• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS

SMAN 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN

2011/2012

Oleh

Silvia Bagustika Maretha

Penelitin ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa, disiplin belajar siswa dan lingkungan keluarga siswa terhadap hasil belajar mata pelajaran Ekonomi kelas XI IPS di SMAN 1 Bandar Lampung. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMAN 1 Bandar Lampung sebanyak tiga kelas dengan jumlah siswa keseluruhan 115 siswa. Menggunakan rumus Cochran dengan probality sampling didapat sampel sebanyak 89 siswa. Metode yang digunakan adalah penelitian verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survei. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, angket, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis regresi.

(2)

MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 BANDAR LAMPUNG

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(Skripsi)

Oleh:

SILVIA BAGUSTIKA MARETHA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS

SMAN 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN

2011/2012

Oleh

SILVIA BAGUSTIKA MARETHA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

Gambar Halaman

1. Model teoritis pengaruh variabel X1dan X2 terhadap Y .... 37

2. Q-Q Plot of Motivasi Belajar Siswa (X1)... 83

3. Q-Q Plot of Disiplin Belajar Siswa (X2) ... 84

4. Q-Q Plot of Lingkungan Keluarga Siswa (X3) ... 85

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah... 9

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian... 10

F. Kegunaan Penelitian ... 10

G. Ruang Lingkup Penelitian ... 11

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 12

A. TinjauanPustaka ... 12

1. Hasil Belajar ... 12

2. Motivasi Belajar... 15

3. Disiplin Belajar ... 19

4. Lingkungan Keluarga ... 24

5. Pengaruh Motivasi Belajar, Disiplin Belajar dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Siswa .... 30

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 32

C. Kerangka Pikir... 33

D. Hipotesis ... 35

III. METODE PENELITIAN... 36

A. Pendekatan Penelitian... 36

B. Populasi dan Sampel... 37

1. Populasi ... 37

2. Sampel... ... 38

3. Teknik Pengambilan Sampel ... 39

C. Variabel Penelitian ... 40

(6)

E. Teknik Pengumpulan Data ... 47

1. Observasi... 47

2. Dokumentasi ... 47

3. Angket ... 47

4. Studi Kepustakaan ... 48

F. Uji Persyaratan Instrumen ... 48

1. Uji Validitas ... 48

2. Uji Reliabilitas ... 52

G. Teknik Analisa Data ... 55

1. Uji Normalitas... 55

2. Uji Homogenitas ... 56

H. Uji Persyaratan Regresi Linier Ganda ... 57

1. Uji Keberartian Regresi ... 57

2. Uji Kelinearan Regresi ... 58

3. Uji Multikolinieritas ... 59

4. Uji Autokorelasi ... 61

I Uji Heteroskedastisitas ... 62

1. Pengujian Hipotesis... 63

2. Regresi Linier Sederhana ... 63

3. Regresi Linier Multiple ... 64

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 67

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 67

1. Sejarah Singkat Berdirinya SMAN 1 B. Lampung... 67

2. Proses Belajar, Visi Misi, dan Tujuan SMAN 1 B Lampung ... 68

3. Kegiatan Ekstra Kulikuler SMAN 1 B. Lampung ... 69

4. Situasi dan Kondisi SMAN 1 Bandar Lampung ... 70

5. Kondisi Guru dan Karyawan SMAN1 B. Lampung ... 71

6. Proses Belajar Mengajar di SMAN 1 B. Lampung... 72

B. Deskripsi Data ... 72

1. Data Motivasi Belajar Siswa (X1) ... 73

2. Data Disiplin Belajar Siswa (X2) ... 75

3. Data Lingkungan Belajar Siswa ... 78

4. Hasil Belajar Ekonomi (Y)... 80

C. Uji Persyaratan Instrumen... 82

1. Uji Validitas ... 82

2. Uji Reliabilitas ... 83

D. Uji Analisis Data ... 84

1. Uji Normalitas ... 84

2. Uji Homegenitas... 89

E. Uji Persyaratan Regresi Linier Ganda ... 91

1. Uji Keberartian Regresi... 91

2. Uji Kelinieran Regresi ... 94

(7)

Halaman

4. Uji Autokorelasi ... 98

5. Uji Heteroskedastisitas ... 99

F. Pengujian Hipotesis ... 101

1. Uji Hipotesis Pertama (X1)... 101

2. Uji Hipotesis Kedua (X2)... 103

3. Uji Hipotesis Ketiga (X3) ... 10

4. Uji Hipotesis Keempat (X1,X2,X3) ... 106

G. Pembahasan... 109

1. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi ... 109

2. Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi ... 111

3. Pengaruh Lingkungan Keluarga Siswa terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi ... 113

4. Pengaruh Motivasi Belajar, Disiplin Belajar, dan Lingkungan Keluarga Siswa Terhadap Hasil Belajar Ekonomi ... 115

V. SIMPULAN DAN SARAN ... 116

A. Kesimpulan ... 116

B. Saran ... 117 DAFTAR PUSTAKA

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Kisi-kisi angket 2. Angket

3. Hasil Ujicoba Angket Motivasi Belajar (X1) 4. Hasil Ujicoba Angket Disiplin Belajar (X2) 5. Hasil Ujicoba Angket Lingkungan Keluarga (X3) 6. Hasil Angket Motivasi Belajar (X1)

7. Hasil Angket Disiplin Belajar (X2) 8. Hasil Angket Lingkungan Keluarga (X3)

9. Data Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi (Y) 10. Uji Reliabilitas

11. Uji Normalitas 12. Uji Homogenitas 13. Uji Regresi

14. Uji Multikolinieritas 15. Uji Autokorelasi 16. Uji Heteroskedastisitas 17. Uji Linieritas

18. Tabel Harga Kritis Distribusi F 19. Tabel Harga Kritis Distribusi T 20. Surat Izin Penelitian

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil Belajar Ulangan Harian Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS XI IPS SMAN 1 B. Lampung

Tahun Pelajaran 2011/2012... 4

2. Jumlah Siswa Kelas XI IPS SMAN 1 B. Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012... 38

3. Perhitungan Jumlah Sampel Untuk Masing-Masing Kelas ... 40

4. Indikator Masing-masing Variabel dan Sub Indikatornya ... 44

5. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Variabel X1... 49

6. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Variabel X2... 50

7. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Variabel X3... 51

8. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Variabel X1... 53

9. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Variabel X2... 54

10. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Variabel X3... 54

11. Analisis Varians Anova... 58

12. Daftar Sarana dan Prasarana SMAN 1 B. Lampung... 70

13. Daftar Kondisi Guru dan Karyawan SMAN 1 B. Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012 ... 71

14. Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa ... 74

(10)

17. Distribusi Frekuensi Disiplin Belajar Siswa (X1) Kelas XI

SMAN 1 B. Lampung 2011/2012 ... 77

18. Kategori Disiplin Belajar Siswa (X1) Kelas XI SMAN 1 B. Lampung 2011/2012... 78

19. Distribusi Frekuensi Lingkungan Keluarga Siswa Kelas XI IPS SMAN 1 B.Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012... 78

20. Kategori Distribusi Frekuensi Lingkungan Keluarga Siswa Kelas XI IPS SMAN 1 B.Lampung T. Pelajaran 2011-2012... 79

21. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMAN 1 B.Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012... 80

22. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMAN 1 B.Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012... 81

23. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Motivasi Belajar Siswa (X1) ... 84

24. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Disiplin Belajar Siswa (X2) ... 85

25. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Lingkungan Keluarga Siswa (X3)... 86

26. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Lingkungan Keluarga Siswa (X3) ... 87

27. Hasil Pengujian Homogenitas dengan Mengunakan SPSS... 89

28. Rekapitulasi Hasil Uji Homogenitas ... 90

29. Hasil Uji Kelinieran Regresi untuk Motivasi Belajar (X1) ... 91

30. Hasil Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel Disiplin Belajar (X2) ... 92

31. Hasil Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel Lingkungan Keluarga (X3) ... 93

32. Kesimpulan Hasil Uji Linieritas Garis Regresi... 93

(11)

