• Tidak ada hasil yang ditemukan

YAYASAN PENDIDIKAN IMAM BONJOL (YPIB) CIREBON

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "YAYASAN PENDIDIKAN IMAM BONJOL (YPIB) CIREBON"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

YAYASAN PENDIDIKAN IMAM BONJOL

(YPIB) CIREBON

Akta Notaris No. 17 Tgl. 23 Januari 1991

Jl. Gerakan Koperasi No. 003 Tlp. (0233) 282004

Majalengka 45411

SURAT KEPUTUSAN

KETUA YAYASAN PENDIDIKAN IMAM BONJOL CIREBON NOMOR : 067/YYS/STF-YPIB/V/2015

TENTANG

PENETAPAN REVISI STATUTA STF YPIB CIREBON

Menimbang : a. Bahwa pengelolaan STF YPIB Cirebon dalam melaksanakan Tri Dharma STF YPIB Cirebon, merencanakan, mengembangkan program, dan menyelenggarakan kegiatan fungsional dipandang perlu disusun pedoman dalam bentuk Statuta.

b. Bahwa Statuta sebagaimana disebut pada Keputusan yang ditetapkan oleh Ketua Yayasan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tengtang perubahan Atas

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

5. Kepmdiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi.

6. Statuta STF YPIB Cirebon. MEMUTUSKAN

Menetapkan : Pertama

Kedua

: Menetapkan Statuta 2019 dilingkungan STF YPIB Cirebon.

: Keputusan ini disampaikan kepada Ketua STF YPIB Cirebon amanat.

(3)

Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan.

Keempat : Apabila dikemudian hari ternyata ada kekeliruan dalam Surat Keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Cirebon Pada tanggal : Mei 2015

K e t u a Yayasan,

Tembusan, disampaikan kepada : 1. Yth. Ketua STF YPIB Cirebon. 2. Yth. Para Pembantu Ketua 3. Yth. Para Pimpinan

(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala Puji hanya kepunyaan Allah dan atas

kemudahanNya lah perubahan Statuta Sekolah Tinggi Farmasi YPIB

ini bisa terselesaikan dan mendapat pengesahan Yayasan

Pendidikan Imam Bonjol Cirebon.

Melalui Statuta ini diharapkan para unsur pengelola

managemen STF YPIB Cirebon dapat menjadikan pegangan dan

pedoman dalam menyusun suatu kebijakan serta dijadikan sumber

acuan dalam mengambil kebijakan maupun tindakan sehingga

dapat tercapai visi dan misi STF YPIB Cirebon.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak baik dari

unsur Yayasan dan seluruh sivitas akademika STF YPIB Cirebon yang

telah memberikan masukan sehingga revisi Statuta ini dapat

terselesaikan.

Cirebon, Juni 2015

Ketua STF YPIB

(5)

PENDAHULUAN

Berkat Rahmat Tuhan yang Maha Esa dan didorong oleh keinginan yang luhur dan turut serta untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang didasari dengan falsafah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, maka didirikan Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon

Perguruan tinggi adalah salah satu lembaga yang berfungsi memajukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, dan teknologi serta seni sebagai inovator pembangunan dan menyiapkan sumberdaya manusia berkualitas sehingga mampu mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam untuk kepentingan pembangunan di berbagai bidang, khususnya pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan terwujudnya negara kebangsaan Indonesia modern yang aman dan damai, adil dan demokratis serta sejahtera dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, kemerdekaan, dan persatuan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Perguruan tinggi memiliki peran yang sangat besar dalam membangun bangsa dan negara. Melalui fungsi transformasi sumber daya manusia, iptek, sosial, dan budaya perguruan tinggi memiliki posisi yang strategis dalam perubahan kondisi dan status kehidupan masyarakat. Perkembangan yang begitu pesat dalam berbagai aspek dalam kehidupan, khususnya sebagai dampak pembangunan dan globalisasi, menuntut kesiapan sumber daya manusia untuk menjawab berbagai tantangan yang akan muncul.

Dalam kedudukan sebagai Sekolah Tinggi, Sekolah Tinggi Farmasi Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, bertujuan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan, kecakapan, dan keterampilan khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi mengenai bidang farmasi.

Sekolah Tinggi Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon adalah institusi perguruan tinggi yang didirikan oleh Yayasan Pendidikan Imam Bonjol berdasarkan surat keputusan Mendiknas Republik Republik Indonesia Nomor 216/D/O/2001 tentang izin penyelenggaraan Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol di Cirebon.

(6)

Kelembagaan Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon berdiri berdasarkan Surat keputusan Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Nomor 033/SK/YPIB/2001, tentang pembentukan organisasi dan tata kerja Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon. Kelembagaan Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon mempunyai tugas dan fungsi yakni melaksanakan pendidikan di atas pendidikan menengah pada jalur pendidikan Sarjana dengan Program Strata 1 yang ditunjukan pada keahlian bidang farmasi.

(7)

BAB I

KETENTUAN UMUM

Batasan dan Pengertian Dalam statuta ini yang dimaksud dengan:

1. Statuta adalah Peraturan Dasar Pengelolaan Perguruan Tinggi yang digunakan sebagai landasan penyusunan peraturan dan prosedur operasional di Perguruan Tinggi

2. Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi

3. Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah Misi yang diemban oleh Perguruan Tinggi, yakni menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat

4. Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon yang selanjutnya disebut STF YPIB Cirebon, adalah satuan pendidikan tinggi yang dikelola Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon, dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang mampu berkontribusi dalam penyiapan SDM terampil dan berdaya saing global.

5. Pemerintah adalah pemerintah Pusat dan Pemerintah Kota 6. Menteri adalah Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi

7. LLDIKTI adalah Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi wilayah IV Jawabarat dan Banten

8. Yayasan adalah yayasan yang merupakan badan penanggung jawab penyelenggaraan Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon

9. Ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon adalah pimpinan yang memimpin STF YPIB Cirebon

10.Wakil Ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon adalah wakil pimpinan yang memimpin STF YPIB Cirebon

11.Senat Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon adalah badan normatif perwakilan tertinggi di Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon.

12.LPM adalah Lembaga Penjaminan Mutu STF YPIB Cirebon.

13.LPP adalah Lembaga Perencanaan dan Pengembangan STF YPIB Cirebon. 14.SPMI adalah Sistem Penjaminan Mutu Internal STF YPIB Cirebon.

15.LPPM adalah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STF YPIB Cirebon 16.Bidang akademik merupakan unsur pelaksana akademik yang melaksanakan

pendidikan akademik, ilmu pengetahuan, dan keterampilan di bidang farmasi. 17.BEM Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon

adalah Badan Eksekutif Mahasiswa yang bertugas sebagai wadah aspirasi mahasiswa dan menyalurkan bakat dan minat mahasiswa.

18.Mahasiswa adalah mahasiswa yang terdaftar dan belajar pada Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon

(8)

19.Dosen adalah mereka yang diangkat oleh yayasan, ketua sekolah tinggi yang diperbantukan di Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon

20.Tenaga Kependidikan adalah mereka yang diangkat oleh ketua STF YPIB Cirebon dengan persetujuan Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon yang bertugas mengelola STF YPIB Cirebon.

21.Kebebasan akademik adalah hak dosen maupun mahasiswa melakukan kegiatan pengajaran dan penelitian untuk memperdalam suatu bidang ilmu tanpa ada campur tangan yang dapat mengurangi nilai akademis dari bidang ilmu tersebut

22.Kebebasan mimbar akademik adalah kebebasan dosen dalam menyampaikan pikiran, gagasan, dan pendapat-pendapat secara bebas di Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon

23.Otonomi keilmuan Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon merupakan kegiatan-kegiatan keilmuan yang berpedoman pada norma-norma dan kaidah keilmuan yang harus ditaati oleh civitas akademika 24.Otonomi pengelolaan adalah otonomi Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan

Pendidikan Imam Bonjol Cirebon dalam pengelolaan kegiatan keilmuan dan kegiatan penunjang berdasakan peraturan yang berlaku

25.Warga kampus adalah seluruh civitas akademika (staff, dosen tetap dan tidak tetap, mahasiswa aktif, dan pengelola administrasi) yang bernaung di bawah Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon

26.Peraturan akademik adalah peraturan yang ditetapkan oleh ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon setelah medapat persetujuan dari senat Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon

27.Alumni adalah alumni Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon yang telah menyelesaikan pendidikannya di STF YPIB Cirebon (berijazah)

(9)

BAB II

VISI, MISI DAN TUJUAN

Pasal 2

Visi Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon Adalah: “Pada tahun 2028 menjadi Institusi yang memiliki keunggulan kompetitif dalam bidang Kesehatan di Tingkat Nasional.

