• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBANGUNAN APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMBANGUNAN APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNO"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

i

PROPOSAL SKRIPSI

PEMBANGUNAN APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA

PENYAKIT GIGI DAN MULUT PADA MANUSIA

MENGGUNAKAN METODE

BACKWARD CHAINING

BERBASIS WEB DI UPT PUSKESMAS KEBONAGUNG

KABUPATEN PACITAN

Oleh :

Fendy Dwi Cahyono NIM. 2011.69.04.0178

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

(2)

ii

PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI

JUDUL : SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING BERBASIS WEB DI PUSKESMAS KEBONAGUNG KABUPATEN PACITAN

NAMA : FENDY DWI CAHYONO NIM : 2011.69.04.0178

Proposal ini telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Komite Seminar Proposal Skripsi

Pasuruan, Maret 2015

Kaprodi, Pembimbing,

Lukman Hakim, S.Kom., M.Kom Siska Iriani, M.Kom

(3)

iii

PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI

JUDUL : SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING BERBASIS WEB DI PUSKESMAS KEBONAGUNG KABUPATEN PACITAN NAMA : FENDY DWI CAHYONO

NIM : 2011.69.04.0178

Proposal ini telah diseminarkan dihadapan Komite Seminar Proposal Skripsi dan disetujui untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan Skripsi

Pasuruan, Maret 2015

Ketua Komite, Pembimbing,

___________________ Siska Iriani, M.Kom

NIK.Y NIY.90098

Kaprodi,

(4)

iv ABSTRAK

Memiliki gigi dan mulut bukan hanya untuk kesehatan namun juga untuk menjaga penampilan fisik manusia. Gigi dan mulut merupakan bagian terpenting dari struktur tubuh manusia karena dengan terganggunya kesehatan gigi dan mulut maka dapat mengganggu aktifitas dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang baik harus dilakukan perawatan secara berkala. Namun rendahnya sumber informasi tentang kesehatan gigi dan mulut dapat menimbulkan masalah. Untuk itu diperlukan suatu sistem yang menginformasikan kepada pasien seputar penyakit yang dialaminya. Melihat dari masalah yang dihadapi pasien tersebut maka dibuatlah sistem pakar diagnosa penyakit gigi dan mulut dengan menerapkan pengetahuan dokter gigi ke dalam aplikasi yang terkomputerisasi. Sistem pakar adalah salah satu bagian dari kecerdasan buatan manusia yang mengandung pengetahuan dan pengalaman yang dimasukkan oleh satu atau banyak pakar ke dalam satu area pengetahuan tertentu, sedangkan metode yang digunakan adalah backward chaining. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat menghasilkan solusi berupa informasi yang tepat untuk menangani penyakit yang diderita oleh pasien.

(5)

v DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI ...ii

HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI ...iii

ABSTRAK ...iv

1.4.1. Tujuan Penelitian ...4

1.4.2. Manfaat Penelitian ...4

1.5. Batasan Masalah ...5

1.6. Sistematika Penulisan ...5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...7

2.1. Penelitian Terkait ...7

2.2. Landasan Teori ...9

2.2.1. Sistem Pakar ...9

2.2.1.1. Karakteristik Sistem Pakar ...10

2.2.2. Backward Chaining ...11

2.2.3. Basis Data ...13

2.2.3.1 Pengertian Basis Data ...13

2.2.4 Perangkat Lunak Pendukung ...14

2.2.4.1. Pengertian PHP ...14

2.2.4.2. Appserv ...15

2.2.4.2.1. Apache ...15

2.2.4.2.2. PhpMyAdmin ...15

2.2.4.2.3. MySQL ...15

(6)

vi

2.3. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ...16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...17

