• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pembangunan yang dilaksanakan melalui pelaksanaan program dan kegiatan

diharapkan semaksimal mungkin dapat meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat.

Untuk mewujudkan hal tersebut lembaga pemerintah harus mampu menerapkan system yang kondusif bagi berlangsungnya pembangunan sejak dari perencanaan hingga proses evaluasi . Prinsip Good Governance atau kepemerintahan yang baik merupakan sebuah komitmen yang mutlak dalam penyelenggaraan kepemerintahan dengan bercirikan profesionalisme, transparan, efektif, efisien, akuntabel, demokratis dengan tetap menjunjung supremasi hukum.

Sebagai bentuk pertanggung jawaban kepada publik atas kinerja pemerintah, maka diperlukan suatu pengukuran kinerja untuk menunjukan apakah sasaran atau kegiatan telah berhasil dicapai yang kemudian berjalan efektif, efisien dan optimal maka ditetapkan suatu pengukuran indikator kinerja strategis yang menjadi prioritas di setiap instansi pemerintah sebagai suatu bentuk penajaman sasaran sehingga diharapkan tujuan visi dan misi organisasi dapat tercapai sesuai dengan perencanaan yang tertuang dalam RPJMD, RENSTRA,maupun RENJA yang telah ditetapkan.

Melalui peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/2007 tentang pedoman umum penetapan indikator kerja utama di lingkungan instansi pemerintah, pemilihan dan penetapan indikator kinerja utama melibatkan pemangku kepentingan dilingkungan lembaga/instansi pemerintah yang bersangkutan, maka pimpinan instansi pemerintah diwajibkan menetapkan indikator kinerja utama.

1.2. Maksud dan Tujuan Penentuan IKU

Penentuan indikator kinerja utama Kantor Camat Poto Tano Kabupaten Sumbawa Barat disusun dengan maksud dan tujuan :

1. Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik;

2. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan

sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan

peningkatan akuntabilitas kinerja.

(2)

1.3. Landasan Hukum

1. Peraturan pemerintah nomor 20 Tahun 2004 tentang rencana kerja pemerintah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian Negara/Lembaga (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 75, tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 4406);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 44567);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25 , tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 97, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

8. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009;

9. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Menteri Negara sebagaimana telah

beberapa kali terakhir diubah dengan Peraturan President Nomor 94 Tahun

(3)

2006 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Negara Republik Indonesia;

10. Instruksi President Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;

11. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

(4)

BAB II

PENGERTIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA 2.1. Definisi Indikator Kinerja Utama

Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis operasional, setiap lembaga atau instansi pemerintah wajib merumuskan indikator kinerja utama sebagai suatu proiritas program dan kegiatan yang mengacu pada sasaran strategis dalam RPJMD dan RENSTRA Satuan Kerja Perangkat Daerah.

Indikator kinerja utama pada unit organisasi setingkat Eselon II/ SKPD/ Unit kerja mandiri sekurang-kurangnya adalah indikator keluaran (Output) untuk mendukung pencapaian sasaran strategis.

2.2. Syarat Kriteria Indikator Kinerja Utama

Penetapan Indikator Kinerja Utama harus memenuhi karakteristik dan kriteria indikator kinerja yang memadai untuk pengukuran kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yaitu:

1. Spesifik

Indikator Kinerja harus spesifik mengacu pada apa yang akan diukur, sehingga mempunyai persepsi yang sama.

2. Measurable

Indikator kinerja harus dapat diukur secara obyektif baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif.

3. Achievable

Indikator kinerja yang ditetapkan harus dapat dikumpulkan datanya oleh organisasi.

4. Relevant

Indikator kinerja harus merupakan alat ukur yang menggambarkan sedekat mungkin ( keberhasilan/ kegagalan) yang akan di ukur.

5. Timelines

Indikator kinerja yang ditetapkan menggambarkan suatu kinerja yang dapat

dicapai untuk kurun waktu tertentu. Sedapat mungkin Indikator Kinerja juga

fleksibel apabila dikemudian hari terjadi perubahan.

