HUKUM ACARA HUKUM ACARA
PERDATA PERDATA
DISAMPAIKAN OLEH DISAMPAIKAN OLEH JOHANIS TANAK, MH JOHANIS TANAK, MH
KASUBDIT BANKUM PERDATA KASUBDIT BANKUM PERDATA
DIREKTORAT PERDATA DIREKTORAT PERDATA
PADA JAM DATUN PADA JAM DATUN KEJAKSAAN AGUNG RI KEJAKSAAN AGUNG RI
Sumber Hukum Acara Perdata Sumber Hukum Acara Perdata
Het Herziene Indonesisch Reglement (HIR) diatur dlm Het Herziene Indonesisch Reglement (HIR) diatur dlm S.1848 No. 16, S.1941 No. 44 & Reglement
S.1848 No. 16, S.1941 No. 44 & Reglement
Buitengewesten (Rbg) diatur dlm S.1927 No. 227, Buitengewesten (Rbg) diatur dlm S.1927 No. 227,
berlaku berdasarkan Ps. 5 ayat 1 UU Dar. 1 Tahun 1951.
berlaku berdasarkan Ps. 5 ayat 1 UU Dar. 1 Tahun 1951.
Reglement op de Burgerlijke rechtsvordering Rv) atau Reglement op de Burgerlijke rechtsvordering Rv) atau Reglemen hukum acara perdata untuk golongan Eropa Reglemen hukum acara perdata untuk golongan Eropa (S. 1847 No. 52, 1849 No. 63.
(S. 1847 No. 52, 1849 No. 63.
(S. 1847 No. 52, 1849 No. 63.
(S. 1847 No. 52, 1849 No. 63.
Reglement opde Rechterlijke Organisatie in het beleid Reglement opde Rechterlijke Organisatie in het beleid der Justitie in Indonesie (RO) S.1847 no. 23.
der Justitie in Indonesie (RO) S.1847 no. 23.
BW buku IV dan selebihnya tersebar dlm Burgerijk BW buku IV dan selebihnya tersebar dlm Burgerijk Wetboek (BW), Wetboek van Kophandel (WvK) dan Wetboek (BW), Wetboek van Kophandel (WvK) dan Peraturan Kepailitan.
Peraturan Kepailitan.
UU No. 4 Tahun 2004 & UU No. 5 Tahun 2004.UU No. 4 Tahun 2004 & UU No. 5 Tahun 2004.
Hukum acara perdata yg mengatur banding untuk Hukum acara perdata yg mengatur banding untuk
daerah Jawa n Madura diatur dalam UU No. 20/1947, daerah Jawa n Madura diatur dalam UU No. 20/1947, untuk luar Jawa n Madura diatur dlm ps. 199
untuk luar Jawa n Madura diatur dlm ps. 199--205 Rbg 205 Rbg
ASAS ASAS ASAS ASAS
HUKUM ACARA PERDATA HUKUM ACARA PERDATA
Hakim Pasif
Hakim bersifat menunggu
Sifat terbukanya persidangan
Putusan harus disertai alasan alasan Mendengar kedua belah pihak
Beracara dikenakan biaya
Tidak ada keharusan mewakilkan Asas-asas
Hukum Acara Perdata
Kekuasaan Kehakiman Kekuasaan Kehakiman
Kekuasaan Kekuasaan
Bebas dari campur tangan pihak pihak di luar kekuasaan kehakiman
Badan peradilan negara Asas obyektivitas
Lingkungan peradilan MA Puncak Peradilan
Pemeriksaan dalam dua tingkat
Kehakiman
Kehakiman Pemeriksaan dalam dua tingkat
Demi keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa Susunan persidangan
Asas “sederhana, cepat dan beaya ringan”
Hak menguji tidak dikenal Peninjauan kembali
Tugas hakim perdata dlm lingkungan peradilan umum Pejabat-pejabat pada pengadilan
Asas Obyektivitas Asas Obyektivitas
Asas ini terdapat dalam Pasal 5 ayat (1) UU No. 14 Asas ini terdapat dalam Pasal 5 ayat (1) UU No. 14
Tahun 1970 yang telah diubah menjadi UU No. 4 Tahun 1970 yang telah diubah menjadi UU No. 4 Tahun 2004
Tahun 2004
Dalam memeriksan dan menjatuhkan putusan, Dalam memeriksan dan menjatuhkan putusan,
hakim harus obyektif dan tidak memihak.
hakim harus obyektif dan tidak memihak.
hakim harus obyektif dan tidak memihak.
hakim harus obyektif dan tidak memihak.
Untuk menjamin asas ini bagi pihak yg diadili dpt Untuk menjamin asas ini bagi pihak yg diadili dpt
mengajukan keberatan yg disertai alasan
mengajukan keberatan yg disertai alasan--alasan alasan thdp hakim yg mengadili perkaranya (hak ingkar thdp hakim yg mengadili perkaranya (hak ingkar vide Ps. 28 ayat 1 UU No. 14/1970).
vide Ps. 28 ayat 1 UU No. 14/1970).
Alasannya al. hubungan keluarga sedarah sampai Alasannya al. hubungan keluarga sedarah sampai
derajat ketiga atau semenda.
derajat ketiga atau semenda.
Dasar & Cara Mengajukan Dasar & Cara Mengajukan
Tuntutan Hak Tuntutan Hak
Hk acara perdata diatur dalam HIR untuk Jawa n Madura; Rbg untuk Hk acara perdata diatur dalam HIR untuk Jawa n Madura; Rbg untuk
luar Jawa n Madura.
luar Jawa n Madura.
Titel IX HIR (titel IV Rbg mengatur tentang pemeriksaan perkara Titel IX HIR (titel IV Rbg mengatur tentang pemeriksaan perkara
perdata yang meliputi : perdata yang meliputi :
Pemeriksaan di persidangan (ps. 115Pemeriksaan di persidangan (ps. 115--161 HIR; 142161 HIR; 142--188 Rbg);188 Rbg);
Bukti (ps. 162Bukti (ps. 162--177 HIR; titel V Rbg ps. 288177 HIR; titel V Rbg ps. 288--314);314);
Musyawarah dan putusan hakim (ps. 178Musyawarah dan putusan hakim (ps. 178--187 HIR; 189187 HIR; 189--198 Rbg);198 Rbg);
Banding (ps. 199Banding (ps. 199--205 Rbg, untuk Jawa n Madura berlaku UU No. 205 Rbg, untuk Jawa n Madura berlaku UU No.
Banding (ps. 199Banding (ps. 199--205 Rbg, untuk Jawa n Madura berlaku UU No. 205 Rbg, untuk Jawa n Madura berlaku UU No.
20/1947);
20/1947);
Melaksanakan putusan hakim (ps. 195Melaksanakan putusan hakim (ps. 195--254 HIR; 206254 HIR; 206--258 Rbg);258 Rbg);
Beberapa hal mengadili perkara yang istimewa (ps. 225Beberapa hal mengadili perkara yang istimewa (ps. 225--236 HIR; 236 HIR;
259
259--272 Rbg) dan272 Rbg) dan
Tentang izin untuk menggugat dengan CumaTentang izin untuk menggugat dengan Cuma--Cuma (ps. 237Cuma (ps. 237--245 245 HIR; 273
HIR; 273--281 Rbg).281 Rbg).
Diantara pasalDiantara pasal--pasal tersebut, ada yang sudah tidak berlaku.pasal tersebut, ada yang sudah tidak berlaku.
Ada beberapa lembaga hukum yang tidak terdapat dalam HIR & Ada beberapa lembaga hukum yang tidak terdapat dalam HIR &
Rbg tetapi diperlukan dlm praktek agar dapat melaksanakan hukum Rbg tetapi diperlukan dlm praktek agar dapat melaksanakan hukum materiil (BW). Dlm hal demikian Rv dpt diberlakukan.
materiil (BW). Dlm hal demikian Rv dpt diberlakukan.
