• Tidak ada hasil yang ditemukan

Big Data Machine Learning dalam Bidang Geologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Big Data Machine Learning dalam Bidang Geologi"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Dr. Ir. Asep HP Kesumajana, MT

Teknik Geologi – FITB - ITB GL3101 - Komputasi Geologi

Big Data

Machine Learning dalam Bidang Geologi

(2)

Definisi (Wikipedia)

 “Big data” adalah istilah untuk set data yang sangat besar (jumlah) dan kompleks yg tidak bisa ditangani oleh software pemrosesan data biasa.

 Beberapa tantangan dalam menangani big data:

 Analysis

 capture,

 data curation (pemilihan, pengelompokan dan perawatan),

 search,

 sharing,

 storage,

 transfer,

 visualization, and

 information privacy.

(3)

Definisi (Research Data Alliance)

 “Big data” adalah istilah yang menggambarkan volume data yang besar

Berupa data terstruktur atau tidak terstruktur

Didapatkan dari kegiatan bisnis sehari-hari.

Bukan jumlah data yg terpenting

Yang penting adalah bagaimana melakukan organisasi data.

 Big data dapat dianalisis untuk mendapatkan wawasan yang mengarah pada

keputusan yang lebih baik dan langkah bisnis strategis.

(4)

3V Big Data (2001)

 Gartner menginterpretasikan big data dalam bentuk 3V, (Laney, 2004)

Volume

Ukuran data

Terabyte

Petabyte

Zettabyte

Variety

Variasi/ragam jenis data

Terstruktur

Semi terstruktur

Tidak terstruktur

Velocity

Kecepatan kemunculan data

Batch

Real-time

Stream

Near real-time

(5)

Volume

Mengapa volume data menjadi sangat besar?

 Makin besarnya kapasitas penyimpanan data

 Penggunaan internet untuk semua hal (IoT/internet of Things)

Sistim perangkat komputasi yg saling terkait, baik mekanik maupun digital

Setiap device memiliki identitas yg unik (UID)

Device mampu mengirim data lewat jaringan

Device mampu melakukan interaksi tanpa manusia

Deteksi kemacetan Google Maps

menggunakan spatiotemporal data dari semua device yg memiliki GPS

bila GPS diaktifkan, secara anonym mengirimkan sinyal ke google

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/7/7c/Hilbert_InfoGrowth.png

(6)

Variety

 Variasi/ragam jenis data

Terstruktur: data disimpan dalam format yg terstruktur

Database, RDBMS

Semi terstruktur: data disimpan pada format yg tidak baku

JSON (Java Script Object Notation)

XML (eXtensible Markup Language)

RDF (Resource Description Framework)

Tidak terstruktur: data disimpan tidak menggunakan model yg telah ditentukan sebelumnya, umumnya berupa dokumen elektronik

Buku, jurnal, dokumen

Metadata, rekam medis

Audio, video, gambar, foto, presentasi

File, analog data, text email

(7)

Variety

Sifat Terstruktur Semi terstruktur Tidak terstruktur

Teknologi Tabel database relasi XML/RDF/JSON Karakter dan biner Manajemen transaksi

Transaksi jatuh tempo dan berbagai teknik konkurensi

Transaksi diadaptasi dari DBMS tidak jatuh tempo

Tidak ada manajemen transaksi dan tidak ada konkurensi Pengaturan versi tupel, baris, tabel tupel atau grafik

dimungkinkan

Versi secara keseluruhan Fleksibilitas Tergantung skema

kurang fleksibel lebih fleksibel sangat fleksibel Skalabilitas Sangat sulit lebih sederhana sangat mudah Robustness

(ketahanan thd error) Sangat kuat tidak terlalu kuat Kinerja Query

memungkinkan

penggabungan yang node anonim dimungkinkan

Hanya tekstual yang

dimungkinkan

(8)

Velocity

 Kecepatan kemunculan data

Real-time: pemrosesan data yg sangat cepat mendekati waktu saat diinputkan, bila terdapat delay hanya dalam satuan mili detik

Presentasi zoom, percakapan telepon, nonton pertandingan bola life

Pemantauan dengan cctv

Near real-time: pemrosesan data cepat sebagai respon dari input, delay yg terjadi bisa beberapa detik hingga menit (kadang-kadang sangat lama)

