• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA MEDIA MASA ELEKTRONIKDENGAN MOTIVASI SISWA MENGIKUTI EKSTRAKULIKULER BOLA BASKET DI SMP NEGERI 1 KARAWANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA MEDIA MASA ELEKTRONIKDENGAN MOTIVASI SISWA MENGIKUTI EKSTRAKULIKULER BOLA BASKET DI SMP NEGERI 1 KARAWANG."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

DI SMP NEGERI 1 KARAWANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi SebagiandariSyarat untuk Memeroleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh

ADITYA NUGRAHA 0800443

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

Hubungan Antara Media Masa Elektronik dengan Motivasi Siswa

Mengikuti Ekstrakulikuler

Bola Basket di SMPN 1 Karawang

Oleh Aditya Nugraha

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahrga dan Kesehatan

© Aditya Nugraha 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

ADITIYA NUGRAHA

HUBUNGAN ANTARA MEDIA MASA ELEKTRONIK DENGAN MOTIVASI SISWA MENGIKUTI EKSTRA KULIKULER BOLA BASKET

DI SMP NEGERI 1 KARAWANG

Disetujui dan Disahkan Oleh :

Pembimbing I

Drs. HADI SARTONO, M. Pd NIP. 1960011319870310002

Pembimbing II

Drs. DADAN MULYANA, M. Pd NIP. 195801171989031001

Mengetahui,

(4)

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA MEDIA MASA ELEKTRONIK DENGAN MOTIVASI SISWA MENGIKUTI EKTRAKULIKULER BOLA BASKET

SMP NEGERI 1 KARAWANG

Pembimbing I : Drs. Hadi Sartono , M.Pd. Pembimbing II : Drs. Dadan Mulyana, M.P.d

ADITYA NUGRAHA 0800443

Penelitian ini dilatarbelakangi pentingnya tontonan media masa elektronik khusus nya siaran bola basket untuk menunjang prestasi dan minat siswa terhadap motivasi mengikuti ektrakulikuler bola basket. Skripsi ini membahas mengenai hubungan antara media masa elektronik dengan motivasi siswa mengikuti ektrakulikuler bola basket SMP NEGERI 1 KARAWANG. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat signifikansi hubungan antara media masa elektronik dengan motivasi siswa. Untuk mengetahui tingkat signifikansinya, maka dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif korelasional dengan sampel siswa SMP 1 sebanyak 34 dan menggunakan instrumen berupa angket. Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data, diketahui bahwa penyebaran uju tes media masa elektronik dengan motivasi siswa mengikuti ektrakulikuler bola basket adalah normal. dengan hasil perhitungan korelasi yaitu t- hitung < t-tabel (1,39) <(1,693) artinya (Ho) di tolak dengan kata lain hasilnya tidak signifikan. Berdasarkan hasil tersebut, penulis memberikan saran bahwa, tontonan media elektronik khususnya televisi tidak selalu menunjang siswa untuk berkeinginan mengikuti ektrakulikuler dengan kata lain motivasi ekternal belum tentu efektif di berikan kepada siswa untuk mengikuti ektrakulikuler. Karena tontonan siaran media elektronik sangat sedikit perannya dalam menunjang siswa agar mengikuti ektrakulikuler bola basket di SMP NEGERI 1 KARAWANG.

(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... Iii DAFTAR ISI... Vi DAFTAR TABEL... Ix DAFTAR GAMBAR... X DAFTAR BAGAN …... Xi DAFTAR LAMPIRAN... Xii BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah... 1

B.Rumusan Masalah... 3

C.Tujuan Penelitian... 3

D.Manfaat Penelitian... 4

E. Struktur Organisasi... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Hakikat Media masa... 6

1. Pengertian Media Menurut Para Ahli ………... 6

2. Sejarah Media ………... 6

3. Definisi Media Elektronik Menurut Internet... 7

4. Kegunaan Media ………... 11

5. Jenis-Jenis Media ………... 13

6. Konsep Media Masa televisi ………... 14

B.Konsep Motivasi …………... 18

1. Pengertian Motivasi ……… 18

2. Bentuk Motivasi ……….. 18

(6)

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Terhadap

Penampilan Olahraga ……….. 20

5. Teori Motivasi ………... 21

C.Hakikat Ektrakulikuler... 26

D.Motivasi Siswa Mengikuti Ektrakulikuler…………... 28

E. Bola Basket………... 28

1. Perkembangangan Permainan Bola Basket Di Indonesia 29 2. Pengertian Dan Peraturan Permainan Bola Basket... 30

3. Karakteristik Permainan Bola Basket... 32

F. KERANGKA PEMIKIRAN 34 G.HIPOTESIS PENELITIAN 35 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.Lokasi Dan Subjek Penelitian... 36

1. Lokasi penelitian... 36

2. Populasi Penelitian... 36

3. Sampel Penelitian... 36

B.Desain Penelitian ...……… 37

1. Pendekatan Penelitian... 39

2. Metoda Penelitian... 39

C.Definisi Operasional ………... 39

D.Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen ……… 41

E. Prosedur Pengolahan Data ……… 54

1. Menghitung Rata-Rata dan Simpangan Baku Tiap Variabel Penelitian... 54 2. Menguji Normalitas Data dengan Menggunakan Uji Kenormalan Liliefors... 55 3. Menghitung Korelasi Antara Variabel X dengan Variabel Y... 56

4. Menguji Signifikansi Korelasi Antara Variabel X dan

Variabel Y...

