• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. darah dan oksigen ke jantung. Bahan berlemak atau plak terbentuk di lapisan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. darah dan oksigen ke jantung. Bahan berlemak atau plak terbentuk di lapisan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit jantung koroner mempengaruhi pembuluh darah yang membawa darah dan oksigen ke jantung. Bahan berlemak atau plak terbentuk di lapisan pembuluh darah dan disebut aterosklerosis. Bagian dalam pembuluh darah menjadi sempit menyebabkan darah sulit untuk melewatinya. Jika arteri tersumbat mengakibatkan jantung tidak bisa bekerja sebagaimana semestinya (National Heart Foundation of Australia, 2013).

Survey yang telah dilakukan World Health Organization (WHO) menunjukkan penyakit kardiovaskuler menjadi penyebab nomer satu kematian secara global, sekitar 17,9 juta orang meninggal setiap tahunnya. Penyakit kardiovaskuer ini meliputi penyakit jantung koroner (PJK), penyakit serebrovaskular, penyakit jantung rematik dan kondisi yang lain (WHO, 2019). Di Indonesia berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukkan prevalensi jantung koroner dari wawancara terdiagnosis dokter sebesar 0,5% , dan 1,5%

berdasarkan terdiagnosis dokter atau gejala, nilai ini jauh di atas prevalensi gagal jantung yang berada di angka 0,13% dan 0,3%. Prevalensi PJK berdasarkan terdiagnosis dokter di DI Yogyakarta berkisar 0,6%. Disamping itu prevalensi jantung koroner menurut diagnosis atau gejala di DI Yogyakarta sekitar 1,3 %.

(Kementerian Kesehatan RI, 2013) Ditambahkan penyakit jantung koroner yang didiagnosis dokter menurut karakteristik umur tinggi diusia lansia yaitu usia 55-64

(2)

tahun (3.9%), 65-74 tahun (4,6%) dan usia 75 tahun keatas (4,7%) serta prevalensi wanita cenderung lebih tinggi (1,6%) (Kementerian Kesehatan RI, 2018).

Faktor risiko penyakit jantung koroner digolongkan menjadi 2 yaitu faktor risiko PJK tidak dapat diubah seperti umur, jenis kelamin, riwayat keluarga dan faktor risiko PJK dapat diubah seperti peningkatan atau perubahan kadar kolesterol dalam darah, peningkatan trigliserida dengan penurunan HDL (High Density Lipoprotein), peningkatan tekanan darah, diabetes, merokok, kelebihan berat badan

atau obesitas, konsumsi alkohol berlebih serta stress (Marleni & Alhabib, 2017) (Hajar, 2017). Faktor risiko penyakit kardiovaskuler pada wanita usia muda lebih baik jika dibandingkan dengan laki-laki, tetapi pada usia lebih lanjut faktor risiko pada wanita meningkat dibandingkan dengan laki-laki. Peningkatan trigliserida merupakan penyebab aterosklerosis yang penting pada wanita daripada laki-laki.

Peningkatan kadar trigliserida 90 mg/dl dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner 75% pada wanita dan 30% pada laki-laki (Pathak, 2017).

American Heart Association (2015) menyatakan trigliserida berasal dari

makanan yang kita makan dan juga diproduksi oleh tubuh kita. Peningkatan kadar trigliserida dalam darah sering terjadi pada orang yang mempunyai kadar kolesterol, kelainan pada jantung, dan kelebihan berat badan atau mempunyai diabetes. Peningkatan kadar trigliserida berhubungan dengan perkembangan penyakit jantung koroner. Banyak penelitian menemukan bahwa pasien dengan kadar trigliserida tinggi memiliki berbagai gangguan koagulasi, seperti peningkatan agregasi trombosit, peningkatan factor VII, peningkatan aktivitas factor X, dan pelepasan PAI-I berlebihan yang menyebabkan koagulasi berbagai faktor jaringan.

(3)

Munculnya keadaan prokoagulan ini akan mempercepat perkembangan aterosklerosis. Ketidaknormalan digambarkan baik dari faktor koagulasi serta mekanisme pemecahan bekuan darah yang terjadi pada arteri koroner memicu serangan jantung atau stroke (Ji & Bai, 2018)

Menurut prevalensi yang telah dijelaskan, penyakit jantung koroner yang merupakan bagian dari penyakit kardiovaskuler mempunyai angka kejadian yang cukup tinggi khususnya pada wanita di D I Yogyakarta. Berbagai faktor risiko salah satunya pola hidup yang buruk seperti pola makan yang salah memicu salah satu sebab terjadinya dislipidemia pada penyakit jantung koroner.

Islam telah mengajarkan untuk tidak berlebihan serta menjaga kesehatan tubuh manusia sehingga dapat memperkecil risiko menderita suatu penyakit.

Adapun ayat yang disebutkan dalam surat Al-Maidah adalah ayat 87 :

87. Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengharamkan apa yang baik yang telah dihalalkan Allah kepadamu, dan janganlah kamu melampui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampui batas.

Berdasarkan uraian diatas penulis ingin meneliti hubungan antara kadar profil lipid khususnya trigliserida terhadap kejadian penyakit jantung koroner pada wanita di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

(4)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut apakah ada hubungan antara trigliserida dengan kejadian penyakit jantung koroner pada wanita di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian

i. Tujuan umum : untuk mengetahui apakah ada hubungan trigliserida dengan kejadian penyakit jantung koroner pada wanita di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

ii. Tujuan khusus :

1. Mendeskripsikan kadar trigliserida pada wanita dengan penyakit jantung koroner di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Mendeskripsikan kadar trigliserida pada wanita yang tidak memiliki penyakit jantung koroner di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

3. Mengetahui hubungan antara kadar trigliserida terhadap kejadian PJK pada wanita di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :

1. Bagi peneliti :

Menerapkan ilmu yang diperoleh dalam masa perkuliahan tentang metodologi penelitian serta menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman

(5)

mengenai hubungan kadar trigliserida terhadap kejadian penyakit jantung koroner pada wanita di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Bagi masyarakat :

Memberikan gambaran kadar trigliserida pada wanita yang memiliki PJK dan yang tidak memiliki PJK untuk digunakan sebagai usaha tindakan preventif, penanganan dini dan tepat terhadap penyakit jantung koroner.

