• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN GAYA HIDUP KONSUMTIF PADA HIJABERS COMMUNITY BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN GAYA HIDUP KONSUMTIF PADA HIJABERS COMMUNITY BANDUNG."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

[Type text]

481/Skripsi/PSI/FIP_UPI/01.2015

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN GAYA HIDUP KONSUMTIF PADA HIJABERS COMMUNITY BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memeroleh Gelar Sarjana Psikologi

Oleh:

MUSTIKA RENGGANINGRUM

1002034

DEPARTEMEN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Hubungan antara Religiusitas dengan Gaya Hidup

Konsumtif pada

Hijabers Community

Bandung

Oleh

Mustika Rengganingrum

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Departemen Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan

© Mustika Rengganingrum 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

[Type text]

481/Skripsi/PSI/FIP_UPI/01.2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Abstrak

Mustika Rengganingrum. 1002034. Religiusitas dan Gaya Hidup Konsumtif. Studi Korelasi pada Hijabers Community Bandung. Departemen Psikologi. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia.

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk melihat secara empirik hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung. Penelitian ini menggunakan teori religiusitas dari Tilliouine dan Belgoumidi (2009) dan teori gaya hidup konsumtif dari Sumartono (2002). Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Skala Religiusitas Islam dan Skala Gaya Hidup Konsumtif yang disusun menggunakan model summated rating dari Likert. Subjek penelitian berjumlah 92 orang yang terdiri dari anggota dan komite aktif Hijabers Community Bandung. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Hasil analisis data Spearman’s rank menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada 92 orang anggota Hijabers Community Bandung (r=0,079), dan religiusitas berkontribusi hanya sebesar 0,62% (R²=0,62) terhadap gaya hidup konsumtif. Tingkat korelasi religiusitas dan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung berada pada kategori sangat rendah. Saran yang diberikan untuk Hijabers Community Bandung yaitu melakukan pertimbangan akan kebutuhan dan kegunaan produk setiap akan mengkonsumsi suatu produk fashion agar terhindar dari segala sesuatu yang bersifat mubazir.

(5)

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

viii Abstract

Mustika Rengganingrum. 1002034. Religiosity and The Consumptive Lifestyle. A Correlational Study on Hijabers Community Bandung. Department of Psychology. Faculty of Education. Universitas Pendidikan Indonesia.

This correlational study aims to empirically observe the relationship between religiosity and the consumptive lifestyle on Hijabers Community Bandung. This

study uses Tilliouine and Belgoumidi’s theory of religiosity (2009) and

Sumartono’s theory of consumptive lifestyle (2002). The data collection process was conducted by employing both the Islamic Religiosity Scale and the Consumptive Lifestyle Scale, compiled using summated rating model by Likert. Total of 92 subjects consisted of members and active committee of Hijabers Community Bandung. Sampling was taken by purposive sampling technique. The results of Spearman's rank data analysis show that there is a positive relation between religiosity and the consumptive lifestyle on the 92 members of Hijabers Community Bandung (r=0,079), and that religiosity contributes only by 0,62% (R² = 0,62) to the consumptive lifestyle. The correlation’s level of religiosity and consumptive lifestyle of Hijabers Community Bandung is at a very low category. Suggestion that can be given to Hijabers Community Bandung is doing consideration of the need and usefulness of each product will consume a fashion product to avoid anything that is redundant.

(6)

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... ii

PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Penelitian ... 1

B.Rumusan Masalah Penelitian ... 5

C.Tujuan Penelitian ... 5

D.Manfaat Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A.Religiusitas ... 7

Gaya Hidup Konsumtif ... 14

B.Kerangka Berpikir ... 23

C.Hipotesis Penelitian ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

A.Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ... 27

B.Desain Penelitian ... 27

C.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 28

D.Instrumen Penelitian ... 29

E. Kategorisasi Skor ... 41

F. Teknik Pengumpulan Data ... 42

(7)

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Halaman

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

A.Gambaran Umum Religiusitas pada HCB ... 44

B.Gambaran Umum Gaya Hidup Konsumtif pada HCB ... 49

C.Hubungan antara Religiusitas dengan Gaya Hidup Konsumtif Pada HCB ... 55

D.Keterbatasan Penelitian ... 57

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 58

A. Simpulan ... 58

B. Saran ... 59

(8)

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Halaman

3.1 Bobot Skor Pilihan Jawaban Religiusitas ... 30

3.2 Kisi-Kisi Instrumen Religiusitas ... 30

3.3 Bobot Skor Pilihan Jawaban Gaya Hidup Konsumtif ... 33

3.4 Kisi-Kisi Instrumen Gaya Hidup Konsumtif ... 34

3.5 Uji Corrected Item-Total Correlation Religiusitas ... 37

3.6 Uji Corrected Item-Total Correlation Gaya Hidup Konsumtif ... 37

3.7 Koefisien Realibilitas Guilford ... 39

3.8 Reliabilitas Instrumen Religiusitas Sebelum Uji Validasi ... 39

3.9 Reliabilitas Instrumen Religiusitas Setelah Uji Validasi ... 40

3.10 Reliabilitas Instrumen Gaya Hidup Konsumtif Sebelum Uji Validasi. 40 3.11 Reliabilitas Instrumen Gaya Hidup Konsumtif Setelah Uji Validasi . 41 3.12 Rumusan Tiga Kategori ... 41

3.13 Kategorisasi Skor Religiusitas dan Gaya Hidup Konsumtif ... 42

3.14 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi... 43

4.1 Kategorisasi Tingkat Religiusitas ... 44

4.2 Perhitungan Statistik Deskriptif Dimensi Religiusitas ... 45

4.3 Tabel Gambaran Tingkat Dimensi-Dimensi Religiusitas ... 46

4.4 Kategorisasi Tingkat Gaya Hidup Konsumtif ... 49

4.5 Perhitungan Statistik Deskriptif Indikator Gaya Hidup Konsumtif ... 50

4.6 Gambaran Umum Indikator-Indikator Gaya Hidup Konsumtif ... 51

4.7 Hasil Uji Korelasi Religiusitas dan Gaya Hidup Konsumtif ... 55

(9)

