iv ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA PAPARAN ASAP ROKOK DENGAN ANGKA KEJADIAN BATUK KRONIK PADA ANAK YANG BEROBAT
KE SEORANG DOKTER PRAKTEK SWASTA PERIODE SEPTEMBER – OKTOBER 2011
Devlin Alfiana, 2011.
Pembimbing I : J. Teguh Widjaja, dr., SpP, FCCP Pembimbing II : DR. Felix Kasim, dr, M.Kes
Batuk masih menjadi masalah kesehatan masyarakat hampir pada semua negara di dunia, diderita oleh anak-anak sampai dewasa dengan derajat penyakit yang ringan sampai berat, dengan prevalensi yang cukup tinggi terutama pada anak. Salah satu penyebab batuk adalah asap rokok. Asap rokok sangat berbahaya bagi perokok pasif. Meningkatnya insiden batuk merupakan salah satu dampak dari perokok pasif di rumah. Prevalensi batuk kronik anak di Cina adalah 6,4% dan di Amerika Serikat 3%. Prevalensi perokok pasif tertinggi terdapat pada umur antara 0-14 tahun yaitu sekitar 70 % dari total penduduk berumur 0-14 tahun.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap angka kejadian batuk kronik pada anak yang berobat ke seorang Dokter Praktek Swasta
Metode penelitian ini bersifat kuantitatif deskriptif, dengan menggunakan teknik pengambilan data secara wawancara dengan instrumen kuisioner.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara paparan asap rokok dengan angka kejadian batuk kronik pada anak yang berobat ke seorang Dokter Praktek Swasta.
v ABSTRACT
RELATIONSHIP BETWEEN CIGARETTE SMOKE EXPOSURE INCIDENT WITH NUMBERS CHRONIC COUGH IN CHILDREN OF PRIVATE
MEDICAL PRACTICE ON PERIOD SEPTEMBER – OKTOBER 2011
Devlin Alfiana, 2011.
1st Tutor : J. Teguh Widjaja, dr., SpP, FCCP 2nd Tutor : DR. Felix Kasim, dr, M. Kes
Cough remains a public health problem in almost every country in the world, suffered by children to adults with a degree of mild to severe disease, with fairly high prevalence, especially in children. Cigarette smoke is very dangerous for passive smokers. The increasing incidence of cough is one of the effects of passive smoking. The prevalence of chronic cough in Chinese kid is about 6.4%. In the United States, about 3% of the complaints consultation. The prevalence of passive smoking are highest between the ages of 0-14 years which is about 70% (43,018,678 people) of the total population aged 0-14 years.
The purpose of this research is to determine the relationship between exposure to tobacco smoke with incidence rates in children with chronic cough in children of private medical practice.
This research method is quantitative analytical approach, using the techniques data collection instrument interview with questionnaire.
The conclusion of this study is there is association between exposure to tobacco smoke with incidence rates of chronic cough in children of private medical practice
viii
DAFTAR ISI
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
ix
2.7. Etiologi Batuk Kronik ... 16
2.8. Gejala Klinis Batuk Kronik ... 18
2.9. Faktor Risiko Batuk Kronik ... 18
2.10. Diagnosis Batuk Kronik ... 20
2.11. Penatalaksanaan Batuk Kronik ... 22
2.12. Komplikasi Batuk Kronik ... 23
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan / Subjek Penelitian ... 25
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Hasil dan Analisis ... 29
4.2 Pembahasan ... 31
V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 34
x
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1Daftar 10 negara di dunia dengan konsumsi rokok tertinggi tahun
2002 ... 11
Tabel 2.2 Persentase perokok yang biasa merokok di dalam rumah ... 12
Tabel 3.1 Definisi Operasional, Cara Pengukuran dan Skala ... 27
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jenis Kelamin ... 29
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Usia ... 29
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Lama Gejala Batuk ... 29
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Adanya Keluarga Yang Merokok Di Dalam Rumah ... 30
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Intensitas Keluarga Merokok Di Dekat Anak... 30
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden yang Mengetahui Hubungan Asap Rokok Terhadap Batuk Kronik pada Anak ... 30
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden yang Memiliki Keluhan Lain ... 31
39
40
LAMPIRAN 2
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a :
U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya :
Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:
setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul:
“Hubungan Antara Paparan Asap Rokok Dengan Kejadian Batuk Kronik pada Anak Yang Berobat Ke Dokter Praktek Swasta”
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.
