• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG

NOMOR 2 TAHUN 2000

TENTANG

PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH KABUPATEN BADUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG

Menimbang : a. bahwa dengan makin meningkatnya kegiatan pembangunan dipandang perlu melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup untuk melestarikan dan mengembangkan lingkungan hidup yang serasi, selaras dan seimbang guna menunjang terlaksananya pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan;

b. bahwa kegiatan pembangunan akan dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan berupa pencemaran dan pengrusakan lingkungan hidup yang perlu dikendalikan;

c. bahwa untuk mengendalikan dampak lingkungan hidup tersebut, dan sesuai dengan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali Nomor 40 Tahun 1998 tentang Pedoman Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah, dan sesuai pula dengan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Badung Nomor 10 Tahun 2000 tanggal 3 Juni 2000 tentang Persetujuan Pengesahan 2 (dua) Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Badung menjadi Peraturan Daerah Kabupaten Badung, maka dipandang perlu membentuk Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Badung;

d. bahwa berkenaan dengan hal tersebut huruf a, b dan c diatas, maka

dipandang perlu menetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Badung tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten

Badung;

(2)

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah - daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah - daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 122; Tambahan Lembaran Negara Nomor 1655);

2. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan- ketentuan Pokok Pertambangan (Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor 115; Tambahan Lembaran Negara Nomor 1649);

3. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 115; Tambahan Lembaran Negara Nomor 3373);

4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68;

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699);

5. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60; Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1988 Nomor 10; Tambahan Lembaran Negara Nomor 3373);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 21;

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3409);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 31; Tambahan Lembaran Negara Nomor 3815);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan / atau Perusakan Laut (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 32; Tambahan Lembaran Negara Nomor 3816);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisa

Mengenai Dampak Lingkungan (Lembaran Negara Tahun 1999

Nomor 59; Tambahan Lembaran Negara Nomor 3838);

(3)

11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 86;

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3853);

12. Keputusan Presiden Nomor 77 Tahun 1994 tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan;

13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah Perubahan;

14. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 97 Tahun 1993 tentang Pola Organisasi Pemerintah Daerah dan Wilayah;

15. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 98 Tahun 1996 tentang Pedoman Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah;

16. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor : Kep-01Tahun 1997 tentang Pedoman Syarat Administrasi dan Kualifikasi Para Pejabat Struktural BAPEDALDA Tingkat II;

17. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 1997 tentang Petunjuk Pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 98 Tahun 1996 tentang Pedoman Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah;

18. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali Nomor 40 Tahun 1998 tentang Pedoman Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II se Bali;

Dengan Persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BADUNG

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG TENTANG

PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH

KABUPATEN BADUNG.

(4)

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

a. Daerah adalah Daerah Kabupaten Badung;

b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Badung;

c. Kepala Daerah adalah Bupati Badung;

d. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Badung;

e. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah adalah Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Badung yang selanjutnya disebut BAPEDALDA Kabupaten Badung;

f. Kepala adalah Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Badung;

g. AMDAL adalah singkatan dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan;

h. B-3 adalah singkatan dari Bahan Berbahaya dan Beracun;

i. RKL adalah singkatan dari Rencana Pengelolaan Lingkungan;

j. RPL adalah singkatan dari Rencana Pemantauan Lingkungan;

k. Kelompok Jabatan Fungsional adalah sejumlah tenaga dalam Jenjang Jabatan Fungsional dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya;

BAB II PEMBENTUKAN

Pasal 2

Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Badung.

BAB III

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Pasal 3

(1) BAPEDALDA adalah Perangkat Daerah yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Daerah;

(2) BAPEDALDA dipimpin oleh seorang Kepala.