Pengiriman data Sms, whatsapp, traffic di google map

Streaming: pemrosesan data yg menerus tanpa jeda, hasilnya bisa real time ataupun tidak

Video youtube,

Nonton pertandingan bola bisa life ataupun siaran tunda

Batch processing: pemrosesan banyak data secara otomatis tanpa user interface

Pengadaan data tagihan listrik, telepon

(9)

4V Big data (IBM, 2012)

 Veracity

Ketidakpastian (uncertainty) data:

Kualitas

Perulangan

Tidak lengkap

dibutuhkan

pembersihan data (data cleansing)

Perbaikan kualitas data

(10)

4V Big data (Dunn and Coffee, 2013)

 Value

Mencari/mendapatkan nilai dari:

informasi

Pola

struktur

Yg tersembunyi di dalam data menggunakan metoda

Statistik

Hypotesa

Korelasi

Pemodelan

(11)

5V Big Data (Perwej, 2017)

 Rangkuman kedua 4V

(12)

6V Big Data

 Validity

Kebenaran data

Data benar (correct Data)

Data salah (incorrect Data)

 Variability

Perubahan data

Konsisten

Inkonsisten

 Viability

Variabel

Pemilihan

Relevan

hubungan

Fouad dkk, 2015 Rahman dkk, 2016

Lněnička dkk, 2017;

Ristevski dkk, 2018

(13)

7V Big Data

 Visualitazion

Kemudahan membaca data

Mudah dibaca

Sudah dibaca

 Volatilty

Waktu penyimpanan data

Mahal tempat penyimpanan data

Batasan waktu data disimpan

Khan dkk, 2014 Fernando, 2017

(14)

42V Big Data (Shafer, 2017)

1.Vagueness: The meaning of found data is often very unclear, regardless of how much data is available.

2.Validity: Rigor in analysis (e.g., Target Shuffling) is essential for valid predictions.

3.Valor: In the face of big data, we must gamely tackle the big problems.

4.Value: Data science continues to provide ever-increasing value for users as more data becomes available and new techniques are developed.

5.Vane: Data science can aid decision making by pointing in the correct direction.

6.Vanilla: Even the simplest models, constructed with rigor, can provide value.

7.Vantage: Big data allows us a privileged view of complex systems.

8.Variability: Data science often models variable data sources.

Models deployed into production can encounter especially wild data.

9.Variety: In data science, we work with many data formats (flat files, relational databases, graph networks) and varying levels of data completeness.

10.Varifocal: Big data and data science together allow us to see both the forest and the trees.

11. Varmint: As big data gets bigger, so can software bugs!

12. Varnish: How end-users interact with our work matters, and polish counts.

13. Vastness: With the advent of the Internet of Things (IoT), the "bigness" of big data is accelerating.

14. Vaticination: Predictive analytics provides the ability to forecast. (Of course, these forecasts can be more or less accurate depending on rigor and the complexity of the problem. The future is pesky and never conforms to our March Madness brackets.)

15. Vault: With many data science applications based on large and often sensitive data sets, data security is increasingly important.

16. Veer: With the rise of agile data science, we should be able to navigate the customer's needs and change directions quickly when called upon.

17. Veil: Data science provides the capability to peer behind the curtain and examine the effects of latent variables in the data.

18. Velocity: Not only is the volume of data ever increasing, but the rate of data generation (from the Internet of Things, social media, etc.) is increasing as well.

(15)

42V Big Data (Shafer, 2017)

19. Venue: Data science work takes place in different locations and under different arrangements: Locally, on customer workstations, and in the cloud.

20. Veracity: Reproducibility is essential for accurate analysis.

21. Verdict: As an increasing number of people are affected by models' decisions, Veracity and Validity become ever more important.

22. Versed: Data scientists often need to know a little about a great many things: mathematics, statistics, programming, databases, etc.

23. Version Control: You're using it, right?

24. Vet: Data science allows us to vet our assumptions, augmenting intuition with evidence.

25. Vexed: Some of the excitement around data science is based on its potential to shed light on large, complicated problems.

26. Viability: It is difficult to build robust models, and it's harder still to build systems that will be viable in production.

27. Vibrant: A thriving data science community is vital, and it provides insights, ideas, and support in all of our endeavors.

29. Viral: How does data spread among other users and applications?

30. Virtuosity: If data scientists need to know a little about many things, we should also grow to know a lot about one thing.

