• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Informasi yang Lengkap dan Akurat dalam Sistem Informasi Akuntansi Penggajian untuk Meningkatkan Sistem Pengendalian Intern Penggajian pada PD. Mutiara Jaya Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Informasi yang Lengkap dan Akurat dalam Sistem Informasi Akuntansi Penggajian untuk Meningkatkan Sistem Pengendalian Intern Penggajian pada PD. Mutiara Jaya Bandung."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Payroll cycle is important for several reasons. First, because the salaries, wages, income tax officials, and other employee expenses is a major component in most companies, secondly, because the burden of labor force (labor) is an important consideration in the valuation of inventory in manufacturing and construction companies. Classification and allocation of wage an undue burden can cause misstated net income materially. Finally, because payroll is a field that causes the waste of large amounts of company resources for. The purpose of this study was to determine system payroll internal control in PD. Mutiara Jaya Bandung, knowing that complete and accurate information in the payroll cycle in PD. Mutiara Jaya Bandung, and knowing the role of the internal control system in order to support the study of complete and accurate information on PD Mutiara Jaya Bandung.

In this study is a quantitative research method used is Rank Spearman correlation analysis, coefficient determinant and testing hypotheses with a sample of 47 respondents

From the survey results revealed that payroll procedures are performed in PD Mutiara Jaya Bandung is calculated based on salary classification salary list, a list of employees, employee absences activity report forms, and employee exit data forms. List contains the classification of the position classification salary, basic salary, period of employment, premiums are present, period of employment benefits, and premium performance. Payroll based on employee attendance is required, then this payroll will be paid by the finance department. While the quality of the information in the payroll cycle in PD Mutiara Jaya Bandung had supported the completeness and accuracy of the information, it can be seen from the payroll procedures performed by PD Mutiata Jaya Bandung, where the personnel process payroll from employee absenteeism, then fill payroll in accordance with the level presence, from the list are fully and accurately presented, after which it will be paid in the financial section. Then most of the employees had agreed on relevant, reliable, complete, timely, Understandable, and verifiable.

The role of the internal control system in order to support the study of complete and accurate information on PD. Mutiara Jaya Bandung very good or very strong. then there is significant influence between the role of the internal control system in order to support the payroll is accurate and complete information. This shows the better the system of internal control of payroll, the more accurate and complete information on the PD Mutiara Jaya Bandung.

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Siklus gaji menjadi penting dengan beberapa alasan. Pertama, karena gaji, upah, pajak penghasilan pegawai, dan beban pegawai lainnya merupakan komponen utama pada kebanyakan perusahaan; kedua, karena beban tenaga tenaga kerja (labour) merupakan pertimbangan penting dalam penilaian persediaan pada perusahaan manufaktur dan konstruksi. Klasifikasi dan alokasi beban upah yang tidak semestinya dapat menyebabkan salah saji laba bersih secara material. Terakhir, karena penggajian merupakan bidang yang menyebabkan pemborosan sejumlah besar sumber daya perusahaan karena. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui istem pengendalian intern penggajian di PD. Mutiara Jaya Bandung, mengetahui informasi yang lengkap dan akurat dalam siklus penggajian pada PD. Mutiara Jaya Bandung, dan mengetahui peranan sistem pengendalian intern pengajian dalam rangka menunjang informasi yang lengkap dan akurat pada PD Mutiara Jaya Bandung

Pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode yang digunakan adalah analisis korelasi Rank Spearman, koefisien determinan dan pengujian hipotesis dengan sampel sebanyak 47 responden

