EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK
PENGEMBANGAN EKOWISATA BUKIT SEWU SAMBANG PADA KAWASAN KPH BANYUWANGI UTARA
SKRIPSI
Oleh:
SUYUDI PRAMONO 201510320311099
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN – PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
MALANG
2021
ii
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK
PENGEMBANGAN EKOWISATA BUKIT SEWU SAMBANG PADA KAWASAN KPH BANYUWANGI UTARA
Skripsi Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan program Sarjana Strata Satu (S-1) Kehutanan
Oleh:
SUYUDI PRAMONO NIM 201510320311099
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
MALANG
2021
iii
iv
v
RIWAYAT HIDUP DATA DIRI
1
Nama Lengkap : Suyudi Pramono Tempat/Tanggal Lahir : 20 Agustus 1996 Jenis Kelamin : Laki-lakiAgama : Islam Jurusan : Kehutanan
Alamat kampus : Jl Raya Tlogomas 246 Malang
No Tlp/fax instansi : 0341-464318,464319 fax 0341-460782 Alamat Rumah : Bengkak, Wongsorejo, Banyuwangi.
No tlp : 087754715203
Email : [email protected] PENDIDIKAN FORMAL
No Tingkat Pendidikan Jurusan Tahun Tempat
1 Taman
Kanak-kanak
Formal - 2003 TK Tunas
Rimba
2 Sekolah Dasar Formal - 2004-2009 SDN 1 Bengkak
3 Sekolah Menengah Pertama
Formal 2009-2012 SMPN 2
Banyuputih
4 Sekolah Menengah Akhir
Formal Ilmu
Pengetahuan Sosial
2012-2015 SMAN 1 Wongssorejo
5 Sarjana Formal Kehutanan 2015-2021 Universitas Muhammadiyah Malang
vi PRAKATA
Alhamdulillah atas rahmat Allah SWT, penulis panjatkan sholawat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. Penulis dapat menyelesaikan skripsi sebagai persyaratan untuk menempuh studi strata 1 (S-1) di Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulisan skripsi ini terdiri dari BAB I : Pendahuluan yang meliputi latar belakang mengenai pariwisata dan perkembangan pembangunan pariwisata;
pemanfaatan lahan dalam pengembangan wilayah, tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik kesesuain lahan kawasan ekowisata dan menganalisis kesesuaian lahan kawasan ekowisata; manfaat penelitian yaitu secara ilmiah dan praktis bagi pihak pengelola serta masyarakat. BAB II : Tinjauan Pustaka yaitu deskripsi lokasi, evaluasi kesesuaian lahan, ekowisata, peran pemerintah dan masyarakat lokal, pembangunan berkelanjutan dan sarana prasarana, potensi objek daya tarik wisata, dan metode Universal Soil Lost Equation. BAB III : Metode penelitian yang terdiri dari waktu dan tempat penelitian, alat penelitian, bahan penelitian, metode penelitian, dan analisis data menggunakan analisis deskriptif serta analisis spasial lahan kritis dan analisis kesesuaian wisata. BAB IV : Hasil dan pembahasan terdiri dari gambaran umum lokasi penelitian, karakteristik penggunaan lahan, hasil evaluasi kelerengan, potensi erosi, manajemen, evaluasi kesesuaian lahan, evaluasi kawasan ekowisata, dan upaya yang harus dilakukan.
BAB V : Kesimpulan kesesuaian lahan wisata masuk dalam klasifikasi kesesuaian S2 yaitu 68%, dan potensi tingkat bahaya erosi yang pada kawasan ekowisata memiliki nilai sebesar 30,31 Ton/Ha/Thn di klasifikasikan ditingkat ringan, saran yang diberikan dipertimbangkan sesuai strategi yang ditentukan.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, baik dari segi penyusunan maupun bahasan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca, sehingga dapat dijadikan sebagai acuan dalam penulisan yang lebih baik.
vii
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah- Nya. Tidak lupa penulis panjatkan sholawat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang dengan ridha Allah SWT, sehingga pada kesempatan ini penulis mampu menyelesaikan skripsi untuk diajukan sebagai salah satu syarat untuk menempuh studi strata 1 (S-1) di Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian- Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Aris Winaya, M.M., M.Si sebagai Dekan Fakultas Petanian- Peternakan yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian skripsi.