Bandung,
Mengetahui, Yang menyatakan,
Penanggung jawab penelitian, Orangtua/wali subjek
(Devlin Alfiana) ( )
41
1. Apakah anak anda sering mengalami keluhan batuk?
ya tidak
2. Sudah berapa lama anak anda mengalami gejala batuk?
< 2 minggu > 2 minggu
3. Menurut anda, apakah yang menjadi penyebab timbulnya batuk pada anak anda?
Asap rokok
Perubahan cuaca
debu
bulu binatang
makanan
4. Apakah di rumah anak anda ada yang merokok?
ya tidak
Bagaimana hubungan orang yang merokok tersebut dengan anak anda? (boleh
lebih dari 1)
Ayah
Ibu
42
Nenek
Saudara
Pegawai
Apakah orang tersebut merokok di dekat anak anda?
pernah tidak pernah
5. Menurut pendapat anda, apakah ada hubungan antara asap rokok tersebut dengan kejadian batuk pada anak anda?
ya tidak
6. Apakah selain batuk, anak anda juga ada keluhan lain?
pilek
sesak nafas (asma)
43
=TERIMA KASIH=
RIWAYAT HIDUP
Nama : Devlin Alfiana
Nomor Pokok : 0810156
Tempat dan Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 12 Oktober 1990
Alamat : Pesona Pangrango Blok V No. 3 Sukabumi
Riwayat Pendidikan:
Tahun 2002 : Lulus SDN Ir. H. Juanda Sukabumi
Tahun 2005 : Lulus SMPN 1 Sukabumi
Tahun 2008 : Lulus SMAN 1 Sukabumi
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Batuk dalam bahasa latin disebut tussis adalah refleks yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan sering berulang-ulang yang bertujuan untuk membantu membersihkan saluran pernapasan dari lendir, iritasi, partikel asing dan mikroba. Batuk dapat terjadi secara disengaja maupun tanpa disengaja (Chung KF, Pavord ID. 2008). Batuk kronik adalah batuk yang berlangsung lebih dari atau sama dengan 2 minggu (Chang AB. 2005). Batuk merupakan masalah serius yang sering tidak diperdulikan (Chunk KF, Pavord ID. 2008). Batuk dapat merupakan suatu gejala dari berbagai penyakit yang menyangkut saluran nafas dan paru – paru yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat hampir pada semua negara di dunia, dengan prevalensi yang cukup tinggi, terutama pada anak. Batuk erat hubungannya dengan merokok (Chunk KF. Pavord ID. 2008).
Rokok adalah gulungan kecil kertas berpori yang mengandung daun tembakau. Daun tembakau mengandung zat kimia adiktif yang disebut nikotin. Kandungan nikotin di dalam rokok tergantung dari jenis dan bagian dari daun tembakau yang digunakan. Asap rokok mengandung lebih dari 4000 campuran zat kimia baik dalam bentuk padat, gas, maupun cairan (www.virtualmedicalcentre.com, 2010). Asap rokok sangat berbahaya bagi perokok aktif dan pasif. Meningkatnya insiden batuk merupakan salah satu dampak dari perokok pasif di rumah (Chunk KF. Pavord ID. 2008). Seorang perokok aktif atau mantan perokok memiliki faktor risiko untuk menderita batuk kronik. Seseorang yang terpajan asap rokok secara terus-menerus bisa menyebabkan batuk dan kerusakan paru-paru (O’Regan AW. 2004).
2
orang) dari total penduduk berumur 0-14 tahun (Balitbangkes Depkes, 2004). Penelitian berskala besar di Amerika Serikat menemukan bahwa 22% non perokok juga menderita batuk yang antara lain disebabkan oleh penyakit kronik, polusi udara dan lain-lain (Smucny J. 2002). Prevalensi batuk kronis pada anak-anak Cina adalah sekitar 6,4%. Di Amerika Serikat sekitar 3% menjadi keluhan konsultasi (Chow PY. 2004). Sejauh ini, data mengenai angka kejadian batuk kronik pada anak di Indonesia belum didapatkan.