Dari hasil penelitian diketahui bahwa prosedur penggajian yang dilakukan di PD Mutiara Jaya Bandung adalah gaji dihitung berdasar daftar penggolongan gaji, daftar karyawan, formulir laporan aktivitas absensi karyawan, dan formulir data karyawan keluar. Daftar penggolongan gaji berisi klasifikasi jabatan, gaji pokok, masa kerja, premi hadir, tunjangan masa kerja, dan premi prestasi. Daftar gaji tersebut diisi berdasarkan kehadiran karyawan, kemudian daftar gaji ini akan dibayarkan oleh bagian keuangan. Sedangkan kualitas informasi dalam siklus penggajian pada PD Mutiara Jaya Bandung telah menunjang kelengkapan dan keakuratan informasi, hal terlihat dari prosedur penggajian yang dilakukan oleh PD Mutiata Jaya Bandung, di mana bagian personalia memproses penggajian mulai dari tingkat absensi karyawan, kemudian mengisis daftar gaji sesuai dengan tingkat kehadiran tersebut, dari daftar tersebut yang disajikan secara lengkap dan akurat, setelah itu maka akan dibayarkan di bagian keuangan. Kemudian sebagian besar karyawan menyatakan setuju mengenai relevant, reliable, complete, timely, Understandable, dan verifiable.

Peranan sistem pengendalian intern pengajian dalam rangka menunjang informasi yang lengkap dan akurat pada PD. Mutiara Jaya Bandung yang sangat baik atau sangat kuat. kemudian ada pengaruh secara signifikan antara peranan sistem pengendalian intern penggajian dalam rangka menunjang informasi yang akurat dan lengkap. Ini menunjukkan semakin baik sistem pengendalin intern penggajian, maka akan semakin akurat dan lengkap informasi penggajian pada PD Mutiara Jaya Bandung.

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1 Maksud Penelitian ... 5

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 7

2.1 Kajian Pustaka ... 7

2.1.1 Efektivitas ... 7

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.1.2.1 Pengertian Pengendalian Intern ... 8

2.1.2.2 Tujuan Pengendalian intern ... 8

2.1.2.3 Komponen Pengendalian intern ... 9

2.1.2.3.1 Lingkungan Intern (Internal Environment) ... 10

2.1.2.3.2 Objective Setting ... 11

2.1.2.3.3 Event Identification ... 12

2.1.2.3.4 Risk Assessment ... 12

2.1.2.3.5 Risk Response ... 13

2.1.2.3.6 Control Activities ... 14

2.1.2.3.7 Information and Communication ... 17

2.1.2.3.8 Monitoring ... 19

2.1.2.4 Keterbatasan Pengendalian Intern ... 20

2.1.3 Silklus Penggajian ... 21

2.1.3.1 Pengertian Siklus Penggajian ... 21

2.1.3.2 Catatan dan Dokumen Dalam Siklus Penggajian ... 21

2.1.3.3 Aktivitas Siklus Penggajian ... 22

2.1.4 Gaji dan Upah ... 23

2.1.4.1 Pengertian Gaji dan Upah ... 23

2.1.4.2 Tujuan Penggajian ... 25

2.1.4.3 Dasar Perhitungan Penggajian ... 27

2.1.4.3.1 Penggajian Berdasarkan Jabatan atau Pekerjaan... 28

2.1.4.3.2 Penggajian Berdasarkan Keterampilan ... 30

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.5 Efektivitas Pengendalian Dalam Siklus Penggajian ... 33