3.1. Spesifikasi Kebutuhan ...17

3.1.1. Kebutuhan Hardware ...17

3.1.2. Kebutuhan Software ...17

3.2. Bahan Penelitian ...18

3.3. Metode Penelitian ...18

3.4. Metode Pengumpulan Data ...18

3.5. Instrumen Penelitian ...20

3.6. Analisis Data ...20

JADWAL PENELITIAN ...21

(7)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, sedangkan sakit merupakan musuh terbesar bagi manusia. Maka dari itu kesehatan merupakan prioritas utama yang membutuhkan perhatian untuk menjaganya. Kesehatan tersebut maupun kesehatan jasmani dan kesehatan rohani. Salah satu bagian kesehatan tubuh terpenting yang harus di jaga adalah gigi dan mulut, karena kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Seperti diketahui bahwa sakit gigi bisa mempengaruhi produktifitas kerja dan belajar, serta dapat menggangu aktifitas sehari-hari. Belum lagi ditambah dengan keluhan lain yang ditimbulkan dari sakit gigi, seperti sulit makan, sulit tidur, sulit bicara dan masih banyak lagi. Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 ditemukan sekitar 23,4% penduduk indonesia mengalami permasalahan gigi dan mulut dan sekitar 1,6% mengalami kehilangan seluruh gigi asli. Selain itu hanya 7,3% yang berprilaku menggosok gigi dengan benar. Dengan kata lain, angka ini memperlihatkan masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang baik harus dilakukan perawatan secara berkala. Namun rendahnya sumber informasi tentang kesehatan gigi dan mulut dapat menimbulkan masalah dalam kesehatan gigi dan mulut.

(8)

2

dilakukan oleh dokter gigi, sehingga orang awan mampu mengakses pengetahuan seputar kesehatan gigi dan mulut, serta nantinya dapat mengambil keputusan. Namun perangkat lunak ini bukan sebagai kemutlakan pengganti dokter gigi, karena sangat dianjurkan tetap meminta saran langsung pada pakarnya.

Sistem pakar adalah salah satu bagian dari kecerdasan buatan yang mengandung pengetahuan dan pengalaman yang dimasukkan oleh satu atau banyak pakar ke dalam satu area pengetahuan tertentu, sehingga setiap orang dapat menggunakannya untuk menentukan solusi yang tepat dari permasalahan yang ada, dalam hal ini untuk menentukan jenis penyakit yang diderita oleh pasien. Metode yang digunakan adalah backward chaining untuk melakukan pencarian solusi dari kesimpulan kemudian menelusuri fakta-fakta yang ada hingga menemukan solusi yang sesuai dengan fakta-fakta yang diberikan oleh user. Backward chaining merupakan proses penalaran dengan pendekatan goal- driven. Pendekatan tersebut memulai titik pendekatannya dari goal yang akan dicari nilainya kemudian bergerak untuk mencari informasi yang mendukung goal tersebut.

Berdasarkan hal tersebut akan diambil judul penelitian “SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT DENGAN MENGGUNAKAN

METODE BACKWARD CHAINING BERBASIS WEB DI UPT

PUSKESMAS KEBONAGUNG KABUPATEN PACITAN

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

(9)

3

Kebonagung yang bisa mendiagnosa penyakit gigi dan mulut yang diderita oleh pasien?

2. Bagaimana solusi untuk mengatasi rendahnya kesadaran masyarakat untuk mencari sumber informasi kesehatan gigi dan mulut ?

1.3.Tujuan dan Manfaat

1.3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari sistem ini adalah untuk mengembangkan cara pengobatan penyakit gigi dan mulut di wilayah kerja UPT Puskesmas Kebonagung sehingga informasi penyakit yang diderita dapat sangat mudah diakses .

1.3.2. Manfaat Penelitian

Manfaat bagi masyarakat

1. Membantu masyarakat dalam mengetahui macam-macam penyakit gigi dan mulut, gejala-gejalanya dan solusinya.

2. Membantu masyarakat dalam hal konsultasi tentang kesehatan penyakit gigi dan mulut

3. Memberikan informasi obat-obatan yang dapat mengobati penyakit gigi dan mulut.

Manfaat bagi penulis

1. Menerapkan ilmu yang didapatkan di kampus STKIP Pacitan. 2. Memahami tentang seputar penyakit gigi dan mulut.

3. Menambah bekal persiapan dalam menghadapi tantangan dalm dunia kerja

Manfaat bagi Universitas Yudrata Pasuruhan

1. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan sebagai bahan evalusi.