Tuntutan hak bertujuan untuk memberikan Tuntutan hak bertujuan untuk memberikan
perlindungan hak dan untuk mencegah perlindungan hak dan untuk mencegah
“eigenrichting”. Tuntutan hak yg
“eigenrichting”. Tuntutan hak yg
mengandung sengketa disebut Gugatan mengandung sengketa disebut Gugatan
Syarat untuk mengajukan tuntutan hak al. Syarat untuk mengajukan tuntutan hak al.
harus ada kepentingan yang cukup dan harus ada kepentingan yang cukup dan layak serta mempunyai dasar hukum.
layak serta mempunyai dasar hukum.
Mahkamah Agung dalam putusannya tgl. 7 Mahkamah Agung dalam putusannya tgl. 7
Mahkamah Agung dalam putusannya tgl. 7 Mahkamah Agung dalam putusannya tgl. 7 Juli 1971 no. 294 K/Sip1971 mensyaratkan Juli 1971 no. 294 K/Sip1971 mensyaratkan bhw. gugatan hrs diajukan oleh orang yg bhw. gugatan hrs diajukan oleh orang yg mempunyai hubungan hukum.
mempunyai hubungan hukum.
Gugatan dpt diajukan scr tertulis (ps. 118 ayat 1 Gugatan dpt diajukan scr tertulis (ps. 118 ayat 1 HIR, 142 ayat 1 Rbg) maupun scr lisan (ps. 120 HIR, 142 ayat 1 Rbg) maupun scr lisan (ps. 120 HIR, 144 ayat 1 Rbg).
HIR, 144 ayat 1 Rbg).
Hal
Hal--Hal yang Harus Dimuat Dalam Surat GugatanHal yang Harus Dimuat Dalam Surat Gugatan
HIR n Rbg hanya mengatur ttg cara mengajukan HIR n Rbg hanya mengatur ttg cara mengajukan Gugatan, ttp tdk mengatur mengenai persyaratan Gugatan, ttp tdk mengatur mengenai persyaratan mengenai isi Gugatan/yg hrs dimuat dlm gugatan.
mengenai isi Gugatan/yg hrs dimuat dlm gugatan.
Kekurangan tsb diatasi dengan ketentuan ps. 119 HIR Kekurangan tsb diatasi dengan ketentuan ps. 119 HIR (ps 143 Rbg) yg memberi wewenang kpd Ketua
(ps 143 Rbg) yg memberi wewenang kpd Ketua
Pengadilan Negeri untuk memberi nasehat n bantuan Pengadilan Negeri untuk memberi nasehat n bantuan kpd pihak Penggugat dlm mengajukan Gugatan.
kpd pihak Penggugat dlm mengajukan Gugatan.
kpd pihak Penggugat dlm mengajukan Gugatan.
kpd pihak Penggugat dlm mengajukan Gugatan.
Persyaratan mengenai isi gugatan diatur dlm ps. 8 no. 3 Persyaratan mengenai isi gugatan diatur dlm ps. 8 no. 3 Rv yg mengharuskan gugatan pd pokoknya memuat : 1) Rv yg mengharuskan gugatan pd pokoknya memuat : 1) Identitas para pihak; 2) dalil
Identitas para pihak; 2) dalil--dalil konrit ttg adanya dalil konrit ttg adanya hubungan hk yg mrp dasar serta alasan
hubungan hk yg mrp dasar serta alasan--alasan tuntutan alasan tuntutan (fundamentum petendi); 3) tuntutan (petitum).
(fundamentum petendi); 3) tuntutan (petitum).
Identitas para pihak meliputi, ciriIdentitas para pihak meliputi, ciri--ciri penggut n tergugat, ciri penggut n tergugat, seperti nama, t4 tinggal, jenis kelamin, status nikah dll.
seperti nama, t4 tinggal, jenis kelamin, status nikah dll.
Fundamentum petendi atau dasar tuntutan, memuat dua hal, Fundamentum petendi atau dasar tuntutan, memuat dua hal, 1) bagian yang mengurai tentang kejadia
1) bagian yang mengurai tentang kejadia--kejadian atau kejadian atau peristiwa
peristiwa--peristiwa dan 2) bagian yang menguraikan tentang peristiwa dan 2) bagian yang menguraikan tentang hukum.
hukum.
Uraian tentang kejadian merupakan penjelasan duduknya Uraian tentang kejadian merupakan penjelasan duduknya perkara/kasus posisi;
perkara/kasus posisi;
Uraian tentang hukum ialah uraian tentang adanya hak atau Uraian tentang hukum ialah uraian tentang adanya hak atau hubungan hukum yang menjadi dasar yuridis dari tuntutan.
hubungan hukum yang menjadi dasar yuridis dari tuntutan.
yang dimuat disini bukanlah pasal dari peraturan perundang yang dimuat disini bukanlah pasal dari peraturan perundang-- yang dimuat disini bukanlah pasal dari peraturan perundang yang dimuat disini bukanlah pasal dari peraturan perundang-- undangan tetapi hak atau peristiwa yang harus dibuktikan di undangan tetapi hak atau peristiwa yang harus dibuktikan di persidangan yang memberikan gambaran tentang kejadian persidangan yang memberikan gambaran tentang kejadian materiil yang merupakan dasar tuntutan itu.
materiil yang merupakan dasar tuntutan itu.
Putusan Mahkamah Agung tanggal 15 Maret 1972 No.
Putusan Mahkamah Agung tanggal 15 Maret 1972 No.
547K/Sip/1971, al menyebutkan bahwa perumusan kejadian 547K/Sip/1971, al menyebutkan bahwa perumusan kejadian materiil secara singkat sudah memenuhi syarat.
materiil secara singkat sudah memenuhi syarat.
PetitumPetitum atauatau tuntutantuntutan, , yaituyaitu apaapa yang yang dimintadiminta oleholeh Penggugat
Penggugat atauatau diharapkanagardiharapkanagar diputusdiputus oleholeh hakim. hakim.
Oleh
Oleh karenakarena ituitu PenggugatPenggugat harusharus merumuskanmerumuskan dengandengan jelas
jelas dandan tegastegas vide ps. 8 Rv.vide ps. 8 Rv.
MahkamahMahkamah AgungAgung dalamdalam PutusannyaPutusannya tgltgl 16 16 DesemberDesember 1970 No. 492K/Sip/1970, al.
1970 No. 492K/Sip/1970, al. mengatakanmengatakan bahwabahwa Tuntutan
Tuntutan yang yang tidaktidak jelasjelas atauatau tidaktidak sempurnadapatsempurnadapat berakibat
berakibat tidaktidak diterimanyaditerimanya tuntutantuntutan tersebuttersebut..
SelainSelain tutntutantutntutan pokokpokok, , yaituyaitu tuntutantuntutan yang yang dimintadiminta, , masi
masi adaada tutuntantutuntan tambahantambahan, , yaituyaitu ::
masi
masi adaada tutuntantutuntan tambahantambahan, , yaituyaitu ::
((11) ) TuntutanTuntutan agar agar TergugatTergugat membayarmembayar gantiganti rugirugi (vide ps. (vide ps.