2.2 Kerangka Pemikiran... 34

2.3 Hipotesis ... 37

BAB III METODE PENELITIAN... 38

3.1 Objek Penelitian ... 38

3.2 Metode Penelitian ... 38

3.2.1 Jenis Data ... 39

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ... 40

3.2.3 Skala Penelitian ... 40

3.2.4 Operasionalisasi Variabel ... 41

3.2.5 Metode Penarikan Sampel ... 44

3.2.6 Validitas dan Reliabilitas ... 46

3.2.6.1 Pengukuran Validitas ... 46

3.2.6.2 Pengukuran Reliabilitas ... 47

3.2.7 Metode Analisis ... 49

3.2.7.1 Koefisien Korelasi ... 49

3.2.7.2 Analisis Koefesien Determinasi ... 49

3.2.7.3 Pengujian Hipotesis ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51

4.1 Analisis Prosedur Penggajian pada PD. Mutiara Jaya Bandung ... 51

4.1.1 Prosedur Penghitungan Gaji ... 51

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

4.1.3 Prosedur Permintaan Kas untuk Penggajian ... 54

4.1.4 Prosedur Pembagian Gaji ... 54

4.1.5 Prosedur Pencatatan dan Pemeriksaan Penggajian ... 55

4.2 Analisis Pengendalian Intern Penggajian pada PD Mutiara Jaya Bandung ... 56

4.2.1 Proper Authorizations of Transactions and Activities ... 56

4.2.2 Segregation of Duties ... 63

4.2.3 Design and Use of Documents and Records ... 69

4.2.4 Safeguard Assets, Records, and Data ... 73

4.2.5 Independent Checks on Performance ... 77

4.3 Informasi yang Lengkap dan Akurat dalam Siklus Penggajian pada PD. Mutiara Jaya Bandung ... 84

4.3.1 Relevant ... 84

4.3.2 Reliable ... 86

4.3.3 Complete ... 89

4.3.4 Timely ... 92

4.3.5 Understandable ... 94

4.3.6 Verifiable ... 96

4.4 Peranan Sistem Pengendalian Intern Pengajian dalam Rangka Menunjang Informasi yang Lengkap dan Akurat pada PD. Mutiara Jaya Bandung ... 99

4.4.1 Analisis Koefisien Korelasi ... 99

4.4.2 Analisis Koefisien Determinan ... 100

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 103

5.1 Kesimpulan ... 103

5.2 Saran ... 105

DAFTAR PUSTAKA ... 106

LAMPIRAN ... 107

(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Skor Kuesioner untuk Pertanyaan Positif ... 41

Tabel II Skor Kuesioner untuk Pertanyaan Negatif ... 41

Tabel III Operasional Variabel Sitem Pengendalian Intern Penggajian ... 42

Tabel IV Operasional Variabel Sistem Informasi yang Lengkap dan

Akurat ... 44

Tabel V Interpretasi Untuk Koefesien Korelasi ... 49

Tabel VI Otorisasi Pekerjaan di Bagian Penggajian Sudah Sesuai

Dengan Standar ... 57

Tabel VII Karyawan Bagian Penggajian Mempunyai Job Description

Masing-masing ... 58

Tabel VIII Data Penggajian Diperiksa Oleh Pimpinan/ Kepala Bagian ... 59

Tabel IX Karyawan Bagian Pengajian Harus Merahasiakan Semua

Pekerjaanya ... 60

Tabel X Data yang Dikerjakan di Bagian Penggajian Akurat ... 61

Tabel XI Otorisasi Untuk Mencegah Adanya Transaksi Fiktif atau

Transaksi yang Tidak Akurat ... 62

Tabel XII Pemisahan Tugas Berfungsi Untuk Mencegah Pencurian Aset... 63

Tabel XIII Pemisahan Tugas Berfungsi Untuk Mencegah Otorisasi yang

Tidak Layak ... 64

Tabel XIV Pemisahan Tugas Berfungsi Mencegah Transaksi Fiktif/

Transaksi yang Tidak Akurat ... 65

(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha

Penyimpanan Aset Sudah Dilakukan ... 66

Tabel XVI Pemisahan Fungsi Antara Otorisasi Transaksi dan Pencatatan

Suatu Transaksi Sudah Dilakukan ... 67

Tabel XVII Pemisahan Fungsi Antara Otorisasi Transaksi dan Penyimpanan

Aset Sudah Dilakukan ... 68

Tabel XVIII Perusahaan Sudah Menerapkan Pemisahan Antara Fungsi

Pencatatan, Penyimpanan, dan Otorisasi ... 69

Tabel XIX Dokumen Mengenai Penggajian Sudah Dibuat Secara Memadai . 70

Tabel XX Isi Dokumen Akurat dan Lengkap ... 71

Tabel XXI Dokumen Dan Catatan Dijaga Bentuk dan Isinya Agar

Tetap Sesederhana Mungkin ... 72

Tabel XXII Arsip Pencatatan Perusahaan Disimpan Dengan Rapi ... 73

Tabel XXIII Perusahaan Menciptakan Peraturan-peraturan dan Prosedur

yang Tepat dalam Proses Penjagaan Terhadap Aset, Catatan,

dan Data ... 74

Tabel XXIV Perusahaan Memelihara Catatan Aset, Termasuk Informasi,

Secara Akurat dalam Proses Penggajian ... 75

Tabel XXV Perusahaan Membatasi Akses Secara Fisik pada Aset ... 76

Tabel XXVI Setiap Karyawan Harus Melindungi Catatan dan Dokumen ... 77

Tabel XXVII Pemeriksaan Dilakukan Oleh Orang Lain yang Tidak

Bertanggung Jawab atas Jalannya Operasi yang Diperiksa ... 78

Tabel XXVIII Pimpinan Harus Membandingkan Kinerja Aktual Perusahaan

dengan Budget atau Target ... 79

(10)

xv Universitas Kristen Maranatha

Hubungan di antara Data Set yang Berbeda ... 80

Tabel XXX Adanya Rekonsiliasi atas Dua Kumpulan Catatan yang Dibuat

Secara Independen ... 81

Tabel XXXI Perusahaan Membandingkan Jumlah Aset Aktual yang Dimiliki

Perusahaan Dengan Jumlah yang Tercantum pada Catatan ... 81

Tabel XXXII Perusahaan Menerapkan Double-Entry Accounting ... 82

Tabel XXXIII Perusahaan Meninjau Kembali Pekerjaan yang Dilakukan oleh

Seseorang ... 83

Tabel XXXIV Informasi Pengajian Membantu Meningkatkan Kemampuan

Pengambilan Keputusan ... 84

Tabel XXXV Informasi Pengajian Dapat Mengurangi Ketidakpastian ... 85

Tabel XXXVI Informasi Pengajian Memberikan Kepastian Dalam Pembayaran

Gaji ... 86

Tabel XXXVII Informasi Pengajian Bebas dari Kesalahan atau Bias ... 87

Tabel XXXVIII Informasi Pengajian Mencerminkan Aktivitas Sistem

Penggajian ... 88

Tabel XXIX Informasi Pengajian Menyediakan Prosedur Pembayaran Gaji

Bagi Karyawan ... 89

Tabel XL Informasi Pengajian Mengandung Aspek-Aspek Penting yang

Melandasi Aktivitas Sistem Penggajian ... 90

Tabel XLI Informasi Pengajian Mencantumkan Identitas Karyawan

Secara Lengkap ... 91

Tabel XLII Informasi Pengajian Dapat Mengidentifikasikan Spesifikasi

(11)

xvi Universitas Kristen Maranatha

Tabel XLIII Informasi Pengajian Tersedia Secara Tepat Waktu Untuk

Mendasari Pengambilan Keputusan ... 93

Tabel XLIV Informasi Pengajian yang Teridentifikasi dan Tercatat Secara

Tepat Waktu ... 93

Tabel XLV Informasi Pengajian Disajikan dalam Format yang Mudah

Dipahami oleh Karyawan ... 94

Tabel XLVI Informasi Pengajian Menyediakan Info yang Dibutuhkan

Perusahaan ... 96

Tabel XLVII Informasi Pengajian Memberikan Pemahaman yang Sama Bagi

Setiap Pemakai Informasi ... 97

Tabel XLVIII Korelasi Sitem Pengendalian Intern Penggajian (X) dengan

Informasi yang Lengkap dan Akurat (Y) ... 99

Tabel XLIX Hasil Koefisien Determinan ... 100

(12)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Seiring dengan berkembangnya komunikasi dan teknologi, perusahaan dihadapkan

pada persaingan yang semakin kompetitif. Tidak sedikit perusahaan yang tidak

mampu untuk bersaing dan mempertahankan laju operasinya sehingga berakibat

berakhirnya operasi perusahaan. Keadaan ini membuat setiap perusahaan dituntut

untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan meningkatkan pemanfaatan sumber

daya secara efisien agar perusahaan dapat terus berkembang dan bertahan dalam

persaingan.

