• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Tingkat Hutang Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Persistensi Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Tingkat Hutang Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Persistensi Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TINGKAT HUTANG DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP PERSISTENSI LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2013

SKRIPSI

Oleh :

A.A AYU GANITRI PUTRI NIM : 1215351047

PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

(2)

ii

PENGARUH TINGKAT HUTANG DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP PERSISTENSI LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2013

SKRIPSI

Oleh :

A.A AYU GANITRI PUTRI NIM : 1215351047

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

di Program Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

(3)

iii

Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji pada tanggal: 27 Januari 2016

Tim Penguji: Tanda tangan

1. Ketua : Dr I Dewa Nyoman Badera, SE., Msi., Ak ...

2. Sekretaris : Ni Luh Supadmi, SE., Msi., Ak ...

3. Anggota : Putu Ery Setiawan, SE.,Mcom., Ak ...

Mengetahui, Ketua Jurusan Akuntansi

Dr. A.A.G.P Widianaputra,SE., M.Si., Ak. NIP. 19650323 199103 1 004

Pembimbing

(4)

iv

PERNYATAAN ORIGINALITAS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, Januari 2016

Mahasiswa,

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Tingkat Hutang dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Persistensi Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013” dapat diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, S.E., MSi., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana.

2. Ibu Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, S.E., M.S., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana.

3. Bapak Dr. A.A.G.P. Widanaputra, S.E., M.Si., Ak. dan Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE., M.Si., selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana.

4. Bapak Drs. Ketut Suardika Natha, M.Si., selaku Ketua Program Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana.

5. Ibu Ni Gusti Putu Wirawati, SE., MSi., Ak., selaku Koordinator Jurusan Akuntansi Program Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas dan juga selaku dosen penguji.

(6)

vi

7. Bapak Putu Ery Setiawan, SE., Mcom., Ak., selaku dosen pembahas dalam skripsi.

8. Ibu Ni Luh Supadmi, SE., Msi., Ak., selaku Pembimbing skripsi atas waktu, bimbingan, arahan, dan dukungan yang sangat besar kepada penulis selama perkuliahan dan penulisan skripsi.

9. Kedua orang tua dan kakak tercinta Ir. A.A Gede Putra, Luh Sri Yuniasih, SE dan A.A Gede Krista Sanjaya

10.Sahabat-sahabat seperjuangan Natasha, Ayu Krisna, Tari, Wilda, Intan, Tanty, Adi Kusuma, Yuni, Karina, Oka, Eka dan teman-teman lain yang tidak bisa di sebutkan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan, arahan dan dukungan dari berbagai pihak. Namun demikian penulis tetap bertanggung jawab terhadap semua isi skripsi. Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.

Denpasar, Januari 2016

(7)

vii

Judul : Pengaruh Tingkat Hutang dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Persistensi Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013 Nama : A.A Ayu Ganitri Putri

NIM : 1215351047

Abstrak

Kualitas dari suatu laporan keuangan pada umumnya diperlukan oleh investor dan kreditor yang menggunakan laporan keuangan untuk pengambilan keputusan investasi. Salah satu elemen dari laporan keuangan yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan adalah laba. Persistensi laba merupakan laba yang memiliki kemampuan sebagai indikator laba pada tahun mendatang dan salah satu alat ukur dalam menilai kualitas laba. Informasi yang terkandung dalam laba (earnings) memiliki peran penting dalam menilai kinerja perusahaan. Laba yang berkualitas adalah laba yang dapat mencerminkan kelanjutan laba (sustainable earnings) di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah tingkat hutang dan kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap persistensi laba.

Pengambilan sampel menggunakan metode nonprobability sampling yaitu purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi sederhana dan regresi linier berganda. Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengukur pengaruh antara laba tahun berjalan dengan laba tahun mendatang, sedangkan analisis regresi linear berganda untuk menguji pengaruh tingkat hutang dan kepemilikan manajerial terhadap persistensi laba. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 132 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan periode pengamatan dimulai dari tahun 2011-2013. Jumlah perusahaan sampel yang memenuhi kriteria sampel adalah 21 perusahaan manufaktur dengan 63 data amatan. Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis, diperoleh hasil bahwa tingkat hutang berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba, sedangkan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap persistensi laba.

(8)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORIGINALITAS ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

DAFTAR GAMBAR ... ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2Rumusan Masalah Penelitian ... 6

1.3Tujuan Penelitian ... 6

1.4Kegunaan Penelitian ... 7

1.5 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori ... 9

2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) ... 9

2.1.2 Tingkat Hutang ... 10 2.1.3 Kepemilikan Manajerial ... 11 2.1.4 Manajemen Laba ... ... 12 2.2 Pembahasan Penelitian Sebelumnya ... 14

2.3 Hipotesis Penelitian ... 17

(9)

ix BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ... 22

3.2 Lokasi ……… . 22

3.3 Objek Penelitian ... 23

3.4 Identifikasi Variabel ... 23

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 24

3.5.1 Tingkat Hutang... 24

3.5.2 Kepemilikan Manajerial ... 25

3.5.3 Laba Sebelum Pajak Tahun Mendatang ... 25

3.5 Jenis dan Sumber Data ... 26

3.6.1 Jenis Data ... 26

3.6.2 Sumber Data ... 26

3.7 Populasi dan Sampel ... 26

3.7.1 Populasi ... 26

3.7.2 Sampel ... 27

3.7.3 Metode Pengumpulan Sampel ... 27

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 29

3.9 Teknik Analisis Data ... 29

3.9.1 Uji Asumsi Klasik ... 29

3.9.2 Analisis Regresi Sederhana ... 31

3.9.3 Analisis Regresi Linier Berganda ... 32

3.9.4 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 33

3.9.5 Uji Kelayakan Model (Uji F) ... 33

3.9.6 Uji Hipotesis (Uji t) ... 34

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Organisasi... ... 35

4.2 Statistik Deskriptif Penelitian ... 36

4.3 Uji Asumsi Klasik ... 37

4.3.1 Uji Normalitas ... 37

4.3.2 Uji Multikoleniaritas ... 38

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas ... 39

4.3.4 Uji Autokorelasi ... 40

4.4 Analisis Regresi Sederhana ... 41

4.5 Analisis Regresi Linier Berganda ... 42

4.6 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 43

4.7 Uji Kelayakan Model (Uji F) ... 43

4.8 Uji Hipotesis (Uji t) ... 44

4.9 Pembahasan Hasil Penelitian ... 44 4.9.1 Pengaruh Tingkat Hutang Terhadap Persistensi Laba . 44 4.9.2 Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap

(10)

x

... 4 5

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 47 5.2 Saran ... 47

(11)

xi

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

2.1 Penelitian Sebelumnya ... ... 14

3.1 Seleksi Sampel Penelitian ... ... 28

4.1 Statistik Deskriptif ... 36

4.2 Hasil Uji Normalitas ... 38

4.3 Hasil Uji Multikoleniaritas ... 39

4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 39

4.5 Hasil Uji Autokorelasi ... 40

4.6 Hasil Uji Analisis Regresi Sederhana ... 41

[image:11.595.116.510.116.410.2]
(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1. Daftar Perusahaan yang Memenuhi Kriteria Sampel ... 53

2. Tabulasi Data ... 54

3. Tabulasi Data (lanjutan) ... 54

4. Hasil Statistik Deskriptif ... 56

5. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 57

6. Hasil Uji Asumsi Klasik (lanjutan) ... 58

7. Regresi Sederhana ... 59

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

(14)
(15)
(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan. Informasi keuangan perusahan digunakan oleh pihak yang berkepentingan untuk memgetahui posisi dan kondisi keuangan yang dapat diperoleh dari laporan keuangan. Kualitas dari suatu laporan keuangan pada umumnya diperlukan oleh investor dan kreditor yang menggunakan laporan keuangan untuk pengambilan keputusan investasi (Schipper dan Vincent, 2003). Salah satu elemen dari laporan keuangan yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan adalah laba. Laba merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan.

