• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENDAPATAN PADA USAHA KOPI ARABIKA : Survey pada Petani Kopi Arabika di Perkebunan Rakyat Kecamatan Ciwidey.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENDAPATAN PADA USAHA KOPI ARABIKA : Survey pada Petani Kopi Arabika di Perkebunan Rakyat Kecamatan Ciwidey."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Yuni Fatmawati, 2014

ANALISIS PENDAPATAN PADA USAHA KOPI ARABICA :Studi Pada Petani Kopi Arabika di

No. Daftar/FPEB/560/ UN.40.7.D1/LT/2014

ANALISIS PENDAPATAN PADA USAHA

KOPI ARABICA

(Studi Pada Petani Kopi Arabika di Perkebunan Rakyat Kecamatan Ciwidey)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh Yuni Fatmawati

1001737

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Yuni Fatmawati, 2014

ANALISIS PENDAPATAN PADA USAHA KOPI ARABICA :Studi Pada Petani Kopi Arabika di Perkebunan Rakyat Kecamatan Ciwidey

ANALISIS PENDAPATAN PADA USAHA KOPI ARABICA (STUDI PADA PETANI KOPI ARABIKA DI PERKEBUNAN RAKYAT

KECAMATAN CIWIDEY)

Oleh Yuni Fatmawati

1001737

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas

Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Yuni Fatmawati

Universitas Pendidikan Indonesia Oktober 2014

Hak cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Yuni Fatmawati, 2014

ANALISIS PENDAPATAN PADA USAHA KOPI ARABICA :Studi Pada Petani Kopi Arabika di

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS PENDAPATAN PADA USAHA KOPI ARABICA (STUDI PADA PETANI KOPI ARABIKA DI PERKEBUNAN RAKYAT

KECAMATAN CIWIDEY)

Bandung, Oktober 2014

Skripsi ini telah disetujui oleh:

Pembimbing

Dr. Ikaputera Waspada, M.M. NIP 196104201987031002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

UPI Bandung

(4)

Yuni Fatmawati, 2014

ANALISIS PENDAPATAN PADA USAHA KOPI ARABICA :Studi Pada Petani Kopi Arabika di Perkebunan Rakyat Kecamatan Ciwidey

(5)

Yuni Fatmawati, 2014

ABSTRAK

ANALISIS PENDAPATAN PADA USAHA KOPI ARABIKA (Survey pada Petani Kopi Arabika di Perkebunan Rakyat Kecamatan Ciwidey), Yuni Fatmawati, 2014. Di bawah bimbingan Dr. Ikaputera Waspada, MM.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat pendapatan pada usaha tani kopi di Perkebunan Rakyat Kecamatan Ciwidey dengan dihubungkan pada beberapa komponen penentu yaitu luas lahan, tingkat pendidikan, modal dan tenaga kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yang terdiri dari data primer yang diperoleh melalui wawancara dengan petani kopi dengan menggunakan kuesioner/daftar pertanyaan dan data sekunder yang diperoleh dari Kantor Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bandung, dan Kantor Kecamatan Ciwidey. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode sampling jenuh atau sensus dimana semua anggota populasi petani responden dijadikan sampel. Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan crosstabs dengan menghitung terlebih dahulu biaya usaha tani, penerimaan usaha tani, dan pendapatan usaha tani. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pendapatan petani kopi sebagai responden terhadap luas lahan di Perkebunan Rakyat Ciwidey berada pada luas lahan “2 Ha” didominasi

oleh petani yang memiliki pendapatan “sedang” sebesar 38.1%. Artinya bahwa

petani kopi dengan pendapatan berkisar antara Rp 4.000.000 – Rp 7.000.000 sebagian besar menggarap lahan seluas 2 Ha.

(6)

Yuni Fatmawati, 2014

ANALISIS PENDAPATAN PADA USAHA KOPI ARABICA :Studi Pada Petani Kopi Arabika di

ABSTRACT

REVENUE ANALYSIS IN BUSINESS COFFEE Arabica ( Studies on Arabica Coffee Farmers Smallholder District of Ciwidey ) Yuni Fatmawati , Ikaputera Alert "Author Responsible" Economics Education Studies Program , Faculty of Economics and Business, University of Indonesia, Jfatmawati@gmail.com, Dr. Ikaputera Alert , M.M.

This study aims to mendeksripsikan income levels in coffee farming in smallholder District of Ciwidey to be connected to several components: Land Area, Level of Education, Farmers Capital and Labor. The method used in this study is a survey method consists of primary data obtained through interviews with coffee farmers through a questionnaire / list of questions and secondary data obtained from the Department of Agriculture and Forestry Office of the District, and the District Office. The sampling technique was performed using saturated or census sampling method in which all members of the population sampled respondents farmers. Analysis of the data used is descriptive analysis and crosstabs to calculate in advance the cost of farming, farm receipts, and farm income. The results showed that the coffee farmers' income as respondents to the area of land in smallholder Ciwidey are on land "2 Ha" is dominated by farmers who have income "being" of 38.1%. This means that coffee farmers with incomes ranging from Rp 4,000,000 - Rp 7,000,000 mostly working on an area of 2 hectares.

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... vi DAFTAR TABEL ... ix DAFTAR GAMBAR ... xi PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1. Latar Belakang Masalah ...Error! Bookmark not defined.

1.2. Rumusan Masalah ...Error! Bookmark not defined.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRANError! Bookmark not defined.