Tabel Halaman

34. Hasil Uji Keberartian Regresi X2terhadap Y... . 94

35. Hasil Uji Keberartian Regresi X3terhadap Y... . 94

36. Hasil Uji Multikolonieritas... . 94

37. Hasil Uji Multikoliearitas ... . 96

38. Kesimpulan Hasil Uji Multikoliearitas... . 97

39. Hasil Uji Autokorelasi ... . 98

40. Hasil Uji Heteroskedastisitas... . 99

41. Kesimpulan Hasil Uji Heteroskedastisitas ... . 99

42. Hasil Uji Hipotesis Pertama ... . 100

43. Hasil Uji Hipotesis Kedua ... . 102

44. Hasil Uji Hipotesis Ketiga... . 104

(12)

MOTTO

Berapa lamakah kau akan tetap menggelepar menggantung

di sayap orang? Kembangkan sayapmu sendiri dan terbanglah

lepas seraya menghirup udara bebas di taman luas

(Dr. Sir M. Iqbal)

Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib)

kokohkan kesabaran dan lanjutkan usaha yang Anda

lakukan untuk meraih suatu tujuan

(Silvia Bagustika Maretha)

janganlah takut untuk bermimpi, yakin dan berusaha dan

berusahalah mimpi akan menjadi kenyataan

(Silvia Bagustika Maretha)

(13)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. R. Gunawan S., S.E, M.M ...

Sekretaris : Drs. Darwin Bangun, M. Pd ...

Penguji

Bukan Pembimbing :Drs. Nurdin, M. Si ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si. NIP 196003151985031003

(14)

Yang bertandatangan di bawah ini, adalah: Nama : Silvia Bagustika Maretha

NPM : 0743031038

Program Studi : Pendidikan Ekonomi Jurusan/Fakultas : Pendidikan IPS/FKIP Unila

Alamat : Jl. S.Mangaraja Gg. Cendrawasih No.97 Bandar Lampung. Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, November 2012

(15)

Judul Skripsi :FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN

EKONOMI SISWA KELAS XI SMAN 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Nama Mahasiswa :SILVIA BAGUSTIKA MARETHA

Nomor Pokok Mahasiswa : 0743031038

Program Studi : Pendidikan Ekonomi

Jurusan : Pendidikan IPS

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. R. Gunawan S., S.E, M.M Drs. Darwin Bangun, M.Pd

NIP 19600808 198603 1 003 NIP. 19530730 198203 1 001

2.

Mengetahui

Ketua Jurusan Ketua Program Studi

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Ekonomi

Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si. Drs. Nurdin, M.Si.

(16)

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 14 Maret 1989, sebagai putri sulung dari Bapak Saiful Afrizal dan Ibu Afrida. Pendidikan formal yang pernah diselesaikan oleh penulis adalah Taman Kanak-kanak (TK) Xaverius I Tanjung Karang Bandar Lampung diselesaikan tahun 1993.

Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD Fransiskus I Tanjung Karang, Bandar Lampung pada tahun 2000, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 23 Bandar Lampung pada tahun 2003 dan melanjutkan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Bandar Lampung pada tahun 2007.

(17)

Selama menjadi mahasiswa penulis sering mengikuti beberapa pelatihan, dan seminar nasional. Sedangkan Pengalaman kerja penulis, selain penulis aktif kuliah, penulis juga bekerja sebagai honorer di Sekolah Dasar Negeri 7 Bandar Lampung.

Penulis

(18)

Alhamdulillahirobbilalamin, dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi dengan judul ”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Bandar Lampung

Tahun Pelajaran 2011/2012” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila;

2. Bapak Dr. M. Thoha B. S. Jaya, M.Si., selaku pembantu Dekan I FKIP Unila; 3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku pembantu Dekan II FKIP Unila; 4. Bapak Drs. Iskandarsyah, M.H., selaku pembantu Dekan III FKIP Unila; 5. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial FKIP Unila;

(19)

selaku pembahas dan penguji skripsi yang telah membantu menyumbangkan ilmu demi kesempurnaan skripsi ini;

7. Bapak Dr. R. Gunawan Sudarmanto, S.E., M.M., selaku Pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan ilmu bermanfaat dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini;

8. Bapak Drs. Darwin Bangun, M.Pd., selaku pembimbing II dan sekaligus Pembimbing Akademik (PA) yang telah bersedia dengan sabar membimbing dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini;

9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi yang selama ini telah dengan tulus membimbing dan mendidik penulis menyelesaikan studi; 10. Bapak Badruszaman, S.Pd., M.M., selaku Kepala SMA Negeri 1 Bandar

Lampung, serta seluruh staf dan pengajar yang telah mengizinkan penulis melaksanakan penelitian;

11. Kedua orang tuaku, Papa Saiful Afrizal dan Mama Afrida tercinta yang selalu menyayangi, mendoakan, memberikan motivasi, yang selalu menjadi penyemangat dalam hidupku;

12. Untuk seseorang yang setia menemani penulis Radityo Yonda dan Keluarga dikala sedih dan senang dalam menyelesaikan tugas–tugas studi, selalu memotivasi tanpa lelah semoga hasilnya membanggakan;

13. Untuk seluruh keluarga besar, nenek, yayi andung,pa’cet, bunda, pa’su, papa tuan, mama tuan, wakatu audrey ces, mami papi, gusti, susi, hesty, harier, semuanya terima kasih atas dukungan dan doanya;

(20)

menyelesaikan studi;

15. Untuk pria-pria Pendidikan Ekonomi’07 koko kiting, Ariuss Elen, Hafi Sehan, Abang Hendri Gede, Abang Hendri kecil, Doni, Bang Muja, Tri Ari selalu menemani dan melindungi penulis dari gangguan saat study;

16. Teman-Teman wanita seperjuangan di Pendidikan Ekonomi’07 , Desi, Mevi (bebek), Enti (Til), Ika Bong, Erna, Ira, Emi, Sri, Sulis, Ucha, Eva, Linda, Leli, Alfath, Nur, Septi, Dwi, Elya, Alin, Mulya, Puji yang selalu bersama menyelesaikan studi dalam suka duka untuk meraih cita-cita;

17. Seluruh kakak tingkat serta adik-adik tingkat di Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.

18. Untuk pihak-pihak lainnya yang tidak dapat disebutkan, terima kasih atas motivasi dan bantuannya selama penulis menyelesaikan studi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Desember 2012 Penulis

(21)

I. PENDAHULUAN

Pada bab 1 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian. Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut.

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menentukan perkembangan suatu negara karena pendidikan berasal dari masyarakat yang merupakan salah satu modal utama dalam pembangunan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat tanpa adanya pendidikan mustahil suatu individu maupun kelompok dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia.

(22)

yang mampu melaksanakan pembangunan untuk masa depan Bangsa Indonesia. Terlebih memasuki era persaingan global saat ini, pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan, tidak hanya dari perkembangan individu tetapi juga bagi pembangunan suatu bangsa. Pembangunan suatu bangsa harus diikuti dengan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, berbagai usaha telah dilakukan pemerintah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan yaitu dengan meningkatkan kualitas manusia Indonesia. Jadi dalam hal ini lembaga pendidikan di sekolah sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut.

Di Indonesia, pendidikan merupakan suatu sektor yang kualitasnya sangat diperhatikan dan terus–menerus ditingkatkan oleh pemerintah. Pelaksanaan proses pendidikan yang efektif akan memerlukan suatu wadah yaitu yang disebut sebagai lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan formal dan informal merupakan tempat bagi peserta didik untuk menuntut ilmu sehingga memiliki bekal ilmu pengetahuan dan keahlian. Seperti halnya lembaga formal yaitu Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) bahkan sampai Perguruan Tinggi (PT) merupakan jenjang lembaga pendidikan untuk generasi muda yang diharapkan akan melanjutkan estafet pembangunan bangsa. Oleh karena itu dirasa perlu untuk meningkatkan kualitas sebuah lembaga pendidikan, yang akan berdampak pada mutu pendidikan dan lulusan lembaga pendidikan tersebut.