2. Memberikan gambaran tentang kesiapan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja yang sebenarnya.

(10)

4 1.4.Batasan Masalah

Dalam suatu penelitian tentunya harus diberikan batasan masalah. 1. Metode yang digunakan merupakan metode backward chaining.

2. Aplikasi Sistem Pakar hanya untuk digunakan untuk mendiagnosa penyakit gigi dan mulut

(11)

5 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terkait

Herlambang dalam jurnalnya yang berjudul Sistem pakar diagnosa penyakit infeksi gigi dan mulut pada manusia menggunakan certainly factor” mengatakan bahwa : Representasi pengetahuan yang digunakan adalah production rule. Production rule ini dikatakan sebagai implikasi dua bagian premise atau kondisi dan bagian konklusi. Apabila bagian premise dipenuhi maka bagian konklusi akan bernilai benar. Bila bagian premise tidak dipenuhi maka akan melompat ke bagian premise lain dibawahnya. Metode inferensi yang dipakai menggunakan Certainty Factor. Hasil yang diperoleh nantinya dapat membantu masyarakat untuk mengetahui gejala-gejala yang mengarah pada penyakit infeksi gigi dan mulut, dan mendapatkan saran penanggulangannya. [1].

(12)

6

Allahverdi, dalam jurnalnya yang berjudul “A Fuzzy Expert System design for diagnosis of periodontal dental disease” Mengatakan bahwa tujuan dari

penelitian ini adalah untuk merancang sebuah sistem pakar fuzzy untuk mendiagnosa penyakit gigi periodontal dengan menganalisis diagnosa untuk menentukan metode pengobatan dan juga untuk mengembangkan program komputer . Sistem pakar fuzzy dirancang diharapkan dapat membantu dokter gigi dengan memfasilitasi pekerjaan mereka dengan diagnose dan pengobatan metode yang paling tepat. Selain itu juga untuk mengurangi kerugian waktu dan memiliki beberapa keubtungan dbandingkan dengan pengobatan metode tradisional [3].

Dengan mengacu pada masalah yang ada maka tujuan yang hendak dicapai adalah menghasilkan Sistem Pakar diagnosa penyakit gigi dan mulut di UPT Puskesmas Kebonagung Pacitan

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Sistem Pakar

(13)

7

penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dipecahkan oleh seorang pakar.

2.2.1.1.Karakteristik Sistem Pakar

Berikut ini adalah karakteristik-karakteristik sistem pakar :

1. Ada berbagai ciri dan karakteristik yang membedakan Sistem Pakar dengan sistem yang lain. Ciri dan karakteristik ini menjadi pedoman utama dalam pengembangan Sistem Pakar. Ciri dan karakteristik yang dimaksud antara lain:

2. Pengetahuan Sistem Pakar merupakan suatu konsep, bukan berbentuk

numeris. Hal ini dikarenakan komputer melakukan proses pengolahan data secara numerik sedangkan keahlian dari seorang pakar adalah fakta dan aturan-aturan, bukan numerik.

3. Informasi dalam Sistem Pakar tidak selalu lengkap, subyektif, tidak konsisten, subyek terus berubah dan tergantung pada kondisi lingkungan sehingga keputusan yang diambil bersifat tidak pasti dan tidak mutlak “ya”

atau “tidak” akan tetapi menurut ukuran kebenaran tertentu. Oleh karena itu

dibutuhkan kemampuan sistem untuk belajar secara mandiri dalam menyelesaikan masalah-masalah dengan pertimbangan-pertimbangan khusus.