(5)

Pasal 4

BAPEDALDA mempunyai tugas pokok membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan Pengendalian Dampak Lingkungan;

Pasal 5

Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud Pasal 4 BAPEDALDA mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. pengendalian dampak lingkungan dalam arti pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan;

b. pengawasan terhadap sumber dan kegiatan-kegiatan pencemaran dan kerusakan lingkungan serta pengawasan pelaksanaan AMDAL;

c. pelaksanaan pelestarian dan pemulihan kualitas lingkungan;

d. penerapan dan pengawasan pelaksanaan RKL dan RPL serta pengendalian teknis pelaksanaan AMDAL;

e. penerapan dan pengembangan fungsi informasi lingkungan;

f. penyuluhan dan peningkatan peran serta masyarakat;

g. melakukan urusan kesekretariatan;

BAB IV

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 6

Susunan Organisasi BAPEDALDA terdiri dari : a. Kepala;

b. Sekretariat;

c. Seksi-seksi;

d. Kelompok Jabatan Fungsional;

Pasal 7

Sekretariat dimaksud pasal 6 huruf b terdiri dari : a. Urusan Program;

b. Urusan Hukum;

c. Urusan Umum;

(6)

Pasal 8

Seksi-seksi dimaksud pasal 6 huruf c terdiri dari : a. Seksi Pengawasan Pencegahan dan Pengendalian;

b. Seksi Pemantauan dan Pemulihan;

Pasal 9

Seksi Pengawasan Pencegahan dan Pengendalian dimaksud pasal 8 huruf a terdiri dari : a. Sub Seksi Pengembangan Kapasitas;

b. Sub Seksi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan;

c. Sub Seksi Penerapan RKL dan RPL;

d. Sub Seksi Perizinan;

Pasal 10

Seksi Pemantauan dan Pemulihan dimaksud pasal 8 huruf b terdiri dari : a. Sub Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan;

b. Sub Seksi Pemulihan Kualitas Lingkungan;

c. Sub Seksi Analisis dan Evaluasi;

d. Sub Seksi Penyuluhan;

Pasal 11

Bagan Susunan Organisasi BAPEDALDA sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

BAB V URAIN TUGAS

Bagian Pertama Kepala BAPEDALDA

Pasal 12

(1) Kepala BAPEDALDA mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kebijaksanaan dibidang pengendalian Dampak Lingkungan

dalam rangka penetapan kebijaksanaan Kepala Daerah;

(7)

b. merumuskan kebijaksanaan Operasional dalam bidang Pengendalian Dampak Lingkungan berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

c. memberikan tugas kepada Sekretaris, para Kepala Seksi sesuai bidangnya agar tugas-tugas berjalan lancar;

d. mengkoordinir Sekretariat, para Seksi dan para bawahan dalam pelaksanaan tugasnya agar terjalin hubungan kerja yang harmonis;

e. memberikan petunjuk dan bimbingan teknis kepada para bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan yang diharapkan;

f. menilai prestasi kerja bawahan sebagai pertimbangan dalam peningkatan pengembangan karier;

g. memimpin para Kepala Seksi dan Sekretaris serta para bawahan dalam menyelenggarakan pengendalian dampak lingkungan agar tugas berjalan sesuai dengan rencana yang diharapkan;

h. melaksanakan pengendalian Dampak Lingkungan dalam arti pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan;

i. melakukan pengawasan terhadap sumber dan kegiatan-kegiatan pencemaran dan kerusakan lingkungan serta pengawasan pelaksanaan AMDAL;

j. melaksanakan pelestarian dan pemulihan kualitas lingkungan;

k. menerapkan dan mengawasi Pelaksanaan RKL dan RPL serta pengendalian teknis Pelaksanaan AMDAL;

l. menerapkan dan mengembangkan fungsi informasi lingkungan;

m. memberikan penyuluhan dan peningkatan peran serta masyarakat;

n. membuat laporan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada Kepala Daerah;

o. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan;

(2) Kepala dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Daerah.

Bagian Kedua Sekretariat

Pasal 13

(1) Sekretaris mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kegiatan Sekretariat berdasarkan data program BAPEDALDA dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja;

b. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai

dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

(8)

c. mengkoordinir para Kepala Urusan dalam menyusun program kerja BAPEDALDA agar terjalin kerjasama yang baik;

d. memberi petunjuk kepada bawahan dengan cara mencocokkan dengan petunjuk kerja yang diberikan dan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku agar tercapai keserasian dan kebenaran kerja;

e. menilai prestasi kerja bawahannya berdasarkan hasil yang dicapai agar sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam peningkatan karier;

f. membantu Kepala dalam melaksanakan penyusunan program, pembinaan keuangan, perlengkapan kerumah tanggan, memberikan pelayanan dan administrasi kepada Kepala dan satuan organisasi di lingkungan BAPEDALDA serta melakukan proses administrasi dalam rangka penegakan Peraturan Perundang-undangan dibidang lingkungan hidup;

g. menyusun program pengendalian Dampak Lingkungan dan Penyusunan Informasi Lingkungan;

h. mengevaluasi hasil kegiatan urusan Perencanaan dan program secara keseluruhan setiap tri wulan sekali;

i. membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan;

j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan;

(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala;

Pasal 14

(1) Urusan Program mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kegiatan urusan program berdasarkan data sekretariat dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja;

b. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

c. memberi petunjuk kepada bawahan dengan cara mencocokkan dengan pedoman kerja yang diberikan dan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku agar tercapai keserasian dan kebenaran kerja;

d. menilai prestasi kerja bawahannya berdasarkan hasil yang dicapai agar sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam peningkatan karier;

e. menyiapkan bahan dan menyusun program pengendalian Dampak Lingkungan dan

Penyusunan Informasi Lingkungan;

(9)

f. melaksanakan koordinasi dalam penyusunan program dampak lingkungan dan informasi lingkungan;

g. mengevaluasi hasil kegiatan urusan program secara keseluruhan;

h. membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan;

i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan;

(2) Urusan Hukum mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kegiatan Urusan Hukum berdasarkan data program Sekretariat dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja;

b. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

c. memberi petunjuk kepada bawahan dengan cara mencocokkan dengan pedoman kerja yang diberikan dan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku agar tercapai keserasian dan kebenaran kerja;

d. menilai prestasi kerja bawahannya berdasarkan hasil yang dicapai agar sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam peningkatan karier;

e. menyiapkan bahan dan melakukan proses administrasi dalam rangka Penegakan Peraturan Perundang-undangan di bidang lingkungan hidup;

f. melakukan proses administrasi Penegakan Peraturan Perundang-undangan di bidang lingkungan hidup;

g. mengevaluasi hasil kegiatan urusan Hukum secara keseluruhan;

h. membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan;

i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan;

(3) Urusan Umum mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kegiatan Urusan Umum berdasarkan data program Sekretariat dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja;

b. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

c. memberi petunjuk kepada bawahan dengan cara mencocokkan dengan pedoman kerja yang diberikan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar tercapai keserasian dan kebenaran kerja;

d. menilai prestasi kerja bawahannya berdasarkan hasil yang dicapai agar sesuai

dengan rencana dan ketentuan peraturan Perundang-undangan yang berlaku sebagai

bahan dalam peningkatan karier;

(10)

e. melaksanakan urusan ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, perlengkapan kehumasan dan kerumah tanggan;

f. memberikan pelayanan teknis dan administrasi dilingkungan BAPEDALDA;

g. mengevaluasi hasil kegiatan Urusan Umum secara keseluruhan;

h. membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan;

i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan;

(4) Masing-masing Urusan dipimpin oleh seorang Kepala Urusan yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.

Bagian Ketiga

Seksi Pengawasn, Pencegahan dan Pengendalian

Pasal 15

(1) Seksi Pengawasan Pencegahan dan Pengendalian mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi Pengawasan Pencegahan dan Pengendalian berdasrkan data program BAPEDALDA dan ketentuan Peraturan perundang- undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja;

b. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

c. mengkoordinir para Kepala Sub Seksi dalam penyusunan program kerja Bapedalda agar terjalin kerja sama yang baik;

d. memberi petunjuk kepada bawahan dengan cara mencocokkan dengan petunjuk kerja yang diberikan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar tercapai keserasian dan kebenaran kerja;

e. menilai prestasi kerja bawahannya berdasarkan hasil yang dicapai agar sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam peningkatan karier;

f. melaksanakan pengawasn, pencegahan dan penanggulangan pencemaran, kerusakan lingkungan, pengawasan dan pengendalian perizinan;

g. melaksanakan pengawasan, pencegahan dan penanggulangan pencemaran air, udara dan tanah;

h. melaksanakan pengembangan kelembagaan dan kapasitas pengendalian dampak lingkungan;

i. melaksanakan pencegahan dan penanggulangan kerusakan lingkungan;

j. melaksanakan pengawasan dan pengendalian pembuangan limbah;

(11)

k. melaksanakan pengawasan dan pengendalian penerapan pelaksanaan RKL dan RPL serta pengendalian teknis AMDAL;

l. mengevaluasi hasil kegiatan Seksi Pengawasan Pencegahan dan Pengendalian secara keseluruhan;

m. membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan;

n. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan;

(2) Seksi Pengawasan Pencegahan dan Pengendalian dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala.

Pasal 16

(1) Sub Seksi Pengembangan Kapasitas mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kegiatan Sub Seksi Pengembangan Kapasitas berdasarkan data program Seksi Pengawasan, Pencegahan dan Pengendalian dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja;

b. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

c. memberi petunjuk kepada bawahan dengan cara mencocokkan dengan pedoman kerja yang diberikan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar tercapai keserasian dan kebenaran kerja;

d. menilai prestasi kerja bawahannya berdasarkan hasil yang dicapai agar sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam peningkatan karier;

e. menyiapkan bahan penetapan kerjasama teknis operasional dibidang pengembangan kapasitas kelembagaan;

f. melaksanakan pengkajian, koordinasi dan pemantauan analisa evaluasi, pembinaan dan bimbingan teknis dibidang optimasi kapasitas kelembagaan dampak lingkungan;

g. melaksanakan kajian terhadap Peraturan Perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan rekomendasi bagi kebijaksanaan yang diambil oleh atasan;

h. menyiapkan bahan penetapan kebijaksanaan teknis Pengembangan Sumber Daya Manusia dibidang Pengendalian Dampak Lingkungan;

i. mengevaluasi hasil kegiatan Sub Seksi Pengembangan Kapasitas secara keseluruhan;

j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan;

k. membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan;

(12)

(2) Sub Seksi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kegiatan Sub Seksi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan berdasarkan data program Seksi Pengawasan Pencegahan dan Pengendalian dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja;

b. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

c. memberi petunjuk kepada bawahan dengan cara mencocokkan dengan pedoman kerja yang diberikan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar tercapai keserasian dan kebenaran kerja;

d. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil yang dicapai agar sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam peningkatan karier;

e. menyiapkan bahan penyusunan operasional pengawasan dampak lingkungan dibidang pencemaran Air, B3, Udara, Pesisir dan Laut;

f. menyiapkan bahan penyusunan kebijaksanaan operasional dibidang kerusakan lingkungan pertambangan, tebing pesisir, penggaraman dan laut;

g. melaksanakan pembinaan bimbingan teknis dan evaluasi pengawasan pencemaran dan kerusakan lingkungan;

h. melaksanakan pengawasan terhadap pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan;

i. mengevaluasi hasil kegiatan Sub Seksi Pencemaran dan Kerusakan lingkungan secara keseluruhan;

j. membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan;

k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan;

(3) Sub Seksi RKL dan RPL mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kegiatan Sub Seksi Penerapan RKL dan RPL berdasarkan data program Seksi Pengawasan Pencegahan dan Pengendalian dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja;

b. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

c. memberi petunjuk kepada bawahan dengan cara mencocokkan dengan pedoman kerja yang diberikan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar tercapai keserasian dan kebenaran kerja;

d. menilai prestasi kerja bawahannya berdasarkan hasil yang dicapai agar sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam peningkatan karier;

e. mengawasi penerapan pelaksanaan RKL dan RPL;

f. mengendalikan penerapan pelaksanaan RKL dan RPL;

(13)

g. melaksanakan pengendalian teknis AMDAL;

h. mengevaluasi hasil kegiatan Sub Seksi Penerapan RKL dan RPL secara keseluruhan;

i. membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan;

j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan;