(17)

2

ditentukan oleh komponen akrual dan aliran kas. Salah satu komponen dari kualitas laba yaitu persistensi laba. Persistensi laba merupakan laba yang cenderung tidak berfluktuatif dan mencerminkan laba yang berkesinambungan di masa depan untuk periode yang lama dengan proxy laba sebelum pajak tahun depan (Suwandika dan Astika, 2013).

Investasi merupakan kegiatan untuk mendapatkan keuntungan dari perusahaan yang diberi dana investasi berdasarkan reputasi (track record) perusahaan salah satunya melalui persistensi laba yang menjadi pertimbangan oleh para investor. Persistensi laba yang merupakan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan laba dari tahun ke tahun dan tidak hanya karena suatu peristiwa tertentu (Delvira, 2013). Indikator laba pada periode mendatang dengan komponen nilai prediksi suatu laba guna menilai kinerja suatu perusahaan dalam jangka panjang dapat didefinisikan sebagai persistensi laba.

Persistensi laba memiliki hubungan dengan kinerja perusahaan, persistensi laba juga berhubungan dengan kinerja harga saham di pasar modal yang diwujudkan dalam dividen. Persistensi laba berkaitan dengan kinerja saham perusahaan di pasar modal, semakin kuat antara laba dengan dividen menunjukkan persistensi laba tersebut semakin tinggi (Lev dan Thiagarajan,1993). Laba tahun berjalan dapat menjadi indikator dan mencerminkan keberlanjutan laba di masa yang akan datang yang disebut laba persisten (Fanani, 2010). Menurut Moienadin (2014) berpendapat bahwa laba

(18)

3

Dalam penilaian ekuitas, persistensi sebagai alat ukur dari kualitas laba ditentukan berdasarkan perspektif kemanfaatan dalam pengambilan keputusan khususnya. Kemampuan prediksi menunjukkan kapasitas laba dalam memprediksi informasi tertentu, misalnya laba di masa yang akan datang. Pengambilan keputusan investasi memerlukan pertimbangan dan analisis yang mendalam untuk menjamin keamanan dana yang di investasikan serta keuntungan yang diharapkan oleh investor (Kamaruddin, 2004). Salah satu informasi adalah pengumuman yang berhubungan dengan laba, karena informasi laba ini digunakan kepada investor dalam memberikan gambaran mengenai kinerja suatu perusahaan seperti kinerja keuangan. Selain kinerja keuangan, struktur kepemilikan saham pada suatu perusahaan juga mempengaruhi naik dan turunnya harga saham. Perusahaan memiliki pengaruh terhadap struktur kepemilikan perusahaan. Struktur kepemilikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepemilikan manajerial. Kepemilikan manajerial dapat digunakan untuk menentukan kualitas laba yang tercermin dari persistensi labanya, semakin besar pihak manajemen memiliki saham perusahaan berarti semakin besar pula rasa tanggung jawab manajer untuk mempertanggung jawabkan laporan keuangannya.

(19)

4

meningkatkan kinerja untuk mempertanggung jawabkan laporan keuangan dan diharapkan manajer akan bertindak sesuai dengan keinginan prinsipal.

Sumber modal suatu perusahaan erat kaitannya dengan hutang . Hutang merupakan salah satu cara untuk mendapatkan tambahan pendanaan dari pihak eksternal, dengan menjalin ikatan kontrak dengan kreditur sebagai konsekuensi perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba tidak dapat terlepas dari sumber modal perusahaan dalam mengembangkan usahanya dan menghasilkan laba yang maksimal. Hutang juga mempengaruhi persistensi laba dan tingkat stabilitas perusahaan yang akan berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang. Tingkat hutang mendorong perusahaan untuk meningkatkan persistensi laba dengan tujuan untuk mempertahankan kinerja baik dimata auditor dan para pengguna laporan keuangan.

(20)

5

Penelitian ini mengacu pada penelitian Suwandika dan Astika (2013) yang menggunakan sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2011. Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur, karena mempunyai populasi terbanyak dalam industri non keuangan. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi terhadap dunia pendidikan untuk menambah literatur penelitian yang serupa, dan khususnya bagi para praktisi akuntansi dan investor. Perbedaan penelitian ini dengan penelitan sebelumnya adalah menambahkan satu variabel yaitu kepemilikan manajerial sebagai variabel independen dengan menguji kepemilikan manajerial perusahaan dapat memonitor kinerja manajemen atau dewan direksi untuk mempertanggungjawabkan laporan keuangan dari segi laba yang diperoleh. Kepemilikan manajerial merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persistensi laba. Tingkat hutang sebagai variabel independen dipilih karena pada penelitian yang sebelumnya seperti Fanani (2010), Pagalung (2006), dan Sulastri (2014) ditemukan hasil yang tidak konsisten berkaitan dengan persistensi laba. Penelitian ini juga menggunakan persistensi laba untuk mengukur kualitas laba yang masih relatif jarang digunakan dalam penelitian kualitas laba.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka permasalahan dari penelitian adalah “apakah tingkat hutang dan kepemilikan manajerial

(21)

6 1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan atas uraian latar belakang tersebut, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1) Apakah tingkat hutang berpengaruh terhadap persistensi laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013?

2) Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap persistensi laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013?

1.3 Tujuan Penelitian

Mengacu pada pokok permasalahan tersebut, maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Untuk mengetahui pengaruh tingkat hutang terhadap persistensi laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013.

(22)

7 1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis maupun secara praktis, yaitu:

1) Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan bahan acuan atau pembanding bagi penelitian berikutnya dengan topik yang sama yaitu persistensi laba dengan me-manage suatu manajemen dan pendanaan modal perusahaan.

2) Kegunaan Praktis

Bermanfaat untuk memberikan informasi bagi para investor dan kreditor dalam mengambil keputusan dan kebijakan perusahaan dalam mengenali kualitas laba yang nantinya menarik minat dalam penanaman modal perusahaan.

1.5 Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab. Secara garis besar, isi dari masing-masing bab dijelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

(23)

8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan mengenai landasan teori dan konsep yang berkaitan dengan pembahasan masalah yang dapat digunakan sebagai dasar acuan penelitian, pembahasan hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan skripsi ini, hipotesis penelitian dan kerangka pemikiran.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini dikemukakan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini, yang meliputi lokasi penelitian atau ruang lingkup wilayah penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan data, serta teknik analisis data yang digunakan.

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan mengenai karakteristik sampel, deskripsi variabel penelitian, hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian berdasarkan teknik analisis data yang digunakan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

(24)

1 BAB II

Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian

2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Keagenan

Pendekatan teori keagenan erat terkaitannya dengan hubungan atau kontrak diantara para anggota perusahaan, terutama hubungan antara pemilik (principal) dengan manajemen (agent). Eisenhardt (1989) dikenal membangun asumsi perbedaan kepentingan antara principal dan agen yang menyebabkan timbulnya masalah keagenan. Teori agensi merupakan konsep yang menjelaskan hubungan kontraktual antara principals dan agents. Masalah keagenan akan terjadi jika prinsipal tidak dapat mengetahui apa yang telah dilakukan oleh agen. Pihak principals adalah pihak yang memberikan mandat kepada pihak lain, yaitu agent, untuk melakukan semua kegiatan atas nama principals dalam kapasitasnya

sebagai pengambil keputusan (Jensen dan Smith, 1984).

(25)

2

Dalam penelitian Masdupi (2005) dikemukakan beberapa cara yang dapat dilakukan dalam mengurangi masalah keagenan. Pertama, dengan meningkatkan insider ownership (kepemilikan manajemen). Perusahaan meningkatkan bagian kepemilikan manajemen untuk mensetarakan kedudukan antara manajer dengan pemegang saham sehingga bertindak sesuai dengan kemauan pemegang saham. Dengan meningkatkan persentase kepemilikan, manajer menjadi termotivasi serta bertanggung jawab meningkatkan kemakmuran pemegang saham dan meningkatkan kinerja perusahaan.

