PENGARUH CITRA MEREK DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP
PERPINDAHAN MEREK (BRAND SWITCHING)
PADA SMARTPHONE MEREK SAMSUNG
Nenik Diah Hartanti
Syifa Nur Amalina
UNIVERSITAS GUNADARMA
NOVEMBER 2020
PENGARUH CITRA MEREK DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP
PERPINDAHAN MEREK (BRAND SWITCHING)
PADA SMARTPHONE MEREK SAMSUNG
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh citra merek dan persepsi harga terhadap perpindahan merek pada smartphone merek Samsung secara parsial dan simultan. Populasi dalam penelitian ini adalah orang yang telah melakukan perpindahan merek dari
smartphone merek lain ke smartphone merek Samsung di Kota Depok. Teknik pengambilan
sampel adalah purposive sampling. Jumlah sampel 100 responden. Dalam penelitian ini menggunakan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas, Uji Asumsi Klasik dengan Uji Normalitas, Multikolinieritas, Heteroskedastisitas. Teknik analisis data dengan Analisis regresi linear berganda, Uji t, Uji F, dan Koefisien Determinasi.
Hasil yang diperoleh yaitu citra merek dan persepsi harga berpengaruh terhadap perpindahan merek pada smartphone Samsung secara parsial dan simultan.
Kata Kunci : Citra Merek, Persepsi Harga, Perpindahan Merek. Daftar Pustaka ( 2001 -2019 )
PENDAHULUAN Latar Belakang
Perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat, baik di bidang teknologi informasi maupun komunikasi. Dengan perkembangan tersebut mengakibatkan konsumen mengalami perubahan gaya hidup, diantaranya dalam hal berkomunikasi. Manusia tidak dapat dipisahkan dengan teknologi, khususnya dalam bidang komunikasi. Alat komunikasi yang berkembang sangat cepat saat ini diantaranya adalah smartphone. Dengan menggunakan smartphone semuanya menjadi terasa lebih mudah, sehingga mengakibatkan ketergantungan manusia terhadap alat komunikasi khususnya smartphone.
Saat ini smartphone dengan berbagai merek banyak kita temukan dipasar, sehingga konsumen memiliki banyak alternatif pilihan produk smartphone yang dapat memenuhi kebutuhannya. Untuk itu perusahaan bersaing dalam hal menciptakan inovasi dan keunggulan produknya, sehingga perusahaan dapat memenangkan persaingan dengan perusahaan lain. Tetapi Jika perusahaan tidak dapat menciptakan inovasi dan keunggulan dari produknya, maka akan mengakibatkan konsumen perpindahan pada merek yang lain. Perilaku perpindahan merek (brand switching) juga sering terjadi pada penggunaan produk smartphone . Terdapat beberapa alasan mengapa konsumen melakukan perpindahan merek, diantaranya adalah citra merek dan persepsi harga. Menurut Peter dan Olson (2014) perpindahan merek (brand switching) adalah pola pembelian yang dikarakteristikan dengan perubahan atau pergantian dari suatu merek ke merek lain.
Citra merek adalah pendorong utama ekuitas merek, yang mengacu pada persepsi dan perasaan umum konsumen tentang suatu merek dan memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumen (Zhang, 2015). Citra merek berkaitan dengan kemanfaatan bagi konsumen, membedakan emosi, sinkronisasi dan asosiasi, citra merek berorientasi pada isu bagaimana kelompok tertentu memahami komoditas, merek, kebijakan, perusahaan atau acara/ event negara (Bivainienė dan Šliburytė 2008). Citra merek membentuk dasar untuk membuat keputusan pemasaran strategis yang lebih baik tentang menargetkan segmen pasar tertentu dan memposisikan produk (Lee , James, dan Kim, Y. K., 2014). Citra merek yang positif diharapkan dapat memenuhi harapan pelanggan dan menawarkan lebih banyak manfaat bagi pelanggan, yang dapat mengarah pada kepuasan dan kepercayaan pelanggan (Shah, Husnain and Zubairshah, 2018). Citra merek
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Brand switching (Cahyono, Hamid, dan Kusumawati, 2015).