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Gambar Bagan Kerangka Berpikir ... 26

4.1 Gambar Diagram Religiusitas ... 45

4.2 Gambar Grafik Dimensi-Dimensi Religiusitas ... 47

4.3 Gambar Diagram Gaya Hidup Konsumtif ... 49

(10)

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

(11)

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Religiusitas erat kaitannya dengan keyakinan terhadap nilai-nilai

keislaman dan selalu diidentikkan dengan keberagamaan. Religiusitas

dalam kehidupan seseorang menjadi nilai yang akan tampak dan terukur

dalam aktivitas yang dilakukan setiap individu. Nilai-nilai religiusitas

yang terinternalisasi dan dipraktikkan pada kegiatan sehari-hari akan

membentuk suatu pola hidup religi. Hal ini bukan dengan mudah dapat

dipertahankan dalam dunia serba modern seperti saat ini. Tidak sedikit

norma dan nilai yang ada dalam masyarakat telah berubah dan

mempengaruhi gaya hidup masyarakat. Namun agama dengan

ajaran-ajarannya telah diturunkan sejak beribu-ribu tahun lalu bukan untuk

berkompromi dengan jaman.

Saat ini, telah banyak kegiatan-kegiatan keagamaan yang

diselenggarakan oleh komunitas-komunitas muslim yang bertujuan

dakwah dan pendalaman materi tentang islam. Berbagai kegiatan seperti

pengajian, tausyiah, liqo’, ataupun konser amal yang diadakan mengajak

berbagai kalangan dari setiap muslim untuk selalu menerapkan nilai-nilai

keislaman. Hal ini juga dilakukan secara rutin oleh salah satu komunitas

muslimah perkotaan dengan nama Hijabbers Community Bandung.

Hijabers Community Bandung merupakan sebuah komunitas para

muslimah perkotaan yang terorganisasi dalam suatu struktur organisasi

yang nyata. Meski kini berjalan dengan jumlah yang masih sedikit, tetapi

oleh sebagian besar masyarakat komunitas ini dianggap sebagai

representasi para muslimah perkotaan saat ini yang memiliki karakteristik

yang khas baik dalam berbusana, bersosialisasi, serta melakukan berbagai

agenda kegiatan keagamaan. Para hijabers (sebutan bagi para komite dan

(12)

2

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau sedang dalam proses berhijab tanpa terkecuali, dan mensosialisasikan

bahwa hijab merupakan suatu kewajiban yang menyenangkan bagi seluruh

muslimah. Dengan mengangkat citra positif hijab, para hijabers ingin

mempersatukan semua kelompok dan individu muslimah yang ada dalam

suatu wadah, khususnya yang berdomisili di Kota Bandung. Komunitas ini

selalu membuka peluang bagi setiap muslimah perkotaan yang ingin

bergabung dan berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan.

Keberadaan komunitas tersebut saat ini telah banyak memberikan

pengaruh terhadap karakteristik dan penampilan muslimah-muslimah di

Kota Bandung. Banyak muslimah yang bahkan tanpa menjadi komite

ataupun anggota dari hijabers community disebut pula sebagai hijabers

karena dianggap memiliki kesan dan penampilan yang serupa dengan

anggota hijabers community. Hal ini berkaitan dengan perkembangan

hijab dan busana muslimah sebagai budaya populer terkini yang

melahirkan citra wanita Indonesia yang dapat tetap terlihat cantik dan

modis walaupun dengan menggunakan hijab serta berbusana muslimah.

Hijab dan busana muslimah saat ini telah pula menjadi sebuah fenomena

yang diterima dalam masyarakat. Para pemakai hijab mengakui bahwa

dirinya memperoleh kesenangan dari tindakan berhijab dan berbusana

muslimah yang modis dan fashionable.

Jika dikaitkan dengan meningkatnya jumlah pemakai hijab, maka

akan berpengaruh signifikan terhadap permintaan pasar maupun daya beli

masyarakat yang terus meningkat terhadap hijab dan busana muslimah.

McKinsey Global Institute Analysis (dalam Lestari, 2013) menyatakan

bahwa kelas menengah Indonesia pada tahun 2020 akan meningkat

sebanyak 85.000.000 penduduk dengan 80%-nya adalah penduduk

muslim. Apabila setengah dari penduduk tersebut adalah perempuan yang

diasumsikan menggunakan hijab, maka bisa dipastikan bahwa sekitar

20.000.000 potensi pasar akan menguasai pasar ekonomi terhadap

(13)

3

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Salah satu penelitian kualitatif tentang gaya hidup muslimah

perkotaan oleh Nursyahbani (2012) menjelaskan bahwa gaya berbusana

dan berhijab fashionable merupakan representasi keislaman sekaligus

menunjukkan posisi sosial para hijabers atau muslimah perkotaan. Ia juga

menambahkan muslimah perkotaan memiliki dua hal penting dalam

praktik gaya hidupnya sehari-hari, yaitu menonjolkan prestise dan

keislaman yang moderat. Kedua hal tersebut memandu para muslimah

perkotaan dalam memaknai gaya hidup yang dimiliki dan ditampilkan

kepada masyarakat. Muslimah perkotaan mempersepsikan bahwa

berbusana fashionable dan populer di masyarakat bukan termasuk hal yang

salah, muslimah perkotaan berpegang teguh pada prinsip bahwa Islam

tidak bersifat ekstrim dan masih dapat berkompromi dengan

perkembangan jaman. Berdasarkan hasil penelitiannya, Nursyahbani

(2012) mengungkapkan bahwa masuknya unsur fashion dalam hijab dan

busana muslim berimplikasi pada perkembangan makna akan hijab dan

keislaman itu sendiri. Unsur fashion dalam hijab itu pula lah yang

kemudian memengaruhi terbentuknya gaya hidup muslimah perkotaan

masa kini yang lekat dengan budaya konsumtif dan leisure time.

