TUGAS AKHIR PS-1380
MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN MALANG
SARI MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BATANG
STATIS TAK TENTU
LINTANG PRIMA D. NRP 3104 100 104
Dosen Pembimbing :
Dr. Ir. Djoko Untung
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2009
TUGAS AKHIR PS-1380
MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN MALANG
SARI MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BATANG
STATIS TAK TENTU
LINTANG PRIMA D. NRP 3104 100 104 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Djoko Untung
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2009
FINAL PROJECT PS-1380
DESIGN MODIFICATION OF MALANG SARI BRIDGE
USING CONTINOUS TRUSS SYSTEM
LINTANG PRIMA D. NRP 3104 100 104 Supervisor :
Dr. Ir. Djoko Untung
DEPARTMENT OF CIVIL ENGINEERING Faculty of Civil Engineering and Planning Sepuluh Nopember Institute of Technology Surabaya 2009
MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BATANG STATIS TAK TENTU
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
pada
Bidang Studi Struktur
Program Studi S-1 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya Oleh :
LINTANG PRIMA D. NRP. 3104 100 104
Disetujui oleh Pembimbing Tugas Akhir :
Dr.Ir. Djoko Untung
MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN
MALANG SARI MENGGUNAKAN SISTEM
RANGKA BATANG STATIS TAK TENTU
Nama mahasiswa : Lintang Prima D.
NRP : 3104 100 104
Jurusan : Teknik Sipil
Dosen Pembimbing : Ir. Dr. Djoko Untung Abstrak
Tugas akhir ini berisikan analisa perhitungan dari perencanaan jembatan rangka dengan desain lantai kendaraan berada di bawah. Perencanaan ini dimulai dengan penjelasan mengenai latar belakang pemilihan tipe jembatan, perumusan tujuan perencanaan hingga lingkup pembahasan, dan diikuti dengan dasar – dasar perencanaan dimana analisa didasarkan pada peraturan BMS dan AISC – LRFD. Dari data awal yang ada, jembatan didesain dengan mengambil bentang 120 m untuk Rangka Batang dan 15 meter untuk jembatan balok pratekan. Konstruksi statis tak tentu dicoba untuk diaplikasikan pada tugas akhir ini karena dengan bentang statis tak tentu dianggap lebih ekonomis dari bentang dua tumpuan karena momen yang terjadi pada bentang yang nantinya akan dijadikan beban titik pada rangka akan lebih kecil.
Setelah itu dilakukan preliminary desain dengan menentukan dimensi – dimensi jembatan menggunakan bahan baja. Tahap awal perencanaan adalah perhitungan lantai kendaraan dan trotoar. Kemudian dilakukan perencanaan gelagar memanjang dan melintang, sekaligus perhitungan shear connector. Memasuki tahap konstruksi pemikul utama, dilakukan perhitungan beban – beban yang bekerja, kemudian dianalisa dengan menggunakan program SAP 2000. Setelah didapatkan gaya – gaya dalam yang bekerja dilakukan perhitungan kontrol tegangan dan perhitungan sambungan. Bersamaan dilakukan
perhitungan konstruksi pemikul utama juga dilakukan perhitungan konstruksi sekunder yang meliputi ikatan angin atas, bawah, dan portal akhir. Kemudian memasuki tahap akhir dari perencanaan struktur atas dilakukan perhitungan dimensi perletakan.
Setelah selesai analisa dari struktur atas jembatan, dilakukan analisa perencanaan struktur bawah jembatan (abutment). Dari data tanah yang ada, substructure jembatan tersebut menggunakan pondasi tiang pancang, Dari analisa data tanah yang ada, maka dipilih pondasi dalam karena lapisan tanah yang kompeten untuk menerima beban adalah di atas 10 m.
Kata kunci : Jembatan Rangka, Baja ,Statis tak Tentu, Abutment
DESIGN MODIFICATION OF MALANG SARI
BRIDGE USING CONTINOUS TRUSS SYSTEM
Name of Student : Lintang Prima D.
NRP : 3104 100 104
Departement : Civil Engineering Supervisor : Ir.Dr. Djoko Untung.