(7)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Pengolahan dan Analisis Data... 58

1. Hasil Perhitungan Rata-rata dan Simpangan Baku 58

2. Hasil Uji Normalitas... 58

3. Diskusi Penemuan... 61

B. Diskusi Penemuan dan Pembahasan... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan …... 62

B. Saran …... 62

(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Olahraga permainan bola basket merupakan salah satu jenis olahraga yang

termasuk ke dalam kelompok olahraga permainan yang menggunakan bola besar.

Olahraga ini sudah di kenal di amerika serikat sejak tahun 1891 sebagai hasil dari

penemuan Dr. james A. Naismith, selain itu bola basket permainan yang paling

banyak dimainkan. Hampir seluruh dunia mengenal dan memainkan permainan

olahraga bola basket ini, terutama di Amerika utara, china dan juga benua Eropa.

Di Indonesia sendiri, permainan bola basket mulai diperkenalkan oleh

orang-orang cina yang merantau ke Indonesia dan telah tersebar di kota-kota yang

ada di Indonesia. Prestasi Indonesia pernah mencapai tingkat yang cukup baik,

khususnya di kawasan asia dan pernah menduduki juara ke 4 di bawah Filipina,

Korea dan Jepang ( sucipto, 2014, hlm. 14 ).

Permainan bola basket sangat menarik, oleh karena itu dapat dimainkan

oleh semua golongan umur. Disamping itu dari para pemain dituntut keterampilan

bermain, kesegaran fisik, dan kekuatan daya tahan tubuh yang tinggi.

Perkembangan pengetahuan dan tekhnologi saat ini demikian pesat,

termasuk tekhnologi informasi yang berkembang pesat dan global. Hal ini

menjadikan arus informasi biasa didapat dan diterima dalam waktu bersamaan

dengan tempat kejadian baik dalam bentuk audio maupun visual dibelahan dunia

manapun.

Pada saat ini tekhnologi informasi sangat beragam dan modern, dimulai

dari surat kabar, radio, televisi, internet dan masih banyak lagi yang lain yang

sangat membantu dan memberikan kemudahan bagi manusia.

Berbagai macam media informasi dan komunikasi masa yang ada pada

saat ini,masing masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Secara umum televisi

dianggap sebagai media informasi paling efektif dibandingkan yang lain karena

(9)

siaran televisi yang ditayangkan stasiun televisi pemerintah maupun swasta, saat

ini sangat beragam. program-program televisi yang ditayangkan demikian banyak,

mulai tayangan berita, hiburan, dan lain-lain.

Media masa elektronik merupakan salah satu produk hasil kemajuan

teknologi informasi yang dianggap paling revolusioner. Televisi secara utuh

mampu menampilkan gambar secara nyata dan lengkap dengan suara aslinya.

Program siaran media masa elektronik yang ditayangkan oleh stasiun

televisi memberikan dampak bagi para pemirsanya, baik bersifat positif maupun

negatif, dalam arti setiap acara tayangan televisi akan berpengaruh terhadap

perilaku dan pola pikir pemirsanya sehingga akan berkembang dengan sendirinya,

Siaran olahraga sebagai salah satu dari sekian banyak siaran televisi,

merupakan salah satu acara yang digemari oleh berbagai kalangan, baik kalangan

remaja maupun dewasa. Acara olahraga yang ditayangkan di televisi diantaranya

adalah olahraga permainan bola basket yang banyak digemari oleh kalangan

remaja para pelajar tingkat SMP maupun SMA, siaran televisi yang menyiarkan

acara bola basket antara lain acara yan g terdapat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.1 Siaran Televisi

Hari Acara Stasiun TV Waktu

MINGGU NBA JAK TV 10.00 WIB

SABTU-MINGGU METRO SPORT METRO TV 23.00 WIB

MINGGU KABAR ARENA TV ONE 22.00 WIB

Dampak dari penayangan acara olahraga bola basket di televisi

menjadikan sebagian pemirsa mencoba, meniru, dan melakukan hal yang sama

baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.

Pelajaran pendidikan jasmani di sekolah sangat singkat alokasi waktunya,

sehingga siswa mencari waktu tambahan di luar jam pelajaran untuk melakukan

(10)

3

mengadakan jam tambahan diluar jam sekolah yang biasanya disebut

ekstrakulikuler.

Minat siswa mengikuti ekstrakuliker bola basket dipengaruhi oleh

beberapa faktor baik faktor dalam diri maupun di luar dirinya. Menurut Sadirman

(1986, hlm.75) Mengatakan bahwa salah satu faktor dari dalam yaitu keinginan

memiliki tubuh sehat. Sedangkan dari luar biasa berupa ajakan teman, lingkungan

keluarga, ataupun tayangan acara olahraga.

Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Karawang adalah salah satu sekolah

yang mempunyai banyak kegiatan ekstrakulikuler, salah satu ekstrakulikulernya

adalah cabor bola basket. Dilihat dari kemampuan ekonomi dari para siswa-siswa

di SMP Negeri 1 Karawang, sebagian besar memiliki kemampuan ekonomi

menengah ke atas. Melihat kondisi sosial ekonomi tersebut maka penulis

berasumsi bahwa untuk mendapatkan informasi tayangan olahraga televisi bukan

merupakan hal yang sulit, untuk mendapatkan informasi dari media masa

elektronik. Hal ini yang membuat penulis merasa tertarik untuk meneliti masalah

ini, khususnya hubungan antara media masa elektronik dengan motivasi siswa

dalam mengikuti ekstrakulikuler bola basket pada siswa-siswa SMP Negeri 1 di

Kabupaten Karawang.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, dapat penulis rumuskan masalah peneliti

adalah :

Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara minat menonton televisi

siaran olahraga bola basket media masa elektronik dengan motivasi siswa

mengikuti ektrakulikuler bola basket SMP Negeri 1 Karawang?

