 20.0 for window.
Tabel 3.8
Hasil Pengujian Realibilitas
Variabel r Hitung r Tabel Keterangan
Lingkungan Kerja Non Fisik
0.820 0.70 Realibel
Motivasi Kerja 0.804 0.70 Realibel
Kepuasan Kerja 0.911 0.70 Realibel
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014
Hasil uji reliabilitas variabel X1, X2, dan variabel Y pada tabel di atas
menunjukkan bahwa keempatnya dinyatakan reliabel. Setelah memperhatikan ketiga pengujian instrumen di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa instrumen dinyatakan valid dan reliabel. Dengan itu penelitian ini dapat dilanjutkan artinya tidak ada yang menjadi kendala terjadinya kegagalan penelitian dikarenakan oleh instrumen yang belum teruji kevalidan dan kereliabilitasannya.
3.6.4 Teknik Analisis Data
1. Method Successive Interval (MSI).
Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut adalah sebagai berikut:
a. Perhatikan setiap butir
b. Untuk setiap butir tersebut tentukan berapa orang yang menjawab skor 1,2,3,4,5 yang disebut frekuensi
c. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi
d. Tentukan proporsi kumulatif
e. Dengan menggunakan tabel distribusi normal, hotumh nilai z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh
f. Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai z yang diperoleh g. Tentukan nilai skala (Scale Value) dengan menggunakan rumus:
Density at Lower Limit – Density at Upper Limit
Area Below Upper Limit – Area Beloe Lower Limit
Dimana:
Scale Value : Nilai Skala
Density at Lower Limit :Densitas batas bawah Density at Upper Limit :Densitas batas atas
Area Below Upper Limit : Daerah dibawah batas atas Area Beloe Lower Limit : Daerah dibawah batas bawah h. Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus: Y= NS + k K = [1 + │NSmin│]
Langkah-langkah diatas bila dijabarkan dalam bentuk tabel akan terlihat sebagai berikut :
Tabel 3.9
Pengubahan Data Ordinal ke Interval Kriteria/ Unsur
Catatan : Skala terkecil dibuat sebesar 1, maka SV terkecil +
Data penelitian yang sudah berskala interval selanjutnya akan ditentukan pasangan data variabel independen dengan variabel dependen serta ditentukan persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut.
3.6.5 Analisis Korelasi
Analisis korelasi dilakukan setelah semua data yang ada terkumpul. Analisis korelasi bertujuan untuk mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain.
Penentuan koefisien korelasi (r) dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi (Pearson’s Product Moment Coefficient of Correlation), yaitu:
Analisis korelasi berguna untuk menentukan suatu besaran yang menyatakan seberapa kuat hubungan suatu variabel dengan variabel lain. Untuk kekuatan hubungan, nilai koefisien korelasi berada antara -1 dan 1. Untuk bentuk/arah hubungan, nilai koefisien korelasi dinyatakan dalam positif (+) dan negatif (-), atau (-1 ≤ r ≤ +1), artinya jika:
r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif).
r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negatif)
r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan.
3.6.6 Analisis Regresi Linier Berganda
Teknik analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier ganda. Menurut Sugiyono (2009:277), ”Analisis regresi linier ganda
digunakan oleh peneliti, bila penelitian bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (naik turunkan nilainya).”
Berdasarkan tujuan dilakukannya penelitian ini, maka variabel yang dianalisis adalah variabel independen yaitu Lingkungan Kerja Non Fisik (X1), dan
Motivasi Kerja (X2), sedangkan variabel dependen adalah Kepuasan Kerja (Y),
Teknik analisis regresi linier ganda dilakukan dengan prosedur kerja sebagai berikut:
1. Uji Asumsi Regresi
Uji Asumsi Normalitas
Syarat pertama untuk melakukan analisis regresi adalah normalitas, sebagaimana yang diungkapkan oleh Triton (2005:76) “Data sampel hendaknya memenuhi prasyarat distribusi normal”
Uji Asumsi Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi yang kuat antara variabel bebas yang satu dengan variabel bebas yang lainnya dalam analisis regresi. Apabila dalam analisis terdeteksi multikolinearitas maka angka estimasi koefisien regresi yang didapat akan mempunyai nilai yang tidak sesuai dengan substansi, sehingga dapat menyesatkan interpretasi.
Uji AsumsiHeteroskedastisitas
2. Model persamaan regresi linier ganda X1, X2, atas Y adalah sebagai berikut:
a. Untuk mencari koefisien regresi dan a digunakan persamaan simultan sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
∑ ∑ ∑
̅ ̈ ̈
b. Setelah harga a, diperoleh makalangkah selanjutnya adalah menghitung korelasi ganda masing-masing variabel independen dengan variabel dependen dengan rumus berikut:
( ) √ ∑ ∑ ∑
c. Selanjutnya untuk uji signifikansi koefisien korelasi ganda dicari
dulu kemudian dibandingkan dengan
Keterangan :
= Nilai F yang dihitung
= Nilai Koefisien Korelasi Ganda m = Jumlah variable bebas
Menurut Sugiyono (2009:250) untuk mengetahui kuat rendahnya hubungan variabel, dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 3.10
Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Klasifikasi
0,000 – 0,199 Sangat Rendah
0,200 – 0,399 Rendah
0,400 – 0,599 Sedang
0,600 – 0,799 Kuat
0,800 – 1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2009:250)
3.6.7 Koefisien Determinasi
Koefisiendeterminasi adalahalat statistik untukmengetahui besarnyapersentasevariabel independenterhadap variabel dependen, dengan asumsi 0 ≤ r2≥ 1.Nilai koefisienpenentuberada diantara 0 – 100%. Jika nilai koefisien penentumakin mendekati 100%, berarti semakinkuat pengaruhvariabel independenterhadapvariabel dependen.Rumusnya:
Kd=(r2) x 100%
Keterangan :
Tabel 3.11
Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Determinasi
Nilai Koefisien Korelasi Klasifikasi
0% - 19,99% Sangat Lemah
20,00%- 39,99% Lemah
40,00% - 59,99% Sedang
60,00% - 79,99% Kuat
80,00% - 100% Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2010:188)
3.7 Uji Hipotesis
Langkah terakhir dari analisis datayaitu melakukan uji hipotesis yang bertujuan untuk mengetahuiapakah terdapat hubungan yang cukup jelad dan dapatdipercaya antaravariabel independen dengan variabel dependen. Hipotesis dalampenelitian ini adalahterdapat pengaruh yang signifikan, variabel bebas (X) yaitu Lingkungan Kerja Non Fisik (X1) dan Motivasi Kerja (X2), terhadap Kepuasan Kerja sebagai variabel terikat (Y).
Rumus yang digunakan adalahuji signifikan dengan korelasi (uji tstudent), yaitu:
(Riduwan, 2003:137) Keterangan:
t = Distribusistudent
rs = Koefisienkorelasi dari ujiindependent (kekuatankorelasi)
Untukmengetahui ada tidaknyagambaran dan hubunganantaravariabel LingkunganKerjaNon Fisik (X1) dan Motivasi Kerja (X2) dan variabelKepuasanKerja (Y), makadibutuhkanhipotesis yang memenuhisyarat. Adapunhipotesis yang dapatdiajukanadalah:
1. Hipotesis Pertama
Ho : ρ = 0 : terdapat gambaran lingkungan kerja non fisik, motivasi kerja
dan kepuasan kerja di PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung.
Hi : ρ> 0: tidak terdapat gambaran lingkungan kerja non fisik, motivasi
kerja dan kepuasan kerja di PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung. 2. Hipotesis Kedua
Ho : ρ = 0 : terdapat pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap
kepuasan kerja di PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung.
Hi : ρ> 0: tidak terdapat pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap
kepuasan kerja di PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung. 3. Hipotesis Ketiga
Ho : ρ = 0 : terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja di
PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung.
Hi : ρ> 0: tidak terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja
di PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung. 4. Hipotesis Keempat
Ho : ρ = 0 : terdapat pengaruh lingkungan kerja non fisik dan motivasi
Hi : ρ> 0: tidak terdapat pengaruh lingkungan kerja non fisik dan motivasi
kerja terhadap kepuasan kerja di PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung.
Kriteria pengujian:
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap karyawan PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja non fisik dan motivasi terhadap kepuasan kerja, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
2. Secara umum terdapat pengaruh antara lingkungan kerja non fisik terhadap kepuasan kerja. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pembahasan yang menunjukkan bahwa lingkungan kerja non fisik berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja di PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung.
3. Secara umum terdapat pengaruh antara motivasi kerja terhadap kepuasan kerja. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pembahasan yang menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja di PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung.
4. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja non fisik dan motivasi kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung. Artinya, bahwa kepuasan kerja dipengaruhi oleh lingkungan kerja non fisik dan motivasi kerja. Terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja non fisik dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja.
5.2 Saran
indikator tersebut mendapatkan skor terendah. Selain itu dalam hal keahlian dan pengalaman pekerjaan yang dimiliki, kepuasan terhadap pekerjaan, kepuasan penempatan karyawan, kesesuaian gaji dengan pemberian pekerjaan, kepuasan terhadap gaji yang diterima, peluang mendapatkan promosi jabatan, kepuasan terhadap promosi yang diberikan, kepuasan terhadap pengawasan yang diberikan, perhatian pimpinan terhadap kondisi kerja karyawan, kepuasan terhadap perhatian dari pimpinan, kemampuan bekerja sama dan kepuasan terhadap kerja sama karena masing-masing indikator tersebut mendapatkan skor yang sedang. Selain itu diharapkan karyawan dapat dengan mudah memahami apa yang seharusnya mereka kerjakan untuk perusahaan. Kepuasan harus ditingkatkan terus menerus agar pekerjaan akan terselesaikan dengan baik. 2. Berdasarkan hasil dari penelitian pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap kepuasan kerja, peneliti menyarankan lingkungan kerja non fisik terus diperbaiki dan dicari solusi serta pembenahannya karena lingkungan kerja non fisik merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap meningkatnya kepuasan kerja karyawan. Apabila lingkungan kerja non fisik tersebut baik maka kepuasan kerja karyawan yang ada di PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Bandung akan meningkat dan hal tersebut akan berpengaruh positif pula pada perusahaan.