A. Tinjauan Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1 Tanaman Kopi ...Error! Bookmark not defined.

2.2 Usaha Perkebunan Rakyat ...Error! Bookmark not defined.

2.3 Usaha Tani ...Error! Bookmark not defined.

2.4 Pendapatan ...Error! Bookmark not defined.

2.5 Lahan ...Error! Bookmark not defined.

2.6 Tingkat Pendidikan ...Error! Bookmark not defined.

2.7 Modal ...Error! Bookmark not defined.

2.8 Tenaga Kerja ...Error! Bookmark not defined.

2.8.1 Pengertian Tenaga Kerja ... Error! Bookmark not defined. 2.8.2 Klasifikasi Tenaga Kerja ... Error! Bookmark not defined. 2.8.3 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.7 Kerangka Pemikiran ...Error! Bookmark not defined.

METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

3.2 Objek dan Subjek Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

(8)

Yuni Fatmawati, 2014

3.4 Operasional Variabel ...Error! Bookmark not defined.

3.5 Sumber dan Jenis Data ...Error! Bookmark not defined.

3.6 Teknik Pengumpulan Data ...Error! Bookmark not defined.

3.7 Instrumen Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

3.8 Teknik Analisis Data ...Error! Bookmark not defined.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. 4.1 Deskripsi Daerah Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

4.2 Keadaan Umum Usaha Tani Kopi Arabika di Perkebunan Rakyat Kecamatan Ciwidey ...Error! Bookmark not defined.

4.3 Kepemilikan Usaha...Error! Bookmark not defined.

4.4 Kegiatan Produksi ...Error! Bookmark not defined.

4.4.1 Penanaman ... Error! Bookmark not defined. 4.4.2 Pemeliharaan dan Panen... Error! Bookmark not defined. 4.5 KARAKTERISTIK RESPONDEN ...Error! Bookmark not defined.

4.5.1 Karakteristik Petani Kopi Arabika menurut UsiaError! Bookmark not defined.

4.5.2 Karakteristik Petani Kopi Arabika menurut Tanggungan Keluarga Petani ... Error! Bookmark not defined. 4.5.3 Karakteristik Petani Kopi Arabika menurut Pengalaman Usaha Error!

Bookmark not defined.

4.5.4 Karakteristik Petani Kopi Arabika menurut Luas Lahan Usaha . Error! Bookmark not defined.

4.5.5 Penggunaan Biaya Produksi Usaha Tani Kopi Arabika... Error! Bookmark not defined.

4.5.6 Penggunaan Biaya Variabel ... Error! Bookmark not defined. 4.5.7 Total Biaya Produksi Usaha Tani Kopi ArabikaError! Bookmark not

defined.

4.5.8 Harga Pokok Produksi Usaha Tani Kopi ArabikaError! Bookmark not defined.

4.5.9 Produksi dan Penerimaan Usaha Tani Kopi Arabika ... Error! Bookmark not defined.

(9)

4.6.1 Pendapatan ... Error! Bookmark not defined. 4.6.2 Tingkat Pendidikan ... Error! Bookmark not defined. 4.6.3 Modal ... Error! Bookmark not defined. 4.6.4 Tenaga Kerja ... Error! Bookmark not defined. 4.6.5 Statistik Deskriptif ...Error! Bookmark not defined.

4.6.6 Analisis Crosstabs ...Error! Bookmark not defined.

4.6.6.1 Pendapatan dan Luas Lahan ...Error! Bookmark not defined.

4.6.6.2 Pendapatan dan Tingkat Pendidikan ...Error! Bookmark not defined.

4.6.6.3 Pendapatan dan Modal ...Error! Bookmark not defined.

4.6.6.4 Pendapatan dan Tenaga Kerja ...Error! Bookmark not defined.

4.7 Pembahasan Hasil Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

4.7.1 Deskripsi Indikator Luas Lahan dan PendapatanError! Bookmark not defined.

4.7.2 Deskripsi Indikator Tingkat Pendidikan dan Pendapatan ... Error! Bookmark not defined.

4.7.3 Deskripsi Indikator Modal dan PendapatanError! Bookmark not defined.

4.7.4 Deskripsi Indikator Tenaga Kerja dan PendapatanError! Bookmark not defined.

KESIMPULAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ...Error! Bookmark not defined.

(10)

Yuni Fatmawati, 2014

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Realisasi Produksi Perkebunan Rakyat Menurut Jenis Tanaman di Kabupaten Bandung tahun 2009-2013 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 1.2 Realisasi Produksi Perkebunan Rakyat Menurut Jenis Tanaman di

Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung tahun 2009-2013 ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 1.3 Perkembangan Modal dan Pendapatan pada Usaha Kopi Arabica di Perkebunan Rakyat Kecamatan Ciwidey tahun 2013Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.1 Keadaan Tata Guna Tanah di Kecamatan CiwideyError! Bookmark

not defined.

Tabel 4.2 Komposisi Penduduk Kecamatan Ciwidey menurut Jenjang Pendidikan ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.3Jumlah Penggunaan Biaya Pestisida Usaha tani Kopi Arabika di

Perkebunan Rakyat Kecamatan Ciwidey . Error! Bookmark not defined. Tabel 4.4Rata-rata Penggunaan Biaya Tenaga Kerja pada Usaha tani Kopi

Arabika di Perkebunan Rakyat Kecamatan CiwideyError! Bookmark not defined.