Bagi sebagian orang, gaya hidup para muslimah perkotaan masa

kini merupakan bentuk ekspresi diri. Ekspresi yang ditampilkan menjadi

bagian dari proses mengikuti perkembangan jaman terlepas dari segala

sesuatu yang dihubungkan dengan nilai-nilai agama. Dengan keinginan

untuk selalu tampil fashionable dan kekinian, para muslimah perkotaan

banyak melakukan kegiatan mengkonsumsi pakaian, shopping, wisata, dan

segala hal yang lekat dengan budaya leisure time. Memaksimalkan diri

untuk tampil menarik dalam berhijab dan berbusana bagi sebagian

muslimah menjadi salah satu bentuk aktualisasi dan pemuasan diri.

Kenyataannya banyak muslimah perkotaan yang terkesan berupaya

membentuk citra diri muslimah yang modis demi menginspirasi muslimah

(14)

4

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengonsumsi produk-produk baru dan dapat memunculkan

perilaku-perilaku konsumtif yang dilakukan terus menerus sehingga kemudian

membentuk gaya hidup konsumtif.

Gaya hidup konsumtif merupakan suatu istilah yang dicetuskan

oleh para pemikir sosial budaya Eropa (Piliang, 2004). Budaya ini

mencerminkan perubahan makna konsumsi seiring dengan kemajuan

ekonomi dan perkembangan gaya hidup. Budaya konsumtif yang

dimaksud tidak lagi hanya sekedar berkaitan dengan nilai guna barang

dalam pemenuhan kebutuhan manusia, melainkan berkaitan erat pula

dengan unsur-unsur simbolik untuk menandai kelas, status, prestise, atau

simbol sosial tertentu. Sebuah gaya hidup konsumtif dapat ditentukan oleh

posisi sosial dan identitas seseorang dalam kehidupan bermasyarakat.

Makna konsumtif itu sendiri merupakan tingkah laku seseorang untuk

selalu menghabiskan barang dan jasa (Murdaningsih, 2008). Konsumtif

juga diartikan seperti membeli gaya hidup yang sedang mode dan

dilakukan untuk mendapatkan kesenangan serta prestise dari orang lain.

Nilai dari konsumtif yang dimaksud berkaitan pula dengan faktor

modernitas.

Seseorang yang terbiasa mengikuti perubahan jaman akan

cenderung menginginkan sesuatu dengan image modernitas dan kekinian.

Dengan tujuan agar konsumen mengkonsumsi hanya demi kesenangan dan

pencapaian gaya hidup masa kini, maka produsen akan melihat gaya

berhijab dan berbusana muslimah sebagai pangsa pasar yang sangat

menjanjikan. Kemudian para produsen tidak akan melewatkan kesempatan

untuk menyajikan produk-produknya yang semakin variatif. Pada akhirnya

gaya hidup konsumtif dapat dijelaskan dengan cara seseorang dalam

menampilkan identitas dirinya lewat penggunaan waktu, uang, dan barang

yang mengarah pada kesenangan dan penghargaan tanpa memperhatikan

(15)

5

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jika dilihat dari sudut pandang agama Islam mengenai muslimah

perkotaan dan gaya hidup modernitasnya yang telah mendominasi, maka

dapat menimbulkan “bentrokan” dengan nilai-nilai religiusitas. Dalam

agama Islam kesederhanaan sangat dijunjung tinggi. Oleh karena itu,

ketentuan-ketentuan yang ada tidak pernah diperuntukkan untuk

menyulitkan setiap penganutnya dalam menjalani kehidupan di dunia.

Islam juga mengatur bagaimana seharusnya seorang muslimah

berperilaku, bersosialisasi dan berpakaian demi menjaga kehormatan diri

dan agamanya serta beradaptasi dengan tuntutan jaman.

Karakteristik muslimah perkotaan yang menampilkan gaya hidup

konsumtif yang terjadi pada sebagian masyarakat Indonesia dianggap

merupakan bentuk penyesuaian dengan jaman. Selalu membeli

produk-produk terbaru untuk memaksimalkan penampilan sebagai gambaran

muslimah yang kreatif dan bebas mengekspresikan diri, mengarahkan

masyarakat membentuk stigma tentang citra diri muslimah perkotaan.

Meski mungkin saja para muslimah tersebut sesungguhnya berkeinginan

mengenalkan perspektif baru mengenai hijab dan busana muslimah itu

sendiri, namun dari sisi lain dianggap berlawanan dengan nilai-nilai

religiusitas sehingga menjadi suatu fenomena yang menarik untuk diteliti

lebih dalam. Oleh karena itu, peneliti kemudian menuangkannya ke dalam

sebuah penelitian dengan judul “Hubungan antara Religiusitas dengan

Gaya Hidup Konsumtif pada Hijabers Community Bandung.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang ada sebagaimana telah peneliti

kemukakan pada latar belakang, maka permasalahan dalam penelitian

diungkapkan melalui sebuah rumusan masalah. Adapun rumusan masalah

tersebut diungkapkan dalam bentuk pernyataan penelitian sebagai berikut :

Apakah terdapat hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup

(16)

6

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empirik hubungan

antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community

Bandung.

D. Manfaat Penelitian

1. Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk

perkembangan kajian studi psikologi, khususnya dalam psikologi

konsumen yang berhubungan dengan gaya hidup konsumtif serta

berkaitan dengan religiusitas dalam agama Islam.

2. Memberikan gambaran ilmiah bagaimana hubungan antara religiusitas

dan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung. Hasil

penelitian ini diharapkan pula dapat menjadi bahan introspeksi agar

selalu berusaha untuk menjadi komunitas yang lebih baik, bermanfaat,

dan memberikan kebaikan bagi komite dan anggotanya.

E. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I: Pendahuluan

A. Latar Belakang Penelitian

B. Rumusan Masalah Penelitian

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

E. Struktur Organisasi Skripsi

BAB II: Kajian Pustaka

A. Kajian Pustaka Religiusitas dan Gaya Hidup Konsumtif

B. Kerangka Pemikiran

C. Hipotesis Penelitian

BAB III: Metode Penelitian

(17)

7

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Desain Penelitian

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

D. Instrumen Penelitian

E. Kategorisasi Skor

F. Teknik Pengumpulan Data

G. Teknik Analisis Data

BAB IV: Temuan Penelitian dan Pembahasan

A. Pengolahan/Analisis Data

B. Pembahasan/Analisis Temuan

C. Keterbatasan Penelitian

BAB V: Simpulan dan Saran

A. Simpulan

(18)

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Peneliti mengadakan penelitian yang berlokasi di Mesjid Agung

Al-Ikhlas Kodam III Siliwangi, Jalan Aceh no.69 pada saat pengajian

rutin bulanan Hijabers Community Bandung

2. Populasi Penelitian

Populasi bukan hanya berupa jumlah subyek semata, tetapi

meliputi keseluruhan sifat atau karakteristik yang dimiliki oleh subyek.

Berdasarkan pengertian tersebut, populasi yang dimaksud dan

dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah para anggota dan komite

dari Hijabers Community Bandung.

3. Sampel dan Teknik Sampling Penelitian

Teknik penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu. Peneliti memilih anggota dan komite yang

hadir pada pengajian dan tausyiah rutin bulanan Hijabers Community

Bandung sebagai sampel penelitian dengan pertimbangan bahwa setiap

anggota dan komite yang aktif dalam kegiatan komunitas juga dapat

merepresentasikan komunitas tersebut. Selain itu, jumlah anggota

Hijabers Community Bandung selalu bertambah pada setiap kegiatan

yang diadakan, sehingga tidak dapat ditentukan secara pasti jumlah

keseluruhan yang ada. Pada penelitian ini, jumlah anggota dan komite

Hijabers Community Bandung yang diteliti adalah sebanyak 92 orang.

(19)

28

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif dengan metode korelasional. Pendekatan kuantitatif

korelasional merupakan desain penelitian berlandaskan positivisme yang

digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel pada populasi atau

sampel tertentu dengan melakukan pencatatan dan penganalisisan data

yang diperoleh umumnya melalui instrumen penelitian untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2014). Hasil penelitian ini akan

disajikan dalam bentuk angka-angka melalui perhitungan-perhitungan

statistik sehingga memudahkan proses analisis dan penafsirannya.

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu

religiusitas sebagai variabel bebas dan gaya hidup konsumtif sebagai

variabel terikat.

2. Definisi Operasional Variabel Penelitian

a. Definisi Operasional Religiusitas

Religiusitas merupakan rasa keberagamaan yang

terinternalisasi positif dalam diri seseorang sehingga tercermin

dalam pengamalan yang konsisten dan menyeluruh tentang segala

hal yang berkaitan dengan ajaran agama pada setiap aktifitas

sehari-hari di setiap sisi kehidupannya.

Religiusitas pada penelitian ini akan diukur melalui

aspek-aspek religiusitas Islam yang diadopsi dari alat ukur bernama

Comprehensive Measure of Islamic Religiosity (CMIR) dari

Tiliouine dan Belgoumidi (2009), yaitu religious belief (keyakinan

beragama), religious practice (pengalaman beragama), religious

altruism (altruisme agama), dan religious enrichment

(20)

29

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan dalam sebuah penelitian mengenai religiusitas dan

resiliensi milik Marhamah (2014).

b. Definisi Operasional Gaya Hidup Konsumtif

Gaya hidup konsumtif adalah gaya hidup yang didominasi

oleh perilaku membeli dan menggunakan suatu produk dengan

tidak didasari akan pertimbangan kebutuhan, cenderung

mengkonsumsi tanpa batas, serta ditandai oleh segala sesuatu yang

berlebihan untuk memperoleh kepuasan dan kenyamanan.

Gaya hidup konsumtif pada penelitian ini diukur melalui

indikator-indikator gaya hidup konsumtif menurut Sumartono

(2002), yaitu membeli produk karena iming-iming hadiah,

membeli produk karena kemasan yang menarik, membeli produk

demi menjaga penampilan diri dan gengsi, membeli produk atas

pertimbangan harga mahal dianggap prestise, membeli produk

hanya sekedar menjaga symbol status, memakai produk karena

unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan, munculnya

penilaian bahwa membeli produk dengan harga mahal akan

menimbulkan rasa percaya diri yang positif, serta mencoba lebih

dari dua produk sejenis (merek berbeda).

D. Instrumen Penelitian

Instrumen memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah

penelitian karena kualitas data yang diperoleh akan ditentukan oleh

kualitas instrumen itu sendiri. Oleh karena itu, untuk memperoleh

kesimpulan yang tidak keliru diperlukan uji validitas dan uji reliabilitas

dari alat ukur yang digunakan dalam penelitian.

1. Instrumen Penelitian Religiusitas

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur aspek religiusitas adalah

berdasarkan instrumen Comprehensive Measure of Islamic Religiosity

(21)

30

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dimensi yang terdiri dari 34 pernyataan yang seluruh itemnya merupakan

item favorable. Instrumen disusun dengan menggunakan skala Likert guna

mengukur pendapat, sikap, dan persepsi seseorang atau kelompok

mengenai suatu fenomena sosial (Sugiyono, 2014), dengan pilihan

jawaban yang terdiri dari Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak

Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Berikut tabel bobot skor

pilihan jawaban dan kisi-kisi instrumen religiusitas.

Tabel 3.1

Bobot Skor Pilihan Jawaban Religiusitas

Pilihan Jawaban Bobot Skor

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Religiusitas

Dimensi Indikator Pernyataan No.