Harga merupakan elemen penting yang memainkan peran penting dalam mengganti merek, harga dibayarkan setiap kali seseorang menggunakan atau membeli produk (Son & Jin, 2019). Harga memainkan peran penting dalam keputusan pembelian pelanggan (Pierre, Rakotoarizaka dan Ihwan , 2020). Harga adalah elemen bauran pemasaran yang paling terlihat, dan kebijakan harga yang sering dipertanyakan oleh konsumen. Jika konsumen berpikir bahwa harga tidak adil, mereka dapat meninggalkan perusahaan atau menyebarkan informasi negatif kepada orang lain, harga dipandang sebagai faktor penting untuk mempengaruhi dinamika pasar, merek juga dianggap sebagai sebuah variabel penting untuk mempengaruhi dinamika persaingan dan persepsi konsumen (Geçit dan Kayacan, 2017). Harga dan promosi juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Brand switching (Cahyono, Hamid, dan Kusumawati, 2015).
Menurut hasil survei yang dilakukan IDC (International Data Corporation) pada November 2019 menunjukan diantara seluruh merek smartphone yang ada di dunia, merek Samsung masuk ke dalam top 5 smartphone yang paling banyak digunakan.
Tujuan dari penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh citra merek terhadap perpindahan merek pada smartphone merek Samsung secara parsial.
2. Untuk mengetahui pengaruh persepsi harga terhadap perpindahan merek pada smartphone merek Samsung secara parsial.
3. Untuk mengetahui pengaruh citra merek dan persepsi harga terhadap perpindahan merek pada
smartphone merek Samsung secara simultan.
LANDASAN TEORI Perilaku konsumen
Perilaku konsumen menurut Kotler dan Keller (2013), perilaku konsumen adalah studi bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan menempatkan barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka.
Brand switching
Menurut Ganesh, Arnold dan Reynold (2000) brand switching adalah perilaku konsumen yang mencerminkan pergantian dari merek produk yang biasa dikonsumsi dengan produk merek lain. Hogan dan Armstrong (2001) mengemukakan bahwa peralihan merek adalah tentang mengganti sumber daya lama dengan sumber daya yang lebih berharga untuk mencapai keunggulan kompetitif. Sathish, Kumar, & Jeevanantham (2011) mengemukakan bahwa perilaku konsumen berbeda pada tingkat kepuasan konsumen terhadap penyedia, karenanya peralihan merek dapat digambarkan sebagai proses menjadi setia satu produk atau layanan dan beralih karena ketidakpuasan atau masalah lainnya. Peralihan merek mengacu pada migrasi pengguna dari satu merek ke merek lainnya, peralihan dikaitkan dengan konsekuensi negatif seperti pangsa pasar yang menurun dan profitabilitas yang buruk (Grigoriou, Majumdar, & Lie, 2018).
Citra Merek
Menurut Tjiptono (2008), citra merek (brand image) adalah deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu.
Citra merek juga merupakan faktor dalam perilaku keputusan peralihan merek. Jika suatu merek telah dikenal dan kemudian di benak konsumen, merek tersebut memiliki nilai positif, sehingga konsumen akan memiliki persepsi bahwa produk tersebut memiliki kualitas yang tinggi dan juga mereka akan puas serta akan menurunkan keinginan untuk melakukan perpindahan merek (Ginantra, Lestari, Gorda dan Darma, 2017).
Harga
Harga adalah suatu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan biaya Kotler dan Keller (2013). Harga sebagai salah satu variabel independen secara parsial mempengaruhi perpindahan merek secara positif (Tumbol, Lapian, Worang, 2017). Harga berpengaruh terhadap perpindahan merek, diartikan bahwa apabila harga produk semakin kompetitif, maka perpindahan merek akan semakin meningkat (Jatmiko, 2013).
Menurut Kotler & Amstrong (2006) ada empat ukuran yang menentukan harga yaitu keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk dan layanan, daya saing harga, kesesuaian harga dengan manfaat.
Hipotesis
H1: Citra merek berpengaruh terhadap perpindahan merek pada smartphone merek Samsung secara parsial.
H2: Persepsi harga berpengaruh terhadap perpindahan merek pada smartphone merek Samsung secara parsial.
H3: Citra merek dan persepsi harga berpengaruh terhadap perpindahan merek pada smartphone merek Samsung secara simultan.
METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah orang yang telah melakukan perpindahan merek dari
smartphone merek lain ke smartphone merek Samsung di Kota Depok. Teknik pengambilan
sampel adalah purposive sampling. Jumlah sampel yang digunakan menggunakan rumus Rao Purba, hasil yang diperoleh dibulatkan menjadi 100 responden. Pengumpulan data primer dengan menyebarkan kuesioner kepada subjek penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan skala likert untuk mengukur sikap dan pendapat. Uji instrument menggunakan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas. Uji Asumsi Klasik menggunakan Uji Normalitas, Multikolinieritas, Heteroskedastisitas. Teknik analisis data dengan Analisis regresi linear berganda, Uji t, Uji F, dan Koefisien determinasi.
