0
PROPOSAL PENELITIAN
RESPON STAKEHOLDERS TERHADAP KURIKULUM
BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI) JURUSAN PGMI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON TAHUN 2017
Oleh:
Ahmad Arifuddin, M.Pd. NIDN: 2030078801 Syibli Maufur, M.Pd. NIDN: 2028057401 Yaya Kiswaya NIM: 1414172061 Gina Alusihana NIM: 1414172043
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON TAHUN 2017
Penelitian Kolaboratif
1 A. JUDUL PENELITIAN
Respon Stakeholders Terhadap Kurikulum Berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Jurusan PGMI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Syekh Nurjati Cirebon Tahun 2017
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia nomor 8 tahun 2012 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Permendikbud RI) nomor 73 tahun 2013 mengharuskan sebuah perguruan tinggi untuk melakukan redesain kurikulumnya. Redesain kurikulum tersebut terkait dengan pengembangan kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia yang kemudian disingkat KKNI.
Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 8 tahun 2012 pasal 1, yang dimaksud dengan KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dengan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.
Sementara itu menurut Permendikbud RI nomor 73 tahun 2013 pasal 2, KKNI bidang pendidikan tinggi merupakan kerangka penjenjangan kualifikasi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan capaian pembelajaran dari jalur pendidikan nonformal, pendidikan informal, dan atau pengalaman kerja ke dalam jenis dan jenjang pendidikan tinggi.
Lahirnya KKNI ini didasari oleh tuntutan global terkait dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun 2015. Dengan diberlakukannya MEA ini maka pertukaran tenaga kerja di negara-negara asia tenggara tidak terelakkan lagi. Atas dasar tersebut, maka pendidikan tinggi di Indonesia harus mampu mencetak lulusan-lulusan yang siap kerja dan mampu berkompetisi dengan lulusan-lulusan pendidikan tinggi di Negara- negara asia tenggara lainya. Hal ini senada dengan apa yang dikemukakan oleh Hutten (2000: 5) bahwa yang perlu mendapat dukungan besar dalam rangka menjawab tantangan global adalah tersedianya tenaga kerja terampil dalam kadar yang memadai agar masyarakat mampu meningkatkan kreativitasnya.
Tak luput dari itu, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Syekh Nurjati Cirebon sebagai salah satu program studi yang mencetak calon guru MI/SD dituntut untuk segera meredesain kurikulumnya menjadi
2
kurikulum berbasis KKNI. Penyusunan kurikulum berbasis KKNI di Jurusan PGMI ini diawali dengan pembentukan tim pengembang kurikulum yang kemudian disyahkan oleh pimpinan fakultas. Dalam penyusunannya, tim pengembang kurikulum jurusan PGMI mengacu pada capaian pembelajaran (Learning Outcomes) yang dihasilkan oleh Asosiasi Dosen PGMI (AD PGMI) Indonesia.
Capaian pembelajaran yang didapatkan dari AD PGMI Indonesia kemudian dianalisis dan diturunkan ke dalam bahan kajian yang diperlukan untuk mencapai capaian pembelajaran tersebut. Setelah menentukan bahan kajian yang diperlukan, maka selanjutnya bahan kajian tersebut dipetakan sesuai dengan rumpun keilmuannya serta untuk mengetahui tingkat kedalaman dari bahan kajian tersebut. Setelah memetakan bahan kajian dan mengetahui tingkat kedalaman dari bahan kajian tersebut, maka tahap selanjutnya adalah menentukan judul mata kuliah beserta bobot SKSnya.
Dari rangkaian kegiatan penyusunan kurikulum berbasis KKNI tersebut, maka dihasilkanlah sebuah kurikulum jurusan PGMI berbasis KKNI. Menurut hemat kami sebagai tim pengembang kurikulum jurusan PGMI dipandang perlu untuk dilakukan analisis mendalam oleh stakeholders apakah kurikulum yang telah disusun tersebut sesuai dengan kebutuhan stakeholders atau tidak, agar lulusan jurusan PGMI mampu menjadi calon guru MI/SD yang professional sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.
Dari latar belakang di atas, maka kami memandang perlu untuk melakukan penelitian dengan judul “Respon Stakeholdesr Terhadap Kurikulum Berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Jurusan PGMI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Syekh Nurjati Cirebon Tahun 2017”.
C. RUMUSAN MASALAH DAN PERTANYAAN PENELITIAN 1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut:
a. Dengan diterbitkannnya Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia nomor 8 tahun 2012 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Permendikbud RI) nomor 73 tahun 2013 mengharuskan sebuah perguruan tinggi untuk segera melakukan redesain kurikulum menjadi kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia yang kemudian disingkat KKNI.
b. Draft Kurikulum Berbasis KKNI Jurusan PGMI dipandang perlu untuk dilakukan analisis mendalam oleh para stakeholders.
3
c. Draft kurikulum berbasis KKNI Jurusan PGMI perlu disempurnakan agar sesuai dengan kebutuhan stakeholders dan tuntutan perkembangan zaman.
2. Pertanyaan Penelitian
a. Bagaimana respon dosen terhadap kurikulum berbasis KKNI di Jurusan PGMI?
b. Bagaimana respon mahasiswa terhadap kurikulum berbasis KKNI di Jurusan PGMI?
c. Bagaimana respon pihak sekolah terhadap kurikulum berbasis KKNI di Jurusan PGMI?
D. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Mendeskripsikan respon dosen terhadap kurikulum berbasis KKNI di Jurusan PGMI.
2) Mendeskripsikan respon mahasiswa terhadap kurikulum berbasis KKNI di Jurusan PGMI.
3) Mendeskripsikan respon pihak sekolah terhadap kurikulum berbasis KKNI di Jurusan PGMI.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1) Bagi Stakeholders, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk memberikan saran dan masukan terkait dengan draft kurikulum berbasis KKNI jurusan PGMI.
2) Bagi Jurusan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang respon stakeholders terhadap kurikulum berbasis KKNI serta mengetahui aspek-aspek yang perlu dikembangkan dalam penyempurnaan kurikulum berbasis KKNI sesuai dengan kebutuhan stakeholders dan tuntutan perkembangan zaman.
E. PENELITIAN RELEVAN
Adapun penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang akan penulis teliti diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Arifuddin M Arif dan Titin Fatimah (2016) dengan judul penelitian “Respon Dosen terhadap Kebijakan Implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah/Madrasah (Studi Pada Dosen FTIK IAIN Palu)”. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diperoleh bahwa
4
respon dosen terhadap kebijakan implementasi kurikulum 2013 tergolong masih rendah, yakni hanya 34% dosen yang merespon secara aktif dengan melakukan penguatan materi perkuliahan berperspektif kurikulum 2013. Sedangkan 66% dosen merespon pasif, yakni hanya melalui instruksi tugas kepada mahasiswa untuk mencari informasi dan pengetahuan secara mandiri mengenai konsep dan pembelajaran kurikulum 2013. Penguatan materi berperspektif kurikulum 2013 yang dilakukan dosen di Lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palu, selain dengan memberikan penguatan pengetahuan materi secara teoritis, juga tugas lapangan untuk menyesuaikan teori di kelas dengan konsep yang diimplementasikan oleh guru di sekolah/madrasah.
2. Siti Zulaikha dan Ummul Khair (2016) dengan Judul Penelitian “Respon Pihak Sekolah Terhadap Kompetensi Mahasiswa PPL PRODI PGMI STAIN Curup TA 2014/2015. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diperoleh bahwa respon pihak sekolah cukup baik terhadap kompetensi yang dimiliki oleh para praktikan atau mahasiswa PPL khususnya pada prodi PGMI angkatan XVIII tahun 2015. Sementara itu terkait kompetensi kepribadian, respon pihak sekolah sudah baik seperti pada indikator menghargai peserta didik. Mahasiswa PPL sudah mampu menerapkannya dan tidak membedakan siswa laki-laki dan perempuan, kaya atau miskin,kurang dan pintar , hal ini dapat dilihat kedekatan komunikasi siswa dengan mahasiswa, seperti bercerita saat jam istirahat siswa menghampiri guru PPLnya untuk berkomunikasi. Adapun respon pihak sekolah terhadap kompetensi sosial mahasiswa PPL sudah dapat berkomunikasi dengan baik pada guru dan teman sejawat maupun siswa dengan sikap yang empatik, santun dan efektif. Sedangkan respon sekolah terhadap kompetensi professional sudah cukup baik terutama pada indikator membuat perangkat pembelajaran. mahasiswa PPL mampu membuat perangkat pembelajaran, silabus, RPP, LKS dan lain-lain, walaupun masih ada yang membuat setelah kegiatan pembelajaran.