(5)

Dalam penetapan dan pemilihan indikator Kinerja utama hendaknya mempertimbangkan hal - hal sebagai berikut :

1. Adanya keselasaran dan mengacu pada Dokumen RPJMD, RENSTRA dan Kebijakan Umum

2. Bidang kewenangan, tugas dan fungsi SKPD

3. Kebutuhan informasi kinerja untuk menyelenggarakan Akuntabilitas Kinerja 4. Kebutuhan statistik pemerintah

5. Perkembangan issue dan ilmu pengetahuan.

(6)

BAB III

GAMBARAN UMUM 3.1. Visi

Visi Kantor Camat Poto Tano Kab. Sumbawa Barat tahun 2016 - 2021 adalah “Terciptanya koordiansi dan pelayanan prima dalam penyelenggaraaan pemerintahan di Kecamatan Poto Tano menuju masyarakat sejahtera berbasis Gotong royong “”.

3.2. Misi

Misi merupakan pemandu dalam mencapai Visi dengan menawarkan keunggulan seperti peningkatan efisiensi, hasil yang lebih baik, inovasi dan fleksibelitas serta meningkatkan semangat bagi pimpinan dan seluruh staf unit kerja.

Misi Kantor Camat Poto Tano Kabupaten Sumbawa Barat dituangkan dalam pernyataan sebagai berikut :

1. Meningkatkan keterpaduan pemerintah kecamatan dengan pemerintah desa, 2. Meningkatkan kemajuan pelayanan administrasi terpadu kecamatan,

3. Meningkatkan kesejahteraan rakyat dan keagamaan masyarakat, 4. Meningkatkan kemampuan pemberdayaan masyarakat,

5. Meningkatkan kemantapan kondusivitas wilayah kecamatan, 6. Meningkatkan kelancaran dan ketertiban pelayanan internal.

3.3. Tugas Pokok dan Fungsi

TUGAS POKOK DAN FUNGSI (Perbup no. 51 tahun 2016) 1. Camat

 Tugas Pokok

Melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.

Dalam Melaksanakan Tugas Pokok, Camat Juga menyelenggarakan tugas umum pemerintahan, meliputi :

a. Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;

b. Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;

c. Mengoordinasikan penerapan dan penegakan paraturan perundang-undangan;

d. Mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;

(7)

e. Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan;

f. Membina penyelenggaraan pemerintahan desa/Kelurahan; dan

g. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa/kelurahan.

 Fungsi

a. Penyusunan rencana dan program kerja kecamatan;

b. Pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat;

c. Pengkoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;

d. Pengkoordinasian penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan;

e. Pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas umum;

f. Pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan;

g. Pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa/kelurahan;

h. Pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa/kelurahan;

i. Pelaksanaan penatausahaan kecamatan;

j. Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilingkungan kecamatan;

k. Pelaksanaan tugas lain yang dilimpahkan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Sekretaris Kecamatan

 Tugas Pokok

Mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan perencanaan, program, keuangan, kepegawaian, administrasi dan umum.

 Fungsi

1. Pelaksanaan penyusunan perencanaan dan program;

2. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan;

3. Penyelenggaraan urusan umum dan perlengkapan;

4. Penyelenggaraan administrasi kepegawaian dan administrasi perkantoran;

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dalam melaksanakan tugasnya, sekretaris kecamatan membawahi 2 ( dua ) Kepala

Sub. Bagian yaitu :

(8)

2.1 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

 Tugas Pokok

Melaksanakan pengelolaan urusan ketatausahaan yang meliputi kepegawaian, kearsipan, rumah tangga dan perlengkapan.

Rincian tugas sub bagian umum dan kepegawaian adalah sbb : a. Melaksanakan urusan kepegawaian;

b. Melaksanakan pengelolaan urusan tata usaha dan kearsipan;

c. Melaksanakan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan;

d. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas sub bagian;

e. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan sub bagian;

f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

2.2 Kepala Sub Bagian Penyusunan Program dan Keuangan

 Tugas Pokok

Menyusun perencanaan program dan melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan.