Kedua, dengan pendekatan pengawasan eksternal (dari luar) yang dilakukan melalui penggunaan hutang. Penambahan hutang dalam struktur modal dapat mengurangi penggunaan saham sehingga meminimalisasi biaya keagenan ekuitas. Akan tetapi, perusahaan memiliki kewajiban untuk mengembalikan pinjaman dan membayarkan beban bunga secara periodik. Selain itu penggunaan hutang yang terlalu besar juga akan menimbulkan konflik keagenan antara shareholders dengan debtholders sehingga memunculkan biaya keagenan hutang.

2.1.2 Tingkat Hutang

(26)

3

dapat bekerja keras agar penggunaan modal tersebut dapat memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaan, sehingga perusahaan dapat berkembang dan mampu membayar hutang tersebut kepada kreditor. Menurut FASB (Financial Accounting Standard Board) hutang atau leverage adalah pengorbanan manfaat ekonomi masa mendatang yang mungkin timbul karena kewajiban sekarang suatu entitas menyerahkan aset atau memberikan jasa kepada entitas lain dimasa mendatang sebagai akibat transaksi masa lalu. Tingkat hutang perusahaan yang besar akan menyebabkan perusahaan meningkatkan persistensi laba dengan tujuan untuk mempertahankan kinerja perusahaan yang baik di mata auditor dan investor (Fanani, 2010). Gibson (1990) menyatakan bahwa “the use of debt, called leverage, can greatly affect the level and degree of change is the common

earning”, artinya penggunaan hutang, disebut penggungkit, sangat dapat memengaruhi tingkat derajat dan tingkat perubahaan pendapatan saham.

2.1.3 Kepemilikan Manajerial

(27)

4

bahwa persentase kepemilikan saham oleh pihak manajemen (kepemilikan manajerial) cenderung mempengaruhi tindakan manajemen laba (Boediono, 2005).

Shleifer dan Vishny (1997) menyatakan bahwa kepemilikan saham yang besar dari segi nilai ekonomisnya memiliki insentif untuk memonitor. Secara teoritis ketika kepemilikan manajemen rendah, maka insentif terhadap kemungkinan terjadinya perilaku oportunistik manajer akan meningkat. Kepemilikan manajemen terhadap saham perusahaan dipandang dapat menyelaraskan potensi perbedaan kepentingan antara pemegang saham luar dengan manajemen (Jansen dan Meckling, 1976 dalam Indahningrum, 2009). Sehingga permasalahan keagenen diasumsikan akan hilang apabila seorang manajer adalah juga sekaligus sebagai seorang pemilik.

2.1.4 Persistensi Laba

(28)

5

dapat mencerminkan kinerja keuangan perusahaan yang sesungguhnya. Melihat betapa penting peran laba bagi investor maupun pihak lain sebagai pengguna laporan keuangan, tidak mengherankan pihak manajemen perusahaan melakukan manajemen laba demi menarik investor. Laba sebelum pajak tahun depan (PTBIt+1) sebagai proksi laba akuntansi adalah laba perusahaan sebelum pajak kini (current tax expense) dan pos luar biasa (extraordinary item) yaitu total laba yang diperoleh perusahaan pada tahun depan dikurangi dengan beban pajak.

Penman dan Zhang (2002) mendefinisikan persistensi laba sebagai revisi laba yang diharapkan di masa mendatang (expected future earnings) yang diimplikasikan oleh inovasi laba tahun berjalan. Besarnya revisi ini menunjukkan tingkat persistensi laba. Menurut Kormendi dan Lipe; Easton dan Zmijweski (1989) dalam Mulyani dkk (2007), persistensi laba berpengaruh positif dengan earnings response coefficient. Artinya semakin permanen perubahan laba dari

(29)

6 2.2 Tinjauan Penelitian Sebelumnya

[image:29.595.117.556.233.726.2]

Adapun penelitian-penelitian sebelumnya terkait dengan penelitian ini disajikan pada Tabel 2.1 berikut.

