vii
ABSTRACT
This research analyzed the influence of economic value added and market value added to stock price. The objective of this research also to get which performance have the most significant effect to stock price.
This research was a descriptive and a causal associative research where the variables had causality characteristic. The companies were list in LQ 45 index 2007-2009 period were the sample of this research. They were chose by purposive sampling method. Time series data were used in this research, it was obtained from company’s financial statement at year 2007–2009. Statistic method through multiple regression analysis was used in hypothesis testing with SPSS 16.0 program. The hypotheses was economic value added and market value added have significant influence to stock price. Result of test indicate that economic value added haven’t significant influence while market value added have significant influence toward stock price. But both variables are simultaneously have significant influence to stock price.
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis pengaruh economic value added dan market value added terhadap harga saham. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui tolok ukur mana yang mempunyai pengaruh paling signifikan terhadap harga saham.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif kausal yang variabelnya bersifat kausalitas. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang masuk dalam indeks LQ 45 periode 2007-2009 yang dipilih dengan metode purposive sampling. Data yang digunakan bersifat time series, dan diambil dari laporan keuangan tahunan perusahaan 2007-2009. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode statistik melalui analisis regresi berganda dengan program SPSS 16.0. Hipotesis dalam penelitian ini adalah economic value added dan market value added memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa economic value added tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham sementara market value added memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Tetapi kedua variabel secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
ix DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRACT ... vii
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR... xii
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GRAFIK ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 7
1.3Keterbatasan Penelitian ... 8
1.4Tujuan Penelitian ... 8
1.5Kegunaan Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 10
2.1 Kajian Pustaka ... 10
2.1.1 Kinerja Perusahaan ... 10
2.1.2 Kinerja Keuangan ... 11
2.1.2.1 Tujuan Pengukuran Kineja Keuangan ... 12
2.1.2.2 Metode Pengukuran Kinerja Keuangan ... 13
2.1.3 Economic Value Added (EVA) ... 14
2.1.3.2 Keunggulan dan Kelemahan EVA ... 20
2.1.4 Market Value Added (MVA)... 24
2.1.4.1 Menghitung MVA ... 26
2.1.4.2 Keunggulan dan Kelemahan MVA ... 30
2.1.5 Hubungan Economic Value Added (EVA) dengan Market Value Added (MVA) ... 31
2.1.6 Harga Saham ... 31
2.1.7 Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap Harga Saham ... 38
2.1.8 Penelitian Terdahulu ... 38
2.2 Kerangka Pemikiran ... 40
2.3 Formulasi Hipotesis ... 42
BAB III METODE PENELITIAN ... 43
3.1 Jenis Penelitian ... 43
3.2 Definisi Operasional Variabel ... 46
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 50
3.4 Sumber Data dan teknik Pengumpulan Data ... 52
3.5 Analisis Data ... 53
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 60
4.1 Perhitungan Economic Value Added (EVA) ... 60
4.1.1 Menghitung Net Operating Profit After Tax (NOPAT) ... 60
4.1.2 Menghitung Invested Capital ... 63
4.1.3 Menghitung Tingkat Pajak (Tax) ... 65