(23)

3 pendidikan, kesehatan dalam rangka mencerdaskan dan mensejahterakan kehidupan masyarakat dan bangsa. Berhasil atau tidaknya tujuan pendidikan tercapai tergantung pada kegiatan belajar mengajar yang dilakukan siswa sebagai peserta didik. Keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar terlihat dari penguasaan materi pelajaran dan hasil belajar siswa yang diperoleh selama mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Ada mata pelajaran yang memiliki hasil belajar yang rendah dipelajari oleh siswa kelas XI IPS pada semester satu tahun 2011, yaitu mata pelajaran Ekonomi. Untuk itu peneliti ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS SMAN 1 Bandar Lampung.

Berdasarkan penelitian pendahuluan di SMAN 1 Bandar Lampung, hasil belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas IX IPS SMAN 1 tahun pelajaran 2011/ 2012 kurang optimal dan masih belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), sebagaimana terlihat pada Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Hasil belajar ulangan harian mata pelajaran Ekonomi siswa kelas XI IPS XI IPS SMAN 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/ 2012

Nomor Kelas Nilai Jumlah siswa

< 75 ≥ 75

1. XI IPS 1 24 16 40

2. XI IPS 2 23 12 35

3. XI IPS 3 22 18 40

Jumlah 69 46 115

% 60,01% 39,99% 100%

Sumber : Guru bidang studi Ekonomi kelas XI IPS SMAN 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012

(24)

hanya 46 atau 39, 99% siswa yang mendapat nilai > 75, dan siswa yang memperoleh nilai < 75 sebanyak 69 atau 60,01%.

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) mata pelajaran Ekonomi di SMAN 1 Bandar Lampung, siswa yang dikategorikan ketuntasan belajar apabila mencapai nilai di atas atau sama dengan 75, sehingga dapat disimpulkan 60,01 % siswa atau secara umum belum mencapai kriteria ketuntasan minimum dan hasil belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran ekonomi tergolong masih rendah. Banyak faktor yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya siswa dalam belajar dan untuk mencapai hasil belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain faktor internal dan faktor eksternal. Karena seorang anak didik dikatakan berhasil menguasai materi pelajaran jika sudah menguasai 60% lebih dari materi yang ada, pendapat ini didukung oleh Djamarah (2002: 18): ”Apabila bahan pelajaran yang

diajarkan kurang dari 60% dikuasai oleh anak didik maka persentase keberhasilan anak didik pada mata pelajaran tersebut tergolong rendah”. Faktor yang dapat mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa, di antaranya, faktor internal dan faktor eksternal. Diduga ada beberapa faktor sebagai penyebab rendahnya hasil belajar siswa kelas XI IPS mata pelajaran ekonomi SMAN 1 Bandar Lampung,

Menurut Hakim, (2005: 11) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu dapat dibagi menjadi dua bagian sebagai berikut.

a. Faktor internal.

Faktor ini merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri. Faktor internal terdiri dari faktor biologis dan faktor psikologis.

1. Faktor biologis (jasmaniah, meliputi kondisi fisik yang normal, kondisi kesehatan fisik).

(25)

5 b. Faktor eksternal.

Faktor eksternal merupakan faktor yang bersumber dari luar individu itu sendiri. Faktor eksternal, meliputi:

1. faktor lingkungan keluarga, 2. faktor lingkungan sekolah,

3. faktor lingkungan masyarakat, dan 4. faktor waktu.

Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah motivasi belajar, disiplin belajar, sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar adalah lingkungan keluarga siswa. Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Ekonomi di SMAN 1 Bandar Lampung diketahui faktor yang dominan pengaruhnya adalah motivasi belajar siswa yang masih rendah, disiplin belajar siswa yang masih rendah serta kurangnya kesadaran siswa akan pentingnya disiplin dalam belajar. Kegiatan belajar mengajar di sekolah akan semakin berhasil jika siswa memiliki motivasi yang tinggi, dapat mendorong siswa tersebut untuk lebih semangat dalam belajar sehingga siswa dapat mudah menguasai materi pembelajaran ekonomi. Dengan semakin tingginya motivasi belajar yang ada dalam diri siswa, semakin meningkat pula hasil belajarnya.

(26)

ulangan saja, hal tersebut berdampak dengan kesadaran siswa akan pentingnya sikap disiplin, dapat membiasakan siswa untuk dapat mengatur waktu belajar dan dapat mengajarkan siswa untuk dapat memanfaatkan waktu agar menjadi lebih efektif. Walgito, (2008: 12) mengemukakan ketaatan dan kepatuhan dalam melaksanakan aktifitas belajar sesuai dengan aturan untuk mencapai tujuan yang diharapkan, keterikatan antara disiplin belajar dengan hasil belajar sangatlah erat, semakin disiplin dalam belajar semakin baik hasil yang akan dicapai.

Sedangkan faktor ekstern (faktor yang berasal dari luar) peserta didik yaitu pendidikan yang diperoleh anak pertama kali adalah pendidikan di dalam keluarga. Kurangnya Perhatian orang tua menjadi faktor lainnya dari lingkungan keluarga. Dalam keluarga inilah anak mendapatkan didikan dan bimbingan. Keluarga juga dapat dikatakan sebagai lingkungan yang utama, karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga. Dalam Keluargalah anak didik mulai mengenal hidupnya, kurangnya perhatian dari orangtua terhadap pendidikan anak akan mempengaruhi hasil belajarnya. Hal ini harus disadari dan dimengerti oleh setiap keluarga, bahwa anak dilahirkan di dalam lingkungan keluarga yang tumbuh dan berkembang sampai anak melepaskan diri dari ikatan keluarga.

(27)

7 lingkungan keluarga, mengarahkan anak agar lebih bersemangat untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMAN 1 Bandar Lampung menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mata pelajaran Ekonomi belum maksimal. Rendahnya hasil belajar Ekonomi diduga kuat disebabkan oleh rendahnya motivasi belajar siswa, karena dalam proses kegiatan belajar beberapa siswa memiliki dorongan (motivasi) yang rendah, kurang sadarnya akan pentingnya sikap disiplin yang tertanam di dalam diri siswa, kurangnya rasa perhatian orang tua terhadap tumbuh kembang pendidikan anak, dan masih banyak siswa yang belajar hanya pada saat mendekati ulangan saja.

Berdasarkan uraian latar belakang, maka penulis perlu melakukan penelitian dengan judul ”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas IX IPS SMAN 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dalam penelitian ini dapat di identifikasi permasalahan sebagai berikut.

1. Rendahnya hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS SMAN 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/ 2012.

2. Rendahnya motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMAN 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/ 2012.

3. Masih rendahnya disiplin belajar siswa kelas XI IPS SMAN 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/ 2012.

(28)

5. Banyak siswa yang belajar hanya pada saat mendekati ulangan.

6. Kurangnya perhatian orang tua terhadap tumbuh kembang pendidikan anak

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka perlu untuk membatasi permasalahan ini pada pengaruh motivasi belajar siswa (X1), disiplin belajar siswa (X2), lingkungan keluarga siswa (X3) terhadap hasil belajar Mata Pelajaran Ekonomi siswa (Y).

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Apakah ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas XI IPS pada SMAN 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012?

2. Apakah ada pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran siswa kelas XI IPS pada SMAN 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012? 3. Apakah ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hasil belajar ata pelajaran

Ekonomi siswa kelas XI IPS pada SMAN 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012?

(29)

9 1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas XI IPS pada SMAN 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/ 2012.