Tabel 2.1

Ringkasan Tinjauan Penelitian Sebelumnya No. Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1 Pagalung

(2006) Kualitas Informasi Laba: Faktor-Faktor Penentu dan Konsekuensi Ekonominya Siklus operasi, volatilitas penjualan, ukuran perusahaan, umur perusahaan, kinerja, likuiditas, hutang, kualitas laba serta

konsekuensi ekonomi.

Hasil penelitiannya ini menunjukkan bahwa

volatilitas penjualan berpengaruh signifikan positif terhadap persistensi laba dan tingkat hutang

berpengaruh negatif namun tidak signifikan

terhadap persistensi laba.

2 Junawatiningsih (2014) Analisis Pengaruh Mekanisme Internal dan Eksternal Corporate Governance Terhadap Persistensi Laba Konsentrasi kepemilikan, kepemilikan institusional, komite audit, audit tenure, spesialisasi industri auditor,

leverage, dan persistensi laba.

Sampel yang diperoleh sebanyak 98

perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa

konsentrasi kepemilikan, komite

audit, spesialisasi industri auditor,

leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap persistensi

laba. Sedangkan kepemilikan institusional dan audit

tenure tidak berpengaruh terhadap

(30)

7 No. Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian 3 Suwandika dan

Astika (2013) Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi, Laba Fiskal, Tingkat Hutang pada Persistensi Laba Pada Perusahaan Perbankan Di BEI Large negative book-tax differences

dan large positive book-tax differences

dan tingkat hutang dan persistensi laba

Jumlah sampel yang diambil sebanyak 23 perusahaan. Hasil analisis ditemukan bahwa semakin besar perbedaan antara laba akuntansi dengan laba fiskal (large negative book-tax differences) tidak menujukkan persistensi laba rendah

sedangkan semakin besar perbedaan antara

laba akuntansi dengan laba fiskal (large positive book-tax differences) maka semakin rendah persistensi laba. Perusahaan dengan LNBTD tidak terbukti

memiliki persistensi laba lebih rendah dibanding perusahaan dengan small book-tax differences, sedangkan perusahaan dengan LPBTD terbukti memiliki persistensi

laba lebih rendah dibanding perusahaan dengan small book-tax

differences. Variabel tingkat hutang tidak

berpengaruh positif dan signifikan pada

(31)

8 No. Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian

4 Fanani

(2010)

Analisis Faktor-faktor Penentu Persistensi Laba

Volatilitas arus kas, besaran akrual, volatilitas penjualan, tingkat hutang dan persistensi laba Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 141 perusahaan dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

volatilitas arus kas, besaran akrual, volatilitas penjualan,

tingkat hutang berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba, tetapi

siklus operasi tidak memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap persistensi laba.

5 Jumiati

(2014) Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Book-Tax Differences Terhadap Persistensi Laba Kepemilikan manajerial, Book-Tax Differences dan

Persistensi Laba Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh posiitif pada persistensi laba,

dan sedangkan Book Tax Differences. Large

positive book tax differences dan large

negative book tax differences tidak memilikipengaruh pada persistensi laba, maka perusahaan large

positive/negative book tax differences tidak

lebih rendah persistensi laba

dibandingkan perusahaan Small book

(32)

9 No. Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian

6 Khafid

(2012) Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) dan Struktur Kepemilikan Terhadap Persistensi Laba omposisi dewan komisaris, kepemilikan saham oleh manajemen/ kepemilikan manajerial, dan komite audit, kepemilikan institusional, dan persistensi laba.

