• Tidak ada hasil yang ditemukan

TESIS KAJIAN KESESUAIAN PRINSIP-PRINSIP EKOWISATA DALAM PENGEMBANGAN EKOWISATA DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM BUKIT TANGKILING PALANGKA RAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TESIS KAJIAN KESESUAIAN PRINSIP-PRINSIP EKOWISATA DALAM PENGEMBANGAN EKOWISATA DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM BUKIT TANGKILING PALANGKA RAYA"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

KAJIAN KESESUAIAN PRINSIP-PRINSIP

EKOWISATA DALAM PENGEMBANGAN

EKOWISATA DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM

BUKIT TANGKILING PALANGKA RAYA

DANIEL PANDU MAU

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016

(2)

TESIS

KAJIAN KESESUAIAN PRINSIP-PRINSIP

EKOWISATA DALAM PENGEMBANGAN

EKOWISATA DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM

BUKIT TANGKILING PALANGKA RAYA

DANIEL PANDU MAU NIM 1491061018

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI KAJIAN PARIWISATA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(3)

KAJIAN KESESUAIAN PRINSIP-PRINSIP

EKOWISATA DALAM PENGEMBANGAN

EKOWISATA DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM

BUKIT TANGKILING PALANGKA RAYA

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister

pada Program Magister, Program Studi Kajian Pariwisata, Program Pascasarjana Universitas Udayana

DANIEL PANDU MAU NIM 1491061018

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI KAJIAN PARIWISATA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(4)

LEMBAR PENGESAHAN

TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 3 MEI 2016

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof. Ir. M. S. Mahendra, M. App. Sc., Ph. D. Dr. I Nyoman Sukma Arida, S. Si., M. Si.

NIP 19561102198303 1 001 NIP 19750710200501 1 003

Mengetahui

Ketua Program Studi Magister Kajian Pariwisata Direktur

Program Pascasarjana Program Pascasarjana

Universitas Udayana, Universitas Udayana,

Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M. Litt. Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp. S (K)

(5)

Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 28 April 2016

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor

Universitas Udayana, No: 1971/UN14.4/HK/2016, Tanggal 22 April 2016

Ketua : Prof. Ir. M. S. Mahendra, M. App. Sc., Ph. D. Sekretaris : Dr. I Nyoman Sukma Arida, S. Si., M. si. Anggota :

1. Prof. Dr. I Wayan Ardika, M. A. 2. Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi, MSP. 3. Dr. Drs. I Nyoman Sunarta, M. Si.

(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih penyertaan, berkat dan juga pimpinan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini yang berjudul “Kajian Kesesuaian Prinsip-prinsip Ekowisata dalam Pengembangan Ekowisata di Kawasan Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling Palangka Raya”. Tesis ini disusun guna melengkapi salah satu syarat dalam menempuh ujian akhir pada Program Studi Magister Kajian Pariwisata Program Pascasarjana Universitas Udayana.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Prof. Ir. M. S. Mahendra, M. App. Sc., Ph. D. selaku pembimbing tesis I yang dengan penuh perhatian telah meluangkan waktu dalam membimbing penulis, memberikan dorongan dan semangat, serta masukan dan saran kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini.

2. Dr. I Nyoman Sukma Arida, S. Si., M. Si. selaku pembimbing tesis II atas masukan dan saran, serta dengan penuh perhatian dan kesabaran membimbing penulis dalam menyelesaiakan tesis ini.

3. Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp. P. D. (KHOM) selaku Rektor Universitas Udayana atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan Program Studi Magister Kajian Pariwisata Program Pascasarjana Universitas Udayana.

4. Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp. S. (K) selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana atas kesempatan dan fasilitas yang

(7)

diberikan kepada penulis untuk menjadi karyasiswa Program Studi Magister Kajian Pariwisata Program Pascasarjana Universitas Udayana. 5. Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M. Litt. selaku Ketua Program Studi

Magister Kajian Pariwisata Program Pascasarjana Universitas Udayana yang sudah memberikan dukungan, saran dan masukan kepada penulis hingga menyelesaikan studinya.

