• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengenal Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar. Written by Administrator

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mengenal Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar. Written by Administrator"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

     Sekolah Tinggi Theologia Jaffray pada mulanya bernama Sekolah Alkitab Makassar yang didirikan oleh Dr. Robert Alexander Jaffray (seorang Kanada) pada tahun 1932. Beliau adalah seorang misi The Christian and Missionary Alliance (C&MA)  yang didirikan oleh Dr. A. B. Simpson seorang pendeta Presbiterian yang kemudian mengadopsi semangat

evangelikalisme dan pietisme.

     Dr. Jaffray pada mulanya mengabdikan dirinya selama 32 tahun di China bagian Selatan yaitu Provinsi Guang Xi.  Pelayanan dari China pun meluas sampai ke Indo China (Vietnam). Kemudian hatinya terbeban akan pelayanan di Asia Tenggara setelah mendapat satu visi tentang perlunya dia datang ke daerah jajahan Hindia Belanda (sekarang Indonesia). Dia mendaratkan kakinya pertama bulan Februari tahun 1928 di Samarinda Kalimantan Timur dan sejak itu dia mulai merencanakan untuk membuka pelayanan di Indonesia.

    Pada tahun 1932 dengan dibantu oleh mantan siswanya dari Tiongkok membentuk badan misi bernama Chinese Foreign Mission Union (CFMU) yang dipimpin oleh Pdt. Dr. Leland Wang membuka Sekolah Alkitab Makassar. Tujuannya adalah untuk membantu mempersiapkan pengerja-pengerja nasional untuk  pengembangan pelayanan di Indonesia, terutama di Kalimantan, Sulawesi, Papua, Bali dan Nusa Tenggara. Dia juga mendirikan

penerbit Kalam Hidup di Makassar yang bergerak di bidang penerbitan, majalah dan radio (saat ini Kalam Hidup berpusat di Bandung).

     Tahun 1959, Sekolah Alkitab Makassar berubah nama menjadi Jaffray Bible College untuk mengenang sang pendiri. Level penerimaan siswa pun berubah menjadi level SMA atau STA dari yang sebelumnya siswa setingkat SMP pun diterima. Dan pada tahun 1975, STTJ terdaftar di Kopertis Wilayah IX Sulawesi dan hanya menerima tamatan SMA sederajat.

     Saat ini STT Jaffray yang berada di jantung kota Makassar di atas tanah seluas 10.141 m2, memiliki 460 mahasiswa (S1, S2, dan S3) dari berbagai denominasi gereja yang ada di Indonesia, khususnya Indonesia Timur.  Sekolah ini ada dibawah naungan Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) yang adalah anggota PGI dan PGLII, namun sekolah ini bersifat interdenominasi. Saat ini ada lebih kurang 40 denominasi gereja mahasiswa yang terwakili.

      Di samping GKII, STT Jaffray juga didukung secara lembaga maupun dana oleh gereja-gereja di bawah naungan eks-CFMU secara khusus Gereja Kebangunan Kalam Allah,

(2)

GPMII, Sinode Gereja Kristus Yesus (GKY), Gereja Hok Im Tong Bandung, dan lembaga-lembaga lainnya.

     STT Jaffray telah terakreditasi Badan Akreditasi Nasional Depdiknas RI dan berada di bawah naungan Kopertis Wilayah IX Sulawesi dan juga berada di bawah naungan Kementrian Agama RI.  Untuk program pascasarjana (S2 dan S3), STT Jaffray mendapat izin

penyelenggaraan dan akreditasi dari Kemenag RI dan sejak tahun 2015 program S2 Teologi dan S3 Teologi sudah mendapatkan akreditasi BAN PT (Akreditasi B).

     Misi STT Jaffray adalah misi sedunia bagi Kristus. Saat ini alumninya telah tersebar di berbagai tempat di Indonesia dan Malaysia. Kami juga menekankan pelayanan misi holistik kepada daerah-daerah yang ada di Indonesia Timur, di mana daerah ini kurang mendapatkan perhatian.

     Yang mendapat penekanan dalam pendidikan kami adalah bagaimana membentuk pemimpin yang melayani, saleh, rohani, berakar dalam di dalam Firman Tuhan, dan memiliki hati misi dengan pelayanan holistik kepada masyarakat.

Jaffray School of Theology Makassar

Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

     In the early days STT Jaffray  was known by the name The Makassar Bible School, founded by Dr. Robert Alexander Jaffray (a Canadian) in the year 1932.  He was a missionary with the Christian and Missionary Alliance (C&MA), founded by Dr. A. B. Simpson, a

Presbyterian pastor who later adopted an enthusiasm for evangelism and holiness.