2. Bapak Dr. Ir. Joko Triwanto MP., IPU sebagai Ketua Jurusan Kehutanan yang telah memberikan pengarahan dan dorongan kepada mahasiswa untuk melakukan penulisan skripsi.
3. Bapak Ir. Mochamad Chanan, MP, IPU sebagai dosen pembimbing pertama yang telah memberikan pengarahan terhadap penulisan skripsi.
4. Ibu Nirmala Ayu Aryanti S.Hut. M.Sc. sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan terhadap penulisan skripsi.
5. Orang tua dan saudara-saudara keluarga besar yang tak pernah lepas memberikan do’a dan dukungan dalam kelancaran menyelesaikan skripsi ini.
6. Pihak Perhutani KPH Banyuwangi Utara dan Stasiun BMKG Meteorologi Kelas III Banyuwangi dan Laboratium Tanah Kimia dan Fisika Universitas Brawijaya Malang dan seluruhnya yang telah membantu dalam penyajian data skripsi ini..
7. Saudara-saudaraku Kehutanan UMM 2015 yang sudah memberikan banyak inspirasi, saran, dan semangat serta setia menemani penulis dalam penelitian maupun dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Teman-teman HMI Komisariat Pertanian UMM yang banyak memberikan motivasi untuk penulis.
Dalam penulisan skripsi ini tentu tidak luput dari kesalahan, maka dari itu untuk saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan agar tulisan ini menjadi lebih baik. Besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
viii DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
RIWAYAT HIDUP ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv
PRAKATA ... v
UCAPAN TERIMAH KASIH ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
RINGKASAN ... xi
ABSTRAKSI ... xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Lokasi atau Daerah Penelitian ... 4
2.2 Evaluasi Kesesuaian Lahan ... 5
2.3 Pengertian Ekowisata (ecotourism) ... 8
2.4Peran Pemerintah dan Masyarakat Lokal ... 10
2.5 Pembangunan Berkelanjutan dan Sarana Prasarana ... 13
2.6 Potensi Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) ... 17
2.7 Metode Universal Soil Lost Equation (USLE) ... 19
2.7.1 Erosivitas Hujan ... 20
2.7.2 Erodibilitas ... 20
ix
2.7.3Faktor Topografi (LS) ... 21
2.7.4 Faktor Vegetasi (C) dan Faktor Konservasi Tanah (P) ... 25
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian ... 28
3.2 Alat Dan Bahan ... 28
3.3 Metode Pengambilan Data ... 29
3.4 Analisis Data ... 30
3.4.1 Kekritisan Lahan ... 20
3.4.2 Analisis Kesesuaian Wisata ... 36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 38
4.2 Penggunaan Lahan ... 38
4.3 Faktor Topografi (Panjang dan Kemiringan Lereng) ... 42
4.4 Potensi Erosi Pada Kawasan Ekowisata Bukit Sewu Sambang ... 45
4.5 Manajemen ... 48
4.6 Evaluasi Kawasan Ekowisata ... 48
4.7 Upaya Yang Harus Dilakukan ... 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 53
5.2 Saran ... 53 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
No. Teks Halaman
2.1 Nilai LS ... 21
2.2 Kandungan Bahan Organik ... 22
2.3 Kode Struktur Tanah ... 23
2.4 Kelas Permeabilitas Tanah ... 23
2.5 Klasifikasi Kelas Tekstur Tanah ... 24
2.6 Indeks Pengelolaan Tanaman (Nilai C) ... 25
2.7 Nilai - Nilai Konservasi Tanah (Nilai P)... 25
2.8 Nilai CP untuk Berbagai Penggunaan Lahan ... 26
3.1 Klasifikasi Penutupan Lahan dan Skoringnya Untuk Penentuan Lahan Kritis ... 30
3.2 Klasifikasi Lereng dan Skoringnya Untuk Penentuan Lahan Kritis ... 30
3.3 Klasifikasi Tingkat Bahaya Erosi... 32