181
181 ayatayat 1 & 3 HIR, 192 1 & 3 HIR, 192 ayatayat 1 & 4 1 & 4 RbgRbg); );
((22) ) TuntutanTuntutan agar agar putusanputusan dinyatakandinyatakan dapatdapat dilaksanakandilaksanakan lebih
lebih duludulu ((uitvoerbaaruitvoerbaar bijbij vooraadvooraad) vide ps. 128 ) vide ps. 128 ayatayat 1 & 1 &
ps. 180
ps. 180 ayatayat 1 HIR, ps. 152 1 HIR, ps. 152 ayatayat 1 & 191 1 & 191 ayatayat 1 1 RbgRbg, ps. 84 , ps. 84 ayat
ayat 2 & 346 2 & 346 RvRv; ; (3)
(3) TuntutanTuntutan agar agar TergugatTergugat dihukumdihukum untukuntuk membayarmembayar bunga
bunga ((moratoirmoratoir) ) apabilaapabila
tuntutan
tuntutan yang yang dimintakandimintakan oleholeh PengguatPengguat berupaberupa pembayaran
pembayaran sejumlahsejumlah uanguang tertentutertentu (ps. 1250 BW) (ps. 1250 BW) berdasarkan
berdasarkan S.1848 no. 22 S.1848 no. 22 besarnyabesarnya bungabunga berjumlah
berjumlah 6 %);6 %);
((44) ) TuntutanTuntutan agar agar TergugatTergugat membayarmembayar uanguang paksapaksa ((astrinteastrinte, , dwangsomdwangsom). ). ApabilaApabila hukumanhukuman ituitu tidaktidak berupa
berupa pembayaranpembayaran sejumlahsejumlah uanguang, , mkmk dapatdapat ditentukan
ditentukan bahwabahwa pihakpihak yang yang dikalahkandikalahkan dihukumdihukum ditentukan
ditentukan bahwabahwa pihakpihak yang yang dikalahkandikalahkan dihukumdihukum untuk
untuk membayarmembayar uanguang paksanpaksan selamaselama iaia tidaktidak memenuhi
memenuhi isiisi putusanputusan, vide ps. 606 a & b , vide ps. 606 a & b RvRv ((55) ) TuntutanTuntutan akanakan nafkahnafkah bagibagi isteriisteri atauatau
pembagian
pembagian hartaharta UU No. 1 UU No. 1 ThnThn 1974.1974.
PIHAK PIHAK DALAM PERKARA PIHAK PIHAK DALAM PERKARA
Sengketa Perdata Sengketa Perdata
Para pihak ini dapatPara pihak ini dapat
bertindak sebagai pihak bertindak sebagai pihak materiil maupun formil materiil maupun formil
Pihak Penggugat
Pihak Tergugat
materiil maupun formil materiil maupun formil
Wali atau Pengampu dpt bertindak sebagai Wali atau Pengampu dpt bertindak sebagai pihak dalam persidangan di pengadilan atas pihak dalam persidangan di pengadilan atas nama sendiri tetapi untuk kepentingan orang nama sendiri tetapi untuk kepentingan orang
lain yang diwakilinya karena mereka mempunya lain yang diwakilinya karena mereka mempunya kepentingan secara langsung (vide ps. 383, 446, kepentingan secara langsung (vide ps. 383, 446, 452, 403,405 BW).
452, 403,405 BW).
PadaPada asasnyaasasnya setiapsetiap orangorang yang yang merasamerasa mempunyai
mempunyai hakhak dandan inginingin menuntutnyamenuntutnya atauatau ingin
ingin mempertahankanmempertahankan atauatau membelanyamembelanya,, berwenang
berwenang untukuntuk bertindakbertindak selakuselaku pihakpihak, , baikbaik selaku
selaku PenggugatPenggugat maupunmaupun selakuselaku TergugatTergugat ((legitimalegitima persona persona standistandi in in judiciojudicio).).
PenggugatPenggugat maupunmaupun TergugatTergugat dapatdapat
PenggugatPenggugat maupunmaupun TergugatTergugat dapatdapat memberikan
memberikan kuasakuasa kpdkpd pihakpihak lain lain untukuntuk diwakilidiwakili tetapi
tetapi harusharus disertaidisertai SuSurrat at KuasaKuasa (Ps. 123 (Ps. 123 ayatayat 1 HIR; Ps. 147
1 HIR; Ps. 147 RbgRbg). ).
PENGGABUNGAN TUNTUTAN
KUMULASI SUBYEKTIF KUMULASI OBYEKTIF KUMULASI SUBYEKTIF KUMULASI OBYEKTIF
Dalam perkara Perdata, tidak menutup kemungkinan Dalam perkara Perdata, tidak menutup kemungkinan penggugat atau tergugat lebih dari satu orang, hal ini penggugat atau tergugat lebih dari satu orang, hal ini disebut
disebut kumulasi subyektifkumulasi subyektif, (ps. 4, 81, 107 Rv; 127 , (ps. 4, 81, 107 Rv; 127 HIR; 157 Rbg; 1283, 1284 BW; 18 WvK).
HIR; 157 Rbg; 1283, 1284 BW; 18 WvK).
Terhadap komulasi subyektif ini, tergugat dpt Terhadap komulasi subyektif ini, tergugat dpt
mengajukan keberatan dgn alasan tidak menghendaki mengajukan keberatan dgn alasan tidak menghendaki dirinya digabungkan dgn tergugat lain, tetapi ada juga dirinya digabungkan dgn tergugat lain, tetapi ada juga yang menghendaki kumulasi subyektif krn ada pihak lain yang menghendaki kumulasi subyektif krn ada pihak lain yg harus diikutkan dlm sengketa tsb (exceptio plurium yg harus diikutkan dlm sengketa tsb (exceptio plurium litis consortium).
litis consortium).
litis consortium).
litis consortium).
Penggugat mengajukan lebih dari satu tuntutan dlm satu Penggugat mengajukan lebih dari satu tuntutan dlm satu perkara, hal ini disebut
perkara, hal ini disebut Kumulasi ObyektifKumulasi Obyektif
Baik komulasi subyektif maupun kumulasi obyektif, pada Baik komulasi subyektif maupun kumulasi obyektif, pada dasarnya merupakan penggabungan (kumulasi) dalam dasarnya merupakan penggabungan (kumulasi) dalam tuntutan hak.
tuntutan hak.
Hal tsb dpt dijadikan alasan untuk mengajukan eksepsi.Hal tsb dpt dijadikan alasan untuk mengajukan eksepsi.
Ada tiga hal yang tidak dibolehkan dlm Ada tiga hal yang tidak dibolehkan dlm kumulasi obyektif :
kumulasi obyektif :
1.
1. Kalau untuk suatu tuntutan (gugatan) tetentu Kalau untuk suatu tuntutan (gugatan) tetentu diperlukan suatu acara khusus (gugat cerai) diperlukan suatu acara khusus (gugat cerai) sedangkan tuntutan yang lain harus diperiksa sedangkan tuntutan yang lain harus diperiksa menurut acara biasa (gugatan untuk
menurut acara biasa (gugatan untuk
memenuhi perjanjian), maka kedua tuntutan memenuhi perjanjian), maka kedua tuntutan itu tidak boleh digabung dalam satu gugatan.
itu tidak boleh digabung dalam satu gugatan.
2.
2. Dalam hal hakim tidak berwenang (secara Dalam hal hakim tidak berwenang (secara
2.
2. Dalam hal hakim tidak berwenang (secara Dalam hal hakim tidak berwenang (secara relatif) untuk memeriksa salah satu tuntutan relatif) untuk memeriksa salah satu tuntutan yg diajukan bersama
yg diajukan bersama--sama dlm satu gugatan sama dlm satu gugatan lain, maka kedua tuntutan itu tidak boleh
lain, maka kedua tuntutan itu tidak boleh diajukan bersama
diajukan bersama--sama dlm satu gugatan.sama dlm satu gugatan.
3.
3. Tuntutan ttg “bezit” tidak boleh diajukan Tuntutan ttg “bezit” tidak boleh diajukan bersama
bersama--sama dgn tuntutan “eigendom” dlm sama dgn tuntutan “eigendom” dlm gugatan (ps. 103 Rv).
gugatan (ps. 103 Rv).
Intervensi Intervensi
intervensi
Menyertai (Voeging) Menengahi (Tussencomst)
Garantie/penanggung (vrijwaring)
Intervensi diatur dalam pasal 279 – 282 Rv Prosedur acara;
intervennient mengajukan gugatan kepada Pengadilan Negeri
melawan penggugat dan tergugat yang sedang bersengketa. Dengan Penetapan, Hakim akan mengabulkan atau menolak. Bila dikabulkan maka pemohon ditarik Sebagai pihak ketiga dalam sengketa yang sedang berlangsung.