Rincian tugas sub bagian penyusunan program dan keuangan adalah sbb;

a. Menghimpun dan mengolah data dalam rangka penyusunan program dan kegiatan kecamatan;

b. Menyusun rencana dan program kerja kecamatan;

c. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan meliputi belanja rutin maupun pegawai;

d. Melaksanakan penyusunan laporan keuangan;

e. Melakukan koordinasi pelaksanaan tugas subbagian;

f. Melakukan monitoring, evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan program an keuangan kecamatan;

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya

3. Seksi Pemerintahan

 Tugas Pokok

Membantu camat dalam urusan pemerintahan bidang pemerintahan.

Rincian tugas seksi pemerintahan, sbb :

(9)

a. Menyusun rencana dan program kerja seksi;

b. Mengoordinasikan penyelenggaraan kagiatan pemerintahan ditingkat kecamatan;

c. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan penyelenggraan pemerintahan desa/kelurahan;

d. Melalukan penilaian atas Laporan Pertanggyungjawaban Kepala Desa;

e. Memfasilitasi penyelenggaraan kerjasama antar desa dan penyelesaian perselisihan antar desa;

f. Memfasilitasi penataan desa/kelurahan;

g. Memfasilitasi penyusunan peraturan desa;

h. Melaksanakan kegiatan administrasi kependudukan;

i. Melaksanakan inventarisasi asset daerah atau kekayaan daerah lainnya yang ada di wiayah kerjanya;

j. Melaksanakan pengawasan atas tanah-tanah Negara dan tanah asset pemerintah daerah di wilayah kerjanya;

k. Melaksanakan tugas pembantuan terhadap pelaksanaan pembebasan tanah milik dan pelepasan hak yang akan dipergunakan, serta peralihan status tanah dari tanah Negara menjadi hak milik sesuai dengan ketentuan peraturan perunang-undangan;

l. Melaksanakan tugas pembantuan dalam hal penetapan peruntukan, proses pengalihan dan perubahan status tanah kekayaan desa serta pengalihan status tanah kekayaan desa yang berubah menjadi kelurahan;

m. Melaksanakan monitoring dan inventarisasi terhadap setiap kegiatan yang berkaitan dengan penggunaaan tanah terlantar dan tanah Negara bebas di wilayah kerjanya;

n. Melakukan monitoring, evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan kegiatan seksi;

o. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya;

4. Seksi Ketentraman dan Ketertiban

 Tugas Pokok

Membantu camat dalam urusan pemerintahan bidang ketentraman dan ketertiban.

Rincian tugas Seksi Ketentraman dan Ketertiban

a. Menyusun rencana kerja dan program kerja seksi;

(10)

b. Mengoordinasikan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban;

c. Melaksanakan pembinaan ketentraman dan ketertiban masyarakat;

d. Melaksanakan kegiatan bidang ketentraman dan ketertiban umum;

e. Mengoordinasikan pelaksanaan dan penegakan produk hukum pemerintah kabupaten dan peraturan perundang-undangan lainnya di wilayah kerjanya;

f. Memfasilitasi pencegahan dan penanggulangan bencana alam;

g. Melakukan monitoring, evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan kegiatan seksi;

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya;

5. Seksi Kesejahteraan Rakyat

 Tugas Pokok

Membantu camat dalam urusan pemerintahan bidang kesejahteraan rakyat.

Rincian Tugas Seksi Kesejahteraan Rakyat, sbb : a. Menyusun rencana dan program kerja seksi;

b. Mengoordinasikan penyelenggaraan kesejahteraan Rakyat;

c. Melaksanakan kegiatan kesejahteraan rakyat;

d. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa/kelurahan;

e. Melakukan monitoring, evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan kegiatan seksi;

f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya;

6. Seksi Pemberdayaan Masyarakat

 Tugas Pokok

Membantu camat dalam urusan pemerintahan bidang pemberdayaan masyarakat.