Abstract
In this final Assigment comprise the calculation analysis from alternative of planning of Continous trusses bridge construct by design dance the vehicle of below. This planning is started with the clarification of concerning background of election of bridge type, formulation of planning target till solution scope, and followed of planning base where analysis relied on regulation BMS and AISC – LRFD. From data of early existing, direct bridge is designed by taking to unfold 120 m and prestress bridge to unfold 15 m. Continous construction tried to applied in order to reduces weigh of structure because of reducing moment of structure. After it is conducted by preliminary design with determining bridge dimension use the steel substance. Early stage of planning is calculation dance the vehicle and pavement. Entering especial taker construction phase, done by of laboring burden calculation, then analysed by using program SAP 2000. After got reactions conducted calculation control the tension and extension calculation. At the same time conducted a especial taker construction calculation and also conducted calculation of construction sekunder covering wind tying for, wind tying of under, and end frame. Later to enter the phase of is end of upper structure planning, conducted by calculation of placement dimension.
After finishing analysis from upper structure bridge, conducted by analysis of substructure planning (abutment). From existing land, the substructure bridge use the pilling foundation,.
From the ground data analysis is hence selected by the pilling foundation because geology which competence to accept the burden is above 10 m, is also seen from big of burden and energy support its land pursuant to method of Luciano de Court. After finishing dimension of abutment and restating, have been continued with the control of stability abutment
Keyword : Trusses Bridge, Steel, Continous construction, Abutment.
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan segala kemudahan dan hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan tugas akhir ini tanpa hambatan yang berarti.
Pada kesempatan ini ijinkanlah penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan dan dorongan tiada henti kepada :
1. Bapak Djoko Untung ,Ir. Dr. sebagai dosen pembimbing yang dengan sabar membimbing dan meluangkan waktu serta sharing pengalamannya sebagai referensi dalam pengerjaan tugas akhir ini .
2. Bapak Hidayat Soegihardjo, Ir. MS. Dr. selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil , FTSP – ITS Surabaya.
3. Bapak Soetoyo sebagai dosen wali yang selalu memberikan motivasi dan semangat selama menempuh pendidikan di Teknik Sipil ITS.
Tulisan ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu segala saran yang bersifat konstruktif sangat penulis harapkan demi tercapainya hasil yang terbaik bagi kita semua .
Surabaya, juni 2009
LEMBAR PERSEMBAHAN
Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan tugas akhir ini sampai selesai, antara lain :
1. Kepada Allah SWT yang selalu memberikan jalan dan petunjuk-Nya dalam menjalani hidup ini.
2. Nabi Muhammad SAW yang dengan ijin-Nya telah mengubah dunia menjadi sangat indah melalui tuntunan ajaran Islam.
3. Keluargaku tercinta (papa, mama, mas serta adik - adikku) yang tiada henti memberikan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya di ITS.
4. Kepada seluruh dosen dan karyawan Teknik Sipil FTSP-ITS.
5. Spesial thanks to Akh “Sudarto” yang tidak pernah lelah memotivasi dan membantu penulis selama kuliah di ITS. 6. Kepada teman2 yang pernah menjadi partnerku Uwi’ (as
roommate), Memed ( as jembatanmate), Miftah, Nora, Sari, Ike (as partner di HMS maupun diberbagai kegiatan), ida (as betonmate), dan teman-teman satu kontrakan, lets do the best for get the best.
7. Kepada Seluruh teman-teman S47 yang membantu dan menemani penulis selama kuliah di jurusan Teknik Sipil ITS.
8. Kepada rekan-rekan fungsionaris HMS berbagai angkatan ” rek soft skill dan Hard skill kudu seimbang”.
9. Kapada rekan-rekan Aktivis se-ITS dimanapun berada, keep fight.
Masih banyak pihak yang penulis tidak bisa sebutkan satu per satu. Namun walau tidak disebutkan, penulis akan selalu mengingat peranan masing-masing pihak selamanya. Selain itu, banyak juga pihak yang mungkin merasa dirugikan baik sengaja
maupun tidak selama penyusunan Tugas Akhir ini, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Tugas Akhir ini tentu tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan. Namun penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya. Oleh karena itu, penulis meminta maaf jika terdapat hal yang tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh pembaca. Bila ada yang kurang berkenan di hati, penulis meminta maaf. Penulis mengharapkan segala kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan Tugas Akhir ini di masa yang akan datang.
