• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

34   

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

3.1 Riwayat SMAN 23

SMA Negeri 23 sebelum diambil oleh pemerintah menempati gedung SD/SMP/SMA

“PALMERAH JAYA” dan masuk pada siang hari. Kepala sekolah yang pernah memimpin SMA Negeri 23 Jakarta adalah :

1. R. Harsoehadi (1966 – 1969), 2. Moch. Chalil (alm) 1969 – 1973 ,

3. Drs. M. Juss Hassan (alm) (Okt 1976 – 1974), 4. Drs. Darmadi (alm) Januari 1975 – 1977, 5. Drs. Rj. Harjono (alm) (Mei 1977 – 1980), 6. Drs. M. Hasibuan (1980 – 1981),

7. Soekarsono (alm) (September 1981 – 1987),

8. M.I. Nicky Ginoga (September 1987 – April 1992), 9. Ruhanta Sastradipura (Mei 1992 – Januari 1995), 10. Sulardjohadi (alm) (Januari 1995 – Februari 1997), 11. Drs. Achirudin Djamin (Maret 1997 – Mei 2000),

12. Dra. Sudijati Supangat (September 2000 – Maret 2002), 13. Drs. L.A.M Nainggolan, MM (April 2002 – Mei 2004), 14. Drs. H. M. Noer H. Ishaka (Juni 2004 – 2007),

15. Drs. Rukiman Lumban Batu (Juli 2007 – Sekarang)

Bapak Drs. Darmadi (alm) Memimpin,Pada saat itu SMA Negeri 23 bergabung dengan SMPP Kemanggisan yang mendapat gedung baru di Jalan Bhakti IV/I Kemanggisan, yang ada pada perkembangannya menjadi SMPP 35 Kemanggisan, dan sekarang menjadi SMA Negeri 78 Jakarta.

Pada saat persiapan berdirinya SMPP Kemanggisan dan sekaligus satu atap dengan SMA Negeri 23 Jakarta serta satu siswa. Logo SMP sudah menjadi SMA 78 dari 4 buah segi

(2)

empat, sedang SMA 23 tetap seperti sekarang bentuk logonya. SMA 23 itu sendiri sekarang berada di jalan Mandala Utara Tomang sampai saat ini juga.

3.2 Wewenang & Tanggung Jawab 1. Kepala Sekolah

Kepala sekolah selaku penanggung jawab seluruh penyelenggaraan pendidikan di sekolah memegang peranan strategis dalam mengembangkan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Secara garis besarnya, Prayitno (2004) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab kepala sekolah dalam bimbingan dan konseling, sebagai berikut :

a. Mengkoordinir segenap kegiatan yang diprogramkan dan berlangsung di sekolah, sehingga pelayanan pengajaran, latihan, dan bimbingan dan konseling merupakan suatu kesatuan yang terpadu, harmonis, dan dinamis.

b. Menyediakan prasarana, tenaga, dan berbagai kemudahan bagi terlaksananya pelayanan bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien.

c. Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program, penilaian dan upaya tidak lanjut pelayanan bimbingan dan konseling.

d. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.

e. Memfasilitasi guru pembimbing/konselor untuk dapat mengembangkan kemampuan profesionalnya, melalui berbagai kegiatan pengembangan profesi.

f. Menyediakan fasilitas, kesempatan, dan dukungan dalam kegiatan kepengawasan yang dilakukan oleh Pengawas Sekolah Bidang BK.

2. Guru Mata Pelajaran

Di sekolah, tugas dan tanggung jawab utama guru adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa. Kendati demikian, bukan berarti dia sama sekali lepas dengan kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling. Peran dan konstribusi guru mata pelajaran tetap sangat diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisien pelayanan Bimbingan

(3)

dan Konseling di sekolah. Bahkan dalam batas-batas tertentu guru pun dapat bertindak sebagai konselor bagi siswanya.

3. Wali Kelas

Wali kelas adalah seseorang guru yang dipercayakan untuk mengawasi siswa-siswa dalam satu kelas. Setiap kelas hanya memiliki satu orang wali kelas dan satu wali kelas hanya mengawasi siswa-siswa dalam satu kelas. Adapun tugas dan wewenang guru adalah sebagai berikut :

a. Sebagai pengelola kelas tertentu dalam pelayanan bimbingan dan konseling, Wali Kelas berperan :

b. Membantu guru pembimbing/konselor melaksanakan tugas-tugasnya, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.

c. Membantu Guru Mata Pelajaran melaksanakan peranannya dalam pelayanan bimbingan dan konseling, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.

d. Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa, khususnya dikelas yang menjadi tanggung jawabnya, untuk mengikuti/menjalani layanan dan/atau kegiatan bimbingan dan konseling.

e. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus bimbingan dan konseling, seperti konferensi kasus dan

f. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing/konselor.

4. Tata Usaha

a. Membantu dalam penyelenggaraan tugas pemeliharaan, perawatan dan perbaikan gedung dan peralatan lainnya, agar tetap dalam kondisi berfungsi secara optimal.

b. Membantu dalam penyelenggaraan tugas di bidang Pengeluaran Uang Sekolah SMAN 23 yang telah terprogram, sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.