4.1.4 Menghitung Weighted Average Cost of Capital (WACC) ... 66
4.1.4.1 Menghitung Tingkat Modal (D) ... 66
4.1.4.2 Menghitung Cost of Debt (rd) ... 67
4.1.4.3 Menghitung Tingkat Modal dan Ekuitas (E) ... 69
4.1.4.4 Menghitung Cost of Equity (re) ... 70
xi
4.1.7 Menghitung MVA (Market Value Added) ... 77
4.1.7.1 Menghitung Nilai Pasar Perusahaan ... 77
4.1.7.2 Menghitung Nilai Buku Ekonomis Perusahaan ... 79
4.2 Analisis Statistik Deskriptif ... 82
4.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 84
4.2.1.1 Uji Normalitas ... 84
4.2.1.2 Uji Multikolonieritas ... 86
4.2.1.3 Uji Heteroskedastisitas ... 87
4.2.1.4 Uji Autokorelasi ... 88
4.3 Uji Hipotesis ... 89
4.3.1 Persamaan Regresi ... 89
4.3.2 Pengujian Secara Parsial ... 90
4.3.3 Uji-F ... 91
4.3.4 Analisis Koefisien Determinasi (R2) ... 92
4.4 Pembahasan Hasil Analisis Statistik ... 92
BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 95
5.1 Simpulan ... 95
5.2 Saran ... 97
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Tabel Operasionalisasi Variabel ... 47
Tabel 3.2 Tabel Kriteria Sampel ... 51
Tabel 3.3 Tabel Daftar Nama Perusahaan Indeks LQ 45 Periode 2007-2009 . 52 Tabel 3.5 Tabel Kriteria Uji Autokorelasi menurut nilai Durbin-Watson ... 57
Tabel 4.1.1.1 Tabel Ringkasan Laba Sebelum Pajak Tahun 2007-2009 ... 61
Tabel 4.1.1.2 Tabel Ringkasan Pajak Tahun 2007-2009 ... 61
Tabel 4.1.1.3 Tabel Perhitungan NOPAT Tahun 2007-2009 ... 62
Tabel 4.1.2.1 Tabel Ringkasan Total Hutang dan Ekuitas Tahun 2007-2009 ... 63
Tabel 4.1.2.2 Tabel Perhitungan Hutang Jangka Pendek Tanpa Bunga Tahun 2007-2009 ... 64
Tabel 4.1.2.3 Tabel Perhitungan Invested Capital Tahun 2007-2009 ... 64
Tabel 4.1.3 Tabel Perhitungan Tingkat Pajak Tahun 2007-2009 ... 65
Tabel 4.1.4.1.1 Tabel Ringkasan Total Hutang Tahun 2007-2009 ... 66
Tabel 4.1.4.1.2 Tabel Perhitungan Tingkat Modal Tahun 2007-2009 ... 67
Tabel 4.1.4.2.1 Tabel Ringkasan Beban Bunga Tahun 2007-2009 ... 68
Tabel 4.1.4.2.2 Tabel Perhitungan Cost of Debt Tahun 2007-2009 ... 68
Tabel 4.1.4.3.1 Tabel Ringkasan Total Ekuitas Tahun 2007-2009 ... 69
Tabel 4.1.4.3.2 Tabel Perhitungan Tingkat Modal dan Ekuitas Tahun 2007-2009 .. 70
Tabel 4.1.4.4.1 Tabel Ringkasan Harga Saham Tahun 2007-2009 ... 71
Tabel 4.1.4.4.2 Tabel Perhitungan EPS Tahun 2007-2009 ... 71
Tabel 4.1.4.4.3 Tabel Perhitungan PER Tahun 2007-2009 ... 72
Tabel 4.1.4.4.4 Tabel Perhitungan Cost of Equity Tahun 2007-2009 ... 72
Tabel 4.1.4.4.5 Tabel Perhitungan WACC Tahun 2007-2009 ... 73
Tabel 4.1.5 Tabel Perhitungan Capital Charges Tahun 2007-2009 ... 74
Tabel 4.1.6 Tabel Perhitungan EVA Tahun 2007-2009 ... 76
Tabel 4.1.7.1.1 Tabel Ringkasan Bunga Minoritas Tahun 2007-2009 ... 78
Tabel 4.1.7.1.3 Tabel Perhitungan Nilai Pasar Perusahaan Per Lembar Saham
Tahun 2007-2009 ... 79
Tabel 4.1.7.2.1 Tabel Perhitungan Nilai ROE Tahun 2007-2009 ... 80
Tabel 4.1.7.2.2 Tabel Perhitungan Nilai Buku Ekonomis Perusahaan Tahun 2007-2009 ... 80
Tabel 4.1.7.2.3 Tabel Perhitungan MVA Tahun 2007-2009 ... 81
Tabel 4.2 Tabel Statistik Deskriptif ... 83
Tabel 4.2.1.1.1 Tabel Uji Normalitas Sebelum Data Ditransformasi ... 84
Tabel 4.2.1.1.2 Tabel Uji Normalitas Sesudah Data Ditransformasi ... 85
Tabel 4.2.1.2 Tabel Uji Multikolinearitas ... 87
Tabel 4.2.1.4 Tabel Uji Autokorelasi ... 89
Tabel 4.3.1 Tabel Model Summary ... 89
Tabel 4.3.2 Tabel Uji-t ... 90
xv
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 1 Grafik Histogram Uji Normalitas Setelah Data Ditransformasi ... 86 Grafik 2 Grafik Uji Normalitas Setelah Data Ditransformasi dengan