Bentuk acara vrijwaring terjadi apabila pihak ketiga ditarik sebagai pihak dalam suatu Sengketa yg sedang berlangsung (ps. 70 – 76 Rv).
Garantie/penanggung (vrijwaring)
Wewenang Hakim Wewenang Hakim
Wewenang
Mutlak (absolut)
Pasal 134 HIR.
Nisbi (relatif)
Pasal 118 HIR, Ps. 142 Rbg.)
Upaya Untuk Menjamin Hak Upaya Untuk Menjamin Hak
Upaya menjamin hak ini dimaksudkan agar dapat Upaya menjamin hak ini dimaksudkan agar dapat
menjamin dilaksanakannya putusan. Hal ini menjamin dilaksanakannya putusan. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan penyitaan dilakukan dengan cara melakukan penyitaan sebelum perkara diputus, ini berarti barang sebelum perkara diputus, ini berarti barang-- barang disimpan (diconserveer) untuk
barang disimpan (diconserveer) untuk
menjamin tidak dialihkan atau dijual karena itu menjamin tidak dialihkan atau dijual karena itu menjamin tidak dialihkan atau dijual karena itu menjamin tidak dialihkan atau dijual karena itu penyitaan ini disebut
penyitaan ini disebut sita conservatoirsita conservatoir atau atau sita jaminan (Ps. 197 ayat 9, 199 HIR; 212, sita jaminan (Ps. 197 ayat 9, 199 HIR; 212, 214 Rbg).
214 Rbg).
Sita jaminan ini ada dua macam : Sita jaminan ini ada dua macam :
1.
1. Sita jaminan terhadap barang milik sendiri.Sita jaminan terhadap barang milik sendiri.
2.
2. Sita jaminan terhadap milik debitur.Sita jaminan terhadap milik debitur.
Sita Jaminan Sita Jaminan
Sita Jaminanan
Sita Jaminanan
Terhadap Miliknya Sendiri
Sita Conservatoir Ps. 197 ayat 9 HIR
Ps. 212, 214 Rbg Terhadap Miliknya Sendiri
Ps. 212, 214 Rbg
Sita Revindicatoir Ps. 226 HIR; 260 Rbg
Sita Marital Ps. 823 – 823 j Rv
Barang Bergerak Ps. 227 jo. 197 HIR Ps. 261 jo. 208 Rbg.
Barang Tidak Bergerak Ps. 227, 197, 198, 199 HIR;
Ps. 261, 208, 214 Rbg.
Sita conservatoir
thdp kreditur Sita gadai
Sita conservatoir atas barang barang debitur yg tdk mempunyai
t4 tinggal yg dikenal di Indonesia
Sita conservatoir atas pesawat terbang
Yang dapat disita secara revindicatoir adalah barang Yang dapat disita secara revindicatoir adalah barang bergerak, termasuk hak reklame.
bergerak, termasuk hak reklame.
Yang dapat mengajukan sita revindicatoir adalah Yang dapat mengajukan sita revindicatoir adalah
pemilik barang bergerak yg barangnya dikuasai orang pemilik barang bergerak yg barangnya dikuasai orang lain (ps. 1977 ayat 2, 1751 BW).
lain (ps. 1977 ayat 2, 1751 BW).
Hak Reklame yaitu hak penjual barang bergerak untuk Hak Reklame yaitu hak penjual barang bergerak untuk meminta kembali barangnya apabila tidak dibayar (ps.
meminta kembali barangnya apabila tidak dibayar (ps.
1145 BW).
1145 BW).
Penyitaan harus melalui permohonan dan penyitaan Penyitaan harus melalui permohonan dan penyitaan dilakukan oleh Panitera Pengadilan.
dilakukan oleh Panitera Pengadilan.
dilakukan oleh Panitera Pengadilan.
dilakukan oleh Panitera Pengadilan.
Terhadap sita revindicatoir harus dinyatakan sah dan Terhadap sita revindicatoir harus dinyatakan sah dan berharga agar mempunyai kekuatan/titel eksekutorial.
berharga agar mempunyai kekuatan/titel eksekutorial.
Sedangkan Sita Marital tidak perlu karena hanya Sedangkan Sita Marital tidak perlu karena hanya bersifat menyimpan.
bersifat menyimpan.
Akibat hukum dari sita revindicatoir adalah bahwa Akibat hukum dari sita revindicatoir adalah bahwa
pemohon atau penyita tidak dapat menguasai barang pemohon atau penyita tidak dapat menguasai barang yang telah disita, sebaliknya yang terkena sita
yang telah disita, sebaliknya yang terkena sita dilarang untuk mengasingkan.
dilarang untuk mengasingkan.
Penyitaan terhadap barang bergerak, dibiarkan Penyitaan terhadap barang bergerak, dibiarkan tetap pada tersita atau pada pengadilan untuk tetap pada tersita atau pada pengadilan untuk disimpannya dan dijaga serta dilarang menjual disimpannya dan dijaga serta dilarang menjual atau mengalihkannya (ps. 197 ayat 9 HIR, 212 atau mengalihkannya (ps. 197 ayat 9 HIR, 212 Rbg).
Rbg).
Penyitaan ini dapat dilakukan berdasarkan Penyitaan ini dapat dilakukan berdasarkan perintah Ketua Pengadilan atas permintaan perintah Ketua Pengadilan atas permintaan perintah Ketua Pengadilan atas permintaan perintah Ketua Pengadilan atas permintaan kreditur atau penggugat (ps. 227 ayat 1 HIR, kreditur atau penggugat (ps. 227 ayat 1 HIR, 261 ayat 1 Rbg), namun dalam praktek
261 ayat 1 Rbg), namun dalam praktek
pengajuannyanya disampaikan kpd majelis pengajuannyanya disampaikan kpd majelis hakim yg memeriksa perkara tersebut.
hakim yg memeriksa perkara tersebut.
Pengajuan Gugatan Pengajuan Gugatan
Gugatan didaftarkan di kepaniteraan Pengadilan Gugatan didaftarkan di kepaniteraan Pengadilan
Negeri beserta salinannya, tetapi hrs memenuhi syarat Negeri beserta salinannya, tetapi hrs memenuhi syarat bea materai (ps. 121 ayat 4 HIR, 145 ayat 4 Rbg).
bea materai (ps. 121 ayat 4 HIR, 145 ayat 4 Rbg).
Salinan gugatan disampaikan kepada tergugat beserta Salinan gugatan disampaikan kepada tergugat beserta surat panggilan dari Pengadilan Negeri (ps. 121 ayat 2 surat panggilan dari Pengadilan Negeri (ps. 121 ayat 2 surat panggilan dari Pengadilan Negeri (ps. 121 ayat 2 surat panggilan dari Pengadilan Negeri (ps. 121 ayat 2 HIR, 145 ayat 2 Rbg).
HIR, 145 ayat 2 Rbg).
Perkara dpt diputus secara contradictoir atau diluar Perkara dpt diputus secara contradictoir atau diluar
hadirnya salah satu pihak yg berperkara, dalam hal ini hadirnya salah satu pihak yg berperkara, dalam hal ini pokok perkara tetap diperiksa.
pokok perkara tetap diperiksa.
Bila penggugat tidak hadir pada hari sidang dan telah Bila penggugat tidak hadir pada hari sidang dan telah dipanggil secara patut, maka gugatan penggugat
dipanggil secara patut, maka gugatan penggugat
dinyatakan gugur (ps. 124 HIR, 148 Rbg),dlm hal ini dinyatakan gugur (ps. 124 HIR, 148 Rbg),dlm hal ini pokok perkara tidak diperiksa.
pokok perkara tidak diperiksa.