2. Pengaruh disiplin belajar di sekolah terhadap hasil belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas XI IPS pada SMAN 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/ 2012.

3. Pengaruh lingkungan keluarga terhadap hasil belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas XI IPS pada SMAN 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/ 2012. 4. Pengaruh motivasi belajar, disiplin belajar, dan lingkungan keluarga, terhadap

hasil belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas XI IPS pada SMAN 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/ 2012.

1.6 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini memiliki kegunaan secara teoritis dan praktis.

1. Secara Teoritis penelitian ini berguna untuk memperkaya ilmu pengetahuan bagi peneliti khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya serta sebagai bahan referensi bagi semua pihak yang berkepentingan untuk memperoleh informasi secara teoritis, dan memberikan sumbangan penting dalam memperluas kajian ilmu pendidikan yang menyangkut hasil belajar.

(30)

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari perbedaan informasi dalam penelitian dan tidak keluar dari permasalahan yang akan dibahas, maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi sebagai berikut.

1. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah motivasi belajar (X1), disiplin belajar (X2), lingkungan keluarga (X3) dan hasil belajar ekonomi (Y).

2. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 115 siswa.

3. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah SMAN 1 Bandar Lampung.

4. Ruang Lingkup Ilmu

Bidang ilmu dalam penelitian ini menyangkut bidang pendidikan.

5. Waktu Penelitian

(31)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

Bagian kedua akan membahas mengenai tinjauan pustaka, hasil penelitian yang relevan, kerangka pikir, dan hipotesis. Tinjauan pustaka akan di ambil dari teori-teori yang di kemukakan oleh para ahli yang dapat memperkuat dengan variabel yang ada. Perpaduan sintesa antara variabel satu dengan variabel yang lain akan menghasilkan kerangka pikir yang selanjutnya dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis.

2.1 Tinjauan Pustaka

Bagian tinjauan pustaka akan membahas teori-teori yang mendasari tentang hasil belajar, motivasi belajar, displin belajar dan lingkungan keluarga siswa. Bagian ini juga menjelaskan teori-teori yang mempengaruhi antara motivasi belajar terhadap hasil belajar, disiplin belajar terhadap hasil belajar dan lingkungan keluarga siswa terhadap hasil belajar.

2.2.1 Hasil Belajar

(32)

dan dorongan yang dicurahkan oleh siswa untuk mencapai tujuan belajar yang memuaskan.

Menurut Dimyati dan Mudjiono, (2006: 97-100) hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, yaitu cita-cita, apresiasi, kemampuan, kondisi siswa, kondisi lingkungan unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran, dan upaya guru dalam membelajarkan siswa. Menurut Djamarah, (2008: 11) hasil belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran akan menghasilkan perubahan tingkah laku siswa yang dibentuk oleh seorang guru melalui berbagai latihan.

Hasil belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar dan hasil belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan seseorang dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Hasil belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya hasil belajar siswa. Faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya siswa dalam belajar adalah perubahan sikap. Sikap menentukan bagaimana individu dalam kehidupan. sikap selalu berkenaan dengan suatu objek, dan sikap terhadap suatu objek disertai dengan perasaan positif atau negatif.

(33)

13 Belajar akan menjadikan perubahan dalam segala aspek pribadi seseorang, sehingga siswa akan mampu menghadapi suatu kesulitan untuk memecahkan masalah.

Menurut Slameto, (2003: 54-71) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu:

1. faktor intern adalah faktor dari dalam diri individu yang sedang belajar, yaitu faktor jasmaniah (faktor kesehatan, cacat tubuh), faktor psikologis (intelegensi, perhatian, motivasi, bakat, motif, kematangan, kesiapan), serta faktor kelelahan,

2. faktor ekstern adalah faktor dari luar diri individu, yaitu faktor keluarga (cara orangtua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan Ekonomi keluarga, pengertian orangtua, latar belakang kebudayaan), faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa-siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah), dan faktor masyarakat. Sedangkan menurut Hamalik, (2004: 32) belajar yang efektif sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kondisional yang ada. Adapun faktor-faktor itu sebagai berikut. 1. Faktor kegiatan, penggunaan dan ulangan, maksudnya materi yang telah

dipelajari perlu digunakan secara praktis dan diadakan ulangan secara bersambung.

2. Belajar memerlukan latihan dengan proses, membaca, pengulangan materi agar pelajaran yang terlupakan dapat dikuasai kembali dan pelajaran yang belum dikuasai akan dapat lebih mudah dipahami.

3. Belajar akan lebih berhasil jika siswa merasa berhasil dan mendapatkan kepuasannya.

4. Siswa yang belajar perlu mengetahui apakah ia berhasil atau gagal dalam belajarnya.

5. Faktor asosiasi dalam belajar karena semua pengalaman belajar antara yang lama dan yang baru secara berurutan diasosiasikan sehingga menjadi satu kesatuan pengalaman.

6. Pengalaman masa lampau (bahan apersepsi) dan pengertian-pengertian yang telah dimiliki oleh siswa untuk menjadi dasar dalam menerima pengalaman-pengalaman baru dan pengertian-pengertian baru.

7. Faktor kesiapan belajar. Faktor ini erat kaitannya dengan masalah kematangan, motivasi, kebutuhan dan tugas-tugas perkembangan.

8. Faktor motivasi dan usaha. Belajar dengan motivasi akan mendorong siswa belajar daripada belajar tanpa motivasi.

(34)

10. Faktor intelegensi. Siswa yang cerdas akan lebih berhasil dalam kegiatan belajar, karena ia akan lebih mudah menangkap dan memahami pelajaran dan lebih mudah mengingatnya.

2.1.2 Motivasi Belajar

Pada diri siswa terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak belajar. Kekuatan mental itulah yang mendorong siswa untuk belajar. Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan dan cita-cita. Para ahli pendidikan menyebutkan kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut adalah motivasi. Hakim, (2005: 26) juga mendefinisikan motivasi sebagai suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Sardiman, (2006: 75) menyatakan bahwa motivasi belajar sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai.

(35)

15 sehingga memiliki dorongan atau semangat yang kuat untuk melakukan sesuatu dalam mencapai suatu keberhasilan.

Persoalan yang mendasar mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi seseorang dapat dengan mudah ditingkatkan lagi. Demikian juga dalam kegiatan belajar, seorang siswa akan berhasil jika memiliki motivasi untuk belajar yang kuat. Karena salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar seseorang adalah motivasi belajar. Motivasi menurut Hamalik, (2004: 158) perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan, dapat dikatakan motivasi adalah dorongan atau keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu dalam rangka pencapaian tujuan, dimana motivasi belajar dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu motivasi yang berasal dari diri siswa (intrinsik) dan motivasi yang berasal dari luar (ekstrinsik). Berdasarkan pendapat di atas motivasi belajar adalah suatu dorongan internal dan ekternal yang menyebabkan seseorang (individu) untuk bertindak atau berbuat mencapai tujuan, sehingga perubahan tingkah laku pada diri siswa akan meningkatkan hasil belajar siswa.

Djamarah, (2002: 84-85) menyatakan macam-macam motivasi yang dapat dilihat dari dua sudut pandang sebagai berikut.

1. Motivasi intrinsik

Yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

2. Motivasi ekstrinsik

(36)

Kedua macam motivasi tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan suatu aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat. Proses belajar dalam pelaksanaannya sangat memerlukan motivasi, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Seorang guru harus mampu menggerakkan atau membangkitkan motivasi belajar siswa agar siswa tetap memelihara ketekunan dalam belajar. Sesuai yang diungkapkan oleh Hamalik, (2004: 166-168) mengemukakan bahwa guru dapat menggunakan berbagai cara untuk menggerakkan atau membangkitkan motivasi belajar siswa sebagai berikut.