C. Tujuan

Berdasarkan pada masalah masalah yang telah di uraikan, maka tujuan

(11)

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh hubungan antara minat

menonton televisi siaran olahraga bola basket media masa elektronik program

olahraga bola basket terhadap motivasi siswa mengikuti ektrakulikuler bola basket

SMP Negeri 1 Karawang.

D. Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai masukan bagi pihak yang

berkepentingan. Antara lain :

1. Manfaat Teoretis

a. Dapat memberikan informasi dan masukan kepada pelatih

mengenai pemberian media kepada siswa.

b. Sebagai referensi bagi yang akan melakukan penelitian mengenai

materi yang berhubungan dengan media dan motivasi di

kemudian hari.

2. Manfaat Praktis

a. Dapat diberikan sebagai rekomendasi mengenai pemberian media

elektronik terhapap siswa

b. Diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan minat atau

keinginan yang dimiliki oleh siswa-siswa yang baru mengikuti

ekstrakulikuler bola basket.

Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan bagi pelatih

mengenai hubungan antara media masa elektronik dengan motivasi mengikuti

ektrakulikuler bola basket di SMP Negeri 1 Karawang.

E. Struktur Organisasi Skripsi Bab I

a. Latar Belakang Penelitian

b. Identifikasi dan perumusan masalah

c. Tujuan Penelitian

(12)

5

e. Manfaat Penelitian

f. Struktur Organisasi Penelitian

Bab II

a. Kajian Pustaka

b. Kerangka pemikiran

(13)

Bab III

a. Metode Penelitian

Bab IV

a. Hasil penelitian dan pembahasan

Bab V

a. Kesimpulan dan saran

1. Daftar pustaka

(14)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi penelitian

Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Karawang

yang berlokasi di Jalan Jendral Ahmad Yani Karawang, Karena penulis berasumsi

bahwa dilihat dari tingkat ekonomi siswa smp tersebut termasuk kedalam kategori

sekolah menengah ke atas sehingga tidak sulit mendapatkan tontonan atau siaran

televisi.

2. Populasi Penelitian

Adapun mengenai obyek yang hendak diteliti adalah dinamakan dengan

populasi penelitian. Mengenai populasi menurut Sugiyono (2013, hlm.117)

menjelaskan bahwa, “ populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas :

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik teretentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya.” Populasi adalah sekumpulan individu yang memiliki sifat yang umum,

populasi digunakan untuk mengambil data untuk memecahkan masalah dalam

penelitian. Menurut Arikunto (2010, hlm. 173) populasi adalah “Keseluruhan subjek dalam penelitian”. Populasi siswa SMP Negeri 1 karawang kelas VII yang mengikuti ektrakulikuler bola bsaket yang berjumlah 34 orang.

3. Sampel Penelitian

Arikunto (2010, hlm. 131) mengemukakan bahwa “sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti”. Sampel ditentukan untuk memperoleh informasi tentang subyek penelitian dengan mengambil representasi

populasi yang di prediksikan sebagai inferensi terhadap seluruh populasi.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan tekhnik sampling jenuh karena

(15)

jenuh adalah tekhnik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan

sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, atau

penelitian yang ingin membuat generalisasi denga kesalahan yang sangat kecil.

Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan

sampel

Dalam penelitiian ini jumlah sampel yang diambil seluruh jumlah populasi

yaitu 34 responden. Dengan menggunakan teknik pengambilan sampel jenuh yaitu

pengambilan data sampel nonprobabiliti yang disesuaikan dengan kriteria tertentu

yang telah ditetapkan oleh peneliti.

a. Sampel merupakan siswa ektrakulikuler bola basket SMP Negeri 1

Karawang kelas VII yang mengikuti ektrakulikuler bola basket.

b. Sampel yang diambil mengikuti olahraga bola basket.

c. Sampel yang diambil di sarankan menonton televisi siaran olahraga bola

basket.

B.Desain Penelitian

Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan

dan pelaksanaan untuk langkah-langkah selanjutnya agar sistematis maka penulis

membuat desain penelitian

Di bawah ini bagan yang dibuat agar peneliti terarah dan lebih rinci sesuai

(16)

38

Bagan 3.1 Alur penelitian

Berdasarkan desain penelitian yang digunakan, maka variabel dalam

penelitian ini disebut variabel dependen, Sugiono (2013, hlm. 62) menyebutkan

dalam bahasa indonesia sering di sebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

variabel bebas

Berdasarkan pada variabel-variabel yang sudah dikelompokan di atas,

maka untuk mempermudah penelitian, penulis menyusun desain penelitian dengan

bentuk seperti pada Bagan 3.2

X Y

Populasi

Sampel

Angket Goal media

Angket Motivasi

Pengolahan Data

(17)

Desain Penelitian

1. Variabel Bebas (X) :minat menonton Siaran televisi program olahraga bola

basket

2. Variabel pengikat (Y): Motivasi mengikuti ektrakulikuler bola basket

Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah suatu pendekatan yang memungkinkan

dilakukan pencatatan dan penganalisisannya data hasil penelitian dengan

menggunakan perhitungan-perhitungan statistik (analisis statistik) dalam bentuk

data numerikal atau angka sehingga memudahkan proses analisis dan penafsiranya

Arikunto ( 2010, hlm. 12)

2. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu

memecahkan suatu masalah dengan cara pencarian data-data mengenai masalah

yang diteliti. Menurut Arikunto (2010, hlm. 3) metode penelitian deskriptif adalah

“Penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain

-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan.”