31. Viscosity: Related to Velocity; how difficult is the data to work with?

32. Visibility: Data science provides visibility into complex big data problems.

33. Visualization: Often the only way customers interact with models.

34. Vivify: Data science has the potential to animate all manner of decision making and business processes, from marketing to fraud detection.

35. Vocabulary: Data science provides a vocabulary for addressing a variety of problems. Different modeling

approaches tackle different problem domains, and different validation techniques harden these approaches in different applications.

36. Vogue: "Machine Learning" becomes "Artificial Intelligence", which becomes...?

(16)

42V Big Data (Shafer, 2017)

37. Voice: Data science provides the ability to speak with knowledge (though not all knowledge, of course) on a diverse range of topics.

38. Volatility: Especially in production systems, one has to prepare for data volatility. Data that should "never" be missing suddenly disappears, numbers suddenly contain characters!

39. Volume: More people use data-collecting devices as more devices become internet-enabled. The volume of data is increasing at a staggering rate.

40. Voodoo: Data science and big data aren't voodoo, but how can we convince potential customers of data science's value to deliver results with real-world impact?

41. Voyage: May we always keep learning as we tackle the problems that data science provides.

42. Vulpine: Nate Silver would like you to be a fox, please.

(17)

Analisis Big Data

 Proses:

 Pengumpulan

 Pengorganisasian

 untuk mendapatkan:

 Trend

 Pola

 Korelasi

 Informasi

 4 jenis analisis big data:

 Deskriptif

 Diagnostik

 Prediktif

 Preskriptif

big data

(18)

Analisis big data

1. Analisis Deskriptif

Menjelaskan apa yg terjadi

Deskripsi suatu keadaan

Membuat laporan, visualisasi

2. Analisis Diagnostik

Menjelaskan mengapa terjadi

Dapat mencari lebih dalam untuk menemukan penyebab terjadinya sesuatu

3. Analisis Prediktif (paling populer)

Memperkirakan apa yg akan terjadi

Membutuhkan AI dan machine learning

4. Analisis Preskriptif

Memberikan solusi terbaik yg harus diambil untuk mencapai tujuan yg diinginkan

Membutuhkan machine learning yg

sangat canggih

(19)

Big data di bidang ilmu kebumian

 Chen dkk. (2016), Abad 21:

 Ilmu big data menjadi paradigma ilmiah baru

 Matematika geologi dan geosain kuantitatif memasuki era big data geologi

 Geologi digital (Matematika geologi dan teknologi informasi)

→membentuk platform baru pengembangan matematika geologi

(kombinasi dari geologi dan matematika)

(20)

Big data di bidang ilmu pengetahuan (scientific)

 Riset menghasilkan

 akumulasi data dalam jumlah besar

 tidak dapat ditangani oleh metoda konvensional

 Sebagai alternatif:

 Cloud computing

 Artificial Intelligence

 Blockchain

 Big data menjadi sumberdaya strategis baru bagi manusia

 Mendorong terjadinya transformasi metodologi ilmiah

(21)

Big data di bidang ilmu pengetahuan (scientific)

 Muncul suatu cabang ilmu baru: “Scientific big data” (“data science”)

 scientific big data:

 non-reproducibility

 high degree of uncertainty

 high dimensionality

 high complexity.

 Karakteristik:

 tipe data,

 volume data,

 akuisisi data, dan

 analisis data

 Big data →tantangan baru bagi teknik dan metode pemrosesan data

(22)

Big data di bidang ilmu pengetahuan (scientific)

 Tujuan dari penelitian big data adalah untuk memanfaatkan data menggunakan computer sebagai alat bantu

 Riset big data berkembang melalui penentuan korelasi antar data dan

ditandai dengan pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas tinggi.

(23)

Big data di bidang ilmu pengetahuan (scientific)

 Tahapan perkembangan sains:

 era empirical science,

 era theoretical science,

 era information science,

 big data and artificial intelligence.

 Metode penelitian tradisional:

 metode deduktif (dari umum ke individu)

teori kristalisasi pemisahan magma

 metode induktif (dari individu ke umum).

peta diskriminan basal menggunakan metode induktif (Zhang et.al., 2018)

(24)

Big data di bidang ilmu pengetahuan (scientific)

Model “Theory-driven”:

 interpretasi data dipandu teori

 model didasari oleh teori,

 Memerlukan:

teori yang baik,

data yang akurat,

kausalitas yang jelas (sebab-akibat).