Normal P-Plot of Regression Standarized Residual Model Regresi .. 86 Grafik 3 Grafik Uji Autokorelasi Setelah Data Ditransformasi dengan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Perkembangan perekonomian semakin cepat dan kompleks dari waktu ke waktu. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya perdagangan hampir di semua komoditi. Perkembangan teknologi yang digunakan untuk memperkuat daya saing ekonomi dan informasi yang semakin cepat menjadikan suatu perusahaan untuk dapat terus bersaing mempertahankan eksistensinya. Kondisi tersebut menuntut perusahaan-perusahaan untuk melakukan pembenahan di segala bidang, salah satunya adalah bidang manajemen keuangan. Bagi seorang manajer keuangan, salah satu tugasnya adalah mengambil keputusan dalam menganalisis penyajian laporan keuangan perusahaan. Seorang manajer keuangan terlebih dahulu perlu memahami kondisi keuangan perusahaannya. (Prakasa, 2007:1)
Kesuksesan suatu perusahaan dalam mempertahankan eksistensinya tidak luput dari peran manajer keuangan dan pengaruh keputusan keuangan yang telah dilakukan. Para manajer keuangan memiliki tugas utama merencanakan pengadaan dan penggunaan dana untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Tujuan keputusan keuangan yang dilakukan adalah meningkatkan kemakmuran pemilik perusahaan atau pemegang saham. (Prakasa, 2007:1)
2
Enny Pudjiastuti, 2002:7).
Memaksimumkan nilai perusahaan tidak identik dengan memaksimumkan laba, apabila laba tersebut diartikan sebagai laba akuntansi. Sebaliknya memaksimumkan nilai perusahaan akan identik dengan memaksimumkan laba dalam pengertian ekonomi. Hal ini disebabkan karena laba ekonomi diartikan sebagai jumlah kekayaan yang biasa dikonsumsikan tanpa mengurangi modal pemilik perusahaan (Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, 2002:8).
Saham adalah salah satu aset yang diperdagangkan oleh perusahaan dalam financial market, khususnya pasar modal. Pasar modal merupakan salah satu fasilitas untuk menyalurkan dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Dengan proses ini, diharapkan terjadi peningkatan produksi sehingga akan terjadi peningkatan kemakmuran. (Prakasa, 2007:2)
Dalam proses perolehan dana dari masyarakat, perusahaan yang kinerjanya lebih baik memiliki kesempatan untuk memperoleh dana lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang kinerjanya kurang baik atau dengan kata lain bahwa perusahaan yang laba bersihnya lebih besar akan lebih mudah memperoleh dana dari masayarakat bila dibandingkan dengan perusahaan yang laba bersihnya kecil.
3
Berdasarkan alat analisis rasio keuangan, para pemegang saham cenderung menjual sahamnya jika rasio keuangan perusahaan tersebut buruk, sebaliknya jika rasio keuangan perusahaan tersebut baik, maka pemegang saham akan mempertahankannya. Demikian juga dengan para calon investor jika rasio keuangan perusahaan buruk, mereka cenderung untuk tidak menginvestasikan modalnya, begitu pun sebaliknya jika rasio keuangan perusahaan baik, para calon investor akan menginvestasikan modalnya (Hendrata, 2001) oleh (Rosy, 2009:2). Melihat kecenderungan tersebut, maka perubahan harga saham di pasar modal sangatlah berpengaruh.
Selama ini analisis rasio keuangan yang lazim dipakai dalam penilaian kinerja suatu perusahaan dinyatakan dalam rasio keuangan yang terbagi menjadi empat kategori utama, yaitu rasio profitabilitas, rasio aktivitas, rasio leverage, dan rasio likuiditas (Hendrata, 2001) oleh (Rosy, 2009:2). Namun, penggunaan analisis rasio keuangan memiliki kelemahan antara lain: (1) Rasio keuangan tidak disesuaikan dengan perubahan tingkat harga. (2) Rasio keuangan sulit digunakan sebagai pembanding antara perusahaan sejenis, jika terdapat perbedaan metode akuntansinya. (3) Rasio keuangan hanya menggambarkan keadaan sesaat, yaitu pada tanggal laporan keuangan dan periode pelaporan keuangan (Munawir, 2002) oleh (Rosy, 2009:2).