3. Ilmu kesehatan :

Memberikan data dan informasi mengenai gambaran kadar trigliserida terhadap kejadian PJK pada wanita khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta.

4. Peneliti lain :

Memberikan referensi untuk penelitian selanjutnya dengan topik yang berhubungan.

(6)

6 Tabel 1. Keaslian Penelitian

No Judul, Penulis, Tahun

Variabel & Jenis Penelitian

Perbedaan & Persamaan

1 GAMBARAN PROFIL LIPID PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER, Desire Sutrisno, Agnes L. Panda, Jeffey

Ongkowijaya , 2015

Variabel yang diteliti adalah faktor risiko seperti merokok, hipertensi riwayat penyakit jantung pada keluarga, dislipidemia, kadar non-HDL serta asam urat.

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pengambilan sample menggunakan metode total sampling.

Perbedaan :

• Penelitian ini menilai faktor risiko seperti merokok, hipertensi riwayat penyakit jantung pada keluarga, dyslipidemia, kadar non-HDL serta asam urat, dimana ini berbeda dengan bahasan dari penulis, yaitu faktor risiko yang diteliti mengenai trigliserida terhadap kejadian PJK.

• Tempat pelaksanaan penelitian peneliti berbeda dengan penulis, peneliti melakukan penelitian di RSUP dr. R.D Kandou Manado sedangkan penulis di

RS PKU

Muhammadiyah Yogyakarta.

(7)

7

Tahun Penelitian

• Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah cross – sectional, berbeda dengan penulis yang menggunakan metode case control.

Persamaan :

• Topik utama penelitian ini sama dengan topik yang diambil penulis yaitu penyakit jantung koroner.

2 HUBUNGAN DISLIPIDEMIA DAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORORNER, Ma`rufi, R , Rosita, L, 2014

Variabel yang di analisis yaitu profil lipid khususnya LDL.

Jenis penelitian menggunakan

observational analitik dengan design cross- sectional.

Perbedaan :

• Penelitian ini menilai hubungan kadar profil lipid yaitu low density lipoprotein (LDL) dengan kejadian PJK, dimana ini berbeda dengan bahasan dari penulis, yaitu profil lipid trigliserida terhadap kejadian PJK.

• Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah cross – sectional, berbeda

(8)

8

Tahun Penelitian

dengan penulis yang menggunakan metode case control.

Persamaan :

• Topik utama penelitian ini sama dengan topik yang diambil penulis yaitu penyakit jantung koroner.

3 FAKTOR

RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN

KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) PADA KELOMPOK USIA

PRODUKTIF (Kurang Dari 55 Tahun), Rany Setiani, 2009

Variabel yang diteliti adalah faktor risiko berupa umur dan jenis kelamin, kebiasaan merokok, hipertensi, serta pola makan.

Jenis Penelitian yang digunakan bersifat observasional dengan rancangan studi kasus kelola (case control study).

Perbedaan :

• Penelitian ini menilai faktor risiko seperti berupa umur dan jenis kelamin, kebiasaan merokok, hipertensi, serta pola makan, dimana ini berbeda dengan bahasan dari penulis, yaitu faktor risiko yang diteliti mengenai trigliserida terhadap kejadian PJK.

Persamaan :

• Topik utama penelitian ini sama dengan topik yang diambil penulis yaitu penyakit jantung koroner.

(9)

9

Tahun Penelitian

• Metode peneliltian yang digunakan peneliti sama dengan penulis yaitu case control study.

Referensi

Dokumen terkait

a. Ayomi dan berikan bekal hidup agar mereka dapat menjalankan peranannya sebagai warga masyarakat yang baik dan berguna. Penjatuhan pidana bukan tindakan balas dendam

Penelitian Ulivia Isnawati Kusuma membahas tentang Regresi Nonparametrik Spline Kuadratik dan Theil dalam Memodelkan Hubungan IHSG Terhadap Inflasi di Indonesia, dalam penelitian

Lokasi Kegiatan : Kecamatan Banguntapan Keluaran : Jumlah penyelenggaraan upacara hari besar nasional, pembinaan paskibra, pengiriman bregodo upacara Hari Jadi bantul. Target

Kompleks permasalahan seperti bergontagantinya pekerjaan (karena banyak ketidaksesuaian), kegagalan siswa dalam meraih prestasi belajar yang gemilang, mahasiswa yang

men  j  jad adii pengha penghallang ang un unttuk uk be bella a  j  jar  ar  .. a al i l in nii pen penti ting ng agar  agar  tterc erciip ptta a sebuah sebuah lilingkungan ngkungan

Pelayanan yang diberikan dengan sebaik-baiknya diharapkan dapat memuaskan konsumen dalam menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan, pada tahap selanjutnya diharapkan

Kabupaten Ngawi memiliki beberapa obyek wisata diantaranya Musium Trinel, Tawun Poll, Pondok DAM, Kebun Teh Jamus, Monument Soerjo, Air Terjun Pengantin, dan

tidak dapat sepenuhnya diterapkan karena Bank Syariah sebagai entitas bisnis syariah berbeda dengan bank konvensional sehingga tidak hanya dituntut untuk mengukur