Pasal 3

Misi Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon adalah : 1. Melaksanakan Pendidikan dan Pengajaran Secara Profesional yang berorientasi

pada Keunggulan dalam bidang Kesehatan.

2. Melaksanakan kajian melalui kegiatan penelitian untuk mengembangkan potensi kekayaan alam.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang kesehatan berdasarkan hasil penelitian yang tepat guna dalam pelayanan dan pemberdayaan masyarakat.

4. Menyelenggarakan Kerjasama dan kemitraan dengan berbagai pihak dalam bidang kesehatan baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

5. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik (Dosen) maupun tenaga kependidikan (Karyawan) untuk memberikan pelayanan yang profesional.

6. Mengembangkan sarana dan prasarana untuk mendukung proses pembelajaran yang berkualitas.

Pasal 4

Tujuan Sekolah Tinggi Farmasi Yayasan pendidikan Imam Bonjol (STF YPIB ) Cirebon adalah:

1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi di bidang Farmasi dan Kesehatan

2. Menghasilkan penelitian dan karya ilmiah dalam bidang Kefarmasian dan Kesehatan.

3. Menghasilkan Pengabdian pada bidang Kefarmasian dan Kesehatan. 4. Meningkatkan kerjasama dengan organisasi di antaranya Perguruan Tinggi

(10)

BAB III

IDENTITAS

Bagian pertama: Identitas Lambang

Pasal 5

Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon memiliki lambang :

1. Bentuk lambang

Lambang Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon berbentuk segi lima bersudut tumpul melambangkan dasar operasional institusi berlandaskan Pancasila, warna dasar kuning keemasan melambangkan perjuangan yang luhur.

2. Ukuran

Ukuran luas lambang Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon adalah perbandingan 1:1.

3. Tata cara penggunaan lambang Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon ditetapkan dengan surat keputusan ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon.

4. Arti simbolis lambang Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon :

a. Segi lima bersudut tumpul melambangkan azas Pancasila

b. Mangkuk Hygeia dan Ular Menurut kepercayaan Yunani kuno mangkuk dan ular merupakan lambang keselarasan kehidupan dengan Bumi. Ular mungkin melambangkan pasien yang bisa memilih apakah akan mengambil obat pada mangkuk tersebut atau tidak.

c. Sayap menggambarkan semangat kegotong-royongan dan berlomba mencapai tujuan untuk kemakmuran bersama.

d. Tulisan Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon merupakan nama institusi pendidikan kefarmasian yang bernaung dibawah yayasan pendidikan imam bonjol.

(11)

e. Imam bonjol melambangkan kepahlawanan bangsa Indonesia yang semangat juangnya dan jejak kepahlawanannya perlu ditiru oleh para penerus bangsa.

Bagian Kedua: Bendera Pasal 6

Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon memiliki bendera sebagai berikut:

Gambar:

1. Warna dan ukuran bendera Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon adalah sebagai berikut :

a. Warna dasar bendera : hijau b. Ukuran panjang : 135 cm c. Ukuran lebar : 50 cm

d. Ukuran dapat diperbesar atau diperkecil sesuai dengan kebutuhan dengan perbandingan panjang dan lebar adalah 3 : 2.

2. Ditengah-tengah bendera terdapat lambang Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon dengan diameter 50 cm yang bertuliskan “Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon” dibawahnya.

Bagian Ketiga: Mars Pasal 7

1. Mars Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pedidikan Imam Bonjol Cirebon adalah lagu yang menggambarkan tekad dan motivasi juang Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon.

2. Mars Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon dinyanyikan pada upacara dies natalis, wisuda, dan upacara akademik lainnya 3. Mars Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon Sebagai

berikut :

MARS STF YPIB CIREBON Ayo kita semangat

Untuk mencapai Indonesia sehat Misi utama STF

(12)

Sekolah Tinggi Farmasi Sekolah Tinggi Farmasi Berdiri Tegak dibumi Pertiwi Melahirkan Sarjana yang hebat Untuk membangun Indonesia Sehat

Ayo… ayo..ayo.. semangat Ayo.. Ayo… untuk Indonesia Sehat (2x)

Bagian Keempat: Hymne Pasal 8

1. Hymne Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon adalah lagu yang menggambarkan keberadaan dan tekad Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon.

2. Hymne Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon dinyanyikan pada upacara dies natalis, widusa, dan acara akademik lainnya. 3. Hymne Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon

sebagai berikut : 4.

HYMNE STF YPIB CIREBON Pendidikan Integritas Utama

Untuk Indonesia

STF perguruan tinggi terkemuka dikota wali Pencerah masa depan

Bangsa Indonesia Bimbingan iman dan taqwa Semoga damba menjadi nyata

Tinggi dan mulia

Citra STF Menjadi warga wira utama Meninkatkan kesehatan bangsa

Bangsa Indonesia Pencerah masa depan

Bangsa Indonesia Bimbingan iman dan taqwa YPIB Sekolah Tinggi Farmasi

Untuk Indonesia

(13)

Pasal 9

1. Busana akademik adalah busana yang berbentuk toga dengan kelengkapan yang digunakan pada upacara akademik.

2. Busana akademik terdiri dari toga jabatan dan toga wisudawan beserta kelengkapannya.

3. Toga jabatan adalah toga yang digunakan oleh senat Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon pada upacara wisuda. Busana senat terdiri atas toga, topi segi lima dan kuncir, pada bagian punggung, leher, dada, dan lengan toga berlapis beludru hitam.

4. Toga wisudawan adalah toga yang digunakan oleh lulusan Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon pada acara wisuda. Busana wisudawan terdiri dari atas toga berwarna hitam, berlapiskan warna biru, topi segilima dan kuncir, serta kalung wisudawan, pada selayer terdapat warna biru yang melingkar.

5. Ketentuan-ketentuan lain dan tata cara penggunaannya ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon.

Bagian Keenam: Upacara Pasal 10

1. Upacara di lingkungan Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon terdiri atas dua macam, diantaranya sebagai berikut :

a. Upacara Akademis, yaitu Dies natalis, Wisuda lulusan, wisuda pengukuhan jabatan guru besar, promosi Doktor, promosi Doktor Kehormatan (Doktor Honoris Causa), Pelantikan Anggota Senat, dan peresmian penerimaan mahasiswa baru.

b. Upacara Non Akademis, yaitu pelantikan jabatan pimpinan structural, pemberian tanda penghargaan, pertemuan alumni, apel mingguan, dan lainnya yang sejenis.

2. Tata cara ketentuan-ketentuan upacara ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon.

Bagian Ketujuh: Bahasa Pasal 11

Bahasa resmi yang digunakan pada Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon adalah Bahasa Indonesia. Bahasa asing dapat digunakan sebagai Bahasa pengantar apabila diperlukan dalam penyampaian perkuliahan, pelatihan, atau sebagainya.

(14)

BAB IV

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

Badian Pertama: Penerimaan Mahasiswa Baru

Pasal 12

1. Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon mengatur dan menyelenggarakan seleksi penerimaan mahasiswa baru.

2. Penerimaan mahasiswa baru Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon diselenggarakan dengan tidak membedakan jenis kelamin, agama, suku, ras, kedudukan sosial, dan tingkat kemampuan ekonomi.

3. Syarat umum penerimaan mahasiswa baru Sekolah Tinggi Farmasi Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon adalah sebagai berikut :

a. Warga negara Indonesia (WNI) dan WargaNegara Asing (WNA) yang mempunyai izin khusus dari menteri.

b. Memiliki ijasah Pendidikan yang disyaratkan.

c. Memiliki badan dan jiwa sehat menurut surat keterangan dokter.

d. Tidak memiliki kekurangan/kelemahan yang dapat menghambat proses belajar. e. Berkelakuan baik dan bebas narkoba menurut keterangan dari sekolah atau

kepolisian

f. Memenuhi persyaratan administrasi yang ditetapkan.

g. Lulus tes seleksi masuk yang diselenggarakan Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon.

4. Syarat penerimaan mahasiswa pindahan dari perguruan tinggi yang lain adalah sebagai berikut :

a. Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon menerima pindahan dari perguruan tinggi lain yang sistem pendidikannya berdasarkan SKS yang status akreditasinya sama atau lebih tinggi.

b. Pada perpindahan studi jumlah SKS mata kuliah wajib yang dapat dialihkan dan diatur hanya SKS dari mata kuliah yang sesuai dengan kurikulum pada program studi yang bersangkutan sekurang-kurangnya C atau huruf di atasnya bagi mata kuliah tertentu sesuai dengan yang dipersyaratkan.

c. Lama studi dari program studi yang ditinggalkan diperhitungkan dalam waktu studi pada Program studi yang dituju.

d. Tidak sedang dikenakan sanksi akademik yang dinyatakan dalam surat keterangan perguruan tinggi asal.

e. Mendapat rekomendasi dari LLDIKTI.

f. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pada ayat 3 dan 4 akan diatur dan ditetapkan dalam keputusan ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon.

(15)

Bagian Kedua: Jenis Mata Kuliah Pasal 13

1. Penyelenggaraan pendidikan tinggi dilaksanakan atas dasar kurikulum yang sesuai dengan sasaran program studi.

2. Jenis mata kuliah yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Mata kuliah pengembangan Kepribadian (MPK)

Ditunjukkan untuk membentuk kepribadian yang layak baik dari segi perseorangan, sosial, budaya maupun peradaban.

b. Mata kuliah keahlian dan keterampilan (MKK)

Ditunjukan untuk memberi landasan pembentukan keahlian baik untuk kepentingan profesi maupun untuk pengembangan ilmu, teknologi dan pengetahuan.

c. Mata Kuliah Keahlian Bekerja (MKB)

Ditunjukan untuk memberi landasan pembentukan sikap professional terhadap pekerjaan.

d. Mata Kuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB)

Ditunjukan untuk memperluas wawasan serta pengembangan ilmu atau profesi. e. Mata Kuliah Berkarya (MPB)

Ditunjukan untuk memberi landasan pembentukan sikap professional terhadap pekerjaan.

3. Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon menyelenggarakan program akademik.

4. Program regular merupakan program yang diarahkan terutama pada mahasiswa yang berasal dari SMA/SMK/MA umum.

5. Program khusus (non regular) merupakan program yang diarahkan terutama pada mahasiswa yang berasal dari pegawai yang sudah bekerja di lingkungan dinas kesehatan, atau perusahaan BUMN maupun swasta.

Bagian Ketiga: Tahun Akademik Pasal 14

1. Tahun akademik Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon dibagi dalam dua semester yang terdiri dari semester ganjil dan semester genap, masing-masing berisi sekurang-kurangnya enam belas kali pertemuan tatap muka.

2. Pada akhir penyelenggaraan program pendidikan diadakan Ujian Kompetensi Profesi, Wisuda dan Sumpah serta Janji Profesi.

3. Kalender akademik Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon ditetapkan berdasarkan keputusan ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon.

(16)

Bagian Keempat: Beban Studi Pasal 15

1. Semester adalah waktu kegiatan yang terdiri dari sekurang-kurangnya 16 pekan kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya berikut 2 sampai 3 pekan kegiatan penilaian. 2. Beban studi semesteran adalah :

a. Jenjang Program Diploma Tiga minimal 110 sks dan maksimal 120 sks, diselesaikan dalam waktu 6 semester sampai dengan 10 semester.

b. Jenjang Program Strata Satu (Sarjana) minimal 144 sks dan maksimal 160 sks, diselesaikan dalam waktu 8 semester sampai dengan 14 semester.

c. Jenjang Program Profesi minimal 36 sks dan maksimal 40 sks, diselesaikan dalam waktu 2 semester sampai dengan 4 semester.

3. Pada awal semester bagi mahasiswa baru, mahasiswa pindahan, dan mahasiswa alih jenjang diwajibkan melakukan daftar ulang.

4. Syarat-syarat pendaftaran ulang meliputi syarat akademik, administratif, dan lain-lain yang ditetapkan oleh ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon.

Bagian Kelima: Sanksi Akademik Pasal 16

1. Admisistrasi akademik pada Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon diselenggarakan dengan menerapkan Sistem Kredit Semester (SKS). 2. Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatur dalam peraturan

Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon.

3. Sanksi akademik dapat berupa peringatan akademik atau pemutusan studi yang pengaturannya ditetapkan dengan keputusan ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan pendidikan Imam Bonjol Cirebon.

Bagian Keenam: Proses Pembelajaran Pasal 17

1. Pendidikan Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon diselenggarakan melalui proses pembelajaran yang mengembangkan kemampuan belajar mandiri.

2. Dalam penyelenggaraan pendidikan Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon dapat dilakukan kuliah, seminar, symposium, diskusi panel, lokakarya, praktikum, dan kegiatan ilmiah lain.

Bagian Ketujuh: Kurikulum Pasal 18

1. Pengembangan kurikulum Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon dilakukan dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

(17)

2. Pelaksanaan kurikulum Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berpedoman pada Kurikulum Institusional sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Bagian Kedelapan: Penilaian Hasil Belajar Pasal 19

1. Penilaian kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon dilakukan secara berkala, yang dapat berbentuk ujian, Pelaksanaan tugas, dan pengamatan.

2. Ujian dapat dilakukan melalui Ujian Harian (Quis), Ujian Tengah Semester (UTS), ujian akhir semester (UAS), Ujian Kompehensif, Ujian tugas Akhir (Skripsi), dan Ujian Kompetensi Profesi.

3. Penilaian hasil belajar Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon dinyatakan dalam huruf A, B, C, D, dan E yang masing-masing berbobot nilai 4, 3, 2, 1, dan 0.

4. Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, 2 dan 3 selanjutnya diatur dalam Buku Panduan Akademik.

5. Ujian tugas akhir Skripsi diadakan dalam rangka penilaian hasil belajar pada akhir studi Sarjana untuk memperoleh Gelar Sarjana Farmasi.

6. Ujian Kompetensi Profesi diadakan dalam rangka penilaian hasil belajar pada akhir studi Profesi untuk memperoleh Gelar Profesi.

Bagian Kesembilan: Kualifikasi Yudisium Pasal 20

Kualifikasi yudisium dan sebutannya berdasarkan indeks prestasi kumulatif dinyatakan dalam predikat sebagai berikut :

program Strata-1 (S1) 2,00 ≤ IPK ≤ 2,75 2,76 ≤ IPK ≤ 3,50 3,51 ≤ IPK ≤ 4,00 : Memuaskan : Sangat Memuaskan : Cum Laude

Bagian Kesepulun: Wisuda Pasal 21

1. Lulusan Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon diberi ijazah yang ditandatangani oleh ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon dan pemimpin unit pengelola program studi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Wisuda dilaksanakan bagi lulusan yang memenuhi persyaratan dan lulus ujian yang diselenggarakan Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon.

(18)

3. Wisuda dilaksanakan oleh Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon melalui sidang terbuka senat Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon.

4. Tatacara wisuda dan kegiatannya ditetapkan dengan keputusan ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon.

(19)

BAB V

KEBEBASAN AKADEMIK DAN OTONOMI KEILMUAN

Pasal 22

1. Kebebasan akademik, termasuk kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan merupakan kebebasan yang dimiliki anggota sivitas akademika STF YPIB Cirebon untuk melaksanakan kegiatan yang terkait dengan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni secara bertanggung jawab dan mandiri.

2.Ketua STF YPIB Cirebon memfasilitasi setiap sivitas akademika STF YPIB Cirebon agar dapat melaksanakan kebebasan akademik.

3. Setiap sivitas akademika STF YPIB Cirebon dalam melaksanakan kebebasan akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang ditujukan untuk meningkatkan pelaksanaan kegiatan akademik STF YPIB Cirebon.

Pasal 23

1. Dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni, STF YPIB Cirebon dan sivitas akademika berpedoman pada otonomi keilmuan.

2. Perwujudan otonomi keilmuan pada STF YPIB Cirebon diatur dengan Peraturan Ketua setelah mendapat persetujuan Senat.

(20)

BAB VI

GELAR DAN PENGHARGAAN

Pasal 24

1. Lulusan pendidikan akademik, vokasi, atau profesi berhak untuk menggunakan gelar akademik, gelar vokasi, atau gelar profesi.