Item

- Saya percaya kepada Allah (F)

- Saya merasakan keberadaan

Allah di sisi saya (F)

- Membaca Al-Quran dapat

meringankan rasa sedih dan sakit

(F)

2 1

Meyakini dan

mempercayai

- Saya menjadikan Rasulullah

sebagai panutan hidup (F)

(22)

31

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rasulullah

- Saya mencintai Rasulullah (F)

- Kehidupan sahabat Rasulullah

menjadi inspirasi bagi kehidupan

saya (F)

- Adanya neraka mendorong saya

untuk menghindari perbuatan

buruk (F)

- Pahala surga mendorong saya

untuk berbuat baik (F)

4

- Saya percaya terhadap

tanda-tanda kiamat (F)

- Saya sering mengingat akan

adanya hari pembalasan (F)

5

- Peristiwa-peristiwa dalam hidup

menguatkan keyakinan saya

- Saya merasa bersalah saat

meninggalkan ibadah wajib

(seperti: shalat dan puasa) (F)

- Saya memandang pernikahan

sebagai suatu ibadah (F)

7

- Berpakaian sesuai perintah

agama (F)

8 1

Menjalankan

ibadah wajib

- Saya terbiasa melaksanakan

shalat tepat waktu (F)

(23)

32

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan

membiasakan

diri dengan

amalan sunnah

sehari-hari

- Melaksanakan puasa sunnah

disamping puasa Ramadhan (F)

- Membaca Al-Quran secara rutin

setiap minggu (F)

- Saya memikirkan dan

menyaring kata-kata yang akan

saya ucapkan dengan hati-hati

agar tidak keliru (mengucapkan

kata-kata buruk) (F)

- Menghindari menonton film

porno walau sedang sendiri (F)

10

- Menghindari bersumpah atas

nama Allah (F)

11 1

Berbakti

kepada kedua

orang tua

- Patuh terhadap orang tua sebagai

ketaatan kepada Allah (F)

12 1

sebagai bentuk ibadah (F)

- Mengucapkan salam meskipun

kepada orang yang tidak dikenal

(F)

- Menghindari campur baur

dengan lawan jenis (F)

14 1

(24)

33

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tetangga dan

saling berbagi

terhadap

sesama

kesejahteraan mereka (F)

- Bersedekah sebagai bentuk

ibadah (F)

- Menolong orang yang

mengalami kesulitan karena

- Membaca ayat-ayat Al-Quran

dengan merenungi maknanya (F) 16

- Membaca atau mendengarkan

sejarah Rasulullah (F)

- Membaca hadist Rasulullah (F)

17

i kegiatan keagamaan (F)

- Menonton/membaca/mendengar

kan kajian keagamaan rutin

setiap minggu (F)

musik yang berlirik buruk (F)

19 1

Total 34

2. Instrumen Gaya Hidup Konsumtif

Pada penelitian ini peneliti membuat sebuah instrumen

gaya hidup konsumtif berdasarkan teori mengenai indikator gaya

hidup konsumtif milik Sumartono (2002). Skala terdiri dari 8

(25)

34

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-kadang (KK), dan Tidak Pernah

(TP). Berikut tabel bobot skor pilihan jawaban dan kisi-kisi

instrumen gaya hidup konsumtif.

Tabel 3.3

Bobot Skor Pilihan Jawaban Gaya Hidup Konsumtif

Pilihan Jawaban Bobot

Favorable Unfavorable

Kisi-Kisi Instrumen Gaya Hidup Konsumtif

Variabel Indikator Pernyataan No.

Item

- Saya membeli produk fashion

karena ada iming-iming hadiah

(F)

- Adanya promo buy 2 get 1

membuat saya menjadi lebih

bersemangat ketika membeli

- Saya membeli produk fashion

karena kemasan yang menarik

(26)

35

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang menarik meskipun fungsinya kurang

diperlukan (F)

- Saya tidak membeli suatu

produk fashion jika kemasannya

tidak menarik (UF)

- Saya membeli berbagai jenis

produk fashion untuk

menunjang penampilan (F)

- Saya membeli produk fashion

yang sesuai dengan tren masa

kini agar tampil up to date (F)

- Kosmetik adalah produk yang

paling sering saya beli untuk

tampil cantik (F)

- Saya berbelanja produk fashion

dengan harga mahal di butik

bergengsi (F)

- Saya membeli produk fashion di

butik milik desainer ternama (F) 4

- Ketika membeli produk fashion,

saya lebih mempertimbangkan

merek daripada kegunaan (F)

- Saya senang membeli produk

fashion bermerek terkenal (F)

5

- Saya senang membeli produk

fashion yang dipromosikan artis

terkenal (F)

- Saya membeli produk fashion

hasil endorse seseorang di

media sosial (F)

6

14

(27)

36

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Saya pergi ke tukang jahit

pribadi untuk membuat busana

muslimah yang saya rancang

(UF)

- Percaya diri saya meningkat

ketika menggunakan produk

fashion yang mahal (F)

- Memakai produk fashion

dengan merek terkenal

membuat diri saya merasa

istimewa (F)

- Saya senang membeli produk

fashion yang sejenis dengan

berbagai merek dalam satu

waktu (F)

- Saya tidak tertarik membeli

produk fashion sejenis dengan

merek yang berbeda (UF)

8

16

2

Total 18

3. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

1) Uji Validitas Isi

Valid artinya instrumen tersebut memiliki ketepatan

untuk mengukur apa yang akan diukur (Sugiyono, 2014).

Kemudian Arikunto (2006) memperjelas dengan pernyataan

bahwa suatu instrumen yang valid mempunyai validitas yang

tinggi. Sebaliknya, intrumen dengan validitas yang rendah

(28)

37

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jadi, uji validitas merupakan pengujian validitas terhadap

isi instrumen melalui analisis rasional atau melalui professional

judgement untuk memeriksa kesesuaian setiap item dengan

indikator perilaku yang diinginkan (Azwar, 2011). Penilaian

instrumen dalam penelitian ini melibatkan judgement experts

yaitu Ibu Dr.Tina Hayati Dahlan, M.Pd., Psikolog, Ibu Gemala

Nurendah, S.Pd., MA, Bapak M.Zein Permana, M.Si, dan Ibu

Sri Juwita Kusumawardhani, M.Psi., Psikolog. Para judgement

experts memberikan penilaian dengan mengoreksi dan

memberikan pendapat mengenai setiap item instrumen gaya

hidup konsumtif. Beberapa item direvisi, diperbaiki susunan

redaksionalnya, dan dihilangkan beberapa pernyataan yang

memiliki makna yang sama dalam satu indikator.

2) Memilih Item yang Layak

Peneliti melakukan proses uji validitas instrumen dengan

analisis item setelah proses pengambilan data uji coba

instrumen. Proses ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana

tingkat validitas instrumen dalam penelitian ini.