Gugatan tidak diterima (niet ontvankelijk verklaard) Gugatan tidak diterima (niet ontvankelijk verklaard) bilamana gugatan tidak berdasar hukum, dimana bilamana gugatan tidak berdasar hukum, dimana peristiwa sebagai dasar tuntutan tidak
peristiwa sebagai dasar tuntutan tidak
membenarkan tuntutan. Dalam hal ini penggugat membenarkan tuntutan. Dalam hal ini penggugat masi dpt mengajukan gugatan lagi.
masi dpt mengajukan gugatan lagi.
Gugatan ditolak jika gugatan tidak beralasan, yaitu Gugatan ditolak jika gugatan tidak beralasan, yaitu apabila tidak diajukan peristiwa yang membenarkan apabila tidak diajukan peristiwa yang membenarkan tutuntan. Dalam hal ini tidak terbuka untuk
tutuntan. Dalam hal ini tidak terbuka untuk mengajukan gugatan (ne bis in idem).
mengajukan gugatan (ne bis in idem).
mengajukan gugatan (ne bis in idem).
mengajukan gugatan (ne bis in idem).
Bila dalam putusan verstek penggugat dikalahkan, Bila dalam putusan verstek penggugat dikalahkan, penggugat dapat mengajukan banding (ps. 8 ayat 1 penggugat dapat mengajukan banding (ps. 8 ayat 1 UU No. 20/1947, 200 Rbg)
UU No. 20/1947, 200 Rbg)
Bila dalam putusan verstek tergugat kalah, maka Bila dalam putusan verstek tergugat kalah, maka tergugat dapat mengajukan perlawanan (verset) tergugat dapat mengajukan perlawanan (verset) kepada hakim yang memeriksa perkara tersebut kepada hakim yang memeriksa perkara tersebut (ps. 125 ayat 3 HIR, 149 ayat 3 Rbg).
(ps. 125 ayat 3 HIR, 149 ayat 3 Rbg).
Bila dalam perlawanan Pelawan tidak hadir, Bila dalam perlawanan Pelawan tidak hadir,
maka untuk yg kedua kalinya perkara tersebut maka untuk yg kedua kalinya perkara tersebut diputus verstek dgn demikian tuntutan
diputus verstek dgn demikian tuntutan
perlawanan tidak diterima (niet ontvankelij perlawanan tidak diterima (niet ontvankelij verklaard/NO, vide ps. 129 ayat 6 HIR, 153 verklaard/NO, vide ps. 129 ayat 6 HIR, 153 ayat 6 Rbg).
ayat 6 Rbg).
Perdamaian Perdamaian
Pada hari sidang pertama, Hakim harus Pada hari sidang pertama, Hakim harus
berusaha mendamaikan kedua belah pihak (Ps.
berusaha mendamaikan kedua belah pihak (Ps.
130 HIR; 154 Rbg).
130 HIR; 154 Rbg).
Bila mana ada kesepakatandamai diantara Bila mana ada kesepakatandamai diantara mereka, maka hakim menjatuhkan putusan mereka, maka hakim menjatuhkan putusan mereka, maka hakim menjatuhkan putusan mereka, maka hakim menjatuhkan putusan (acte van vergelijk) yang isinya menghukum (acte van vergelijk) yang isinya menghukum kedua belah pihak untuk memenuhi isi
kedua belah pihak untuk memenuhi isi
perdamaian yang telah dibuat oleh mereka.
perdamaian yang telah dibuat oleh mereka.
Usaha perdamaian terbuka sepanjang Usaha perdamaian terbuka sepanjang pemeriksaan di persidangan.
pemeriksaan di persidangan.
Pengaruh Daluarsa terhadap Pengaruh Daluarsa terhadap
Tuntutan Hak Tuntutan Hak
Seperti halnya dalam perikatan, dapat lahir atau hapus Seperti halnya dalam perikatan, dapat lahir atau hapus karena lampaunya waktu (daluarsa), demikian halnya karena lampaunya waktu (daluarsa), demikian halnya dengan tuntutan hak.
dengan tuntutan hak.
Hak yang diberikan berdasarkan peraturan perundangHak yang diberikan berdasarkan peraturan perundang-- undangan diberi untuk waktu tertentu. Hak tersebut undangan diberi untuk waktu tertentu. Hak tersebut hapus dengan sendirinya setelah lewat waktu yang hapus dengan sendirinya setelah lewat waktu yang ditentukan (ps. 1520 BW).
ditentukan (ps. 1520 BW).
hapus dengan sendirinya setelah lewat waktu yang hapus dengan sendirinya setelah lewat waktu yang ditentukan (ps. 1520 BW).
ditentukan (ps. 1520 BW).
Ps. 1967 BW, semua tuntutan hak, baik yg bersifat Ps. 1967 BW, semua tuntutan hak, baik yg bersifat
kebendaan maupun perorangan, hapus setelah lampau kebendaan maupun perorangan, hapus setelah lampau waktu 30 tahun.
waktu 30 tahun.
Pasal 1963 menenrukan bahwa lampaunya waktu Pasal 1963 menenrukan bahwa lampaunya waktu menyebabkan seseorang memperoleh sesuatu hak.
menyebabkan seseorang memperoleh sesuatu hak.
Selain Pasal 1963, perhatikan pasal 1968, 1971, 1974 Selain Pasal 1963, perhatikan pasal 1968, 1971, 1974 dan 1975 BW.
dan 1975 BW.
Putusan MA RI, 17 Juli 1955, H 1956 no. 1 Putusan MA RI, 17 Juli 1955, H 1956 no. 1 –
– 2, hal. 88, antara lain menyebutkan 2, hal. 88, antara lain menyebutkan
bahwa Seseorang pemberi gadai barang bahwa Seseorang pemberi gadai barang perhiasan emas yang tidak datang pada perhiasan emas yang tidak datang pada perhiasan emas yang tidak datang pada perhiasan emas yang tidak datang pada panggilan untuk menghadiri pembagian panggilan untuk menghadiri pembagian harta warisan almarhum pemegang gadai harta warisan almarhum pemegang gadai dan kemudian berdiam selama 7 tahun, dan kemudian berdiam selama 7 tahun, dianggap melepaskan haknya untuk
dianggap melepaskan haknya untuk barang yang digadaikan.
barang yang digadaikan.
Pengecualia dalam Daluarsa Pengecualia dalam Daluarsa
Putusan MA RI, 22 Desember 1971 No. Putusan MA RI, 22 Desember 1971 No.
802 K/Sip/1971, Yurisprudensi Jawa Barat 802 K/Sip/1971, Yurisprudensi Jawa Barat 1966
1966--1972, hal. 76, antara lain 1972, hal. 76, antara lain
menyebutkan bahwa Sekalipun penggugat menyebutkan bahwa Sekalipun penggugat telah membiarkan suatu keadaan selama telah membiarkan suatu keadaan selama telah membiarkan suatu keadaan selama telah membiarkan suatu keadaan selama 25 tahun lebih, akan tetapi karena hukum 25 tahun lebih, akan tetapi karena hukum adat tidak mengenal “daluarsa”, maka
adat tidak mengenal “daluarsa”, maka gugatan penggugat masih tetap dapat gugatan penggugat masih tetap dapat diterima dan diperiksa serta diputuskan diterima dan diperiksa serta diputuskan seperti biasa.
seperti biasa.
Materi Jawaban Materi Jawaban
HIR tidak mengatur mengenai materi apa yg harus HIR tidak mengatur mengenai materi apa yg harus dimuat dalam jawaban.
dimuat dalam jawaban.