 Syarat teori harus jelas dan mampu menjelaskan hubungan data.

 Fokus penelitian:

Kasualitas (sebab-akibat)

 Sering subjektifitas berpengaruh

Model “Data-driven”:

 Menggunakan metoda big data

 Model data-driven

 Pengambilan data ditekankan pada:

Keseluruhan data <> sampel

Efisiensi <> akurat

Korelasi <> kausalitas (sebab-akibat)

 Tidak memiliki persyaratan apapun

 → telah melampaui batas-batas penelitian ilmiah

 Fokus penelitian:

Korelasi

 Tidak ada subjektifitas (Zhang et

al., 2018)

(25)

Big data di bidang ilmu pengetahuan (scientific)

 Karakteristik data geologi:

diversity,

multidimensionality,

multi-source availability,

correlation,

randomness,

uncertainty, and

temporal and spatial inhomogeneity;

 Big data→peluang dan tantangan di bidang geologi

 Model “data-driven”→ perspektif baru dalam penelitian geologi (Zhai et.al., 2018)

“Machine learning” sebagai inti dari “artificial intelligence”,

Memberikan kecerdasan dasar pada komputer

“Deep learning” bagian dari “machine learning”,

Yg paling sering digunakan adalah Algorithma “convolutional neural network” (Zhou et al.,

(26)

Contoh Data Driven ilmu kebumian: geokimia minyak bumi

Bila sample batuan sudah matang:

Pengukuran TOC → sisa dari TOC awal → Sebagian sudah menjadi hidrokarbon

Pengukuran HI→ sisa dari HI awal → Sebagian sudah menjadi hidrokarbon

Chen dan Jiang, 2015

Nordegg shale

Yeomen shale

Aklak shale

(27)

Contoh Data Driven ilmu kebumian: geokimia minyak bumi

Chen dkk, 2016

(28)

Contoh Data Driven ilmu kebumian: compaction curve

(29)

Compaction Curve parameters of Central Sumatra Stratigraphic Units

EQUATION LINIER : f = m - cZ

f = porosity

m = porosity at depositional interface c = compaction factor

Z = depth

EQUATION HYPERBOLIC :

f = porosity Z = depth a = 75 * b b = (38 * 1600c)/37 h = Constanta

EQUATION POWER LAW : f = a + bZc f = porosity Z = depth

HYPERBOLIC

NO TOP BASE LINEAR POWERLAW

SEGMENT FORMATION SEQUENCE SEQUENCE POROSITY f = a + bZc

BOUNDARY BOUNDARY f = m - cZ

c m a b c d h a b c

1 PETANI 0 15.5 0.003042 42.9334 1473.3 19.644 0.4 1.15 -10000 74.79 -4.38 0.2810

2 TELISA + SIHAPAS 15.5 25.5 0.006489 48.4384 2357280 31430 1.4 1.1 -35000 77.27 -3.05 0.349

h

d c

Z Z b

a +

= + f

h

d c

Z Z

b

a +

= +

f

(30)

Contoh Data Driven ilmu kebumian: klasifikasi minyak

GC Data

Pristane/ Phytane

Pristane/ n-C17

Phytane/ n-C18

nC27/ nC17

nC31/ nC19 Bulk Property

Saturate (fraction)

Aromatics (fraction)

Polars (fraction) (NSO)

Alkanes (fraction) (ASPL)

Steranes/ Hopane

ααα C27/C29 Steranes

Steranes/ Hopanes Triterpane

C19/C23 Tricyclic

C26/C25 Tricyclic

Tm/Ts

C29/C30 Hopane

C30 Mor./ C30 Hop

Oleananes/ C30 Hopane

Gammacerane

Objective

To examine geochemical parameters that can be used to distinguish between Lower Cibulakan and Jatibarang oils.

Method

The multivariate analysis method used UPGMA Clustering

(Unweighted Pair Group with Arithmetic Mean), including

The Euclidian Similarity Index.

(31)

Machine learning

 Machine learning (ML) adalah bagian dari Artifisial Inteligent (AI) yg memiliki focus kepada:

Algorithma dan metoda yg digunakan untuk mendapatkan pola dari suatu kumpulan data

Pola tersebut digunakan untuk :

Klasifikasi

prediksi

(32)

Contoh dalam ilmu kebumian: Stratigrafi & Sedimentologi

Contoh: GEA-1 well PENENTUAN LITOLOGI & BATAS LITOLOGI

*source data: 20 wells in South Sumatra Basin

(33)

Contoh dalam ilmu kebumian: Petrofisik

Baturaja Fm. Talangakar Fm.