4. Kemungkinan solusi Sistem Pakar terhadap suatu permasalahan adalah

(14)

8

pasti. Oleh karena itu diperlukan sistem yang fleksibel dalam menangani kemungkinan solusi dari berbagai permasalahan.

5. Perubahan atau pengembangan pengetahuan dalam Sistem Pakar dapat

terjadi setiap saat bahkan sepanjang waktu sehingga diperlukan kemudahan dalam modifikasi sistem untuk menampung jumlah pengetahuan yang semakin besar dan semakin bervariasi.

6. Pandangan dan pendapat setiap pakar tidaklah selalu sama, yang oleh karena itu tidak ada jaminan bahwa solusi Sistem Pakar merupakan jawaban yang pasti benar. Setiap pakar akan memberikan pertimbangan-pertimbangan berdasarkan faktor subyektif.

7. Keputusan merupakan bagian terpenting dari Sistem Pakar. Sistem Pakar harus memberikan solusi yang akurat berdasarkan masukan pengetahuan meskipun solusinya sulit sehingga fasilitas informasi sistem harus selalu diperlukan.

Dengan berbagai karakter diatas, sistem pakar dapat memberikan berbagai manfaat atau keuntungan bagi pemakainya, yaitu:

1. Masyarakat awam dapat memanfaatkan keahlian dalam bidang tertentu tanpa

kehadiran langsung seorang pakar.

2. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar. 3. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis. 4. Meningkatkan output dan produktivitas.

5. Meningkatkan kualitas.

(15)

9

7. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya. 8. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan. 9. Memiliki reliabilitas.

10. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.

11. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian.

12. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.

13. Menigkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah. 14. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.

15. Memberikan penyederhanaan solusi untuk kasus-kasus yang kompleks dan

berulang-ulang.

Selain itu sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan yang dapat dirasakan oleh pakar dan pasien, antara lain :

1. Sulit dikembangkan karena erat kaitannya dengan ketersediaan pakar (dokter gigi)

2. Sistem Pakar tidak 100% bernilai benar.

3. Daya kerja dan produktivitas manusia menjadi berkurang karena semuanya dilakukan secara otomatis oleh sistem.

2.2.2. Backward Chaining

(16)

goal-10

driven. Pendekatan tersebut memulai titik pendekatannya dari goal yang akan dicari nilainya kemudian bergerak untuk mencari informasi yang mendukung goal tersebut. Backward Chaining. Pencocokkan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kanan (Then ). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari hipotesis terlebih dahulu, dan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut dicari fakta-faktayang ada dalam basis pengetahuan.

2.2.3. Basis data

2.2.3.1.Pengertian Basis data

Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah data record dan field. Pendapat yang lain disampaikan bahwa database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat. Adapun pendapat yang mengatakan bahwa database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server.

(17)

11 Konsep Dasar Basis data :

Konsep Dasar Data Base adalah Kumpulan dari catatan, atau potongan dari pengetahuan. Yang bermandaaf sebagai duplikasi data dan sebagai penyimpanan data secara terulang.

Tujuan dari basis data : 1. Ketersediaan (Avaibility)

2. Pemilahan data yang sifatnya pasif dari database aktif 3. Kelengkapan

4. Kompleksnya data menyebabkan perubahan struktur database 5. Keamanan (Security)

6. Memberikan pemakaian (Sharability) : kebersamaam pemakaian dan bersifat multi user

2.2.4. Perangkat Lunak Pendukung

2.2.4.1.Pengertian Web server

Web Server merupakan perangkat lunak yang mengatur atau mengelola program berdasarkan permintaan browser dan dikirimkan kembali ke browser, lalu web server akan menanggapi permintaan (request) dari web browser dengan memberikan dokumen atau layanannya jika tersedia dengan menggunakan protokol HTTP [6].