Dalam putusan Raad Justisi Jakarta tgl. 1 April 1938, Dalam putusan Raad Justisi Jakarta tgl. 1 April 1938, antara lain disebutkan bahwa sudah selayaknya jika antara lain disebutkan bahwa sudah selayaknya jika jawaban tergugat disertai dengan lasan
jawaban tergugat disertai dengan lasan--alasan karena alasan karena dengan demikian akan lebih jelas duduk perkaranya.
dengan demikian akan lebih jelas duduk perkaranya.
dengan demikian akan lebih jelas duduk perkaranya.
dengan demikian akan lebih jelas duduk perkaranya.
Tidak cukup kalau tergugat hanya sekedar menyangkal Tidak cukup kalau tergugat hanya sekedar menyangkal gugatannya, tetapi harus disertai alasan apa sebabnya ia gugatannya, tetapi harus disertai alasan apa sebabnya ia menyangkal dan bila tidak cukup beralasan dapat
menyangkal dan bila tidak cukup beralasan dapat dikesampingkan oleh hakim. (vide).
dikesampingkan oleh hakim. (vide).
Ps. 13 Rv mensyaratkan agar bantahan tergugat disertai Ps. 13 Rv mensyaratkan agar bantahan tergugat disertai alasan
alasan--alasan (met redenen omkleed).alasan (met redenen omkleed).
Pada hakekatnya jawaban tergugat dapat Pada hakekatnya jawaban tergugat dapat memuat mengenai Tangkisan (exceptief memuat mengenai Tangkisan (exceptief verweer) dan Sangkalan (verweer ten verweer) dan Sangkalan (verweer ten principale).
principale).
Pasal 136 HIR (ps. 162 Rbg) menyebutkan Pasal 136 HIR (ps. 162 Rbg) menyebutkan bahwa jawaban berupa tangkisan (eksepsi), bahwa jawaban berupa tangkisan (eksepsi), kecuali tangkisan tentang tidak berkuasanya kecuali tangkisan tentang tidak berkuasanya kecuali tangkisan tentang tidak berkuasanya kecuali tangkisan tentang tidak berkuasanya hakim, tidak boleh dimajukan dan
hakim, tidak boleh dimajukan dan
dipertimbangkan terpisah, tetapi diperiksa dan dipertimbangkan terpisah, tetapi diperiksa dan diputus bersama
diputus bersama--sama dengan pokok perkara.sama dengan pokok perkara.
Eksepsi tentang kompetensi diatur dalam ps. Eksepsi tentang kompetensi diatur dalam ps.
125 ayat 2, 133
125 ayat 2, 133--136 HIR; 149 ayat 2, 160136 HIR; 149 ayat 2, 160--162 162 Rbg).
Rbg).
Pada umumnya yang diartikan dengan eksepsi Pada umumnya yang diartikan dengan eksepsi ialah suatu sanggahan atau bantahan dari
ialah suatu sanggahan atau bantahan dari pihak tergugat terhadap gugatan penggugat pihak tergugat terhadap gugatan penggugat yang tidak mengenai pokok perkara.
yang tidak mengenai pokok perkara.
Sangkalan adalah sanggahan yang Sangkalan adalah sanggahan yang berhubungan dengan pokok perkara.
berhubungan dengan pokok perkara.
Gugat Balik (Gugat Rekonvensi) Gugat Balik (Gugat Rekonvensi)
Gugat rekonvensi ini diatur dalam pasal 132 a Gugat rekonvensi ini diatur dalam pasal 132 a dan 132 b HIR atau ps. 157, 158 Rbg.
dan 132 b HIR atau ps. 157, 158 Rbg.
Gugat balik dalam perkara perdata dapat terjadi Gugat balik dalam perkara perdata dapat terjadi apabila tergugat dalam suatu perkara perdata apabila tergugat dalam suatu perkara perdata yang sedang dalam proses pemeriksaan di
yang sedang dalam proses pemeriksaan di yang sedang dalam proses pemeriksaan di yang sedang dalam proses pemeriksaan di pengadilan (tergugata konvensi), menggugat pengadilan (tergugata konvensi), menggugat kembali kepada pihak penggugat. Dalam hal kembali kepada pihak penggugat. Dalam hal demikian, maka kedudukan tergugat awal demikian, maka kedudukan tergugat awal
(konvensi) akan menjadi Penggugat Rekonvensi (konvensi) akan menjadi Penggugat Rekonvensi dan penggugat awal (konvensi) menjadi
dan penggugat awal (konvensi) menjadi Tergugat Rekonvensi.
Tergugat Rekonvensi.
Gugatan dalam rekonvensi diajukan bersama Gugatan dalam rekonvensi diajukan bersama sama dengan jawaban dalam konvensi.
sama dengan jawaban dalam konvensi.
Demikian halnya dengan tuntutannya.
Demikian halnya dengan tuntutannya.
Gugat rekonvensi tidak dapat dilakukan dalam Gugat rekonvensi tidak dapat dilakukan dalam hal:
hal:
-- Penggugat dalam konvensi bertindak dalam Penggugat dalam konvensi bertindak dalam kedudukannya tertentu bukan selaku pribadi kedudukannya tertentu bukan selaku pribadi sedangkan gugat rekonvensi adalah mengenai sedangkan gugat rekonvensi adalah mengenai sedangkan gugat rekonvensi adalah mengenai sedangkan gugat rekonvensi adalah mengenai pribadi penggugat rekonvensi.
pribadi penggugat rekonvensi.
-- Bila pengadilan yang memeriksa gugat Bila pengadilan yang memeriksa gugat
konvensi tidak berwenang memeriksa gugat konvensi tidak berwenang memeriksa gugat rekonvensi.
rekonvensi.
-- Dalam perkara yang berhubungan dengan Dalam perkara yang berhubungan dengan pelaksanaan putusan.
pelaksanaan putusan.
Proses Persidangan Proses Persidangan
Acara Pemeriksaan Acara Pemeriksaan
Jawab menjawab
Gugatan
Eksepsi/Jawaban
Pembuktian
Konklusi/Kesimpulan
Putusan
Replik
Duplik Persidangan
Pada hari sidang yang telah ditetapkan, ketua Pada hari sidang yang telah ditetapkan, ketua Majelis Hakim yang didampingi panitera
Majelis Hakim yang didampingi panitera membuka sidang dan menyatakan sidang membuka sidang dan menyatakan sidang
terbuka untuk umum (vide ps. 17 ayat 1 dan 2 terbuka untuk umum (vide ps. 17 ayat 1 dan 2 UU No. 14/1970).
UU No. 14/1970).
Apabila Putusan diucapkan dalam sidang yang Apabila Putusan diucapkan dalam sidang yang tidak dinyatakan terbuka untuk umum, maka tidak dinyatakan terbuka untuk umum, maka tidak dinyatakan terbuka untuk umum, maka tidak dinyatakan terbuka untuk umum, maka putusan tersebut tidak sah dan tidak
putusan tersebut tidak sah dan tidak
mempunyai kekuatan hukum dan dengan mempunyai kekuatan hukum dan dengan demikian mengakibatkan batalnya putusan demikian mengakibatkan batalnya putusan
(vide ps. 18 UU No. 14/1970), tetapi bila dalam (vide ps. 18 UU No. 14/1970), tetapi bila dalam berita acara disebutkan sidang dinyatakan
berita acara disebutkan sidang dinyatakan
terbuka untuk umum, maka putusan tetap sah.
terbuka untuk umum, maka putusan tetap sah.
Pembatasan terhadap asas terbukanya Pembatasan terhadap asas terbukanya
persidangan untuk umum dapat dilakukan persidangan untuk umum dapat dilakukan apabila undang
apabila undang--undang menentukan lain atau undang menentukan lain atau berdasarkan alasan
berdasarkan alasan--alasan penting menurut alasan penting menurut hakim dan dimuat dalam berita acara sidang hakim dan dimuat dalam berita acara sidang (vide ps. 17 ayat 1 UU No. 14/1970; ps. 29 (vide ps. 17 ayat 1 UU No. 14/1970; ps. 29 RO).
RO).
RO).
RO).
