• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di tiga kantor PT Djarum, yaitu di Kantor HQ (Head Quarter) PT Djarum yang bertempat di Jalan KS Tubun 2C/57 Jakarta Barat, lalu di Kantor RSO (Regional Sales Officer) Jakarta PT Djarum di Jalan KS Tubun 2C/11 Jakarta Barat, serta di Kantor DSO (District Sales Officer) Bogor PT Djarum yang bertempat di Jalan Raya Sukabumi KM 1,5 Ciawi Bogor.

Adapun ketiga kantor ini dipilih secara sengaja (purposive) sebagai tempat penelitian. Waktu penelitian ini adalah selama sekitar satu bulan yaitu pada bulan Agustus-September 2010.

3.2 Penetapan Populasi dan Responden Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua manajer, staff, dan karyawan non-staff yang bertempat di kantor HQ (Head Quarter) PT Djarum, kantor RSO (Regional Sales Officer) Jakarta PT Djarum, dan kantor DSO (District Sales Officer) Bogor. Ketiga kantor tersebut merupakan satu perusahaan yang dipimpin oleh pimpinan yang sama, yaitu berinduk di Kantor HQ PT Djarum. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode Sampel Random Sederhana (Simple Random Sampling) dengan mengambil setiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi sehingga unit tersebut mempunyai kesempatan atau peluang yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Hal ini dilakukan karena semua karyawan/populasi yang membaca Majalah “Warta Keluarga Djarum” dianggap homogen. Adapun populasi dalam penelitian ini diperoleh 420 orang karyawan dari tiga lokasi kantor (Kantor HQ, RSO Jakarta, dan DSO Bogor PT Djarum).

Sampel akan ditentukan berdasarkan rumus Slovin, sebagai berikut:

n=

Keterangan:

n : jumlah sampel

(2)

N : jumlah populasi

E : nilai kritis (batas ketelitian) yang digunakan (10%)

Jadi sampel yang diambil berdasarkan rumus Slovin adalah sebanyak 81 orang yag terdiri dari 30 orang karyawan dari Kantor HQ PT Djarum, 30 orang karyawan dari Kantor RSO Jakarta PT Djarum, dan 21 orang karyawan dari Kantor DSO Bogor PT Djarum. Pengambilan jumlah sampel di setiap kantor ini didasarkan pada banyaknya jumlah populasi karyawan di setiap kantor tersebut.

Sehingga, Kantor DSO Bogor PT Djarum yang memiliki jumlah karyawan paling sedikit di antara kantor lainnya juga memiliki jumlah sampel yang paling sedikit.

3.3 Teknik dan Pengumpulan Data

Metode penelitian yang digunakan berupa metode penelitian kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah berupa:

1. Kuesioner, yang ditujukan kepada karyawan PT Djarum yang bekerja di Kantor HQ, Kantor RSO Jakarta, dan Kantor DSO Bogor.

2. Wawancara mendalam (indepth interview), dilakukan dengan beberapa pihak terkait dari PT Djarum.

3. Analisis dokumen dari instansi terkait maupun dari berbagai literatur.

Melalui kombinasi metode-metode tersebut di atas, diharapkan pengumpulan data dapat saling melengkapi sehingga realitas yang ingin dilihat menjadi lebih valid.

Adapun data yang didapatkan dalam penelitian ini bersumber dari dua data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer berasal dari data hasil kuesioner yang ditujukan kepada karyawan PT Djarum dan data sekunder akan diperoleh melalui sumber-sumber company profile dan beberapa data dari perusahaan.

3.4 Analisis Data

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan alasan untuk menggambarkan secara jelas dan mendalam efektivitas majalah secara jelas melalui ekspresi dari

(3)

harapan dan kenyataan para karyawan. Menurut Nazir (2003), analisis deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran amupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari analisis deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Data yang dianalisis secara deskriptif pada penelitian ini adalah data mengenai demografis karyawan dan semua indikator efektivitas majalah internal “Warta Keluarga Djarum”. Analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakan software Microsoft Excel 2007 for Windows dan tabel frekuensi untuk mengelompokkan data berdasarkan jawaban yang sama, kemudian dipersentasekan berdasarkan jumlah responden. Persentase yang terbesar merupakan faktor yang dominan dari masing-masing variabel yang diteliti.

Importance Performance Analysis (IPA) digunakan untuk menganalisis tingkat kepuasan konsumen dengan cara membandingkan kesesuaian antara tingkat kepentingan dengan tingkat kinerja suatu atribut yang dimiliki oleh produk dengan merek tertentu (Suprianto 2001). Pada penelitian ini, tingkat kepentingan yang dimaksud adalah tingkat harapan yang berarti seberapa besar harapan karyawan terhadap kinerja atribut. Sedangkan tingkat kinerja/kenyataan berarti aktual atribut yang dirasakan oleh karyawan atau kinerja yang erat kaitannya dengan penilaian karyawan terhadap atribut pada kenyataannya. Terdapat dua variabel yang digunakan yaitu diwakili X (tingkat kinerja/kenyataan) dan Y (tingkat kepentingan/harapan). Total penilaian tingkat kepentingan masing-masing atribut diperoleh dengan cara menjumlahkan hasil perkalian skor masing-masing skala dengan jumlah responden yang memilih pada skala tersebut. Interpretasi suatu atribut dinilai oleh keseluruhan responden menurut tingkat kepentingan/harapan dan tingkat kinerja/kenyataan yang membutuhkan rentang skala. Rentang skala yang digunakan adalah skala ordinal yang terdiri atas lima kelas berdasarkan tingkat kepentingan dan tingkat kinerja. Pembagian kelas untuk tingkat kepentingan/harapan, yaitu 1 = sangat tidak setuju; 2 = tidak setuju; 3

=netral; 4 = setuju; 5 = sangat setuju. Pembagian kelas untuk tingkat

(4)

kinerja/kenyataan juga terdiri atas lima kelas, yaitu 1 = sangat tidak setuju; 2 = tidak setuju; 3 =netral; 4 = setuju; 5 = sangat setuju.