Berdasarkan data tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap hubungan antara paparan asap rokok dengan angka kejadian batuk kronik pada anak.
1.2. Identifikasi Masalah
Apakah terdapat hubungan antara paparan asap rokok dengan kejadian batuk kronik pada anak yang datang ke seorang Dokter Praktek Swasta periode September-Oktober 2011.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara paparan asap rokok terhadap kejadian batuk kronik pada anak usia kurang dari 14 tahun.
1.3.2.Tujuan
Ingin mengetahui hubungan asap rokok dan angka kejadian batuk kronik pada anak yang berobat ke Dokter praktek swasta.
1.4. Manfaat Penelitian Manfaat Akademik
Mengetahui hubungan antara asap rokok dan angka kejadian batuk kronik pada anak
3
1. Memberikan sumbangsih dan bermanfaat bagi program pelayanan kesehatan, masyarakat, dan peneliti lain.
2. Memberikan informasi tentang pengaruh asap rokok terhadap kejadian batuk kronik pada anak, yang selanjutnya dapat memberikan sumbangan program bagi pencegahan dan pengendalian untuk mengurangi kejadian batuk kronik pada anak. 3. Memberikan informasi pada masyarakat tentang pengaruh asap rokok terhadap batuk kronik pada anak sehingga masyarakat dapat mengetahui dan dapat melakukan pencegahan.
1.5. Metodologi Penelitian
Metode Penelitian : Kuantitatif deskriptif Rancangan Penelitian : Cross Sectional
Tekhnik Pengambilan data : Wawancara langsung
Instrumen : Kuisioner
Populasi : Orang Tua atau Pengganti Orang Tua Anak-anak
penderita Batuk Kronik yang datang ke seorang Dokter Praktek Swasta Jumlah Sampel : 30 Orang
Tekhnik Analisis Data : Univariat dengan menggunakan statistic deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi serta diuntai pembahasannya.
1.6. Lokasi dan Waktu Lokasi Penelitian
Jalan Kresna 12 Bandung
Waktu
34
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 SIMPULAN
1. Pada penelitian ini didapatkan jumlah penderita batuk kronik lebih banya (76,7%).
2. Pada subjek penderita batuk kronik didapatkan jumlah anak laki-laki lebih banyak (65,2%) dibandingkan anak perempuan (34,8%).
3. Pada anak-anak dengan batuk kronik didapatkan sebanyak 69,6% subjek yang mempunyai anggota keluarga merokok di rumah.
4. Pada anak-anak dengan batuk kronik didapatkan sebanyak 69,6% subjek mempunyai anggota keluarga yang merokok di dekat anak.
5. Pada anak-anak dengan batuk kronik ternyata sebagian orang tua sudah mengetahui adanya hubungan merokok dengan batuk kronik (78,3%). 6. Pada penderita batuk kronik didapatkan penyakit komorbid terbanyak
adalah asma (47,8%).
7. Perubahan cuaca merupakan faktor risiko lain terbanyak pada penderita batuk kronik (45%).
5.2 SARAN
1. Perlu dilakukan penyuluhan terhadap orang tua tentang batuk kronik pada anak dan penjelasan tentang hubungan rokok.
2. Dilakukan penelitian serupa pada tempat lain sebagai pembanding dengan sampel penelitian yang lebih banyak
35
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad N, Zacharek MA. Allergic rhinitis and rhinosinusitis. Otolaryngol Clin N Am. 2008; 41: hal: 267-281.
Amin Z. Kanker Paru. Dalam Sudoyo A, Sotiyohadi B, Alwi I,et al, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2006; hal: 1015 - 1022
Anonim. 2010. What’s in a cigarette.
http://www.virtualmedicalcentre.com/healthandlifestyle.asp?sid=343. 11 Juli 2011.
