• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi terbesar di Indonesia yang tidak hanya memiliki kawasan urban atau perkotaan, tetapi juga memiliki kawasan rural atau pedesaan. Provinsi Jawa Barat memiliki 5.957 desa/kelurahan (Jawa Barat, 2020). Namun, dengan jumlah desa yang relatif tinggi, tidak menjadikan Provinsi Jawa Barat sebagai provinsi dengan penyebaran teknologi yang merata ke seluruh wilayah. Faktanya, jangkauan jaringan seluler dari masing-masing desa memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Persentase jumlah desa yang berada dalam jangkauan jaringan 4G mencapai 50,3%, sedangkan 49,7% lainnya hanya memperoleh akses jaringan 3G dan 2G (Sosial, 2019).

Meski sudah lebih dari 50% desa memiliki akses jaringan internet, ternyata perkembangan teknologi belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh masing-masing desa. Tentu saja hal ini akan berdampak pada perkembangan desa di Provinsi Jawa Barat dan proses peningkatan kualitas hidup masyarakat karena terdapat kesenjangan teknologi informasi dan komunikasi tersebut. Maka dari itu, desa harus dapat beradaptasi dengan kemajuan teknologi, dengan memberikan perhatian khusus terhadap desa sebagai fokus utama dalam program pembangunan Provinsi Jawa Barat yaitu melalui program desa digital (Humas, 2019).

Program desa digital merupakan program inovasi digital yang bertujuan untuk

pengembangan potensi desa, pemasaran, dan pengaksesan informasi dengan

memanfaatkan teknologi digital dan internet. Program ini memberdayakan

masyarakat desa dengan sarana teknologi informasi yang memadai untuk

menggali potensi desa (Wijaya dkk., 2013). Pada program ini, direncanakan akan

memiliki website dan akun media sosial untuk promosi dan berita, sistem e-

commerce serta aplikasi yang sesuai dengan karakter dan potensi ekonomi di tiap

desa. Salah satu bentuk dari desa digital adalah Desapedia yang merupakan

(2)

Pedesaan di Provinsi Jawa Barat memiliki sumber alam yang kaya, potensi wisata yang mengagumkan, UKM desa dengan produk yang kreatif, dan masyarakat desa yang memiliki keahlian di berbagai bidang. Akan tetapi masyarakat-masyarakat luar desa tidak mengetahui terkait hal-hal tersebut. Hal tersebut terjadi dikarenakan informasi-informasi terkait desa belum dipublikasikan secara luas ke luar desa yang disebabkan oleh belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam penyebaran informasi.

Masyarakat saat ini sangat lihai dalam penggunaan alat digital. Hal tersebut menyebabkan penggunaan komputer secara terus menerus dalam pencarian informasi, membuat, dan membagikannya. Oleh karena itu, media sosial menjadi lebih berpengaruh dan memiliki persebaran yang meluas yang memengaruhi kalangan berbagai usia dan memberikan peluang untuk berkomunikasi dan membangun hubungan dengan orang dari berbagai belahan dunia (Chelly dan Mataillet, 2012).

Berdasarkan hasil survei terhadap pengguna internet dengan rentang usia 16 tahun hingga 64 tahun, didapat bahwa rata-rata waktu harian yang dihabiskan adalah menggunakan internet selama 7 jam 59 menit, menggunakan media sosial selama 3 jam 26 menit, menonton televisi selama 3 jam 4 menit, mendengarkan lagu dengan layanan streaming selama 1 jam 30 menit, dan bermain game selama 1 jam 23 menit. Penggunaan media sosial yang berada di urutan kedua menunjukkan bahwa media sosial merupakan komponen penting pada masyarakat saat ini.

Gambar I.1 berikut merupakan grafik perbandingan penggunaan media sosial

yang menunjukkan media sosial yang paling banyak diakses dan digunakan oleh

pengguna internet pada periode Februari 2019 hingga Januari 2020.

(3)

Gambar I.1 Perbandingan Penggunaan Media Sosial (Sumber: DataReportal, 2020)

Dari Gambar I.1 diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan YouTube berada di peringkat pertama yaitu mencapai 88%, kemudian diikuti oleh WhatsApp yaitu 84%, kemudian Facebook 82%, dan Instagram 79% (Kemp, 2020). Dari permasalahan dan data-data di atas, media sosial menjadi media yang paling tepat untuk digunakan sebagai media promosi dan media penyebaran informasi dari desa ke luar desa. Hal tersebut dikarenakan banyaknya masyarakat luar desa merupakan pengguna media sosial yang dapat dijadikan sebagai target dari persebaran informasi tersebut.