(18)

12 2.2.4.2MYSQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL atau DBMS yang multi thread dan multi-user. Sebuah website yang interaktif dan dinamis, tentunya akan membutuhkan penyimpanan data yang fleksibel dan cepat untuk diakses. Salah satu database untuk server adalah MySQL, jenis database ini sangat popular dan digunakan pada banyak website di internet sebagai bank data. MySQL menggunakan SQL dan bersifat free (gratis atau tidak perlu membayar untuk menggunakannya). Selain itu, MySQL dapat berjalan di berbagai platform, antara lain Linux dan Windows. MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS). Server MySQL dapat mengelola banyak database pada saat yang sama. Bahkan, banyak orang mungkin memiliki database yang berbeda yang dikelola oleh server tunggal MySQL. Masing-masing database terdiri dari struktur untuk menyimpan data dan data itu sendiri. Sebuah data- dasar bisa ada tanpa data, hanya struktur, menjadi benar-benar kosong dan menunggu data yang akan disimpan di dalamnya.

2.2.5. PHP

(19)

13

kerangka layout website, sedangkan PHP difungsikan sebagai prosesnya sehingga dengan adanya PHP tersebut, website akan sangat mudah dilakukan perawatan.

Berikut kelebihan dari PHP :

1. PHP mudah dibuat dan dijalankan karena PHP dapat berjalan dalam web server dan dalam sistem operasi yang berbeda pula.

2. PHP adalah software open source yang gratis dan bebas didistribusikan kembali di bawah dengan lisensi GPL (GNU Public License) jadi user dapat mengunduh source code PHP tanpa harus mengeluarkan uang atau khawatir dituntut oleh pihak pencipta PHP.

3. PHP bisa dioperasikan pada platform linux ataupun windows.

4. Banyak web server yang mendukung PHP, antara lain : Apache, PWS,IIS, dan lain-lain.

5. PHP juga didukung oleh banyak database, seperti MySQL, PostgreSQL,

Interbase, SQL, dan lain-lain.

6. Bahasa pemograman PHP sintaknya sederhana, singkat dan mudah untuk dipahami.

7. PHP merupakan bahasa yang dapat ditulis dengan menempelkan pada sintak-sintak HTML.

2.2.6. Sublime Text 2

Sublime Text 2 adalah sebuah code editor bagi para Developers. masih

(20)

14

telah mengeluarkan versi terbaru yaitu sublime text 3. Akan tetapi yang akan kita bahasa disini adalah memberi snippet pada sublime text 2.

(21)

15 2.3. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

PERMASALAHAN

Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi serta rendahnya

sumber informasi yang didapatkan oleh masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut

TARGET YANG INGIN DICAPAI

Pembuatan aplikasi ini dapat membantu dokter gigi dalam memberikan hasil diagnosa penyakit

gigi dan mulut beserta gejalanya

PEMBUATAN APLIKASI

Pembuatan sistem pakar diagnosa penyakit gigi dan mulut menggunakan Metode Backward Chaining dengan bahasa pemprograman PHP

dan basis data MySQL

IMPLEMENTASI

HASIL AKHIR

Aplikasi Sistem pakar penyakit gigi dan mulut bersadarkan gejala-gejala yang dialami oleh

pasien UJI COBA I

Dilakukan uji coba secara individu

UJI COBA II

(22)

16 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.3. Spesifikasi Kebutuhan 3.3.1. Kebutuhan Hardwere.

Kebutuhan hardware biasanya sering disebut perangkat keras yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit gigi dan mulut sebagai berikut :

Tabel 3.1 Perangkat keras yang digunakan

KOMPONEN KAPASITAS SATUAN

Layar 11,6 Inchi

Kecepatan Processor 1,6 GHz

Processor Celeron Dual-Core -

RAM 4 Gb

Tipe Memory - DDR3

Resolusi 1366 X 768 Bit

(23)

