• Tidak ada hasil yang ditemukan

P R O F I L PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P R O F I L PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

P R O F I L

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM)

MANDIRI PERDESAAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Gambaran Umum Provinsi NTB

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terletak antara 115°45 - 119°10 BT dan antara 8°5 - 9°5 LS. Wilayahnya di utara berbatasan dengan Laut Jawa, di selatan dengan Samudera Hindia, di timur dengan Selat

Sepadan di barat dengan Selat Lombok. Luas wilayah keseluruhan adalah 49.32,19 Km2 yang terdiri atas daratan 20.153,07 Km2 dan lautan 29.159,04 Km2. Secara administratif Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) beribukota di Kota Mataram dan terdiri atas 8 (tujuh) Kabupaten dan 2 (dua) Kotamadya.

Jumlah penduduk NTB pada tahun 2006 adalah 4.257.306 jiwa, sebagian besar tinggal di perdesaan dan bekerja di sektor pertanian, kehutanan dan perkebunan. Jumlah penduduk miskin di NTB relatif cukup tinggi yaitu mencapai 24,99 % dari total jumlah penduduk (di atas rata-rata nasional = 16,58 %). Disamping itu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) NTB menempati peringkat ke 32 dari seluruh provinsi di Indonesia. Gambaran Umum PNPM Mandiri Perdesaan di Provinsi NTB

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan adalah merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di perdesaan dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan. Pendekatan PNPM Mandiri Perdesaan mengadopsi pendekatan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang telah dilaksanakan sejak 1998 dan dinilai cukup berhasil.

Program Pengembangan Kecamatan (PPK) sebagai cikal bakal Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan telah memulai kegiatannya di Propinsi Nusa Tenggara Barat sejak tahun 2003, yang meliputi 23 kecamatan yang tersebar di 3 kabupaten, yaitu Kab. Dompu, Kab. Lombok Tengah dan Kab. Lombok Barat). Secara bertahap, cakupan wilayah binaan PNPM Mandiri Perdesaan diperluas menjadi 59 kecamatan yang tersebar di seluruh kabupaten (8 kabupaten).

Besaran Dana Bantuan Langsung Untuk Masyarakat

(2)

sebesar Rp.46.500.000.000,- (19,75 %). Dana tersebut telah dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan yang diusulkan oleh masyarakat. Data alokasi dana bantuan PNPM Mandiri Perdesaan adalah sebagai berikut :

Jlh. Desa Siklus Tahun Jlh.

Kab.

Jlh.

Kec. Partisipasi Terdanai Alokasi BLM

PPK -2 2003 3 23 213 200 21,000,000,000 PPK -2 2004 3 23 213 203 21,000,000,000 PPK -2 2005 3 23 213 199 21,000,000,000 PPK-3/B 2006 3 20 196 180 18,500,000,000 PNPM-PPK 2007 7 47 422 386 55,750,000,000 PNPM-MP 2008 8 56 508 496 98,250,000,000 Jumlah 235,500,000,000

Alokasi Dana BLM Setiap Bidang Kegiatan

Dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membiayai rupa-rupa kegiatan : (a). Pembangunan sarana prasarana sosial ekonomi, (b). Pembiayaan kegiatan pendidikan, (c). Pembiayaan kegiatan kesehatan (d). Penyediaan modal usaha simpan pinjam kelompok perempuan (SPP) dan usaha ekonomi produktif (UEP). Data terperinci tentang alokasi dana per jenis kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

(3)

Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Ekonomi Kegiatan pembangunan sarana prasarana

ekonomi mendapat porsi pendanaan terbesar. Sampai saat ini jumlah dana yang dialokasikan untuk bidang prasarana ekonomi mencapai Rp. 157,901,268,- atau 67,05 % dari total dana BLM.

Jenis sarana prasarana ekonomi yang paling dominan dibiayai adalah pembangu-nan dan peningkatan jalan ekonomi desa, pembangunan dan rehabilitasi saluran irigasi, Sumur untuk irigasi pertanian,

bendungan dan pasar desa. Dengan adanya pembangunan prasarana tersebut akan dapat memacu perputaran roda perekonomian di perdesaan.

Kegiatan Simpan Pinjam Untuk Kelompok Perempuan (SPP) Dan Usaha Ekonomi Produktif (UEP)

Salah satu dukungan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin adalah penyediaan dana bergulir untuk kegiatan simpan pinjam khusus kelompok perempuan (SPP) dan usaha ekonomi produktif (UEP). Alokasi dana untuk kegiatan ini berjumlah Rp. 33,131,209,836,- yang terdiri dari dana SPP Rp. 32,811,790,591,- dan dana UEP sebesar Rp. 319.419.245,-. Dana tersebut dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan usaha 41.357 Rumah Tangga Miskin (RTM) yang terwadahi dalam 3.267 kelompok.