1. Memberi angka 2. Pujian

3. Hadiah

4. Kerja kelompok 5. Persaingan 6. Tujuan 7. Penilaian 8. Karyawisata 9. Film pendidikan 10. Belajar memalui radio

Selanjutnya Sardiman, (2006: 92) mengemukakan ada beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah yaitu:

1. memberikan hadiah, 2. persaingan,

3. memberikan ulangan, 4. mengetahui hasil, 5. pujian,

6. hukuman,

7. hasrat untuk belajar, 8. minat, dan

(37)

17 Sardiman, (2006: 83) ciri-ciri orang yang memiliki motivasi yang tinggi adalah. 1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang

lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

2. Ulet dalam menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). 3. Menunjukkan minat terhadap berbagai macam masalah. 4. Lebih senang bekerja sendiri.

5. Cepat bosan terhadap kerja rutin (berulang-ulang begitu saja, sehingga tidak kreatif).

6. Dapat mempertahankan pendapatnya (jika sudah yakin akan sesuatu). 7. Senang mencari dan memecahkan soal-soal.

2.1.3 Disiplin belajar

Disiplin belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Kata disiplin berasal dari kata ”disciple” yang berarti belajar. Disiplin merupakan

arahan untuk melatih dan membentuk seseorang melakukan sesuatu menjadi lebih baik. Disiplin adalah suatu proses yang dapat menumbuhkan perasaan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan tujuan secara obyektif, melalui kepatuhannya menjalankan peraturan.

Disiplin belajar adalah pernyataan sikap dan perbuatan siswa dalam melaksanakan kewajiban belajar secara sadar dan mentaati peraturan yang ada di lingkungan sekolah maupun di rumah serta suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses usaha yang dilakukan seseorang untuk dapat memperolah suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban.

(38)

yang diharapkan, keterikatan antara disiplin belajar dengan hasil belajar sangat erat sehingga semakin berdisiplin dalam belajar semakin baik hasil yang dicapai. Menurut Rachman dalam Susilowati (2005: 18) menyatakan bahwa disiplin sebagai upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam diri.

Disiplin bagi peserta didik adalah hal yang rumit dipelajari sebab merupakan hal yang kompleks dan banyak kaitannya, yaitu terkait dengan pengetahuan, sikap dan perilaku. Disiplin hakekatnya adalah pernyataan sikap mental individu maupun masyarakat yang mencerminkan ketaatan, kepatuhan, yang didukung oleh kesadaran untuk menunaikan tugas dan kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan. Disiplin yang dimaksud adalah disiplin yang dilakukan oleh para siswa dalam kegiatan belajarnya baik di sekolah maupun di rumah. Disiplin di sekolah adalah keseluruhan sikap dan perbuatan siswa yang timbul dari kesadaran dirinya untuk belajar, dengan mentaati dan melaksanakan sebagai siswa dalam berbagai kegiatan belajarnya di sekolah sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Tu’u menyatakan seorang pelajar harus belajar dengan baik dan harus bersikap disiplin, terutama disiplin dalam hal-hal sebagai berikut.

1. Disiplin dalam menepati jadwal belajar.

2. Disiplin dalam mengatasi semua godaan yang akan menunda-nunda waktu belajar.

3. Disiplin terhadap diri sendiri untuk dapat menumbuhkan kemauan dan semangat belajar baik di sekolah seperti menaati tata tertib, maupun disiplin di rumah seperti teratur dalam belajar.

(39)

19 Sesuai dengan kedua pendapat tentang pengertian disiplin belajar, terkandung pengertian bahwa disiplin belajar adalah serangkaian kegiatan yang sengaja dilakukan oleh seseorang dengan tujuan untuk memperolah perubahan sikap dan tingkah laku secara menyeluruh, sebagai hasil dari pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

2.1.3.1 Unsur-unsur Disiplin

Menurut Tu’u (2004: 33) menyebutkan unsur-unsur disiplin sebagai berikut.

1. Mengikuti dan mentaati peraturan, nilai dan hukuman yang berlaku.

2. Pengikutan dan ketaatan tersebut muncul karena adanya kesadaran diri bahwa hal itu berguna bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Dapat juga muncul karena rasa takut, tekanan, paksaan dan dorongan dari luar dirinya.

3. Sebagai alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina dan membentuk perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau diajarkan. 4. Hukuman yang diberikan bagi yang melanggar ketentuan yang berlaku,

dalam rangka mendidik, melatih, mengendalikan dan memperbaiki tingkah laku.

5. Peraturan-peraturan yang berlaku sebagai pedoman dan ukuran perilaku.

2.1.3.2 Fungsi Disiplin

Disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Disiplin menjadi prasyarat bagi pembentukkan sikap, perilaku, dan taat kehidupan berdisiplin yang akan mengantar seorang siswa sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja. Fungsi disiplin menurut Tu’u (2004: 38)sebagai berikut.

1. Menata kehidupan bersama.

Mengatur tata kehidupan manusia, dalam kelompok tertentu atau dalam masyarakat. Dengan begitu, hubungan antara individu satu dengan yang lain menjadi baik dan lancar.

2. Membangun kepribadian.

(40)

tentu lingkungan sekolah yan tertib, teratur, tenang, tentram sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik.

3. Melatih kepribadian.

Sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin tidak terbentuk serta dalam waktu singkat. Namun, terbentuk emlalui satu proses yang membutuhkan waktu panjang. Salah satu proses untuk membentuk kepribadian tersebut dilakukan dengan melalui latihan.

4. Pemaksaan.

Disiplin dapat terjadi karena dorongan kesadaran diri. Disiplin dengan motif kesadaran diri ini lebih baik dan kuat. Dengan melakukan kepatuhan dan ketaatan atas kesadaran diri, bermanfaat bagi kebaikan dan kemajuan diri. Sebaliknya, disiplin dapat pula terjadi karena adanya pemaksaan dan tekanan dari luar.

5. Hukuman.

Tata tertib sekolah biasanya berisi hal-hal positif yang harus dilakukan oleh setiap siswa. Sisi lainnya berisi sanksi atau hukuman bagi yang melanggar tata tertib tersebut. Ancaman sanksi atau hukuman sengat penting karena dapat memberikan dorongan dan kekuatan bagi siswa untuk mentaati dan mematuhinya. Tanpa adanya ancaman hukuman atau sanksi, dorongan ketaatan dan kepatuhan dapat deperlemah. Motivasi untuk hidup mengikuti aturan yang berlaku menjadi lemah.

6. Menciptakan lingkungan yang kondusif.

Disiplin sekolah berfungsi untuk mendukung terlaksananya proses dan kegiatan pendidikan agar berjalan lancar. Hal itu dicapai dengan merancang peraturan sekolah, yakni peraturan bagi guru-guru, dan bagi para siswa, serta peraturan lain yang dianggap perlu.kemudian diimplementasikan secara konsisten dan konsekuen. Dengan demikian, seolah menjadi lingkungan pendidikan yang aman, tenang, tentram, tertib, dan teratur. Lingkungan seperti ini adalah lingkungan yang kondusif bagi pendidikan.

2.1.3.3 Disiplin Belajar Di Sekolah

(41)

21 dan prasarana sekolah. Siswa sebagai input dalam suatu proses pendidikan perlu selalu aktif mengikuti berbagai kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Sikap disiplin belajar perlu ditimbulkan pada diri siswa, sehingga hal tersebut dapat membawapengaruh yang baik dalam usaha pencapaian hasil belajarnya. Ada beberapa macam disiplin belajar yang hendaknya dilakukan oleh para siswa dalam kegiatan belajarnya di sekolah sesuai dengan pendapat Slameto, (2003: 27) yang mengatakan perilaku disiplin belajar siswa di sekolah dapat dibedakan menjadi enam macam sebagai berikut.

1. Disiplin siswa dalam masuk sekolah. 2. Disiplin siswa dalam mengerjakan tugas. 3. Disiplin siswa alam mengerjakan tugas.