Sidang ditunda apabila hanya satu pihak yang Sidang ditunda apabila hanya satu pihak yang hadir, hal ini dilakukan untuk memenuhi asas hadir, hal ini dilakukan untuk memenuhi asas audi et alteram partem,
audi et alteram partem, karena keterangan karena keterangan satu pihak saja bukanlah merupakan
satu pihak saja bukanlah merupakan
keterangan “Eines Mannes Rade, ist keines keterangan “Eines Mannes Rade, ist keines Mannes Rade, man soll sie horen beide”.
Mannes Rade, man soll sie horen beide”.
Bila dalam pemeriksaan pertama kedua pihak yang Bila dalam pemeriksaan pertama kedua pihak yang berperkara hadir, maka hakim harus mengusahakan berperkara hadir, maka hakim harus mengusahakan mendamaikan kedua belah pihak (vide ps. 130 HIR;
mendamaikan kedua belah pihak (vide ps. 130 HIR;
ps. 154 Rbg).
ps. 154 Rbg).
Putusan perdamaian (acte van vergelijk) dijatuhkan Putusan perdamaian (acte van vergelijk) dijatuhkan apabila mereka berhasil berdamai dan menghukum apabila mereka berhasil berdamai dan menghukum
kedua pihak untuk memenuhi isi perdamain yang yang kedua pihak untuk memenuhi isi perdamain yang yang telah dicapai.
telah dicapai.
telah dicapai.
telah dicapai.
Terhadap putusan perdamaian tidak dapat dimintakan Terhadap putusan perdamaian tidak dapat dimintakan banding (ps. 130 ayat 3 HIR; ps. 154 ayat 3 Rbg).
banding (ps. 130 ayat 3 HIR; ps. 154 ayat 3 Rbg).
Bila perdamaian tidak berhasil, hal tersebut dimuat Bila perdamaian tidak berhasil, hal tersebut dimuat dalam berita acara sidang dan pemeriksaan
dalam berita acara sidang dan pemeriksaan
dilanjutkan (ps. 131 ayat 1 HIR; 154ayat 1 Rbg).
dilanjutkan (ps. 131 ayat 1 HIR; 154ayat 1 Rbg).
Rv menganut sistem, hakim adalah pasif. Rv menganut sistem, hakim adalah pasif.
Sedangkan HIR menganut sistem, hakim aktif.
Sedangkan HIR menganut sistem, hakim aktif.
Dalam hal ini hakim berwenang memberi Dalam hal ini hakim berwenang memberi nasehat kepada kedua belah pihak serta nasehat kepada kedua belah pihak serta
menunjukan upaya hukum (ps. 132 HIR;156 menunjukan upaya hukum (ps. 132 HIR;156 Rbg). Selain itu hakim wajib mencari
Rbg). Selain itu hakim wajib mencari keterangan
keterangan--keterangan yang bertentangan satu keterangan yang bertentangan satu sama lain untuk menetapkan pokok sengketa.
sama lain untuk menetapkan pokok sengketa.
sama lain untuk menetapkan pokok sengketa.
sama lain untuk menetapkan pokok sengketa.
Bilamana perdamaian tidak tercapai, maka Bilamana perdamaian tidak tercapai, maka sidang dilanjutkan dengan acara pembacaan sidang dilanjutkan dengan acara pembacaan gugatan.
gugatan.
Tergugat diberi kesempatan untuk memberi Tergugat diberi kesempatan untuk memberi
tanggapan/jawaban atas gugatan, hal ini dapat tanggapan/jawaban atas gugatan, hal ini dapat dijawab secara lisan maupun tertulis (ps. 121 dijawab secara lisan maupun tertulis (ps. 121 ayat 2 HIR; 145 ayat 2 Rbg).
ayat 2 HIR; 145 ayat 2 Rbg).
BilamaBilamanana tergugattergugat memandangmemandang perluperlu, , makamaka tergugat
tergugat dapatdapat mengajukanmengajukan eksepsieksepsi sebelumsebelum memberikan
memberikan jawabanjawaban atauatau diajukandiajukan bersamaanbersamaan dengan
dengan jawabanjawaban..
Prosesuil
declinetoir
Eksepsi
Prosesuil
Materiil
disqualifictoir
peremptoir dilatoir
Eksepsi prosesuil adalah tangkisan yang bersifat Eksepsi prosesuil adalah tangkisan yang bersifat mengelak yang menuju pada tuntutan tidak
mengelak yang menuju pada tuntutan tidak diterimanya gugatan berdasarkan alasan
diterimanya gugatan berdasarkan alasan--alasan di alasan di luar pokok perkara; meliputi :
luar pokok perkara; meliputi :
-- eksepsi deklaratoir seperti eksepsi tentang tidak eksepsi deklaratoir seperti eksepsi tentang tidak berkuasanya hakim, eksepsi bahwa gugatan batal berkuasanya hakim, eksepsi bahwa gugatan batal dan;
dan;
-- eksepsi disqualificatoir seperti, eksepsi perkara telah eksepsi disqualificatoir seperti, eksepsi perkara telah diputus dan pihak penggugat tidak berkapasita.
diputus dan pihak penggugat tidak berkapasita.
Eksepsi materiil merupakan bantahan lainnya yang Eksepsi materiil merupakan bantahan lainnya yang
Eksepsi materiil merupakan bantahan lainnya yang Eksepsi materiil merupakan bantahan lainnya yang didasarkan ketentuan hukum materiil; meliputi :
didasarkan ketentuan hukum materiil; meliputi :
-- eksepsi dilatoir seperti tuntutan penggugat belum eksepsi dilatoir seperti tuntutan penggugat belum dapat dikabulkan karena penggugat memberi
dapat dikabulkan karena penggugat memberi penundaan pembayaran.
penundaan pembayaran.
-- eksepsi peremptoir yang sudah mengenai pokok eksepsi peremptoir yang sudah mengenai pokok perkara seperti eksekusi karena lampaunya waktu perkara seperti eksekusi karena lampaunya waktu (kadaluarsa) atau karena tergugat dibebaskan dari (kadaluarsa) atau karena tergugat dibebaskan dari membayar.
membayar.
Penggugat diberi kesempatan untuk memberi Penggugat diberi kesempatan untuk memberi tanggapan terhadap eksepsi/jawaban tergugat, tanggapan terhadap eksepsi/jawaban tergugat, biasa disebut replik.
biasa disebut replik.
Terakhir tergugat diberi kesempatan untuk Terakhir tergugat diberi kesempatan untuk memberi tanggapan atas replik penggugat, memberi tanggapan atas replik penggugat, biasa disebut duplik
biasa disebut duplik
Hukum pembuktian positif diatur dalam HIR Hukum pembuktian positif diatur dalam HIR
Hukum pembuktian positif diatur dalam HIR Hukum pembuktian positif diatur dalam HIR dan Rbg serta BW. Selain itu masi diatur juga dan Rbg serta BW. Selain itu masi diatur juga dalam Rv.
dalam Rv.
Pembuktian Pembuktian
Dengan berakhirnya proses jawab menjawab, Dengan berakhirnya proses jawab menjawab, maka acara selanjutnya adalah pembuktian.
maka acara selanjutnya adalah pembuktian.
Dalam pemeriksaan Pembuktian, para pihak Dalam pemeriksaan Pembuktian, para pihak diberi kesempatan untuk membuktikan dalil diberi kesempatan untuk membuktikan dalil-- dalil yang telah disampaikan dan kesempatan dalil yang telah disampaikan dan kesempatan dalil yang telah disampaikan dan kesempatan dalil yang telah disampaikan dan kesempatan
pertama diberikan kepada Pengugat, setelah itu pertama diberikan kepada Pengugat, setelah itu Tergugat.
Tergugat.
Hukum pembuktian terdiri dari dua unsur, yaitu Hukum pembuktian terdiri dari dua unsur, yaitu unsur materiil/hukum pembuktian materiil dan unsur materiil/hukum pembuktian materiil dan formil/hukum pembuktian formil.
formil/hukum pembuktian formil.