2. Bukti kelulusan diberikan dalam bentuk ijazah dan/atau sertifikat kompetensi. 3. Gelar untuk lulusan pendidikan akademik sarjana, ditulis di belakang nama yang

berhak dengan mencantumkan huruf S. diikuti dengan inisial program studi atau bidang ilmu.

4. Gelar untuk lulusan pendidikan akademik, vokasi, dan profesi ditetapkan dengan Peraturan Ketua setelah memperoleh persetujuan Senat.

Pasal 25

1. STF YPIB Cirebon dapat memberikan penghargaan kepada seseorang atau lembaga yang mempunyai jasa dan prestasi sangat menonjol dalam pengembangan pendidikan.

2. Syarat dan tatacara pemberian penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Ketua sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(21)

BAB VII

TATA KELOLA PERGURUAN TINGGI

Pasal 26

Badan Hukum Penyelenggara Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon bernama Yayasan Pendidikan Imam Bonjol (YPIB) didirikan berdasarkan Akte Notaris R. Achmad Susenon No 17 tanggal 23 Januari 1989 yang berkedudukan di Majalengka, Jawa Barat.

Pasal 27 Tugas dan Fungsi Yayasan:

1. Yayasan Pendidikan Imam Bonjol mempunyai tugas menyelenggarakan Sekolah Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

2. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada ayat (1) yayasan mempunyai fungsi: a. Menetapkan visi dan misi, kebijakan lembaga, tujuan kebijaksanaan dasar

(Statuta) dan kebijaksanaan rencana strategis (Renstra).

b. Membina, mengembangkan, memantau dan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

c. Menyediakan sarana, prasarana dan dana.

d. Menolak, menerima dan/atau meminta perbaikan usulan Ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon yang menyangkut rencana tahunan, anggaran, tenaga dan sarana.

e. Menolak, menyetujui dan mengesahkan Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

f. Meminta laporan secara berkala dan mengevaluasi kinerja Ketua Sekolah Tinggi dan Rencana Kerja Anggaran Tahunan Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

g. Mengangkat dan memberhentikan Ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

h. Menetapkan struktur organisasi Sekolah Tinggi Farmsi (STF) YPIB Cirebon dan kepersonaliannya dengan memperhatikan dan/atau atas usul/hasil pembicaraan dengan Ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

i. Menolak atau menerima dan menyetujui pertanggung jawaban Ketua Sekolah Tinggi.

j. Menetapkan dan mengangkat tenaga dosen tetap, para ketua program studi, tenaga administrasi tetap serta tenaga-tenaga lain yang diperlukan dengan memperhatikan dan/atau atas usul/hasil diskusi dengan Ketua Sekolah Tinggi. k. Memberhentikan tenaga dosen tetap, para ketua program studi, tenaga

administrasi tetap serta tenaga-tenaga lain, termasuk tenaga ahli/dosen berkebangsaan asing dengan memperhatikan dan/atau atas rekomendasi ketua Sekolah Tinggi berdasarkan statuta ini jika yang bersangkutan melanggar ketentuan pada statuta ini dan semua peraturan dan tata tertib yang berlaku di Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

(22)

l. Menetapkan dan melaksanakan pengadaan sarana dan prasarana kampus dengan memperhatikan usul/pendapat dari Ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

m. Menetapkan peraturan keuangan dan gaji tetap di Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon dengan memperhatikan pendapat Ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

n. Menetapkan pendirian/pengembangan dan penutupan Program Studi Perguruan Tinggi setelah memperoleh persetujuan pejabat berwenang di Kementerian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi, atau lembaga resmi yang berwenang.

o. Menolak, menerima dan/atau meminta perbaikan usulan rumusan Kebijakan Akademik dan usulan pengembangan Perguruan Tinggi yang diajukan Senat kepada Yayasan Pendidikan Imam Bonjol (YPIB) Cirebon.

p. Menolak, menerima dan/atau meminta perbaikan usulan rumusan kebijakan penilaian prestasi akademik dan pengembangan kecakapan serta kepribadian dan kesejahteraan sivitas akademika Perguruan Tinggi yang diusulkan Senat kepada Yayasan Pendidikan Imam Bonjol (YPIB) Cirebon.

q. Menolak, menerima dan/atau meminta perbaikan usulan rumusan norma dan tolok ukur penyelenggaraan Perguruan Tinggi yang diusulkan Senat kepada Yayasan Pendidikan Imam Bonjol (YPIB) Cirebon.

r. Menolak, menerima dan/atau meminta perbaikan usulan rumusan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan pada Perguruan Tinggi yang diusulkan Senat kepada Yayasan Pendidikan Imam Bonjol (YPIB) Cirebon.

s. Menerima dan memberi bantuan pada pihak luar.

t. Membentuk, mengangkat, dan memberhentikan Badan Pengurus Harian Yayasan.

u. Mengubah dan/atau menyempurnakan Statuta dan Rencana Strategis (Renstra) yang dibuat Ketua STF YPIB Cirebon.

Pasal 28

1. Ketua Sekolah Tinggi adalah Ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Yayasan Pendidikan Imam Bonjol (YPIB) Cirebon.

2. Ketua Sekolah Tinggi mempunyai tugas dan tanggung jawab:

a. Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi, serta hubungannya dengan lingkungan.

b. Membina dan melaksanakan kerjasama dengan instansi, badan swasta dan masyarakat untuk memecahkan persoalan yang timbul, terutama yang menyangkut bidang tanggung jawab yang menguntungkan lembaga.

c. Terselenggaranya ketertiban dan keamanan didalam Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

(23)

d. Membentuk semua panitia dan menghadiri semua rapat di lingkungan Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon bersama Pengurus Yayasan Pendidikan Imam Bonjol (YPIB) Cirebon.

e. Menilai laporan semua bidang kegiatan di lingkungan Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon baik dari Wakil Ketua, Ketua Program Studi, Staf Pengajar, Pegawai Administrasi lainnya.

f. Ketua Sekolah Tinggi sebagai angota ex-officio dari yayasan menghadiri seluruh rapat pengurus yayasan serta mengusulkan kepada pengurus yayasan tentang pengangkatan, kenaikan pangkat, mutasi dan pemberhentian staf sesuai dengan prosedur yang berlaku dengan memberi laporan berkala tentang keadaan dan perkembangan Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon kepada Yayasan.

g. Ketua STF YPIB Cirebon sebagai penggagas ataupun berdasarkan atas usul dari Wakil Ketua Sekolah Tinggi merumuskan serta mengolah rencana-rencana untuk melaksanakan pengembangan dan pembangunan Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon sesuai dengan prosedur atau kebijaksanaan dari Yayasan. h. Mengarahkan, membina, memonitor, dan mengevaluasi Lembaga Penelitian

dan Pengabdian Masyarakat dan mensinergikan hasil penelitian dan pengabdian untuk kepentingan akademik serta pembangunan kerjasama.

3. Ketua Sekolah Tinggi diangkat dan diberhentikan oleh Yayasan Pendidikan Imam Bonjol (YPIB) Cirebon berdasarkan masukan dari Senat Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon, yang kemudian dilaporkan kepada Kemenristek dan Dikti.

4. Masa jabatan Ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon adalah 4 (empat) tahun dan sesudahnya dapat diangkat kembali.

5. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, Ketua Sekolah Tinggi dibantu oleh Seorang Wakil Ketua dan tiga (3) Pembantu Ketua yang bertanggung jawab langsung kepada Ketua Sekolah Tinggi.

6. Pembantu Ketua Sekolah Tinggi terdiri atas:

a.Pembantu Ketua Bidang Akademik yang selanjutnya disebut Pembantu Ketua I. b.Pembantu Ketua Bidang Administrasi Umum yang selanjutnya disebut Pembantu

Ketua II.

c.Pembantu Ketua Bidang Kemahasiswaan yang selanjutnya disebut Pembantu l Ketua III.

Pasal 29

Wakil Ketua mempunyai tugas dan tanggung jawab langsung kepada ketua Sekolah Tinggi untuk menyusun rencana, merumuskan kebijakan, memberikan tugas dan arahan, pengkoordinasikan, serta memantau pelaksanaan program kerja dan kegiatan di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang ditujukan dalam upaya mewujudkan suasana akademik dan kehidupan kampus yang dinamis dan kondusif secara berkelanjutan. Membantu bidang administrasi umum, keuangan, kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kebijakan Yayasan yang ditujukan dalam upaya mendukung kegiatan pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, kemahasiswaan, dan pemeliharaan asset Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon dan membantu bidang Kemahasiswaan dan Alumni.