(4) Sub Seksi Perizinan mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kegiatan Sub Seksi Perizinan berdasarkan data program Seksi Pengawasan Pencegahan dan Pengendalian dan ketentuan Peraturan Perundang- undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja;

b. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

c. memberi petunjuk kepada bawahan dengan cara mencocokkan dengan pedoman kerja yang diberikan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar tercapai keserasian dan kebenaran kerja;

d. menilai prestasi kerja bawahannya berdasarkan hasil yang dicapai agar sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam peningkatan karier;

e. menyiapkan bahan penyusunan kebijaksanaan operasional dibidang perizinan pembuangan limbah;

f. melaksanakan pengkajian dan merumuskan syarat-syarat pembuangan limbah termasuk limbah B3 dari kegiatan yang direncanakan maupun kegiatan yang beroperasi;

g. memberi rekomendasi dalam proses pemberian izin pembuangan limbah bagi kegiatan yang telah beroperasi;

h. mengevaluasi hasil kegiatan Sub Seksi Perizinan secara keseluruhan;

i. membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan;

j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan;

(5) Masing-masing Sub Seksi dipimpin oleh Kepala Sub Seksi yang berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada Kepala Seksi Pengawasan, Pencegahan dan Pengendalian.

(14)

Bagian Keempat

Seksi Pemantauan dan Pemulihan

Pasal 17

(1) Seksi Pemantauan dan Pemulihan mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi Pemantauan dan Pemulihan berdasarkan data program BAPEDALDA dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja;

b. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

c. mengkoordinir para Kepala Sub Seksi dalam penyusunan program kerja Bapedalda agar terjalin kerja sama yang baik;

d. memberi petunjuk kepada bawahan dengan cara mencocokkan dengan petunjuk kerja yang diberikan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar tercapai keserasian dan kebenaran kerja;

e. menilai prestasi kerja bawahannya berdasarkan hasil yang dicapai agar sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam peningkatan karier;

f. melaksanakan pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan serta melakukan analisa dan evaluasi, penyuluhan dalam rangka peningkatan peran serta mayarakat dalam pencegahan pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan;

g. melaksanakan analisa dan evaluasi pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan, pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan;

h. mengevaluasi hasil kegiatan Seksi Pemantauan dan Pemulihan secara keseluruhan;

i. membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan;

j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan;

(2) Seksi Pemantauan dan Pemulihan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala.

Pasal 18

(1) Sub Seksi Pemantauan dan Kualitas Lingkungan mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kegiatan Sub Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan berdasarkan data program Seksi Pemantauan dan Pemulihan dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja;

b. membagi tugas kepada bawahan agar terlaksana tugas dapat dilaksanakan sesuai

dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

(15)

c. memberi petunjuk kepada bawahan dengan cara mencocokkan dengan pedoman kerja yang diberikan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar tercapai keserasian dan kebenaran kerja;

d. menilai prestasi kerja bawahannya berdasarkan hasil yang dicapai agar sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam peningkatan karier;

e. melakukan pembinaan, penyusunan dan penerapan kebijaksanaan pemantauan lingkungan;

f. melaksanakan koordinasi pelaksanaan pemantauan lingkungan;

g. melaksanakan pembinaan dan evaluasi hasil pemantauan lingkungan;

h. melaksanakan pengembangan sistem dan data informasi serta pembinaan pemantauan lingkungan;

i. mengevaluasi hasil kegiatan Sub Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan secara keseluruhan;

j. membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan;

k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan;

(2) Sub Seksi Pemulihan Kualitas Lingkungan mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kegiatan Sub Seksi Pemulihan Kualitas Lingkungan berdasarkan data program Seksi Pemantauan dan Pemulihan dan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja;

b. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

c. memberi petunjuk kepada bawahan dengan cara mencocokkan dengan pedoman kerja yang diberikan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar tercapai keserasian dan kebenaran kerja;

d. menilai prestasi kerja bawahannya berdasarkan hasil yang dicapai agar sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam peningkatan karier;

e. melaksanakan pembinaan, analisis dan evaluasi data serta informasi terhadap hasil pemantauan kualitas lingkungan dikaitkan dengan sumber-sumber kegiatan;

f. merumuskan kebijaksanaan pengembangan Sumber Daya Alam dan pemulihan kualitas lingkungan;

g. melaksanakan koordinasi pemulihan kualitas lingkungan dan membina kegiatan penghijauan reboisasi dan pengembangan sejuta pohon;

h. mengevaluasi hasil kegiatan Sub Seksi Pemulihan Lingkungan secara keseluruhan;

i. membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan;

j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan;

(16)