(4)

c. Membantu dalam penyelenggaraan urusan ke Tata Usahaan yang meliputi : Pelaksanaan tugas-tugas bidang Kepagawaian, ke Tata Usahaan, guru-guru, dan lain-lain

d. Membantu Urusan Administrasi dan Keuangan dalam melaksanakan tugas-tugas Administrasi Sekolah SMAN 23 dengan melakukan pencatatan, pengetikan dan pengarsipan sesuai dengan ketentuan tata persuratan yang berlaku.

5. Guru BP (Bimbingan dan Penyuluhan)

Bimbingan dan penyuluhan itu merupakan proses pemberian bantuan yang ditujukan agar anak didik mampu memahami diri, mengenal lingkungan, dan mampu merancang masa depannya. Upaya-upaya dan tanggung jawab yang dilakukan oleh Guru BP sebagai berikut:

a. Upaya bimbingan dan penyuluhan ditujukan agar anak didik mengenal dan menerima diri sendiri serta mengenal dan menerima lingkungannya secara positif dan dinamis serta mampu mengambil keputusan, mengamalkan dan mewujudkan diri sendiri secara efektif dan produktif sesuai dengan peranan yang diinginkannya di masa depan.

b. Empat fungsi utama guru BP, diantaranya : pemahaman individu dengan segala karakteristiknya, fungsi pencegahan, yakni mencegah perilaku negative yang dapat menghambat perkembangannya, fungsi pengentasan, yakni memberi bantuan dalam mengentasankan permasalahannya, serta fungsi pemeliharaan dan pengembangan, yakni bagaimana memelihara dan mengembangkan potensi yang ada pada diri anak didik.

c. Guru Bimbingan Penyuluhan ikut bertanggungjawab secara moral untuk mengantisipasi agar anak didiknya tidak terbawa arus oleh dunia global yang lebih bersifat negative, arahkan kea rah yang lebih bersifat positif, dan berikan arahan dan bekal agar anak didik memiliki kekebalan terhadap bermacam-macam penyakit social, yang terus melanda dunia, dan tentunya termasuk negeri kita.

6. Guru Pembimbing Osis

(5)

a. Menyusun program jangka pendek, menengah dan jangka panjang yang berkaitan dengan kegiatan OSIS maupun ektra kurikuler yang lain.

b. Bersama waka kesiswaan mengkoordinasikan kerja dan kegiatan OSIS, Pramuka, ektra kurikuler lainnya, Seni dan budaya beserta kegiatan olah raga yang dilaksanakan diluar jadwal kurikuler

c. Mengadakan bentuk acara kegiatan secara insidental atau berkala untuk menunjang bakat, minat dan hoby anak (Camping, Band, Eksebisi OR, dan lomba antar sekolah)

d. Melaksanakan kaderisasi kepengurusan OSIS, Pramuka agar rutinitas kerja bisa berlanjut dalam satu tahun pelajaran

e. Melaksanakan bentuk pembinaan kepada siswa-siswa secara intensif dalam menempa mental dan fisik agar semangat kedisiplinan, keaktifan dan keseriusan belajar bisa termotifasi.

f. Mempersiapkan dan melatih pengurus OSIS dalam kegiatan Upacara Bendera Setiap hari senin.

g. Melaksanakan komunikasi secara horizontal dengan semua siswa di sekolah untuk bisa mengikuti kegiatan-kegiatan extra kurikuler

3.3 Sistem Yang Sedang Berjalan

3.3.1 Prosedur Penjadwalan Mata Pelajaran

Seluruh guru bidang studi melak ukan musyawarah bersama untuk menentukan kelas-kelas yang akan dibimbing. Setelah musyawarah dilakukan, guru menyerahkan hasil musyawarah kepada staf Bidang Kurikulum. Kemudian Staf Bidang Kurikulum melakukan penyusunan jadwal mata pelajaran sesuai dengan kelas yang telah ditetapkan terhadap masing-masing guru. Hasil dari penyusunan tersebut diserahkan kepada Kepala Sekolah untuk mendapatkan persetujuan.

(6)

Tabel 3.1 Prosedur Penjadwalan Mata Pelajaran

(7)

3.3.2 Prosedur Absensi Siswa

Setiap sekretaris kelas melakukan absensi setiap harinya, kemudian membuat laporan harian absensi siswa tersebut. Hasil laporan diserahkan kepada Wali Kelas masing-masing. Wali Kelas membuat laporan absensi dengan periode 2 minggu untuk nantinya diserahkan kepada Staf Bidang Kurikulum untuk pendataan lebih lanjut. Laporan absensi keseluruhan setiap kelas diserahkan kepada Kepala Sekolah untuk memantau jumlah ketidakhadiran.