Tabel 4.5Biaya Penyusutan Usaha tani Kopi Arabika di Perkebunan Rakyat Kecamatan Ciwidey ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.6. Total Biaya Produksi Usahatani Kopi Arabika di Perkebunan Rakyat

Kecamatan Ciwidey ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.7. Perhitungan Harga Pokok ProduksiUsahatani Kopi Arabika di

(11)

Tabel 4.8. Rata-rata Hasil Produksi, Harga, dan Penerimaan Usahatani Kopi Arabika di Perkebunan Rakyat Kecamatan CiwideyError! Bookmark not defined.

Tabel 4.9. Modal Usahatani Kopi Arabika di Perkebunan Rakyat Kecamatan Ciwidey ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.10 Central Tendency ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.11 Dispersion ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.12 Tabulasi Silang Pendapatan dan Luas LahanError! Bookmark not

defined.

Tabel 4.13 Tabulasi Silang Pendapatan dan Tingkat Pendidikan ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.14 Tabulasi Silang Pendapatan dan Modal PetaniError! Bookmark not

defined.

Tabel 4.15 Tabulasi Silang Pendapatan dan Tenaga KerjaError! Bookmark not

(12)

Yuni Fatmawati, 2014

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Penduduk dan Tenaga Kerja ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.1 Kepemilikan Usaha Kopi Arabika di Perkebunan Rakyat Kecamatan

Ciwidey ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.2 Usia Petani Kopi Arabikadi Perkebunan RakyatError! Bookmark

not defined.

Gambar 4.3 Tanggungan Keluarga Petani Kopi ArabikaError! Bookmark not defined.

Gambar 4.4 Pengalaman Usaha Tani pada Petani Kopi ArabikaError! Bookmark not defined.

Gambar 4.5 Jumlah Petani Kopi berdasarkan Luas Lahan di Perkebunan Rakyat Kecamatan Ciwidey ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.6 Tata tanam Kopi Arabika ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.7 Biaya Bibit Kopi berdasarkan Luas LahanError! Bookmark not

defined.

(13)

Gambar 4.9 Biaya Pupuk padaLuas Lahan di Perkebunan Rakyat ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.10Biaya Pembelian Pupuk untuk Luas Lahan di Perkebunan Rakyat Kecamatan Ciwidey ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.11 Tahapan pengolahan kopi secara semi-basahError! Bookmark not

defined.

Gambar 4.12 Pendapatan Petani Kopi Arabika... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.13Tingkat Pendidikan Petani Kopi ArabikaError! Bookmark not

defined.

Gambar 4.14 Jumlah Petani Kopi Arabika ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.15 Tenaga Kerja dari dalam petani dan luar petani kopi... Error!

(14)

Yuni Fatmawati, 2014

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara agraris di mana mata pencaharian mayoritas penduduknya dengan bercocok tanam. Sektor pertanian di Indonesia mempunyai kontribusi penting baik terhadap perekonomian maupun terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pembangunan pertanian sebagai bagian integral dari pembangunan nasional mempunyai peran strategis dalam pemulihan ekonomi nasional (Delawaty Sinyo, 2013 : 1).

Pertanian juga dipandang sebagai suatu sektor yang memiliki kemampuan khusus dalam memadukan pertumbuhan dan pemerataan (growth with equity) atau pertumbuhan yang berkualitas. Semakin besarnya perhatian terhadap pertanian memberikan stimulan yang lebih besar untuk lebih baik memanfaatkan kekuatan pertanian bagi pembangunan. Terlebih sekitar 45 persen tenaga kerja bergantung pada sektor pertanian primer maka tidak heran sektor pertanian menjadi basis pertumbuhan ekonomi di pedesaan. Pertanian sudah lama disadari sebagai instrumen untuk mengurangi kemiskinan. Pertumbuhan sektor pertanian memiliki kemampuan khusus untuk mengurangi kemiskinan. Estimasi lintas negara menunjukkan bahwa pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) yang dipicu oleh pertanian paling tidak dua kali lebih efektif dalam mengurangi kemiskinan daripada pertumbuhan yang disebabkan oleh sektor di luar pertanian. Kontribusi besar yang dimiliki sektor pertanian tersebut memberikan sinyal bahwa pentingnya membangun pertanian yang berkelanjutan secara konsisten untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus kesejahteraan masyarakat. (Arief Daryanto, 2009: 2)

(15)

2

komoditas pertanian yang selama ini banyak diimpor dari luar negeri. Selain itu, upaya pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian tidak hanya dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan masyarakat, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan para petani dalam negeri.

Menurut data BPS, kontribusi sektor pertanian di Jawa Barat pada tahun 2013 sebesar Rp 35.421,5 milyar rupiah dengan laju pertumbuhan sebesar 1,3 %. Kontribusi sektor pertanian ini tidak terlepas dari sumbangan subsektornya, salah satunya yaitu subsektor perkebunan. Subsektor perkebunan merupakan salah satu subsektor penting dalam sektor pertanian karena mampu menyediakan lapangan kerja di pedesaan dan daerah terpencil serta mampu menjadi penyumbang devisa negara. (Oka, 2012)

Salah satu komoditi tanaman perkebunan yang dapat mengambil peran dalam pembangunan sektor pertanian adalah komoditas kopi. Kopi merupakan salah satu komoditas pertanian yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dunia, serta mempunyai kontribusi cukup nyata dalam perekonomian Indonesia, yaitu sebagai penghasil devisa, sumber pendapatan petani, penghasil bahan baku industri, penciptaan lapangan kerja dan pengembangan wilayah (Dirjen Perkebunan, 2006).