Jenis metode deskriptif yang digunakan yaitu metode deskriptif

korelasional, karena penelitian ini bermaksud untuk mengungkapkan hubungan

yang terjadi antara dua variabel. Pengertian dari penelitian korelasional sendiri

menurut Arikunto (2010, hlm. 4) adalah “Penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa

melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang

sudah ada.”

(18)

40

Untuk menghindari kesalahan dalam memahami konsep istilah-istilah

yang digunakan dalam penelitian ini, penulis perlu menafsirkan istilah tersebut

seperti yang terletak pada halaman 45.

1. Hubungan : adalah untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara variabel

Arikunto ( 2010, hlm. 270).

2. Siaran : adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara,gambar,atau

suara dan gambar yang berbentuk grafis dan karakter lainya yang dapat

diterima melalui pesawat penerima siaran radio,televisi atau perangkat

elektronik lainya baik yang bersifat interaktif maupun tidak dengan atau tanpa

alat bantu( Presiden RI , UUD 24/1997).

3. Program : adalah rancangan mengenai acara pertunjukan radio,televisi, dan

sebagainya . Muhamad Ali (1999, hlm. 385).

4. Olahraga. Pengrtian olahraga adalah mengolah keadaan jasmani manusia dari

segi cara yang normal dan dinamis sehingga seseorang yang melakukan latihan

jasmani secara teratur di harapkan memiliki kualitas hidup yang efektif. Selain

itu olahraga dapat meningkatkan fungsi organ tubuh,sistem pernafasan,sistem

peredaran darah yang baik, sistem saraf, dan hyubungan sosial yang baik. M

Ichsan. (1990, hlm.12).

5. media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.

Sadiman (2005, hlm. 6)

6. Motivasi adalah sebagai suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri

seseorang ke dalam bentuk aktifitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu

Djamarah (2011,hlm. 148)

7. Menurut Muhamad ali ( 1999 , hlm. 452 ) siswa adalah pelajar pada sekolah

SMP Negeri 1 Karawang

8. Ekstrakulikuler : adalah pembinaan olahraga di luar jam pelajaran atau nama

populernya yaitu “olahraga karya” yang bertanggung jawab pada guru olahraga

bersama bersama dengan pelatihan dari setiap cabang olahraga, pembinaan

olahraga karya ini ditangani suatu wadah yang dikenal persatuan pelajar

(19)

9. Sucipto(2010, hlm. 23) permainan bola basket adalah suatu permainan yang

dimainkan oleh dua regu, masing masing regu terdiri dari lima orang pemain.

Tujuan permainan ini adalah membuat nilai sebanyak banyak nya dengan

memasukan bola ke ring lawan dan mencegah pemain lawan untuk membuat

nilai (point)

D.Teknik pengumpulan data dan Instrumen penelitian

Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti

untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Pengumpulan data

dapat dilakukan dalam berbagai setting, sumber dan cara. Berdasarkan pada

setingnya, data dapat dikumpulkan pada setting alami, di rumah dengan berbagai

responden, seminar dan lain-lain. Kemudian berdasarkan sumber datanya,

pengumpulan data dibagi menjadi sumber primer dan sumber sekunder.

Selanjutnya dilihat dari segi cara pengumpulan data, teknik pengumpulan data

dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi

(pengamatan) dan gabungan ketiganya Sugiyono (2013, hlm. 193)

Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data

kuesioner (angket). Menurut Sugiyono (2013, hlm. 199) “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya.”

Pada sebuah penelitian diperlukan sebuah alat ukur yang biasanya

dinamakan instrumen penelitian.Jadi pengertian instrumen menurut Sugiyono

(2013, hlm. 148) adalah “Suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.”

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data mengenai siaran

program olahraga bola basket media masa elektronik dan motivasi adalah angket.

Alasan penulis menggunakan angket dalam penelitian ini karena dapat

memperoleh gambaran sesuai dengan apa yang terjadi melalui jawaban dari para

responden dan memiliki keuntungan dalam penggunaannya. Arikunto (2010, hlm.

195) menjelaskan keuntungan menggunakan angket yaitu :

(20)

42

c. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing, dan

menurut waktu senggang responden

d. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas jujur dan tidak malu-malu

menjawab

e. Dapat dibuat terstandar sehingga semua responden dapat diberi pertanyaan

yang benar-benar sama.

Terdapat berbagai jenis angket yang dapat dipakai dalam melakukan

sebuah penelitian. Menurut Nasution (2009, hlm. 129) menjelaskan yaitu “Angket dapat dibagi menurut sifat jawaban yang diinginkan (1) tertutup, (2) terbuka, atau

(3) kombinasi kedua macam itu dan cara menyampaikan atau administrasi angket

itu.” Dikarenakan responden anak-anak, jenis angket yang akan digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu angket tertutup. Survei atau angket yang digunakan

adalah pertanyaan adalah bentuk pilihan ganda atau bentuk-bentuk yang lain yang

disebut closed-ended question. Pertanyaan itu dapat digunakan untuk mengukur

pendapat, sikap, dan pengetahuan.