     Earlier Dr. Jaffray had spent 32 years serving in the Guang Xi Province in China.  The ministry in China spread to even as far as Indo China (Vietnam).  Later his heart was burdened for the ministry in southeast Asia after receiving a vision about the need there.  He went to the colonial area called the Dutch Indies (now Indonesia).  Dr. Jaffray first stepped

(3)

ashore in Samarinda, East Kalimantan on February 10, 1928, and from then on he began making plans to open the ministry in Indonesia.

     In 1932, assisted by former students from China, the mission was named China Foreign Mission Union (CFMU) and Rev. Dr. Leland Wang was the leader of the opening of the Makassar Bible School. Its purpose was to help prepare national workers to develop the

ministry in Indonesia, mostly in Kalimantan, Sulawesi, Papua, Bali, and Timor.  Dr. Jaffray also founded the publishing house, Kalam Hidup (Living Water) in Makassar, which was involved in publications, a magazine, and a radio station (today the main office of Kalam Hidup is in

Bandung).

     In 1959, Makassar Bible School changed its name to Jaffray Bible College to honor its founder.  The level of acceptance for students also changed, accepting only students out of high school rather than students out of middle school as before.  And in 1975, STTJ was listed in the Kopertis IX Sulawesi (Government Control Body for Higher Education) and received only those students who finished their high school diploma.

      Today STTJ is situated in the heart of the city of Makassar on a property that is 10.141 square meters, and has 460 students (Bachelor level and Master level) from various church denominations in Indonesia, particularly East Indonesia.  The school is under the direction of the Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) a member of PGI (Ecumenical Churches Fellowship) and PGLII (Evangelical Churches Fellowship), however, the school has an

interdenominational character.  Today there are around 40 church denominations represented among the student body.

    Besides the GKII, STT Jaffray is also supported by means of societies or donations from churches under the auspices of former CFMU members, specifically Gereja Kebangunan Kalam Allah, GPMII, Sinode Gereja Kristus Yesus (GKY), Gereja Hok Im Tong Bandung, and other societies as well. 

     STT Jaffray has been accredited by the National Accreditation Board of the

Kementrian Pendidikan Nasional of Indonesia (Ministry of National Education)  and is under the auspices of Kopertis IX Sulawesi and also the Ministry of Religion in Indonesia.  STT Jaffray has also received permission for the organization of its postgraduate program and is accredited by Ministry of Religion in Indonesia and also accredited by the National

(4)

Education) 

     The mission of STT Jaffray is a worldwide mission, that is, to reach the world for Christ.  Today alumni from STT Jaffray are scattered in various places in Indonesia and Malaysia.  We also emphasize missional ministry to areas in east Indonesia which have received less attention.

     An emphasis in our education is how we can shape leaders and ministers, who are upright, spiritual, rooted in the Word of God, and have a heart for missions to those who have yet to hear the gospel with a holistic ministry to the society.

Mengenal Sekilas Dr. Robert Alexander Jaffray    

Dr. Robert Alexander Jaffray adalah seorang misionari the Christian and Missionary Alliance (CMA) dari Kanada yang melayani di bagian selatan Tiongkok selama 32 tahun.  Setelah berhasil menanam gereja, membangun sekolah Alkitab dan membangun lembaga penerbitan yang dikenal sampai seluruh Asia, khususnya komunitas yang berbahasa Kanton (Cantonese), maka beliau terbeban akan pelayanan di Indonesia (terutama Borneo atau Kalimantan).

Akhirnya beliau menjejakkan kaki di Indonesia tahun 1928 dan menjadikan Sulawesi Selatan sebagai basis pelayanan beliau.  Untuk mewujudkan misinya ke Indonesia, ia mengutus misionari dari badan misi yang didirikannya yaitu Chinese Foreign Mission Union (CFMU). Dr Jaffray bersama murid-muridnya dari Tiongkok melakukan perjalanan ke Indonesia dan diapun

(5)

akhirnya menetap di Makassar tahun 1931.  Pengutusan ini pada awalnya tidak mendapat dukungan dari misi CMA. Ini disebabkan karena CMA yang berbasis di Amerika mengalami krisis finansial atau dikenal dengan Great Depression, dan mereka hanya merestui pembukaan pelayanan di Indonesia, namun tidak mendapat dukungan apapun. Visi Dr. Jaffray untuk

Indonesia adalah menjangkau dunia untuk Tuhan lewat penginjilan, pendidikan, dan penerbitan.