PEMBAHASAN Uji validitas
Menurut Ghozali (2016) uji validitas adalah alat untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu koesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Tabel 1. Hasil Keterangan Uji Validitas Variabel/Dimensi Butir Pernyataan Corrected Item- Total Correlation R-Tabel Keterangan Citra Merek 1 2 3 4 5 0,752 0,772 0,805 0,772 0,748 0,1966 0,1966 0,1966 0,1966 0,1966 Valid Valid Valid Valid Valid Persepsi Harga 1 2 3 4 5 0,862 0,867 0,861 0,794 0,814 0,1966 0,1966 0,1966 0,1966 0,1966 Valid Valid Valid Valid Valid Perpindahan Merek 1 2 3 4 5 0,752 0,811 0,835 0,835 0,766 0,1966 0,1966 0,1966 0,1966 0,1966 Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data Hasil Olah SPSS V20
Berdasarkan Tabel1. dapat dinyatakan bahwa semua variabel valid. Dikarenakan nilai r pada kolom Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari r-tabel atau lebih besar dari 0,1966 dengan tingkat signifikansi sebesar 5% atau 0,05.
Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali (2016).
Tabel 2. Hasil Keterangan Uji Reliabilitas Variabel / Dimensi Cronbach’s
Alpha
N of Items
Thitung Keterangan
Citra Merek 0,828 5 0,600 Reliabel Persepsi Harga 0,896 5 0,600 Reliabel Perpindahan Merek 0,863 5 0,600 Reliabel
Berdasarkan Tabel 2 semua variabel yang diajukan sudah reliable dengan nilai Cronbach’s Alpha lebih > 0.600.
Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2016) uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah pada suatu model regresi, suatu variabel independen dan variabel dependen ataupun keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak normal.
Gambar 1. Hasil Uji Normalitas Sumber : Data Hasil Olah SPSS V20
Berdasarkan gambar 1 menunjukan bahwa data atau titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal dan masih mengikuti arah garis diagonal. Maka hal ini menunjukan bahwa data sudah terdistribusi secara normal.
Uji Heteroskedastisitas
Ghozali (2016) mengatakan uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguj model regresi apakah terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya
Gambar 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber : Data Hasil Olah SPSS V20
Dari hasil gambar 2 dapat disimpulkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta menyebar keatas maupun kebawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk menguji variabel Ketidakpuasan Konsumen, Kebutuhan Mencari Variasi, Citra Merek, Persepsi Harga. Uji Multikolinieritas
Ghozali (2016) menyebutkan uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Tabel 3. Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Citra Merek .736 1.359
Persepsi Harga .744 1.345
a. Dependent Variable: Perpindahan Merek
Sumber : Data Hasil Olah SPSS V20
Untuk mendeteksi apakah terjadi problem multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Batas VIF adalah 10, jika nilai VIF lebih kecil dari 10,00 dan jika nilai tolerance lebih besar dari 0,10, maka tidak ada gejala dari multikolinieritas, dengan demikian berdasar tabel 3 tidak terjadi multikolinearitas.
Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 4. Regresi Linier Berganda dan Uji t
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.730 .454 3.812 .000 CM .296 .119 .264 2.484 .015 H .237 .111 .227 2.138 .035 a. Dependent Variable: BS
Sumber : Data Hasil Olah SPSS V20
Keterangan :
BS = Brand Switching / Perpindahan Merek (Y) α = Konstanta
CM = Citra Merek (X1) H = Persepsi Harga (X2)
Berdasarkan tabel 4 diatas maka diperoleh hasil persamaan regresi sebagai berikut : Y = 1,730 + 0,296(X1) + 0,237(X2) + e
Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa :
1. Nilai konstanta bernilai 1,730, hal ini berarti jika variabel citra merek, persepsi harga sama dengan 0, maka konsumen yang berpindahan merek pada smartphone Samsung sebesar 1,730.