6. Para dosen penguji yaitu Prof. Dr. I Wayan Ardika, M. A., Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi, MSP., dan Dr. Drs. I Nyoman Sunarta, M. Si. yang telah memberikan banyak masukan, saran dan koreksi untuk menyempurnakan tesis ini.

7. Para pihak yang terlibat dalam penelitian yakni Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Palangka Raya, Kepala Kelurahan Tangkiling, Tokoh Masyarakat Tangkiling, wisatawan dan masyarakat lokal yang telah bersedia menjadi informan atas segala bantuan informasi dan kesempatan yang diberikan untuk penelitian ini.

8. Orang tua tercinta, Nico Pandu Mau dan Ruseni sebagai ‘the teachers in the journey of his life’, Kakanda tersayang Berbahana Pandu Mau dan Eben Haezer Pandu Mau, serta Adiknda tersayang Yesarela Pandu Mau, Eliezer Pandu Mau, Tabitaria Pandu Mau dan Sarah Pandu Mau atas kasih sayang, doa, kesabaran, motivasi secara moral dan material,

(8)

sehingga penulis lebih bersemangat dan terpacu untuk menyelesaikan tesis ini.

9. Semua teman-teman penulis di Program Studi Magister Kajian Pariwisata Universitas Udayana khususnya tahun akademik 2014 atas kerjasama, bantuan, dukungan dan motivasi selama studi penulis.

10. I Nyoman Kariana, S. Sos., selaku Kepala Administrasi Program Studi Magister Kajian Pariwisata Universitas Udayana berserta para staff: Luh Putu Dewi Udayani, S. Sos., Ida Ayu Ari Pradnyani, SST. Par., dan Made Arsani yang selalu membantu dalam urusan administrasi selama kuliah.

Sungguh menjadi suatu kebanggaan bagi penulis sudah menjadi karyasiswa di Universitas Udayana. Tesis ini dipersembahkan kepada Program Studi Magister Kajian Pariwisata Universitas Udayana. Besar harapan penulis agar karya ini dapat diterima dan bermanfaat.

Denpasar, 10 Mei 2016

(9)

ABSTRACT

CONFORMITY ASSESSMENT OF ECOTOURISM PRINCIPLES IN THE DEVELOPMENT OF ECOTOURISM IN THE AREA OF BUKIT

TANGKILING NATURE PARK IN PALANGKARAYA

This research examines the suitability of the principles of ecotourism in the development of ecotourism in the area of Bukit Tangkiling Natural Park, Palangka Raya. The reason of this research for the Bukit Tangkiling Natural Park has unique Natural and culture that has been developed into a tourist attraction, but the problems have obstacles during its development. In addition, the criterias of ecotourism have not been implemented optimally. Even the level of tourist arrivals decreased significantly over the last three years.

The purpose of this research are (1) to determine the obstacles occurred related to the development of ecotourism in the area of Bukit Tangkiling Natural Park, (2) to find out how the implementation of the principles of ecotourism in the area of Bukit Tangkiling Natural Park, and (3) to determine the steps that can be done as a recommendation to the management of ecotourism in the area of Bukit Tangkiling Natural Park is closer to the principles of ecotourism. This research used descriptive analysis of qualitative and quantitative as supporting data by using the technique of collecting data through observation and interviews.

The results of this study indicated that the principles of ecotourism have not been implemented properly. This is evident from the many problems that occur during the development area of the Bukit Tangkiling Natural Park as a tourist attraction, such as land legal standing and stone mining are still happening. Community involvement in tourism activity is still very low, because they do not understand much about tourism, especially ecotourism. Support facilities associated with inadequate attractions, such as the information center, the inn accommodation facilities, souvenir center, and other supporting facilities. Even the customs and cultures of potential not yet developed as a tourist attraction. These issues cause the level of tourist arrivals decreased and affecting the income of local people who work in the tourism sector.

Based on these results, it is necessary to raise the local communities’ awareness about conservation and tourism through socialization. Then increase the knowledge of local communities in the management of ecotourism through training that includes knowledge of tourism training, development and management of a tourist attraction, as well as to develop products such as the development of tourism support facilities and systems development and access to marketing and promotion.

