• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif dan efisien dan tidak terjadi inefisiensi. Semakin baik dan cepat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. secara efektif dan efisien dan tidak terjadi inefisiensi. Semakin baik dan cepat"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Transportasi berperan penting dalam pembangunan berbagai sektor industri di Indonesia, khususnya menciptakan sistem distribusi yang berjalan secara efektif dan efisien dan tidak terjadi inefisiensi. Semakin baik dan cepat moda transportasi yang digunakan semakin besar (mahal) biaya yang harus dikeluarkan. Hal ini juga dapat berdampak pada inefisiensi. Ada kendala waktu yang akan menyebabkan kualitas barang menjadi turun, artinya keterlambatan pengiriman dapat menyebabkan kualitas produk menjadi turun. Ini juga dapat disebut sebagai inefisiensi produk. Akan tetapi mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk pengiriman yang cepat berarti telah terjadi inefisiensi biaya yang dapat menjadi dilema bagi perusahaan.

Hal-hal yang menyebabkan ongkos logistik (transportasi) mahal adalah pemilihan pengunaan jenis alat transportasi dan metode penyimpanan produk. Apabila pengiriman menghendaki faktor kecepatan, maka transportasi melalui udara (biaya mahal) dan truk merupakan dua pilihan utama. Jika perusahaan menginginkan biaya yang murah, maka transportasi melalui kereta api dan kapal (memakan waktu yang lebih lama) adalah pilihan utama. Pada angkutan darat, truk muncul dengan tawaran yang lebih murah dibandingkan dengan kereta api, karena dapat melayani dari pintu ke pintu.

(2)

Kendala kondisi infrastruktur juga mempengaruhi mahalnya biaya distribusi, karena infrastruktur yang rusak mengakibatkan banyak produk yang rusak saat diangkut. Semakin banyak produk yang rusak saat diangkut dari produsen ke konsumen akhir, maka akan semakin berat beban biaya logistik karena semakin banyak produk yang tidak dapat dijual. Membangun sistem logistik yang efisien dan melakukan pembenahan sistem logistik adalah suatu keniscayaan untuk memperkuat daya saing produk pangan domestik. Kendala keterlambatan yang ditemui pada saat pengiriman komoditi adalah barang rusak karena menunggu lama atau barang busuk karena jadwal pesawat terlambat keterlambatan 1-3 jam. Kendala keterlambatan cukup sering, keterlambatan diakibatkan oleh manajemen

airline, kondisi cuaca, dan kondisi jalan yang rusak. Kendala keterlambatan ini

dapat brdampak pada munculnya keterlambatan cost.

(3)

saat ini berada pada peringkat 56 dari 144 Negara, tentu hal tersebut menunjukkan masih banyak hal yang harus ditingkatkan demi mencapai sistem infrastruktur termasuk moda transportasi dan kondisi jalan transportasi yang lebih baik.

Kondisi jalan transportasi di Indonesia masih perlu ditinjau serta diperbaiki. Jalan rusak memperlambat waktu perjalanan dikarenakan penyedia jasa transportasi harus memperhatikan kualitas produk yang diangkut supaya tidak cacat. Isu kedua terkait dengan keterbatasan sarana dan jaringan transportasi kereta api serta sarana transportasi laut. Peran transportasi kereta api dalam angkutan barang masih rendah dibandingkan dengan transportasi jalan seperti truk. Isu ketiga dikaitkan dengan keselamatan dan keamanan transportasi yang perlu ditingkatkan, dalam hal tersebut pihak pemerintah maupun swasta perlu menjaga kualitas moda transportasi yang dapat ditawarkan ke pihak masyarakat. Isu keempat terkait pelaksanaan transportasi multimoda yang belum optimal. Salah satu faktor yang menghambat adalah faktor biaya transportasi tinggi, hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya pungutan liar yang ditemui dalam proses pengiriman produk serta dokumen-dokumen yang harus dipersiapkan.