Rincian Tugas Seksi Pemberdayaan Masyarakat, sbb : a. Menyusun rencana dan program kerja seksi;

b. Menyiapkan bahan koordinasi penyelenggaraan pemberdayaan masyarakatdi wilayah kerja kecamatan;

c. Melakukan fasilitasi pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan

kecamatan;

(11)

d. Menyiapkan bahan dalam rangka mengikuti musyawarah perencanaan pembangunan ditingkat kabupaten;

e. Menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan kegiatan pemberdayaan masyarakat di wilayah kerja kecamatan;

f. Melaksanakan pembinaan lembaga kemasyarakat;

g. Melakukan monitoring, evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan kegiatan seksi;

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya;

7. Seksi Pelayanan Umum

 Tugas Pokok

Membantu camat dalam urusan pemerintahan bidang pelayanan umum.

Rincian Tugas Seksi Pelayanan Umum, sbb : a. Menyusun rencana dan program kerja seksi;

b. Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan pelayanan umum di wilayah kerja kecamatan;

c. Pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau belum dapat dilaksanakan oleh pemerintahan desa/kelurahan;

d. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pelayanan kepada masyarakatdi wilayah kerja kecamatan;

e. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas umum;

f. Melaksanakan standar pelayanan minimal dibidang pelayanan umum;

g. Melakukan monitoring, evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan kegiatan seksi;

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya;

3.4. Tujuan dan Sasaran

3.4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD 3.4.1.1 Tujuan

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang

akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu tertentu. Penetapan tujuan dalam

Rencana Strategis didasarkan pada potensi dan permasalahan serta isu utama pemerintah

Kecamatan Poto Tano.

(12)

Rumusan tujuan yang ingin dicapai dalam pembangunan 5 (lima) tahun di Kecamatan Poto Tano antara lain :

Misi 1. dengan Tujuan :

1. Meningkatnya efektivitas koordinasi dan pembinaan pemerintah kecamatan.

Misi 2. Dengan tujuan :

1. Meningkatnya kualitas layanan administrasi terpadu kecamatan, Misi 3 dengan tujuan :

1. Meningkatnya nilai- nilai Keagamaan dan kesejahteraan masyarakat Misi 4 dengan tujuan :

1. Meningkatnya Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Misi 5 dengan tujuan :

1. Meningkatnya Koordinasi dan kondusifitas Keamanan Masyarakat Misi 6 dengah tujuan :

1. Menigkatnya efektifias tata kelola Kepegawaian 2. Meningkatnya efektivitas tata kelola keuangan 3.4.1.2 Sasaran

Sasaran adalah penjabaran tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai/dihasilkan secara nyata oleh Kecamatan Poto Tano dalam jangka waktu lima tahun mendatang. Sesuai dengan tujuan yang telah diuraikan di atas, maka sasaran yang ingin dicapai dan dituangkan dalam rencana strategis Kecamatan Poto Tano dalam periode pembangunan 2016-2021 antara lain :

Misi 1, Tujuan 1, dengan sasaran :

a. Terbinanya aparatur di bidang pemerintahan desa yang profesional

b. Tersusunnya Regulasi Pemerintahan dalam mendukung aktivitas Pemeintahan Desa

c. Tersedianya data dan informasi bidang pemerintahan yang memadai d. Terbinanya lembaga pemerintahan desa secara berkesinambungan e. Tersedianya sarana bidang pemerintahan yang memadai

Misi 2 Tujuan 1, dengan sasaran :

a. Tersedianya aparatur bidang pelayanan umum yang memadai

b. Tersedianya data dan informasi bidang pelayanan umum yang memadai.

(13)

c. Tersedianya sarana dan Prasarana pelayanan Umum Misi 3, Tujuan 1 dengan sasaran :

a. Tersedianya aparatur bidang kesejahteraan rakyat yang memadai b. Tersedianya data dan Informasi bidang kesejahtraan Rakyat c. Tertatanya nilai- nilai Keagamaan secara berkesimbungan

Misi 4, Tujuan 1 dengan sasaran :

a. Tersedianya data dani nformasi bidang Pemberdayaan Masyarakat yang memadai b. Terbinanya lembaga Usaha Pemberdayaan Masyarakat secara berkesinambungan

Misi 5, Tujuan 1 dengan sasaran :

a. Tersedianya data dani nformasi Kantibmas

b. Terlaksanya koordinasi Keamanan dan ketertiban Masyarakat Misi 6, Tujuan 1 dengan sasaran :

a. Tersedian Data dan Informasi Pegawai b. Tersusunnya Laparan Kepegawaian c. Terciptanya disiplin Pegawai

Misi 6, Tujuan 2 dengan sasaran : a. Tersedian Data dan Informasi Keuangan b. Tersusunnya Laparan Keuangan

3.5 Strategi dan Kebijakan 3.5.1. Strategi

Strategi merupakan cara untuk mewujudkan tujuan, dirancang secara konseptual, analisis, realistis, rasional dan komprehensif. Untuk mencapai tujuan dan sasaran di dalam rencana strategis (Renstra) diperlukan strategi.

Kecamatan Poto Tano dalam rangka merealisasikan tujuan tersebut menetapkan strategi sebagai berikut:

1. Sekretariat

a. Konsultasi, evaluasi, reportasi b. Konstruksi, transaksi

c. Inventarisasi, identifikasi, evaluasi 2. Seksi Pemerintahan

a. Edukasi, visitasi

(14)

b. Regulasi

c. Identifikasi, inventarisasi, evaluasi d. Sosialisasi, fasilitasi

3. Seksi Ketenteraman dan Ketertiban a. Edukasi, visitasi

b. Regulasi

c. Identifikasi, inventarisasi, evaluasi d. Sosialisasi, fasilitasi

e. Konstruksi, transaksi 4. Seksi Pemberdayaan Masyarakat

a. Edukasi, visitasi b. Regulasi

c. Identifikasi, inventarisasi, evaluasi d. Sosialisasi, fasilitasi

e. Konstruksi, transaksi 5. Seksi Pelayanan Umum

a. Edukasi, visitasi b. Regulasi

c. Identifikasi, inventarisasi, evaluasi d. Sosialisasi, fasilitasi

e. Konstruksi, transaksi 6. Seksi Kesejahteraan Rakyat

a. Edukasi, visitasi b. Regulasi

c. Identifikasi, inventarisasi, evaluasi d. Sosialisasi, fasilitasi

e. Konstruksi dan transaksi.

3.5.2 Kebijakan

Rumusan strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran

akan dicapai, yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian kebijakan. Kebijakan

diambil sebagai arah dalam menentukan bentuk konfigurasi program kegiatan untuk

mencapai tujuan. Kebijakan dapat bersifat internal yaitu kebijakan dalam mengelola

(15)

pelaksanaan program-program pembangunan. Sedangkan yang bersifat eksternal yaitu kebijakan dalam rangka mengatur, mendorong dan memfasilitasi kegiatan masyarakat.

Adapun kebijakan yang diambil Kecamatan Poto Tano sebagai berikut : 1. Sekretariat

a. Diarahkan pada laporan bulanan, semesteran, dan tahunan tepat waktu melalui penerapan anggaran berbasis kinerja

b. Diarahkan pada laporan disiplin pegawai melalui penerapan penghargaan dan sanksi

c. Diarahkan pada ketersediaan program kegiatan terpadu melalui kerjasama dengan pemerintah provinsi dan pusat

d. Diarahkan pada pelatihan aparatur melalui kerjasama dengan pemerintah pusat dan provinsi

e. Diarahkan pada ketersediaan sarana dan prasarana kantor yang memadai melalui kerjasama dengan pemerintah provinsi dan pusat

f. Diarahkan pada penyiapan data dan informasi yang valid melalui kerjasama dengan BPS