4. Disipilin siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah. 5. Disiplin siswa dalam mentaati tata tertib di sekolah. 6. Disiplin belajar di rumah.

(42)

2.1.4 Lingkungan Keluarga

Siswa dalam melakukan kegiatan belajar dengan baik dapat dikembangkan, diperbaiki, atau diubah melalui belajar dan latihan dengan kata lain yaitu melalui pengaruh lingkungan. Lingkungan dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang ada disekitar kita. Sedangkan Keluarga adalah ayah, ibu dan anak serta famili yang menjadi penghuni rumah. Jadi, lingkungan keluarga merupakan suatu kondisi yang keberadaannya selalu dekat dengan kita. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan. Dikatakan lingkungan yang utama, karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga., sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah di dalam keluarga.

(43)

23 Lingkungan keluarga adalah lingkungan yang dialami oleh anak dalam berinteraksi dengan anggota keluarga, baik interaksi secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan selalu mengitari manusia dari waktu dilahirkan sampai meninggalnya, sehingga antara lingkungan dan manusia terdapat hubungan timbal balik dalam artian lingkungan mempengaruhi manusia dan manusia mempengaruhi lingkungannya. Begitu pula dalam proses belajar mengajar, lingkungan merupakan sumber belajar yang banyak berpengaruh dalam proses belajar maupun perkembangan anak.

Menurut pendapat Slameto, (2003: 2) belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sehingga belajar merupakan suatu pengalaman dan pengalaman itu salah satunya diperoleh berkat adanya interaksi antar seseorang dengan lingkungannya. Keluarga sebagai lingkungan belajar pertama sebelum lingkungan sekolah dan masyarakat. Lingkungan pendidikan yang ada dapat digolongkan menjadi tiga sebagai berikut.

1. Lingkungan keluarga, disebut juga lingkungan pertama. 2. Lingkungan sekolah, disebut juga lingkungan kedua. 3. Lingkungan masyarakat, disebut juga lingkungan ketiga.

(44)

Tetapi dalam penelitian ini peneliti hanya berpusat kepada lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Keluarga sebagai lingkungan belajar pertama mempunyai peranan dan pengaruh yang besar menuntun perkembangan anak untuk menjadi manusia dewasa. Sehingga dapat ditarik kesimpulan lingkungan keluarga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dalam kegiatan atau proses belajar di sekolah maupun dimasyarakat sekitar, yang tujuannya agar hasil belajar yang diperoleh dapat memuaskan.

2.1.4.1 Faktor-faktor Keluarga

Pendapat dipertegas oleh Slameto, (2003: 60-64) siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari lingkungan keluarga berupa:

1. cara orang tua mendidik, 2. relasi antar anggota keluarga, 3. suasana rumah,

4. keadaan ekonomi keluarga, dan 5. fasilitas belajar.

Berdasarkan pendapat para ahli tentang faktor-faktor keluarga yang berpengaruh terhadap kegiatan belajar anak di atas, yang akan menjadi indikator dalam penelitian ini adalah cara orang tua dalam mendidik anak, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga dan fasilitas belajar. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut.

1. Cara orang tua dalam mendidik anak.

(45)

25 mendidik anaknya, kebiasaan-kebiasaan baik yang ditanamkan agar mendorong semangat anak untuk belajar.

2. Relasi antar anggota keluarga.

Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi antar anak dengan seluruh anggota keluarga terutama orang tua dengan anaknya atau anaknya dengan anggota keluarga yang lainnya. Wujud relasi itu bisa berupa cara hubungan penuh kasih sayang, pengertian, dan perhatian ataukah diliputi oleh rasa kebencian, sikap acuh tak acuh, sikap egois ataukah sikap terlalu keras. Dan relasi antar anggota keluarga ini erat hubungannya dengan bagaimana orang tua dalam mendidik anaknya agar membuat anak giat dan bersemangat dalam belajar demi mencapai tujuan yang diinginkan.

3. Suasana rumah.

Suasana rumah yang tenang dan tentram akan menjadi tempat belajar yang baik. Suasana tersebut dapat tercipta apabila dalam keluarga tercipta hubungan yang harmonis antar anggota keluarga, orang tua dengan anak atau anakdengan anggota keluarga yang lain. Selain itu keadaan rumah juga perlu ditata dengan rapih dan bersih sehingga dapat menimbulkan rasa nyaman dan sejuk yang memungkinkan anak lebih suka tinggal di rumah untuk belajar. Dengan demikian suasana rumah yang tenang dan tentram dapat membantu konsentrasi anak dalam belajar di rumah. Dan kemungkinan, semua harapan dan tujuan anak untuk meraih hasil atau prestasi yang maksimal di sekolah akan tercapai.

4. Keadaan ekonomi keluarga.

(46)

perlindungan, kesehatan dan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti alat-alat tulis, ruang belajar, serta sarana pelengkap belajar lainnya. Fasilitas tersebut dapat terpenuhi jika orang tua anak mempunyai penghasilan yang cukup. Kondisi yang demikian kemungkinan dapat memotivasi anak untuk maju.

5. Fasilitas belajar.

Semua aktifitas dan kegiatan apapun selalu membutuhkan tempat atau ruang. Demikian juga dalam belajar, siswa juga memerlukan adanya tempat belajar sebagai penunjang kegiatan belajar. Agar memperoleh hasil belajar yang baik siswa membutuhkan tempat belajar yang baik. Tempat belajar yang baik hendaknya terletak di tempat yang tenang dan terbebas dari hal-hal yang dapat mengganggu proses kegiatan belajar anak. Sehingga anak lebih berkonsentrasi dengan tempat atau ruang yang baik dan kondusif.

(47)

27 adalah bagaimana orang tua memberikan bimbingan, pengarahan agar anak lebih bersemangat untuk berprestasi.

2.1.5 Pengaruh Motivasi Belajar, Disiplin belajar dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Siswa

Kemampuan belajar seseorang sangat menentukan keberhasilannya dalam proses belajar. Di dalam proses belajar banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor tersebut ada dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern berupa faktor jasmaniah, faktor psikologis (intelegen, sikap, motivasi, bakat, dan motivasi) dan faktor ekstern berupa faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam, salah satunya yaitu motivasi.kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat di dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna untuk mencapai suatu tujuan (kebutuhan).

(48)

Siswa diharapkan juga memiliki sikap taat dan patuh terhadap suatu peraturan yang ada di sekolah, dan dalam belajar siswa juga mampu mengatur waktu belajar sehingga menjadi lebih terencana dan siap dalam menghadapi pelajaran di sekolah. Untuk itu, siswa harus menanamkan dan memiliki sikap disiplin belajar yang tinggi agar mendapatkan hasil yang baik, karena disiplin belajar akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Disiplin sebagai upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam diri.

Selain pentingnya disiplin dalam diri siswa, lingkungan keluarga siswa juga harus diperhatikan, karena dalam keluarga inilah siswa pertama-tama mendapatkan pendidikan dan bimbingan serta sebagian besar dari kehidupan siswa adalah di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh siswa adalah dalam keluarga. Peranan keluarga akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, siswa yang mendapatkan perhatian dari lingkungan keluarganya akan termotivasi dalam belajarnya sehingga menghasilkan hasil yang baik.

(49)

29 bagaimana memberikan bimbingan, pengarahan agar anak lebih bersemangat untuk mendapatkan hasil akhir yang memuaskan.

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan

Mengambil pokok permasalahan yang hampir sama dengan penelitian dulu guna kesempurnaan dalam kelengkapan penelitian, ada beberapa hasil penelitian yang relevan yang pernah dilakukan sebelumnya antara lain sebagai berikut.