(4)

pesawat yang kurang, dan kualitas kerja ground handling yanng kurang baik. Wan et al., (2012) menjelaskan bahwa transportasi intermoda adalah pergerakan kargo menggunakan lebih dari satu moda transportasi perjalanan dan berada di bawah satu kontrak serta menggunakan satu dokumen konsinyasi. Transportasi intermoda merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi perdagangan. Jenis transportasi ini mengubah hubungan antara mitra dagang dan operator internasional dari pembeli-penjual tradisional menjadi sebuah kemitraan baru dalam perdagangan dan transportasi. Hal ini membutuhkan perubahan secara mental, dimana hal tersebut merupakan pendekatan baru bagi praktek komersial dan sebagai perubahan yang sesuai dalam aturan perdagangan dan transportasi.

(5)

Neraca perdagangan produk hortikultura masih mengalami defisit. Namun demikian, kinerja ekspor produk hortikultura mengalami peningkatan rata sebesar 19,9 persen/tahun, sedangkan impornya tumbuh hanya 12,6 persen/tahun. Kondisi defisit neraca perdagangan hortikultura terutama terjadi pada kelompok komoditas buah dan sayur, sementara pada tanaman obat dan tanaman hias menunjukkan surplus perdagangan. Buah-buahan manggis dan mangga menjadi penyumbang ekspor terbesar sedangkan untuk kelompok sayuran adalah kol, wortel, tomat dan kentang. Sebaliknya, buah-buahan yang dominan menyedot devisa adalah durian dan jeruk dan untuk kelompok sayuran adalah bawang merah, bawang putih, kentang dan wortel (Kementan, 2015; Renstra Kementan 2015-2019).

Produk berumur pendek tersebut juga sebagian besar dari produk pertanian. Kontribusi sektor pertanian dan agribisnis terhadap ekonomi Indonesia cukup nyata. Perkembangan transaksi ekspor dan impor menunjukkan dinamika perekonomian suatu wilayah dalam konteks hubungan antar wilayah. Aktivitas ini juga mengisyaratkan kemampuan daya saing produk-produk suatu negara dalam perdagangan global.

(6)

didominasi oleh suku cadang mesin pertanian sebesar 78,37 persen, diikuti tekstile sebesar 17,73 persen. Sedangkan sisanya 3,9 persen komoditas lainnya termasuk komoditas produk berumur pendek hasil pertanian. Data ekspor Pelabuhan Muat D.I. Yogyakarta tahun 2014 dari Bandara Internasional Adi Soetjipto Yogyakarta mencapai 2,32 juta kg atau secara nasional menyumbang 4,16 persen dengan nilai 11,91 juta US$ (Badan Pusat Statistik, 2015).

(7)

berumur pendek.

Berdasarkan hasil observasi terhadap pelanggan perusahaan cargo yang berjenis komoditi produk berumur pendek, terdapat permasalahan, yaitu ketika kapasitas maskapai terbatas, maka produk-produk harus dialihkan melalui Jakarta yang membutuhkan waktu dua hingga tiga hari melalui jalur darat. Konsep Cargo Hub Center yang dibangun belum optimal dikarenakan sistem pengembangan transportasi multimoda belum berjalan maksimal. Dalam rantai pasok industri aliran bahan mentah mengalir dari pemasok sebagai input untuk proses. Ada kalanya masuk gudang bahan baku terlebih dahulu untuk menunggu giliran diproses di bagian produksi. Setelah selesai diproduksi masuk gudang barang jadi untuk menunggu proses distribusi.

(8)

mudah rusak diperlukan upaya-upaya teknologis yang ditujukan untuk menahan laju kerusakan produk-produk tersebut. Upaya-upaya teknologis itu terutama dalam proses penyimpanan dan pengangkutan (transportasi) produk-produk tersebut.