4
tidak saja melihat return yang dihasilkan, tetapi juga resiko yang dihadapi perusahaan dengan konsep value added (Rifzia, 2002:138).
Dengan adanya perkembangan pemikiran-pemikiran dibidang manajemen, maka terciptalah suatu pendekatan atau metode baru untuk mengukur kinerja operasional suatu perusahaan yang memperhatikan kepentingan dan harapan penyedia dana (kreditor dan pemegang saham), yang disebut dengan teknik pengukuran Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA). Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) diperkenalkan oleh Stern Stewart & Co, sebuah perusahaan keuangan di Amerika. Stewart & Co, sebuah perusahaan keuangan di Amerika meyakini bahwa Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) adalah kunci dari penciptaan nilai perusahaan. Hal ini didasarkan pada penelitian yang dilakukannya di Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya yang berhasil menciptakan kekayaan bagi para pemegang sahamnya (Hendrata, 2001) oleh (Rosy, 2009:2) .
5
indikator tentang adanya penciptaan nilai dari suatu investasi, sedangkan Market Value Added (MVA) merupakan perbedaan antara nilai modal yang ditanamkan di perusahaan sepanjang waktu dari investasi modal, pinjaman, laba ditahan, dan uang yang bisa diambil sekarang atau sama dengan selisih antara nilai buku dengan nilai pasar perusahaan (Rahayu, 2007) oleh (Rosy, 2009:2). Perusahaan dikatakan berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemilik modal, jika Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) bernilai positif, karena perusahaan mampu menghasilkan tingkat pengembalian yang melebihi tingkat biaya modal ( cost of capital) diikuti dengan meningkatnya harga saham. Namun, jika Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) bernilai negatif, hal ini menunjukkan nilai perusahaan menurun yang diikuti dengan penurunan harga saham, karena tingkat pengembalian lebih rendah dari biaya modal. Hasil yang diperoleh dari penelitian-penelitian sejenis yang dilakukan mengenai ada tidaknya pengaruh antara Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap harga saham beraneka ragam. Ada yang menyatakan bahwa Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) dengan harga saham tidak berpengaruh, tetapi ada pula yang menyatakan bahwa Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) dengan harga saham berpengaruh (Rosy, 2009:3).
6
sektor infrastruktur, indeks sektor aneka industri dan lainnya. (Tim BEI, 2010) oleh (Okezone.com, 2010)
Indeks LQ 45 merupakan indeks dari 45 saham yang telah dipilih melalui beberapa kriteria, sehingga indeks ini terdiri dari saham–saham yang mempunyai likuiditas yang tinggi dan juga mempertimbangkan nilai kapitalisasi pasar dari saham–saham tersebut. Adapun saham–saham yang masuk ke dalam kategori LQ 45 harus memenuhi beberapa kriteria diantaranya, masuk dalam top 60 dari total transaksi saham di pasar reguler (rata–rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir), masuk ke dalam ranking yang didasarkan pada nilai kapitalisasi pasar (rata–rata nilai kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir), telah tercatat pada BEJ sekurang-kurangnya selama 3 bulan, serta kondisi keuangan perusahaan, prospek pertumbuhan perusahaan, frekuensi dan jumlah transaksi di pasar reguler. Dari kriteria diatas, dapat dilihat bahwa indeks LQ 45 merupakan indeks yang diperoleh dari 45 saham paling liquid sehingga analisis terhadap 45 saham tersebut akan memberikan gambaran yang signifikan dari kondisi pasar modal pada umumnya. (Handoko, 2008:5)
Adanya kecenderungan bagi pemegang maupun calon pemegang saham untuk menanamkan modalnya pada perusahaan dengan melihat kondisi kinerja perusahaan dan perubahan harga saham (Rosy, 2009:2).