     Kisah pelayanan Jaffray dimulai ketika dia menerima panggilan misi ke Tiongkok. Ayahnya adalah pengusaha surat kabar sukses yang akan mewariskan usaha ini kepada anaknya.  Namun Jaffray memutuskan untuk masuk sekolah misi di New York di bawah pimpinan pendiri C&MA yaitu Dr. A.B. Simpson.  Ayahnya akhirnya memutuskan untuk tidak akan mendukung secara finansial.  Walaupun tanpa dukungan, ia tetap melanjutkan tekadnya melayani Tuhan.

     Selama 32 tahun di Wuchow, China bagian Selatan, Jaffray berhasil menanam gereja, mendirikan panti asuhan, sekolah Alkitab dan lembaga penerbitan. Kisah sukses misi Jaffray masuk sampai ke Vietnam (dulu dikenal dengan Indo-China) tahun 1916.  Sampai saat ini gereja-gereja CMA adalah salah satu gereja Protestan terbesar di Vietnam.

     Sejak tahun 1928 CFMU sudah mulai bekerja di Indonesia. Dalam tempo yang tidak begitu lama, gereja Tuhan bertumbuh dengan pesatnya baik di Kalimantan Timur dan Barat, Irian Jaya/Papua, Bali dan Sulawesi sendiri. 

    Pada bulan Januari 1932 Jaffray meresmikan pendirian Sekolah Alkitab Makassar (SAM) yang sekarang dikenal dengan STT Jaffray.  Tujuannya adalah untuk melaksanakan misi Amanat Agung Kristus kepada dunia bagi kemuliaan Allah.  Jadi tujuan pendirian sekolah sudah jelas yaitu melaksanakan misi dunia. 

     Beliau ditangkap tentara Jepang pada tahun 1942. Selama setahun dia bersama istri dan seorang anak perempuannya ditahan rumah, tetapi kemudian dia dipindahkan dalam tawanan pria yang merupakan bekas tempat peternakan babi. Di dalam tawanan itu Dr. Jaffray bersama dengan sebagian tawanan terkena disentri. Kemudian dia dipindahkan dalam sebuah penjara yang lebih buruk keadaannya, dan akhirnya dia meninggal dalam tawanan Jepang dengan begitu tragisnya pada 29 Juli 1945, dan kuburnya ada di kota Makassar. Jejak yang ditinggalkannya adalah ribuan gereja bertumbuh lewat pelayanannya.  Setidaknya ada tujuh sinode gereja yang lahir secara langsung dari pelayanannya bersama tim misi CMA dan CFMU.  Generasi muda perlu terus mengenal pelayanan Dr. Jaffray dan belajar untuk

(6)

melaksanakan tugas misi dunia yang belum selesai (DR).

Referensi

Dokumen terkait

Aisyah yang patut diduga telah melakukan penipuan dan atau penggelapan dalam jabatan tersebut adalah tersangka Muhammad Arsyad, dengan cara tersangka Muhammad

Apabila PIHAK KEDUA tidak melaporkan tagihan outcome publikasi paper hasil penelitian pada masa waktu yang telah ditetapkan setelah berakhirnya masa kontrak, maka

Apabila persaman terdisi dari tiga suku atau lebih dipangkatkan dengan pangkat tinggi n kita bisa menetukan koefisien dari suku yang dinginkan dengan menggunakan

sebelumnya sudah mulai berkurang digantikan dengan keaktifan siswa. Dari 8 responden, ada 8 siswa atau semua siswa yang termasuk kategori baik dengan persentase keaktifan

Meskipun dari segi judul kedua karya di atas ada persamaan, namun arah kajiannya berbeda, karena dalam hal ini penulis tidak membahas tentang bagaimana peran perempuan

BBPOM dengan Instansi terkait. b) Faktor Saran dan Prasarana. Upaya yang dilakukan untuk Mengatasi Hambatan yang dihadapi oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil Balai

Hal itu dilakukan agar fasda yang terpilih dapat membantu pemerintah daerahnya memfasilitasi peningkatan mutu pendidikan dan pembelajaran di sekolah baik dalam jangka

Untuk penanganan kerusakan pada bantalan gelinding yaitu: pelumasan ditingkatkan dan mengganti bantalan yang sesuai dengan perhitungan pembebanan bantalan, untuk