Tabel 3.2 Prosedur Absensi Siswa

P r o s e d u r A b s e n s i S i s w a

W a l i K e l a s

W a l i K e l a s S t a f B i d a n g K u r i k u l u m S t a f B i d a n g

K u r i k u l u m K e p a l a S e k o l a hK e p a l a S e k o l a h S e k e r t a r i s K e l a s

S e k e r t a r i s K e l a s

M u l a i

M e l a k u k a n a b s e n s i k e l a s

s e c a r a r u t i n

M e m b u a t l a p o r a n a b s e n s i

M e n y e r a h k a n H a s i l L a p o r a n

A b s e n s i

M e m e r i k s a A b s e n s i K e l a s

M e m b u a t L a p o r a n A b s e n s i / 2

m i n g g u

M e n y e r a h k a n H a s i l L a p o r a n

A b s e n s i

M e n d a t a L a p o r a n A b s e n s i

M e n y e r a h k a n H a s i l L a p o r a n

A b s e n s i

M e m e r i k s a L a p o r a n A b s e n s i

S e l e s a i

(8)

3.3.3 Prosedur Penilaian

Setiap guru bidang Studi yang bersangkutan membuat laporan hasil nilai harian siswa, nilai ujian bersama, dan nilai akhir. Kemudian guru melakukan perhitungan terhadap nilai-nilai siswa, baik nilai harian maupun nilai ujian bersama. Hasil dari perhitungan tersebut dibuat dalam satu laporan yang nantinya akan diberikan kepada Staf Akademis Sekolah (SAS) untuk didata.

Tabel 3.3 Prosedur Penilaian

(9)

3.3.4 Prosedur Pelanggaran

Siswa yang melakukan pelanggaran dilaporkan kepada Guru dan kemudian dibawa untuk menghadap Staf Bimbingan Konseling. Dari hasil laporan Guru, Staf Bimbingan Konseling memutuskan besar atau tidaknya pelanggaran yang dilakukan siswa tersebut untuk kemudian memberikan sanksi dan pengurangan poin sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan siswa bersangkutan.

Tabel 3.4 Prosedur Pelanggaran

(10)

3.3.5 Prosedur Pembayaran SPP

Siswa melakukan pembayaran SPP kepada Bendahara Komite di ruang Tata Usaha. Bendahara Komite membuat tanda bukti dan laporan pembayaran.

Tabel 3.3.5 Prosedur Pembayaran SPP

3.4 Permasalahan Yang Dihadapi

SMAN 23 adalah sekolahan negeri yang mempunyai data-data yang terbilang besar.

Disana sistem pengumpulan dan pencarian data-datanya masih dijalankan dengan sistem manual. Dengan sistem yang seperti itu tidak sedikit masalah yang terjadi pada saat

(11)

penggunaan data-data tersebut, misalnya pencarian data-data yang begitu lambatnya, dan kadang-kadang sering terjadi kehilangan data yang disebabkan karena human error.

3.5 Solusi Pemencahaan Masalah

Solusi yang kami lakukan untuk bisa memecahkan masalah tersebut adalah,

membuat suatu database yang nantinya berguna untuk tempat penyimpanan data-data yang jumlahnya sangat banyak. Lalu untuk tempat mengakses, menginput data- data tersebut kami membuat aplikasi yang berguna untuk mempermudah proses penyimpanan data. 

Gambar

Tabel 3.1 Prosedur Penjadwalan Mata Pelajaran
Tabel 3.2 Prosedur Absensi Siswa
Tabel 3.3 Prosedur Penilaian
Tabel 3.4 Prosedur Pelanggaran
+2

Referensi

Dokumen terkait

Perbandingan gula dengan sorbitol memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kekuatan selai lembaran yang dihasilkan seperti pada Tabel 2..

Tujuan yang hendak dicapai melalui kegiatan PPM dalam bentuk pelatihan usaha souvenir khas wisata Merapi adalah 1) para remaja putri mampu membuat aksesoris dan merchandiser

Robert Alexander Jaffray adalah seorang misionari the Christian and Missionary Alliance (CMA) dari Kanada yang melayani di bagian selatan Tiongkok selama 32 tahun.  Setelah

Karena-Nya, penyusun dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kajian Pengaruh Tinggi Bukaan Pintu Air Tegak Terhadap Kondisi Aliran Di Bagian Hilir Saluran

 Dari hasil penelitian dan pengujian yang sudah dilakukan oleh peneliti diperoleh hasil bahwa tingkat ketebalan tertinggi didapat pada campuran Varnish Galaxy HS 2800

Bila suhu ruangan lebih rendah dari suhu yang disetel : Pengeringan udara akan bekerja pada suhu yang disetel sedikit lebih rendah dari suhu ruangan.. Fungsi ini akan berhenti

Software yang digunakan adalah app inventor, arduino IDE, fritzing sedangkan hardware yang digunakan adalah smartphone, arduino uno, sensor getar, breadboard, bluetooth

Mengadopsi teknologi dengan aplikasi penyimpanan arsip perlu didukung tidak hanya oleh satu pihak tetapi oleh semua pihak mengingat kearsipan merupakan wadah dari