Keywords: Principles of eco-tourism, eco-tourism development, Bukit Tangkiling Natural Park, Palangka Raya

(10)

ABSTRAK

KAJIAN KESESUAIAN PRINSIP-PRINSIP EKOWISATA DALAM PENGEMBANGAN EKOWISATA DI KAWASAN TAMAN WISATA

ALAM BUKIT TANGKILING PALANGKA RAYA

Penelitian ini mengkaji kesesuaian prinsip-prinsip ekowisata dalam pengembangan ekowisata di Kawasan Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling, Palangka Raya. Alasan penelitian ini dilakukan karena Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling memiliki keunikan alam dan budaya yang sedang dikembangkan menjadi daya tarik wisata. Namun banyak kendala yang terjadi terkait dengan pengembangan kawasan tersebut sebagai daya tarik wisata. Disamping itu, kriteria ekowisata juga belum diimplementasikan secara optimal. Bahkan tingkat kunjungan wisatawan menurun secara signifikan selama tiga tahun terakhir.

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui kendala yang terjadi terkait dengan pengembangan ekowisata di Kawasan Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling, (2) untuk mengetahui bagaimana implementasi prinsip-prinsip ekowisata yang ada di Kawasan Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling, dan (3) untuk menentukan langkah-langkah yang dapat dilakukan sebagai rekomendasi agar pengelolaan ekowisata di Kawasan Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling lebih mendekati dengan prinsip-prinsip ekowisata. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif sebagai data pendukung dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prinsip-prinsip ekowisata belum diimplementasikan dengan baik. Hal ini terlihat dari banyaknya persoalan yang terjadi dalam pengembangan Kawasan Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling sebagai daya tarik wisata, seperti persoalan hak kepemilikan tanah dan penambangan batu belah yang masih terjadi hingga saat ini. Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan pariwisata juga masih sangat rendah, karena mereka belum begitu memahami tentang pariwisata, khususnya ekowisata. Fasilitas pendukung terkait dengan objek wisata belum memadai, seperti pusat informasi, fasilitas akomodasi penginapan, pusat cenderamata, dan fasilitas penunjang lainnya. Bahkan potensi adat dan budaya belum dikembangkan secara optimal sebagai daya tarik wisata. Persoalan-persoalan tersebut menyebabkan tingkat kunjungan wisatawan menurun, sehingga berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat lokal yang bekerja di sektor pariwisata.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka perlu untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai konservasi dan pariwisata melalui sosialisasi. Kemudian meningkatan pengetahuan masyarakat lokal dalam pengelolaan ekowisata melalui pelatihan yang meliputi pelatihan pengetahuan kepariwisataan, pengembangan dan pengelolaan daya tarik wisata, serta melakukan pengembangan produk seperti pengembangan fasilitas pendukung kepariwisataan dan juga pengembangan sistem dan akses pemasaran dan promosi.

Kata kunci: Prinsip-prinsip ekowisata, pengembangan ekowisata, Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling, Palangka Raya

(11)

RINGKASAN

Kajian Kesesuaian Prinsip-prinsip Ekowisata dalam Pengembangan

Ekowisata di Kawasan Taman Wisata Alam bukit Tangkiling Palangka Raya

Seiring dengan pembangunan pariwisata yang semakin berkembang, mendorong adanya kesadaran untuk mengembangkan pariwisata yang ramah terhadap lingkungan. Pariwisata alternatif yang identik dengan keberlanjutan muncul sebagai kritik terhadap berbagai penyimpangan praktik pariwisata massal (mass tourism). Pariwisata alternatif menekankan bahwa pariwisata harus didasarkan pada kriteria yang bersifat kontinuitas. Hal ini diharapkan dapat berimplikasi terhadap keuntungan ekonomi yang adil terhadap masyarakat lokal secara etika dan sosial.

Ekowisata yang merupakan bagian konsep dari pariwisata alternatif telah berkembang sebagai salah satu industri yang potensial dan menjadi mekanisme pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development). Konsep ekowisata mempunyai kekhususan, yaitu mengedepankan konservasi lingkungan, pendidikan lingkungan dan menguntungkan masyarakat lokal dalam hal meningkatkan perekonomian.

Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling yang merupakan ikon pariwisata di Kalimantan Tengah adalah salah satu kawasan pelestarian alam yang menerapkan konsep ekowisata. Kawasan yang dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Palangka Raya ini dinilai memiliki keunikan tersendiri karena menyimpan banyak spesies flora dan fauna. Beberapa atraksi menarik yang terdapat di kawasan

(12)

Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling antara lain: Batu Banama, pendakian dan panjat tebing, wisata alam hutan hujan tropika dataran rendah, pengamatan aktifitas satwa, penangkaran buaya, dan pentas kesenian dan budaya. Atraksi-atraksi tersebut merupakan daya tarik yang membuat Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling seharusnya banyak dikunjungi wisatawan. Selain itu, di kawasan ini terdapat tempat sakral bagi pemeluk agama Kaharingan maupun Hindu. Ada beberapa bangunan miniatur rumah adat Dayak Kaharingan sebagai lambang tempat persemayaman arwah yang telah meninggal dan pura persembahyangan agama Hindu-Bali.

Namun seiring dengan perkembangannya, tingkat kunjungan wisatawan di Kawasan Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling masih relatif rendah. Bahkan dalam tiga tahun terakhir kunjungan wisatawan menurun secara signifikan sekitar 39,16% - 72, 15% per tahun (Sumber: data Balai Konservasi Sumber Daya Alam). Selain itu, kawasan yang eksotik tersebut sampai saat ini masih menyimpan banyak persoalan besar yang cepat atau lambat dapat mengancam keberadaan dan fungsinya sebagai kawasan konservasi. Seperti isu penambangan batu belah secara liar yang masih terjadi hingga sekarang. Selain itu, isu kepemilikan lahan dan perubahan guna lahan yang membuat kawasan ini menjadi rusak. Dilihat dari potensi-potensi yang dimiliki oleh Kawasan Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling dengan panorama perbukitan yang sangat indah dan relatif masih asli atau alami, seharusnya kawasan ini sudah menjadi pusat kegiatan ekowisata yang paling popular di Kalimantan Tengah dibandingkan dengan objek wisata lainnya.

(13)

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, permasalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah: 1)Apa kendala yang terkait dengan pengembangan ekowisata di Kawasan Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling?, 2) Bagaimana implementasi prinsip-prinsip ekowisata dalam pengembangan ekowisata yang ada di Kawasan Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling?, 3) Apa langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk memberikan rekomendasi berdasarkan hasil kajian kesesuaian prinsip-prinsip ekowisata agar pengelolaan ekowisata di Kawasan Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling lebih mendekati dengan prinsip-prinsip ekowisata?. Lebih lanjut berdasarkan permasalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendala yang terkait dengan pengembangan ekowisata di Kawasan Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling, untuk mengetahui bagaimana implementasi prinsip-prinsip ekowisata dalam pengembangan ekowisata yang ada di Kawasan Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling, dan menentukan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk memberikan rekomendasi berdasarkan hasil kajian kesesuaian prinsip-prinsip ekowisata agar pengelolaan ekowisata di Kawasan Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling lebih mendekati dengan prinsip-prinsip ekowisata. Permasalahan tersebut dianalisis berdasarkan kajian sebelumnya yang dianggap relevan dengan teori siklus hidup destinasi pariwisata, teori pariwisata berbasis masyarakat, dan teori strategi perencanaan dan pengembangan.

Penelitian ini sebagian besar menggunakan pendekatan analisis deskriptif kualitatif serta interpretatif dengan menggunakan teknik pengamatan (observasi), wawancara, dan studi kepustakaan. Selain menggunakan pendekatan analisis

(14)

deskriptif kualitatif, penelitian ini juga menggunakan pendekatan analisis kuantitatif yang dijadikan sebagai data pendukung seperti data jumlah kunjungan wisatawan, jenis atraksi, aktifitas ekowisata, dan lain sebagainya.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah Kawasan Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling Kecamatan Bukit Batu Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah. Penentuan informan dilakukan secara purposive sampling. Setelah itu, data yang telah dikumpulkan akan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Dengan demikian, seluruh hasil analisis data disajikan baik secara formal yaitu teknik penyajian dalam bentuk beberapa tabel maupun dengan cara informal yaitu disajikan dengan bentuk naratif atau menggunakan kata-kata dan kalimat verbal sebagai sarana dengan ragam bahasa maupun menggunakan foto-foto sebagai salah satu data autentik yang bisa dikemukakan.