Tumbuhan kopi di Indonesia sendiri sudah lama dikenal oleh masyarakat. Penyebaran tumbuhan kopi ke Indonesia dibawa oleh seorang berkebangsaan Belanda pada abad ke-17 sekitar tahun 1646 yang mendapatkan biji arabica mocca dari Arabia. Jenis kopi ini kemudian oleh Gubernur Jenderal Belanda di Malabar dikirim juga ke Batavia pada tahun 1696. Karena tanaman ini kemudian mati oleh banjir, pada tahun 1699 didatangkan lagi bibit-bibit baru, yang kemudian berkembang di sekitar Jakarta dan Jawa Barat, dan pada akhirnya menyebar ke berbagai bagian di kepulauan Indonesia (Gandul, 2010).

(16)

3

yangditanam di Indonesia. Budidaya Kopi Arabika ini mengalamikemunduran karena serangan penyakit karat daun (Hemileiavastatrix), yang masuk ke Indonesia sejak tahun 1876. Kopiarabika hanya bisa bertahan di daerah-daerah tinggi (1000m ke atas), di mana serangan penyakit ini tidak begituhebat (Bambang Prastowo, 2010: 1-2)

Di Jawa Barat sendiri, produksi kopi masih terus diupayakan oleh pemerintah provinsi. Mulai dari penyaluran dana, transfer teknologi, pemberian penyuluhan kepada masyarakat, dan lain-lain. Namun, karena berbagai kendala, upaya yang dilakukan oleh pemerintah masih belum maksimal terutama untuk mencapai daerah terpencil. Akibatnya, banyak usaha kopi yang telah berkembang ada juga yang belum berkembang. Salah satu contoh yang terjadi pada Perkebunan Rakyat di Kabupaten Bandung, diketahui dari tahun 2009 sampai 2010 terjadi penurunan produksi kopi. Seperti yang terlihat dalam tabel 1.1 di bawah ini.

Tabel 1.1 Realisasi Produksi Perkebunan Rakyat Menurut Jenis Tanaman di Kabupaten Bandung tahun 2009-2013

Jenis Tanaman : KOPI ARABICA

Tahun

Sumber: Data Sekunder Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bandung, 2009-2013

(17)

4

pada kapasitas kopi yang akan dijual, dan pada akhirnya menyebabkan turunnya pendapatan para petani.

Tabel 1.2 Realisasi Produksi Perkebunan Rakyat Menurut Jenis Tanaman di Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung tahun 2009-2013

Jenis Tanaman : KOPI ARABICA

Tahun

Sumber: Data Sekunder Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bandung, 2009-2013

Dari keterangan tabel 1.2 di atas, dapat diketahui bahwa Kecamatan Ciwidey merupakan salah satu penghasil kopi. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel luas lahan dan produksi tanaman kopi di atas. Meskipun tingkat produksi dan luas areal lahan kopi tidak stabil setiap tahunnya, tetapi tanaman kopi diharapkan dapat terus berkembang.

(18)

5

Berikut adalah perkembangan pendapatan yang diperoleh para petani kopi:

Tabel 1.3 Perkembangan Modal dan Pendapatan pada Usaha Kopi Arabica di Perkebunan Rakyat Kecamatan Ciwidey tahun 2013

Petani Kopi ke- Modal (Rp) Pendapatan (Rp)

1 36.916.000,00 19.334.000,00

(19)

6

memadai. Dengan kondisi demikian mungkin saja petani hanya mendapat keuntungan yang sedikit.

Berdasarkan uraian diatas, setiap petani kopi di Kecamatan Ciwidey memiliki peluang yang sama untuk memperoleh pendapatan dari usaha taninya sehingga penting untuk dilakukan penelitian mengenai deskripsi pendapatan pada usaha tani Kopi Arabika di Kecamatan Ciwidey.

Judul penelitian yang akan penulis angkat adalah “ANALISIS

PENDAPATAN PADA USAHA KOPI ARABIKA (Studi pada Petani Kopi Arabika di Perkebunan Rakyat Kecamatan Ciwidey).”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, terlihat bahwa yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah pendapatan petani yang tidak menentu. Pendapatan merupakan penghasilan yang diterima oleh seseorang dari hasil berusaha dan didapat dari hasil perkalian antara jumlah produksi dengan seluruh biaya yang dikeluarkan. Menurut Samuelsondan Nordhaus (2002) menjelaskan bahwa pendapatan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tanah atau luas lahan, harga untuk faktor produksi yang akan dibeli, dan tenaga kerja. Sedangkan menurut Soekartawi (1994: 84) pendapatan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, dapat berupa luas lahan pertanian, tenaga kerja, produksi, sarana produksi. Namun, dalam prakteknya faktor tersebut belum cukup untuk menjelaskan pendapatan yang diposisikan sebagai variabel Y. Faktor-faktor sosial ekonomi lainnya seperti tingkat pendidikan, usia petani, jumlah tanggungan, pengalaman bertani dan lain-lain juga berperan dalam mempengaruhi tingkat pendapatan.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dalam penelitian ini peneliti membatasi ruang lingkup permasalahan yaitu mendeskripsikan pendapatan yang dihubungkan dengan beberapa indikator yang mempengaruhinya yaitu luas lahan, tingkat pendidikan, modal, dan tenaga kerja.

(20)

7

1. Bagaimana deskripsi indikator luas lahan dengan pendapatan petani Kopi Arabica di Perkebunan Rakyat Kecamatan Ciwidey?