(3) Sub Seksi Analisis dan Evaluasi mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kegiatan Sub Seksi Analisis dan Evaluasi berdasarkan data program Seksi Pemantauan dan Pemulihan dan ketentuan Peraturan Perundang- undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja;

b. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

c. memberi petunjuk kepada bawahan dengan cara mencocokkan dengan pedoman kerja yang diberikan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar tercapai keserasian dan kebenaran kerja;

d. menilai prestasi kerja bawahannya berdasarkan hasil yang dicapai agar sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam peningkatan karier;

e. melaksanakan analisis dan evaluasi terhadap pengendalian dampak lingkungan;

f. melaksanakan pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan;

g. mengevaluasi hasil kegiatan Sub Seksi analisis dan evaluasi secara keseluruhan;

h. membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan;

i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan;

(4) Sub Seksi Penyuluhan mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kegiatan Sub Seksi Penyuluhan berdasarkan data program Seksi Pemantauan dan Pemulihan dan ketentuan peraturan Perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja;

b. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

c. memberi petunjuk kepada bawahan dengan cara mencocokkan dengan pedoman kerja yang diberikan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar tercapai keserasian dan kebenaran kerja;

d. menilai prestasi kerja bawahannya berdasarkan hasil yang dicapai agar sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam peningkatan karier;

e. melaksanakan penyuluhan dalam rangka pengendalian dampak lingkungan;

f. memberikan penyuluhan dalam rangka pemulihan dampak lingkungan;

g. mengevaluasi hasil kegiatan Sub Seksi penyuluhan secara keseluruhan;

h. membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan;

i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan;

(5) Masing-masing Sub Seksi dipimpin seorang Kepala Sub Seksi yang berada dibawah

dan bertanggungjawab kepada Kepala Seksi Pemantauan dan Pemulihan.

(17)

Bagian Kelima

Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 19

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas BAPEDALDA sesuai dengan keahliannya.

Pasal 20

(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pasal 19 terdri dari sejumlah tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai Kelompok sesuai dengan keahlian dan kebutuhan;

(2) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional tersebut pada ayat (1) dipimpin oleh seorang tenaga fungsional Senior yang ditunjuk oleh Kepala Daerah dan bertanggung jawab kepada Kepala BAPEDALDA;

(3) Jumlah Jabatan Fungsional tersebut ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan baban kerja;

(4) Jenis jenjang Jabatan Fungsional pada ayat (1) diatur sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

BAB V TATA KERJA

Pasal 21

(1) Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala, Sekretaris, Kepala Seksi, Kepala Urusan dan Kepala Sub Seksi wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik intern maupun antar instansi lain sesuai dengan tugas pokok masing-masing;

(2) Setiap dalam melaksanakan tugasnya melakukan koordinasi horisontal dan vertikal dengan instansi terkait baik Kabupaten maupun Propinsi.

Pasal 22

Setiap pimpinan satuan organisasi dilingkungan BAPEDALDA wajib mengawasi

bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-

langkah yang diperlukan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

(18)

Pasal 23

(1) Setiap pimpinan satuan organisasi atau unit kerja dalam lingkungan BAPEDALDA wajib memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

(2) Setiap pimpinan dalam satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk- petunjuk serta bertanggungjawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan tepat pada waktunya kepada atasan.

(3) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan.

(4) Setiap laporan yang disampaikan wajib ditembuskan kepada pejabat lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

Pasal 24

BAPEDALDA secara teknis dibina oleh kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, secara umum dibina oleh Gubernur dan secara operasional dibina oleh Kepala Daerah.

BAB VI KEPEGAWAIAN

Pasal 25

(1) Kepala BAPEDALDA diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur atau usul Kepala Daerah;

(2) Sekretaris, Kepala Seksi, Kepala Urusan dan Kepala Sub Seksi diangkat dan diberhentikan berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

(3) Jabatan Fungsional dilingkungan BAPEDALDA diangkat dan diberhentikan menurut ketentuan Perundang-undangan yang berlaku;

(4) Pembinaan teknis jabatan fungsional dilakukan oleh instansi pembinaan jabatan fungsional yang bersangkutan.