Berdasarkan permasalahan, hasil dan pembahasan tentang kajian kesesuaian prinsip-prinsip ekowisata dalam pengembangan ekowisata di Kawasan Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling Palangka Raya, maka dapat disimpulkan bahwa ada berbagai kendala yang terkait dengan pengembangan ekowisata di Kawasan Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling seperti terjadinya perambahan Kawasan Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling oleh masyarakat lokal akibat belum adanya batas kawasan yang jelas di kawasan tersebut. Selain itu, kesadaran masyarakat lokal dalam upaya konservasi konservasi sumber daya alam masih sangat rendah. Hal ini terlihat dari adanya penambangan batu belah oleh masyarakat lokal yang telah berlangsung cukup lama dalam kawasan tersebut.

(15)

Partisipasi masyarakat lokal juga masih sangat rendah dalam kegiatan pariwisata. Masyarakat hanya berperan sebagai penjaga parkir dan penjual makanan dan minuman. Meskipun ada beberapa masyarakat lokal yang diberdayakan dan dikontrak sebagai pemandu lokal. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya kesenjangan antara kesejahteraan masyarakat lokal dengan potensi pariwisata yang ada, karena potensi pariwisata yang terdapat di Kawasan Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling tidak dijadikan sebagai peluang oleh masyarakat lokal. Rendahnya peran serta masyarakat lokal menunjukkan bahwa kurangnya kesiapan masyarakat menuju pengembangan keparwisataan

Isu-isu pariwisata dalam pengembangan kawasan ekowisata Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling, seperti banyaknya sampah yang berserakan di sekitar kawasan yang berasal dari sampah-sampah wisatawan, serta minimnya penyediaan fasilitas persampahan dan minimnya fasilitas pendukung kepariwisataan. Selain itu, daya tarik yang ada di Kawasan Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling kurang melibatkan wisatawan secara aktif berinteraksi dengan alam dan masyarakat, sehingga belum memberikan unsur edukasi untuk kualitas pengalaman kunjungan wisatawan. Potensi adat dan budaya yang seharusnya dapat dijadikan sebagai potensi untuk memperkaya atraksi wisata di Kawasan Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling belum dikembangkannya secara optimal.

Berdasarkan hasil kajian kesesuaian prinsip-prinsip ekowisata dalam pengembangan ekowisata di Kawasan Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling menunjukkan bahwa pada dasarnya sebagian besar kriteria dari prinsip-prinsip ekowisata sudah diimplementasikan dengan baik. Akan tetapi ada beberapa

(16)

kriteria dari prinsip tersebut yang sudah dijalankan tetapi baru merintis, seperti penyediaan fasilitas pendukung yang belum memadai terkait dengan objek wisata termasuk fasilitas dan media untuk memperoleh umpan balik dari konsumen, sehingga pelayanan kepada wisatawan belum prima. Selain itu, materi pemasaran yang digunakan juga belum sesuai dengan target mareketnya. Kriteria lainnya adalah rendahnya keterlibatan masyarakat Kelurahan Tangkiling dalam kegiatan pariwisata di kawasan tersebut. Secara manajemen pariwisata di kawasan tersebut juga masih belum tertata dengan baik. Masyarakat Kelurahan Tangkiling belum berorientasi pada pariwisata meskipun dari segi alam dan budaya sudah sangat mendukung. Sehingga yang terjadi pariwisata terkesan belum terjamah.

Beberapa rekomendasi berdasarkan hasil kajian kesesuaian prinsip-prinsip ekowisata agar pengelolaan ekowisata di Kawasan Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling lebih mendekati dengan prinsip-prinsip ekowisata dan menciptakan ekowisata yang berkelanjutan:

1) Meningkatkan pemahaman masyarakat Kelurahan Tangkiling tentang ekowisata dan pengembangannya yang dapat dilakukan melalui pelatihan dan sosialisasi.