Berikut ini kisi-kisi pertan yaan yang di rangkum dalam tabel berikut ini :

Tabel 3.1

Kisi-kisi Angket Media Elektronik

Definisi konseptual Variabel Sub-Indikator Nomor Soal

+

-1. Rutinitas menonton media elektronik

adalah hampir bola basket selalu

menghabiskan waktu untuk memulai

gaya hidup mereka yaitu kebiasaan

menonton

2. Berita olahraga media elektronik adalah

suatu informasi yang didalamnya

terdapat mengenai berita tentang

Media

Elektronik

a. Rutinitas/

(21)

olahraga yng menjadi wilayah yang

diperebutkan berbagai stasiun televisi

untuk dikemas dan dibagikan kepada

masyarakat

3. Pertandingan basket media elektronik

adalah suatu siaran langsung yang

disiarkan langsung oleh televisi untuk

menyajikan suatu pertandingan basket

atas permintaan penggemar-penggemar

bola basket

4. Siaran tv iolahraga luar negeri media

elektronik adalah suatu gabungan

antara siaran lokal dengan siaran luar

yang bekerja sama untuk menyiarkan

berita olaraga sehingga siaran tv luar

menyajikan kata kata yang di susun

secara singkat padat dan efektif lebih

banyak menekankan pada bahasa

,tajam, jelas dan hidup sehingga

penikmat

5. Lingkungan media elektronik adalah

gambaran tentang masyarakat tentang

pengetahuan perilaku yang di dapat dari

media. Hal ini yang menimbulkan

pemikiran pemikiran tentang apa yang

penting, berbahaya, menarik dan

sebagainya yang berasal dari media

elektronik

6. Sarana media elektronik adalah tempat

komunikasi dan untuk mendapatkan

(22)

44

Definisi konseptual Variabel Sub-Indikator Nomor Soal

+

-1. Persepsi seseorang mengenai diri sendiri

adalah suatu proses yang didahulukan oleh

diri sendiri melalui alat reseptor yaitu indera

2. Harga diri adalah penilaian individu terhadap

hasil yang dicapai dengan menganalisa

seberapa jauh perilaku memenuhi ideal

dirinya. Dapat diartikan bahwa harga

diri menggambarkan sejauh mana individu

tersebut menilai dirinya sebagai orang yang

a. Persepsi seseorang

(23)

3. Harapan pribadi mengenai motivasi adalah

keinginan, cita cita, sesuatu yang ingin di

raih pada masa yang akan datang

http://septianie.tumblr.com/post/4083664290

6/harapan-dan-cita-cita.

4. Kebutuhan adalah salah satu aspek

psikologis yang menggerakan mahluk hidup

dalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi

dasar. Pada dasarnya manusia bekerja

mempunyai tujuan tertentu, yaitu memenuhi

kebutuhan, kebutuhan tidak terlepas dari

kehidupan sehari-hari selama hidup manusia

membutuhkan bermacam-macam kebutuhan

seperti : pakaian, makanan, pendidikan

http://id.wikipedia.org/wiki/Kebutuhan.

5. keinginan adalah suatu ketegangan menuju

pertimbangan akhir yang dilakukan oleh

seseorang demi mencapai kepuasan sumber

kepuasan. Keinginan ini cendrung dilakukan

saat sadar, kadang-kadang sadar atau ditekan.

Ketika sadar, keinginan merupakan sikap

mental yang menyertai representasi dari

tatanan yang diharapkan, yang berisi mental

yang sama. Sebagai bagian keinginan

appetitive dibedakan dari kebutuhan

fisiologis atau psikologis yang menyertai

sebagai komponen afektif dari fisiologis atau

(24)

46

Tabel 3.2

Kisi-kisi Angket Motivasi

Definisi konseptual Variabel Sub-Indikator Nomor Soal

(25)

6. Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan

pendidikan di luar mata pelajaran untuk

membantu pengembangan peserta didik

sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat,

dan minat mereka melalui kegiatan yang

secara khusus diselenggarakan oleh

pendidik dan atau tenaga kependidikan

yang berkemampuan dan berkewenangan

di sekolah/ madrasah (Anifral Hendri,

2008 : 1-2).

http://blog.uny.ac.id/faidillahkurniawan/2

010/08/31/ekstra-kurikuler-sebagai-

wahana-pembentukan-karakter-siswa-di-lingkungan-pendidikan-sekolah/.

7. Kegiatan siswa adalah sesuatu yang

dilakukan siswa di sekolah untuk

menambah waktu di luar jam pelajaran

sekolah.

Motivasi

f. Jenis dan sifat

extrakulikuler 21,29 11,24

(26)

48

1. Penyusunan Angket

Setelah menyusun kisi-kisi angket, langkah selanjutnya yaitu menjadikan

kisi-kisi angket yang sudah kita susun sebagai acuan untuk menyusun pernyataan

yang akan kita tuangkan dalam angket. Dipandang dari cara menjawabnya,dalam

angket ini penulis menggunakan angket tertutup, menurut Arikunto (2010, hlm.