7
Berdasarkan uraian diatas penelitian ini berjudul: “Analisis Pengaruh
Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Harga
Saham Perusahaan Indeks LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2007 – 2009”.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pemikiran diatas, penulis tertarik untuk meneliti perusahaan-perusahaan yang masuk dalam Indeks LQ 45 di BEI selama periode 2007-2009, untuk mengetahui apakah pengukur kinerja perusahaan yang tercermin pada EVA dan MVA suatu perusahaan memiliki pengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Dari uraian tersebut, masalah yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut :
“ Apakah Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) yang dihasilkan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan Indeks LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2007 – 2009? ”
1.2 Keterbatasan Penelitian
Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain.
1. Variabel dalam penelitian ini hanya berkisar antara dua set variabel yaitu EVA dan MVA sebagai set variabel independen dan harga saham sebagai set variabel dependen, namun sebenarnya masih banyak variabel lain yang dapat mempengaruhi harga saham.
8
3. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang selalu masuk dalam indeks LQ 45 periode 2007-2009, sehingga hasil penelitian tidak dapat digeneralisasi.
1.3Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap harga saham perusahaan Indeks LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2007 – 2009.
1.4Kegunaan Penelitian
Melalui penelitian ini penulis berharap dapat memberikan kegunaan dan manfaat bagi semua pihak, antara lain:
1. Pihak Penulis
a. Menambah pengetahuan dan pengalaman yang berkaitan dengan ilmu yang diteliti.
b. Dapat mewujudkan suatu bentuk skripsi, sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian kesarjanaan Jurusan Ekonomi Manajemen Universitas Kristen Maranatha.
2. Pihak Perusahaan
9
Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) yang dituangkan dalam bentuk saran-saran yang berhubungan dengan penelitian ini.
3. Pihak Universitas
Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan dokumentasi untuk melengkapi referensi yang dibutuhkan dalam penyediaan bahan studi bagi pihak-pihak yang membutuhkan terutama yang tertarik dalam masalah Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA).
4. Pihak Lain
95
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari 16 perusahaan yang selalu masuk dalam indeks LQ 45 periode 2007-2009, perusahaan menghasilkan nilai EVA positif maupun negatif. EVA yang positif menandakan bahwa tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh perusahaan melebihi biaya modal atau tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor. Perusahaan yang memiliki EVA yang selalu positif antara lain AALI, ANTM, ASII, INCO, PGAS, PTBA, TLKM, dan UNTR. Perusahaan-perusahaan tersebut berhasil menciptakan nilai bagi pemilik modal. Sedangkan BBCA, BBRI, BDMN, BLTA, BMRI, INDF, ISAT, MEDC terdapat nilai EVA negatif karena perusahaan-perusahaan tersebut memiliki nilai Capital Charges lebih besar dibandingkan dengan NOPAT yang diperoleh perusahaan. Nilai EVA yang negatif menandakan bahwa nilai perusahaan berkurang sebagai akibat pengembalian yang dituntut oleh investor.
Untuk Perhitungan MVA, semua perusahaan dari tahun 2007-2009 menghasilkan MVA yang positif. MVA yang positif menandakan bahwa nilai pasar perusahaan lebih tinggi daripada nilai buku perusahaan sehingga investor tertarik untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.
Penelitian ini juga bertujuan untuk menguji dan menganalisis apakah terdapat hubungan yang signifikan antara economic value added (EVA) dan market value added (MVA) terhadap harga saham. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode statistik inferensial setelah sebelumnya dilakukan pengujian asumsi klasik.
96
EVA sebesar 1 % akan menaikan harga saham sebesar 12,5 %. Koefisien regresi MVA bertanda positif sebesar 0,452, artinya apabila terjadi perubahan variabel MVA sebesar 1 % akan menaikkan harga saham sebesar 45,2 %. Berdasarkan hasil penelitian ini MVA menjadi tolok ukur yang lebih signifikan dibanding EVA.
1. Penelitian ini menyimpulkan bahwa EVA tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Tidak signifikannya variabel EVA terhadap perubahan harga saham bisa disebabkan para investor ataupun broker lebih mendasarkan transakasinya pada faktor-faktor lain diluar fundamental seperti : hukum permintaan dan penawaran, tingkat suku bunga, valuta asing, dana asing di bursa, dan indeks harga saham. Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya pengaruh variabel EVA secara parsial terhadap perubahan harga saham perusahaan-perusahaan indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini sama seperti yang diungkapkan oleh Rousana (1997) dan Rosy (2009)
2. MVA mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham, dan memiliki arah pengaruh yang positif. Artinya meningkatnya MVA akan meningkatkan harga saham. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Rosy (2009).
97
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian ini, penulis memberikan beberapa saran kepada manajemen perusahaan dan peneliti selanjutnya.
1. Bagi manajemen perusahaan yang memiliki nilai EVA yang negatif (BBCA, BBRI, BDMN, BLTA, BMRI, INDF, ISAT, MEDC) agar dapat menaikkan nilai laba/NOPAT, dengan cara : omzet penjualan produksi perusahaan ditingkatkan, mengurangi bunga hutang, meminimumkan tingkat biaya modal melalui optimalisasi struktur modal.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Arifin, A. 2001. Membaca Saham. Yogyakarta : ANDI
2.
Alwi, Iskandar Z. 2003. Pasar Modal, Teori dan Aplikasi. Jakarta : Nasindo
Internusa
3.
Bartol, Kathryn M. dan David C. Martin. 1991. Management. New York : Mc
Graw Hill
4.
Bartol, Kathryn M. dan David C. Martin. 1994. Management. New York : Mc
Graw Hill
5.
Bovee, Courtland L., John V. Thill, Marian Burkwood dan Geoge P. Dovel. 1993.
Management. Mc Graw Hill: New York.
6.
Brealey, Richard A., dan Stewart C. Myers. 1996. Principles of Coorporate
Finance 5
th
Edition. New York : Mc Graw Hill
7.
Brigham, Eugene dan Michael C. Ehrhardt. 2002. Financial Management :
Theory and Practice. South-Western : Thomson
8.
Dodd, L., James, dan Chen, Shimin. 1997. Economic Value Added. Arkansas
Business and Economic Review.
9.
Handoko, Wahyu. 2008. Pengaruh Economic Value Added, ROE, ROA dan EPS
terhadap Perubahan Harga Saham Kategori LQ 45. Skripsi. Surakarta :
Universitas Muhammadiyah Surakarta
10.
Helfert, Erich A. 1996. Techniques of Financial Analysis : A Guide to Value
Creation 10
th
99
11.
Hidayat, Hikmawan. 2007. Analisis Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Go
Public Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Semarang : Universitas
Negeri Semarang
12.
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2002. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan,
Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN: Yogyakarta
13.
Husniawati, 2008. Analisis Pengaruh Economic Value Added, Market Value
Added, dan Risiko Sistematik terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and
Beverages. Depok : Universitas Gunadarma
14.
Jogiyanto. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE: Yogyakarta.
15.
Kuncoro, Mudrajad, 2003. Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi. Jakarta :
Erlangga
16.
Mardiah, Siti, Bambang Sugiarto, Dergibson Siagian. 2006. Analisis Kinerja
Bank Pemerintah Dan Swasta Dengan Metode EVA Dan MVA Terhadap Return
Saham . Akuntabilitas, September 2006, Hal 97-104
17.
Mirza, T. 1997. Eva Sebagai Alat Penilai. Manajemen dan Usahawan Indonesia.
Nomor 4/ XXVI, April.
18.
Mirza, Teuku dan Imbuh S. 1999. Konsep Economic Value Added : Pendekatan
Untuk Menentukan Nilai Riil Manajemen. Usahawan No. 10 Tahun XXVIII.
Januari 1999. hal 37 – 40.
19.
Mulyadi. 1997. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa Edisi
Kedua. Yogyakarta : Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN
20.
Nachrowi, D. 2006. Ekonometrika, untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan
100
21.
Napitupulu, Sahala Ian Putra. 2008. Analisis Kinerja Keuangan dengan
Menggunakan Metode Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added
(MVA) Pada Tiga Emiten Terbaik 2006. Skripsi. Medan : Universitas Sumatra
Utara.
22.
Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia
23.
Niswonger, C. Rollin, Carl S. Warren, James M. Reeve, dan Philip Fess. 1999.
Akuntansi. Jakarta : Erlangga
24.
O’Byrne, F. Stephen dan S. David Young. 2001. Economic Value Added dan
Manajemen Berdasarkan Nilai Panduan Praktis untuk Implementasi. Jakarta:
Salemba Empat.
25.