Ginger & Fielding, 2005

PENENTUAN PARAMETER PERHITUNGAN POROSITAS (SHALY SAND) DENGAN BIG DATA ANALYSIS

RhoMatrix

Water Frequency Plot

RhoMa 2.683 Rho Clay 2.607 NeuCLay 0.333 Wet

Clay

*source data: ~70 wells in South Sumatra Basin

(34)

Contoh dalam ilmu kebumian: Petrologi

 Petrologi (Petrelli, and Perugini, 2016):

Penentuan lokasi tektonik pembentukan batuan volkanik menggunakan data geokimia batuan dan isotop

geochemical signature of major elements:

SiO

2

, TiO

2

, Al

2

O

3

, Fe

2

O

3

T, CaO, MgO, Na

2

O, K

2

O

selected trace elements:

Sr, Ba, Rb, Zr, Nb, La, Ce, Nd, Hf, Sm, Gd, Y, Yb, Lu, Ta, Th

Isotopes:

206

Pb/

204

Pb,

207

Pb/

204

Pb,

208

Pb/

204

Pb,

87

Sr/

86

Sr and

143

Nd/

144

Nd

Data (open-access and comprehensive petrological databases:

PetDB https://search.earthchem.org/

GEOROC http://georoc.mpch-mainz.gwdg.de/georoc/

Kesesuaian data komposisi geokimia batuan dengan posisi tektonik rata-rata 93%.

Terendah di batuan volkanik dari back-arc basins (65%).

Tertinggi di batuan volkanik dari oceanic islands (99%).

(35)

Contoh dalam ilmu kebumian: Petrologi

Metoda yg digunakan:

Support Vector Machines (SVM) (Cortes and Vapnik, 1995)

Sample dibagi 2 bagian:

sudah terkatagori sebagai “training examples” dan

yg tidak terkatagori yg kemudian akan

dikelompokkan berdasarkan hasil training sample

kelebihan (Cortes and Vapnik 1995; Yu et al.

2005):

SVMs are effective in high dimensional spaces;

SVMs can model complex, real-world problems;

SVMs perform well on datasets with many attributes

Berupa analisis diskriminan dengan modul Scikit- learn (python)

Metoda linear & non-linear Kernel (Radial Basis

Function – RBF) untuk pengelompokan data

(36)

Contoh dalam ilmu kebumian: Petrologi

https://arxiv.org/ftp/arxiv/papers/1706/1706.10108.pdf

(37)

Contoh dalam ilmu kebumian: Petrologi

(38)

Contoh dalam ilmu kebumian: Petrologi

Transformasi data menjadi gausian

Transformasi data menjadi dimensionless

(39)

Daftar Pustaka

Research Data Alliance, Big Data - Definition, Importance, Examples & Tools, sumber: https://www.rd-alliance.org/group/big-data-ig-data-development-ig/wiki/big-data-definition- importance-examples-tools, diakses pada 20-10-2019

Looi Consulting, The Evolution of Data, sumber: https://www.looiconsulting.com/home/enterprise-big-data/, diakses pada 9-07-2020

Brindle, Beth, () How Does Google Maps Predict Traffic?, https://electronics.howstuffworks.com/how-does-google-maps-predict-traffic.htm, diakses pada 7-08-2020

3V:

Laney., Douglas, 2001, 3D Data Management: Controlling Data Volume, Velocity and Variety, Application Delivery Strategies, Meta Group, 6 Feb 2001, pp 1-4. diunduh dari https://blogs.gartner.com/doug-laney/files/2012/01/ad949-3D-Data-Management-Controlling-Data-Volume-Velocity-and-Variety.pdf, diakses pada 20-10-2019

Spacey, John., (2017), 5 types of data velocity, https://simplicable.com/new/data-velocity, diakses 7-08-2020

Kaye, Jonathan, (????), Real time vs. streaming—a short explanation, https://sqlstream.com/real-time-vs-streaming-a-short-explanation/, diakses 7-08-2020

Vishwakarma, Ashish. (2019), Difference between Structured, Semi-structured and Unstructured data, https://www.geeksforgeeks.org/difference-between-structured-semi-structured- and-unstructured-data/, diakses 7-08-2020