195) “Kuisioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.” Dalam pemilihan jawaban, penulis menggunakan skala sikap,

yaitu skala likert. Skala Likert menurut Sugiyono (2012, hlm. 134) adalah “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Penulis menyediakan alternatif

pilihan jawaban yang mempunyai gradasi dari sangat positif sampai dengan

Definisi konseptual Variabel Sub-Indikator Nomor Soal

+

-8. Ektrakulikuler basket di sekolah adalah

kegiatan tambahan olahraga yang

dilakukan siswa siswi di sekolah di luar

jam pelajaran yang ada di sekolah.

9. Situasi lingkungan adalah keadaan atau

kondisi yang ada di sekitar masyarakat

yang menjadikan pribadi seseorang baik

atau buruknya dalam kehidupan sehari

hari.

10.Sistem imbalan adalah hal yang ingin

diperoleh suatu individu atas pencapaian

yang di raihnya.

Motivasi

h. Extraklulikuler

basket di sekolah 22,30 40,32

i. Situasi lingkungan 33,39 19,36

(27)

jawaban-jawaban itu, penulis menetapkan kategori penyekoran seperti yang

tertera pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3

Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban Positif Negatif

Untuk lebih jelas tentang variabel dalam penelitian ini pada angket maka,

penulis , membuat kisi-kisi pertanyaan dimana variabel bebas siaran televisi

program olahraga bola basket sebanyak 29 pertanyaan dan variabel pengikat

motivasi siswa ekstrakulikuler olahraga bola basket sebanyak 41 pertanyaan.

Jumlah seluruh pertanyaan sebanyak 70 soal. Untuk lebih jelasnya, berikut ini

penulis jabarkan mengenai kisi-kisi angket hubungan antara siaran televisi

program olahraga bola basket dengan motivasi siswa-siswi mengikuti

ektrakulikuler olahraga bola basket

Untuk mendapatkan data yang telah diperlukan dalam penelitian ini maka

digunakan alat ukur sebagai pengumpul data. Arikunto (2010, hlm. 160).Metode

angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Tujuan: Untuk mengukur motivasi siswa bermain bola basket

2. Subjek: siswa ekstrakulikuler

3. Pasilitas/alat

 Siswa sebagai sampel

 Angket

(28)

50

4. Pelaksanaan: siswa dibagikan angket yang kemudian setiap pertanyaan

diberikan tanda check list pada kotak yang tersedia.

2. Uji Coba Angket

Setelah angket disusun, angket tidak langsung diberikan kepada

sampel yang akan penulis teliti. Angket terlebih dahulu diuji coba untuk

mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya, karena tidak semua

pernyataan di dalam angket ini akan diberikan kepada sampel. Hanya angket

yang memenuhi syaratlah yang digunakan sebagai alat pengumpul data.

Uji coba angket dilaksanakan di SMP Pandu dan Santamaria yang

bukan merupakan sampel dari penelitian ini. Adapun langkah dalam mengolah

data untuk validitas instrumen adalah sebagai berikut:

a. Uji Validitas Butir Soal

Langkah-langkah yang ditempuh untuk mengetahui validitas butir soal

adalah sebagai berikut :

1) Data yang diperoleh dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok atas

dan kelompok bawah.

2) Menentukan 50% responden yang masuk ke dalam kelompok atas dan

50% responden yang masuk ke dalam kelompok bawah.

3) Cari nilai rata-rata ( ) setiap butir pernyataan kelompok atas dan

kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut :

atas dan kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut:

(29)

Keterangan:

S = Simpangan baku.

∑(X -X ) ²= Jumlah skor yang dikurangi rata-rata dikuadratkan. n = Jumlah responden.

5) Mencari variansi ( ) setiap butir pertanyaan kelompokatas dan kelompok

bawah dengan rumus sebagai berikut:

=

Keterangan:

= Nilai rata-rata yang dicari.

= Simpangan Baku Kelompok Satu. = Simpangan Baku Kelompok Dua. = Jumlah sampel.

6) Mencari t-hitung untuk tiap butir peryataan dengan menggunakan rumus

berikut ini: X = Nilai rata-rata kelompok atas. X = Nilai rata-rata kelompok bawah. S² = Simpangan baku kuadrat. n = Jumlah responden.

n = Jumlah responden kelompok bawah.

Setelah diperoleh t-hitung, langkah selanjutnya adalah

membandingkan antara t-hitung dengan t-tabel. T-tabel dalam taraf nyata

0,339 dengan tingkat kepercayaan 95% untuk instrumen ini adalah 5,13

Sebuah penyataan dapat dijadikan sebagai alat pengumpul data jika

t-hitung lebih besar atau sama dengan t-tabel. Jika t-t-hitung lebih kecil daripada

t-tabel, maka pernyataan tersebut tidak dapat digunakan sebagai alat

(30)

52

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Variabel Media Elektronik

No.

Soal r-hitung

R tabel

Keterangan

No.