Disamping kemasan yang harus dirancang supaya produk tetap terjaga kualitasnya, di sisi lain waktu pengangkutan (transportasi) juga harus diupayakan secepat mungkin supaya produk tiba di konsumen dalam kondisi yang masih dalam batas toleransi pemakaian, artinya produk tersebut masih mempunyai nilai ekonomis. Dalam hal ini pemilihan moda transportasi menjadi hal yang tidak dapat dihindari lagi supaya produk tiba di konsumen tepat waktu (on time

delivery). Perusahaan logistik ini perlu membina kerjasama dengan aktor-aktor di

rantai pasok tersebut, atau hanya bekerja berdasarkan pesanan yang diterima sewaktu-waktu. Oleh karena itu diperlukan manajer logistik. Menurut Lambert et

al., (Fizzanty, dkk., 2012) manajer logistik itu berkontribusi dan mendapat

manfaat ketika mengelola lintas fungsi diantaranya mengelola hubungan dengan pelanggan, pemasok, mengelola permintaan, mengelola jasa pelanggan, memenuhi order, komersialisasi produk dan fungsi lainnya.

(9)

pasar swalayan melalui sistem jaringan berpendingin. Teknologi yang digunakan untuk pengangkutan produk berumur pendek ini memakai bahan es cair sehingga dapat lebih efisien daripada truk berpendingin. Upaya lain untuk membuat ongkos logistik murah adalah optimasi cost supply dengan meminimalkan biaya transportasi dapat dilakukan dengan cara mengatur lokasi gudang dan industri, mengelompokan supplier dan merancang pola distribusi yang efektif ke konsumen. Kualitas transportasi harus diperhatikan untk menghindari kerusakan pangan. Karena kerusakan bahan pangan akan menurunkan harga dan kualitas pangan secara keseluruhan. Kondisi infrastruktur jalanan dari Provinsi DIY menuju ke pulau lain juga mempengaruhi biaya distribusi, karena infrastruktur yang rusak mengakibatkan banyak produk yang rusak saat diangkut. Semakin banyak produk yang rusak saat diangkut dari produsen ke konsumen akhir, maka akan semakin berat beban biaya logistik karena semakin banyak produk yang tidak dapat dijual.

(10)

mempertahankan kualitas produk tahan lama, maka diperlukan upaya teknologi yang dapat menurunkan tingkat memburuknya, tetapi dengan konsekuensi akan meningkatkan biaya rantai pasokan.

Berkaitan dengan permasalahan-permsalahan yang diuraikan di atas, penelitian Sartika (2011) menjelaskan bahwa rantai pasokan produk berumur pendek, yaitu ikan dieksplorasi sebagai contoh produk yang mudah rusak sementara menunjukkan interaksi antara kualitas, biaya dan pengiriman menggunakan pemodelan simulasi dinamis dalam rantai pasokan ikan. Langkah pertama dari pemodelan adalah pemahaman tentang sistem nyata, dan kemudian menciptakan model konseptual yang menunjukkan interaksi antar stakeholder dalam rantai pasokan ikan. Interaksi ini menjadi masukan untuk membuat subsistem dan diagram lingkaran sebab akibat yang diperlukan dalam simulasi. Sebelum menjalankan simulasi, model formulasi itu dilakukan yang terdiri dari formulasi diagram alir dan matematika dibuat sebagai masukan simulasi.

(11)

muncul teknologi baru yang lebih ekonomis. Intervensi dapat dilakukan melalui menyediakan media transpor dan prasarana yang memadai, meskipun dalam pelaksanaan terdapat penundaan.

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Stank dan Goldsby (2000) menjelaskan manajemen transportasi mempunyai peran penting dan menjadi salah satu kunci sukses dalam bersaing pada siklus rantai pasokan. Apabila dipandang dari sudut makro ekonomis, satu dari tujuh jenis pekerjaan yang diminati oleh warga Amerika adalah pekerjaan yang berkaitan dengan transportasi. Penelitian yang dilakukan oleh Fizzanty dan Kusnandar (2012) menjelaskan bahwa pengelolaan logistik itu tidak dapat berdiri sendiri tetapi harus dikelola bersamasama dengan lima fungsi lainnya dalam rantai pasok.