Berbeda dengan penelitian di atas, penelitian yang akan penulis lakukan memfokuskan pada respon stakeholders terhadap kurikulum berbasis KKNI di Jurusan PGMI terkait dengan profil lulusan, bahan kajian, struktur kurikulum, maupun softskill.
5 F. KERANGKA TEORI
1. Tinjauan Kurikulum a. Definisi Kurikulum
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan definisi tersebut kurikulum diperlukan untuk membantu pendidik dalam mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai, dan keterampilan dari berbagai bahan kajian dan pelajaran yang diperoleh oleh peserta didik sesuai dengan jenjang dan satuan pendidikannya.
b. Kurikulum Pendidikan Tinggi
Menurut UU Nomor 12 Tahun 2012 pasal 35 menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi.
Kurikulum Pendidikan Tinggi ini dikembangkan oleh setiap perguruan tinggi dengan mengacu standar nasional pendidikan tinggi (SN DIKTI) untuk setiap program studi yang mencakup pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia dan kecerdasan.
2. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) a. Konsep Dasar KKNI
Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 8 tahun 2012 pasal 1, yang dimaksud dengan KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dengan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.
Sementara itu menurut Permendikbud RI nomor 73 tahun 2013 pasal 2, KKNI bidang pendidikan tinggi merupakan kerangka penjenjangan kualifikasi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan capaian pembelajaran dari jalur pendidikan nonformal, pendidikan informal, dan atau pengalaman kerja ke dalam jenis dan jenjang pendidikan tinggi.
6
Menurut Sutrisno dan Suyadi (2015: 30) bahwa KKNI memiliki Sembilan jenjang kualifikasi, dimulai dari jenjang 1 sebagai kualifikasi terendah dan jenjang 9 sebagai kualifikasi tertinggi. Penetapan penjenjangan 1 hingga 9 ini didasarkan pada kondisi ketenagakerjaan di Indonesia ditinjau dari aspek kebutuhan penghasil (supply push) maupun pengguna (demand pull) tenaga kerja.
Pada setiap jenjang kualifikasi KKNI terdiri dari empat indicator, yaitu keterampilan kerja, cakupan keilmuan/pengetahuan, metoda dan tingkat kemampuan, serta kemampuan manajerial.
b. Maksud dan Tujuan KKNI
Menurut Dirjen Dikti (2010: 8), KKNI dimaksudkan untuk menjadi pedoman dalam:
1) Menetapkan kualifikasi capaian pembelajaran yang diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal, informal, pelatihan atau pengalaman kerja;
2) Menetapkan skema pengakuan kualifikasi capaian pembelajaran yang diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal, informal, pelatihan atau pengalaman kerja;
3) Menyetarakan kualifikasi antara capaian pembelajaran yang diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal, informal, pelatihan atau pengalaman kerja;
4) Mengembangkan metode dan sistem pengakuan kualifikasi sumberdaya manusia dari Negara lain yang akan bekerja di Indonesia.
Sementara itu, KKNI bertujuan untuk:
1) Meningkatkan komitmen pemerintah dan masyarakat untuk menghasilkan sumberdaya manusia Indonesia yang bermutu dan berdaya saing internasional, baik bekerja maupun berkarya;
2) Mendorong peningkatan mutu dan aksesibilitas sumberdaya manusia Indonesia ke pasar kerja nasional dan Internasional;
3) Membuat proses pengakuan yang akuntabel dan transparan terhadap capaian pembelajaran yang diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal, informal, pelatihan atau pengalaman kerja yang diakui oleh dunia kerja secara nasional dan atau internasional;
4) Meningkatkan kontribusi capaian pembelajaran yang diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal, informal, pelatihan atau pengalaman kerja dalam pertumbuhan ekonomi nasional;
7
5) Mendorong perpindahan pelajar, mahasiswa, dan tenaga kerja antar Negara berbasis kesetaraan kualifikasi (Dirjen Dikti: 2010: 9)
c. Penyetaraan Jenjang Kualifikasi bidang Pendidikan
Menurut sutrisno dan suyadi (2015: 41) salah satu fungsi KKNI adalah menyetarakan antara pendidikan formal dengan pendidikan non formal dan informal. Penyetaraan ini dimaksudkan untuk memfasilitasi orang yang mempunyai pengalaman kerja atau memiliki capaian pembelajaran dari pendidikan nonformal dan informal untuk menempuh pendidikan formal ke jenjang yang lebih tinggi.