Soal r-hitung

R tabel

Keterangan

1 0,7 0,339 Valid 16 0,5 0,339 Valid

2 0,5 0,339 Valid 17 0,7 0,339 Valid

3 0,2 0,339 Tidak Valid 18 0,5 0,339 Valid

4 0,5 0,339 Valid 19 0,6 0,339 Valid

5 0,29 0,339 Tdak Valid 20 0,6 0,339 Valid

6 0,7 0,339 Valid 21 0,5 0,339 Valid

7 0,5 0,339 Valid 22 0,8 0,339 Valid

8 0,4 0,339 Valid 23 0,8 0,339 Valid

9 0,5 0,339 Valid 24 0,8 0,339 Valid

10 0,3 0,339 Tidak Valid 25 0,5 0,339 Valid

11 0,1 0,339 Tidak Valid 26 0,4 0,339 Valid

12 0,7 0,339 Valid 27 0,9 0,339 Valid

13 0,4 0,339 Valid 28 0,7 0,339 Valid

14 0,4 0,339 Valid 29 0,8 0,339 Valid

(31)

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi

No

Soal r-hitung r tabel Keterangan

No

Berdasarkan hasil uji validitas pada tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa

terdapat soal yang valid dan tidak valid. Soal yang valid akan digunakan oleh

(32)

54

a. Uji Reliabilitas Soal

Setelah penulis mengetahui validitas instrumen, langkah selanjutnya yaitu

mencari reliabilitas dari instrumen yang digunakan. Untuk mengetahui reliabilitas

instrumen, penulis menggunakan pendekatan sebagai berikut:

1) Membagi dua butir pernyataan menjadi kelompok ganjil dan kelompok

genap.

2) Skor dari kelompok genap dikelompokan menjadi varibel X dan skor dari

kelompok ganjil dikelompokan menjadi variabel Y.

3) Mengkorelasikan antara skor butir butir pernyataan kelompok genap dan

kelompok ganjil dengan menggunakan rumus korelasi Pearson product

moment ( Arikunto, 2010: 22) sebagai berikut:

=

∑XY = Jumlah skor variabel X dikalikan dengan Y

∑X² = Jumlah hasil kuadrat skor variabel X

∑Y² = Jumlah hasil kluadrat skor variabel Y

4) Mencari realibilitas seluruh perangkat butir dengan menggunakan rumus

Spearman Brown sebagai berikut ini:

(33)

t =

Keterangan:

t = nilai t-hitung yang dicari r = koefisien seluruh tes

n-2= jumlah pasangan xy dikurangi 2

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus korelasi Pearson

Product Moment, langsung dimasukan ke dalam rumus Spearman Brown,

kemudian untuk menentukan t-hitung, nilai seluruh item tes dimasukan ke dalam

rumus signifikansi korelasi. Dari perhitungan di atas, diperoleh untuk angket

media elektronik sebesar 0.74 dan rii sebesar 0,86 sedangkan r-tabel product

moment untuk n=34 dengan tingkat kepercayaan 95% adalah 0.339. Dengan

demikian instrumen media elektronik lebih besar dari r-tabel. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen media elektronik ini reliabel atau dapat dipercaya.

Selanjutnya untuk instrumen motivasi, nya sebesar 1,018 sedangkan rii

nya adalah 1,009 sedangkan r-tabel product moment untuk n=34 dengan tingkat

kepercayaan 95% adalah 0.339. dengan demikian, lebih besar daripada r-tabel, maka instrumen motivasi dapat dinyatakan reliabel atau dapat dipercaya.

3. Penyebaran Angket

Setelah diketahui validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, tahap

selanjutnya penulis menyebarkan instrumen kepada sumber data yang sudah

ditetapkan di awal, yaitu siswa SMP negeri 1 Karawang 34 orang. Penyebaran

angket dilakukan pada tanggal 7 September 2014 pukul 15.00 WIB di lapangan

bola basket di jalan jenderal A.yani Karawang Barat.

E. Prosedur Pengolahan Data

Dalam penelitian ini data yang terkumpul selanjutnya penulis analisis

dengan menggunakan pendekatan statistika. Adapun beberapa langkah

(34)

56

Menghitung nilai simpangan baku dengan pendekatan rumus (Nurhasan et

al., 2013: 39):

1. Cari nilai rata-rata ( ) setiap butir pernyataan kelompok atas dan

kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan:

= Nilai rata-rata yang dicari = Jumlah skor

= Jumlah sampel

2. Mencari simpangan baku (S) dari setiap butir pernyataan dari

kelompok atas dan kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut:

S =

Keterangan:

S = Simpangan baku

∑(X -X ) ² = Jumlah skor yang dikurangi rata-rata dikuadratkan n = Jumlah responden

3. Menguji normalitas data dengan menggunakan uji kenormalan Liliefors

Prosedur yang digunakan untuk menguji normalitas data menurut Nurhasan

(2013, hlm. 118-119) adalah :

a. Hitung nilai rata-rata ( dan simpangan baku(S).

b. Hitung nilai Zi masing-masing skor yang didapat dengan pendekatan

c. Tentukan luas daerah dengan bantuan tabel F (nilai-nilai Z). Jika nilai Zi

(35)

d. Selanjutnya dihitung proporsi S ( Z1) dengan pendekatan urutan skor

dibagi jumlah keseluruhan.

e. Menghitung selisih F ( Z1) - S ( Z1 ) kemudian tentukan harga mutlaknya.

f. Hasil selisih tersebut ambil harga terbesar ( Lo )

g. Untuk menolak atau menerima hipotesis, kita bandingkan Lo dengan nilai

kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata α yang dipilih. Kriteria

penerimaan atau penolakan hipotesisnya adalah : hipotesis diterima

apabila Lo < Lα tabel , dan hipotesis ditolak apabila Lo >Lα tabel. 4. Menghitung korelasi antara variabel X dengan variabel Y

Setelah mengetahui normalitas data, langkah selanjutnya yaitu menghitung

korelasi antar variabel dengan teknik korelasi skor berpasangan, dapat digunakan

pendekatan statistika dari pearson dengan rumus Nurhasan ( 2013, halaman, 57):

Keterangan :

= Korelasi antara variabel X dan variabel Y.