4V:

IBM, 2012, The Four V's of Big Data. https://www.ibmbigdatahub.com/infographic/four-vs-big-data, diakses pada 5-Agustus-2020

Rossi, Alessio. (2017). Predictive models in sport science: multi-dimensional analysis of football training and injury prediction., PhD thesis at Scuola Di Scienze Motorie – Universita Degli Studi di Milano

5V: Perwej, Yusuf., (2017), An Experiential Study of the Big Data, ITECES Vol. 4, No. 1, 14-25

6V:

Rahman, Hamidur., Begum, Shahina., and Ahmed, Mobyen. (2016). Ins and Outs of Big Data: A Review. Internet of Things Technologies for HealthCare: 3rdInternational Conference, HealthyIoT 2016, Västerås, Sweden, October 18-19, 2016 (10.1007/978-3-319-51234-1_7).

Ristevski, Blagoj & Chen, Ming. (2018). Big Data Analytics in Medicine and Healthcare. Journal of Integrative Bioinformatics. 15. (10.1515/jib-2017-0030)

Fouad, Mohamed & Oweis, Nour & Gaber, Tarek & Ahmed, Maamoun & Snasel, Vaclav. (2015). Data Mining and Fusion Techniques for WSNs as a Source of the Big Data.

Procedia Computer Science. 65. (10.1016/j.procs.2015.09.023)

Lnenicka, Martin., Máchová, Renáta., Komárková, Jitka., and Cermáková, Ivana. (2017). Components of Big Data Analytics for Strategic Management of Enterprise Architecture, Conference: 12thInternational Conference on Strategic Management and its Support by Information Systems 2017

7V:

https://impact.com/marketing-intelligence/7-vs-big-data/

https://bigdatapath.wordpress.com/2019/11/13/understanding-the-7-vs-of-big-data/

Fernando, Lahiru, 2017, 7 V's of Big Data, Posted 17th January 2017 dalam https://bbvaopen4u.com/en/actualidad/seven-vs-big-data diakses pada 5-Agustus-2020

Khan, M. Ali-ud-din., Uddin, Muhammad Fahim., Gupta, Navarun., (2014), IEEE Seven V’s of Big Data Understanding Big Data to extract Value, Proceedings of 2014 Zone 1

(40)

Daftar Pustaka

Jianping, Chen & Xiang, Jie & Qiao, HU & Wei, Yang & Zili, LAI & Bin, Hu & Wei, WEI. (2016). Quantitative Geoscience and Geological Big Data Development: A Review. Acta Geologica Sinica - English Edition. 90. 1490-1515. 10.1111/1755-6724.12782

Zhang Qi & Liu Xuelong (2019) Big data: new methods and ideas in geological scientific research, Big Earth Data, 3:1, 1-7, DOI:

10.1080/20964471.2018.1564478

Riahi, Youssra. (2018). Big Data and Big Data Analytics: Concepts, Types and Technologies. International Journal of Research and Engineering Vol. 5 No.9 PP. 524-528. 10.21276/ijre.2018.5.9.5.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh citra perusahaan dan promosi terhadap minat nasabah pada produk simpanan idul fitri di BMT Al-Falah Cirebon.. Penelitian

Saat ini DI Baru pengelolaannya dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA), Kementerian

Hak tanggungan lahir pada hari tanggal buku tanah hak tanggungan dibuatkan (Pasal 13 Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah

Permasalahan yang diajukan dalam pembahasan skripsi ini adalah bagaimana kedudukan tanah yang belum terdaftar sebagai onjek jaminan kredit, apa yang menjadi pertimbangan bank

Melalui tulisan ini, penulis membahas dan menguraikan lebih jauh akan peran krusial kaum muda khususnya mahasiswa dalam mencegah tindak pidana korupsi yang kini telah menjadi

banyak anak usia dini yang kurang memahami cara bersosialisasi dengan benar.. dengan teman

Hal ini memunculkan beberapa permasalahan, antara lain supplier tidak dapat memenuhi kebutuhan dalam hal volume kayu, sulitnya perusahaan untuk mendapatkan

Angka ini menunjuk- kan bahwa respon petani terhadap teknologi oleh petani kedelai lahan sawah di Kabupaten Bojonegoro, lebih tinggi dibandingkan dengan respon petani