3. Kurikulum Berbasis KKNI Jurusan PGMI
a. Landasan Pengembangan Kurikulum Berbasis KKNI
Landasan pengembangan kurikulum berbasis KKNI di Jurusan PGMI meliputi landasan yuridis, filosofis dan teoritis. Pada landasan yuridis, tim pengembang kurikulum jurusan pgmi berpegangan pada Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pedidikan Nasional; Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; Undang-undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; Peraturan Pemerintah RI Nomor 23 tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi; Peraturan Pemerintah RI Nomor 31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional; Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan; Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 tahun 2010 tentang Dosen; Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2014 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi; Peraturan Presiden RI Nomor 48 tahun 2009 tentang perubahan status STAIN Cirebon menjadi IAIN Syekh Nurjati Cirebon; Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI); Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi; Peratuan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
Peratuan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 81 tahun 2014 tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi; Peraturan Meteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 154 tahun 2014 tentang Rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Gelar Lulusan Perguruan Tinggi; Peraturan Menteri Agama RI No 36 tahun 2009 tentang Penetapan Pembidangan Ilmu dan Gelar Akademik di Lingkungan Perguruan Tinggi Agama;
Peraturan Menteri Agama RI Nomor 11 tahun 2013 tentang Organisasi Tata Kerja
8
IAIN Syekh Nurjati Cirebon; Peraturan Menteri Agama Nomor 36 tahun 2014 tentang Statuta IAIN Syekh Nurjati Cirebon; Peraturan Menteri Riset,Teknologi dan Teknologi No 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi;
Kepmendiknas RI No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. Persetujuan senat IAIN Syekh Nurjati Cirebon tanggal 29 April 2016 tentang Pedoman Pengembangan Kurikulum IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Sementara itu pada landasan filosofis, kurikulum jurusan PGMI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Syekh Nurjati dikembangkan berdasarkan landasan filosofis integralism yang mengembangkan secara terpadu dimensi keislaman, dimensi ilmu pengetahuan, dan dimensi keindonesiaan serta dimensi kearifan lokal.
Sedangkan pada landasan teoretis, kurikulum jurusan PGMI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Syekh Nurjati dikembangkan berdasarkan pada ilmu dan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum sebagai berikut:
1) Relevansi; kurikulum dan pembelajaran harus relevan dengan perkembangan IPTEKS, kebutuhan masyarakat, dan perkembangan zaman.
2) Kontinuitas; kurikulum S1, S2, dan S3 harus bersifat kontinu, terdapat keterkaitan dan penjenjangan yang jelas.
3) Fleksibilitas; kurikulum hendaknya memiliki fleksibilitas horizontal dan vertikal baik dari segi isi maupun proses implementasinya.
4) Efektivitas dan efisiensi; kurikulum didesain sedemikian rupa agar efektif dan efisien di dalam implementasinya untuk mencapai learning outcomes yang telah ditetapkan. Untuk level S1, misalnya, harus dapat diselesaikan dalam waktu empat tahun.
5) Pragmatis; kurikulum yang telah disusun hendaknya dapat dilaksanakan atau diimplementasikan dengan baik sesuai dengan berbagai kondisi yang ada di jurusan PGMI.
b. Maksud dan Tujuan Pengembangan Kurikulum Berbasis KKNI
Pengembangan kurikulum jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dimaksudkan untuk:
1) Menjamin mutu pembelajaran pada program studi serta tercapainya tujuan pendidikan tinggi;
2) Memberikan acuan pengembangan kurikulum jurusan sesuai dengan SNPT;
9
3) Menghasilkan lulusan yang memiliki kualifikasi sesuai dengan KKNI dan visi IAIN Syekh Nurjati Cirebon;
4) Menyesuaikan kurikulum dengan dinamika ilmu pengetahuan dan teknologi;
5) Mengembangkan kualifikasi lulusan sesuai dengan tuntutan masyarakat;
6) Memperjelas kualifikasi alumni di lapangan kerja.
c. Struktur Kurikulum Berbasis KKNI Jurusan PGMI
Struktur kurikulum berbasis KKNI jurusan PGMI sebagaimana terlampir.
G. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan secara wajar dan natural sesuai kondisi obyektif di lapangan tanpa adanya manipulasi, serta jenis data yang dikumpulkan terutama data kualitatif (Arifin, 2011: 140). Dalam penelitian ini, peneliti mencari dan menggunakan data-data yang bersifat deskriptif yaitu berupa kata-kata atau ungkapan, pendapat-pendapat dari subyek penelitian, baik itu kata-kata secara lisan maupun tulisan.