= Beda antara tiap skor dengan nilai rata-rata variabel X. = Beda antara tiap skor dengan nilai rata-rata variabel Y.

5. Menguji signifikansi korelasi antara variabel X dan variabel Y

Untuk mengetahui tingkat signifikansi korelasi antar variabel, penulis

melakukan uji t dari koefisien korelasi yang telah dicari sebelumnya dengan

menggunakan rumus seperti yang diungkapkan Nurhasan. (2013, hlm. 195)

berikut ini:

t =

Keterangan:

(36)

58

6. Menghitung determinan

Yang terakhir yaitu menghitung determinan untuk mengetahui seberapa

besar kontribusi tiap variabel dengan menggunakan rumus berikut ini:

Keterangan:

(37)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pengolahan data yang sudah dilakukan, maka

secara umum dapat disimpulkan bahwa : Minat menonton televisi program

olahraga bola basket melalui siaran media masa elektronik tidak berdampak

positif terhadap kemauan siswa untuk mengikuti ektrakulikuler bola basket di

SMP NEGERI 1 KARAWANG dengan hasil yang sangat kecil atau tidak

signifikan.

B. Saran

Sesuai kesimpulan, penulis menyampaikan saran sebagai berikut :

1. Bagi para guru penjaskes dan pelatih basket di SMP Negeri 1

Karawang agar lebih giat memberikan dorongan motivasi berupa

pertandingan antar kelas agar siswa dapat tertarik untuk berlatih

maupun mengikuti ektrakulikuler bola basket.

2. Perlunya di buat sarana dan prasarana yang menunjang untuk

meningkatkan motivasi siswa mengikuti ektrakulikuler bola basket.

3. Pemerintah dan pimpinan media masa elektronik atau cetak untuk

selalu mendukung atau memberikan motivasi bagi perkembangan

dunia olahraga pada masyarakat maupun siswa dalam bentuk siaran

televisi, artikel olahraga dan lain-lain khususnya olahraga bola basket

(38)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhamad. (1999). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern. Jakarta: Pustaka amani

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Aris,Pratama. (2012). Hubungan Goal Setting dengan Motivasi dan Kepercayaan Diri Atlet

Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga.

Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Djamarah, Bahri, S. (2011). Psikologi belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Departemen P dan k. (1997). Jakarta: Petunjuk pelaksana penyusunan kalender pendidikan.

Hidayat, Yusuf. (2009). Psikologi Olahraga. Bandung: CV Bintang Warli Artika.

Ichsan,Muhamad. (1989).Pendidikan kesehatan dan olahraga. Bandung: FPOK

Nasution. S. (2009). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.

Nurhasan, Dudung, H.C. dan Nidaul, Hidayah. (2013). Modul Mata Kuliah Statistik. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga.

Presiden Republik indonesia. UUD 24/1997. Jakarta: Penyiaran.

Rakhmad. Jalaludin, (2005). Psikologi komunitas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sadiman. S. (2008). Media pendidikan “Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sadirman. Arif,DKK. (1986). Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali

Sucipto. dkk. (2010). Permainan Bola Basket. Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia.

(39)

Wibowo. Nuari, Rivan. (2012). Hubungan Anthropometrik dan Power Otot Tungkai dengan Hasil Teknik Rebound pada Permainan Bola Basket. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga.

Wirjasantosa,Ratal. (1989). Psikologi pendidikan.Jakarta:Reneka cipta

Sumber lain:

Jondemot. (2012). Motivasi Guru: Teori Hierarki Kebutuhan. [Online] Tersedia: http://jodenmot.wordpress.com/2012/12/30/motivasi-guru-teori-hierarki-kebutuhan.htm [16 Oktober 2012]

http://belajarpsikologi.com/pengertian-harga-diri/.

http://septianie.tumblr.com/post/40836642906/harapan-dan-cita-cita.

http://id.wikipedia.org/wiki/Kebutuhan.

http://id.shvoong.com/humanities/theory-criticism/2291891-pengertian-keinginan/#ixzz36pFtZItR.

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 3.1
Tabel 3.3
Tabel 3.4
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Siswa yang Tertinggi pada Siklus I .... Hasil Siswa yang Sedang pada Siklus

Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan kepemimpinan kewirausahaan kepala sekolah dalam: 1) meningkatkan pengetahuan kewirausahaan bagi guru di era MEA; 2)

Menurut Suyatno (2005, hlm.3) mengemukakan bahwa setiap peserta didik adalah unik, siswa bukan orang dewasa dalam bentuk kecil, dunia siswa adalah dunia bermain

sebagai usaha yang baru berdiri selama dua tahun untuk dapat tetap bertahan dalam pasar kompetitif ini, Donita Frozen Food perlu menerapkan strategi pemasaran yang tepat yang

Adapun peningkatan kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran IPS dapat terlihat dari beberapa indikator yaitu siswa mampu mengumpulkan tugas tepat waktu, siswa secara

Peningkatan pemahaman matematik siswa paket c Pada pokok bahasan barisan dan deret Melalui pendekatan keterampilan proses. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Dengan sistem komputerisasi juga dapat menentukan mana yang menjadi kunci dari masing-masing entitas dengan jelas, serta dapat mengoptimalkan rancangan database dan juga

Dalam penelitian Dwina (2010) didapat bahwa pemakai akan memberikan nilai evaluasi yang tinggi (positif) tidak hanya dikarenakan oleh karakterisitik sistem yang melekat,