(24)

Pasal 30

Pembantu Ketua I mempunyai tugas dan tanggung jawab langsung kepada ketua Sekolah Tinggi untuk menyusun rencana, merumuskan kebijakan, memberikan tugas dan arahan, pengkoordinasikan, serta memantau pelaksanaan program kerja dan kegiatan di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku dan kebijakan Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon yang ditujukan dalam upaya mewujudkan suasana akademik dan kehidupan kampus yang dinamis dan kondusif secara berkelanjutan, yang tugas dan tanggung jawabnya dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Menyusun Dokumen Kebijakan Akademik Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

2. Menyusun perencanaan kerja beserta proyeksi anggaran biayanya, baik rencana jangka Panjang (20 tahun), jangka menengah (5 tahun), maupun jangka pendek (Tahunan) di bidang akademik sesuai Rencana Strategis dan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

3. Menyusun indikator kinerja bidang akademik Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon dalam 1 (satu) semester dan 1 (satu) tahun akademik yang sesuai dengan perencanaan bidang akademik.

4. Menyusun Kalender Akademik dalam 1 (satu) tahun akademik yang disesuaikan dengan kalender akademik dari masing-masing program studi di lingkungan Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

5. Mensosialisasikan Kalender Akademik kepada seluruh sivitas akademika Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon dan pihak-pihak lain yang berkepentingan (Stakeholder) secara terbuka dan berkesinambungan.

6. Merumuskan kebijakan di bidang akademik yang dituangkan dalam berbagai pedoman atau panduan kegiatan akademik antara lain meliputi Panduan Akademik Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon, Prosedur Mutu (PM) setiap kegiatan akademik di lingkungan Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon, kode etik Dosen, Panduan PBM yang berpusat pada Mahasiswa (SCL), Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah/Tugas Akhir/ Skripsi, dan pedoman/panduan lainnya yang terkait.

7. Memberi tugas dan arahan kepada seluruh Unit Pelaksana Teknis di bidang Akademik (Program Studi, LPPM, UPT Perpustakaan, dan UPT Laboratorium) dalam setiap pelaksanaan kegiatannya.

8. Mengkoodinasikan penyelenggaraan setiap kegiatan akademik, baik bersifat bulanan, triwulan, semesteran, dan tahunan di lingkungan Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

9. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap seluruh pelaksana kegiatan akademik, baik yang diselenggarakan oleh Program Studi, LPPM, UPT Perpustakaan, dan UPT laboratorium.

10. Bertanggung jawab atas penerimaan mahasiswa baru, pelaksanaan perkuliahan, dan ujian di lingkungan Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon serta menetapkan syarat-syarat yang terlebih dahulu mengkoordinasikan dengan unsur yang terkait.

(25)

11. Mempersiapkan dan menyimpan dokumen mengenai pelaksanaan pendidikan seperti nilai hasil ujian, ijazah, transkrip dan lain-lainnya.

12. Mempersiapkan dan memimpin pelaksanaan upacara akademik seperti wisuda, dan program Perguruan Tinggi lainnya.

13. Menghimpun semua bahan untuk perhitungan angka kredit dari semua unsur pimpinan dan Dosen, serta melaksanakan perhitungan dengan membentuk tim perhitungan angka kredit.

14. Mengevaluasi dan memvalidasi Laporan Pendidikan Tinggi melalui SIAKAD yang kemudian diteruskan ke Feeder dan Pusat Pangkatan Data Perguruan Tinggi (PDPT).

15. Menyusun laporan akhir perlaksanaan kegiatan akademik serta pertanggungjawaban keuangannya, yang disampaikan secara periodik dan berkelanjutan kepada Ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon dan stakeholder.

16. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas di dalam ruang lingkup pengembangan suasana akademik atau kegiatan institusi lainnya.

17. Mewakili Ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB) Cirebon untuk menghadiri berbagai kegiatan institusional, baik internal maupun ekternal, jika yang bersangkutan berhalangan hadir.

Pasal 32

Pembantu Ketua II mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk menyusun rencana, merumuskan kebijakan, membantu tugas dan arahan, mengkoordinasikan, serta memantau pelaksanaan program kerja dan kegiatan di bidang administrasi umum, keuangan, kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kebijakan Yayasan yang ditujukan dalam upaya mendukung kegiatan pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, kemahasiswaan, dan pemeliharaan asset Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon, yang uraian kerjanya adalah sebagai berikut:

1. Melakukan koordinasi dengan Ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon dalam melaksanakan pembinaan, pengelolaan perguruan tinggi dalam bidang keuangan dan administrasi umum.

2. Memimpin, mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan di lingkungan Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon yang meliputi keuangan, kepegawaian, perlengkapan kerumahtanggaan dan ketatausahaan.

3. Menyusun Dokumen Kebijakan di Bidang Keuangan, Kepegawaian dan Administrasi Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

4. Menyusun perencanaan kerja beserta proyeksi anggaran biayanya, baik rencana jangka Panjang (20 tahun), jangka menengah (5 tahun), maupun jangka pendek (Tahunan) tentang keuangan, kepegawaian dan administrasi sesuai Rencana Strategis dan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

5. Menyusun indikator kinerja bidang Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon dalam 1 (satu) semester dan 1 (satu) tahun akademik yang sesuai dengan perencanaan bidang akademik.

(26)

6. Merumuskan kebijakan di bidang Non-Akademik yang dituangkan dalam berbagai pedoman dan panduan.

7. Memberikan Tugas dan arahan kepada seluruh unit Pelaksana Teknis di bidang Administrasi Umum, Keuangan, dan Kepegawaian (Program Studi, LPPM, UPT Perpustakaan, dan UPT Laboratorium.

8. Mengkoordinasi Penyelenggaraan setiap kegiatan di Bidang Administrasi Umum, Keuangan, dan Kepegawaian, baik yang bersifat bulanan, triwulan, semesteran, dan tahunan di lingkungan Sekolah Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

9. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh Program Studi, LPPM, UPT Perpustakaan, dan UPT Laboratorium dalam setiap pelaksanaan kegiatannya.

10. Menyusun Laporan Akhir Pelaksanaan kegiatan Non-Akademik, serta pertanggungjawaban keuangan yang disampaikannya secara priodik dan berkelanjutan kepada Ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon dan stakeholder.

11. Menyimpan dan menjaga segala dokumen, surat keputusan, peraturan-peraturan, terutama surat-surat yang berhubungan dengan Kemenristek Dikti dan LLDikti. 12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan dalam rangka pelaksanaan

tugas-tugas dalam ruang lingkup pengembangan suasana akademik dan institusi lainnya. 13. Mewakili Ketua Sekolah Tinggi MFarmasi (STF) YPIB Cirebon untuk menghadiri berbagai kegiatan institusional, internal maupun ekternal, jika yang bersangkutan berhalangan hadir dalam bidang yang relevan.

Pasal 33

Pembantu Ketua III mempunyai tugas dan tanggung jawab langsung kepada ketua Sekolah Tinggi untuk menyusun rencana, merumuskan kebijakan, memberikan tugas dan arahan, mengkoordinasikan, serta memantau pelaksanaan program kerja dan kegiatan di bidang Kemahasiswaan dan Alumni sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kebijakan Yayasan Pendidikan Imam Bonjol yang ditujukan dalam upaya mewujudkan suasana akademik dan kehidupan kampus yang dinamis dan kondusif secara berkelanjutan. Tugas dan tanggung jawabnya dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Melakukan koordinasi dengan Ketua Sekolah Tingggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon dalam pelaksanaan kegiatan di bidang pembinaan, pelayanan kepada mahasiswa dan alumni agar tercipta hubungan yang baik dan harmonis.

2. Menyusun perencanaan kerja beserta proyeksi anggaran biayanya, baik rencana jangka Panjang (20 tahun), jangka menengah (5 tahun), maupun jangka pendek (Tahunan) di bidang Kemahasiswaan sesuai Rencana Strategis dan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

3. Membuat kalender kegiatan kemahasiswaan dalam 1 (satu) tahun akademik yang disesuaikan dengan kalender akademik dari masing-masing program studi di lingkungan Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

4. Mensosialisasikan kalender kegiatan kemahasiswaan dalam 1 (satu) tahun akademik kepada seluruh sivitas akademika Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon dan pihak -pihak yang berkepentingan (stakeholder) secara terbuka dan berkesinambungan.