Perusahaan yang semakin berkembang tentunya membuat operasi perusahaan

dan permasalahan yang dihadapi semakin kompleks. Di lain sisi, pimpinan

perusahaan juga tidak mungkin dapat mengawasi setiap kegiatan perusahaan. Oleh

karena itu, manajemen membutuhkan pengendalian intern. Pengendalian intern

merupakan suatu alat atau prosedur yang diterapkan pada setiap aktivitas perusahaan

yang dapat memberikan keyakinan yang memadai bagi manajemen bahwa para

bawahan menjalankan tugasnya sesuai dengan aturan yang ditetapkan sehingga

tujuan perusahaan dapat tercapai.

Pengendalian intern bertujuan untuk menjaga aset, memberikan informasi

yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi,

(13)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha

intern dalam pelaksanaannya dipengaruhi oleh sumber daya manusia sebagai tenaga

kerja yang merupakan salah satu faktor keberhasilan kinerja perusahaan.

Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja merupakan aset yang sangat

berharga bagi perusahaan karena produktivitas perusahaan serta kualitas barang dan

jasa yang dihasilkan tergantung pada kemampuan dan keahlian dari tenaga kerja

tersebut. Tenaga kerja yang bermutu dan profesional perlu untuk dipertahankan dan

dikelola dengan baik. Salah satu caranya yaitu dengan pemberian imbalan.

Schuler dan Jackson (1999) menyatakan bahwa pada prinsipnya imbalan

dapat dibedakan menjadi dua, yaitu imbalan intrinsik dan imbalan ekstrinsik.

Imbalan intrinsik yaitu imbalan yang diterima karyawan untuk dirinya sendiri.

Biasanya imbalan ini merupakan nilai positif atau rasa puas karyawan terhadap

dirinya sendiri karena telah menyelesaikan suatu tugas yang baginya cukup

menantang. Peningkatan pengetahuan tentang pekerjaan, seperti pemberian peran

dalam pengambilan keputusan, tanggung jawab yang lebih besar, kebebasan dan

keleluasaan kerja yang lebih besar dengan tujuan untuk meningkatkan harga diri

karyawan, secara intrinsik merupakan imbalan bagi pegawai.

Imbalan ekstrinsik mencakup kompensasi langsung, kompensasi tidak

langsung dan imbalan bukan uang. Kompensasi langsung antara lain adalah gaji

pokok, upah lembur, pembayaran insentif, tunjangan, bonus; sedangkan yang

termasuk kompensasi tidak langsung antara lain jaminan sosial, asuransi, pensiun,

pesangon, cuti kerja, pelatihan dan liburan. Imbalan bukan uang adalah kepuasan

yang diterima pegawai dari pekerjaan itu sendiri atau dari lingkungan psikologis dan/

atau lingkungan fisik dimana pegawai bekerja. Termasuk imbalan bukan uang

(14)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha

fleksibilitas karir, peluang kenaikan penghasilan, simbol status, pujian dan

pengakuan.

Imbalan bukan uang juga penting untuk diperhatikan, misalnya mengenai rasa

aman. Saat ini, di Indonesia banyak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK)

besar-besaran yang disebabkan adanya krisis moneter yang mengakibatkan banyak

pegawai merasa tidak aman dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Beberapa

perusahaan untuk mengatasi hal ini berusaha menenangkan pegawainya dengan

menawarkan rasa aman untuk tidak di PHK.