2. Seksi Pemerintahan

a. Diarahkan pada aparat kecamatan kerjasama dengan pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat

b. Diarahkan pada penyusunan sop dan pedoman kerjasama dengan pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat

c. Diarahkan pada penyiapan data yang valid kerjasama dengan bps

d. Diarahkan pada semua desa di wilayah kecamatan kerjasama dengan pemerintah kabupten , provinsi dan pusat

e. Diarahkan pada fasilitas dan sarana pembinaan desa kerjasama dengan pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat

3. Seksi Ketenteraman dan Ketertiban

a. Diarahkan pada aparat kecamatan kerjasama dengan pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat

b. Diarahkan pada penyusunan sop dan pedoman kerjasama dengan pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat

c. Diarahkan pada penyiapan data yang valid kerjasama dengan BPS

d. Diarahkan pada semua desa di wilayah kecamatan kerjasama dengan pemerintah

kabupten , provinsi dan pusat

(16)

e. Diarahkan pada fasilitas dan sarana pembinaan lembaga masyarakat kerjasama dengan pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat

4. Seksi Pemberdayaan Masyarakat

a. Diarahkan pada aparat kecamatan kerjasama dengan pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat

b. Diarahkan pada penyusunan sop dan pedoman kerjasama dengan pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat

c. Diarahkan pada penyiapan data yang valid kerjasama dengan bps

d. Diarahkan pada semua desa di wilayah kecamatan kerjasama dengan pemerintah kabupten , provinsi dan pusat

e. Diarahkan pada fasilitas dan sarana pembinaan lembaga masyarakat kerjasama dengan pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat

5. Seksi Pelayanan Umum

a. Diarahkan pada aparat kecamatan kerjasama dengan pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat

b. Diarahkan pada penyusunan sop dan pedoman kerjasama dengan pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat

c. Diarahkan pada penyiapan data yang valid kerjasama dengan bps

d. Diarahkan pada fasilitas dan sarana pelayanan umum kerjasama dengan pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat

6. Seksi Kesejahteraan Rakyat

a. Diarahkan pada aparat kecamatan kerjasama dengan pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat

b. Diarahkan pada penyusunan sop dan pedoman kerjasama dengan pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat

c. Diarahkan pada penyiapan data yang valid kerjasama dengan bps

d. Diarahkan pada semua desa di wilayah kecamatan kerjasama dengan pemerintah kabupten ,provinsi dan pusat.

e. Diarahkan pada fasilitas dan sarana pembinaan desa kerjasama dengan pemerintah

kabupaten, provinsi dan pusat.

(17)

BAB IV PENUTUP

Sesuai dengan peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/ 20/M.PAN/11/2007 . tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja Utama (I K U ) bahwa setiap unit kerja wajib melaksanakan penetapan IKU dalam rangka meyakinkan kehandalan informasi yang disajikan dalam laporan Akuntabilitas Kinerja sebagai parameter terhadap pencapaian kinerja yang telah ditetapkan dalam RPJMD dan Renstra masing masing unit kerja.

Indikator Kinerja Utama Kantor Camat Poto Tano Kabupaten Sumbawa Barat

2016-2021 merupakan acuan ukuran kinerja yang digunakan untuk menentukan keberhasilan

suatu tujuan dan sasaran strategi yang telah tersusun dalam RPJMD dan RENSTRA Kantor

Keecamatan Poto Tano Kabupaten Sumbawa Barat.