Selanjutnya pemilihan item-item yang layak pada

penelitian ini menggunakan korelasi item-total atau corrected

item-total correlation (Ihsan, 2013). Corrected item-total

correlation adalah korelasi antara skor item dengan skor total

dari sisa item yang lainnya, oleh karena itu skor item yang

dikorelasikan tidak termasuk di dalam skor total. Item yang

dipilih menjadi item final adalah item yang memiliki korelasi

item-total sama dengan atau lebih besar dari 0,30 (Ihsan, 2013).

Analisis item diperoleh melalui hasil uji coba instrumen

religiusitas dan gaya hidup konsumtif yang dilakukan pada

Desember 2014 kepada 237 wanita muslimah berhijab.

(29)

38

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Package for Sosial Science) versi 18 diketahui bahwa setelah

uji coba, instrument religiusitas yang terdiri dari 34 item,

terdapat 1 item yang tidak layak.

Tabel 3.5

Uji Corrected Item-Total Correlation Religiusitas

Item Layak Digunakan Item Tidak Layak Digunakan

2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,

12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,

20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27,

28, 29, 30, 31, 32, 33, 34

1

Jumlah = 33 item Jumlah = 1 item

Hal yang sama dilakukan pada instrumen gaya hidup

konsumtif yang juga diuji coba pada 237 responden. Dari 18

pernyataan ada 4 item yang koefisiennya <0.3, sehingga item

pada instrumen tersebut tidak layak digunakan.

Tabel 3.6

Uji Corrected Item-Total Correlation

Gaya Hidup Konsumtif

Item Layak Digunakan Item Tidak Layak Digunakan

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12,

13, 14, 15

10, 16, 17, 18

Jumlah = 14 item Jumlah = 4 item

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas mengacu pada konsistensi, keajegan, dan

kepercayaan alat ukur. Artinya sejauh mana alat ukur tersebut

dapat dipercaya setelah dalam beberapa kali pengukuran

(30)

39

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sama. Secara empirik tinggi rendahnya realiabilitas ditunjukkan

melalui koefisien reliabilitas yang berada dalam rentang 0

sampai dengan 1,00. Semakin tinggi angka koefisien

reliabilitasnya makan akan semakin konsisten alat ukur tersebut

(Azwar, 2010).

Pendekatan yang digunakan untuk melakukan

pengujian reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini adalah

dengan teknik koefisien Alpha Cronbach melalui bantuan

program SPSS versi 18. Semakin besar nilai koefisien

reliabilitas berarti semakin kecil kesalahan pengukuran maka

semakin reliabel alat ukur tersebut, begitupun sebaliknya

(Sugiyono, 2014). Rumus koefisien Alpha Cronbach adalah

sebagai berikut.

α = [ ] [ ]

(Sugiyono, 2014)

Keterangan:

α = koefisien reliabilitas alpha

k = banyaknya butir pernyataan atau soal

jumlah varians butir = varians skor total

Menurut Guilford (Sugiyono, 2014), kriteria tinggi

rendahnya suatu koefisien reliabilitas instrumen dikategorikan

dalam table, sebagai berikut:

Tabel 3.7

Koefisien Realibilitas Guilford

Koefisien Kategori

(31)

40

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,70 α 0,90 Reliabel

0,40 α 0,70 Cukup Reliabel

0,20 α 0,40 Kurang Reliabel

α 0,20 Tidak Reliabel

Kemudian, dilakukan penghitungan nilai corrected

item-total correlation dengan menggunakan program SPSS

versi 18. Alat ukur akan dinyatakan reliabel jika menunjukkan

koefisien lebih besar atau sama dengan 0,70.

1) Reliabilitas Instrumen Religiusitas

Peneliti melakukan uji reliabilitas sebanyak dua kali,

yang pertama dilakukan ketika item-item yang tidak layak tidak

dibuang. Berikut adalah tabel hasil uji reliabilitas:

Tabel 3.8

Reliabilitas Instrumen Religiusitas Sebelum Uji Validasi

Statisitik Reliabilitas

Cronbach’s

Alpha

Jumlah

Item

.936 34

Tabel diatas menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas

instrumen religiusitas berada pada kategori sangat reliabel.

Kemudian peneliti melakukan uji reliabilitas yang kedua

setelah membuang item-item yang tidak layak dan

(32)

41

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.9

Reliabilitas Instrumen Religiusitas Setelah Uji Validasi

Tabel diatas menunjukkan bahwa tidak terjadi perubahan

yang signifikan pada kedua hasil uji reliabilitas baik sebelum

maupun setelah uji validitas. Kedua koefisien Alpha Cronbach

tetap berada pada kategori sangat reliabel.

2) Reliabilitas Instrumen Gaya Hidup Konsumtif

Pada instrumen gaya hidup konsumtif, peneliti juga

melakukan uji reliabilitas sebanyak dua kali, baik sebelum uji

validitas maupun sesudahnya dengan hasil koefisien sebagai

berikut:

Tabel 3.10

Reliabilitas Instrumen Gaya Hidup Konsumtif Sebelum Uji

Validasi

Statisitik Reliabilitas

Cronbach’s

Alpha

Jumlah

Item

.746 18

Tabel diatas menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas

instrumen gaya hidup konsumtif berada pada kategori reliabel.

Selanjutnya peneliti melakukan uji reliabilitas yang kedua Statisitik Reliabilitas

Cronbach’s

Alpha

Jumlah

Item

(33)

42

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

setelah membuang item-item yang tidak layak dan

menghasilkan reliabilitas sebagai berikut:

Tabel 3.11

Reliabilitas Instrumen Gaya Hidup Konsumtif Setelah Uji

Validasi

Statisitik Reliabilitas

Cronbach’s

Alpha

Jumlah

Item

.871 14

Tabel diatas menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas

instrumen gaya hidup konsumtif setelah empat item yang tidak

layak tidak sertakan tetap berada dalam kategori reliabel.