Semakin banyak simbol status yang dimilikinya, misalnya memperoleh

fasilitas perumahan, fasilitas kendaraan, atau memperoleh kenaikan pangkat, maka

pegawai yang bersangkutan akan merasa berhasil memuaskan kebutuhannya. Salah

satu kebutuhan yang terpuaskan itu misalnya kebutuhan untuk dihargai dan

dihormati oleh orang-orang dalam lingkungan kerjanya atau masyarakat di

sekitarnya. Siagian (1995: 79) menyatakan bahwa:

“Status merupakan faktor motivasional yang penting, sebab status dipandang sebagai peringkat prestise seseorang dalam suatu organisasi, seperti jabatan, pangkat dan fasilitas yang diperoleh”.

Imbalan ekstrinsik yang selanjutnya disebut sebagai kompensasi dan diartikan

sebagai sejumlah uang atau penghargaan yang diberikan oleh suatu instansi kepada

pegawainya, sebagai imbalan atas jasanya dalam melakukan tugas, kewajiban dan

tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Hal ini bukan berarti imbalan intrinsik

tidak penting. Sebagian besar pegawai, terutama yang berada pada tingkat paling

rendah dalam struktur organisasi, misalnya staff, kebutuhan fisiologis dirasakan

sebagai kebutuhan yang utama. Hal inilah yang menyebabkan imbalan ekstrinsik

(15)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha

Hersey dan Blanchard (1995) berpendapat bahwa bagi kelompok pegawai yang telah

memiliki jaminan kebutuhan fisiologis dan rasa aman, maka imbalan intrinsik guna

meningkatkan harga dirinya menjadi motivasi utama dalam bekerja.

Tantangan bagi perusahaan adalah bagaimana mengelola keuangan agar

setiap karyawan menerima gaji sesuai dengan gaji yang ditetapkan, dan tepat waktu

dalam pembayarannya. Manajemen sumber daya manusia dan siklus penggajian

meliputi penggunaan tenaga kerja dan pembayaran ke semua pegawai dengan

memperhatikan klasifikasi atau metode penentuan kompensasi.

Siklus ini menjadi penting dengan beberapa alasan. Pertama, karena gaji,

upah, pajak penghasilan pegawai, dan beban pegawai lainnya merupakan

komponen utama pada kebanyakan perusahaan; kedua, karena beban tenaga tenaga

kerja (labour) merupakan pertimbangan penting dalam penilaian persediaan pada

perusahaan manufaktur dan konstruksi. Klasifikasi dan alokasi beban upah yang

tidak semestinya dapat menyebabkan salah saji laba bersih secara material.

Terakhir, karena penggajian merupakan bidang yang menyebabkan pemborosan

sejumlah besar sumber daya perusahaan karena inefisiensi.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk meneliti

dengan judul: PERANAN INFORMASI YANG LENGKAP DAN AKURAT

DALAM SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN UNTUK

MENINGKATKAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGGAJIAN PADA

(16)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang dikemukakan di atas, maka penulis

mencoba mengidentifikasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana Prosedur penggajian di PD. Mutiara Jaya Bandung

2. Bagaimana informasi dalam sistem informasi akuntansi PD. Mutiara Jaya

Bandung

3. Bagaimana peranan informasi yang lengkap dan akurat dalam sistem informasi

akuntasi penggajian untuk meningkatkan sistem pengendalian intern penggajian

pada PD. Mutiara Jaya Bandung

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penelitian yang dilaksanakan adalah untuk mengumpulkan data, menghitung

dan mengetahui efektivitas pengendalian siklus pengajian dalam rangka menunjang

informasi yang lengkap dan akurat pada PD Mutiara Jaya.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui prosedur penggajian di PD. Mutiara Jaya Bandung

(17)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha

3. Untuk mengetahui peranan informasi yang lengkap dan akurat dalam sistem

informasi akuntansi penggajian untuk meningkatkan sistem pengendalian intern

penggajian pada PD. Mutiara Jaya Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah dapat bermanfaat baik secara teoritis

maupun secara praktis sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, diharapkan dapat dijadikan

masukan bagi perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil

keputusan ekonomi yang berkaitan dengan sistem penggajian yang ada di

perusahaan.