(27)

5. Meninjau dan melakukan koordinasi dengan seluruh staff pengajar dan penasihat akademik mahasiswa terhadap seluruh aktivitas pembinaan mahasiswa dalam mengembangkan sikap, karakter, beserta kegiatan-kegiatan mahasiswa, antara lain dalam kegiatan kewirausahaan, kegiatan lapangan, seni budaya, olah raga, ataupun kegiatan mahasiswa lainnya, yang merupakan bagian dari pembinaan dan tugas pendidikan tinggi pada umumnya.

6. Merumuskan kebijakan di bidang kemahasiwaan yang dituangkan dalam berbagai pedoman atau panduan kegiatan kemahasiswaan antara lain meliputi kebijakan rekrutmen mahasiswa baru, Program Pengenalan Kampus (P2K), menegakkan kode etik mahasiswa dan peraturan lainnya, mengembangkan portfolio kemahasiwaan, pemberian beasiswa, bimbingan dan konseling kemahasiswaan, pelatihan softskill, dan lain sebagainya.

7. Memberikan tugas dan arahan kepada seluruh organisasi kemahasiswaan yang ada di lingkungan kampus Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon (BEM, Kongres Mahasiswa, UKM, dan lain-lain) dalam setiap pelaksanaan kegiatannya. 8. Mengkoordinasikan keiikutsertaan delegasi mahasiswa Sekolah Tinggi Farmasi

(STF) YPIB Cirebon dalam kegiatan kemahasiswaan yang berorientasi pada pencapaian prestasi akademik, maupun non-akademik sesuai dengan kebijakan Kemenristekdikti.

9. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan kampus yang melibatkan peran aktif mahasiswa, baik sebagai pelaksana, maupun sebagai peserta/pengikut kegiatasan yang mendorong perwujudan suasana kampus yang dinamis dan suasana akademik yang kondusif agar tercapai visi, misi dan tujuan Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

10. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan, baik yang dilaksanakan oleh sub bagian kemahasiswaan, ataupun oleh organisasi-organisasi kemahasiswaan yang ada di Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon, baik yang bersifat mandiri, maupun bekerjasama dengan organisasi eksternal/pihak ketiga lainnya (pemerintah, perusahaan, pihak sponsorship, dan lain sebagainya) .

11. Menyusun laporan akhir pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan, serta pertanggungjawaban keuangannya, yang disampaikan secara periodik dan berkelanjutan kepada Ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon dan stakeholder.

12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas di dalam ruang lingkup kemahasiswaan atau kegiatan institusi lainnya.

Pasal 34

1. Senat Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon adalah badan normatif dan perwakilan tertinggi dari Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

2. Keanggotaan Senat Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon terdiri dari: a. Ketua Sekolah Tinggi,

b. Wakil Ketua Sekolah Tinggi, c. Ketua Program Studi,

(28)

Pasal 35 Tugas dan Tanggung Jawab Senat Sekolah Tinggi:

1. Senat Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon mempunyai Tugas Pokok dan Tanggung Jawab sebagai berikut:

a. Menyusun kebijakan akademik Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon. b. Merumuskan kode etik dan tolak ukur penyelenggaraan Sekolah Tinggi Farmasi

(STF) YPIB Cirebon di bidang akademik.

c. Merumuskan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan.

d. Memberi pertimbangan dalam pembukaan dan penutupan program studi. e. Memberi pertimbangan dalam pembukaan dan penutupan lembaga. f. Menyusun kebijakan penilaian prestasi akademik dan kecakapan serta

kepribadian masyarakat akademik.

g. Merumuskan kebijakan tentang kehidupan kampus yang berkualitas, praktis, ilmiah, edukatif, dan religius.

h. Memberikan masukan kepada Yayasan Pendidikan Imam Bonjol tentang kelayakan para calon dalam penjaringan dan pemilihan calon Mahasiswa Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

i. Melakukan pengawasan mutu akademik dalam penyelenggaraan Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

j. Memberi masukan kepada Yayasan atas kinerja Ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon dalam bidang akademik.

k. Memberi masukan kepada Ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon dalam penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

l. Menilai dan memberikan masukan kepada Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Cirebon atas pertanggungjawaban Ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon atas pelaksanaan kebijaksanaan yang telah ditetapkan.

m.Menegakkan norma-norma yang berlaku di sivitas Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

2. Dalam melaksanakan tugasnya senat perguruan tinggi dapat membentuk komisi-komisi yang beranggotakan anggota senat.

3.Senat perguruan tinggi terdiri dari Ketua didampingi oleh seorang Sekretaris yang dipilih di antara anggota senat.

Pasal 36

Forum dan tata cara pengambilan keputusan Rapat Senat Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon:

1. Setiap rapat adalah sah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah anggota. 2. Apabila yang hadir kurang dari setengah, maka rapat ditunda.

3. Apabila terjadi penundaan seperti dimaksud dalam ayat (2) maka rapat berikutnya diadakan dalam waktu yang singkat dengan pemberitahuan secara tertulis sekurang-kurangnya 3 (tiga) hari sebelum penundaan rapat.

(29)

5. Apabila keputusan berdasarkan musyawarah tidak dapat dicapai, maka keputusan diambil berdasarkan pemungutan suara dan keputusan sah apabila disetujui oleh lebih dari setengah anggota yang hadir.

Pasal 37

1. Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) adalah suatu badan yang bertanggung jawab dalam penjaminan mutu pengelolaan pendidikan di Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon dan terlibat dalam proses perencanaan, penerapan, pengendalian, dan pengembangan Standar Mutu Pengelolaan Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga stakeholders internal (mahasiswa, dosen dan karyawan) dan pihak eksternal (masyarakat, dunia usaha, asosiasi profesi, pemerintah) dapat memperoleh kepuasan secara maksimal.

2. Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon dinyatakan bermutu atau berkualitas, apabila Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon mampu:

a. Mewujudkan Visi dan Misi Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon yang telah ditetapkan.

b. Menjabarkan Visi dan Misi Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon ke dalam sejumlah Standar Mutu dan Standar Mutu Turunan.

c. Menerapkan, mengendalikan, dan mengembangkan Standar Mutu yang ada dan akan ada guna memenuhi kebutuhan para pemangku kepentingan yang terus berkembang.

3. Seluruh Sivitas Akademika Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon meyakini bahwa Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) bertujuan untuk:

a. Menjamin setiap layanan pendidikan kepada mahasiswa dilakukan sesuai standar yang ditetapkan, sehingga apabila diketahui bahwa standar tersebut tidak sesuai dengan Standar Nasional Pendidika Tinggi, atau terjadi penyimpangan antara kondisi riil dengan standar yang telah ditetapkan, maka standar tersebut akan segera diperbaiki;

b. Mewujudkan sistem pelayanan yang transparansi dan akuntabilitas kepada para pemangku kepentingan, diantaranya yayasan, dosen, mahasiswa, orang tua / wali, dan pihak lain yang berkepentngan tentang penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan dengan standar yang telah ditetapkan;

c. Melibatkan semua bagian dalam Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon untuk bekerja dengan jujur, rajin, sungguh-sungguh, dan sepenuh hati agar tercapai tujuan peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan, yang memberikan dampak positif bagi bangsa dan Negara.

Pasal 38 1. Tugas Ketua LPM adalah:

a. Menjamin terlaksananya proses yang diperlukan dalam penerapan,

pelaksanaan, evaluasi, pengendalian dan perbaikan sistem manajemen mutu. b. Melaporkan performa sistem manajemen mutu dan setiap kebutuhan akan

peningkatan/improvement pada Ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

(30)

d. Merencanakan program Tindakan Peningkatan.

e. Membina dan memastikan terciptanya iklim kerja yang kondusif, menunjang kegairahan di dalam bekerja, komunikatif dan kooperatif serta proaktif dalam rangka meningkatkan keefektifan sistem manajemen mutu.

f. Menjamin proses komunikasi dapat berjalan dengan baik di dalam organisasi berkenaan dengan keefektifan sistem manajemen mutu.