3.4 Klasifikasi Tingkat Erosi dan Skoringnya Untuk Penentuan Lahan Kritis .. 33
3.5 Klasifikasi Manajemen dan Skoringnya untuk Penentuan Lahan Kritis ... 34
3.6 Matriks Kesesuaian Lahan Untuk Kategori Wisata ... 35
3.8 Kriteria Nilai Indeks Kesesuaian Wisata ... 35
4.1 Tingkat Bahaya Erosi Pada Kawasan Ekowisata Bukit Sewu Sambang ... 40
4.2 Kemiringan Lereng ... 43
4.3 Nilai Erodibilitas dan Jenis Tanah ... 44
4.4 Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Kategori Wisata ... 46
Lampiran 1. Data Curah Hujan Tahun 2019 ... 56
2. Hasil Laboratorium Kandungan Organik Tanah ... 57
3. Hasil Laboratorium Sifat Fisik Tanah ... 58
xi
DAFTAR GAMBAR
NO. Teks Halaman
3.1 Peta Lokasi Penelitian ... 27
4.1 Peta Penggunaan Lahan Sekitar Kawasan Wisata ... 38
4.2 Peta Kelerengan Kawasan Ekowisata Bukit Sewu Sambang ... 39
4.3 Peta Tingkat Bahaya Erosi ... 41
Lampiran 1. Kondisi Kelerengan Lahan ... 59
2. Pengambilan Sampel Tanah ... 59
3. Lokasi Tempat Parkir Wisatawan ... 60
4. Aksesbilitas Menuju Kawasan Wisata ... 60
5. Warung ... 61
6. Gazebo... 61
7. Toilet ... 62
8. Toilet ... 63
9. Spot Foto ... 63
xii ABSTRAKSI
Suyudi Pramono (201510320311099) Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Pengembangan Ekowisata Bukit Sewu Sambang Pada Kawasan KPH Banyuwangi Utara di Desa Papring Kecamatan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi. Pembimbing I: Dr. Ir. Mochamad Chanan, MP. IPU. Pembimbing II: Nirmala Ayu Aryanti, S.Hut. M.Sc.
Pemanfaatan lahan menjadi suatu hal penting untuk direncanakan baik itu di perkotaan maupun di wilayah pedesaan. Saat ini pemanfaatan lahan yang tidak berorientasikan pembangunan berkelanjutan mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan, kerusakan prasarana dan sarana, pemukiman, bahkan bisa mendatangkan bencana yang memakan korban jiwa. Ekowisata sebagai salah satu produk pariwisata alternatif dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan yaitu pembangunan yang secara ekologis memberikan manfaat berupa kelestarian lingkungan, secara ekonomi memberikan penghasilan kepada masyarakat dalam pengelolaan objek wisata, dan manfaat sosial dalam memenuhi kebutuhan wisatawan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian lahan pada tingkat erosi dan kesesuaian wisata pada kawasan Bukit Sewu Sambang. Metode pengambilan data berupa data primer yaitu pengambilan data lapang berupa pengukuran kemiringan lahan, panjang lereng, pengambilan sampel tanah, kemudian pengambilan data laboratorium untuk hasil uji tanah dan pengambilan data sekunder untuk data curah hujan pada tahun 2018 serta studi literatur yang terkait. Setelah dilakukannya pengukuran dan analisis data, hasil yang didapatkan pada kawasan ekowisata Bukit Sewu Sambang memiliki nilai erosi 30,31 ton/ha/thn dan kelas lereng tergolong (III) dan (II). Penggunaan lahan berupa hutan lahan kering sekunder dan pertanian lahan kering campur yang berupa sistem pola agroforestri. Tingkat bahaya erosi yang ditimbulkan pada kawasan ekowisata Bukit Sewu Sambang ini terbilang ringan. Kemudian hasil dari kesesuaian lahan pada kawasan ekowisata Bukit Sewu Sambang yaitu termasuk dalam kategori S2 (Sesuai) dengan nila indeks kesesuaian wisata 54%. Tindakan yang harus dilakukan berupa pemeliharaan kawasan terkait dengan keberadaan vegetasi yang menerapkan fungsi estetika dan ekologi didalamnya.