2. Bagi pembaca skripsi ini

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pihak lain yang

tertarik dengan topik ini sehingga dapat bermanfaat sebagai referensi penulisan

mengenai unsur-unsur yang berkaitan dengan topik ini secara lebih lanjut dan

menambah pengetahuan mengenai efektivitas pengendalian dalam siklus

(18)

103 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Bertitik tolak dari pembahasan masalah, tinjauan pustaka dan analisis hasil

penelitian, dapat disimpulkan beberapa hal mengenai peranan sistem pengendalian

intern penggajian dalam rangka menunjang informasi yang akurat dan lengkap,

sebagai berikut:

1. Prosedur penggajian yang dilakukan di PD. Mutiara Jaya Bandung adalah gaji

dihitung berdasar daftar penggolongan gaji, daftar karyawan, formulir laporan

aktivitas absensi karyawan, dan formulir data karyawan keluar. Daftar

penggolongan gaji berisi klasifikasi jabatan, gaji pokok, masa kerja, premi hadir,

tunjangan masa kerja, dan premi prestasi. Daftar gaji tersebut diisi berdasarkan

kehadiran karyawan, kemudian daftar gaji ini akan dibayarkan oleh bagian

keuangan. Kemudian Pengendalian intern dalam siklus penggajian pada PD.

Mutiara Jaya Bandung sudah berjalan dengan baik, hal terlihat dari pendapat

responden yang memberikan tangapan setuju mengenai Proper authorizations of

transactions and activities. Kemudian untuk Segregation of duties, mendapat

tanggapan yang setuju, hanya pemisahan dan fungsi pencatatan yang mendapat

tanggapan sangat setuju. Pada Design and use of documents and records,

mendapat tanggapan setuju dari karyawan. Karyawan juga memberikan tanggapan

setuju mengenai Safeguard assets, records, and data dan pendapat sangat setuju

(19)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 104

Universitas Kristen Maranatha

Karaywan juga memberikan tanggapan setuju mengenai Independent checks on

performance, hanya untuk pemeriksan kepada orang lain yang dijawab oleh

karaywan netral dan karaywan sangat setuju untuk membandingkan antara catatan

dan aktual yang ada.

2. Kualitas informasi dalam sistem informasi akuntansi PD. Mutiara Jaya Bandung

telah menunjang kelengkapan dan keakuratan informasi, hal terlihat dari prosedur

penggajian yang dilakukan oleh PD. Mutiata Jaya Bandung, di mana bagian

personalia memproses penggajian mulai dari tingkat absensi karyawan, kemudian

mengisis daftar gaji sesuai dengan tingkat kehadiran tersebut, dari daftar tersebut

yang disajikan secara lengkap dan akurat, setelah itu maka akan dibayarkan di

bagian keuangan. Kemudian sebagian besar karyawan menyatak setuju mengenai

relevant, reliable, complete, timely, Understandable, dan verifiable.

3. Peranan informasi yang lengkap dan akurat dalam sistem informasi akuntansi

pengajian untuk meningkatkan sistem pengendalian intern penggajian pada PD.