2. Wewenang Ketua LPM adalah:

a. Mengusulkan mekanisme pengendalian dan perbaikan kepada Yayasan, Ketua, Ketua Program dan Kepala unit kerja apabila Sistem Manajemen Mutu tidak berjalan atau kurang efektif.

b. Mengambil keputusan-keputusan atas hal-hal lain yang terjadi untuk meningkatkan keefektifan Sistem Manajemen Mutu.

c. Melakukan fungsi pemberdayaan kualitas SDM yang ada, seperti menanamkan dan menegakkan etos kerja serta disiplin kerja.

Pasal 40 1. Tugas Staf LPM adalah:

a. Membantu kegiatan-kegiatan Ketua LPM dalam mengendalikan Sistem yang telah disepakati.

b. Senantiasa menjaga dan mengevaluasi proses mutu agar dapat berjalan dengan baik dan benar, serta membantu dalam melakukan tindakan perubahan sistem jika dianggap perlu dengan tujuan perbaikan mutu institusi.

c. Koordinasi dengan bagian lain apabila terjadi penyimpangan sistem. d. Mengatur dan mengontrol pemeliharaan dokumen.

e. Mendokumentasikan standar sistem dengan benar agar tetap sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

2. Wewenang Staf LPM adalah:

a. Berhak meluruskan apabila terjadi penyimpangan sistem dengan mekanisme pengendalian yang telah ditetapkan dalam standar mutu.

b. Bekerja sama dengan Ketua LPM dalam pembenahan Sistem apabila terjadi penyimpangan dan mengambil tindakan sesuai peraturan yang berlaku. c. Berhak menegur meluruskan apabila terjadi penyimpangan dokumen.

d. Bekerjasama dengan Ketua LPM untuk mengusulkan/merubah dokumen yang sudah tidak sesuai dengan implementasi.

e. Berhak mengusulkan kepada Ketua LPM dan Bagian SDM agar diadakan pelatihan karyawan sesuai dengan kebutuhan.

Pasal 41

Lembaga Perencanaan dan Pengembangan (LPP) merupakan unsur pelaksana Akademi yang membantu pimpinan Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon dalam penyusunan rencana dan tatalaksana pengembangan institusi untuk jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek serta melakukan evaluasi terhadap program-program institusi.

(31)

Pasal 42 Tugas dan Wewenang LPP:

1. Memberikan Pertimbangan atas Dokumen Strategis seperti Rencana Pengembangan Jangka Panjang dan Statuta.

2. Memberikan Pertimbangan atas Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

3. Memberikan Pertimbangan atas Konsep Desain dan Pengintegrasian Tri Dharma Perguruan Tinggi .

4. Memberikan Pertimbangan atas Konsep Desain Suasana Akademik . 5. Memberikan Pertimbangan atas Usulan Program Pemeliharaan dan

Pembangunan Gedung Serta Sarana Fisik Lainnya

6. Memberikan Pertimbangan atas Pengelolaan Akreditasi Institusi. 7. Memberikan Pertimbangan atas Pengajukan Hibah Institusi. 8. Memberikan Pertimbangan atas penyusunan Pedoman Akademik. 9. Memberikan Pertimbangan atas Program Kerja dan Anggaran Institusi. 10.Memberikan Pertimbangan atas Laporan Program Kerja Institusi.

Pasal 43

1. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) dan kerjasama merupakan unsur pelaksana akademik yang melakukan sebagian tugas pokok dan fungsi Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon yang berada di bawah dan merupakan bagian dari tanggung jawab Ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

2. LPPM dan Kerjasama dipimpin oleh seorang Kepala, yang bertanggung jawab langsung kepada Ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

Pasal 44

Tugas LPPM dan Kerjasama adalah melaksanakan, mengkoordinasikan, memantau, dan menilai pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh sivitas akademika, baik dosen, mahasiswa, ataupun pihak-pihak lain yang terkait, serta berpartisipasi dan ikut serta mengendalikan adminstrasi yang diperlukan.

Tugas LPPM dan Kerjasama:

1. Mengelola kegiatan penelitian yang dilakukan oleh lembaga dan sivitas akademika Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

2. Mengelola kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh lembaga dan sivitas akademika Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

3. Mengelola Kerjasama.

4. Mengelola Hibah Penelitian/Pengabdian pada Masyarakat. 5. Melakukan Penanganan Plagiarisme.

6. Mengelola Pendaftaran Paten/HAKI. 7. Mengelola Publikasi Ilmiah.

8. Melakukan Peningkatan Mutu Penelitian/Pengabdian pada masyarakat. 9. Menyusun program kerja dan anggaran LPPM.

(32)

10. Menyusun laporan program kerja LPPM. Pasal 45 Fungsi Pusat Penelitian adalah:

1. Melaksanakan penelitian dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk menunjang pembangunan bangsa dan Negara.

2. Melaksanakan penelitian dan telaah terhadap ilmu pengetahuan, pendidikan dan pengajaran yang dilakukan oleh Sekolah Tinggi Farmasi (STYF) YPIB Cirebon dengan tujuan untuk pengembangan institusi, proses belajar dan mutu lulusan. 3. Melakukan kerjasama dengan pihak-pihak terkait, baik di dalam maupun di luar

negeri dalam melaksanakan penelitian bersama dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk mengembangkan pembangunan nasional, wilayah dan daerah.

Pasal 46 Fungsi Kerjasama

1. LPPM dan kerjasama dapat melakukan kerja sama akademik dan/atau non-akademik dengan institusi pendidikan lain, dunia usaha, atau pihak lain, baik dalam negeri maupun luar negeri.

2. Kerja sama seperti dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, produktivitas, kreativitas, inovasi, mutu, dan relevansi pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi.

3. Kerjasama seperti dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan prinsip: a. Mengutamakan kepentingan pembangunan nasional;

b. Menghargai kesetaraan mutu; c. Saling menghormati;

d. Menghasilkan peningkatan mutu pendidikan; e. Berkelanjutan; dan

f. Mempertimbangkan keberagaman kultur yang bersifat lintas daerah, nasional, dan/atau internasional.

4. Kerjasama akademik dapat dilakukan berbentuk:

a. Pendidikan, penelitian, dan pengabdian/pelayanan kepada masyarakat; b. Program kembaran;

c. Pengalihan dan/atau pemerolehan kredit;

d. Penugasan dosen senior sebagai pembina pada perguruan tinggi yang membutuhkan pembinaan;

e. Pertukaran dosen dan/atau mahasiswa; f. Pemanfaatan bersama berbagai sumber daya; g. Pemagangan;

h. Penerbitan terbitan berkala ilmiah;

i. Penyelenggaraan seminar bersama; dan/atau j. Bentuk-bentuk lain yang dianggap perlu. 5. Kerja sama non-akademik dapat dilakukan

(33)

b. Usaha penggalangan dana;

c. Jasa dan royalti hak kekayaan intelektual; dan/atau d. Bentuk lain yang dianggap perlu.

6. Dalam rangka pembinaan, Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon dapat memberikan bantuan kepada perguruan tinggi lain, baik dalam maupun luar negeri.

7. Kerjasama dapat dilaksanakan sepanjang tidak mengganggu tugas pokok Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

Pasal 47

1. Unsur Pelaksana Akademik di Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon terdiri dari:

a. Program Studi

b. Bagian Administrasi Akademik

2. Unsur Pelaksana Akademik dipimpin oleh seorang tenaga akademik

3. Tata cara pengangkatan dan pemberhentian pimpinan pelaksana akademik ditentukan tersendiri oleh Ketua Sekolah Tinggi berdasarkan Peraturan Senat Perguruan Tinggi dan mendapatakan persetujuan dari yayasan.

4. Masa jabatan pimpinan pelaksana akademik adalah 4 (empat) tahun dan setelahnya dapat dipilih kembali dengan ketentuan tidak lebih dari dua kali masa jabatan berturut-turut.

5. Pendirian dan pembubaran suatu unsur pelaksana akademik diputuskan dan ditetapkan oleh Yayasan setelah memperoleh pertimbangan dari Ketua dan Senat Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

Pasal 48

1. Di lingkungan Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon dibentuk Program Studi yang dipimpin oleh Ketua Program Studi dibantu oleh Sekretaris Program Studi. 2. Ketua Program Studi bertanggung jawab kepada Ketua Sekolah Tinggi Farmasi

(STF) YPIB Cirebon dan Sekretaris Program Studi bertanggung jawab kepada Ketua Program Studi.

3. Ketua dan Sekretaris Program Studi diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Sekolah Tinggi atas persetujuan Yayasan setelah mendapat pertimbangan Senat Sekolah Tinggi dan memangku jabatan selama 4 (empat) tahun serta dapat diangkat kembali untuk satu masa jabatan berikutnya.