Hukum pembuktian materiil mengatur tentang Hukum pembuktian materiil mengatur tentang dapat tidaknya diterima pembuktian dengan dapat tidaknya diterima pembuktian dengan alat
alat--alat bukti tertentu di persidangan serta alat bukti tertentu di persidangan serta alat
alat--alat bukti tertentu di persidangan serta alat bukti tertentu di persidangan serta ketentuan pembuktiannya.
ketentuan pembuktiannya.
Hukum pembuktian formil mengatur tentang Hukum pembuktian formil mengatur tentang caranya mengadakan pembuktian.
caranya mengadakan pembuktian.
Yang harus dibuktikan dalam persidangan Yang harus dibuktikan dalam persidangan
adalah peristiwa hukum yang penting/relevant adalah peristiwa hukum yang penting/relevant bagi hukum agar diperoleh suatu kebenaran, bagi hukum agar diperoleh suatu kebenaran, misalnya yang harus dibuktikan adalah adanya misalnya yang harus dibuktikan adalah adanya perjanjian hutang piutang antara penggugat perjanjian hutang piutang antara penggugat dan tergugat.
dan tergugat.
Selain peristiwa hukum, dalam hukum Selain peristiwa hukum, dalam hukum
Selain peristiwa hukum, dalam hukum Selain peristiwa hukum, dalam hukum
pembuktian, hak pun harus dibuktikan karena pembuktian, hak pun harus dibuktikan karena dari ps. 163 HIR; 283 Rbg dan 1865 BW,
dari ps. 163 HIR; 283 Rbg dan 1865 BW,
disebutkan bahwa siapa mengaku mempunyai disebutkan bahwa siapa mengaku mempunyai hak harus membuktikannya.
hak harus membuktikannya.
Kebanaran yang dicari oleh hakim dalam Kebanaran yang dicari oleh hakim dalam perkara perdata adalah kebenaran formil.
perkara perdata adalah kebenaran formil.
Mencari kebenaran formil berarti hakim tidak Mencari kebenaran formil berarti hakim tidak boleh melampaui batas
boleh melampaui batas--batas yang diajukan batas yang diajukan oleh para pihak yang berperkara.
oleh para pihak yang berperkara.
Hal ini relevant dengan ketentuan ps. 178 ayat Hal ini relevant dengan ketentuan ps. 178 ayat 3 HIR; ps. 189 ayat 3 Rbg dan ps. 50 ayat 3 Rv 3 HIR; ps. 189 ayat 3 Rbg dan ps. 50 ayat 3 Rv yang melarang hakim untuk menjatuhkan
yang melarang hakim untuk menjatuhkan
putusan atas perkara yang tidak dituntut atau putusan atas perkara yang tidak dituntut atau putusan atas perkara yang tidak dituntut atau putusan atas perkara yang tidak dituntut atau akan meluluskan lebih dari yang dituntut.
akan meluluskan lebih dari yang dituntut.
Dalam perkara perdata, pihak yang Dalam perkara perdata, pihak yang
berkepentingan cq. Penggugat dan Tergugat berkepentingan cq. Penggugat dan Tergugat yang berkepentingan yang wajib membuktikan yang berkepentingan yang wajib membuktikan peristiwa yang disengketakan dan atau
peristiwa yang disengketakan dan atau mengajukan alat
mengajukan alat--alat bukti.alat bukti.
Ps. 163 HIR; 283 Rbg dan 1865 BW, pada Ps. 163 HIR; 283 Rbg dan 1865 BW, pada
pokoknya menyebutkan bahwa “Barangsiapa pokoknya menyebutkan bahwa “Barangsiapa yang mengaku mempunyai hak, … harus
yang mengaku mempunyai hak, … harus
membuktikan adanya hak atau peristiwa itu”.
membuktikan adanya hak atau peristiwa itu”.
Suatu bukti dinilai lengkap atau sempurna, Suatu bukti dinilai lengkap atau sempurna, apabila hakim berpendapat bahwabukti yang apabila hakim berpendapat bahwabukti yang telah diajukan/peristiwa yang harus dibuktikan telah diajukan/peristiwa yang harus dibuktikan itu harus dianggap sudah pasti atau benar.
itu harus dianggap sudah pasti atau benar.
itu harus dianggap sudah pasti atau benar.
itu harus dianggap sudah pasti atau benar.
Teori pembuktian:Teori pembuktian:
1. Pemuktian bebas, menghendaki adanya 1. Pemuktian bebas, menghendaki adanya ketentuan
ketentuan--ketentuan yang mengikat hakim, ketentuan yang mengikat hakim,
sehingga penilaian pembuktian seberapa dapat sehingga penilaian pembuktian seberapa dapat diserahkan kepadanya.
diserahkan kepadanya.
2. ...
2. ...
2. Pembuktian negatif, menurut teori ini harus ada 2. Pembuktian negatif, menurut teori ini harus ada ketentuan
ketentuan--ketentuan yang mengikat yang bersifat ketentuan yang mengikat yang bersifat negatif, yaitu bahwa ketentuan ini harus membatasi negatif, yaitu bahwa ketentuan ini harus membatasi pada larangan kepada hakim untuk melakukan
pada larangan kepada hakim untuk melakukan
sesuatu yang berhubungan dengan pembuktian. Jadi sesuatu yang berhubungan dengan pembuktian. Jadi hakim dilarang dengan pengecualian (ps. 169 HIR, hakim dilarang dengan pengecualian (ps. 169 HIR, 306 Rbg, 1905 BW).
306 Rbg, 1905 BW).
3. Pembuktian positif, teori ini menghendaki adanya 3. Pembuktian positif, teori ini menghendaki adanya 3. Pembuktian positif, teori ini menghendaki adanya 3. Pembuktian positif, teori ini menghendaki adanya
perintah kepada hakim. Di sini hakim diwajibkan tetapi perintah kepada hakim. Di sini hakim diwajibkan tetapi dengan syarat (ps. 165 HIR, 285 Hbg, 1870 BW).
dengan syarat (ps. 165 HIR, 285 Hbg, 1870 BW).
Pendapat umum menghendaki adanya pembuktian Pendapat umum menghendaki adanya pembuktian bebas, hal ini dimaksudkan agar dapat memberi
bebas, hal ini dimaksudkan agar dapat memberi kelonggaran bagi hakim dalam mencari kebenaran.
kelonggaran bagi hakim dalam mencari kebenaran.
BebanPembuktian BebanPembuktian
Hakim yang memerintahkan kepada para pihak Hakim yang memerintahkan kepada para pihak untuk mengajukan alat
untuk mengajukan alat--alat buktinya.alat buktinya.
Asas beban pembuktian ini diatur dalam ps. Asas beban pembuktian ini diatur dalam ps.
163 HIR, 283 Rbg, 1865 BW) yang berbunyi: “ 163 HIR, 283 Rbg, 1865 BW) yang berbunyi: “ Barangsiapa yang mengaku mempunyai hak Barangsiapa yang mengaku mempunyai hak atau yang mendasarkan pada suatu peristiwa atau yang mendasarkan pada suatu peristiwa atau yang mendasarkan pada suatu peristiwa atau yang mendasarkan pada suatu peristiwa untuk menguatkan haknya itu atau untuk
untuk menguatkan haknya itu atau untuk menyangkal hak orang lain, harus
menyangkal hak orang lain, harus
membuktikan adanya hak atau peristiwa itu.
membuktikan adanya hak atau peristiwa itu.
Selain ketenuan tersebut, ada beberapa Selain ketenuan tersebut, ada beberapa
ketentuan khusus, yaitu ps. 533 BW, ps. 535 ketentuan khusus, yaitu ps. 533 BW, ps. 535 BW, ps. 1244 BW.
BW, ps. 1244 BW.