Skor penilaian tingkat kepentingan/harapan konsumen dan tingkat kinerja/kenyataan atribut dirata-rata dan diformulasikan ke dalam matriks yang telah dimodifikasi dengan bantuan software Minitab 14.0 dan Microsoft Excel 2007 for Windows. Masing-masing atribut diposisikan dalam diagram, dimana skor rata-rata penilaian terhadap tingkat kinerja pada atribut ke-i (Xi) yang menunjukkan posisi suatu atribut pada sumbu X, sementara posisi atribut pada sumbu Y ditunjukkan oleh skor rata-rata tingkat kepentingan karyawan terhadap atribut ke-i ( Yi), dengan rumus sebagai berikut:

n i Xij

X = ∑

n i Yij Y = ∑

Keterangan:

i

X = Rata-rata skor penilaian tingkat kinerja oleh responden terhadap atribut ke-i  Yi= Rata-rata skor penilaian kepentingan responden terhadap atribut ke-i

n = Jumlah responden 

Diagram Kartesius atau Matriks yang digunakan adalah suatu bangun yang dibagi menjadi empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik ( X ,Y dan telah dimodifikasi (Gambar 2).

Rumusnya adalah sebagai berikut:

K X X

i n

i

=

= 1

K

Y Y

i n

i

=

= 1

Keterangan:

X = Rata-rata dari rata-rata skor tingkat kinerja dari seluruh atribut (dikategorikan sebagai tidak puas pada atribut ke-i jika Xi> X )

(5)

Y = Rata-rata dari rata-rata skor tingkat kepentingan seluruh atribut (dikategorikan tinggi tingkat kepentingan terhadap atribut ke-i jika Yi> Y )

K = Jumlah atribut

Y (Tingkat Kepentingan/Harapan)

I. Prioritas Utama II. Pertahankan

III. Prioritas Rendah IV. Berlebihan

X (Tingkat Kinerja/Kenyataan) Gambar 2 Diagram kartesius tingkat kepentingan/harapan dan tingkat

kinerja/kenyataan

Setiap atribut yang berada pada masing-masing kuadran memiliki arti tersendiri yang berpengaruh terhadap strategi untuk meningkatkan kepuasan pelanggan jasa (yaitu karyawan).

Kuadran I. (Prioritas Utama)

Kuadran I memuat atribut yang dinilai penting oleh karyawan namun pelaksanaan atau kinerja atribut masih rendah. Tingkat kepuasan karyawan masih rendah sehingga perusahaan perlu meningkatkan kinerja dari atribut produk.

Atribut produk pada kuadran I memiliki prioritas utama untuk diperbaiki kinerjanya oleh perusahaan.

(6)

Kuadran II. (Pertahankan Prestasi)

Kuadran II memuat atribut yang dinilai penting dan kinerja atribut sesuai dengan yang dirasakan karyawan. Tingkat kepuasan relatif tinggi dan perusahaan perlu mempertahankan atribut yang berada pada kuadran II ini.

Kuadran III. (Prioritas Rendah)

Kuadran III memuat atribut yang kurang penting dengan pelaksanaan yang tidak terlalu baik. Peningkatan kinerja atribut perlu diperhatikan kembali karena pengaruhnya yang tidak terlalu besar terhadap kepuasan karyawan. Atribut yang terdapat pada kuadran III memiliki prioritas rendah untuk diperbaiki kinerjanya oleh perusahaan namun atribut pada kuadran III juga perlu diperhatikan dan dikelola karena ketidakpuasan karyawan seringkali berawal dari kuadran III.

Kuadran IV. (Berlebihan)

Kuadran IV memuat atribut yang dianggap penting dan kinerjanya dinilai berlebihan. Atribut yang ada pada kuadran ini dapat dipertahankan sebagai antisipasi terhadap perubahan karyawan di masa yang akan datang. Selain itu, kinerja atribut yang berada di kuadran ini dapat dikurangi sehingga perusahaan dapat menghemat biaya.

Referensi

Dokumen terkait

Fasilitas yang ditawarkan oleh BMT NU Pusat Gapura Sumenep sangat menarik, baik dari pelayanan, akad serta lokasinya yang strategis juga merupakan faktor yang

Namun demikian, program pengembangan kompetensi ASN melalui Diklat tersebut belum dapat terwujud atau direalisasikan secara optimal sebagaimana yang diharapkan karena

• Dampak lingkungan yang dapat ditimbulkan dari Dampak lingkungan yang dapat ditimbulkan dari kegia kegiatan tan pertambangan (aspek biogeofisik):?. pertambangan

1) Dalam menerapkan sanksi pidana yang berat terhadap terdakwa selalu dihadapkan pada usia muda dan perekonomian yang rendah. 2) Belum terdapatnya keseragaman tindakan

Variabel pada faktor facilitating condition yang berpengaruh besar, yaitu facilitating condition karena sebagian pengguna merasakan adanya fasilitas yang disediakan

Tambahan pula, hati bayi baru lahir belum matang dan tidak dapat memproses bilirubin sepenuhnya, menyebabkan paras bilirubin di dalam darah meningkat dan seterusnya pemendapan

1. Untuk mengetahui secara jelas tentang pertimbangan hakim dalam Putusan nomor 3/Pid.B/2015/Pn.Snb Tentang penyalahgunaan narkotika golongan 1 dalam bentuk tanaman