Sampel penelitian ini sebanyak 242 perusahaan. Metode

pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dokumentasi, yang bersumber dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi dewan komisaris, kepemilikan saham oleh manajemen/ kepemilikan manajerial, dan komite

audit terbukti secara signifikan berpengaruh terhadap persistensi laba. Sedangkan kepemilikan institusional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap persistensi laba. Sumber: Data Diolah, 2015

2.3 Rumusan Hipotesis

2.3.1 Pengaruh Tingkat Hutang Terhadap Persistensi Laba

(33)

10

dengan keadaan yang sebenarnya dan berkelanjutan (Kusuma dan Sadjiarto, 2014). Jika kondisi laba tidak dapat menutup bunga dan perusahaan tidak dapat mengalokasikan dana untuk membayar pokoknya, akan menimbulkan resiko kegagalan. Besarnya tingkat hutang yang diinginkan, sangat tergantung pada stabilitas perusahaan (Pagalung, 2006). Hongren et al. (2006:505) menyatakan bahwa hutang adalah suatu kewajiban untuk memindahkan harta atau memberikan jasa di masa datang. Teori persistensi laba berfokus pada kegunaan laporan laba kepada investor. Idenya adalah bahwa persistensi laba yang lebih berguna bagi investor dalam membuat keputusan tentang nilai ekuitas saat ini dan masa depan (Martinez, 2015).

(34)

11

kinerja yang baik di mata investor dan auditor sehingga kreditor tetap memiliki kepercayaan dalam pendanaan (Sulastri,2014).

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut:

H1= Tingkat hutang berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba.

2.3.2 Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Persistensi Laba

Berdasarkan teori diketahui bahwa bila kepemilikan manajerial tinggi, maka insentif terhadap kemungkinan terjadinya perilaku opportunistik manajer akan menurun. Semakin tingginya kepemilikan manajerial permasalahan keagenan diasumsikan akan semakin berkurang. Semakin tinggi kepemilikan manajerial perusahaan yang beredar oleh pihak manajemen, maka praktik perataan laba akan semakin turun (Catherine, 2013). Watfield et al (1995) dalam penelitiannya yang menguji kepemilikan manajerial terhadap discretionary accrual dan kandungan informasi laba menemukan bukti bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap discretionary accrual. Midiastuty dan Machfoedz (2003) menyatakan bahwa kepemilikan manajerial merupakan salah satu mekanisme yang dapat membatasi perilaku oprtunistik manajer dalam bentuk earnings management, walaupun Wedari (2004) menyimpulkan bahwa

(35)

12

manajer dalam memanipulasi laba. Hutchinson (2009) mengungkapkan bahwa mekanisme yang digunakan kreditor dan pemegang saham perusahaan dalam upaya mengatur manajer merupakan Corporate governance (CG). Gabrielsen et al.(2002) berpendapat bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap isi informasi dari laba antara perusahaan Denmark.

(36)

13

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut:

Gambar

Tabel
Tabel 2.1 Ringkasan Tinjauan Penelitian Sebelumnya

Referensi

Dokumen terkait

You could really make better possibility to get this Estimator's Piping Man-Hour Manual, Fifth Edition (Estimator's Man-Hour Library) By John S. Page as the recommended book to

Untuk itu dibutuhkan sistem yang dapat mendokumentasikan objek arkeologi pemodelan 3D (tiga dimensi), sebagai bentuk pelestarian warisan budaya serta menjadi

Sistem struktur baja yang akan digunakan untuk perencanaan modifikasi strukur Gedung 9 Lantai Universitas Muhammadiyah Gresik adalah dengan sistem Staggered Truss

Melalui bimbingan guru dari media Daring whatsapp grup , setelah mengamati teks yang dibagikan dalan link materi sway microsoft 365 , siswa dapat (menyimpulkan) informasi

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa metode Algoritma C4.5, dan optimasinya menggunakan PSO dapat mendukung pengambilan keputusan dan pengembangan sistem

Pembahasan : Hubungan Pengetahuan Tentang Pelaksanaan Toilet training Dari hasil penelitian mengenai hubungan antara pengetahuan dengan pelaksanaan toilet training yang

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi a.. Penyesuaian akibat penjabaran laporan

lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang.. dirumuskan pada Standar Kompetensi Lulusan, yakni