KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP
Menuju Industri Perikanan Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan
Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Disampaikan dalam acara: Sosialisasi Menuju Industri Perikanan
Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
I. PERIKANAN DAN KELAUTAN DALAM RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL II. INDUSTRI PERIKANAN RAMAH
LINGKUNGAN DAN BERKELANJUTAN III. ARAH MEMBANGUN INDUSTRI
PERIKANAN RAMAH LINGKUNGAN
DAN BERKELANJUTAN
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
I. PERIKANAN DAN KELAUTAN DALAM RENCANA
PEMBANGUNAN NASIONAL
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
ALUR PEMBANGUNAN SUMBER DAYA ALAM DAN
LINGKUNGAN HIDUP DALAM RPJMN 2010-2014
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
PERANAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
PERIKANAN DAN KELAUTAN
FUNGSI EKONOMI
Menyumbang PDB nasional 3,34 persen terhadap pertumbuhan PDB
non migas (2011)
Penghasil pangan sebagai sumber protein hewani Produksi perikanan
12,38 juta ton (2011)
Menyumbang penyerapan tenaga kerja
2,73 juta nelayan dan 3,35 juta pembudidaya (2011)
Menyumbang devisa negara melalui ekspor hasil perikanan USD 3,21
miliar
FUNGSI LINGKUNGAN
Berperan dalam hal konservasi luasan kawasan konservasi laut dan
perairan yang dikelola 2,54 juta ha (2011)
Pengelolaan SD kelautan perikanan pengawasan terhadap illegal fishing
dan kegiatan yang merusak SD Kelautan dan Perikanan
BELUM TERHITUNG:
1. DAMPAK
2. CAUSAL LOOP
3. NILAI KEHATI
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
PERIKANAN
PERAIRAN BERSIH KEHATI
PERAIRAN DAN LAUT
DAMPAK PENCEMARAN
PENCEMARAN KEBERLANJUTAN
MENJAGA CAUSAL LOOP - KETERGANTUNGAN
1. Apa saja, siapa penghasil
2. Bagaimana mengukur dan membagi
3. Siapa yang melakukan
1. Apa/siapa yang terkena
2. Pengukuran dan seberapa besar?
3. Pihak penyebab dan terkena dampak?
4. Bagaimana/dg cara apa menegakkan aturan?
1. Apa saja yg harus diamankan,
dimana
2. Cara pengamanan dan penegakan aturan
Pengelolaan limbah
dan monitoringnya
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
II. INDUSTRI PERIKANAN RAMAH LINGKUNGAN DAN
BERKELANJUTAN
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
UU 32/2011
PENGENDALIAN LH
PENCEGAHAN:
1. KLHS (PP) 2. Tata Ruang
3. Baku Mutu LH (Permen) 4. Kriteria Baku Kerusakan LH
(PP)
5. Amdal (PP dan Permen) 6. UKL-UPL (Permen)
7. Perizinan (PP)
8. Instrumen ekonomi LH (PP) 9. Peraturan PerUU berbasis LH
10. Anggaran Berbasis LH 11. Analisis Resiko LH (PP)
PENANGGULANGAN:
a. Pemberian informasi peringatan b. Pengisolasian
pencemaran c. Penghentian
sumber
pencemaran
PEMULIHAN:
a. Penghentian sumber dan pembersihan unsur pencemar b. Remediasi
c. Rehabilitasi
d. Restorasi
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
RESPONSIBLE FISHERY-FAO
Fishery Management
Fishing operations
Aquaculture development
Integration of fisheries into coastal area
management Post harvest and
trade practices Fishery research
FISHERIES MANAGEMENT 1. Policy, kerangka legal dan kelembagaan dan menga- dopsi ketentuan konservasi dan pemanfaatan perikanan berkelanjutan dalam jangka panjang.
2. Ketentuan a.l menyangkut:
- Excess fishing capacity - Economic condition to
promote responsible fishery
- Memperhatikan nelayan kecil
- Perlindungan kehati laut - Dampak linkungan diatasi 3. Kerangka pengelolaan
4. Data dan pengelolaannya
5. Precautionary approach.
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
PRODUKSI PERIKANAN NASIONAL 2002-2012*) Masih terus meningkat
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012*)
Produksi Tangkap 4,38 4,69 4,65 4,71 4,81 5,04 5,00 5,11 5,38 5,41 5,44
Produksi Budidaya 1,14 1,22 1,47 2,16 2,68 3,19 3,86 4,71 5,48 6,97 9,42
Total Produksi Perikanan 5,52 5,92 6,12 6,87 7,49 8,24 8,86 9,82 10,86 12,38 14,86
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00
Produksi Perikanan (juta ton)
Sumber: Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2012 Keterangan: *) = perkiraan
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
POTENSI LAHAN PERIKANAN BUDIDAYA DAN TINGKAT PEMANFAATAANNYA: potensi masih terbuka?