Pasal 49

Tugas Pokok Ketua Progran Studi adalah menyusun rencana, memberi petunjuk dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengajaran yang dilaksanakan dosen di lingkungan program studi berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

Pasal 50 Tugas dan Tanggung jawab Ketua Program Studi:

(34)

1. Menyusun rencana operasional Program Studi yang dipimpinnya minimal untuk jangka waktu 1 tahun.

2. Menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan Program Studi yang dipimpinnya.

3. Menetapkan dan menjamin pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat pada Program Studi yang dipimpinnya sesuai peraturan, kaidah, dan tolak ukur yang ditetapkan.

4. Menetapkan dan menjamin sistem pengelolaan seluruh kekayaan Program Studi dan secara optimal memanfaatkannya untuk kepentingan pengembangan dan penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat pada Program Studi yang dipimpinnya sesuai peraturan, kaidah dan tolok ukur yang ditetapkan.

5. Membuat kebijakan akademik, sistem pembinaan, peningkatan prestasi, kenyamanan dan kesejahteraan kerja dan belajar bagi tenaga kependidikan, mahasiswa, dan tenaga administrasi di lingkungan Program Studi yang dipimpinnya, atas persetujuan Ketua

6. Membuat sistem pembinaan dan hubungan dengan alumni Program Studi yang dipimpinnya, dan masyarakat pada umumnya

7. Membuat pedoman kerja dan menjamin akuntabilitas pengelolaan sumber dana di Program Studi yang dipimpinnya

8. Membuat pedoman kerja dan menjamin akuntabilitas pengembangan dan pengelolaan sumber daya di Program Studi yang dipimpinnya

9. Melaporkan secara berkala kemajuan Program Studi yang dipimpinnya kepada masyarakat dan seluruh civitas Program Studi yang dipimpinnya

10.Menyusun dan menyampaikan laporan tahunan kepada Ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

11.Menetapkan dan menjamin terlaksananya sistem evaluasi diri dan peningkatan akreditasi Program Studi.

12.Mengajukan tenaga kependidikan, tenaga administrasi, dan golongan tenaga kerja lain yang ditetapkan sesuai kebutuhan Program Studi yang dipimpinnya kepada Ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

13.Menetapkan dan menjamin pelaksanaan tugas pimpinan tingkat unit-unit lain di lingkungan Program Studi yang dipimpinnya

14.Membuat laporan kegiatan di wilayah kerja Program Studi secara periodik kepada Ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

15.Menyiapkan kurikulum dan pengembangan kurikulum.

16.Merencanakan kegiatan tiap semester: Kontrak Program Akademik, Ujian Semester dan Yudisium.

17.Menentukan dosen pembimbing Akademik/Praktik dan Tugas Akhir dengan berkoordinasi dengan Pembantu Ketua I Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

(35)

Tugas Pokok Seketaris Program Studi adalah membantu tugas–tugas ketua program studi, penyelenggaraan administrasi program studi yang berkaitan dengan staf/ pengajaran, mahasiswa dan kegiatan perkuliahan.

Pasal 52 Tugas dan Tanggung Jawab Seketaris Program Studi:

1. Memantau kelancaran pelaksanaan kegiatan berdasarkan kalender akademik. 2. Membantu Menyiapkan kurikulum dan pengembangan kurikulum.

3. Membantu merencanakan kegiatan tiap semester: Kontrak Program Akademik, Ujian Semester dan Yudisium.

4. Mengkoordinasikan Dosen Pengampu, distribusi mata kuliah dan beban kerja dosen.

5. Mengkoordinasikan pembuatan Rencana Pembelajaran Semester (RPS), handout, modul, tugas terstruktur dan tugas belajar mandiri agar kurikulum yang telah disusun dapat menghasilkan output yang dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

6. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan ujian akhir program dan uji kompetensi.

7. Mengkoordinasikan pelaksanaan Mata kuliah Praktek Lapangan.

8. Melakukan pengadministrasian dan pengendalian nilai mata kuliah mahasiswa. 9. Melaksanakan evaluasi kegiatan perkuliahan mahasiswa, ujian, dan cuti

10. Menyelesaikan permasalahan mahasiswa terkait dengan akademik.

11. Mengimplementasikan sistem penjaminan mutu internal kampus di lingkungan Program Studi.

12. Melaporkan aktivitas Sekretaris Program Studi kepada Ketua Program Studi. 13. Membuat laporan evaluasi diri tiap tahun.

Pasal 53

Program Studi Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon terdiri dari:

1. Jenjang Strata 1 (S1) dengan konsetrasi /peminatan di bidang Farmasi. 2. Jenjang pendidikan keakhlian dengan konsentrasi Apoteker.

Pasal 54 Unsur Pelaksana Administrasi:

1. Satuan pelaksana administratif pada Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon menyelenggarakan pelayanan teknis dan administratif sesuai dengan struktur organisasi yang ditetapkan oleh Ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon, setelah mendapatkan pertimbangan dari Senat Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon persetujuaan dari Yayasan.

2. Satuan pelaksana administrasi ditetapkan oleh Ketua Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon sesuai dengan struktur organisasi dan peraturan yang berlaku di Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon.

(36)

1. Bertanggung jawab langsung kepada Pembantu Ketua I Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon yang mempunyai tugas pokok menyusun rencana, melaksanakan tugas dan arahan, serta menyelenggarakan tugas-tugas di bidang administrasi akademik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kebijakan Yayasan Yayasan yang ditujukan dalam upaya mewujudkan manajemen akademik yang berorientasi pada mutu, transparan dan akuntabel. 2. Terdiri atas Kepala Bagian Akademik dan Staf Bagian kademik.

Pasal 56 1. Tugas dan wewenang Kepala Bagian Akademik

a. Tugas Kepala Bagian Akademik:

1) Melaksanakan tugas pelayanan administrasi pendidikan dan ketatausahaan

2) Dalam melaksanakan tugas bagian akademik menyelenggarakan fungsi pelaksanaan administrasi registrasi dan pelaksanaan administrasi pendidikan

3) Memimpin pelaksanaan tugas di lingkungan Bagian Administrasi Akademik

4) Membagi tugas, menggerakkan, mengarahkan, membimbing serta mengkoordinasikan pelaksanaan tugas bagian

5) Mempelajari dan menilai/mengoreksi laporan hasil kerja/pelaksanaan tugas bawahan.

6) Melakukan kerjasama dengan unit terkait

7) Menyusun perencanaan dan program serta laporan kerja kepada atasan langsung

8) Mengkoordinir pelaksanaan pendaftaran mata kuliah (KRS) 9) Mengkoordinir pembuatan lembar hasil studi (LHS)

10) Mengkoordinir pembuatan ijazah dan transkrip

11) Memberikan informasi data-data akademik bagi yang memerlukan 12) Melakukan penilaian terhadap staf yang menjadi bawahannya secara

obyektif

b. Wewenang Kepala Bagian Akademik:

1) Membuat dan menyusun konsep perumusan kebijakan di Bidang Administrasi Akademik

2) Menandatangani surat-surat yang terkait administrasi akademik yang menjadi kewenangannya

3) Bekerjasama dengan unit kerja / kepala bagian lain dan pegawai yang menjadi bawahannya

4) Melapor dan bertanggung jawab kepada Pembantu Ketua-1. 2. Tugas dan wewenang Staf Bagian Administrasi Akademik

a. Tugas Staf Bagian Administrasi Akademik :

1) Melaksanakan tugas pelayanan administrasi pendidikan dan ketatausahaan yang ditetapkan oleh Kepala Bagian.

Referensi

Dokumen terkait

Pada peryataan keenam (pegawai mengerjakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan arahan yang diberikan pimpinan), 40 % responden cenderung menjawab tidak setuju, sedangkan 60%

Dinas Pendidikan Kabupaten Yahukimo harus menyusun rencana program pemberdayaan penga- was sekolah, yang berhubungan dengan: (a) Pem- berian tanggung jawab

15 September 2014 s/d 15 September 2015 Tunaikan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab sebagai amanah.. Malang, 25 Agustus 2014 Ketua

Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab Pemegang Jabatan - Menyusun rencana produksi bulanan, triwulanan, dan tahunan - Mengawasi dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan standar