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologis, yaitu peneliti berusaha untuk memahami fenomena arti peristiwa dan kaitan-kaitan terhadap orang-orang dalam situasi tertentu. Penelitian dengan pendekatan fenomenologis ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi tertentu atau aspek subjektif dari perilaku seseorang (Moleong, 2000: 9).
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini bertempat di Jurusan Pendidikan Guru MI (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan beberapa Madrasah Ibtidaiyah di Kota Cirebon. Adapun waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 3 bulan, yaitu dari bulan Mei s.d Juli 2017.
3. Sumber Data
Sumber data adalah subjek dimana data diperoleh. Untuk menentukan sumber data pada penelitian ini digunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Soegiyono, 2013: 300). Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data yaitu dosen PGMI, mahasiswa PGMI semester 2, dan beberapa kepala madrasah ibtidaiyah di kota Cirebon.
10 4. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Soegiyono, 2000: 199). Angket ini digunakan untuk memperoleh respon stakeholders terhadap kurikulum berbasis KKNI jurusan PGMI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
b. Wawancara
Metode wawancara dalam penelitian ini digunakan sebagai metode pengumpulan data pendukung. Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan cara komunikasi antara pengumpul data dengan sumber data. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah dosen PGMI, mahasiswa PGMI semester 2, dan beberapa kepala Madrasah Ibtidaiyah di Kota Cirebon.
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah suatu metode untuk mencari data variabel yang berupa catatan-catatan penting, transkip, buku, prasasti dan lain sebagainya (Zulaikha, dkk: 2016:172). Dokumentasi yang digunakan oleh peneliti meliputi lembar pertanyaan wawancara dan foto saat wawancara dengan sumber data.
5. Teknik Uji Keabsahan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pemeriksaan triangulasi data. Triangulasi data merupakan teknik pengecekan data dari berbagai sumber, dari berbagai cara, dan dari berbagai waktu (Soegiyono, 2010: 372). Namun dalam penelitian ini, triangulasi data yang dilakukan menggunakan teknik triangulasi sumber dan teknik.
6. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah pengumpulan data. Menurut Miles and Huberman (1984) dalam Soegiyono (2011: 337) menjelaskan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.
Adapun analisis data dalam penelitian ini dimulai dari lapangan dengan menggunakan metode deskriptif analitik, yaitu menyusun dengan cara mendiskripsikan, menafsirkan data dan semua hal yang menjadi fokus dalam penelitian.
11 H. ALOKASI BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
1. Alokasi Biaya
Penelitian ini membutuhkan biaya lebih kurang Rp. 14.000.000,- (Empat Belas Juta Rupiah). Adapun rinciannya sebagai berikut:
NO URAIAN VOLUME Harga
Satuan (Rp)
Jumlah (Rp) Jumlah Satuan
1. BELANJA PEGAWAI
1. Honor Narasumber FGD (2) 6 JPL 600.000 3.600.000
2. Honor Pembantu Lapangan 1 OK 240.000 240.000
3. Transport Peserta FGD 30 OK 65.000 1.950.000
4. Uang Saku Peserta FGD 30 OK 65.000 1.950.000
Sub Jumlah I 7.740.0000
1I. BELANJA BAHAN HABIS PAKAI
1. Pembelian Kertas HVS A4 70 gram 2 Rim 42.000 84.000 2. Pembelian Kertas HVS F4 70 gram 2 Rim 42.000 84.000
5. Pembelian Bolpoint Pentel 1 buah 39.800 40.000
6. Pembelian Bolpoint Boliner 35 buah 2.000 70.000
7. Pembelian Map Plastik Kancing 35 buah 4.000 140.000
8. Kertas Plano 20 buah 2.500 50.000
9. Pembelian Flashdisk 8 Gb 1 buah 80.000 77.000
10. Tinta printer canon ip 2770 1 paket 125.000 125.000
Sub Jumlah II 670.000
III PEMBELIAN BUKU REFERENSI 1 paket 2.600.000 2.600.000
Sub Jumlah III 2.600.000
IV BELANJA KONSUMSI
1. Snack Narasumber & peserta FGD 40 dus 13.000 520.000 2. Makan Narasumber & Peserta FGD 40 Kotak 25.000 1.000.000
3. Buah dll 1 paket 150.000 150.000
Sub Jumlah IV 1.670.000
12 V PERJALANAN
1. Transport lokal (peneliti) 4 orang 150.000 600.000