2) Meningkatkan pemahaman masyarakat Kelurahan Tangkiling mengenai konservasi dan juga sebagai upaya dalam penyelesaian perambahan dan penambangan kawasan ekowisata melalui pendekatan persuasif kepada masyarakat dan melalui penyuluhan kepada masyarakat.

(17)

3) Meningkatkan pengetahuan dalam pengelolaan ekowisata untuk masyarakat Kelurahan Tangkiling yang dapat dilakukan melalui pelatihan.

4) Melakukan pengembangan produk seperti pengembangan fasilitas pendukung kepariwisataan, meningkatkan kemudahan akses, meningkatkan komunikasi dan informasi terhadap pasar melalui berbagai media serta melakukan kerjasama dengan pihak pelaku industri, pengembangan pertunjukan budaya, dan pengembangan fasilitas penjualan cinderamata/souvenir.

5) Mengembangkan sistem dan akses pemasaran dan promosi yang dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung ke berbagai saluran distribusi pariwisata.

(18)

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ... ii

PRASYARAT GELAR ... iii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iv

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

ABSTRAK ... ix

ABSTARCT ... x

RINGKASAN ... xi

DAFTAR ISI ... xviii

DAFTAR TABEL ... xxi

DAFTAR GAMBAR ... xxii

DAFTAR LAMPIRAN ... xxiii BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 6 1.3 Tujuan Penelitian ... 6 1.3.1 Tujuan Umum ... 7 1.3.2 Tujuan Khusus ... 7 1.4 Manfaat Penelitian ... 8 1.4.1 Manfaat Akademis ... 8 1.4.2 Manfaat Praktis ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN ... 9

2.1 Tinjauan Pustaka ... 9

2.2 Konsep ... 14

2.2.1 Ekowisata ... 14

2.2.2 Prinsip-prinsip Ekowisata ... 17

2.2.3 Strategi Pengembangan Kawasan Ekowisata ... 21

2.2.4 Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan ... 24

2.3 Landasan Teori ... 28

2.3.1 Teori Siklus Hidup Destinasi Pariwisata ... 28

2.3.2 Teori Pariwisata Berbasis Masyarakat ... 31

2.3.3 Teori Strategi Perencanaan dan Pengembangan ... 35

2.4 Model Penelitian ... 41

BAB III METODE PENELITIAN ... 46

3.1 Rancangan Penelitian ... 46

3.2 Lokasi Penelitian ... 47

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 49

(19)

3.3.2 Sumber Data ... 50

3.4 Instrumen Penelitian ... 51

3.5 Teknik Penentuan Informan ... 52

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 53

3.7 Teknik Analisis Data ... 54

3.8 Penyajian Hasil Analisis Data ... 55

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ... 56

4.1 Gambaran Umum Kota Palangka Raya ... 56

4.2 Gambaran Umum Kelurahan Tangkiling ... 59

4.2.1 Kondisi Geografis ... 59

4.2.2 Kondisi Demografis, Sosial dan Ekonomi ... 59

4.2.3 Komposisi Penduduk Kelurahan Tangkiling Menurut Umur dan Jenis Kelamin ... 61

4.2.4 Komposisi Penduduk Kelurahan Tangkiling Menurut Pendidikan ... 62

4.2.5 Sarana dan Prasarana ... 63

4.3 Gambaran Umum Kawasan Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling ... 64

4.3.1 Kondisi Kepariwisataan Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling ... 74

BAB V KENDALA YANG TERKAIT DENGAN PENGEMBANGAN EKOWISATA DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM BUKIT TANGKILING ... 77

5.1 Aspek Kerusakan Lingkungan ... 77

5.2 Aspek Budaya ... 80

5.3 Aspek Partisipasi Masyarakat ... 81

5.4 Aspek Ekonomi ... 83

5.5 Aspek Edukasi ... 84

5.6 Aspek Pariwisata ... 85

BAB VI IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP EKOWISATA DALAM PENGEMBANGAN EKOWISATA DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM BUKIT TANGKILING ... 87