2. Bagaimana deskripsi indikator tingkat pendidikan dengan pendapatan pada petani Kopi Arabica di Perkebunan Rakyat Kecamatan Ciwidey?

3. Bagaimana deskripsi indikator modal dengan pendapatan pada petani Kopi Arabica di Perkebunan Rakyat Kecamatan Ciwidey?

4. Bagaimana deskripsi indikator tenaga kerja dengan pendapatan pada petani Kopi Arabica di Perkebunan Rakyat Kecamatan Ciwidey?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu:

1) Untuk mengetahui deskripsi indikator luas lahan dengan pendapatan petani Kopi Arabica di Perkebunan Rakyat Kecamatan Ciwidey

2) Untuk mengetahuideskripsi indikator pendidikan dengan pendapatan pada petani Kopi Arabica di Perkebunan Rakyat Kecamatan Ciwidey 3) Untuk mengetahuideskripsi indikator modal dengan pendapatan pada

petani Kopi Arabica di Perkebunan Rakyat Kecamatan Ciwidey

4) Untuk mengetahuideskripsi indikator tenaga kerja dengan pendapatan pada petani Kopi Arabica di Perkebunan Rakyat Kecamatan Ciwidey

b. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini yaitu:

1) Bagi kepentingan teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan pemahaman mengenai pendapatan dalam ekonomi, khusus ekonomi mikro melalui ilmu dan teori ekonomi yang diperoleh selama masa perkuliahan untuk kemudian membandingkannya dengan kenyataan yang terjadi pada petani Kopi Arabika.

(21)

8

bahan pertimbangan dalam melakukan perbaikan-perbaikan pada usaha Kopi Arabika di Perkebunan Rakyat Kecamatan Ciwidey. 3) Bagi kepentingan penelitian selanjutnya diharapkan dapat dijadikan

(22)

Yuni Fatmawati, 2014

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan metode yang digunakan dalam penelitian mengenai analisis pendapatan pada usaha Kopi Arabika yang terdapat pada Perkebunan Rakyat di Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung. Cakupan yang akan dijelaskan meliputi: pendekatan dan jenis penelitian, objek dan subjek penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

1.1Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Menurut Somantri (2005: 58), metode kuantitatif berakar pada paradigma tradisional, positivistik, eksperimental atau empiricist. Metode ini berkembang dari tradisi pemikiran empiris Comte, Mill, Durkeim, Newton, dan John Locke.

Jenis penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian survei (Singarimbun, 2008: 3). Jenis penelitian survei dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi (Singarimbun, 2008: 3).Teknik yang digunakanadalah teknik survei yaitu carapengumpulan data dari sejumlah unitatau individu dalam jangka waktubersamaan melalui alat pengukuranwawancara yang berupa daftarpertanyaan berbentuk kuesionersebagai alat pengambil data pokok(Sugiono, 2007).

Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti maka metode yang digunakan dalam penelitian ini, penelitian survei digunakan dengan maksud deskriptif (Singarimbun, 2008: 4). Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran cermat terhadap fenomena sosial tertentu, misalnya, perceraian, pengangguran, keadaan gizi, preferensi terhadap politik tertentu, dll.1 Peneliti mengembangkan

1

Terdapat kesimpangsiuran dalam apa yang dimaksud dengan penelitian deskriptif. Umpamanya dalam buku Erickson dan Nosanchuk (1977: 3-9) dibedakan antara “penelitian penjagaan dan

“penelitian penjelasan” tanpa menyinggung “penelitian deskriptif”. Dalam buku Bailey (1978:

(23)

38

konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesa (Singarimbun, 2008: 4).

Selain itu, berkaitan dengan penelitian deskriptif Menurut Ir. Syofyan Siregar(2011) menyatakan bahwa:

“Metode penelitian deskriptif merupakan suatu metode yang prosedur pemecahan masalahnya adalah dengan cara menggambarkan objek penelitian pada saat keadaan sekarang berdasarkan fakta-fakta sebagaimana adanya, kemudian dianalisis dan diinterpretasikan, bentuknya berupa survei dan studi perkembangan”.

Selain itu, menurut I Made Wirartha (2006: 154) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif (descriptive research) hanya menggambarkan dan meringkaskan berbagai kondisi, situasi atau berbagai variabel. Penelitian desktiptif terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah, keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya. Sifatnya sekedar mengungkap fakta (fact finding). Hasil penelitian lebih ditekankan pada pemberian gambaran secara objektif tentang keadaan sebenarnya dari objek yang diteliti.

1.2Objek dan Subjek Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 118), objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Adapun yang menjadi objek penelitian ini yaitu para petani di Perkebunan Rakyat Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung.

Pengambilan lokasi daerahpenelitian ini secara sengaja, dipilihdengan pertimbangan bahwa Kecamatan Ciwidey merupakandaerah penghasil Kopi untuk jenis Arabica. Sedangkan jumlah petani kopi secara keseluruh di kecamatan ini berjumlah 21.

(24)

39

maka yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah seluruh petani kopi Arabika di Perkebunan Rakyat Kecamatan Ciwidey.

1.3Populasi dan Sampel

Menurut Syofyan Siregar, 2011: 144 menjelaskan bahwa Populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya. Sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian. Sedangkan sampel adalah suatu prosedur di mana hanya sebagian populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi. Sementara menurut Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd (2013: 93) sampel adalah bagian kecil dari populasi yang dianggap mewakili populasi secara keseluruhan.