Sub Jumlah V 600.000
VI PENGGANDAAN LAPORAN PENELITIAN
1. Proposal 4 Buah 15.000 60.000
2. Angket penelitian 30 Eks 5.000 150.000
3. Progress Report 1 buah 250.000 250.000
4. Eksekutif Summary 1 Buah 75.000 75.000
5. Laporan Akhir 5 buah 25.000 125.000
6. Materai 6000 10 buah 6.000 60.000
Sub Jumlah VI 720.000
TOTAL BIAYA PENELITIAN 14.000.000
2. Jadwal Penelitian
No Kegiatan Bulan
Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des 1. Penyusunan Proposal √
2. Presentasi Proposal √ 3. Perbaikan proposal √ 4. Penyusunan angket
dan panduan
wawancara
√
5. Memasuki lapangan (penyebaran angket dan wawancara)
√
6. Analisis hasil angket
dan wawancara √
7. Uji keabsahan data
dan FGD √
8. Membuat draf laporan
penelitian √
13 9. Perbaikan draf
laporan penelitian √
10. Seminar Hasil Akhir
Penelitian √
11. Perbaikan Hasil Akhir Seminar penelitian dan Evaluasi
√ √
I. DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan; Metode dan Paradigma Baru. Bandung:
Rosdakarya
Hatten, KJ dan Rosental. 2001. Reaching For The Knowledge Edge. New York: American Management Assosiation.
Lexy J, Moloeng. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya
M Arif, Arifuddin dan Titin Fatimah. 2016. Respon Dosen terhadap Kebijakan Implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah/Madrasah (Studi Pada Dosen FTIK IAIN Palu). ISTIQRA Jurnal Penelitian Ilmiah Vol 4 No 2 hlm.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Permendikbud RI) nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi
Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
Soegiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Soegiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sutrisno dan Suyadi. 2015. Desain Kurikulum Pendidikan Tinggi Berbasis KKNI.
Yogyakarta: tanpa penerbit
Tim Kerja. 2010. Indonesian Qualification Framework, Handbook_1st Edition (Buku Pedoman Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Edisi 1). Direktoral Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional RI.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi
14
Zulaikha, Siti dan Ummul Khair. 2016. Respon Pihak Sekolah Terhadap Kompetensi Mahasiswa PPL PRODI PGMI STAIN Curup TA 2014/2015. Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI, Vol 3 No 1, Hlm. 181-182
J. BIODATA DAN KOMPETENSI PENULIS
Ahmad Arifuddin, M.Pd. lahir di Batang, 30 Juli 1988. Karir pendidikan dasar dan menengah dimulai dari SD N Banaran 01, MTs Nurul Huda Banyuputih, dan MA NU Limpung Batang. Sementara itu pendidikan tinggi jenjang sarjana diselesaikan di IAIN Walisongo Semarang dengan mengambil jurusan Tadris Matematika pada tahun 2010.
Sedangkan jenjang magister diselesaikan di Universitas Negeri Semarang (UNNES) dengan mengambil jurusan pendidikan dasar konsentrasi pendidikan matematika pada tahun 2014 yang lalu.
Penelitian yang pernah saya lakukan diantaranya berjudul “Efektivitas Pembelajaran Elaborasi Dengan Pendekatan Pembuatan Catatan Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Logaritma Peserta Didik Kelas X Semester I Ma Nu Limpung Batang Tahun Pelajaran 2010/2011” dan penelitian yang berjudul “Pembelajaran matematika model quantum teaching dengan pendekatan realistik untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep peserta didik pada materi bangun ruang sisi datar”.
Biodata penulis selanjutnya adalah Syibli Maufur, M.Pd. lahir di Cirebon, 28 Mei 1974. Menyelesaikan MI, MTs, dan SMA di Cirebon. Gelar sarjana diperoleh di IAIN Syekh Nurjati Cirebon pada tahun 1996 pada jurusan PAI. Sementara itu jenjang S2 diselesaikan di UNISMA Malang dengan menagmbil jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia.
Adapun penelitian yang pernah dilakukan diantaranya berjudul “Tindak Tutur Buya Yahya dalam Interaksi Belajar Mengajar di Ponpes Al Bahjah Cirebon” dan penelitian yang berjudul “Penerapan Prinsip Kerjasama dan Prinsip Sopan Santun Berbahasa di Kalangan Masyarakat Pesisir Cirebon”.
K. LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Struktur kurikulum berbasis KKNI Jurusan PGMI