motivasi kerja pula menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap meningkatnya kepuasan kerja karyawan. Tidak dipungiki pula bahwa motivasi kerja menjadi acuan dan penyemangat karyawan untuk lebih giat lagi dalam bekerja dan hal tersebut apabila sudah tercapai maka akan menjadi suatu kepuasan tersendiri dalam bekerja.
DAFTAR PUSTAKA
A. Ahyari (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia dan Lingkungan Kerja. Bandung : Pionir Jaya.
A.M, Sardiman (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers.
Arikunto, Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
As’ad, Moh (1995). Seri Ilmu Sumber Daya Manusia: Psikologi Industri, Yogyakarta: Liberty.
Handoko, Handi T (2007). Mengukur Kepuasan Kerja. Jakarta : Erlangga.
Hasibuan, Malayu S.P (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Husein Umar (2002). Metode Riset Bisnis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Luthans, Fred (2006). Perilaku Organisasi, alih bahasa: Vivin Andhika, Shekar
Purwanti, Th. Arie P, dan Winong Rosari.Yogyakarta : Andi.
Mangkunegara, A.A Anwar Prabu (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Mangkunegara, A.A Anwar Prabu (2005). Perilaku Budaya Organisasi. Bandung : Refika Aditama.
Mangkunegara, A.A Anwar Prabu (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Nitisemito (2008). Pengelolaan Tentang Kondisi Kerja. Jakarta : Erlangga
Riduan (2003). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta.
Rivai, Veithzal (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan; dari Teori ke Praktik. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Rivai, Veithzal (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan; dari Teori ke Praktik. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Robbins, Stephen P. Dan Timothy A. Judge (2008). Perilaku Organisasi, alih Bahasa: Diana Angelica. Jakarta : Salemba Empat.
Rusyan, Tabrani A (1991). Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Sedarmayanti (2008). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.
Setyawan, Johny. Dan Mulyadi (2001). Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Jakarta : Salemba empat.
Siagian, Sondang P (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Sugiyono (2007). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta.
Suwatno (2001). Asas-asas Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Suci Press
Usman, Husaini (2011). Manajemen: Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Wilson, Graham (2008). Kondisi Kerja dan Faktor Kepuasan Kerja. Jakarta : Prentice Hall.
SUMBER LAIN :
http://repository.upi.edu
http://repository.usu.ac.id
http://www.jasamarga.com
http://muhamadnurdinyusuf.wordpress.com/download/jurnal-manajemen-sumber-daya-manusia/
Agung Panudju. Pengaruh Kompensasi dan Karakteristik Pekerjaan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Unit Produksi PT.X Palembang. Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol 1 no. 2 Oktober 2003.
Ramlan Ruvendi. Imbalan dan Gaya Kepemimpinan Pengaruhnya terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Balai Besar Industri Hasil Pertanian Bogor. Jurnal Ilmiah Binaniaga Vol. 01 Tahun 2005.
Amin Wahyudi dan Jarot Suryono. Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Kantor Informasi Komunikasi dan Kehumasan Kabupaten Boyolali. Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia Vo. 1 No. 1 Desember 2006: 1-14.
H e r y a n i , I n d r i 2 0 1 1 . Pengaruh Motivasi dan Kepuasan
Kerja terhadap Kinerja
Karyawan pada Perum Damri (Survey pada Karyawan Bagian
Operasional PERUM DAMRI). S k r i p s i p a d a
U n i v e r s i t a s P e n d i d i k a n I n d o n e s i a
B a n d u n g : t i d a k d i t e r b i t k a n .
Nurcahya, Bani 2012. Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik terhadap Kepuasan Kerja Pegawai (Studi Persepsional Pegawai Struktural Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Ilmu Pengetahuan Alam). S k r i p s i p a d a F a k u l t a s
E k o n o m i d a n B i s n i s U n i v e r s i t a s
P e n d i d i k a n I n d o n e s i a B a n d u n g :
t i d a k d i t e r b i t k a n .
W i n d a r i . M e y r i s s a A y u . 2 0 1 2 . Pengaruh
Motivasi Terhadap Komitmen Organisasi Karyawan Telkom Learning
Center Bandung. S k r i p s i p a d a F a k u l t a s
E k o n o m i d a n B i s n i s U n i v e r s i t a s
P e n d i d i k a n I n d o n e s i a B a n d u n g :