2. Nilai Koefisien citra merek bernilai 0,296 dengan nilai positif. Hal ini berarti jika setiap nilai variabel citra merek mengalami kenaikan sebesar 1 satuan, maka perpindahan merek pada Samsung akan meningkat sebesar 0,296. Artinya Jika citra, fitur, reputasi, desain yang semakin meningkat dari smartphone Samsung, serta semakin dapat memenuhi gaya hidup, maka perpindahan ke merek smartphone Samsung semakin meningkat.
3. Nilai koefisien persepsi harga bernilai 0,237 dengan nilai positif. Hal ini berarti jika setiap nilai variabel persepsi harga mengalami kenaikan sebesar 1 satuan, maka perpindahan merek pada Samsung akan meningkat sebesar 0,237. Artinya jika harga smarphone Samsung semakin sesuai daya beli, semakin terjangkau, semakin bersaing, dan sesuai
dengan kualitas serta manfaatnya, maka perpindahan merek ke smartphone Samsung semakin meningkat.
Uji T (Parsial)
Variabel Citra Merek
Berdasarkan tabel 4 variabel citra merek menunjukan nilai t-statistik sebesar 2,484 > 1,966 (t table signifikansi 5% = 1,966).dengan nilai signifikan sebesar 0,015<0,05. Hal ini menunjukan bahwa citra merek berpengaruh secara signifikan terhadap perpindahan merek, yang berarti Hipotesis 1 diterima. Citra merek sangat mempengaruhi konsumen untuk berpindah merek ke smartphone Samsung dikarenakan citra merek merupakan tolak ukur seseorang untuk mengetahui apakah merek tersebut layak untuk dimiliki atau tidak, ketika smartphone Samsung memiliki reputasi yang baik di masyarakat, Samsung memiliki fitur dan desain yang bagus dan menarik, dan smartphone Samsung semakin dapat memenuhi gaya hidup konsumen, maka citra merek akan menjadi pertimbangan bagi konsumen untuk berpindah ke smartphone merek Samsung. Penelitian ini sejalan dengan Cahyono, Hamid, dan Kusumawati (2015).
Variabel Persepsi Harga
Berdasarkan tabel 4 nilai t-statistik sebesar 2,138 > 1,966 (t table signifikansi 5% = 1,966) dengan nilai signifikan sebesar 0,035<0,05. Hal ini menunjukan bahwa persepsi harga berpengaruh secara signifikan terhadap perpindahan merek, yang berarti Hipotesis 2 diterima. Persepsi harga mempengaruhi konsumen untuk berpindah merek ke smartphone Samsung. Harga merupakan salah satu variabel yang penting dalam memilih atau membeli suatu produk, ketika harga tersebut sesuai dengan daya beli konsumen, harga yang semakin terjangkau oleh konsumen, harga semakin dapat bersaing, dan harga tersebut sesuai dengan kualitas serta manfaatnya maka persepsi harga akan menjadi pertimbangan bagi konsumen untuk berpindah ke smartphone merek Samsung. Penelitian ini sejalan dengan Tumbol, Lapian dan Worang (2017).
Uji F (Simultan)
Uji f bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh secara bersama- sama antar variabel independen yang terdiri dari ketidakpuasan konsumen, kebutuhan mencari variasi, citra merek dan persepsi harga dengan variabel dependen yaitu perpindahan merek. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5 Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 8.580 2 4.290 10.722 .000b
Residual 38.810 97 .400
Total 47.390 99
a. Dependent Variable: BS b. Predictors: (Constant), H, CM
Sumber : Data Hasil Olah SPSS V20
Berdasarkan tabel 5 diatas hasil uji F diperoleh sebesar 10.722 > 1,966 (t table signifikansi 5% = 1,966) dengan nilai Sig. 0,000<0,05, berarti bahwa terdapat pengaruh antara variabel citra merek dan persepsi harga secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu perpindahan merek pada smartphone merek Samsung.
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh variabel independen yaitu citra merek dan persepsi harga dengan variabel dependen yaitu perpindahan merek. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 6 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), H, CM b. Dependent Variable: BS
Sumber : Data Hasil Olah SPSS V20
Berdasarkan tabel 6 diatas diperoleh angka Adjusted R Square sebesar 0.164. Hal ini menunjukan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel citra merek dan persepsi harga terhadap perpindahan merek sebesar 0,164 atau 16,4%. Sedangkan sisanya sebesar 83,6% yang dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian ini seperti kualitas produk, promosi dan lain-lain.
Model R Adjusted R Square Std. Error of the Estimate R Square 1 .425a 0.164 0.63254 0.181
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Citra merek berpengaruh terhadap perpindahan merek pada smartphone Samsung secara parsial. 2. Persepsi harga berpengaruh terhadap perpindahan merek pada smartphone Samsung secara
parsial.