Kata kunci: Kesesuaian lahan, Ekowisata, Bukit Sewu Sambang
xii ABSTRACT
Land use becomes an important thing to planned both in urban and in rural areas. The current utilization of land that is not oriented sustainable development resulted in a decline in the quality of the environment, damage to infrastructure and facilities, residential areas, can even bring disaster casualties. Ecotourism as one of the products of alternative tourism in the development of sustainable tourism, namely the development of ecologically provides the benefits of environmental sustainability, economically provide income to the community in the management of a tourist attraction, and social benefits to meet the needs of tourists. The purpose of this study was to determine the suitability of land to tourism suitability in Bukit Sewu, Sambang. Methods of data collection in the form of primary data, namely data retrieval airy form of the measurement of the slope of the land, slope length, soil sampling, then the retrieval of laboratory data to the results of the soil test and collection of secondary data for rainfall data in the year 2018 and the study of literature related. After doing a measurement and data analysis, the results obtained in the area of ecotourism Bukit Sewu Honeycomb has a value erosion 30,31 tons/ha/yr and the class of slopes classified as (III) and (II). Land use in the form of secondary dryland forest and agricultural land dry mix in the form of a system of patterns of agroforestry. The erosion rate is inflicted on ecotourism Bukit Sewu Sambang is fairly mild. Then the results of land suitability on ecotourism Bukit Sewu Sambang that is included in the category of S2 (in Accordance) with the indigo the suitability of just 54%.
Actions to be performed in the form of maintenance of the area associated with the presence of vegetation that implement the functionality aesthetics and ecology therein.
Keywords: land Suitability, Ecotourism, Hill Sewu Sambang
DAFTAR PUSTAKA Abdullah T. S. 1993. Survei Tanah dan Evaluasi Lahan. Jakarta
Agus, Abdurrachman, S. H. Talaohu, A. Dariah, B.R. Prawiradiputra, B. Hafif, dan Wiganda S. 1999. Teknik Konservasi Tanah dan Air. Sekretariat Tim Pengendali Bantuan Penghijauan dan Reboisasi Pusat. Jakarta
Arsyad, A.R. (2001). Pegaruh Olah Tanah Konservasi dan Pola Tanam Terhadap Sifat Fisika Tanah Ultisol dan Hasil Jagung. Jurnal Agronomi. Vol. 8. No.2.
Asdak, C. (2010). Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Asyrowi, H. (2017). Analisis Bahaya Potensi Erosi di Sub DAS Mikro Hulu Brantas. Jurusan Cahyadinata, I. 2009. Kesesuaian Pengembangan Kawasan Pesisir Pulau Enggano untuk
Pariwisata dan Perikanan Tangkap. Jurnal AGRISEP, 9(2): 168-182, Maret.
Chamley S. 2005. From nature tourism to ecotourism? The case of the Ngorongoro Conservation Area, Tanzania. Human Organization. 64(1):75-88.
Dilly BJ. 2003. Gender, culture, and ecotourism: Development policies and practices in the Guyanese rain forest. Women's Studies Quarterly. 31(3/4):58-75.