Kinerja pengelolaan dana bergulir dinilai cukup baik. Hal ini tercermin pada tingkat pengembalian dana yang mencapai 90,43 %. Disamping itu, dana bergulir tersebut telah berkembang menjadi Rp.39.800.431.150,- atau pertumbuhan modal mencapai 20,13 %. Kegiatan Bidang Pendidikan

(4)

Kegiatan Bidang Kesehatan

PNPM Mandiri Perdesaan juga memberikan dukungan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat miskin. Dukungan tersebut diwujudkan melalui pembangunan Polindes, Posyandu, Pustu dan Pos Obat Desa (POD). Disamping itu juga didanai kegiatan penataan lingkungan pemukiman dan pembangunan MCK. Selama rentang waktu tahun 2003 – 2007 telah dibangun 12 unit Polindes, 436 unit Posyandu, 2 unit Pustu, 2 unit Pos Obat Desa dan 778 unit MCK. Pembangunan sarana pelayanan

kesehatan tersebut akan memudahkan masyarakat miskin untuk mengakses pelayanan kesehatan dengan biaya yang relatif murah.

Peningkatan Kapasitas Masyarakat dan Pemerintah Desa dalam Pengelolaan Pembangunan Partisipatif

Salah satu fokus utama PNPM Mandiri Perdesaan adalah meningkatkan kapasitas pengelola pembangunan di desa dan keca-matan. Untuk itu telah dilatih dan dibina sebanyak 1.016 orang Kader Pembangunan Desa (KPMD), 1.524 orang Tim Pengelola Kegiatan (TPK) tingkat desa, 1.524 orang Tim Penulis Usulan Desa, 153 orang Pengurus Unit Pengelola Kegiatan (UPK) tingkat kecamatan, dan 60 orang Pendamping Lokal. Disamping itu, juga telah dilatih dan diperkuat 1.016 orang Kepala

Desa dan Ketua BPD. Pelatihan tersebut difokuskan pada aspek manajemen pengelolaan pembangunan partisipatif model PNPM Mandiri Perdesaan.

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan PNPM Mandiri Perdesaan menempatkan

masyarakat sebagai pelaku utama dalam menentukan rencana pembangunan di wilayahnya. Untuk itu maka disiapkan ”wadah pengambilan keputusan” berupa musyawarah-musyawarah mulai dari tingkat dusun, desa dan kecamatan. Tingkat partisipasi masyarakat dalam setiap musyawarah relatif cukup tinggi mencapai rata-rata 103 orang. Dari jumlah tersebut

(5)

Penyediaan Kesempatan Kerja Di Perdesaan Pembangunan infrastruktur sosial dan

ekonomi yang dilaksanakan secara swakelola telah memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat miskin di perdesaan. Selama rentang waktu antara 2003 – 2007, Jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 114.526 orang dengan jumlah Hari Orang Kerja (HOK) sebanyak 1.547.565 HOK. Dengan demikian maka setiap pekerja memperoleh kesempatan kerja rata-rata sebanyak 13,5 hari.

Komponen Agribisnis Perdesaan (PNPM Agribisnis Perdesaan) Komponen kegiatan Agribisnis Perdesaan

adalah merupakan Pilot Project yang didanai oleh Pemerintah Australia (AusAid) dalam kerangka program SADI (Smallholder Agribusiness Development Initiative). SADI dilaksanakan oleh tiga komponen yaitu PNPM Mandiri Perdesaan, International Finance Corporation (IFC) dan Australian Center for International Agricultural Research (ACIAR). Khusus SADI melalui PNPM Mandiri Perdesaan, disiapkan dana BLM sebesar Rp. 6.600.000.000,- yang diperuntukkan bagi

6 kecamatan di 2 kabupaten (Kab. Lombok Barat dan Kab. Dompu).

(6)
(7)

Alokasi Pengunaan Dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)

Program Pengembangan Kecamatan Provinsi NTB

Tahun 2003 – 2005

Jenis Kegiatan

Volume

Satuan

Alokasi Dana BLM

Air Bersih

109,272

meter

2,830,401,890

Pompa Air/Sumur

321

unit

814,028,183

Bendungan

4

unit

277,229,358

Irigasi

78,845

meter

4,876,792,592

Pembukaan Jalan

261,618

meter

15,064,878,663

Perkerasan jalan

248,496

meter

13,933,522,999

Jembatan

11

unit

825,447,585

MCK

623

unit

4,643,187,074

Gedung Kesehatan

141

unit

1,646,897,258

Tambatan Perahu

2

unit

377,993,105

Gedung Sekolah

7

unit

410,273,557

Pasar

4

unit

313,172,809

Prasarana Lain

56

unit

474,739,285

SPP

2.654

Orang

3,562,077,566

UEP

372

Orang

319,419,245

Kesehatan (Non Fisik)