Oktora, Miranda., Yuliana Salim, Thio Anastasia. 2003. Analisis Pengaruh
Penilaian Kinerja dengan Konsep Konvensional dan Konsep Value Based
Terhadap Return Saham Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar :
IAI-Kompartemen Akuntan Pendidik
26.
Ponco, Budi. 2008. Analisis Pngaruh CAR, NPL, BOPO, NIM dan LDR terhadap
ROA : Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2004-2007. Tesis. Semarang : Universitas Diponegoro
27.
Pradhono, dan Yulius Jogi Christiawan. 2004. Pengaruh Economic Value Added,
Residual Income, Earnings dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Yang
Diterima Pemegang Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang terdaftar di
Bursa Efek Jakarta). Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.6 no.2, November 2004,
101
28.
Prakasa, Mulya Yoga. 2007. Analisis Hubungan Economic Value Added (EVA)
dan Market Value Added (MVA) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia
29.
Rahayu, Mariana Sri. 2007. Analisis Pengaruh EVA dan MVA terhadap Return
Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Yogyakarta:
Universitas Islam Indonesia.
30.
Rizfia, Khaira. 2002. Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Publik dengan
Menggunakan Perbandingan EVA dan CVA. Jurnal Manajemen Maranatha Vol.
2, November 2002, Hal 137-149.
31.
Rosy, Meity. 2009. Analisis Pengaruh Antara Economic Value Added dan Market
Value Added terhadap Perusahaan Sektor LQ 45 di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2007-2008. Depok : Universitas Gunadarma
32.
Rousana, Mike. 1997. Memanfaatkan EVA Untuk Menilai Perusahaan di Pasar
Modal Indonesia. Majalah Usahawan Indonesia, April No.4 hal 18 – 21
33.
Saiful M. Ruky. 1997. Lebih dalam Tentang “Economic Value Added” EVA dan
Penciptaan Nilai Perusahaan. Usahawan N0. 9, September 1997, hal 3 – 6.
34.
Santoso, S. 2000. SPSS Statistik Parametrik. Cetakan Pertama. Jakarta: PT
Elexmedia Komputindo.
35.
Subiyantoro,
Edi
dan
Fransisca
Andreani, 2003, Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Harga Saham Studi Kasus Perusahaan Jasa Perhotelan Yang
Terdaftar di Pasar Modal Indonesia. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 5
No. 2 Tahun 2003 Hal 171-180. Surabaya : Universitas Kristen Petra
102
37.
Sugiyono, 2005. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
38.
Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta.: ANDI
39.
Supramono dan Ellentarianti Cardinasari. 2004. Pengukuran Kinerja Industri
Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia Melalui Pendekatan Economic Value
Adeded (EVA), Kritis jurnal Studi Pembangunan Interdisiplin, Vol. XVI No. 1
Hal 24-38
40.
Umar, Husein. 2003. Metode Riset : Akuntansi Terapan. Jakarta : Ghalia
Indonesia
41.
Utama, Siddharta. 1997. Economic Value Added Pengukur Penciptaan Nilai
Perusahaan, Usahawan No. 4 April 1997, hal 10 – 13
42.
Utomo, Lisa Linawati. Economic Value Added Sebagai Ukuran Keberhasilan
Kinerja Manajemen Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 1, No. 1,
Mei 1999 : 28 - 42
43.
Timbul, Ucok Saul dan Widyo Nugroho. 2009. Analisa Pengaruh EVA, ROA,
ROE dan Persentase Kepemilikan Modal Saham Asing Terhadap Harga Saham
Perbankan di BEI. Depok : Universitas Gunadarma
44.
Tunggal, A. W. 2008. Economic Value Added ( EVA ) Teori, Soal, dan Kasus.
Jakarta: Harvarindo.
45.
Wijaya, L., Inggrid, Utami, Mudji, dan Ernawati, Endang. Perbandingan Kinerja
Emiten-Emiten Berbagai Sektor Yang Go Public Di Bursa Efek Jakarta Selama
103
46.
Winarto, Jacinta. 2005. Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Publik dengan
Menggunakan Metode Market Value Adde (MVA). Jurnal Manajemen Maranatha
Vol. 4, Mei 2005, Hal 99-108. Bandung : Universitas Kristen Maranatha
www.beacukai.go.id/rates/exchRateID.php
www.idx.co.id