(18)

INDIKATOR KINERJA UTAMA

KANTOR KECAMATAN POTO TANO KABUPATEN SUMBAWA BARAT INDIKATOR KINERJA UTAMA

KANTOR KECAMATAN POTO TANO KABUPATEN SUMBAWA BARAT

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR FORMULA PENJELASAN PENANGGUNG

JAWAB

1 4 5 6 7

Meningkatnya efektifitas Koordinasi Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa

Tingkat Desa dengan administrasi terbaik

Jumlah Desa administrasi baik dibagi dengan total jumlah desa

dikali 100

Koordinasi dan pembinaan yang dilakukan antara

pegawai pada seksi pemerintahan dengan

Pemerintah Desa

Seksi Pemerintahan

Ktr.

Kecamatan Poto Tano Meningkatnya efektivitas

koordinasi kesejahteraan dan keagamaan masyarakat kecamatan

Tingkat partisipasi kegiatan keagaman dan kesejahteraan

jumlah peserta kegiatan keagamaan dibagi dengan jumlah target peserta keagamaan dikali

100

Koordinasi dan pembinaan yang dilakukan antara pegawai pada seksi kesra dengan Pemerintah Desa

Seksi Kesra Ktr.

Kecamatan Poto Tano Meningkatnya efektivitas

koordinasi pemberdayaan masyarakat kecamatan

Cakupan tingkat Pemberdayaan Masyarakat

Jumlah Partisipasi dalam kegiatan

pemberdayaan masyarakat dibagi target

peserta di bagi 100

Koordinasi dan pembinaan yang dilakukan antara

pegawai pada seksi pemmas dengan Pemerintah Desa

Seksi Pemmas Ktr.

Kecamatan Poto Tano Meningkatnya kualitas

pelayanan admisnitrasi terpadu kecamatan

Tingkat Pelayanan Terpadu Kecamatan

Jumlah Pelayanan Terpadu tahun n dikurangi tahun n-1 di bagi tahun n - 1 n dikali

100

Koordinasi dan pembinaan yang dilakukan antara

pegawai pada seksi pelayanan umum dengan

Pemerintah Desa

Seksi Pelayanan

Umum Ktr Kecamatan

Poto Tano Meningkatnya efektivitas

koordinasi keamanan dan ketertiban wilayah

kecamatan

Cakupan Kondusivitas wilayah kecamatan

Jumlah desa kondusif dibagi dengan jumlah desa di kecamatan di kali

100 %

Koordinasi dan pembinaan yang dilakukan antara pegawai pada seksi trantib

dengan Pemerintah Desa

Seksi Trantib Ktr Kecamatan

Poto Tano

Referensi

Dokumen terkait

Sumbangan efektif variabel konsep diri terhadap intensi menyontek sebesar 11,8% dapat dilihat dari r²= 0,118 Hasil tersebut menunjukkan terdapat 88,2 % variabel lain yang

emotional focused coping adalah suatu strategi yang dilakukan dalam menghadapi. permasalahan dan berorientasi pada

Kegiatan ajudikasi dalam pendaftaran tanah adalah untuk pendaftaran tanah yang pertama sekali merupakan prosedur khusus yang prosesnya dilakukan pada pemberian

wa terjadi kenaikan kadar iodium dalam urin pada ketiga kelompok perlakuan setelah pemberian ga- ram beriodium, dan terjadi kenaikan yang drastis setelah diberi intervensi

Penelitian sebelumnya (Y ULISTIANI et al., 2002) mendapatkan bahwa pada pengujian kecernaan secara in-vitro terhadap bungkil kedelai yang dicampur dengan caiaran batang pisang

Bahan tambah dari canlpuran aditif optimal yang terdiri dari bentonit, felspar, dan zeolit dapat meningkatkan kualitas basil immobilisasi/ pemadatan limbah cara sementasi

Untuk website yang menggunakan software open source (gratis), Anda biasanya bisa melihat ada sebuah link pada bagian footer ke website pembuat software tersebut.. Cara kedua,

kali ini adalah efisiensi removal rata-rata optimum untuk ammonia terdapat pada reaktor 0,5 mg/l dengan sistem pengadukan menggunakan aerasi yaitu sebesar 84%.. Reaktor dengan