Mutiara Jaya Bandung yang sangat baik atau sangat kuat. kemudian ada pengaruh

secara signifikan antara peranan sistem pengendalian intern penggajian dalam

rangka menunjang informasi yang akurat dan lengkap. Ini menunjukkan semakin

baik sistem pengendalin intern penggajian, maka akan semakin akurat dan

(20)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 105

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ini, diberikan saran sebagai berikut:

1. Untuk perusahaan

a. Prosedur penggajian yang dilakukan oleh PD. Mutiaran Jaya Bandung sudah

berjalan dengan baik, hal ini perlu dipertahanakan dan jika perlu tingkatkan

lagi menjadi lebih enfien dan efektif

b. Berdasarkan hasil penelitian bahwa karyawan masih memberikan pendapat

netral mengenai pemeriksaan yang dilakukan oleh orang luar dalam hal

penggajian, Perlu adanya audit pemeriksaan yang akuntan independen dalam

prosedur penggajian tersebut agar karyawam merasa yakin bahwa perusahaan

telah melakukan prosedur yang benar dan kurat dalam melaksanakan

penggajian.

2. Untuk penelitian lebih lanjut

Adanya hasil penelitian sebagai bagian dari dari penelitian pengendalian interen

yang nantinya dapat dijadikan sebagai bahan referensi atau pemelitian lebih

(21)

106 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

AICIPA. (1995). Statement of Auditing Standards No. 78. New York: AICPA

Arens, Alvin A, Randal J. Elder dan Mark S. Beasley. (2006). Edisi 11. Auditing and

Assurance Services – An Integrated Approach. Upper Saddle

River-NewJersey: Pearson Education, Inc.

Bodnar, George H and William S. Hopwood. (1998). Edisi 7. Accounting

Information System. Upper Saddle River-New Jersey: Pearson Education, Inc.

Bodnar, George H and William S. Hopwood. (2004). Edisi 9. Accounting

Information System. Upper Saddle River-New Jersey: Pearson Education, Inc.

Boockholdt, J. L. (1999). Edisi 5. Accounting Information System: Transaction

Processing and Controls. Boston: Irwin/McGraw-Hill.

Gomez-Mejia, L.R., D.B. Balkin, dan R.L. Cardy. (1995). Managing Human

Resources.Englewood Cliffs: Prentice-Hall, Inc

Hall, James A. (2001). Edisi 3. Accounting Information System. Ohio: South-Western College Publishing.

Hollander, Anita. S., Eric L. Denna, dan J Owen Cherrington. (2000). Edisi 2.

Accounting, Information Technology, and Business Solutions. Singapore:

McGraw-Hill Book Co.

Luthans, F. (1998). Organizational Behavior. 8th edition. New York: The McGraw-Hill Co., Inc.

M., Nazir. (2007), Metode Penelitian, Cetakan Keempat, Jakarta: Ghalia Indonesia

Romney, Marshall B and Paul Steinbart. (2000). Edisi 8. Accounting Information

System. New Jersey: Prentice Hall.

Romney, Marshall B and Paul Steinbart. (2003). Edisi 9. Accounting Information

System. New Jersey: Prentice Hall.

Schuler, R.S., dan S.E. Jackson. (1999). Manajemen Sumber Daya Manusia:

Menghadapi Abad Ke-21. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Sondang, P. Siagian. (2001). Audit Manajemen. Jakarta:PT Bumi Aksara

Referensi

Dokumen terkait

 menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi : membaca

Metode penelitian yang di gunakan adalah studi pustaka yaitu metode yang di ambil dari buku-buku, internet dan sumber lainnya yang mendukung pembahasan materi, serta metode

Penelitian ini bertujuan untuk mengkomparasikan minat dan prestasi belajar seni tari antara siswa laki-laki dan siswa perempuan di SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini

Alasan yang dimaksud dengan manfaat pengembangan media pembelajaran adalah: (1) pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa,

BIRO LAYANAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH PROVINSI PAPUA TAHUN ANGGARAN 2017 Sehubungan dengan evaluasi penawaran Paket Pekerjaan Pembangunan Jembatan Plainegung (40 M) (Berap

[r]

[r]

KEENAM : Dalam melaksanakan tugasnya Panitia Pelaksana RANHAM Kabupaten Bantul bertanggung jawab kepada Bupati Bantul dan berkewajiban menyampaikan