1. Adi Suroso (2009) yang berjudul Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Fasilitas Belajar Di Sekolah, Motivasi Belajar, dan Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil Di SMA Negeri 1 Semendawai Suku III OKU Timur Tahun Pelajaran 2008/2009. Ada pengaruh yang positif dan signifikan Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Fasilitas Belajar Di Sekolah, Motivasi Belajar, dan Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil Di SMA Negeri 1 Semendawai Suku III OKU Timur Tahun Pelajaran 2008/2009.Hal ini dibuktikan dari hasi hasil perhitungan diperoleh Fh> Ftyaitu 25,459 > 2,679 dengan taraf signifikansi 0,05

(50)

perhitungan uji

t

yang menunjukan bahwa

t

hitung>

t

tabel atau 7,415 > 1,990. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan penulis lakukan terletak pada metode penelitian yaitu metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Sedangkan perbedaannya terletak pada penentuan besarnya sampel dan teknik pengambilannya yaitu dengan menggunakan simple random sampling menggunakan rumus T. Yamane. Sementara penelitian yang akan penulis lakukan menggunakan rumusCochran.

3. Surya Ningsih (2009) berjudul Pengaruh lingkungan keluarga dan disiplin belajar di sekolah terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMA Utama 2 Bandar Lampung tahun ajaran 2009/2010. Dalam penelitian ini menunjukan ada pengaruh lingkungan keluarga dan disiplin belajar di sekolah terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil di SMA Utama 2 Bandar Lampung tahun pelajaran 2009/2010. Hasil perhitungan uji F yang menunjukan Fh> Ftyaitu 43,382 > 3,0675.

2.3 Kerangka Pikir

(51)

31 lebih giat lagi dalam melaksanakan kegiatan belajar dan mendapatkan hasil yang maksimal. Jika motivasi dalam belajar rendah atau tidak dimiliki oleh seseorang, maka hasil yang didapat pun tidak sesuai dengan yang diinginkan. Dengan motivasi yang tinggi akan memperngaruhi hasil belajar yang maksimal.

Selain siswa mempunyai motivasi yang tinggi juga harus memiliki sikap disiplin belajar yang tinggi pula, agar mendapatkan hasil yang baik, karena disiplin belajar akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Disiplin sebagai upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam diri. Ini membuktikan disiplin belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Jika siswa tidak memiliki disiplin belajar, siswa pun tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal.

(52)

Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka pikir penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.

R

r1 r2

r3

Gambar 1. Paradigma penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi hasil helajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas XI SMAN 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012. Model teoritis pengaruh variabel X1, X2 dan X3terhadap Y (Sugiyono, 2010: 44).

2.4 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir di atas maka hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas XI IPS SMAN 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012. 2. Ada pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran Ekonomi

siswa kelas XI IPS SMAN 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012. 3. Ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hasil belajar mata pelajaran

Ekonomi siswa kelas XI IPS SMAN 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012.

4. Ada pengaruh motivasi belajar, disiplin belajar, lingkungan keluarga terhadap hasil belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas XI IPS SMAN 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012.

Motivasi Belajar (X1) Disiplin Belajar

(X2)

Lingkungan Keluarga (X3)

[image:52.595.126.508.144.313.2]
(53)

35

III. METODE PENELITIAN

Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian,

populasi, sampel, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian. Hal lain

yang perlu juga dibahas dalam bab ini antara lain definisi operasional variabel,

teknik pengumpulan data, uji persyaratan instrument, teknik analisis data, uji

kelinieran dan uji hipotesis. Adapun pembahasannya akan dijelaskan lebih rinci

berikut ini.

3.1 Pendekatan Penelitian

Penggunaan metode ini penting untuk menentukan data penelitian, menguji

kebenaran, menemukan dan mengembangkan suatu pengetahuan, serta mengkaji

kebenaran suatu pengetahuan sehingga memperoleh hasil yang diharapkan.

Metode penelitian merupakan metode kerja yang dilakukan dalam penelitian

termasuk alat-alat yang digunakan untuk mengukur dan mengumpulkan data

dilapangan pada saat melakukan penelitian.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif

dengan pendekatan ex post facto dan survey. Penelitian deskriptif adalah

penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan keadaan objek

atau subjek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat

(54)

36 Sedangkan verifikatif menunjukkan penelitian mencari pengaruh antara variabel

bebas terhadap variabel terikat (Nawawi, 2003: 61).

Menurut Sugiyono (2010: 7) penelitian ex post facto yaitu suatu penelitian yang

dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian

tersebut. Pendekatan survey adalah pendekatan yang digunakan untuk

mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi

peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan

mengedarkan kuesioner, test,wawancara terstruktur, dan sebagainya (Sugiyono,

2010: 12). Pusat perhatian dalam penelitian ini adalah adalah faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS SMAN 1 Bandar

Lampung tahun pelajaran 2011/2012.

3.2 Populasi dan Sampel

Bagian ini akan mengemukakan secara lebih rinci tentang populasi dan sampel

dalam penelitian. Pada pembahasan sampel akan dibagi tentang teknik penentuan

besarnya sampel dan teknik pengambilan sampel tersebut. Adapun penjelasannya

lebih rinci akan dijelaskan berikut ini.

3.2.1 Populasi

Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 117).

Menurut Basrowi dan Kasinu, (2007: 260) populasi adalah keseluruhan subyek

(55)

37 seluruh siswa kelas XI IPS SMAN 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/

[image:55.595.115.511.209.282.2]

2012.

Tabel 2. Jumlah siswa kelas XI IPS SMAN 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012

No Kelas Jumlah (siswa) Laki-laki Perempuan

1. XI IPS1 40 20 20

2. XI IPS2 35 16 19

3. XI IPS3 40 22 18

Jumlah 115 58 57

Sumber: Tata usaha SMAN 1 Bandar Lampung

3.2.2 Sampel

Menurut Basrowi dan Kasinu (2007: 260) sampel adalah sebagian populasi yang

dipilih dengan teknik tertentu untuk mewakili populasi. Sedangkan menurut

Sugiyono, (2010: 81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi

digunakan rumus Cochran yang didasarkan pada jenis kelamin, yaitu.

=

. . 2

1 + 1 ( . . − 1)

Keterangan:

n = jumlah sampel minimal N = ukuran populasi

T = tingkat kepercayaan (digunakan 0,95 sehingga nilai t = 1,96) d = taraf kekeliruan (digunakan 0,05)

p = proporsi dari karakteristik tertentu (golongan) q = 1 – p

(56)

38 Berdasarkan rumus di atas besarnya sampel dalam penelitian ini adalah.

p = = 0,5043; (proporsi untuk siswa laki-laki)

q = 1 – 0,5043= 0,4957; (proporsi untuk siswa perempuan)

t . p. q =1,96 x 0,5043x 0,4957= 0,9603

d = 0,05 = 0,0025

=

0,9603 0,0025

1 + 1115 (0,96030,0025 − 1)

= 1 + 3,3314 =384,12 384,124,3314 = 88,68 89

Besarnya sampel dalam penelitian adalah ini 89 siswa. Menggunakan rumus

Cochran ini maka dalam menentukan besarnya sampel mempertimbangkan atau

memasukkan karakter yang terdapat pada populasi sehingga diharapkan

penentuan besarnya sampel tersebut akan dapat mencerminkan kondisi populasi

yang sebenarnya.

3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah probability sampling dengan menggunakan

simple random sampling. Teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel yang

memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih

menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2011: 120). Menentukan besarnya sampel

(57)

39 lebih proporsional (Rahmat dalam Silvia, 2009: 26) hal ini dilakukan

penghitungan dengan cara:

[image:57.595.113.512.249.387.2]

jumlah sampel tiap kelas = hh Xjumlah tiap kelas

Tabel 3. Perhitungan jumlah sampel untuk masing-masing kelas

Kelas Perhitungan Pembulatan

XI.IPS.1 40 30,95

115

89 31

XI.IPS.2 35 27,08

115

89 27

XI.IPS.3 40 30,95

115

89 31

Jumlah 89

Penentuan siswa yang akan dijadikan sampel untuk setiap kelas dilakukan dengan

undian yang merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan dalam menarik

sampel dengan menggunakan simple random sampling (Nazir dalam Silvia,

2009: 26).