Dowling RK dan Fennell DA. 2003. The Context of Eco-tourism Policy and Planning. Di dalam: Fennel DA dan Dowling RK (editor). Ecotourism Policy and Planning.
Cambridge. CABI Publishing. Hal 1-20.
Drake SP. 1991. Local Participation in Ecotourism Projects. Di dalam: Whelan T (editor).
Nature Tourism: Managing for the Environment. Washington. Island Press. Hal 132- 163.
Elfira, R. 2014. Modul Sosialisasi dan Orientasi Penataan Ruang Laut, Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil. Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta.
Fotiou S, Buhalis D, dan Vereczi G. 2002. Sustainable development of ecotourism in small islands developing states (SIDS) and other small islands. Tourism and Hospitality Research. 4(1):79-88.
Gstaettner, A.M., K. Rodger, D. Lee, 2017. Visitor perspectives of risk management in a natural tourism setting: an application of the Theory of Planned Behavior. JPSL Vol.
8 (1): 15-25, April 2018 25 Journal of Outdoor Recreation and Tourism 19, pp. 1– 10.
Hakim, N., Nyakpa, M.Y., Lubis, A.M., Nugroho, S.G., Diha, M.A., Hong, G.B.,Bailey, H.H.
1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung. 488 hal.
Hakim R, dan Hardi Utomo. 2004. Komponen perancangan arsitektur lansekap: Prinsip-unsur dan aplikasi desain.PT Bumi Aksara. Jakarta.
Hardjowigeno, S. & Widiatmaka. 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Tata Guna lahan. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.
Hardjowigeno, S. 1982. Survey Tanah dan Evaluasi Lahan. Jurusan Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian. IPB.
Ishak, M. 2008. Evaluasi Lahan “Pertimbangan Faktor-Faktor Pertanian Guna Optimalisasi Lahan”. Universitas Padjadjaran. Jatinagor.
IUCN, the International Union for Conservation of Nature, 2014. Red Data Book. IUCN Jayadinata, 1992. Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Pedesaan, Perkotaan dan Wilayah.
ITB, Bandung.
Kironoto, B. A. (2003). Transpor Sedimen. PPS-Teknik Sipil. Yogyakarta.
Listriyana, I. (2006). Pemetaan Daerah Rawan Bahaya Erosi di Bagian Barat Daya Gunung Lawu Melalui Pendekatan Model Pixel dan Sistem Informasi Geografi (SIG). Skripsi S-1 Fakultas Pertanian UNS. Surakarta.
Machnik A. 2013. Nature-based tourism as an introduction to ecotourism experience: A new approach. Journal of Tourism Challenges and Trends. VI (1):75-96.
Mardiatno, D. 2002. Kajian Geoekologi Daerah Kepesisiran Lombok Barat Untuk Pengembangan Wisata Pantai. Majalah Geografi Indonesia.
Menteri Kehutanan. 2009. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No:
P.32/MENHUT-11/2009 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah Aliran Sungai (RTRHLDAS). Jakarta. Kementerian Kehutanan.
Mowforth M dan Munt I. 1998. Tourism and Sustainability: New Tourism in the Third World.
Routledge. London.
Munasinghe, M. 1993. Environmental Economics and Sustainable Development. World Bank Environment Paper Number 3. The World Bank. Washington D.C.
Murdaningsih dan Nina Nurdiana. 2009. Kajian Potensi Pengembangan Agrowisata Kawasan Gunung Salak Endah. Buana Sains, Vol.9, No.1 p. 31-45.
Nandika, D. (2005). Hutan Bagi Ketahanan Nasional. Muhammadiyah University Press.
Surakarta.
Ojong FA, Eja EI, Undelikwo VA, dan Agbor EA. 2013. Indigenous peoples’ perception of ecotourism in Cross River State, Nigeria. Part-I: Social Sciences and Huma-nities.