Penelitian ini menggunakan populasi seluruh petani kopi arabika pada Perkebunan Rakyat di Kecamatan Ciwidey. Sedangkan dalam pemilihan sampel, penulis mencoba menggunakan teknik sampling jenuh. Menurut Riduwan (2011: 64) teknik sampling jenuh merupakan teknik pengambilan sampel jika semua populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan istilah sensus. Sehingga dalam penelitian ini, jumlah sampel sama dengan jumlah populasi yaitu sebanyak 21 petani Kopi Arabica.

1.4Operasional Variabel

Menurut Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd (2013: ) variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

(25)

40

variabel dapat mempunyai nilai yang berbeda pada waktu yang sama. Oleh karena itu, untuk memudahkan pemahaman dalam penggunaan variabel serta menentukan data apa yang diperlukan untuk kepentingan pengukuran variabel, maka variabel-variabel tersebut dioperasionalisasikan sebagai berikut.

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

Berikut adalah operasionalisasi variabel dari variabel yang diteliti:

1.5Sumber dan Jenis Data

Menurut Mukhtar (2013:99) yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah sumber-sumber dalam yang dimungkinkan seorang peneliti mendapatkan sejumlah informasi atau data-data yang dibutuhkan dalam sebuah penelitian, baik data primer maupun data sekunder. Adapun sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

- Data primer yang diperoleh langsung dari seluruh petani Kopi Arabica di Perkebunan Rakyat Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung.

Variabel Konsep

Teoritis Konsep Analisis Konsep Empiris

Pendapatan

Hasil pertanyaan dalam angket oleh responden mengenai:

1. Pendapatan petani kopi per tahun dikeluarkan oleh petani kopi

(26)

41

- Data sekunder yang diperoleh dari kantor Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bandung, BPS, dan Kantor Kecamatan Ciwidey.

- Referensi studi pustaka, artikel, jurnal, dan lain-lain.

Sedangkan jenis data yang dgunakan adalah dalam penelitian ini adalah :

1.6Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2008: 401), pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Neuman (dalam Silalahi, 2006: 268), teknik atau metode pengumpulan data terbagi menjadi dua yaitu metode pengumpulan data kuantitatif dan metode pengumpulan data kualitatif.

Berdasarkan pernyataan Neuman diatas, ada dua macam teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini yakni pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder.

Untuk pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik:

1) Penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian secara langsung pada sejumlah petani yang diteliti, sehingga diperoleh data primer yang diperlukan. Dalam peninjauan ini, kegiatan yang dilakukan penulis meliputi pengenalan kegiatan perusahaan dan pengumpulan data-data yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Cara-cara yang dilakukan adalah:

a. Wawancara dengan pihak manajemen perusahaan, yaitu suatu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada pihak-pihak yang memiliki wewenang untuk memberikan data yang berhubungan dengan objek penelitian.

(27)

42

d. Dokumentasi, yaitu dengan sepengetahuan dan seijin dari pihak yang berwenang dalam perusahaan, penulis meneliti dokumen-dokumen perusahaan yang berhubungan dengan objek yang akan diteliti. 2) Penelitian kepustakaan (library research), yaitu dengan membaca dan

mempelajari buku-buku teks (text books) serta bahan kuliah yang berhubungan dengan permasalahan. Data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan ini merupakan data sekunder, sebagai landasan teori yang cukup untuk mempertanggungjawabkan analisis dalam pembahasan masalah.

1.7Instrumen Penelitian

Dalam suatu penelitian alat pengumpul data atau instrumen penelitian akan menentukan data yang dikumpulkan dan menentukan kualitas penelitian.Menurut Ir. Syofyan Siregar, M.M (2011: 161) instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk memperoleh, mengolah, dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama. Untuk dapat dikatakan instrumen penelitian yang baik, paling tidak harus memenuhi kriteria, yaitu validitas dan reliabilitas.

Kuesioner menurut Arikunto (2010: 194) merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Dalam penelitian terhadap Kopi Arabika ini, peneliti menggunakan bentuk kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka.

1.8Teknik Analisis Data

(28)

43

Telah diuraikan sebelumnya, bahwa dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif sehingga analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dan menggunakan alat statistik (dasar-dasar statistik).

Menurut (Siregar, 2010: 2), pengelompokan statistika berdasarkan cara pengolahan datanya dibedakan menjadi dua, yaitu statistika deskriptif (descriptive statistics)dan statistika inferensial (inferential statistics).

Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan statistika deskriptif (descriptive statistics). Statistika deskriptif (descriptive statistics) adalah statistik

yang berkenaan dengan bagaimana cara mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau menguraikan data sehingga mudah dipahami (Siregar, 2010:2).

Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data skunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung kepada pemilik usaha usaha kopi yang bersangkutan dan data skunder diperoleh melalui Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bandung. Data yang didapatkan dianalisa secara deskriptif dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan yang sesuai dengan tujuan penelitian. Menurut Boediono (2002), biaya, penerimaan, dan keuntungan dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

1.8.1 Analisis Pendapatan

1) Total Cost (TC), yaitu untuk mengetahui total biaya produksi dalam satuperiode.

Rumus: TC = TFC + TVC

Keterangan :TC = Total Cost (total biaya) TFC = Total Fixed Cost ( total biaya tetap)

TVC = Total Variable Cost ( total biaya tidak tetap)

2) Total Revenue (TR), yaitu untuk mengetahui jumlah penerimaan yangdidapatkan dalam satu periode produksi.