Oleh karena itu, diperlukan suatu media sosial dengan referensi terhadap Instagram dan Facebook, yang akan berperan sebagai media publikasi dan promosi untuk membangun dan menarik minat masyarakat luar desa. Dengan media sosial ini, masyarakat luar desa dapat mengakses informasi desa dari konten-konten yang diunggah oleh desa. Namun, solusi yang ditawarkan tersebut tidak cukup jika hanya berupa solusi fungsionalitas, tetapi juga diperlukan solusi

17%

18%

22%

25%

25%

28%

29%

34%

35%

50%

50%

56%

79%

82%

84%

88%

Sina Weibo Reddit Tumblr Skype Tiktok Snapchat Wechat Pinterest LinkedIn Line FB Messenger Twitter Instagram Facebook Whatsapp Youtube

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Jumlah Pengguna

(4)

I.2 Perumusan Masalah

Secara garis besar, rumusan masalah yang diangkat berdasarkan uraian latar belakang tersebut adalah sebagai berikut :

1. Media sosial seperti apa yang harus dibangun agar dapat melakukan publikasi dan promosi dalam memasarkan dan menyebarluaskan potensi desa, kegiatan desa, dan informasi-informasi lain mengenai desa untuk membangun dan menarik minat masyarakat luar desa untuk berwisata ke desa?

2. Arsitektur yang seperti apa yang dapat diimplementasikan agar media sosial yang dibangun memiliki performa yang baik meskipun terdapat pengaksesan dalam jumlah besar?

I.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Membangun sebuah media sosial berbasis web dengan referensi terhadap Instagram dan Facebook, yang menyediakan fungsionalitas untuk mengunggah konten mengenai desa yang dapat membantu promosi desa.

2. Mengimplementasikan arsitektur three-tier dalam mengembangkan media sosial berbasis web agar performa media sosial tersebut berjalan dengan baik.

I.4 Batasan Penelitian

Batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Media sosial yang dibangun hanya berbasis web.

2. Media sosial yang dibangun hanya memiliki fitur CRUD konten, rekomendasi desa dan teman, pesan, menyukai dan batal menyukai konten, komentar, dan bagikan konten. Media sosial yang dibangun tidak memiliki fitur insight atau analytics dan tidak ada report akun pengguna.

3. Ruang lingkup studi kasus dari penelitian ini hanya desa di Provinsi Jawa

Barat.

(5)

Manfaat yang diharapkan dari penelitian yang dilakukan pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Media sosial yang dibangun dapat membantu menyelesaikan rumusan masalah yang dikemukakan, yaitu membantu desa dalam mempublikasikan, mempromosikan, memasarkan, dan menyebarluaskan informasi-informasi desa dan membantu masyarakat luar desa dalam melihat dan mengetahui mengenai informasi desa sehingga dapat menarik minat masyarakat luar desa untuk berwisata ke desa tersebut.

2. Tugas akhir ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam penelitian sejenis lainnya di masa depan dan dapat dikembangkan menjadi lebih baik lagi.

I.6 Sistematika Penulisan

Penelitian ini diuraikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

1. Bab I yaitu tentang pendahuluan yang berisi uraian mengenai konteks permasalahan, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

2. Bab II yaitu tentang tinjauan pustaka yang berisi literatur yang relevan dengan permasalahan yang diteliti dan dibahas pula hasil-hasil penelitian terdahulu.

Pada akhir bab, akan dilakukan perbandingan antara dua metodologi / metode / kerangka kerja dan penentuan metodologi / metode / kerangka kerja yang akan digunakan di penelitian ini.

3. Bab III yaitu tentang metodologi penelitian yang berisi penjelasan kerangka konseptual terkait pemecahan masalah dan dibahas juga langkah-langkah penelitian sesuai dengan sistematika penyelesaian masalah yang dipilih.

4. Bab IV yaitu tentang analisis kebutuhan yang berisi hasil analisis terkait kebutuhan pengguna terhadap aplikasi.

5. Bab V yaitu tentang perancangan perangkat lunak yang berisi perancangan

perangkat lunak yang dibangun dan spesikasi teknologi yang diperlukan

untuk membangun dan mengimplementasikan hasil.

(6)

6. Bab VI yaitu tentang implementasi dan pengujian yang berisi hasil implementasi dari perancangan perangkat lunak dan hasil dari pengujian atau evaluasi yang dilakukan untuk mengukur ketercapaian tujuan penelitian.

7. Bab VII yaitu tentang kesimpulan dari ketercapaian tugas akhir yang telah

dibuat terhadap tujuan dan saran untuk pengembangan selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui besarnya harga jual yang pantas untuk tiap tipe rumah pada proyek perumahan Soka Park berdasarkan analisa biaya dan analisa

Hasil penelitian yang menunjukan nilai ekonomi air total resapan hutan lindung Gunung Sinabung dan hutan lindung TWA Deleng Lancuk di Desa Kuta Gugung dan Desa Sigarang

[r]

Tinea pedis adalah infeksi dermatofita pada kaki terutama mengenai sela jari kaki dan telapak kaki, dengan lesi terdiri dari beberapa tipe, bervariasi dari ringan, kronis

[r]

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

1 M.. Hal ini me nunjukkan adanya peningkatan keaktifan belajar siswa yang signifikan dibandingkan dengan siklus I. Pertukaran keanggotaan kelompok belajar

SEGMEN BERITA REPORTER A Kreasi 1000 Jilbab Pecahkan Muri Rina & Deska. CAREER DAY AMIKOM Adib & Imam Wisuda smik amikom Adib