3.3 Variabel Penelitian

Sugiyono (2011:60) mengemukakan bahwa variabel adalah obyek penelitian atau

atribut, atau apa yang menjadi variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulan. Di dalam penelitian ini menggunakan dua

(58)

40 1. Variabel Independen atau Variabel Bebas

Variabel bebas (variabel independen) dilambangkan dengan X adalah variabel

yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini

motivasi belajar

 

X1 , disiplin belajar

 

X2 dan lingkungan keluarga

 

X3 .

2. Variabel Dependen atau variabel Terikat

Variabel terikat (variabel dependen) dilambangkan dengan Y adalah variabel

yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini

adalah hasil belajar siswa (Y) yaitu hasil nilai semester siswa kelas XI IPS

SMAN 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012.

3.4 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel berarti mendefinisikan secara operasional suatu

konsep sehingga dapat diukur, dicapai dengan melihat pada dimensi tingkah laku

atau properti yang ditunjukkan oleh konsep, dan mengkategorikan hal tersebut

menjadi elemen yang dapat diamati dan dapat diukur

(Basrowi dan Kasinu, 2007:179).

1. Motivasi Belajar

 

X1

a. Definisi konseptual

Motivasi Belajar adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan

seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu.

( Hakim, 2005:26)

b. Definisi Operasional

Motivasi belajar yang baik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri

(59)

41 dorongan atau semangat yang kuat untuk melakukan sesuatu demi mencapai

suatu keberhasilan. Indikator motivasi belajar yaitu.

1. Durasi kegiatan belajar, 2. Frekuensi kegiatan belajar, 3. Persistensi pada kegiatan belajar,

4. Ketabahan keuletan, dan kemampuan menghadapi rintangan, 5. Devosi dan pengorbanan untuk mencapai tujuan,

6. Tingkat apresiasi yang ingin dicapai dengan kegiatan yang dilakukan, 7. Tingkat kualifikasi prestasi yang akan dicapai, dan

8. Arah sikap terhadap sasaran kegiatan.

2. Disiplin Belajar

 

X2

a. Definisi konseptual

Disiplin belajar adalah. kepatuhan para siswa dalam kegiatan belajarnya

yang sengaja dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh perubahan secara

menyeluruh dalam tingkah lakunya (Walgito, 2008:12).

b. Definisi operasional

Disiplin belajar adalah ketaatan dan kepatuhan dalam melaksanakan

aktivitas belajar sesuai aturannya untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Indikator disiplin belajar yaitu:

1. Kepatuhan terhadap jadwal belajar di sekolah, 2. Kepatuhan terhadap jadwal belajar di rumah, 3. Kepatuhan dalam mengerjakan tugas,

4. Kepatuhan terhadap tata tertib/ peraturan.

3. Lingkungan keluarga

 

X3

a. Definisi konseptual

Lingkungan keluarga adalah Sikap anak dalam menerima pengaruh yang

(60)

42

keluarga, suasana rumah dan keadaan ekonomi keluarga

(Slameto, 2003: 60-64).

b. Definisi operasional

Lingkungan keluarga adalah keadaan atau kondisi keluarga yang dapat

mendorong anak untuk lebih giat dalam belajar. Indikator lingkungan

keluarga siswa yaitu.

1. Relasi antara anggota keluarga, 2. Kondisi ruang belajar di rumah, 3. Suasana rumah,

4. Hubungan orangtua dan saudara, 5. Cara orangtua mendidik, dan 6. Keadaan ekonomi keluarga.

4. Hasil belajar (Y)

a. Definisi konseptual

Hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai seseorang setelah mengalami

proses belajar dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses

belajar yang dilakukan dinyatakan kedalam ukuran dan data hasil belajar

(Sudjana, 2005: 65).

b. Definisi operasional

Hasil belajar adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan

mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah.

Berdasarkan definisi-definisi yang dikemukan di atas maka untuk lebih jelasnya

(61)

43 tentang variabel-variabel, indikator- indikator, dan sub indikator yang digunakan

[image:61.595.112.532.195.593.2]

sebagai acuan dalam penelitian ini.

Tabel 4. Indikator masing-masing variabel dan sub indikatornya

Variabel Definisi Operasional Variabel

Indikator

Variabel Sub Indikator Skala Penguk uran 1.Motivasi

Belajar

 

X1

Motivasi Belajar adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan agar tujuannya tercapai

1. Durasi belajar

2. Frekuensi Belajar 3. Persistensi pada kegiatan belajar 4. Ketabahan, keuletan dan kemampuan menghadapi rintangan dan kesulitan

5. Devosi dan pengorbanan untuk

mencapai tujuan

 Menentukan waktu belajar setiap harinya

 Banyaknya belajar setiap minggu

 Mengerjakan soal-soal pelajaran Ekonomi

 Sadar akan pentingnya belajar

 Tidak mudah putus asa ketika menemui

kesulitan dalam belajar

 Memanfaatkan waktu senggang untuk belajar

 Mengurangi waktu bermain untuk belajar

(62)

44 Tabel 4. (Lanjutan)

Variabel Definisi Operasional Variabel

Indikator

Variabel Sub Indikator Skala Penguk uran 6. Tingkat aspirasi

yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan 7. Tingkat

kualifikasi prestasi

8. Arah sikap terhadap sasaran belajar

 Mendapatkan nilai yang baik

 Keinginan Meraih juara

 Menargetkan pencapaian hasil belajar

 Memiliki rasa bersaing yang sportif

 Memiliki rasa percaya diri

2.Disiplin Belajar (X2)

[image:62.595.113.526.109.618.2]
(63)

45 Tabel 4. (Lanjutan)

Variabel Definisi Operasional Variabel

Indikator

Variabel Sub Indikator Skala Penguk uran 3.Lingku

ngan keluarga siswa (X3)

4.Hasil Belajar (Y) keadaan atau kondisi keluarga yang dapat mendorong anak untuk lebih giat dalam belajar Hasil belajar adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran

1. Relasi antara anggota keluarga

2. Kondisi ruang belajar di rumah 3. Suasana rumah 4. Hubungan orangtua dan saudara

5. Cara orangtua mendidik 6. Kew

Gambar

Tabel 1.Hasil belajar ulangan harian mata pelajaran Ekonomi siswa kelas XI IPSXI IPS SMAN 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/ 2012
Gambar 1. Paradigma penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi hasil helajarmata pelajaran Ekonomi siswa kelas XI SMAN 1 Bandar Lampungtahun pelajaran 2011/2012
Tabel 2. Jumlah siswa kelas XI IPS SMAN 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012
Tabel 3. Perhitungan jumlah sampel untuk masing-masing kelas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Penggunaan Model Contectual Teaching And Learning (CTL) Terhadap Motivasi Belajar Bahasa Arab Siswa.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Saat terjadi gerhana matahari kita tidak boleh memandang langsung, sebab korona matahari akan merusak mata kita. KORONA..

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan. © Efrian Gilang Pratama 2015 Universitas

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisi prngaruh antara kepribadian wirausaha dan pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Fakultas

Tugas akhir ini disusun untuk diajukan sebagai syarat dalam ujian sarjana teknik sipil bidang studi teknik sumberdaya air pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara..

Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Efektivitas Komunikasi Antar Pegawai Pada Bagian Tata Usaha Puslitbang Tek mira Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Penulisan Ilmiah ini berisikan mengenai pembuatan website untuk rumah sakit mom yang bertujuan membantu rumah sakit tersebut dalam menyampaikan informasi mengenai fasilitas

Pembuatan Karbon Aktif Super dari Batubara dan Tempurung Kelapa.. Tesis Fakultas Teknik Universitas