No Jenis Budidaya Potensi (ha)*) Pemanfaatan**)
1 Tambak 2.963.717 23%
2 Kolam 541.100 27%
3 Perairan Umum 158.125 1%
4 Sawah 1.536.289 11%
5 Laut 12.545.072 1%
- 2.000.000 4.000.000 6.000.000 8.000.000 10.000.000 12.000.000 14.000.000
Tambak Kolam Perairan Umum
Sawah Laut
Luas lahan (ha)
Potensi Pemanfaatan
Keterangan:
*) = berdasarkan Statistik Perikanan Budidaya 2009
**) = berdasarkan statistik perikanan budidaya 2010
Sumber: Kelautan dan Perikanan Dalam
Angka 2011, KKP
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
POTENSI (MSY) DAN PRODUKSI PERIKANAN TANGKAP TAHUN 2010 PER WPP tidak dapat digeneralisasi
MSY = 565,2 Prod = 541,5
MSY = 1.059 Prod = 572,2
MSY = 836,6 Prod = 810,6
MSY = 929,7 Prod = 625,8
MSY = 491,7 Prod = 431,4
MSY = 278 Prod = 427,6
MSY = 855,5 Prod = 537,9 MSY = 333,6
Prod = 214,3 MSY = 595,6
Prod = 418,5
MSY = 299,1 Prod = 142,8 MSY = 276
Prod = 316,8
Keterangan:
Satuan dalam Ribu Ton
Jumlah Tangkap yang Diperbolehkan (JTB) adalah 80% dari MSY
= Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Belawan, Bungus, Nizam Zachman, Cilacap, Kendari, Bitung)
= over fishing (produksi > MSY), pengelolaan harus hati-hati, tidak ada ijin baru dan perlu pemulihan
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
JUMLAH UNIT PENGOLAHAN IKAN (UPI), KAPASITAS PRODUKSI, RATA-RATA PRODUKSI DAN UTILITAS
DESKRIPSI 2006 2007 2008 2009 2010
Jumlah UPI (unit) 710 710 458 509 569
Kapasitas Produksi (Ton/
hari) 15.390.60 15.390.60 14.791.20 10.277.90 10.819.62 Rata-rata Produksi (Ton/
hari) 7.148.76 8.110.65 8164.93 6.097.70 6.828.06 Utilitas*) (%) 46,45 52,70 55,20 59,33 63,11
Keterangan: *) = Target tingkat utilitas : 70% dari kapasitas, penyebab utama adalah karena kekurangan bahan baku.
Sumber: Diolah dari KKP, 2012
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
PERSEBARAN UPI (UNIT PENGOLAHAN IKAN) DI INDONESIA TAHUN 2008
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Jumlah UPI (unit)
Wilayah
Ikan Udang TC Crab Lainnya 62
237
1
33
85
8 8
0 50 100 150 200 250
Jumlah UPI (dalam unit)
Wilayah
Persebaran UPI per Wilayah di Indonesia (2008) Persebaran UPI per Wilayah Berdasarkan Komoditas di Indonesia (2008)
1. TIDAK MATCH DENGAN POTENSI....Jumlah, lokus, jenis,
kontinuitas?
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
III. ARAH MEMBANGUN
INDUSTRI PERIKANAN RAMAH LINGKUNGAN DAN
BERKELANJUTAN
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
1. MAKRO MIKRO (WILAYAH)
1. Penguasaan data dan informasi per WPP:
a. Potensi (jenis dan waktu): ikan, aset kehati?
b. Kondisi LH kehati dan pencemaran (jenis, pelaku)
2. Konektivitas: logistik antar WPP industri pengolahan dan sarana-prasarana
3. Perikanan budidaya: keseimbangan kualitas
air dan pemanfaatan untuk perikanan.
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
2. PERIKANAN - INDUSTRI RAMAH LINGKUNGAN DAN BERKELANJUTAN
1. PEMANTAUAN
PENCEMARAN PER WPP:
ambang, aset kehati, siapa dan apa?
2. APA DAN BAGAIMANA
MEMANTAU PENCEMARAN a. Rantai: KEMENLH –
EKOREGION-BPLH b. Apa yang dipantau, alat
dan frekuensi
c. Pemanfaatan data untuk penegakan
3. INSTRUMEN PENEGAKAN ATURAN
1. RANTAI PELAKU DAN KAPASITAS KEKUATAN
(BESAR-MENENGAH-KECIL)
keterkaitan usaha 2. SISTEM INFORMASI
NASIONAL (WPP DAN ANTAR WPP) keselarasan rantai pasokan/logistik:
A. Siapa, jenis, jumlah dan waktu (per PPI), aset kehati
B. Harga dan nilai aset kehati C. Sebaran prasarana dan sarana
perikanan (PPI, pelabuhan, industri).
3. SIAPA PENGELOLA INFORMASI?
DATA DAN PETA
WPP DAN KEHATI PENGENDALIAN LH
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS