perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Surakarta atau lebih dikenal dengan nama kota Solo merupakan salah satu
kota yang masih mempertahankan kebudayaan lokalnya seiring dengan
masuknya budaya barat. Solo dikenal sebagai salah satu pusat kebudayaan
Jawa karena secara tradisional merupakan salah satu pusat politik dan
pengembangan tradisi Jawa. Beragam budaya dan tradisi yang ada dapat
ditemui di Solo, salah satunya yang masih dijunjung masyarakat kota Solo
adalah Batik.
Batik merupakan warisan budaya sejak zaman kerajaan Majapahit hingga
kerajaan Mataram Islam dan terus berkembang hingga sekarang. Pada 2
Oktober 2009 lalu UNESCO telah mengukuhkan batik sebagai warisan
budaya dunia. Sebagai salah satu kota yang mewarisi tradisi batik tersebut
Solo mulai gencar mempromosikan diri sebagai capital of batik, dengan
diselenggarakaannya event-event seperti Solo Batik Carnival dan Solo Batik
Fashion Show. Selain event-event batik terdapat juga tempat wisata belanja
batik untuk memenuhi kebutuhan konsumen, yaitu di Pusat Grosir Solo
(PGS), Pasar Klewer, Pasar Kliwon, sentra kerajinan batik Kampung Batik
Kauman dan Kampung Batik Laweyan serta Museum Batik Danar Hadi
untuk menambah wawasan mengenai batik Solo.
Saat ini sekolah dasar - sekolah dasar di Solo menambahkan program
ekstra kurikuler ketrampilan membatik ke dalam kurikulum pendidikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
pelatihan teknis mengenai dasar-dasar membatik, bukan pengetahuan
mengenai Batik Solo.
Pada masa ini terdapat banyak ragam media visualisasi untuk anak salah
satunya adalah komik. Komik sangat dekat dengan dunia anak-anak, karena
anak-anak lebih mampu menerima dan memahami gambar dibanding
kata-kata. Berkembangnya era globalisasi menyebabkan banyaknya komik luar
terutama komik Jepang dan Amerika yang masuk ke Indonesia sehingga
banyak membawa dampak yang kurang pantas dan negatif untuk anak-anak.
Salah satu dampak negatif tersebut adalah pudarnya rasa bangga terhadap
budaya lokal dikarenakan pengaruh budaya asing yang masuk melalui komik
tersebut.
Maka dari itu, dibuatlah perancangan buku komik “Mari Mengenal Batik
Solo” sebagai pengenalan batik kepada anak usia sekolah dasar sebagai
langkah menanamkan kebanggan mereka akan budaya yang diturunkan oleh
nenek moyang mereka sehingga mereka tergerak untuk ikut ambil bagian
dalam upaya pelestarian budaya lokal.
B.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari perancangan komik ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana merancang sebuah buku komik “Mari Mengenal Batik Solo”
yang menarik dan mudah dipahami oleh anak-anak Sekolah Dasar?
2. Bagaimana memilih media yang tepat untuk mempromosikan buku komik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
C.
Tujuan Perancangan
1. Merancang buku komik edukasi berjudul “Mari Mengenal Batik Solo”
yang menarik dan mudah dipahami oleh anak-anak Sekolah Dasar sebagai
bentuk pengenalan batik untuk membangun karakter anak yang kreatif dan
bangga dengan budayanya.
2. Mampu memilih media yang tepat untuk mempromosikan buku komik
“Mari Mengenal Batik Solo” ini kepada sasaran yang tepat.
D.
Metodologi Penelitian
1. Wawancara ( in depth interview )
Wawancara merupakan metode pengumpulan data informasi dengan
mengajukan beberapa pertanyaan-pertanyaan kepada informan.
Wawancara dilakukan dengan pihak terkait yang mengetahui seluk beluk
batik Solo mulai dari sejarah, perkembangan, hingga motif-motifnya.
2. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan serangkaian perilaku dan
suasana yang berkenaan dengan subyek yang diteliti. Observasi dilakukan
dengan cara mengamati sejauh mana anak-anak mengetahui batik dan
upaya orang tua dalam mengajarkan seni budaya kepada mereka.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Kajian literatur diperoleh untuk memperoleh data-data landasan teori
yang dibutuhkan serta sebagai acuan perbandingan untuk mendapatkan