E. Kategorisasi Skor

Kategorisasi subjek penelitian dilakukan untuk memposisikan

individu ke dalam kelompok-kelompok yang berjenjang berdasarkan suatu

kontinum dari atribut yang diukur (Azwar, 2012). Kategorisasi ini juga

dapat memberikan gambaran mengenai karakteristik sumber data

penelitian.

Pada penelitian ini, data dari variabel religiusitas dan gaya hidup

konsumtif dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu tinggi, sedang dan

rendah. Pengelompokkan tersebut diperoleh berdasarkan tabel berikut:

Tabel 3.12

Rumusan Tiga Kategori

Perhitungan Norma Kategori

X > μ + 1σ Tinggi

μ - 1σ ≤X ≤ μ + 1σ Sedang

(34)

43

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Ihsan, 2013)

Keterangan: X = Skor subjek

μ = Mean (nilai rata-rata)

σ = Standar Deviasi

Rumus kategorisasi skor ini kemudian menjadi norma dalam

pengelompokkan skor sampel berdasarkan norma kelompok, baik pada

skor variabel religiusitas maupun pada variabel gaya hidup konsumtif.

Tabel 3.13

Kategorisasi Skor Religiusitas dan Gaya Hidup Konsumtif

Kategori Religiusitas Gaya Hidup Konsumtif

Tinggi X > 151.47 X > 32.75

Sedang 131.65 ≤ X ≤ 151.47 20.83 ≤ X ≤ 32.75

Rendah X < 131.65 X < 20.83

F. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Arikunto (2006), data merupakan sekumpulan informasi

yang diperoleh melalui subjek penelitian. Dalam memperoleh data yang

benar-benar mewakili subjek yang diteliti, peneliti harus menentukan

teknik pengumpulan data yang paling tepat untuk penelitiannya. Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

dengan instrumen berskala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur

pendapat dan persepsi seseorang maupun sekelompok orang yang

berkaitan dengan fenomena sosial yang ada (Sugiyono, 2013).

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan pembagian

kuesioner langsung kepada anggota dan komite Hijabers Community

Bandung pada saat kegiatan pengajian rutin bulanan komunitas tersebut.

Kuesioner dibagikan secara langsung agar data yang diberikan lebih

objektif dan mencegah kekeliruan atau kebingungan ketika menjawab

(35)

44

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik

statistik non parametrik dengan menggunakan metode korelasi

Spearman’s rank, dengan tujuan untuk mencari hubungan dan menguji

signifikansi hipotesis asosiatif data yang berbentuk ordinal (Ihsan, 2010).

Pada teknik perhitungan tersebut, terdapat pedoman nilai untuk

memberikan interpretasi koefisien korelasi yang dijelaskan pada tabel

berikut.

Tabel 3.14

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

(36)

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian mengenai hubungan antara religiusitas

dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung (HCB)

dengan metode penelitian korelasional pada 92 sampel anggota dan komite

dari komunitas tersebut, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran tingkat religiusitas pada HCB berada pada tingkat

sedang. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar anggota HCB

sudah memiliki ketertarikan dan kesadaran dalam memaknai esensi

agama dalam kehidupannya sehari-hari

2. Gambaran tingkat gaya hidup konsumtif pada HCB berada pada

tingkat sedang. Hal ini menunjukkan sebagian besar anggota HCB

memiliki kecenderungan untuk terus menerus menggunakan suatu

barang, khususnya produk-produk fashion secara tidak tuntas atau

belum habis nilai pakainya.

3. Terdapat hubungan positif antara religiusitas dengan gaya hidup

konsumtif pada 92 sampel HCB dengan tingkat korelasi sebesar

0,079.

B. Saran

Saran ditujukan kepada HCB dan peneliti selanjutnya. Saran untuk

masing-masing pihak dipaparkan sebagai berikut:

1. Bagi HCB

Temuan penelitian yang dilakukan pada 92 anggota dan komite

HCB memberikan gambaran secara ilmiah bahwa para anggota dan

komite tersebut cenderung memiliki gaya hidup konsumtif yang

(37)

59

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan jumlah hasil skor yang menunjukkan intensitas HCB

dalam mengkonsumsi lebih dari dua produk fashion sejenis dengan

merek berbeda dalam satu waktu, peneliti memberikan saran agar

HCB berupaya untuk mengendalikan atau menurunkan intensitas

tersebut supaya terhindar dari segala sesuatu yang bersifat mubazir.

Hal konkrit yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan

pertimbangan akan kebutuhan dan kegunaan produk setiap akan

mengkonsumsi suatu produk fashion.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Memperbanyak sampel penelitian, karena jumlah muslimah yang

tidak terhitung dan anggota HCB yang selalu bertambah dapat

menjadi sebab untuk memperoleh temuan penelitian yang lebih

baik dan dapat digeneralisasikan pada seluruh muslimah perkotaan,

(38)

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Al Quran dan Terjemahannya

Ancok, D. dan Suroso F.N. (2008). Psikologi Islami: Solusi Islam atas Problem-Problem Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

As Sa’di, A.H (2011). Islam Agama Seluruh Alam. [Online]. Tersedia: http://imanguide.com/ar/dawa/195-islam-perfectness. (September, 2014)

Azwar, Saifuddin. (2010). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, Saifuddin. (2011). Tes Prestasi - Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, Saifuddin. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Chatijah, Siti dan Purwadi. (2007). Hubungan antara Religiusitas dengan Sikap Konsumtif Remaja. Jurnal Humanitas. 4. (2) 110-123

Chaney, David. (2011). Lifestyle - Sebuah Pengantar Komprehensif. Yogyakarta: Jalasutra.

Ghufron, M. N., dan Risnawati, Rini. (2010). Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Hardjana, A.M. (2005). Religiusitas, Agama, dan Spiritualitas. Yogyakarta: Kanisius.

Ihsan, Helli. (2013). Metode Skala Psikologi. Bandung: Departemen Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

Iskandar. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial - Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: Gaung Persada Press.

