PENJADWALAN DAN PENGENDALIAN
PRODUKSI DI PT MABEL SENTOSA
DISUSUN OLEH:
Martha Yosephin Manurung 220503034 Adimas Pramana 220503036
Rahmansyah S 220503043 David Ricardo Purba 220503046
Indah Agnesia Siallagan 220503051
Romoyoso Tambunan 220503052
L A T A R B E L A K A N G
Peningkatan efektifitas produksi dapat dilakukan dengan cara mengoptimalkan penjadwalan produksi. Penjadwalan produksi
merupakan proses pengalokasian sumber daya atau mesin yang ada untuk melakukan beberapa job dalam waktu yang telah ditentukan.
Penjadwalan produksi juga sebagai pengambilan keputusan yang meliputi pengurutan pekerjaan (sequencing), waktu mulai dan
selesai pekerjaan (timing), dan urutan operasi untuk suatu pekerjaan
(routing).
RUMUSAN MASALAH
PT. Mabel Sentosa memproduksi produk meja, dengan memproduksi tiga bagian meja yaitu kaki meja, permukaan atas meja dan bagian bawah meja. Dengan membuat bagian kaki
meja membutuhkan waktu 2 jam untuk diproses pada mesin pertama dan 3 jam pada mesin kedua. Bagian permukaan meja membutuhkan waktu 1 jam untuk diproses pada mesin
pertama dan 4 jam pada mesin kedua.Bagian bawah meja membutuhkan waktu 3 jam untuk diproses pada mesin pertama dan 2 jam pada mesin kedua. PT. Mabel Sentosa memiliki dua mesin yang tersedia untuk produksi. PT. Mabel Sentosa yang memproduksi produk meja mempunyai pesanan meja yang harus diselesaikan pada bulan Agustus 2022. Pesanan meja tersebut PT Mabel Sentosa dibagi dalam 3 pusat kerja sebagaimana tabel di bawah, dimana dalam tabel pusat kerja A,B,dan C disertai dengan jumlah waktu kerja dan due date
Identitas Job
Job profil adalah sebuah dokumen yang berisi informasi lengkap atau profil sebuah pekerjaan dalam sebuah organisasi. Berikut adalah identitas job pada studi kasus
pengendalian dan perancangan produksi : 1. Identitas Jabatan
2.
Fungsi Jabatan
3. Struktur Organisasi dalam Departemen Jabatan Terkait 4. Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab Pemegang Jabatan 5. Level Kompetensi yang Dibutuhkan
6. Target Kerja yang Menjadi Indikator Keberhasilan Pemegang Jabatan
7. Spesifikasi Jabatan yang Harus Ditepati oleh Pemegang Jabatan
2.1.1. Identitas Jabatan
- Nama Jabatan: Manager Produksi - Departemen: Produksi
- Laporan Langsung: Direktur Operasional - Laporan Tidak Langsung: Staf Produksi 2.1.2. Fungsi Jabatan
- Bertanggung jawab atas pengelolaan produksi perusahaan - Menyusun rencana produksi bulanan, triwulanan, dan tahunan
- Mengawasi dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan standar keselamatan kerja yang berlaku - Membuat proyeksi produksi jangka pendek dan jangka panjang
- Mengelola arus produksi dan persediaan bahan baku
2.1.3. Struktur Organisasi dalam Departemen Jabatan Terkait
 Direktur Operasional (Laporan Langsung)
 Manager Produksi (Laporan Tidak Langsung)
 Staf Produksi
2.1.4. Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab Pemegang Jabatan
- Menyusun rencana produksi bulanan, triwulanan, dan tahunan
- Mengawasi dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan standar keselamatan kerja yang berlaku
- Membuat proyeksi produksi jangka pendek dan jangka panjang - Mengelola arus produksi dan persediaan bahan baku
- Menjaga hubungan baik dengan pemasok bahan baku dan pihak-pihak terkait lainnya
2.1.5. Level Kompetensi yang Dibutuhkan
- Pendidikan minimal S1 Teknik Industri atau Teknik Mesin
- Pengalaman kerja minimal 5 tahun di bidang produksi atau manufaktur
- Memiliki pengetahuan yang baik tentang peraturan dan standar keselamatan kerja yang berlaku di Indonesia
2.1.6. Target Kerja yang Menjadi Indikator Keberhasilan Pemegang Jabatan - Mencapai target produksi bulanan, triwulanan, dan tahunan yang telah ditetapkan
- Memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan standar keselamatan kerja yang berlaku 2.1.7. Spesifikasi Jabatan yang Harus Ditepati oleh Pemegang Jabatan
- Memiliki kemampuan analisis yang baik dalam mengelola data produksi perusahaan
- Memiliki kemampuan kepemimpinan yang baik dalam mengelola tim produksi perusahaan
Produk Rata-rata Waktu Pemrosesan
A (2 + 3) / 2 = 2.5
B (1 + 4) / 2 = 2.5
C (3 + 2) / 2 = 2.5
Hitung nilai rata-rata waktu pemrosesan tiap produk di kedua mesin:
Urutkan produk-produk berdasarkan waktu pemrosesan terpendek di kedua mesin:
 Produk A
 Produk C
 Produk B
Urutkan produk-produk berdasarkan waktu pemrosesan terpendek di kedua mesin:
 Produk A
 Produk C
 Produk B
Tentukan urutan job dengan memasukkan satu per satu produk ke dalam urutan sebelumnya sehingga didapatkan makespan terkecil:
• Urutan job: A - C - B
 Makespan: Waktu selesai produksi produk terakhir = (2 + 3) + (4 + 1) + (3 + 2)
= 15
Dari jadwal produksi, dapat dihitung nilai makespan dan mean flow time sebagai berikut:
 Makespan = Waktu selesai produksi produk terakhir = 4 + 7 + 10 = 21
 Mean flow time = Total waktu produksi / Jumlah produk = (4 + 7 + 10) / 3 = 7
Pengolahan Data
Berikut adalah tabel waktu pemrosesan produk-produk PT. Mabel Sentosa pada kedua mesin
Produk Mesin Pertama Mesin Kedua Bagian kaki
meja 2 3
Permukaan
atas meja 1 4
Bagian
bawah meja 3 2
mengurutkan produk-produk tersebut berdasarkan waktu pemrosesan terpendek di kedua mesin:
 Permukaan atas meja
 Bagian kaki meja
 Bagian bawah meja
Dengan urutan tersebut, maka dapat ditenentukan jadwal produksi sebagai berikut:
 Mesin Pertama: permukaan atas meja
 Mesin Kedua: permukaan atas meja
 Mesin Pertama: bagian kaki meja
 Mesin Kedua: bagian kaki meja
 Mesin Pertama: bagian bawah meja
 Mesin Kedua: bagian bawah meja
JOB JOB WORK TIME ( M1 + M2)
JOB DUE
DATE FLOW TIME
A 2 + 3 = 5 8 4
B 1 + 4 = 5 5 7
C 3 + 2 = 5 7 10
JOB JOB WORK
TIME JOB DUE
DATE FLOW TIME JOB
LATENESS
A 5 8 4
B 5 5 7 2
C 5 7 10 3
Langkah dalam melakukan penjadwalan produksi sesuai metode yang tertulis di atas sebagai berikut :
1) Susun waktu kerja dari waktu kerja terkecil sampai terbesar dan jumlahkan keseluruhannya
2) Hitung waktu kerja kumulatif dan jumlahkan secara keseluruhan.
3) Hitung Keterlambatan kerja dengan mengurangi kolom kumatif dengan due date, dan jumlahkan secara keseluruhan. sebagaimana terlihat dalam kolom
4) Avarage Completion Time = Sum of total Flow
Time/Number of Jobs = 21/3 = 7 days
5)
Utilization = Total job work time/sum of total Flow
Time = 15/21 = 0,714 = 71,4 71%
6)
Average Number of Jobs in the Systems = Sum of
Total Flow Time/Total Job work Time = 21/15 = 1,4 1 job
7) Average Job Lateness = Total Late Days/Number of Jobs =
5/3 = 1,6 days 2 days
5) Urutan pemrosesan produk- produk tersebut sama pada kedua mesin. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa aliran proses produksi PT. Mabel Sentosa
adalah pure flowshop
Pada pure flowshop, pola aliran produk-produknya identik. Setiap produk melewati seluruh mesin yang bekerja dari proses awal
hingga proses akhir sesuai dengan urutan. Pada general flowshop, pola aliran produk-produknya berbeda. Aliran proses selalu menunjukkan arah ke kanan, urutan operasi mungkin tidak
berurutan, dan tidak ada arus balik yang diizinkan.
Dari perhitungan di atas kita bisa mengetahui hal-hal sebagai berikut
 Rata-rata waktu pekerjaan adalah 7 hari
 Utilisasi pekerjaan dengan shortes processing time adalah 71%
 Rata-rata pekerjaan di sistem adalah 1,4 pekerjaan atau dibulatkan menjadi 1 pekerjaan
 Rata-rata keterlambatan pekerjaan adalah 1,6 hari atau dibulatkan menjadi 2 hari
K E S I M P U L A N
THANK YOU
21
PRESENTATION TITLE