3. Citra merek dan persepsi harga berpengaruh terhadap perpindahan merek pada smartphone Samsung secara simultan.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh peneliti memberikan saran untuk perusahaan smartphone Samsung untuk terus mempertahankan citra merek yang baik, serta selalu memperhatikan harga karena kedua variabel tersebut berpengaruh terhadap perpindahan merek smartphone dari merek lain ke merek smartphone Samsung, sedangkan untuk untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan variabel lain seperti kualitas produk & promosi.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono A., Hamid D., Kusumawati A., 2015, The Influence Of Brand Image, Price And Promotion On Brand Switching, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 1 No. 1 Januari Geçit B., B., Kayacan M., 2017, International Conference On Eurasian Economies Effect of
Price and Brand on Purchase Decision – An Application on Turkish Smart Phone Consumers
Ghozali I., 2016, Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23, (Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ganesh J., Arnold, M.J. and Reynolds, K.E., 2000, Understanding the Customer Base of Service Providers: An Examination of the Differences between Switchers and Stayers. Journal of Marketing.
Ginantra K., G., Lestari N., P., N., E., Gorda A., E., S., dan Darma G., S., 2017, Effects of Promotion, Product Quality, Brand Image and Price on Customer Satisfaction and Brand Switching Decision, International Journal of Management and Economics Invention, ISSN (e): 2395-7220, Volume 3, Issue 12,Pages 1514-1523,Dec.
Grigoriou N., Majumdar A., & Lie L., 2018, Drivers of Brand Switching Behavior in Mobile Telecommunications, Athens Journal of Mass Media and Communications- Volume 4, Issue 1 – Pages 7-28 https://doi.org/10.30958/ajmmc.4.1.1 doi=10.30958/ajmmc.4.1.1 Hogan E. J., & Armstrong, G. (2001). Toward a resource based theory of business exchange
relationships: The role of relational asset value. Journal of Business‐to‐Busine
Jatmiko R.,M., 2013, Analisis Pengaruh Promosi, Harga, Dan Atribut Produk Terhadap Perpindahan Merek (Brand Switching) Kartu Seluler Di Stie Totalwin Semarang, Jurnal Sains Pemasaran Indonesia Volume XII, No. 2, September, halaman 157 - 168
Kotler P., dan Armstrong G., 2006, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi, Terjemahan: Damos Sihombing. Jakarta: Erlangga.
Kotler P., dan Keller K.,L., 2013, Manajemen Pemasaran, Jilid Kedua, Jakarta: Erlangga.
Lee L., J., James, J. D., and Kim, Y. K., 2014, A Reconceptualization of Brand Image. International Journal of Business Administration. (5)4, 1-11.
Pierre N.,L., Rakotoarizaka dan Ihwan, 2020, The Effect of Product Feature, Price, Brand Name, Social Influence and After-Sales Service Toward Customer Purchase Decision of Smartphone in Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta
Peter J. Paul & Jerry C. Olson, 2014, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Jilid 1 & 2, Edisi 9, Salemba Empat, Jakarta
Sathish, M., Kumar, K. S., Naveen, K. J., & Jeevanantham, V.,2011, A study on consumer switching behaviour in cellular service provider: A study with reference to Chennai. Far East Journal of Psychology and Business, 2(2), 72.
Shah M., Husnain M., and Zubairshah A., 2018, Factors Affecting Brand Switching Behavior in Telecommunication Industry of Pakistan: A Qualitative Investigation. American Journal of Industrial and Business Management, 8, 359-372. doi: 10.4236/ajibm.2018.82022 Son J., & Jin B.,E.,2019). When do high prices lead to purchase intention? Testing two
layers of moderationeffects. Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics Tjiptono, 2008, Strategi Bisnis Pemasaran. Yogyakarta: Andi.
Tumbol L., P., Lapian J., Worang F., 2017, The Affect Of Price And Trust Toward Brand Switching Of Smartphone In Manado Pengaruh Harga Dan Kepercayaan Terhadap Perpindahan Merek Smartphone Di Manado, Jurnal EMBA Vol.5 No.3 September 2017, Hal. 3754-3763
Zhang Y., 2015, The Impact of Brand Image on Consumer Behavior: A Literature Review. Open Journal of Business and Management, 58-62. http://dx.doi.org/10.4236/ojbm.2015