Rumus: TR = Q X Pq

Keterangan: TR = Total Revenue (total penerimaan) Q = Quantity (jumlah barang yang diproduksi)

(29)

44

3) Profit (π), yaitu untuk mengetahui keuntungan yang diperoleh dalam satuperiode.

Rumus: π = TR – TC

keterangan: π = Profit (keuntungan) TR = Total Revenue (total penerimaan) TC = Total Cost (total biaya).

1.8.2 Ukuran Pemusatan Data dalam Statistik Deskriptif (Descriptive

Statistic)

Ukuran pemusatan data adalah suatu nilai data dari serangkaian data yang dapat mewakili data tersebut (Siregar, 2010: 20).

a. Central Tendency

1) Mean

Rata-rata hitung (mean) adalah jumlah nilai dalam kelompok data dibagi dengan banyaknya nilai. Rumus untuk mean sampel adalah:

= ∑ X/ n (Kazmier, 2004: 19).

2) Median

Median dari sebuah kelompok adalah nilai yang berada di tengah dari kelompok tersebut ketika semua anggota kelompok disusun secara menaik ataupun menurun berdasarkan nilainya. Untuk sebuah kelompok dengan jumlah anggota genap, mediannya adalah nilai tengah antara dua nilai yang berdampingan dengan nilai tengahnya. Jika nilai-nilainya didalam kelompok berjumlah sangat banyak, rumus berikut berguna untuk menghitung median dalam sebuah kelompok yang sudah diurutkan, yaitu:

Med = X [(n/2) + (1/2)] (Kazmier, 2004: 19).

3) Mode/ Modus

(30)

45

distribusi tersebut disebut sebagai bimodal. Distribusi ukuran dengan beberapa modus disebut sebagai multimodal.

b. Dispersion

1) Standar Deviasi

Standar deviasi adalah akar kuadrat variansi. Ciri-ciri utama standar deviasi adalah: a) memiliki satuan yang sama seperti data aslinya, b) memiliki akar kuadrat dari jarak kuadrat rata-rata terhadap nilai rata-rata, c) nilainya pasti positif, d) merupakan ukuran disperse yang paling sering dilaporkan (Lind,Marchal& Wathen, 2007: 110).

Rumus standar deviasi adalah:

(Lind, Marchal, & Wathen, 2007:110).

2) Minimun

Minimum adalah nilai terendah dari suatu data (Kurniawan, 2010: 15).

3) Maksimum

Maksimum adalah nilai tertinggi dari suatu data (Kurniawan, 2010: 15). c. Tabulasi Silang (Crosstabs)

(31)

Yuni Fatmawati, 2014

BAB V

KESIMPULAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil tabulasi silang yang telah dilakukan, diketahui bahwa pendapatan petani kopi sebagai responden terhadap luas lahan di

Perkebunan Rakyat Ciwidey berada pada luas lahan “2 Ha” didominasi oleh petani yang memiliki pendapatan “sedang” sebesar 38.1% (lihat tabel

4.10 atas). Artinya bahwa petani kopi dengan pendapatan berkisar antara Rp 4.000.000 – Rp 7.000.000 sebagian besar menggarap lahan seluas 2 Ha. 2. Tingkat pendidikan formal yang ditempuh oleh petani responden bervariasi

mulai dari tingkat SD, SLTP sampai dengan tingkat SLTA. Sebagian besar petani kopi di Kecamatan Ciwidey memiliki tingkat pendidikan yang pernah ditempuh relatif rendah. Persentase tingkat pendidikan petani terbesar berada pada tingkat pendidikan (< 12 tahun) atau setingkat SMP sebesar 57%. Petani dengan tingkat pendidikan (< 7 tahun) atau setaraf SD terdapat 29%, serta sisanya 14% adalah lulusan SMA. Dengan kondisi tingkat pendidikan yang masih rendah ini secara tidak langsung mempengaruhi pengetahuan dan tingkat adopsi inovasi petani yang berkaitan dengan usaha tani kopi. Ditambah pula kurangnya pelatihan mengenai cara-cara bercocok tanam membuat petani sulit untuk mengembangkan usaha tani.

3. Pada penelitian ini modal yang dimiliki oleh pedagang sembako dikategorikan rendahyaitu berada antara Rp. 37.000.000,00 – Rp. 109.000.000,00. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya pedagang yaitu sebanyak 28 orang pedagang atau sebesar 63,64 % dari 44 orang pedagang yang memiliki modal antara Rp.37.000.000,00 – Rp.109.000.000,00. 4. Penggunaan tenaga kerja pada Usaha tani kopi di Kecamatan Ciwidey,lebih

(32)

97

dikarenakan jumlah anggota keluarga yang sedikit, ataupun karena anggota keluarga mereka lebih memilih untuk bekerja di industri modern yang sebagian besar terdapat di perkotaan. Mereka susah dalam menggarap lahan yang begitu luas. Akan tetapi, walaupun memakai tenaga kerja luar keluarga, mereka berusaha menyeimbangkan pemakaian tenaga kerja dengan lahan yang ada. Hal ini dimaksudkan untuk memperkecil biaya produksi dalam kegiatan usahatani kopi. Upah minimum yang diberikan kepada tenaga kerja di Kecamatan Ciwideysebesar Rp. 50.000 /petani laki-laki, dan Rp 40.000/ petani perempuan.