Pasal 26

Jenjang kepangkatan dan susunan kepegawaian BAPEDALDA diatur berdasarkan

peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

(19)

BAB VII PEMBIAYAAN

Pasal 27

Segala pembiayaan untuk kegiatan BAPEDALDA disediakan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah serta subsidi atau bantuan dari pemerintah atasan dan lembaga lainnya yang syah.

Pasal 28

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Badung.

Disahkan di Denpasar Pada tanggal 3 Juni 2000

BUPATI BADUNG

ttd.

A.A. NGURAH OKA RATMADI, SH

Diundangkan di Denpasar Pada tanggal 14 Juni 2000

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BADUNG

ttd.

DRS. IDA BAGUS YUDARA PIDADA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2000 NOMOR 33

SERI D NOMOR 16

Disalin sesuai dengan aslinya Yang menyalin

Kasubag. Peraturan Perundang-undangan pada Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Badung

ttd.

Ida Ayu Istri Yanti Agustini,SH.

Nip. 600011527.

(20)

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 2 TAHUN 2000

TENTANG

PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH

KABUPATEN BADUNG

I. UMUM

Bahwa dengan makin meningkatnya kegiatan pembangunan dipandang perlu melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup untuk melestarikan dan mengembangkan lingkungan hidup yang serasi, selaras dan seimbang guna menunjang terlaksananya pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan dan kegiatan pembangunan akan dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan berupa pencemaran dan perusakan terhadap lingkungan hidup yang perlu dikendalikan maka perlu dibentuk Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Badung.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas dengan berpedoman kepada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 98 Tahun 1996 yo Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali Nomor 40 Tahun 1998 tentang Pedoman Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah, maka dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Badung.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 sampai dengan pasal 28 : Cukup jelas

(21)

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG TANGGAL : 3 JUNI 2000 NOMOR 2 TAHUN 2000

TENTANG : PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH KABUPATEN

BADUNG

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH KABUPATEN BADUNG

BUPATI BADUNG

ttd.

A.A. NGURAH OKA RATMADI,SH

KEPALA

SEKRETARIAT

URUSAN PROGRAM

URUSAN HUKUM

URUSAN UMUM

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SEKSI

PENGAWASAN,PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

SEKSI PEMANTAUAN DAN PEMULIHAN

SUB SEKSI PENGEMBANGAN

KAPASITAS

SUB SEKSI PENERAPAN RKL DAN RPL SUB SEKSI PENCEMARAN DAN KERUSAKAN

LINGKUNGAN

SUB SEKSI PERIZINAN

SUB SEKSI PEMANTAUAN

KUALITAS LINGKUNAGAN

SUB SEKSI PEMULIHAN KUALITAS

LINGKUNGAN

SUB SEKSI ANALISIS DAN

EVALUASI

SUB SEKSI PENYULUHAN

Referensi

Dokumen terkait

Dilihat dari sisi jumlah pengaduan, terdapat dua kelompok besar: IPR, Spam, Network Incident, Spoofing/Phishing, dan Malware pada kelompok pertama yang memiliki

Ulano merupakan bahan peka cahaya berfungsi obat afdruk dalam bentuk pasta yang siap pakai. Bahan ini dibuat untuk melapisi screen dengan daya tahan tinggi terhadap pengaruh

– Kualitas atau tingkat kinerja yang dapat diterima (kriteria) Kualitas atau tingkat kinerja yang dapat diterima (kriteria) – Kondisi yang peserta training diharapkan untuk melakukan

Adiknya 4 (empat) orang dan masih mertjadi tanggungan orang­ tuanya. Dalam kondisi ekonomi yang pas-pasan, ketika Purwanto meng­ irtjak usia 18 tahun, ia memutuskan

Penelitian lain tentang pemberian klonidin melalui intratekal sebagai adjuvan analgetika pada persalinan dengan teknik anestesia spinal didapatkan bahwa penambahan klonidin 30 µg

alam yang yang tidak tidak dapat dapat diperbarui diperbarui  berasal  berasal dari dari  barang  barang tambang tambang (minyak (minyak  bumi  bumi dan. dan batu  batu bara)

Hukum ini juga menyatakan bahwa semua bank yang mengeluarkan surat kredit untuk impor barang harus memberitahu Bank Sentral Libya jika tidak mematuhi Resolusi No.. Setelah

Pada 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.. Tahun