1.2. Rumusan Masalah

Pengiriman produk berumur pendek yang ditangani oleh para penyedia jasa pengiriman (freight forwarder), yaitu PT. GPI terkadang mengalami beberapa hambatan, salah satunya kapasitas yang disediakan oleh moda transportasi pada hari pengiriman tidak memadai. Berdasarkan fenomena tersebut, perusahaan harus mempertimbangkan metode efisiensi penanganan produk berumur pendek dengan menggunakan alternatif moda transportasi, dan menempuh jalur perjalanan yang tersedia.

(12)

1.3. Pertanyaan Penelitian

Berikut dua pertanyaan penelitian yang muncul dari perumusan masalah yang dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Apa penyebab terjadinya inefisiensi transportasi dan logistik untuk produk berumur pendek?

2. Apa yang dapat dilakukan oleh Perusahaan agar inefisiensi pada bidang transportasi dan logistik untuk produk berumur pendek dapat tereduksi?

1.4. Lingkup Penelitian

Batasan dalam pelaksanaan penelitian terkait pemilihan moda transportasi pengiriman produk berumur pendek yang akan digunakan antara lain:

1. Data berasal dari para pelaku pengiriman produk berumur pendek, yaitu Pahala Ekspress, Air Sea Land Cargo, Wina Mulia Cargo, SN Cargo, dan Gapura Angkasa Cargo.

2. Moda transportasi yang dipilih sebagai pertimbangan adalah truk dan pesawat.

3. Produk berumur pendek yang diteliti adalah buah, sayuran, daging, ayam, dan ikan.

(13)

1.5. Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi penyebab terjadinya inefisiensi transportasi dan logistik untuk produk berumur pendek.

2. Merumuskan langkah untuk reduksi inefisiensi pada bidang transportasi dan logistik.

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini mampu berkontribusi maupun memberikan manfaat bagi berbagai yang dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Manfaat bagi perusahaan yaitu sebagai rekomendasi dalam penanganan dalam pengiriman produk dan upaya menentukan jenis transportasi multimoda yang dapat digunakan guna menghemat biaya dan waktu transportasi.

2. Manfaat bagi penulis yaitu penerapan teori terkait transportasi multimoda yang diperoleh selama perkuliahan sehingga mampu menekan biaya pengiriman khususnya produk berumur pendek.

1.7. Sistematika Penulisan

(14)

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan yang berkaitan dengan topik yang diangkat.

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas tentang teori-teori yang menjadi landasan dalam penelitian ini.

BAB III: METODE PENELITIAN

Bab ini berisi uraian tentang metode penelitian yang digunakan, yang berisi penjelasan tentang alat analisis yang digunakan, rerangka analisis, metode pengumpulan data serta batasan penelitian.

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi data-data yang telah diolah sesuai dengan metode yang digunakan untuk selanjutnya ditindaklanjuti dengan pembahasan dalam rangka pemecahan masalah dan tercapainya tujuan penelitian.

BAB V: SIMPULAN DAN SARAN

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mutia (2014) bahwa “sanksi pajak berpengaruh signifikan positif terhadap kepatuhan pajak”.maka

Berdasarkan Tabel 12, jumlah tanaman Seroja yang ada di Situ Burung sebesar 3006 individu dengan berat kering rata-ratanya sebesar 7,96 grC, sehingga didapatkan nilai Berat

a. Pengelolaan tenaga kependidikan dalam pembagian job description di pesantren Darul Ihsan Siem Aceh Besar, secara keseluruhan sudah berjalan dengan baik,

Menjadi organisasi Pusat Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Tinggi yang terdepan dan andal dalam implementasi sistem manajemen mutu pendidikan tinggi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemasangan particulate trap berbahan metal kuningan di knalpot mesin diesel terhadap tingkat

Dalam penelitian Pudji dan Ilma (2012) menyatakan bahwa suatu mesin pada perusahaan mempunyai peran penting dalam proses produksi, yaitu untuk mempermudah serta

Forum Pokjanal Desa/Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Kabupaten adalah kelompok yang menetapkan kebijakan-kebijakan koordinatif dan pembinaan dalam bentuk penerapan

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka penulis akan melakukan penelitian dan merancang sebuah sistem informasi media pembelajaran flash pada