(39)

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. [Online]. Tersedia: http://lib.uin-malang.ac.id/?mod=th_detail&id=07410135. (November 2014)

Kotler, Philip. (2003). Manajemen Pemasaran : Terjemahan Jilid 1, Edisi Kesebelas. Jakarta: PT. INDEKS Kelompok Gramedia

Lestari, Diajeng. (2013). HijUPreneur - Berhijab dan Berkarya Tanpa Batas. Jakarta: QultumMedia

Marhamah, Khaulah. (2014). Religiusitas dan Resiliensi Remaja Muslim dari Orang Tua Bercerai di Kota Bandung. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

Matsumoto, D. (Ed). (2009). The Cambridge Dictionary of Psychology. UK: Cambridge University Press.

Maulina, Septy Indah. (2013). Hubungan antara Religiusitas dengan Psychological Well Being pada Lansia. Skripsi Universitas Gunadarma. Tidak diterbitkan.

Meinchebaum, D. (2006). Trauma, Spirituality and Recovery - Toward a spiritually-integrated Psychoterapy. Handout. Tersedia: http://melissainstitute.org/handouts.html#top

Mowen, John C. and Michael Minor. Alih Bahasa: Lina Salim (2002). Perilaku Konsumen. Jakarta: Erlangga

Munandar, Ashar Sunyoto. (2011). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: UI-Press.

Murdaningsih, Siti. (2008). Gaya Hidup Konsumtif dan Pencitraan Diri Pelajar Pengguna Handphone di SMA Negeri 1 Sambi Boyolali. Skripsi Universitas Sebelas Maret. Tidak diterbitkan.

Muzakkir. (2013). Hubungan Religiusitas dengan Perilaku Prososial Mahasiswa Angkatan 2009/2010 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar. Jurnal Diskursus Islam. 1. (3) 366-380

Nilan, Pam dan Carles Feixa. (2006). Global Youth? Hybrid Identities, Plural Worlds. New York: Routledge.

(40)

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nursyahbani, Ayu Agustin. (2010). Konstruksi dan Representasi Gaya Hidup Muslimah Perkotaan : Studi Kasus pada Hijabers Community di Jakarta. Skripsi Universitas Indonesia. Tidak diterbitkan

Piliang, Yasraf Amir. (2003). Hipersemiotika - Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna. Yogyakarta: Jalasutra

Piliang, Yasraf Amir. (2004). Postrealitas - Realitas Kebudayaan dalam Era Postmetafisika. Yogyakarta: Jalasutra

Rahayu, Sri. (2008). Hubungan antara Religiusitas dengan Kematangan Emosi pada Siswa SMU Institut Indonesia I Yogyakarta. Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Tidak diterbitkan

Rakhmat, J. (2003). Psikologi Agama - Sebuah Pengantar. Bandung: Mizan.

Ritzer, George dan Goodman. Alih Bahasa : Alimandan. (2004). Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana.

Salleh, Muhammad Syukri. (2012). Religiosity in Development: A Theoretical Construct of an Islamic-Based Development. International Journal of Humanities and Social Science. 2. (14). 266-274

Seligman, E.P.M. (2005). Authentic Happiness - Menciptakan Kebahagiaan dengan Psikologi Positif. E-book [Online]. Tersedia:

http://rudihartoyo.blogspot.com/2014/7/e-book-authentic-happiness-download.html. (Juli 2014)

Setiadi, N.J. (2003). Perilaku Konsumen. Bogor: Kencana.

Siegel, Sidney and John Castellan. (1988). Nonparametric Statistics for The Behavioral Sciences. E-book [Online]. Tersedia:

http://www.amazon.com/Nonparametric-Statistics-The-Behavioral-Sciences/dp/0070573573. (Desember 2014)

Subandy. (1997). Ecstasy Gaya Hidup. Jakarta: Grasindo.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan - Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

(41)

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumartono. (2002). Terperangkap dalam Iklan. Bandung: Alfabeta.

Suratno, B. dan Rismiati, C. (2001). Pemasaran Barang dan Jasa. Yogyakarta: Kanisius.

Suryani, Tatik. (2008). Perilaku Konsumen - Implikasi pada Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Thoules, Robert H. (2000). Pengantar Psikologi Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Tiliouine, Habib and Belgoumidi, Abbes (2009). An Exploratory Study of Religiosity, Meaning in Life and Subjective Wellbeing in Muslim Students from Algeria. Applied Research Quality Life. (4) 109-127

Warwanto, Joko, Hardjana, A.G., Susanto, G.M. (2009). Pendidikan Religiositas - Menjadi Anak Beriman yang Terbuka. Yogyakarta: Kanisius.

Wilde, A. and Joseph, S. (1997). Religiosity and Personality in a Muslim Context. Personality and Individual Differences. (23). 899-900

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.3
Tabel 3.7 Koefisien Realibilitas Guilford
Tabel 3.8 Reliabilitas Instrumen Religiusitas Sebelum Uji Validasi
+5

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itulah kita perlu mengetahui apa yang menjadi objek material dan objek formal suatu ilmu pengetahuan..

Usahatani budidaya padi sawah di daerah penelitian yaitu Gampong Blang Mee, Pasie Aceh, Aron Tunong dan Gempa Raya terdapat keuntungan yang bervariasi setelah dikurangi

Berat jenis kering - permukaan jenuh (SSD) adalah perbandingan antara berat agregat kering permukaan dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan kering

Aplikasi ini menampilkan pembelajaran dalam mengenal Huruf Hijaiyah yang terdiri dari 29 huruf dengan menggunakan Macromedia Flash MX 2004. Pembelajaran yang ditampilkan

dengan rasio pada variabel penelitian yaitu: Data berupa laporan keuangan tahunan. Sektor Perbankan Indonesia yang telah dikumpulkan serta dihitung

flavonoida yang terdapat dalam daun benalu tumbuhan coklat dan menentukan golongan. flavonoida apa yang terkandung

Sebuah kepengurusan dapat memantau berjalannya sebuah kegiatan karena dilihat dari keaktifan anggotanya, serta tersimpannya informasi tentang anggota yang baik. Dengan

Kondisi management efficiency Sektor Perbankan yang cenderung meningkat setiap tahunnya sehingga nilai management efficiency yang diukur dengan BOPO dapat dikatakan