Academic Research International. 4(1):275-281. Pelajar. Yogyakarta. 362p.
pendidikan lingkungan. Jurnal Manajemen Pariwisata. 5 (1) : 4-25.
Peraturan Dalam Negri Nomor 33 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengembangan Ekowisata di Daerah
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 tahun 1995 tentang Pembentukan 6 (Enam) Kecamatan Di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Ponorogo, Banyuwangi Dan Jember Dalam Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur
Puslittanak, 1993. Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan. Departemen Pertanian Bogor. Indonesia.
Ridlwan, M. A., Slamet, Muchsin, Hayat. 2017. Model Pengembangan Ekowisata dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat Lokal. Politik Indonesia: Indonesian Political Science Review 2 (2). Universitas Islam Malang. Malang.
Rogers PP, Jalal KF, dan Boyd JA. 2008. An Introduction to Sustainable Development.
London. Glen Educational Foundation, Inc.
Rossister D.G. 1994. Land Evaluation, Lecture Notes, College of Agriculture & Life Sciences.
Departement of Soil, Crop & Atmospheric Science. Cornell University.
Rosiyanti, Adnin Widya dan M.H. Dewi Susilowati. 2017. Perkembangan Objek Wisata di Kabupaten Bogor. Industrial Research Workshop and National Seminar Politeknik Negeri Bandung July 26-27: 462-469.
Sama D. 2011. The relationship between common management and ecotourism regulation:
Tragedy or triumph of the commons? A law and economics answer. Journal of Advanced Research in Law and Economics. 1(3): 78-81.
Sarwono Hardjowigeno Widiatmaka, 2011. Evaluasi Kesesuaian Lahan & Perencanaan Tataguna Lahan. Penerbit Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Sitorus, Santun. 1985. Evaluasi Sumberdaya Lahan. Tarsito. Bandung.
Soegino. 1987. Dampak Perubahan Bentuk Penggunaan Lahan Pertanian Menjadi Lahan Non Pertanian Terhadap Kegiatan Sosial Ekonomi Masyarakat. Skripsi Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Sugandhy, A. (1989). Keanekaragaman Permukiman Golongan Berpenghasilan Rendah di Kota II Malang. Jakarta: PT. Gramedia.
Suwantoro, G. (1997). Dasar-dasar pariwisata. Yogyakarta: Andi Offset.
The International Ecotourism Society (TIES) 1990. What is Ecotourism?: The Definition, Entry from: http://www.ecotourism.org/what-is-ecotourism diakses pada tanggal 3 Agustus 2019.
TIES. 2002. Quebec Declaration On Ecotourism. Canada.
Undang-Undang No. 10 Tahun 2009, Tentang Kepariwisataan, Direktorat Jendral Pariwisata, Jakarta, 2009.
Wahyuningrum, N., C. Nugroho SP., Wardojo, Beny Harjadi, Endang Savitri, Sudimin, Sudirman. Klasifikasi kemampuan dan kesesuaian lahan. Info DAS Surakarta No. 15 Th. 2003. http://www. bebasbanjir2015.html [6 Maret 2012]
WCD (World Commission on Dams). 2000. Dams and development: a new framework for decision-making. London, UK: Earthscan Publication. p. 34-35.
Winda. (2010). Permeabilitas Tanah. http://www.slideshare.net. Diakses pada tanggal 24 september 2019 pada pukul 13.00
Wischmeier, W, H, and D, D Smith. (1978). Predicting Rainfall Erosion Losses, A Guide to Corservation Planning. U, S Department of Agriculture. Agriculture Handbook No, 537.
Wood ME. 2002. Ecotourism: Principles, Practices, and Policies for Sustainability. Paris.
United Nation Environment Programme. Yogyakarta. 49p.
Zhenjia Z. 2008. Significance of protecting natural sites for ecotourism development.
Management Science and Engi-neering. 2(1):101-106.