11,293,648

Pendidikan (Non Fisik)

9,469,496,318

Ops. TPK dan UPK

3,149,148,865

(8)

Alokasi Pengunaan Dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)

Program Pengembangan Kecamatan Provinsi NTB

Tahun 2006

Jenis Kegiatan

Volume

Satuan

Alokasi Dana BLM

Bendungan/Embung

4

Unit

56,033,700

Betonisasi Jalan

12,672

Meter

2,313,703,900

Bronjong

100

Meter

118,219,000

Drainase

3,708

Meter

818,293,500

Jaringan Irigasi

4,207

Meter

635,415,280

Jembatan

15

Unit

179,349,250

Pembukaan Jalan

30,945

Meter

2,838,244,450

Perkerasan Jalan

50,185

Meter

5,231,628,720

Rehab Jaringan Irigasi

410

Meter

121,906,300

Talut - Tembok Penahan Tanah

232

Meter

104,639,500

Beasiswa

935

Orang

164,520,850

Pelatihan

82

Orang

100,399,300

MCK

35

Unit

391,374,300

Polindes

2

Unit

251,461,900

Pos Obat Desa

1

Unit

5,442,250

Posyandu

70

Unit

1,172,206,550

Pustu

1

Unit

132,233,800

Sarana Air Bersih

5,535

meter

189,616,800

Sumur Galian

5

Unit

26,752,500

Pompa Air Bersih

20

Unit

83,410,500

Simpan Pinjam Perempuan

264

orang

3,565,147,650

(9)

Alokasi Pengunaan Dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)

PNPM - PPK Provinsi NTB Tahun 2007

Jenis Kegiatan

Volume

Satuan

Alokasi Dana BLM

Pembukaan Jalan

34,380

Meter

4,125,515,060

Peningkatan Jalan

131,915

Meter

12,007,152,450

Jembatan

7

Unit

481,332,100

Rehab Jembatan

1

Unit

158,965,300

Betonisasi Jalan

27,259

Meter

2,955,888,550

Jaringan Irigasi

30,984

Meter

4,321,781,136

Rehab Jaringan Irigasi

4,178

Meter

673,942,500

Pompa Irigasi

3

Unit

40,379,500

Sumur Bor Pertanian

125

Unit

939,973,900

Bendungan

2

Unit

309,921,100

Rehab Bendungan

1

Unit

75,862,600

Bronjong

240

Meter

187,963,100

Talud

6,270

Meter

1,466,450,654

Drainase

33,420

Meter

4,037,147,700

Pasar

5

Unit

230,068,200

MCK

130

Unit

2,063,581,000

Posyandu

178

Unit

4,370,211,250

Peralatan Posyandu

28

paket

29,431,700

Polindes

5

Unit

670,873,250

Pustu

2

Unit

251,281,200

Sarana Air Bersih

68,863

Meter

2,568,786,500

(10)

Tower Air Bersih

3

Unit

133,371,600

Lain-Lain – Kesehatan

-

16,711,700

Beasiswa

4,760

orang

1,441,149,200

Pelatihan

255

orang

252,375,900

Perlengkapan Sekolah

118

Unit

23,453,600

Gedung Sekolah

12

Unit

1,364,032,150

SPP

1,091

orang

10,506,845,100

Referensi

Dokumen terkait

“Aku harus merawat kerbau ini dengan baik apabila Si Boke datang suatu kali kepadaku dia tidak akan kecewa karena aku merawat kerbau ini dengan baik,” pikir sang guru.. Kerbau itu

Ketika anggota organisasi berinteraksi dengan anggota lainnya, mereka mungkin menggunakan bahasa umum, istilah, atau ritual tertentu; (2) norms ; yakni berbagai

keterprediksian laba, faktor resiko sistematis (Beta), struktur modal, serta ukuran perusahaan. Untuk membuktikan sesuatu yang baru dalam upaya meningkatkan kerelevenan

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan di SMAS Taman Mulia Sungai Raya, penggunaan metode mengajar guru pada mata pelajaran sosiologi masih

Dengan demikian, bahasa dan media adalah asumsi dari teori interaksionisme yang bisa dikonfirmasi sebagai proses komunikasi dalam mengintegrasi masyarakat yang

Seperti yang terlihat pada Tabel 3.2, angka buta aksara pemuda yang berumur 30-35 tahun lebih tinggi dibanding yang berumur 25-29 tahun, begitu juga angka buta aksara pada kelompok

Dari uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai bagaimana kegiatan yang dapat memberikan kesenangan dan kecukupan gerak

Maluku Utara (2012) SD-B merupakan sekolah yang berada di selatan Kota Ternate yang diharapkan dapat mengembangkan sekolahnya karena berada disekitar