17 3.3.2. Kebutuhan Software

Kebutuhan software atau yang sering kita sebut perangkat lunak merupakan bagian dari sistem komputer yang tidak dapat kita sentuh dan dilihat secara fisik dan tidak berwujud benda namun bisa dioperasikan. Melalui Kebutuhan Software ini komputer dapat menjalankan suatu perintah. Kebutuhan Software yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit gigi dan mulut sebagai berikut :

Tabel 3.2 Perangkat lunak yang digunakan KEBUTUHAN SOFTWARE

Sistem Operasi Microsoft, Windows XP atau 7

Web Browser Baidu Browser, Google Chrome

Mozilla Firework, atau Web Browser Lainnya

Web Server App Server

3.2. Bahan Penelitian

Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah data gejala

penyakit, nama diagnosa, dan obat untuk penanganan lebih lanjut yang ada di UPT

Puskesmas Kebonagung Pacitan 3.3. Metode Penelitian

(24)

18 3.4. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Wawancara

Pada metode wawancara ini peneliti memilih menggunakan Wawancara tidak berstruktur (wawancara yang bebas), peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data-datanya. Pedoman wawancara hanya menggunakan garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

Adapun bahan yang akan digunakan untuk mendukung wawancara dengan narasumber adalah sebagai berikut :

a. Nama diagnosa penyakit gigi dan mulut b. Gejala-gejala penyakit gigi dan mulut c. Obat untuk penanganan lebih lanjut

Pada saat melakukan pengumpulan data, peneliti menyatakan terus terang kepada sumber data bahwa ia sedang melakukan penelitian. Pada suatu saat, peneliti juga tidak terus-terang atau tersamar dalam observasi untuk mencari data yang bersifat rahasia. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung dilapangan berdasarkan fakta dan kenyataan yang ada dan penting untuk diambil datanya pada UPT Puskesmas Kebonagung Pacitan

2. Kepustakaan (Literatur)

(25)

19

relevan dalam penyempurnaan data yang telah ada, Ini dilakukan untuk membantu peneliti melakukan pencarian data atau keterangan dari berbagai referensi buku, jurnal atau skripsi yang terkait.

Dari ketiga metode tersebut diatas peneliti memperoleh data berupa : a. Data Primer.

Data primer yaitu data yang dikumpulkan secara langsung dari objek yang diteliti. Data primer disebut juga sebagai data asli atau databaru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer maka peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi dan wawancara.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, dengan cara membaca literature, melihat catatan khusus UPT Puskesmas Kebonagung, baik yang dibuat oleh instansi maupun pihak lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.

3.5. Instrumen Penelitian

(26)

20 3.6. Analisis Data

Gambar

Tabel 3.1 Perangkat keras yang digunakan
Tabel 3.2 Perangkat lunak yang digunakan

Referensi

Dokumen terkait

Penegakan hukum terhadap kejahatan perdagangan orang di Indonesia saat ini masih belum optimal dimana hal ini dapat kita lihat dari pemberitaan-pemberitaan di

entrepreneur adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas, yang sebagian besar mereka adalah pendorong

Dasar Fiotelii,rlcgi Tanaman Dasar Bioteknologi Tanaman Dasar Bioteknologi Tanarnan. Dasar Bioteknologi

Penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai pengamat terhadap data yang telah diperoleh dari hasil

Hasil penelitian terhadap pendidikan ibu didapatkan bahwa pendidikan ibu memiliki hubungan terhadap kejadian bayi berat lahir rendah dan secara statistik bermakna

Tetapi berbeda hasil dengan penelitian yang dilakukan Miranty (2012) yang menunjukan hasil bahwa kapitalisasi pasar berpengaruh negatif dan signifikan pada imbal hasil

Dalam hal ini untuk mengetahui peran penyuluh dalam memberikan pemahaman belajar Al- qur’an pada masyarakat di Gampong Sentosa, ataupun aktivitas apa saja yang

Variabel – variable yang digunakan, yaitu komisaris independen, komite audit kualitas auditor eksternal dan juga kemepilikan manajemen sebagai variable independen,