5.2Saran

1. Kemampuan para petani kopi arabika dalam menghasilkan keuntungan sebaiknya tetap dipertahankan, bahkan ditingkatkan agar diperoleh keuntungan sebagaimana yang diharapkan sehingga keuntungan lebih yang diperoleh dapat digunakan untuk terus memajukan usaha tani kopi ini. Peningkatan efisiensi usaha sebaiknya dilakukan dengan mengurangi biaya-biaya yang sekiranya tidak diperlukan, terutama harus cermat dalam menentukan seberapa besar penggunaan pupuk dan obat-obatan.

(33)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrachman. 1991. Ensiklopedia Ekonomi Keuangan Perdagangan (Inggris Indonesia). Jakarta: Pradnya Paramita

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Bambang Prastowo, dkk. 2010. Budidaya dan Pasca Panen KOPI. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Charles L. Schulzet, Manajemen Sumber Daya Manusia, Salemba Empat, Jakarta. Daryanto, Arief. 2009. Posisi Daya Saing Pertanian Indonesia dan Upaya

Peningkatannya. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, IPB, Bogor

Direktorat Jendral Perkebunan, Deptan RI. 2006. Arah Kebijakan Pengembangan Kopi di Indonesia, Simposium Kopi, Surabaya.

Gandul, 2010. Sejarah Kopi. http://sekilap.blog.com/ 2010/01/05/sejarah-kopi/diunduh 22 juli 2010. Posted by ajhi in Jan 05, 2010

Hanafie, Rita. 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian. Edisi 1. CV ANDI Offset: Yogyakarta

H e r n a n t o , F . 1 9 9 1 . I l m u U s a h a T a n i .

P e n e b a r S w a d a y a . J a k a r t a .

H o r n e , J . C . V . 1 9 8 3 . D a s a r - D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n E d i s i K e l i m a . E r l a n g g a .

J a k a r t a .

K a d a r s a n , H a l i m a h . 1 9 9 5 . Keuangan Pertanian dan

Pembiayaan Perusahaan Agribisnis. J a k a r t a : P T G r a m e d i a P u s t a k a U t a m a

L i p s e y , R . G . , S t e i n e r , P . O . , d a n P u r v i s . D . D . 1 9 9 0 . P e n g a n t a r M i k r o E k o n o m i

E d i s i K e d e l a p a n . E r l a n g g a . J a k a r t a .

Maftchuchah Yusuf, 1998, Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia, LPFUI.

(34)

99

Mosher, A.T. 1984. Menggerakan dan Membangun Pertanian. CV. Jasa Guna: Jakarta

M u n a w i r , S . 2 0 0 4 . A n a l i s a L a p o r a n

K e u a n g a n . L i b e r t y , Y o g y a k a r t a .

Mukhtar, Dr, Prof. 2013. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta Selatan: Referensi (GP Press Group)

Nurasa, T, dan Purwoto, A. 2011. Analisis Profitabilitas Usaha Tani Padi pada Agroekosistem Lahan Sawah Irigasi di Jawa dan Luar Jawa Pedesaan Patanas. Jurnal Pertanian. 1, (1), 405-424.

Pusat Data dan Statistik Pertanian. 2006. Statistik Perkebunan. Departemen Pertanian.

Puslitkoka. 2006. Pedoman Teknis Tanaman Kopi. 96 hal. Jember Riduwan. (2004). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Riyanto, B. 1993. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yayasan Badan. Penerbit Gajah Mada. Yogyakarta.

Siregar, Beldric, dkk. 2013. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat Siregar, Syofyan, Ir. 2011. Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Dilengkapi

Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: Rajawali Pers

Soekartawi. 1995. Analisis Usaha Tani. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press) Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukirno, Sadono. 1985. Ekonomi Pembangunan. LPFE: Jakarta Sumitro. 1991. Ilmu Ekonomi. Jakarta: Rineka Cipta

Syamsuddin, L. 2000. Manajemen Keuangan Perusahaan. Raja Grafindo Perkasa. Jakarta.

Tjakrawiralaksana, Abbas, Ir. 1983. Usaha Tani. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta

(35)

100

Gambar

Tabel 1.1 Realisasi Produksi Perkebunan Rakyat Menurut Jenis Tanaman di Kabupaten Bandung tahun 2009-2013
Tabel 1.2 Realisasi Produksi Perkebunan Rakyat Menurut Jenis Tanaman di Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung tahun 2009-2013
Tabel 1.3 di atas menunjukkan bahwa kemampuan para petani kopi dalam
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

Referensi

Dokumen terkait

- OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN

- OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN

Teknik sambung yang paling baik adalah pada batang kopi yang telah berumur di atas 20 tahun karena sistem perakarannya telah baik sehingga daya serap nutrisi dari tanah

Just after that destructive Van earthquake, national and international geospatial data sources were used for the management of disaster and reconstruction of the region.. In this

Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Pudjiadi And Sons Tbk dan Entitas Anaknya terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian

Pada sistem ini, air pendingin dihisap oleh pompa dari radiator melewati oil cooler kemudian ditekan menuju kompresor, inter cooler, turbo charger, water inlet header, silinder

Halaman Input admin digunakan ini untuk memasukkan data untuk mendaftar sebagai Admin, dalam hal ini sesorang admin bisa menambah admin baru yang bisa

Kegiatan Pendampingan Kegiatan DAK Infrastruktur Irigasi Pekerjaan Paket 30 Rehabilitasi Sarana Irigasi DI Slegrengan Ds Pasung Kec Wedi.