6.1 Prinsip-prinsip Ekowisata yang Sudah Diimplementasikan Secara Optimal ... 88

6.2 Prinsip-prinsip Ekowisata yang Belum Diimplementasikan Secara Optimal ... 93

BAB VII LANGKAH-LANGKAH YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK MEMBERIKAN REKOMENDASI BERDASARKAN HASIL KAJIAN KESESUAIAN PRINSIP-PRINSIP EKOWISATA 104 7.1 Aspek Lingkungan ... 105

7.2 Aspek Pemberdayaan Masyarakat ... 107

(20)

7.4 Aspek Pemasaran ... 111

BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN ... 113

8.1 Simpulan ... 113

8.2 Saran ... 116

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(21)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Pengembangan yang Sustainable dan Non Sustainable ... 27 4.1 Komposisi Penduduk Kelurahan Tangkiling Menurut Jenis Pekerjaan

Tahun 2015 ... 60 4.2 Komposisi Penduduk Kelurahan Tangkiling Menurut Umur dan Jenis

Kelamin Tahun 2015 ... 61 4.3 Komposisi Penduduk Kelurahan Tangkiling Menurut Pendidikan

Tahun 2015 ... 62 4.4 Perkembangan Kunjungan Wisatawan ke Daya Tarik Wisata Taman

(22)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Destination Area Life Cycle ... 31

2.2 Model Penelitian ... 45

3.1 Peta Taman Wisata Alam (TWA) Bukit Tangkiling ... 48

4.1 Batu Banama ... 67

4.2 Pura Agung Sali Paseban/ Satya Darma ... 68

4.3 Pasah Patahu ... 68

4.4 Puncak Bukit Tangkiling ... 69

4.5 Pendakian dan Panjat Tebing ... 69

4.6 Hutan Hujan Tropika Dataran Rendah ... 70

4.7 Pengamatan Aktifitas Satwa ... 71

4.8 Penangkaran Buaya ... 72

4.9 Panggung Pementasan ... 73

(23)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Pedoman Wawancara ... 121

Lampiran 2 Ringkasan Hasil Kajian Kesesuaian Prinsip-prinsip Ekowisata dengan Pengembangan Ekowisata ... 128

Lampiran 3 Daftar Identitas Informan ... 140

Lampiran 4 Dokumentasi Lokasi Penelitian Lapangan ... 142

Lampiran 5 Peta Administrasi Provinsi Kalimantan Tengah... 144

Lampiran 6 Peta Administrasi Kota Palangka Raya ... 145

(24)

Referensi

Dokumen terkait

terdapat di kawasan TWABK agar produk yang ditawarkan pada wisatawan sesuai dengan karakteristik (fungsi) kawasan dan daya dukungnya. Pengembangan wisata alam dengan

Setelah semua faktor strategis yang mempengaruhi pengembangan obyek wisata alam Resort Balik Bukit Pekon Kubu Perahu Taman Nasional Bukit Barisan Selatan

Setelah semua faktor strategis yang mempengaruhi pengembangan obyek wisata alam Resort Balik Bukit Pekon Kubu Perahu Taman Nasional Bukit Barisan Selatan

Dengan ini, saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ Konsep Pengembangan Lanskap Berbasis Ekowisata di Kawasan Taman Wisata Alam Lembah Harau, Sumatera Barat

Soedigdo, Priono, 2013, Peran Ekowisata Dalam Konsep Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat Pada Taman Wisata Alam (TWA) Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah Vol.8

Kemudian hasil dari kesesuaian lahan pada kawasan ekowisata Bukit Sewu Sambang yaitu termasuk dalam kategori S2 (Sesuai) dengan nila indeks kesesuaian wisata

Tujuan penelitian ini adalah menemukan strategi ideal untuk mengembangkan Taman Wisata Alam Gunung Tampomas menjadi kawasan ekowisata yang memanfaatkan llingkungan

Dengan ini, saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ Konsep Pengembangan Lanskap Berbasis Ekowisata di Kawasan Taman Wisata Alam Lembah Harau, Sumatera Barat