Anonim. Asma : www.kalbe.co.id. 2006
Blumenthal, M.N., Kelainan Alergi pada Pasien THT. Dalam Effendi H, Santoso K, editor. Buku Ajar Penyakit THT Boies Edisi VI.Jakarta: EGC. 1997; hal: 196 - 198.
Balitbangkes Depkes. 2004. Konsumsi rokok dan prevalensi merokok.
http/www.litbang.depkes.go.id/tobaccofree/media/TheTobaccoSourceBoo k/BukuTembakau/ch.1-march.ino_SB1.mar04.pdf. 18 Desember 2010
Chang AB. Cough: Cough: are children really different to adult? Cough. 2005; 7: 1-15.
Chow PY, Ng DKK. Chronic cough in children. Singapore Med J, 2004; 45(10): 462-468
36
Daniel S Wibowo, Widjaja Paryana. 2009. Anatomi Tubuh Manusia. Edisi 1, Yogyakarta : Graha Ilmu. Hal 201-204; 210-26.
Danusaputro H. Ilmu Penyakit Paru, 2000 ; 197-209
Departemen Kesehatan Republik Indonesi. 2008. Pedoman pengendalian penyakit paru obstruktif kronik. Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1022/MENKES/SK/XI/2008.
http://www.depkes.go.id/downloads/Kepmenkes/pengendalian_ppok.pdf. 16 Januari 2011.
Drake, Vogl, Mitchell. 2005. Gray’s Anatomy for Students. Philadelphia : Elsevier Inc. p. 141-149
GINA ( Globa Initiative for Asthma); Pocket Guide for Asthma Management and Prevension In Children. www.Ginaasthma.org. 2006.
Handayani D, Wiyono WH, Faisal Y. Penatalaksaan Alergi Makanan, J.Respir Indo. 2004; 24(3) 133-144
Irwin RS, Medison JM., The diagnosis and treatment of cough. N English J Med. 2000; 343: 1715-1721.
Junqueira, Carniero, Kelley. 1997. Histologi Dasar. Edisi 8. Terjemahan Jan
Tambayong. Jakarta : EGC. Hal 336-346.
37
Makmun D. Penyakit Refluks Gastroesofageal. Dalam Sudoyo A, Sotiyohadi B, Alwi I,et al, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2006: 317 - 321.
McCool F D. Global Physiology and Pathophysiology of Cough. CHEST January 2006 vol. 129 no. 1 suppl 48S-53S.
Medicinenet. Chronic Cough. Diunduh 20 November 2010 dari http://www.medicinenet.com/chronic_cough/page3.html
Medlinux. (2008, Juli 18). Penatalaksanaan Asma Bronkial. Diunduh 20 November 2010 dari Medicine and Linux:
http://medlinux.blogspot.com/2008/07/penatalaksanaan-asma-bronkial.html
Muchid, dkk. (2007, September). Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Asma. Diunduh 20 November 2010 dari Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik Depkes RI:
http://125.160.76.194/bidang/yanmed/farmasi/Pharmaceutical/ASMA.pdf
Nancy H Tobing. 2001. Rokok dan kesehatan respirasi. Warta Rokok dan
Kesehatan PDPI. http://www.klikpdpi.com/jurnal-warta/rokok/rokok-kes-03.html. 16 Januari 2011
O’Regan AW, Berman JS. Baums Textbook of Pulmonary Disease 7 th Edition.
Editor James D. Crapo, MD. Lippincott Williams & Walkins. Philadelphia. 2004; hal: 255-274.
38
Smet B. Psikologi Kesehatan. Semarang: PT. Gramedia. 1994
Smucny J, Cough, Hueston W J, in 20 Common Problems Respiratory Disorders, McGraw-Hill Companies, United States. 2002; page: 3-20.
Sukamto, Sundaru H. Asma Bronkial. Dalam Sudoyo A, Sotiyohadi B, Alwi I,et al, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2006; 247 - 253.
Sundaru H, Sukamto. Asma Bronkial, Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 2006; 247
Vita Health, Asma Informasi Lengkap Untuk Penderita dan Keluarganya. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 2005