Surabaya, Juni 2009
Lintang Prima D. 3104 100 104
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR v
LEMBAR PERSEMBAHAN vii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xiii
DAFTAR GAMBAR xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Perumusan Masalah 3
1.3 Maksud dan Tujuan 3
1.4 Batasan Masalah 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umum 5
2.2 Definisi 5
2.3 Keuntungan Jembatan Rangka. 6
2.4 Bagian – bagian Jembatan 6
2.4.1 Deck 6
2.4.2 Gelagar 8
BAB III METODOLOGI
3.1 Diagram Alir Metodologi 9
3.2 Pengumpulan Data 10 3.3 Studi Literatur 11 3.4 Pembebanan 12 3.4.1 Beban Tetap 12 3.4.2 Beban Lalu-Lintas 13 3.4.3 Beban Lingkungan 19 3.5 Sambungan 21 3.5.1 Pengelasan 22 3.5.2 Sambungan Baut 24
BAB IV PERENCANAAN LANTAI KENDARAAN DAN TROTOAR
4.1 Perencanaan Lantai Kendaraan 25
4.1.1 Pembebanan 25
4.1.2 Penulangan Lantai Kendaraan 26
4.1.3 Kekuatan Pelat Lantai Terhadap Geser 29
4.2 Perencanaan Trotoar dan Sandaran 30
4.2.1 Perhitungan Trotoar 30
4.2.2 Perhitungan Sandaran 32
BAB V PERENCANAAN GELAGAR JEMBATAN
5.1 Perencanaan Gelagar Memanjang 37
5.1.1 Pembebanan 39
5.1.2 Kontrol Kekuatan Lentur 40
5.1.3 Kontrol Lendutan 42
5.1.4 Kontrol Geser 43
5.2 Perencanaan Gelagar Melintang 45
5.2.1 Pembebanan 45
5.2.2 Menentukan Lebar Efektif Pelat Beton 49
5.2.3 Cek Kriteria Penampang 49
5.2.4 Menentukan Letak garis netral 49
5.2.5 Perhitungan Momen 51
5.2.6 Gaya Geser 52
5.2.7 Kontrol Lendutan 53
5.3 Perhitungan Shear Connector 54
5.3.1 Kekuatan Stud Connector 54
5.3.2 Jarak Pemasangan Shear Connector 56
BAB VI KONSTRUKSI PEMIKUL UTAMA
6.1 Umum 59
6.2 Konstruksi Rangka 59
6.2.1 Bentuk geometric Rangka 59
6.2.2 Penampang Rangka 59
6.3.1 Beban Mati 60
6.3.2 Beban Hidup 61
6.3.3 Beban Angin 64
6.3.4 Beban Gempa 66
6.4 Desain Rangka dan Kontrol Stabilitas Rangka 68
6.4.1 Batang Horisontal Atas 68
6.4.2 Batang Horisontak Bawah 69
6.4.3 Batang Diagonal 71
6.5 Kontrol Lendutan 72
BAB VII KONSTRUKSI SEKUNDER
7.1 Ikatan Angin Atas 75
7.1.1 Sambungan 80
7.2 Ikatan Angin Bawah 85
7.2.2 Sambungan 87
7.3 Portal Akhir 89
7.3.1 Balok Portal Akhir 90
7.3.2 Kolom Portal Akhir 93
BAB VIII PERHITUNGAN SAMBUNGAN DAN PERLETAKAN
8.1 Sambungan Gelagar Melintang – Gelagar Memanjang 103 8.2 Sambungan Gelagar Melintang – Batang Horizontal 106
Bawah
8.3 Sambungan Konstruksi Rangka 107
8.3.1 Sambungan Batang Atas 107
8.3.2 Sambungan Batang Bawah 110
8.3.3 Sambungan Batang Diagonal 112
8.4 Kontrol Pelat Simpul 115
8.5 Perencanaan Perletakan 118
BAB IX STRUKTUR BAWAH JEMBATAN
9.1 Abutment Tepi ( arah Glenmore) 125
9.1.1 Analisa Data tanah 125
9.1.2 Ketentuan dan Data Perencanaan 126
9.1.4 Desain Abutmen 133
9.1.5 Kontrol Stabilitas Abutmen 138
9.1.6 Perhitungan tiang Pondasi 139
9.1.7 Perencanaan Tulangan 146
9.2 Pilar Tengah 151
9.2.1 Analisa Data Tanah 151
9.2.2 Desain Pilar 151
9.2.3 Pembebanan 153
9.2.4 Kontrol Stabilitas Pilar 153
9.2.5 Penulangan Pilar 154 BAB XI PENUTUP 11.1 Kesimpulan 159 DAFTAR PUSTAKA 161 LAMPIRAN 163
