ANALISIS PRIVATISASI BUMN DALAM RANGKA
PEMBIAYAAN APBN
KELOMPOK 5 :
TRIDASA NOVANY WIJAYA
041514253016
MAHIRSYAH PRADANA
041514253024
OVERVIEW JURNAL
Judul :
ANALISIS PRIVATISASI BUMN DALAM RANGKA PEMBIAYAAN APBN
Peneliti :
• Syahrir Ika
Ahli Peneliti Muda pada Pusat Statistik dan Penelitian Keuangan (PSPK), BAF, Departemen Keuangan RI.
• Agunan P. Samosir
Peneliti pada PSPK, BAF, Departemen Keuangan RI.
Sumber :
ANALISIS PRIVATISASI BUMN DALAM RANGKA
PEMBIAYAAN APBN
OUTLINE :
ULASAN JURNAL
KRITIK JURNAL
ULASAN JURNAL
LATAR BELAKANG
• Kebijakan privatisasi BUMN untuk mengurangi intervensi pemerintah
dalam bidang ekonomi yang seharusnya dilaksanakan oleh sektor swasta.
• Privatisasi diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan efisiensi
perusahaan sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
• Namun, privatisasi yang dilakukan pemerintah saat ini bukan dalam
tujuan diatas, melainkan untuk menutup defisit APBN.
FOKUS PENELITIAN
• Mengetahui metode
yang paling tepat dan reliable dalam privatisasi
BUMN, untuk memenuhi pembiayaan APBN TA 2003 dan 2004 serta
dalam rangka meningkatkan kinerja BUMN dalam jangka panjang.
• Mengetahui BUMN yang berpeluang besar untuk diprivatisasikan dalam
tahun anggaran 2003.
• Mengetahui seberapa besar perkiraan hasil privatisasi BUMN yang
mungkin diperoleh pemerintah untuk tahun anggaran 2003.
ULASAN JURNAL
TUJUAN
• Mencoba
memberikan
pemikiran
baru
bagaimana
sebenarnya privatisasi harus dilakukan.
• Untuk memberikan pengertian kepada masyarakat dan DPR
agar mengerti maksud dan tujuan privatisasi saat ini.
METODOLOGI PENELITIAN
• Metode penelitian descriptive analysis yang berdasarkan
pada penelitian lapangan (field research) dan analisis
kualitatif dan interpretasi data, informasi dan fakta.
MAKNA PRIVATISASI
• Basri (2002), misalnya, berpendapat bahwa hakekat atau makna privatisasi
adalah mengurangi keterlibatan atau intervensi pemerintah ke ekonomi
secara langsung. Pendapat ini mendapat dukungan yang luas dari para
pengambil kebijakan nasional.
• Deputi Menteri BUMN Bidang Restrukturisasi dan Privatisasi, Mahmud Yasin
(2002), berpendapat bahwa makna privatisasi adalah perubahan peran
pemerintah dari pemilik dan pelaksana menjadi sebagai regulator dan
promotor.
• Pengalaman internasional memperlihatkan bahwa tujuan utama privatisasi
ada dua, yaitu: pertama, untuk mengurangi defisit fiskal dan atau menutupi
kewajiban-kewajiban (hutang-hutang) pemerintah yang jatuh tempo, dan
kedua, untuk mendorong kinerja ekonomi makro atau efisiensi makro.
METODE PRIVATISASI BUMN
1. PUBLIC OFFERING
• Initial Public Offering (IPO) • Right Issues
2. STRATEGIC SALE (SS) • Private sale
• New private investment
• Management/employee buy out • Fragmentation
3. OTHER PRIVATE OFFERING • Metode sale of assets • Management contract • Sewa asset
ESTIMASI HASIL PRIVATISASI BUMN DENGAN PENDEKATAN MAKRO TA 2003
1. Perkiraan APBN 2003Rata-rata kenaikan PDB selama 3 tahun tersebut adalah sebesar 10 – 15 persen. Dengan angka pertumbuhan tersebut, maka diperkirakan angka PDB tahun 2003 berada pada kisaran Rp1.853,9 trilyun – Rp1938,2 trilyun.A1.pdf 2. Perkiraan Angka Privatisasi Untuk APBN 2003 Berdasarkan Propenas
Proyeksi Propenas terhadap angka privatisasi sekitar 0,4%. Jika pertumbuhan PDB 10% menjadi Rp. 1.853,92 trilyun pada tahun 2003, angka privatisasi diperkirakan sebesar Rp7.415,7 milyar. Jika pertumbuhan PDB 15% menjadi Rp1.938,18 trilyun , angka privatisasi sebesar Rp7.752,7 milyar..A2.pdf
3. Perkiraan Privatisasi APBN 2003 Berdasarkan Berdasarkan Persentase BUMN
Asumsi Privatisasi BUMN terhadap PDB pada tahun 2002 sebesar 0,2%. Angka privatisasi berada dikisaran Rp3.707,8 milyar (jika pertumbuhan PDB 10%). Angka privatisasi sebagai salah satu sumber pembiayaan berada dikisaran Rp3.707,8 milyar (jika pertumbuhan PDB 15%). A3.pdf
4. Realisasi Hasil Privatisasi BUMN
Secara rerata, realisasi privatisasi BUMN dalam periode tahun 1998/1999 hingga tahun 2001 hanya sebesar 23,22% dengan rerata penerimaan sebesar Rp2.206,55 milyar, dan mengalami pertumbuhan yang negatif sebesar 25,6%. target privatisasi yang ditetapkan dalam APBN “terlalu optimis”. A4.pdf
ESTIMASI HASIL PRIVATISASI BUMN DENGAN PENDEKATAN MIKRO TA 2003
1. Pendekatan Indeks Karateristik IndustriTerdapat 25 sektor dengan peluang keberhasilan privatisasi bisa dinilai “cukup tinggi”. Dapat dilihat pada tabel Nilai Karakteristik Industri.pdf danPeluang Privatisasi berdasarkan Indeks Nilai Karakteristik Industri.pdf
2. Pendekatan Indeks Profitabilitas
Terdapat sekitar 38-42 BUMN yang sangat sehat dan sehat yang dapat diprioritaskan pemerintah untuk diprivatisasikan karena menjadi daya tarik bagi investor. Dapat dilihat pada tabel Skor Profitabilitas BUMN.pdf
3. Pendekatan Gabungan: Karakteristik Industri + Profitabilitas
Berdasarkan uji metode gabungan, antara indeks karateristik industri dan indeks profitabilitas, maka jumlah BUMN yang menduduki prioritas pertama untuk diprivatisasikan pada tahun 2002 sebanyak 25 BUMN. Dapat dilihat pada tabel SKALA PRIORITAS METODE GABUNGAN.pdf. BUMN yang diprioritaskan untuk diprivatisasi dapat dilihat pada tabel BUMN Prioritas Privatisasi hasil penelitian.pdf . Jumlah ini diluar dugaan ternyata persis sama dengan jumlah BUMN yang direncanakan pemerintah untuk diprivatisasikan dalam TA 2002, termasuk carry over tahun 2001, walaupun nama-nama BUMN tidak semuanya sama sebagaimana tercermin dalam tabel Daftar BUMN yang akan diprivatisasi pada tahun 2002.pdf