GAMBAR PERENCANAAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah lajur lalu – lintas rencana 16
Tabel 3.2 Koefisien seret Cw 21
Tabel 3.3 Kecepatan angin rencana Vw 17
Tabel 8.1 Muller-Breslau 118
Tabel 9.1 Nilai SPT B3 Terhadap Parameter Tanah 125
Tabel 9.2 Perhitungan berat abutment dan momen 135
Tabel 9.3 Nilai V, Mx, My Perletakan Tepi 141
Tabel 9.4 Daya dukung tanah BH-1 berdasarkan Luciano
Decourt (Ø60 cm) 143
Tabel 9.5 Nilai SPT B4 Terhadap Parameter Tanah 151
xi
Tentu dan Statis Tertentu 2
Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi 9
Gambar 3.2 Tambahan Beban Hidup 13
Gambar 3.3 Beban lajur “D” 14
Gambar 3.4 Beban truck 15
Gambar 3.5 Faktor beban dinamis untuk KEL 17
Gambar 3.6 Gaya rem 18
Gambar 3.7 Pembebanan untuk pejalan kaki 18
Gambar 3.8 Jenis las tumpul 22
Gambar 3.9 Pemakaian las sudut 23
Gambar 3.10 Kombinasi las baji pasak dengan las sudut 24
Gambar 3.11 Sambungan baut 24
Gambar 4.1 Lantai kendaraan 25
Gambar 4.2 Momen distribusi arah melintang 26
Gambar 4.3 Lintasan kritis 30
Gambar 4.4 Trotoar 31
Gambar 4.5 Dimensi sandaran 33
Gambar 5.1 Detail perencanaan gelagar 37
Gambar 5.2 Pembebanan akibat beban KEL 39
Gambar 5.3 Pembebanan akibat beban truck 40
Gambar 5.4 Penampang gelagar memanjang 41
Gambar 5.5 Garis pengaruh akibat beban hidup 43
Gambar 5.6 Pembebanan hidup gelagar melintang 45
Gambar 5.7 Pembebanan gelagar melintang 46
Gambar 5.8 Pembebanan akibat beban UDL & KEL 47
Gambar 5.9 Pembebanan akibat beban truck (kondisi a) 48 Gambar 5.10 Pembebanan akibat beban truck (kondisi b) 48
Gambar 5.11 Garis netral 51
Gambar 5.12 Beban merata geser sebelum komposit 53
Gambar 5.13 Beban merata geser setelah komposit 53
Gambar 5.14 Gaya geser akibat UDL + KEL tak simetris 54
Gambar 5.15 Stud Connector 56
xii
Gambar 6.3 Pembebanan akibat beban ”P” (mati) 61
Gambar 6.4 Pembebanan Akibat UDL 62
Gambar 6.5 Pembebanan Akibat ”D” 63
Gambar 6.6 Pembebanan akibat beban ”P” (Hidup) 64
Gambar 6.7 Beban Angin Pada konstruksi 65
Gambar 7.1 Ikatan angin atas 75
Gambar 7.2 Sambungan ikatan angin atas 80
Gambar 7.3 Titik simpul 1 80
Gambar 7.4 Titik simpul 2 83
Gambar 7.5 Ikatan angin bawah 85
Gambar 7.6 Potongan I – I 85
Gambar 7.7 Portal akhir 89
Gambar 7.8 Bidang N dan bidang D pada portal akhir 90
Gambar 7.9 Sambungan balok ke busur 98
Gambar 8.1 Sambungan gelagar melintang – memanjang 106
Gambar 8.2 Penampang rangka 109
Gambar 8.3 Gaya yang terjadi pada palat simpul 115
Gambar 8.4 Detail sambungan pada pelat Simpul 115
Gambar 8.5 Perletakan tengah (sendi) 122
Gambar 8.6 Perletakan tepi (Rol) 123
Gambar 9.1 Letak Abutment 126
Gambar 9.2 Pembebanan akibat beban UDL & KEL 129
Gambar 9.3 Bentuk abutment 131
Gambar 9.4 Struktur bangunan bawah dan timbunan 134
Gambar 9.5 Tekanan tanah Aktif 137
Gambar 9.6 Konfigurasi tiang group 140
Gambar 9.7 potangan 1-1 146
Gambar 9.8 Analisa tulangan dinding Abutmen 147
Gambar 9.9 Pembebanan pada pile cap 148
Gambar 9.10 Struktur Pilar jembatan 152
Gambar 9.11 Potongan 1-1(pilar) 154